Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

“Pengertian, Proses, Hak dan Kewajiban Pendidik Dan Tenaga Kependidikan


(PTK) “

Oleh :
Kelompok 5
1. Muhammad Rifa'i 21129077
2. Nofan Andhika Putra 21087048
3. Putra Kurnia Cahyadi 21087294
4. Rui Angelo Aiboy 21087181
5. Rifaldi 21087174

Dosen Pengampu :
Dra. Anisah, M. Pd.
Nikmah Hayati, M. Pd

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji syukur kita ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas rahmat dan nikmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“pengertian, proses, hak dan kewajiban Pendidik dan Tenaga Kependidikan
(PTK)“ dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini kami buat dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah Administrasi dan Supervisi Pendidikan makalah ini
bertujuan untuk mengetahui Konsep, proses serta apa-apa saja hak dan kewajiban
dari Tenaga Pendidik dan Kependidikan.
Dengan penuh rasa ikhlas dan kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan
terima kasih kepda ibu Dra. Anisah, M. Pd. dan ibu Nikmah Hayati, M. Pd, serta
seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadarai bahwa masih banyak kekuranagn dalam penulisan
makalah ini, untuk itu penulis mengharapkan kriti dan saran yang membangun
dari seluruh pembaca.untuk pembuatan makalah berikutnya menjadi lebih baik
lagi.

Padang, 5 Maret 2023

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3

A. Pembinaan dan Pengembangan PTK......................................................................3

B. Kenaikan Pangkat PTK ( Pendidik Dan Tenaga Kependidikan).............................5

C. Evaluasi Kinerja PTK.............................................................................................7

D. Peran Guru dalam Admnistrasi PTK....................................................................12

BAB III PENUTUP........................................................................................................13

A. Kesimpulan..........................................................................................................13

B. Saran....................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tenaga Pendidik dan Kependidikan dalam Proses Pendidikan
memegang Peranan Strategis terutama dalam upaya membentuk Watak
bangsa melalui Pengembangan Kepribadian dan Nilai-nilai yang
diinginkan.dipandang dari dimensi Pembelajaran, pandangan pendidik dalam
masyarakat Indonesia tetap dominan walaupun teknologi sudah berkembang
sangat pesat dan dapat dimanfaatkan dengan proses pembelajaran dengan
Proses Pembelajaran yang amat cepat. Fungsi pendidik tidak akan bisa
seluruhnya dihilangkan sebagai seorang pendidik an pengajar bagi peserta
didiknya. Begitupun dengan tenaga kependidikan mereka bertugas dalam
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan
pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan
pendidikan.
Sehubung dengan adanya tuntutan kearah profesionalisasi tenaga
pendidik dan kependidikan, maka semakin dirasakan desakan untuk
peningkatan mutu pendidikan pada setiap jenis, dan jenjang pendidikan yang
telah menjadi komitmen pendidikan nasional. Oleh karenanya, penting untuk
memahami terlebih dahulu bagaimana mengelola pendidik dan tenaga
kependidikan tersebut.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, maka dapat
diuraikan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan pembinaan dan pengembangan PTK?
2. Bagaimana kenaikan Pangkat PTK?
3. Bagaimana evaluasi Kinerja PTK?
4. Bagaimana peran Guru dalam Administrasi PTK?

1
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, tujuan
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pembinaan dan Pengembangan PTK
2. Mengetahui kenaikan Pangkat PTK
3. Mengetahui evaluasi Kinerja PTK
4. Mengetahui peran Guru dalam Administrasi PTK

2
BAB II
PEMBAHASA
N

A. Pembinaan dan Pengembangan PTK


Pembinaan dan pengembangan tenaga kependidikan merupakan
usaha mendaya-gunakan, memajukan dan meningkatkan produktivitas
kerja setiap warga kependidikan yang ada di seluruh tingkat manajemen
organisasi dan jenjang pendidikan (sekolah). Tujuan dari kegiatan
pembinaan ini adalah tumbuhnya kemampuan setiap tenaga kependidikan
yang meliputi pertumbuhan keilmuannya, wawasan berfifkirnya, sikap
terhadap pekerjaan dan keterampilan dalam pelaksanaan tugasnya sehari-
hari sehingga produktivitas kerja dapat ditingkatkan.

