OLEH KELOMPOK 4:
1. ISMI FATIHATUL QAULIAH (E1R019074)
2. JIHAN FAHIRAH (E1R019076)
3. LULU LIWALIDYA (E1R019087)
4. MUH. MUHLAS (E1R019102)
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul ”Administrasi Personalia Guru dan Pegawai ” tepat pada waktunya. Makalah ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Administrasi
dan Manajemen.
Pada kesempatan ini, izinkan penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang dengan tulus dan ikhlas telah memberikan bantuan dan dorongan
kepada penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna baik bentuk, isi,
maupun teknik penyajiannya, oleh karena itu saran dan kritikan yang sifatnya membangun dari
berbagai pihak penulis terima dengan tangan terbuka serta sangat diharapkan.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..3
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………………………….4
A. Latar Belakang……………………………………………………………...………………..5
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………...……………….5
C. Tujuan………………………………………………………………………………...………5
BAB II ISI………………………………………………………………………………………..6
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………….14
B. Saran ……………………………………………………………………………………..…14
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………...15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menjadi tuntutan bagi kepala sekolah ikut memikul tanggung jawab akan
keberhasilan maupun kegagalan personil sekolah. Kesanggupan administratif yang lebih
tinggi dalam memperoleh dan memilih personil yang cakap dan dalam menciptakan
kesempatan untuk perkembangan personil secara kontinu adalahsangat esensial.
Berdasarkan paparan tersebut maka personil sekolah termasuk guru diharap memahami
benar tugas dan tanggung jawab agar dapat melaksanakan fungsinya dengan tepat dan
efektif. Serta mampu menyumbangkan keaktifan dalam perkembangan dunia pendidikan.
4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi administrasi personil guru dan kepegawaian?
2. Bagaimana pengangkatan dan penempatan tenaga guru dan pegawai?
3. Bagaimana organisasi profesi guru ?
4. Bagaimana masalah kepegawaian dan kesejahteraan guru?
5. Bagaimana orientasi bagi guru baru?
6. Bagaimana konduite dan penilaian bagi guru?
7. Bagaimana in service dan upgrading seorang guru?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi administrasi personil guru dan kepegawaian
2. Untuk mengetahui pengangkatan dan penempatan tenaga guru dan pegawai
3. Untuk mengetahui organisasi profesi guru
4. Untuk mengetahui masalah kepegawaian dan kesejahteraan guru
5. Untuk mengetahui orientasi bagi guru baru
6. Untuk mengetahui konduite dan penilaian bagi guru
7. Untuk mengetahui in service dan upgrading seorang guru
5
BAB II
ISI
6
1. Kesesuaian tugas dengan kemampuan yang dimiliki oleh tenaga guru dan pegawai, hal
ini dapat dilihat dari beberpas aspek, seperti aspek gelar dan pengalaman kerja.
2. Formasi, artinya bahwa benar-benar diperlukan tambahan tenaga edukatif
3. Objektif, artinya dalam pelaksanaan pengangkatan dan penempatan tenaga guru tidak
menganut nepotisme dan kolusi
4. Memperhatikan analisa jabatan yang telah disusun agar sesuai dengan kualifikasi
maupun syarat yang telah ditentukan
Adapun prosedur pengangkatan dan penempatan tenaga guru secara umum adalah
sebagai berikut :
1. Pemberitahuan atau Pengunguman
Pemberitahuan ini dikakukan untuk memberitahukan kepada seluruh masyarakat yang
memenuhi kualifikasi melalui berbagai media
2. Pendaftaran
Pada tahap ini para pendaftar akan mengajukan permohonan dengan lampiran bahwa
pendaftar telah memenuhi syarat yang ditentukan.
3. Seleksi atau Penyaringan
Pada tahap ini para pendaftar akan diseleksi melalui dua proses yakni proses
penyaringan administrative dan test
4. Pengunguman
Pada tahap ini pihak penyelenggara akan mengungumkan peserta atau pendaftar yang
lulus dalam seleksi sesuai dengan ketentuan dan penempatan kerja.
Guru mendapatkan hak untuk mendirikan sebuah organisasi profesi yang bersifat
independen yang bertujuan untuk mengajukan profesi, meningkatkan kompetensi, karier,
wawasan kependidikan, perlindungan profesi, kesejahteraan, dan pengabdian kepada
masyarakat, Berdasarkan UU Guru dan Dosen No.14 tahun 2005 Bab IV Bagian
Kesembilan pasal 41-44 ditetapkan bahwa organisasi profesi guru kewenangan
kewenangan:
7
D. Masalah Kepegawaian dan Kesejahteraan Guru
Untuk meningkatkan kegairahan bekerja dan menjamin hari tua, diselenggarakan
usaha peningkatan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil. Peningkatan kesejahteraan
tersebut harus diusahakan secara bertahap sesuai dengan kemampuan sehingga pada
akhirat Pegawai Negeri sipil dapat memusatkan komitmen untuk melaksanakan tugas
dan kewajibannya. Dalam rangka mewujudkan kesejahteraan tersebut dilakukan usaha-
usaha sebagai berikut :
1. Dana Kesejahteraan Pegawai Negeri.
2. Pemelihraan Kesehatan Pegawai Negeri.
3. Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri.
