Anda di halaman 1dari 14

EKSISTENSI DAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH

DALAM MENGELOLA PENDIDIKAN

Disusun Oleh:

Ayu Sururi Mardiah ( 2106103020072 )

Sibran Mulasi ( 2106103020047 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya untuk kita semua sehingga kelompok kami yaitu kelompok 7 dapat
menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah Pengantar Manajemen Pendidikan yang
berjudul “Eksistensi Dan Kompetensi Kepala Sekolah Dalam Mengelola Pendidikan”
dengan baik.

Makalah ini kami buat dan susun dengan tujuan memenuhi tugas kelompok
mata kuliah Pengantar Manajemen Pendidikan. Diharapkan juga para pembaca dapat
mengerti dan paham tentang pembahasan materi yang telah kami susun dalam
makalah ini.

Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada anggota kelompok 7 yang


telah terlibat dalam pembuatan makalah dari awal hingga dapat selesai dengan baik
dan tepat waktu.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dan kesilapan,
kami mohon diperbanyak maaf. Kami dari kelompok 7 mengharapkan dan menerima
saran serta kritik dari pembaca agar bisa memperbaiki dan memperbaik hasil kerja
kami kedepannya.

Banda Aceh, 9 April 2023

Kelompok 7
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................7
C. Tujuan...........................................................................................................................7
BAB II........................................................................................................................................8
PEMBAHASAN...........................................................................................................................8
A. Eksistensi kepala sekolah..............................................................................................8
B. kompetensi kepala sekolah...........................................................................................9
KESIMPULAN...........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Di sekolah dipimpin oleh kepala sekolah yang dipercaya untuk memimpin


sekolah. Kepala sekolah dalam melaksanakan kepemimpinan ikut menentukan
kesuksesan dari lembaga pendidikan yang dipimpinnya. Jika kepemimpinan dari
kepala sekolah ada terurus maka dapat ikut menentukan atau meningkatkan mutu
pendidikan.

Contoh kepemimpinan di sekolah misalnya kepala sekolah ikut menjadi


pembimbing dari guru di sekolah. Kepala sekolah ikut berperan memberikan
bimbingan kepada guru yang mesti diberikan bimbingan agar dapat memperbaiki
aspek yang mesti diperbaiki sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan. Tentu saja jika ada aspek yang sudah bagus atau sangat bagus maka
dipertahankan oleh guru. Hanya aspek yang harus diperbaiki saja yang diperbaiki oleh
guru.

Kemudian contoh aspek kepemimpinan dari kepala sekolah yaitu saat ada
kegiatan akreditasi di sekolah maka kepala sekolah akan memimpin kegiatan
akreditasi tersebut. Misalnya kepala sekolah dengan memulai langkahnya melalui
perencanaan. Kepala sekolah mulai dengan merencanakan langkahnya dengan
menentukan akan atau ingin memperoleh nilai apa? Misalnya ketika ingin
memperoleh nilai akreditasi A maka kepala sekolah harus membuat perencanaan yang
membuat dia akan memperoleh nilai A.

Kemudian setelah sudah membuat perencanaan maka mulai langkah


selanjutnya yaitu kepala sekolah melakukan pengorganisasian yaitu mulai
memberikan pekerjaan kepada guru dan tenaga kependidikan. Setelah itu, kepala
sekolah meminta kepada tenaga kependidikan dan guru untuk melaksanakan
pekerjaan yang telah diberikan tersebut. Langkah selanjutnya adalah melakukan
pengawasan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh mereka. Kemudian
selanjutnya adalah dilakukannya evaluasi.

Pimpinan harus menunjukkan sikap teladannya agar dapat meningkat mutu


lembaga pendidikannya (Sutikno, 2021:10). Berdasarkan pendapat tersebut maka
pimpinan mempunyai peran untuk meningkat mutu pendidikan. Contoh pimpinan di
lembaga pendidikan misalnya kepala sekolah. Kepala sekolah memiliki peran untuk
meningkatkan mutu pendidikan di lembaga yang dipimpinnya.