1. Pembinaan PTK
Pembinaan PNS di dasarkan atas sistem karier dan sistem
privasi kerja.
a. Sistem karier
Sistem karier adalah suatu sistem kepegawaian, dimana
untuk pengangkatan pertama didasarkan atas kecakapan yang
bersangkutan, sedangkan pengembangannya lebih lanjut,
pengalaman, kesetiaan, pengabdian, dan syarat-syarat obyektif
lainnya yang juga turut menentukan. Sistem karier terbagi 2 yaitu
sistem karier terbuka dan sistem karier tertutup.
Sistem karier tertutup mempunyai beberapa arti, yaitu: a)
sistem karier tertutup dalam arti departemen, b) sistem karier
tertutup dalam arti provinsi, dan c) sistem karier tertutup dalam arti
negara.
b. Sistem Prestasi Kerja
Sistem Prestasi kerja adalah sustu sistem kepegawaian,
dimana untuk pengengkatan seseorng dalam jabatan didasarkan
atas kecakapan dan prestasi yang telah dicapainya. Kecakapan
tersebut harus dibuktikan suatu tanda lulus ujian jabatan, dan

3
prestasinya terbukti dengan cara nyata\ sah. Bukan hanya
pengangkatan dalam jabatan saja yang didsarkan atas ujian, tetapi
untuk kenaikan gajidan pengangkatan harus lulus ujian.
Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam
penyelenggaraan pembinaan tenaga kependidikan :
1. Pembinaan tenaga kependidikan dapat dilakukan untuk semua
jenis tenaga kependidikan baik untuk tenaga sctructural, tenaga
fungsional maupun tenaga teknis penyelenggaraan pendidikan.
2. Pembinaan tenaga kependidikan berorientasi pada perubahan
tingkah laku dalam rangka peningkatan kemampuan
profesional dan atau teknis untuk melaksanakan tugas sehari-
hari sesuai dengan posisinya masing-masing.
3. Pembinaan tenaga kependidikan dilaksanakan untuk
mendorong meningkatnya konstribusi setiap individu terhadap
organisasi pendidikan atau sistem sekolah, dan menyediakan
bentuk-bentuk penghargaan, kesejahteraan dan insentif sebagai
imbalannya guna menjamin terpenuhiya secara optimal
kebutuhan sosial psikologi.
4. Pembinaan tenaga kependidikan dirintis dan diserahkan untuk
mendidik dan melatih seseorang sebelum maupun sesudah
menduduki jabatan/posisi dimasa yang aan datang.
5. Pembinanan tenaga kependidikan ini sebelumnya dirancang
untuk memenuhi tuntutan pertumbuhan dalam jabatan,
pengembangan profesi, pemechan masalah, kegiatan-kegiatn
remedial, pemeliharaan motivasi kerja dan ketahanan
organisasi pendidikan.

2. Pengembangan PTK
Pengembangan profesi adalah upaya gigih, ulet, dan tabah dari
seorang guru serta pengawas yang terus menerus memaksimalkan

4
kemampuannya mengidentifikasikan dan menyelesaikan permasalahan
serta memantapkan kemajuan pendidikan, khususnya disekolah
tempatnya bertugas. Baik untuk kepentingan pembinaan kelembagaan,
kurikulum kesiswaan, guru metodologi, media, pendanaan, evaluasi.
Kerjasama dengan orang tua peserta didik, dan lingkungan masyarakat.
Pengembangan profesi Pendidik (guru) dan/atau tenaga
kependidikan (pengawas) adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru
atau pengawas dalam rangka pengamalan ilmu dan pengetahuan,
teknologi dan keterampilan untuk meningkatkan mutu bagi proses
belajar mengajar dan profesionalisme tenaga kependidikan lainnya
maupun dalam rangka menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi
kebudayaan dan kebudayaan.
Dengan kata lain, pengembangan profesi adalah kegiatan
pengawas dalam rangka meningkatkan pengamalan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan keterampilan, yang dimilikinya untuk
meningkatkan mutu proses belajar mengajar dan profesionalisasi
tenaga kependidikan lainnya berkaitan dengan pendidikan sehingga
bermanfaat bagi peningkatan kependidikan dan kebudayaan bangsa
indonesia menuju keutuhan kecerdasan yang mengacu pada ketaqwaan
dan akhlak mulia.