4. Bingkisan Hari Raya.
Secara khusus bagi guru telah mendapatkan perhatian yang lebih dari pegawai
negeri sipil lainnya . Sesuai dengan UU Guru dan Dosen No. 14 tahun 2005 Bab IV
Bagian Kedua pasal 14-19, Guru mendapatkan haknya untuk meningkatkan tingkat
kesejahteraannya sebagai berikut :
a. Penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum yang termasuk gaji pokok,
tunjangan yang melekat pada gaji, serta Tahap lain berupa tunjangan profesi,
tunjangan fungsional, tunjangan khusus, dan maslahat tambahan yang terkait
dengan tugasnya sebagai guru yang ditetapkan dengan penghargaan atas dasar
prestasi.
b. Guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
Pemerintah atau pemerintah daerah diberi gaji sesuai peraturan perundang-
undangan.
c. Guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang dikelola oleh masyarakat yang
diberi gaji berdasarkan perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama.
d. Pemerintah memberikan tunjangan profesi yang dimaksud dalam kepada guru
yang telah memiliki sertifikat pendidik yang diangkat oleh penyelenggara
pendidikan dan / satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat.
e. Tunjangan profesi yang diberikan setara dengan 1 (satu) kali gaji pokok yang
diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau
pemerintah daerah pada tingkat, masa kerja, dan kualifikasi yang sama.
8
f. Pemerintah dan / atau pemerintah daerah memberikan tunjangan fungsionalitas
kepada guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
Pemerintah dan pemerintah daerah.
g. Pemerintah dan / atau pemerintah daerah memberikan subsidi tunjangan
fungsional kepada guru yang ditunjuk oleh satuan pendidikan yang
diselenggarakan oleh masyarakat sesuai dengan peraturan yang berlaku-
undangan.
h. Pemerintah memberikan tunjangan khusus yang dimaksud dalam guru yang
diatur di daerah khusus.
i. Tunjangan khusus yang diberikan setara dengan 1 (satu) kali gaji pokok yang
diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau
pemerintah daerah pada tingkat, masa kerja, dan kualifikasi yang sama.
j. Guru yang diangkat oleh Pemerintah atau pemerintah daerah di daerah khusus,
berhak atas rumah dinas yang disediakan oleh pemerintah daerah sesuai dengan
kewenangan.
E. Orientasi Bagi Guru Baru
9
F. Konduite dan Penilaian Bagi Guru
Kepala sekolah mempunyai kewajiban membina guru dan karyawan yang berada
di sekolah. Membina dan mengawasi tugas yang diberikan kepada guru dan karyawan,
baik tugas-tugas edukatif maupun administratif dan sekaligus mengadakan penilaian
terhadap hasil pelaksanaan tugas mereka. Secara berkala dan sekurang-kurangnya tiap
akhir semester dilaksanakan penilaian mengenai pelaksanaan tugas guru.
Aspek yang dipertimbangkan dalam penilaian guru guna mewujudkan guru yang
memiliki dedikasi tinggi yang sanggup dan mampu melaksanakan tugas dengan baik
adalah:
10
sekaligus on-service training. Program PKG diimplementasikan keterampilan guru
berbagai mata pelajaran dan dilaksanakan berbasis klaster (dua atau tiga kabupaten dalam
satu kelompok kegiatan).
11
A. Training
12
B. Upgrading
Salah satu tujuan program pengembangan profesionalisme guru adalah untuk
mengembangkan pengetahuan guru mengenai subtansi mata pelajaran yang diampu dan
juga meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola proses pembelajaran yang
dilakukan. Terjadinya pengembangan dan peningkatan pengetahuan dan keterampilan itu
akan mengarahkan guru lebih mampu untuk mempersiapkan dan melakukan sebuah
proses pembelajaran yang lebih efektif. Pengembangan profesionalisme guru dapat
dilakukan melalui aktivitas yang menekankan pada kinerja guru secara individual
maupun kolaborasi antarguru. Selanjutnya, Gajda & Koliba (2008) menyatakan bahwa
program pengembangan profesionalisme yang menekankan pada aktivitas kolaborasi
antarguru merupakan media yang paling penting dan efektif guna mencapai substansi
perbaikan sekolah dan hasil belajar peserta didik.
13
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Administrasi personalia adalah administrasi yang menyelesaikan berbagai
masalah kepegawaian dalam suatu lembaga atau badan usaha. Administrasi personal
bertujuan untuk menggunakan tenaga kerja secara efisien dan efektif agar tercapainya hasil
yang maksimal, sehingga terwujudnya kesejahteraan dan kebahagiaan pada seluruh tenaga
kerja. Kesejahteraan tenaga kerja khususnya tenaga kependidikan dapat dilakukan melalui
beberapa usaha, yakni Peningkatan Kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil, orientasi bagi guru
baru, konduite dan penilaian bagi guru dan in service training serta upgrading tenaga guru.
Administrasi personil bertugas mengatur hal tersebut agar terciptabya kesejahteraan bagi
seluruh komponen badan kependidikan.
2. Saran
Seorang administratif dalam memilih personil sangat memperhatikan kecakapan dan
kesanggupan, hal ini bertujuan untuk menciptakan kesempatan perkembangan personil dan
badan kependidikan secara kontinu. Oleh karena itu personil sekolah termasuk guru diharap
memahami benar tugas dan tanggung jawab agar dapat melaksanakan fungsinya dengan
tepat dan efektif serta mampu menyumbangkan keaktifannya dalam perkembangan dunia
pendidikan.
14
DAFTAR PUSTAKA
15