Anda di halaman 1dari 9

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN……..........................................................................................................1

A. Latar belakang…....................................................................................................................1
B. Rumusan masalah…..............................................................................................................1
C. Tujuan penulisan…................................................................................................................2
D. Manfaat penulisan…..............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN MATERI...................................................................................................3

A. Pengertian karir......................................................................................................................3
B. Pengertian pengembangan karir guru....................................................................................3
C. Karir guru/konselor sekolah...................................................................................................4
D. Kompetensi profesi guru/konselor sekolah............................................................................5
E. Upaya pengembangan karir...................................................................................................5
F. Tahap pengembangan karir guru...........................................................................................5

BAB III PENUTUP...........................................................................................................................7

A. Rangkuman/kesimpulan.........................................................................................................7
B. Pendalaman materi.................................................................................................................7
C. Daftar pusaka.........................................................................................................................8

i
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Saat ini dunia pendidikan nasional indonesia berada dalam situasi “kritis” baik dilihat dari sudut
internal kepentingan pembangunan bangsa maupun secara eksternal dalam kaitan dengan kompetisi
antar bangsa. Fakta menunjukkan bahwa kualitas pendidikan nasional masih sangat rendah dan
jauh ketinggalan dibandingkan dengan negara-negara lain. Berbagai kritikan tajam yang berasal
dari berbagai sudut pandang terus ditujukan kepada dunia pendidikan nasional dengan berbagai
alasan dan kepentingan. Bahkan ada beberapa pihak yang menuding bahwa krisis nasional sekarang
ini bersumber dari pendidikan dan lebih jauh ditudingkan sebagai kesalahan guru. Namun yang
pasti ialah bahwa kondisi guru saat ini bersumber dari pola bangsa ini memperlakukan guru.
Meskipun diakui guru sebagai unsur penting dalam pembangunan bangsa, namun secara ironis guru
belum memperoleh pengharapan yang wajar sesuai dengan martabat serta hak-hak asasinya. Hal itu
tercermin dari belum adanya jaminan kepastian dan perlindungan bagi para guru dalam
pelaksanaan tugas dan perolehan hak-haknya sebagai pribadi, tenaga kependidikan, dan warga
negara.
Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), baik sebagai substansi materi ajar maupun
penyelenggaraan pembelajaran, terus berkembang. Dinamika ini menuntut guru selalu
meningkatkan dan menyesuaikan kompetensinya agar mampu mengembangkan dan menyajikan
materi pelajaran yang aktual dengan menggunakan berbagai pendekatan, metoda, dan teknologi
pembelajaran terkini. Hanya dengan cara itu guru mampu menyelenggarakan pembelajaran yang
berhasil mengantarkan peserta didik memasuki dunia kehidupan sesuai dengan kebutuhan dan
tantangan pada zamannya. Sebaliknya, ketidakmauan dan ketidakmampuan guru menyesuaikan
wawasan dan kompetensi dengan tuntutan perkembangan lingkungan profesinya justru akan
menjadi salah satu faktor penghambat ketercapaian tujuan pendidikan dan pembelajaran.
Perkembangan IPTEK menjadi salah satu pendorong yang mengharuskan para guru untuk
melakukan pengembangan profesinya. Perkembangan IPTEK secara empiris menunjukkan begitu
besar dampaknya pada berbagai dimensi pembangunan, khususnya bidang pendidikan.
Berkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau Information and Communication
Technology (ICT) menjadi tantangan mutakhir bagi dunia pendidikan. Para guru mau tidak mau,
suka tidak suka harus mampu beradaptasi dan/atau menggunakan teknologi tersebut.

1
B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun merumuskan masalah yang akan di bahas dalam
makalah ini sebagai berikut :
1. Apa pengertian karir ?
2. Apa pengertian pengembangan karir guru ?
3. Bagaimana tahap pengembangan karir guru ?
4. Apa saja jenis-jenis karir guru ?
5. Apa kompetensi profesi guru?
6. Apa saja upaya pengembangan karir guru ?

C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada para pembaca
tentang :
1. Menjelaskan pengertian karir
2. Menjelaskan pengertian pengembangan karir guru
3. Menjelaskan tahap pengembangan karir guru
4. Menjelaskan jenis-jenis karir guru
5. Menjelaskan kompetensi profesi guru
6. Menjelaskan upaya pengembangan karir guru

D. MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat penulisan dalam makalah ini yaitu untuk menambah wawasan dan pengetahuan
bagi penulis maupun para pembaca mengenai pengembangan karir guru, seperti memahami ranah
pengembangan dan karir guru, alasan pentingnya pengembangan profesi dan karir guru, prinsip-
prinsip pengembangan profesi guru, tahapan-tahapan penting pengembangan profesi guru.