B. Kenaikan Pangkat PTK ( Pendidik Dan Tenaga Kependidikan)


Setiap personil berhak memperoleh kenaikan pangkat, apabila telah
memenuhi persyaratan yang di perlukan untuk kenaikan pangkat itu.
Kenaikan pangkat adalah penghargaan yang diberikan pemerintah atas
pengabdian Pegawai Negeri sipil yang bersangkutan terhadap negara.
Kenaikan pangkat ini ditetapkan pada tanggal 1 april dan tanggal 1
oktober setiap tahun.
Menurut Ary (2010) menyatakan bahwa ada berbagai jenis-jenis
kenaikan pangkat pegawai negeri sipil, sebagai berikut :

5
a. Kenaikan pangkat reguler, yaitu kenaikan pangkat yang diberikan
kepada PNS yang memenuhi syarat-syarat yang ditentukan tanpa
memperhatikan jabatan yang dipangkunya.
b. Kenaikan angkat pilihan, diberikan kepada PNS yang memangku
pilihan jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu.
c. Kenaikan pangkat istimewa, adalah kenaikan pangkat yang
diberikan kepada PNS setingkat lebiih tinggi dari tingkatnya
semula.
d. Kenaikan pangkat pengabdian merupakan kenaikan pangkat
setingkat lebih tinggi sebgai penghargaan kepada PNS yang telah
mencapai batas usia pensiun dan akan mengakhiri masa jabatannya
sebagi PNS dengan hormat dan hak Pensiun
e. Kenaikan pangkat anumerta adalah keniakna pangkat setingkat
lebih tinggi yang diberikan kepada oleh pemerintah kepada PNS
yang tewas kerena menjalankan tugas \ kewajiban dinasnya,
sebagai penghargaan pemerintah atas jasa-jasanya kepada bangsa
dan negara.
f. Kenaikan pangkat dalm tugas belajar adalah kenaikan pangkatyang
diberikan kepada PNS setelah mengikuti pendidikan atau latihan
jabatan resmi, berdasarkan pertimbangan bahwa PNS yang
ditugaskan mengikuti pendidikan atau latihan jabatan yang
dipangkunya.
g. Kenaikan pangkat selama menjadi pejabat negara baik seorang
PNS tetapi tidak dibebaskan dari jabatan organiknya,
dipertimbangan berdasarkan jabatan yang dipangkunya.
h. Kenaikan pangkat selama menjalankan wajib militer tidak
diberikan kepada PNS.
i. Kenaikan pangkat sebagai penyesuaian ijazah diberikan kepada
PNS yang memperoleh STTB, ijazah atau akta.

 Ketentuan dalam kenaikan pangkat pegawai negeri sipil :

6
1. 4 tahun dalam pangkat yang dimiliki dan setiap unsur DP3
sekurang-kurangnya memperoleh nilai baik dalam tahun terakhir.
2. 5 Tahun dalam pangkat yang dimiliki setiap unsur DP3 sekurang-
kurangnya bernialai cukup dalam tahun terakhir.