Pustaka Yustisia (2007; 102-103) menjelaskan bahwa Kepala sekolah sebagai


pimpinan atas mempunyai wewenang dan kekuasaan, serta kemampuan untuk
mengatur dan mengembangkan bawahannya secara profesional. Dengan demikian
kepala Sekolah harus memiliki beberapa kompetensi profesional yaitu: (1) kepala
Sekolah berperan sebagai pemimpin, (2) kepala sekolah berperan sebagai manajer, (3)
kepala Sekolah berperan sebagai pendidik, (4) kepala sekolah berperan sebagai
administrator, (5) kepala sekolah berperan sebagai wirausahawan, (6) kepala sekolah
berperan sebagai pencipta iklim kerja, dan (7) kepala sekolah berperan sebagai
penyelia Kepala sekolah di dalam menjalankan tugasnya mempunyai tanggung jawab
terhadap kualitas sumber daya manusia yang ada (Juliantoro, 2017; 25). Berdasarkan
pendapat tersebut maka kepala sekolah harus melaksanakan tugasnya sehingga
kualitas sumber daya manusia di sekolah dapat dapat menjadi bermutu. Jika bermutu
kualitas sumbernya dayanya maka lulusannya juga berkualitas.

Selanjutnya kita akan membahas mengenai mutu. Alifuddin (2012 : 79)


menyatakan bahwa Konsep mutu sekarang sudah berkembang ke arah kepuasan
pelanggan. Organisasi dalam menyediakan produk atau jasa harus sesuai persyaratan
yang diekspresikan oleh pelanggan. Organisasi perlu terus menerus menciptakan ide
baru atau inovasi untuk memenuhi persyaratan tersebut.

Lebih lanjut Mulyasa (2011 : 226 dengan editan seperlunya) menyatakan


bahwa Konsep TQM (Total Quality Management) dalam pendidikan atau manajemen
mutu pendidikan memandang bahwa Lembaga pendidikan merupakan industri jasa.
Lebih lanjut TQM memandang produk usaha pendidikan sebagai jasa dalam bentuk
pelayanan yang diberikan pengelola pendidikan beserta seluruh karyawan kepada para
pelanggan sesuai dengan standar mutu tertentu.

Lebih lanjut Sallis (2010 : 197-198 dengan editan seperlunya) menyatakan


bahwa Untuk mencapai perbaikan mutu, tim-tim dalam institusi pendidikan harus dan
perlu mengarahkan filosofi TQM kepada tataran yang lebih praktis. Kemudian yang
terpenting adalah bagaimana menemukan alat yang tepat untuk menyelesaikan sebuah
pekerjaan. Staf perlu dilatih untuk menggunakan alat-alat tersebut secara tepat.

Dalam konteks pendidikan, pengertian mutu mencakup input, proses, dan


output pendidikan. Input pendidikan adalah semua yang harus tersedia untuk
berlangsungnya proses pendidikan. Semua yang dimaksud berupa sumber daya dan
perangkat lunak serta harapanharapan sebagai pemandu bagi berlangsungnya proses.
Input sumber daya meliputi sumber daya manusia (kepala sekolah, guru termasuk
guru BK, karyawan, dan siswa) dan sumber daya selebihnya (peralatan sekolah,
perlengkapan, uang, bahan, dan sebagainya). Jadi semua sumber daya dan perangkat
lunak serta harapan-harapan sebagai pemandu bagi berlangsungnya proses pendidikan
harus ada. Input perangkat lunak misalnya struktur organisasi sekolah, peraturan
perundang-undangan, deskripsi tugas, rencana, dan sebagainya. Input harapan-
harapan berupa visi, misi, tujuan, sasaran-sasaran yang ingin dicapai oleh sekolah.
Kesiapan input sangat diperlukan agar proses pendidikan dapat berlangsung dengan
baik.

Proses pendidikan merupakan berubahnya sesuatu menjadi sesuatu yang lain.