2
BAB II
PEMBAHASAN MATERI

A. Pengertian karir
minat, kemampuan Karir dalam bahasa Belanda yaitu carriere yang artinya adalah
perkembangan dan kemajuan dalam pekerjaan seseorang. Kata ini juga bisa berarti jenjang dalam
sebuah pekerjaan tertentu.
Karir merupakan kebutuhan yang harus terus ditumbuhkan dalam diri seseorang tenaga kerja,
sehingga mampu meningkatkan kinerjanya. Berdasarkan kamus bahasa Indonesia, karir berarti
perkembangan dan kemajuan baik pada kehidupan, pekerjaan atau jabatan seseorang. Biasanya
pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan yang mendapatkan imbalan berupa gaji maupun uang.
Karir merujuk pada aktivitas dan posisi yang ada dalam kecakapan khusus, jabatan, dan
pekerjaan/tugas dan juga aktivitas yang diasosiasikan dengan masa kehidupan kerja diasosiasikan
dengan masa kehidupan kerja seorang individu. Istilah yang dikedepankan dalam pendefinisian
karir ini adalah aktivitas dan posisi seseorang. Secara umum dapat dikatakan bahwa suatu karir
akan berisi kenaikan tingkat dari tanggungjawab, kekuasaan dan pendapatan seseorang.
Pandangan yang lebih luas daripada karir adalah sebagai suatu rangkaian atas sikap dan perilaku
yang berkaitan dengan aktifitas pekerjaan dan pengalaman sepanjang kehidupan seseorang. Jika
seseorang beraktivitas atau menduduki suatu posisi dalam suatu lingkungan sosial, sementara untuk
melakukan hal itu ia harus memiliki kecakapan khusus, mengerjakan tugas-tugas tertentu dan
menjabat, maka bisa dikatakan bahwa orang tersebut berkarir. Demikian juga, jika seseorang dalam
suatu rentang masa bekerja untuk memperoleh nafkah bagi kehidupan diri dan keluarganya, maka
dikatakan bahwa orang tersebut memiliki karir. Konsep baru tentang karir adalah protean career
yaitu karir yang senantiasa berubah seiring berubahnya, nilai dan lingkungan kerja seseorang.

B. Pengertian pengembangan karir guru


Secara harafiah, pengertian pengembangan karier (career development) ialah menuntut
seseorang untuk membuat keputusan dan mengikatkan dirinya untuk mencapai tujuan-tujuan karier.
Pengembangan karir merujuk pada proses sepanjang hayat pengembangan keyakinan dan nilai,
keterampilan dan bakat, minat, karakteristik kepribadian, dan pengetahuan karakteristik
kepribadian, dan pengetahuan tentang dunia kerja. Sehingga dengan pengertian ini, pengembangan
karir tidak hanya mencakup rentang usia kerja produktif seseorang, melainkan lebih luas lagi, yakni
sepanjang hayat seseorang.
Di dalam UU Nomor 74 tahun 2008 tentang guru dibedakan menjadi dua yaitu, pengembangan
kompetensi guru yang belum dan yang sudah berkualifikasi S-1 atau D-IV. Pengembangan dan
peningkatan kualifikasi akademik bagi guru yang belum memenuhi kualifikasi S-1 dilakukan
melalui pendidikan tinggi program S-1 pada perguruan tinggi yang menyelenggarakan program

3
pendidikan tenaga kependidikan dan/atau program pendidikan non-kependidikan. Pembinaan dan
pengembangan karir meliputi:
A. Penugasan
B. Promosi
C. Kenaikan Pangkat