C. Evaluasi Kinerja PTK


Dalam rangka usaha untuk lebih mejalin objektivitas dalam
pembiaan PNS berdasarkan sistem karier dan sistem prestasi kerja, maka
telah dikeluarkan peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1979 tentang
Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan PNS.
Evaluasi dan penilaian tenaga pendidik dan kependidikan
merupakan suatu proses penilaian atau pembinaan seorang pendidik
( Afriansyah, 2019 ). Sedangkan menurut Evans (dalam Purwanto,
2017;76) mengemukakan bahwa “Evaluasi kinerja PTK merupakan
sebuah sistem pengelolaan kinerja berbasis guru yang dibuat untuk menilai
atau mengevaluasi tingkat kinerja guru secara individu dalam rangka
mencapai kinerja sekolah secara maksimal yang berdampak pada
peningkatan prestasi peserta didik”.
Hasil penilaian pelaksanaan pekerjaan tersebut dituangkan dalam
satu daftar yang disebut Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3).
Dalam peraturan pemerintah ini ditentukan, bahwa yang berwenang
membuat penilaian pelaksaan pekerjaan PNS yaitu pejabat penilai, yaitu
atasan langsung dari PNS yang bersangkutan dengan ketentuan serendah-
rendahnya Kepala Urusan atau Pejabat lain yang setingkat dengan itu.
Pejabat lain yang setingkat dengan Kepala Urusan, antara lain
adalah pemilik SD, Pemilik Pendidikan Agama, Kepala SD serta pejabat
lain yang ditentukan oleh Menteri, Jaksa Agung, Pimpinan Kesektrariatan
Lembaga Tertinggi/ Tinggi Negara, Pimpinan Lembaga Pemerintahan
Nondepartemen, dan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I dalam
lingkungannya masing-masing.

7
Dengan adanya ketentuan sebagaimana tersebut diatas, maka
Pejabat Penilaian benar-benar mengenal secara pribadi PNS yang dinilai,
sehingga dengan demikian diharapkan penilaian dapat dilakukan lebih
objektif.
Tujuan dari DP3 adalah untuk memperoleh bahan-bahan
pertimbangan yang objektif dalam pembinaan PNS berdasarkan sistem
karier dan sistem prestasi kerja, sesuai tujuan DP3 harus dibuat subjektif
dan seteliti mungkin berdasarkan data yang tersedia.

 Tujuan dilaksanakannya evaluasi kinerja guru tenaga pendidik


ialah sebagai berikut:
1. Menentukan tingkat kompetensi seorang guru
2. Meningkatkan efesiensi dan efektivitas kinerja guru dan sekolah
3. Menyajikan suatu landasan untuk pengambilan keputusan dalam
mekanisme penetapan efektif atau tidak efektifnya kinerja guru.
4. Menyediakan landasan untuk program penembanagan
keprofesian berkelanjutan bagi guru.
5. Menjamin bahwa guru melaksanakan melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya serta mempertahankan sikap-sikap yang
positif dalam mendukung pembelajaran peserta didik untuk
mencapai prestasinya
6. Menyediakan dasar dalam sistem peningkatan promosi dan karir
guru serta bentuk penghargaan lainnya.
Syarat-syarat evaluasi kinerja PTK adalah sebagai berikut:
1. Valid
Aspek yang dinilai benar-benar mengukur komponen-komponen
tugas tenaga pendidik dalam melaksanakan pembelajaran,
pembimbingan, dan atau tugas lain yang relevan dengan fungsi
sekolah.
2. Reliabel

8
Tingkat kepercayaan tinggi bila proses yang dilakukan memberikan
hasih yang sama untuk seorang tenaga pendidik yang dievaluasi
kinerjanya oleh siapapun dan kapanpun.
3. Praktis
Dapat dilakukan oleh siapapun dengan relativ rendah, dengan
tingkat validitas dan reliabilitas yang sama dalam semua kondisi
tanpa memerlukan persyaratan tambahan.