Sesuatu yang berpengaruh terhadap berlangsungnya proses disebut input, sedangkan
sesuatu dari hasil proses disebut output. Dalam pendidikan berskala mikro (tingkat
sekolah), proses yang dimaksud adalah proses pengambilan keputusan, proses
pengelolaan kelembagaan, proses pengelolaan program, proses belajar mengajar, dan
proses monitoring dan evaluasi, dengan catatan bahwa proses belajar mengajar
memiliki tingkat kepentingan tertinggi dibandingkan dengan proses-proses lainnya
(Mulyasa : 2012 : 157).

Kemudian Irianto (2011 : 117 dengan editan seperlunya) mengatakan bahwa


Peningkatan mutu pendidikan memiliki kaitan dengan proses pembelajaran. Adapun
proses pembelajaran berhubungan erat dengan tenaga pengajar, peralatan, dan
sumber-sumber pembelajaran.

Output pendidikan adalah merupakan kinerja sekolah. Kinerja sekolah adalah


prestasi sekolah yang dihasilkan dari proses/perilaku sekolah. Kinerja sekolah dapat
diukur dari kualitasnya, efektivitasnya, produktivitasnya, efisiensinya, inovasinya,
kualitas kehidupan kerjanya, dan moral kerjanya. Khusus yang berkaitan dengan mutu
output sekolah, dapat dijelaskan bahwa output sekolah dikatakan berkualitas atau
bermutu tinggi jika prestasi sekolah, khususnya prestasi siswa, menunjukkan
pencapaian yang tinggi dalam (1) prestasi akademik, berupa nilai ulangan umum, nilai
ujian-akhir, karya ilmiah, lomba-lomba akademik, (2) prestasi non akademik. Mutu
sekolah dipengaruhi oleh banyak tahapan kegiatan yang saling berhubungan (proses)
seperti perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan (Mulyasa (2012 : 158 dengan
editan seperlunya).

Spanbauer (1992) menyatakan bahwa Para pendidik harus belajar dalam


menggunakan dan menafsirkan strategi dasar yang sering digunakan untuk
peningkatan mutu. Dari pendapat yang disampaikan oleh Spanbauer maka para
pendidik harus berusaha agar memiliki strategi misalnya strategi mengajar yang
efektif untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran yang di kelas. Dengan
meningkatnya mutu proses pembelajaran di kelas maka siswa akan memiliki
pemahaman tentang pelajaran yang diajarkan oleh guru. Jika siswa mengerti pelajaran
yang diajar oleh guru maka ketika ada tes maka siswa akan dapat menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh guru. Jika siswa dapat menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru maka ini menunjukkan mutu proses pembelajaran guru di kelas
sudah berkualitas.

Dari penjelasan yang disampaikan oleh para ahli di atas maka peran kepala
sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan adalah fungsi kepala sekolah dalam
memberikan pelayanan yang berkualitas kepada pelanggan sekolah untuk
meningkatkan mutu pendidikan. Mutu pendidikan meningkat maka kinerja sekolah
juga dapat dinyatakan meningkat.
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana eksistensi kepala sekolah dalam mengelola pendidikan


2. Apa saja kompetensi kepala sekolah dalam mengelola pendidikan

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana eksistensi kepala sekolah dalam mengelola


pendidikan
2. Untuk mengetahui apa saja kompetensi kepala sekolah dalam mengelola
pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Eksistensi kepala sekolah

Eksistensi tersebut dapat diawali dengan membuat visi kepemimpinan kepala


sekolah, gaya kepemimpinan kepala sekolah, pendekatan kepemimpinan kepala
sekolah, keterampilan kepemimpinan kepala sekolah dan peranan kepemimpinan
kepala sekolah,

Dalam meningkatkan eksistensi disetiap sekolah berbeda-beda tergantung dari


kepemimpinan dan jenjang pendidikannya. Pembuatan visi kepemimpinan kepala
sekolah tersebut dibuat oleh Tim Pengembangan Sekolah (TPS) terdiri dari kepala
sekolah, guru, komite sekolah, wali murid, dan pengawas. Proses pembentukan visi
juga mengikutsertakan tokoh masyarakat, dan tokoh agama setempat.