Pengembangan karir merujuk pada proses pengembangan keyakinan dan nilai, keterampilan dan
bakat, minat, karakteristik kepribadian, dan pengetahuan tentang dunia kerja sepanjang hayat.
Sehingga dengan pengertian ini, pengembangan karir tidak hanya mencakup rentang usia kerja
produktif seseorang, melainkan lebih luas lagi, yakni sepanjang hayat seseorang.
Pengembangan karir ini meliputi pengembangan keyakinan dan nilai seseorang berkenaan
dengan dunia kerjanya, yakni orang tersebut harus meyakini ’kebenaran’ dari apa yang ia lakukan
(pekerjaan) untuk kehidupannya itu dan menerapkan nilai-nilai yang mendorong kemajuan
kehidupannya, misalnya: kerajinan, keuletan, kejujuran, pantang menyerah dan hemat. 
Penyesuaian minat dan bakat dengan pekerjaan yang digeluti juga merupakan upaya
pengembangan karir yang sedikit banyak mempengaruhi kualitas dan kuantitas kerja seseorang.
Keterampilan-keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak
langsung dengan dunia kerjanya pun perlu ditingkatkan agar karirnya bisa berkembang.
Meningkatkan kebiasaan-kebiasaan hidup efektif turut juga mengembangkan kehidupan karir
seseorang  karena dengan memiliki kebiasaan hidup yang efektif tersebut karakteristik
kepribadiannya semakin berkualitas.

C. Karir guru/konselor sekolah


Karir guru/konselor di sekolah meliputi dua hal, yaitu: 
A. Karir Struktural, berhubungan dengan kedudukan  seseorang di dalam struktur organisasi
tempat ia bekerja, misalnya menjabat sebagai Wali  Kelas, PKS, Wakasek, Kepala Sekolah,
dan lain-lain.)  Karir ini memiliki tuntutan tanggung jawab tertentu bagi seorang guru,
sehingga wawasan/pengetahuan, sikap, dan keterampilan seorang guru/konselor harus
ditingkatkan untuk menjawab tuntutan yang dimaksud. 
B. Karir Fungsional, berhubungan dengan tingkatan/pencapaian formal seseorang di dalam
profesi yang ia geluti, contohnya guru madya, guru dewasa, guru pembina, guru
professional. 
Agar dapat mengalami kenaikan dalam karir, seorang guru/konselor perlu mengerjakan
sejumlah tugas-tugas profesional yang memiliki nilai kredit tertentu dan dibuktikan dengan
dokumen-dokumen legal. Akumulasi nilai kredit yang dimaksud harus dapat memenuhi jumlah
nilai tertentu yang ditetapkan pemerintah.  Kedua jenis karir guru/konselor di sekolah tersebut
dapat dicapai tentunya dengan sejumlah pemerolehan kompetensi-kompetensi guru/konselor
yang tinggi. 

4
D. Kompetensi profesi guru/konselor sekolah

Terdapat empat kompetensi yang mutlak dimiliki seorang guru/konselor sekolah, yaitu:

a. Kompetensi Pribadi, berkenaan dengan kemantapan, kestabilan, kedewasaan, kearifan, dan


kewibawaan guru/konselor. 

b. Kompetensi Sosial, kemampuan berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik, sesama
pendidik, tenaga kependidikan, ortu siswa, dan masyarakat. 

c. Kompetensi Pedagogik, kemampuan mengelola pembelajaran/BK yang meliputi


pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran/BK,
evaluasi, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya.
 
d. Kompetensi Profesional, kemampuan penguasaan materi pembelajaran/BK secara luas dan
mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar
kompetensi.

E. Upaya pengembangan karir

Berikut ini upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh guru/konselor dalam meningkatkan
kompetensinya agar karir yang ia geluti dapat berkembang maksimal, yaitu:
 
a. Menghadiri/berpartisipasi dalam forum atau kegiatan ilmiah profesional (seminar,
simposium, pelatihan, dan lain-lain).

b. Membuat karya tulis ilmiah/populer, karya seni, karya teknologi.

c. Melaksanakan penelitian/pengkajian kerja profesional baik individual maupun kolaboratif


(Lesson Study, PTK/PTBK, dan penelitian jenis lainnya). 

F. Tahap pengembangan karir guru

Terdapat lima tahapan pengembangan karir, yaitu:

1. Growth (lahir – usia 14 atau 14 tahun)


Tahapan Growth ini merupakan tahap perkembangan kapasitas, sikap, minat, dan
kebutuhan yang diasosiasikan dengan konsep diri. Pada rentang usia ini, pengembangan karir yang
dapat dilakukan terutama oleh guru/orang tua pada anak dan remaja adalah dengan memberikan
pemahaman mengenai hidup mandiri dan mengapa kita harus bekerja; memperkenalkan sejumlah
pekerjaan termasuk di dalamnya pemahaman segala sesuatu tentang pekerjaan tersebut; dan
termasuk berkenaan dengan upaya bagaimana memperoleh pekerjaan/karir yang dimaksud.