 Unsur-unsur yang dinilai dalam penilaian Pelaksana Pekerjaan


adalah:
a. Kesetiaan
Kesetiaan adalah kesetiaan, ketaatan dan pengabdian
kepada pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara dan
Pemerintahan. Pada umumnya yang dimaksud dengan kesetiaan
adalah tekad dan kesanggupan menaati dan mengamankan sesuatu
yang ditaati dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.
Tekad dan kesanggupan tersebut harus dibuktikan dengan
sikap dan tingkah l aku sehari-hari dalam perbuatan
melaksanakan tugas. Pada umumnya kesetiaan, ketaatan, dan
pengangabdian timbul dari pengetahuan dan pemahaman yang
mendalam. Oleh sebab itu setiap PNS wajib mempelajari,
memahami, melaksanakan, dan mengamalkan pancasila, UUD
1945, haluan negara, politik, kebijaksanaan dan rencana-rencana
pemerintah.
b. Prestasi Kerja
Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh
seseorang dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya.
Pada umumnya prestasi kerja seorang PNS anatara lain
dipengaruhi oleh kecakapan, keterampilan, pengalaman, dan
kesungguhan PNS yang bersangkutan.
c. Tanggung Jawab

9
Tanggung jawab adalah kesanggupan seorang PNS untuk
menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan
sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya, serta berani memikul
resiko atas keputusan yang diambilnya atau tindakan yang
dilakukannya.
d. Ketaatan
Ketaatan adalah kesanggupan seorang PNS untuk menaati
segala peraturan perundang-undangan dan peraturan kedinasan
yang berlaku, menaati perintah kedinasan yang diberikan oleh
atasan yang berwenang, serta kesangguapan untuk tidak melanggar
larangan yang ditentukan.
e. Kejujuran
Pada umumnya yang dimaksud dengan kejujuran adalah
ketulusan hati seorang PNS dalam melaksanakan tugas dan
kemampuan untuk tidak menyalahgunakan wewenang yang
diberikan kepadanya.
f. Kerjasama
Kerjasama adalah kemampuan seorang PNS untuk bekerja
bersama dengan orang lain menyelesaikan sesuati tugas yang
ditentukan, sehingga mencapai daya guna dan hasil guna yang
sebesar-besarnya.
g. Prakarsa
Prakarsa adalah kemampuan seorang PNS untuk
mengambil keputusan langkah-langkah, atau melaksanakan sesuatu
tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas pokok tanpa
menunggu perintah dari atasannya.
h. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan seorang PNS untuk
meyakinkan orang lain sehingga dapat dikerahkan secara maksimal
untuk melaksanakan tugas pokok. Penilaian unsur kepemimpinan

1
hanya dikenakan bagi PNS yang berpangkat Pengatur Muda
Golongan/ raung II/ a ke atas yang memangku suatu jabatan.
Seorang Pejabat Penilai barulah dapat memberikan
penilaian, apabila ia telah membawahi PNS yang bersangkutan
sekurang-kurangnya 6 bulan. Ketentuan ini bermaksud untuk
memberikan kesempatan kepada Pejabat Penilai untuk mengenal
dengan baik PNS yang dinilai, sehingga dengan demikian
diharapkan adanya objektivitas dalam memberikan penilaian.
Setiap pejabat penilai berkewajiban mengisi dan
memelihara Buku Catatan Penilaian, di mana di dalamnya dicata
tingkah laku/ perbuatan/ tindakan PNS yang bersangkutan yang
menonjol, baik yang positif maupun yang negatif misalnya prestasi
kerja yang luar bias baiknya, tindakan mengatasi keadaan yang
sulit, sering tidak masuk kerja, berkelahi, dan lain-lain.
Buku catatan penilaian bagi PNS yang diangkat menjadi
Pejabat Negara, sedang menjalankan tugas belajar, diperbentukan/
dipekerjakan pada perusahaan milik negara, organisasi profesi,
badan swasta yang ditentukan, negara sahabat, atau badan
internasional, tetap dipelihara oleh pejabat penilai dari instansi
induk dengan menggunakan bahan-bahan dari pimpinan yang
bersangkutan di mana PNS tersebut bekerja atau tugas belajar.
Buku Catatan Penilaian disimpan dengan dipelihara dengan
sebaik-baiknya oleh Pejabat Penilai selama 5 tahun, dan setelah
lebih dari 5 tahun tidak digunakan lagi.
Nilai pelaksanaan pekerjaan dinyatakan dengan sebutan dan
angka sebagai berikut:
a. Amat baik = 91-100
b. Baik = 79-90
c. Cukup = 61- 75
d. Sedang = 51-60
e. Kurang = 51 ke bawah

