Disusun Oleh:
Makalah ini kami susun dengan bantuan pertolongan dari berbagai pihak sehingga
bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang sudah ikut berkontribusi di dalam pembuatan makalah
ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami
terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca
sehingga kami bisa melakukan perbaikan makalah sehingga menjadi makalah yang baik dan
benar.
Akhir kata kami meminta semoga makalah ilmiah tentang “Model Pengembangan
Tenaga Kependidikan Diindonesia” ini bisa memberi manfaat ataupun inspirasi pada
pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah...........................................................................4
C. Tujuan.............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.....................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Demi mewujudkan pencapaian tujuan pendidikan, guru harus menjadi sumber daya
manusia (SDM) yang menjadi prioritas pengembangan yang paling utama. Persaingan yang
semakin ketat saat ini memerlukan keuletan, kesabaran, kemampuan mengantisipasi,
kecepatan dan ketepatan berpikir serta bertindak agar tetap dapat berperan aktif di dalam
proses pendidikan itu sendiri.
Pengembangan tenaga kependidikan bukanlah tugas yang ringan, karena tidak hanya
berkaitan dengan permasalahan teknis, tetapi juga mencakup berbagai persoalan yang sangat
rumit dan kompleks, baik menyangkut dengan perencanaan, pendanaan serta efisiensi dan
efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Pengembangan tenaga kependidikan juga menuntut
adanya manajemen yang berkualitas sehingga dapat menjadi salah satu faktor pembentuk
pendidikan yang berkualitas.
Dalam makalah ini penulis mencoba menguraikan sedikit tentang bagaimana model
pengembanga tenaga kependidikan di indonesia .
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud pengembangan tenaga kependidikan?
2. Bagaimana Model pengembangan tenaga kependidikan di Indonesia?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengembangan tenaga kependidikan.
2. Untuk mengetahui model pengembangan tenaga kependidikan
BAB II
PEMBAHASAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan, maka dapat diperoleh kesimpulan:
1. Tenaga kependidikan adalah pegawai yaitu mereka yang memenuhi syarat-syarat
yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, diangkat oleh
pejabat yang berwenang dan diserahi tugas negara lainnya yang ditetapkan
berdasarkan sesuatu peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Pengembangan tenaga kependidikan dapat dilakukan melalui jalur atau cara diklat dan
jalur non diklat. Jalur diklat seperti melanjutkan pendidikan, penataran, kegiatan
seminar, lokakarya, dan lain-lain, jalur non diklat misalnya dapat berbentuk promosi
jabatan, pemberian bonus dan insentif, teguran dan hukuman.
3. Pengembangan tenaga kependidikan di negara-negara OECD, seperti Korea Selatan,
Australia, dan Kanada memiliki kebijakan yang berbeda-beda. Korea Selatan dikelola
oleh instansi sendiri, sedangkan di Australia dan Kanada langsung dikelola oleh
pemerintah pusat.
4. Tenaga Kependidikan dapat berkembang dengan baik, jika pemangku kebijakan
memberikan perhatian khusus dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia yan
goptimal.
DAFTAR PUSTAKA
Nur, Agustiar Syah. (2001). Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara. Bandung : Lubuk
Agung. Hal. 178
Fwu, B. and Wang, H. (2001) ‘Principals at the Crossroads: Profiles, Preparation and Role
Perceptions of Secondary School Principals in Taiwan’. Paper presented at the 11th
World Congress of Comparative Education, Chongju, South Korea.
Gamage, D. (2001) ‘Profiles of Characteristics and Professional Development of School
Leaders in the US and Australia. Paper presented at the 11th World Congress of
Comparative Education Society, Chongju, South Korea.
Gronn, P. (2000). ‘Distributed Properties: A New Architecture for Leadership’Educational
Management & Administration 28(3): 317–38.