Dalam menentukan gaya kepemimpinan tergantung dari tipe kepemimpinan kepala


sekolah yaitu:

1. Kepemimpinan otokratik
2. Kepemimpinan yang laissez faire
3. Kepemimpinan demokratis
4. Kepemimpinan kharismatik
5. Kepemimpinan tipe militeristik

Nah tipe-tipe tersebut merupakan cara pemimpin dalam mempengaruhi para


pengikutnya.

Terdapat beragam pendekatan dalam praktek kepemimpinan kepala sekolah.


Secara historis pendekatan ini dapat dikelompokan menjadi empat kategori yaitu
pendekatan sifat, pendekatan perilaku, pendekatan kontingensi dan terkini adalah
pendekatan transformasional (Gunter, 2001). Pendekatan sifat memfokuskan pada
karakteristik atau sifat-sifat baik yang dimiliki oleh seorang pemimpin. Pendekatan
perilaku berlandaskan pemikiran bahwa keberhasilan atau kegagalan pemimpin
ditentukan oleh gaya sikap dan tindakannya. Gaya ini bervariasi mulai dari yang
berorientasi pada tugas hingga orang. Pendekatan kontingensi merupakan pendekatan
kepemimpinan yang berpandangan bahwa situasi yang berbeda membutuhkan
perilaku kepemimpinan yang berbeda (Sutarto, 1989). Sedangkan pendekatan
transformasional adalah pendekatan yang melandaskan hubungan pada nilai atau
motivasi tingkat tinggi dan visi organisasi (Leithwood, Jantzi, & Steinbach,1999).
Untuk menjadi kepala sekolah yang berhasil harus memilki keterampilan atau
keahlian dasar (Wahyudi, 2012:69). Terdapat empat bidang keterampilan manajerial
yang perlu dikuasai oleh manajer dan akan dibahas lebih dalam di antaranya:

1. Keterampilan Konseptual (conceptual skill)


Keterampilan konseptual (conceptual skill) yaitu keterampilan yang harus
dimiliki oleh kepala sekolah untuk menentukan strategi, merencanakan,
merumuskan kebijakan, serta memutuskan sesuatu yang terjadi dalam
organisasi termasuk sekolah sebagai lembaga pendidikan
2. Keterampilan Administrasi (admistrative skill)
Keterampilan hubungan dengan manusia dalam organisasi pendidikan adalah
kemampuan kepala sekolah bekerja sama, berkomunikasi dengan personel
sekolah dalam rangka menciptakan suasana saling percaya terhadap program
sekolah dan dapat memberikan motivasi untuk meningkatkan kinerja guru.
3. Keterampilan Manusiawi (human relationship skill)
Keterampilan administrasi (Administrative Skill) yaitu keseluruhan proses
keterampilan bekerja sama dengan memanfaatkan dan memberdaya segala
sumber yang tersedia melalui aktivitas perencanaan, pengorganisasian,
pengendalian, penggerakkan, pemotivasian, penyusunan kepegawaian,
pengawasan dan supervisi, serta penilaian untuk mewujudkan sistem
pendidikan yang efektif dan efesien dan berkualitas.
4. Keterampilan Tehnik (technical skill)
Keterampilan teknik (technical skill) ialah keterampilan dalam menggunakan
pengetahuan, metode, teknik, dan perlengkapan untuk menyelesaikan tugas
tertentu. Keterampilan tehnikal yang diperlukan oleh kepala sekolah adalah
yang erat kaitannya dengan aplikasi pengetahuan tentang cara pengelolaan
kelas, pengunaan metode pengajaran, tehnik evaluasi siswa, tehnik pembuatan
satuan acara pembelajaran, tehnik-tehnik pengelolaan sarana dan prasarana
pendidikan, serta tehnik mengarahkan dan membina para guru di sekolah.

Dan yangterakhir yaitu peranan kepemimpinan kepala sekolah dalam melaksanakan


kewajibannya dan melaksanakan point-point dari yang sudah dibentuk.

B. kompetensi kepala sekolah

Kompetensi kepala sekolah menurut Permendikbud Nomor 13 Tahun 2007


yang dikutip dari buku Standardisasi Kompetensi Kepala Sekolah karya Kompri
(2017:109).

1. Kompetensi Kepribadian

 Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia, dan


menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas di sekolah/madrasah.

 Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin.


 Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai kepala
sekolah/madrasah.

 Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi.

 Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai


kepala sekolah/madrasah.

 Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan

2. Kompetensi Manajerial

 Menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan


perencanaan.

 Mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai dengan kebutuhan.

 Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya


sekolah/madrasah secara optimal.

 Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah menuju


organisasi pembelajar yang efektif.

 Menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah yang kondusif dan inovatif


bagi pembelajaran peserta didik.

 Mengelola guru dan staf dalam eangka pendayagunaan sumber daya manusia
secara optimal

 Mengelola guru dan staf dalam rangka Pendayagunaan sumber daya manusia
secara optimal.

 Mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah dalam rangka


pendayagunaan secara optimal.

 Mengelola hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka


pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah/ madrasah.

 Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru, dan
penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik.

 Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai


dengan arah dan tujuan pendidikan nasional.

 Mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuai prinsip pengelolaan yang


akuntabel, transparan, dan efisien dengan
 Mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalam mendukung pencapaian
tujuan sekolah/ madrasah.

 Mengelola unit layanan khusus sekolah/ madrasah dalam mendukung kegiatan


pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah/madrasah.

 Mengelola sistem informasi sekolah/madrasah dalam mendukung penyusunan


program dan pengambilan keputusan.

 Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran


dan manajemen sekolah/madrasah.

 Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan


sekolah/ madrasah dengan. prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak
lanjutnya.

3. Kompetensi Kewirausahaan

 Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah/madrasah.

 Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai


organisasi pembelajar yang efektif.

 Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah.

 Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi


kendala yang dihadapi sekolah/madrasah.

 Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa


sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik.

4. Kompetensi Supervisi

 Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan


profesionalisme guru.

 Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan


pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.

 Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka


peningkatan profesionalisme guru.

5. Kompetensi Sosial

 Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah/madrasah


 Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.

 Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain.


KESIMPULAN
Eksistensi tersebut dapat diawali dengan membuat visi kepemimpinan kepala
sekolah, gaya kepemimpinan kepala sekolah, pendekatan kepemimpinan kepala
sekolah, keterampilan kepemimpinan kepala sekolah dan peranan kepemimpinan
kepala sekolah,

Dalam meningkatkan eksistensi disetiap sekolah berbeda-beda tergantung dari


kepemimpinan dan jenjang pendidikannya. Pembuatan visi kepemimpinan kepala
sekolah tersebut dibuat oleh Tim Pengembangan Sekolah (TPS) terdiri dari kepala
sekolah, guru, komite sekolah, wali murid, dan pengawas. Proses pembentukan visi
juga mengikutsertakan tokoh masyarakat, dan tokoh agama setempat.

Adapun kompetensi-kompetensi kepala sekolah yaitu

1. Kompetensi kepribadian
2. Kompetensi manajeral
3. Kompetensi kewirausahaan
4. kompetensi supervisi
5. kompetensi sosial
DAFTAR PUSTAKA
Fitrah, M. (2017). Peran kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Jurnal
Penjaminan Mutu, 3(1), 31-42.
https://id.scribd.com/presentation/502256429/kompetensi-kepala-sekolah
https://kumparan.com/berita-update/5-kompetensi-kepala-sekolah-menurut-
permendikbud-nomor-13-tahun-2007-1xL1R9sJ4BG
https://core.ac.uk/
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://ap.fip.um.ac.id/wp-
content/uploads/2017/12/Ibrahim-Bafadal.pdf&ved=2ahUKEwjX7NPnuqD-
AhXZ4TgGHXnMBaEQFnoECDYQAQ&usg=AOvVaw3npNkETCZMoj6loRmEih
vw
http://dederosyada.lec.uinjkt.ac.id/reviews/
perankepalasekolahdalampeningkatanmutupendidikan
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://maitreyawira.e-
journal.id/jm/article/download/46/52&ved=2ahUKEwjcutGmu6D-
AhWF4DgGHdt9DaoQFnoECAwQAQ&usg=AOvVaw1uFVm_XZHZ_wPYtS1rQD
ms

Anda mungkin juga menyukai