1
D. Peran Guru dalam Admnistrasi PTK
Dalam administrasi kepegawaian lebih difokuskan kepada guru
sebagai pegawai negeri. Pegawai negeri adalah mereka yang setelah
memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam perundang-undangan
yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi
tugas dalam suatu jawaban negeri atau disertai tugas Negara lainnya
yang ditetapkan berdasarkan suatu perudang-undangan yang berlaku.
Seorang calon guru bisa menjadi seorang pegawai negeri jika telah
melalui rekritmen guru. Rekrutmen merupakan satu aktivitas
manajemen yang mengupayakan didapatkannya seorang atau lebih
calon pegawai yang betul-betul potensial untuk menduduki posisi
tertentu atau melaksanakan tugas di sebuah lembaga.
Adapun peran guru dalam administrasi kepegawaian menurut
Arikunto (dalam Marmoah 2016) yaitu :
a. Membuat buku induk pegawai.
b. Mempersiapkan usul kenaikan pangkat pegawai negeri,
prajabatan, karpeg, cuti pegawai, dan lain-lain.
c. Membuat inventarisasi semua file kepegawaian, baik kepala
sekolah, guru, maupun tenaga tata administrasi.
d. Membuat laporan rutin kepegawaian harian, mingguan, bulanan,
dan tahunan.
e. Membuat laporan data sekolah dan pegawai.
f. Mencatat tenaga pendidik yang akan mengikuti penataran.
g. Mempersiapkan surat keputusan Kepala Sekolah tentang proses
KBM, surat tugas, surat kuasa, dan lain-lain.

1
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengembangan profesi dan karir guru merupakan dua kebutuhan
dan tuntutan yang harus dipenuhi secara serempak. Perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi, tuntutan dunia pasar, tuntutan
lembaga pendidikan (sekolah/madrasah), dan juga tuntutan masyarakat
(orangtua peserta didik) merupakan alasan-alasan penting perlunya
meningkatan profesi guru.
Pengembangan profesi lebih mengarah pada peningkatan kapasitas
guru yang berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan pada satu
sisi, dan pada sisi lain berkontribusi pada peningkatan karir guru. Dengan
peningkatan karir guru maka berarti selain peningkatan kapasitas guru, dan
kualitas pendidikan, juga terdapat peningkatan kesejahteraan guru.
Pekerjaan profesional adalah pekerjaan yang menuntut peningkatan
kualitas sumber daya manusia dan sekaligus diikuti dengan peningkatan
kesejahteraannya. Pengembangan profesi guru dapat dilakukan dengan
jalur formal, nonformal, maupun informal tergantung pada tujuan dan
kemampuan guru yang bersangkutan.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan kepada teman-teman
mahasiswa agar dapat meningkatkan pemahaman tentang “Pembinaan dan
Pengembangan PTK”. Dengan keterbatasan pemikiran dan sumber materi
yang menjadi acuan dalam pembutan makalah ini, maka kami harapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dalam penyusunan makalah
selanjutnya.

1
DAFTAR PUSTAKA

Afid Burhanuddin. (2014). Evaluasi Dan Penilaian Tenaga Pendidik Atau


Kependidikan.
Afriansyah, H. (2019). Administrasi Tenaga Pendidik dan Kependidikan. Padang
Anwar Ahyar. (2010). Teori Sosial Sastra. Ombak. Yogyakarta.
Marmoah, Sri. 2016. Administrasi dan Supervisi Pendidikan Teori dan Praktek.
Yogyakarta : CV Budi Utama
Ngalim Purwanto. 2017. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda
Karya.
Norsanie. (2012). Peran Pendidik Profesi Pendidik. Retrieved from:
(http://norsanie.blogspot.co.id/2012/12/peran-pendidikan-profesi-
pendidik_11.html)
Tri Kurniah. (2011). Peran Guru Dalam Administrasi Sekolah.

Anda mungkin juga menyukai