PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan bidang yang paling penting di setiap negara, begitu
juga di Indonesia. Tingkat kemajuan suatu negara bergantung pada kualitas
pendidikan yang ada di negara tersebut. Tujuan pendidikan nasional sebagaimana
tertuang dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 bahwa pendidikan "bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab".
Penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang
dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan bertujuan membangun landasan
bagi berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang: 1) beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan berkepribadian
luhur; 2) berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif; 3) sehat, mandiri, dan
percaya diri; dan 4) toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab.
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut diperlukan profil
kualifikasi kemampuan lulusan yang dituangkan dalam standar kompetensi
lulusan.
Sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia, terutama
pendidikan dasar dan menengah, pemerintah telah menetapkan Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013. Peraturan ini telah
menjelaskan kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat
dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah. Akan tetapi, dalam penerapannya terdapat
beberapa permasalahan atau problematika yang muncul di berbagai sekolah yang
ada di Indonesia. Oleh karena itu, makalah ini disusun untuk membahas mengenai
permasalahan yang ada dan pemecahan yang bisa mengatasi permasalahan
tersebut.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
1. Bagaimanakah Standar Kompetensi Lulusan (SKL) SMP/MTs?
2. Apakah permasalahan SKL SMP/MTs yang ada?
3. Bagaimanakah perbandingan SKL SMP/MTs dengan negara lain (Malaysia)?
4. Bagaimanakah solusi alternatif pemecahan masalah yang ditemukan?
C. Tujuan
1
1.
2.
3.
4.
BAB II
PEMBAHASAN
setiap murid dengan cara memahami sejarah negara, dan berkongsi aspirasi
yang sama untuk masa depan negara. Demi mewujudkan identiti nasional
yang sebenar, semangat kukuh cintakan tanah air diperlukan. Identiti nasional
akan dapat dicapai bukan hanya melalui belajar memahami, tetapi juga
menerima serta menghayati hakikat kepelbagaian
Pada dasarnya sekolah di Malaysia dan Indonesia tidak jauh berbeda.
Perbedaan yang menonjol dari pendidikan kedua negara tersebut pada nama
jenjang kedua negara. Tingkatan jenjang pendidikan juga berbeda contohnya ada
pada jenjang sekolah menengah dimana sekolah menengah Malaysia ditempuh
dalam jenjang waktu 5 tahun sedangkan di Indonesia 6 tahun. Ditinjau dari
Standar Kompetensi Lulusan pada tingkat Pendidikan Dasar dan Menengah,
terdapat perbedaan antara Indonesia dan Malaysia. Di Indonesia, Standar
Kompetensi Lulusan pada tingkat Pendidikan Dasar dan Menengah mempunyai
tiga dimensi, yaitu dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan di
Malaysia, standar kompetensi lulusan atau yang dalam bahasa Malaysia (Melayu)
disebut konsep kualiti yang perlu ada pada setiap murid mempunyai 6 ciri
utama, yaitu Pengetahuan, Kemahiran Berpikir, Kemahiran Memimpin,
Kemahiran Dwibahasa, Etika dan Kerohanian, dan Identiti Nasional.
D. Solusi Alternatif Pemecahan Masalah
Ujian Nasional pada tahun 2013 dan 2014 sudah diperbaiki dan tidak
menjadikan ujian nasional sebagai standar kelulusan siswa. Pada tahun 2013,
standar kelulusan siswa ditentukan dari 2 aspek yaitu proporsi 40% kelulusan dari
pihak sekolah dan 60% kelulusan dari ujian nasional. Untuk tahun 2014 masih
sama ditentukan dari 2 aspek, namun proporsinya berbalik, proporsi 60% dari
pihak sekolah dan 40% dari ujian nasional. Hal itu sudah sangat bagus untuk
standar kelulusan siswa. Karena, ujian nasional sudah tidak lagi menjadi faktor
utama yang menentukan kelulusan bagi para siswa namun ada aspek lain yaitu
kelulusan dari pihak sekolah yang dinilai bagus untuk ikut serta dalam
menentukan kelulusan para siswa karena di masing-masing daerah kemampuan
para siswa berbeda. Pihak sekolah dinilai tahu untuk standar kelulusan di
daerahnya masing-masing namun tetap sesuai dengan kurikulum yang ada.
Akan tetapi, adanya ujian nasional teutama pada tingkat SMP/MTs ini
masih menjadi sebuah permasalahan jika ditinjau dari Standar Kompetensi
Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah yang mempunyai tiga dimensi dalam
menentukan kualifikasi kemampuan yang harus dimiliki seorang lulusan
Pendidikan Dasar dan Menengah, yaitu dimensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Pada dimensi sikap, kualifikasi kemampuan yang harus dipenuhi
yaitu Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak
mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari makalah ini yaitu:
1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kriteria mengenai kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan
peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa
belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah.
2. Permasalahan utama pada SKL SMP/MTs adalah masih diterapkannya Ujian
Nasional (UNAS) dalam menentukan kelulusan siswa tingkat SMP/MTs.
Ujian Nasional ini dianggap tidak mewakili dalam menentukan kelulusan
sesuai dengan SKL SMP/MTs yang mencakup tiga dimensi, yaitu dimensi
sikap, pengetahuan dan keterampilan.
3. Standar Kompetensi Lulusan pada tingkat Pendidikan Dasar dan Menengah di
Indonesia mempunyai tiga dimensi, yaitu dimensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Sedangkan di Malaysia, standar kompetensi lulusan atau yang
dalam bahasa Malaysia (Melayu) disebut konsep kualiti yang perlu ada
pada setiap murid mempunyai 6 ciri utama, yaitu Pengetahuan, Kemahiran
Berpikir, Kemahiran Memimpin, Kemahiran Dwibahasa, Etika dan
Kerohanian, dan Identiti Nasional.
4. Ujian Nasional perlu dikaji ulang dalam menentukan standar kelulusan pada
jenjang SMP/MTs. Di Malaysia Penilaian Menengah Rendah/PMR lebih
bersifat untuk mendiagnosa kelebihan dan kekurangan siswa, dan memonitor
proses pembelajaran. Ujian ini melengkapi penilaian berbasis sekolah melalui
portofolio siswa dalam sejarah, geografi dan life skill yang diujikan oleh guru
sekolah.
B. Saran
Diperlukan penelitian yang lebih lanjut untuk menemukan berbagai
permasalahan yang ada mengenai Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar
dan Menengah misalnya dengan cara survei langsung pada lebih dari satu
sekolahan.
10
DAFTAR RUJUKAN
11