2. Exploratory (usia 15-24)


Tahap Exploratory merupakan fase tentatif yang didalamnya pilihan dipersempit tapi tidak
final.Pengembangan karir pada tahapan ini diarahkan pada pengerucutan pilihan karir yang paling

5
memungkinkan bagi seseorang. Minat, bakat, dan latar belakang pendidikan menjadi bahan
pertimbangan dalam pengerucutan pilihan karir seseorang.

3. Establishment (usia 25-44)


Tahap Establishment merupakan tahap coba-coba dan stabilisasi melalui Pengembangan
karir pada tahapan ini sudah pada tataran ‘aksi’ dimana seseorang sudah mulai masuk pada dunia
kerja/karir yang ia pilih. Jika memang sesuai dengan apa yang ia cita-citakan/inginkan, maka ia
akan berusaha menstabilkan diri dalam dunia kerja yang ia geluti.

4. Maintenance (usia 45-64)


Tahap Maintenance merupakan proses penyesuaian yang terus menerus untuk meningkatkan
posisi dan situasi kerja. Pada tahapan ini pengembangan karirnya diarahkan pada bagaimana
melakukan proses penyesuaian baik keyakinan, pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk
dapat meningkatkan posisinya ke arah yang lebih baik lagi dan menciptakan situasi kerja yang
membuatnya lebih nyaman bekerja.

5. Decline (usia 65+)


Tahap Decline merupakan tahap pertimbangan pra pensiun, keluar kerja, dan pensiun.
Pengembangan karir pada tahapan ini adalah berkenaan dengan pembukaan wawasan berkenaan
dengan pensiun sehingga seseorang dapat mempersiapkan diri di saat ia harus pensiun nanti. Jika
sudah pensiun, pengembangan karirnya berkenaan dengan bagaimana ia memanfaatkan waktu
pensiunnya dengan semaksimal mungkin untuk kebaikan diri dan orang-orang yang terdekatnya.

6
BAB III

PENUTUP

A. Rangkuman/kesimpulan
Pengembangan karir merupakan proses sepanjang hayat. Terdapat lima tahapan
pengembangan karir, yaitu: growth, exploratory, establishment, maintenance, dan decline.
Seorang guru atau konselor hendaklah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan keempat
macam kompetensi yang harus dimilikinya (pribadi, sosial, pedagogik, dan profesional) agar
karir profesionalnya itu dapat berkembang lebih baik. Upaya yang dapat dilakukan guru untuk
meningkatkan kompetensi dan karirnya adalah berpartisipasi dalam forum atau kegiatan ilmiah
profesional; membuat karya tulis ilmiah/populer, karya seni, dan karya teknologi; dan
melaksanaka penelitian/pengkajian kerja profesionalnya baik secara individual maupun
kolaboratif.
A. Pendalaman materi
Tugas utama guru sebagai pendidik professional adalah mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan normal.
Tugas utama itu akan efektif jika guru memiliki derajat profesionalitas tertentu yang tercermin dari
kompetensi, kemahiran, kecakapan, atau keterampilan yang memenuhi standar mutu dan norma
etik tertentu.

Berdasarkan UU Nomor 74 tahun 2008 tentang guru dibedakan dan pengembangan kompetensi
guru yang belum dan yang sudah berkuakifikasi S-1 atau D-IV. Pengembangan dan peningkatan
kualifikasi akademik bagi guru yang belum memenuhi kualifikasi S-1 dilakukan melalui
pendidikan tinggi program S-1 pada perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan
tenaga kependidikan dan/atau program pendidikan non-kependidikan.  Ada beberapan alasan
mengapa guru harus mengembangkan profesinya (kompetensi) yaitu:

1. Perkembangan Ilmu dan Teknologi (IPTEK).


2. Tuntutan Lembaga Pendidikan.
3. Tuntutan Dunia Kerja.
4. Persaingan Global.
5. Harga Diri (moral).

7
DAFTAR PUSAKA

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN/
196103171987032-AAS_SAOMAH/PENGEMBANGAN_KARIR_GURU.pdf

https://senirusianti.blogspot.com/2018/04/makalah-pengembangan-profesi-dan-karir.html

https://evendimuhtar.blogspot.com/2015/05/pengembangan-karir-guru.html

https://pdfcoffee.com/makalah-pengembangan-karir-guru-5-pdf-free.html

https://kimiacakep.blogspot.com/2016/12/makalah-pengembangan-karir-guru.html

Anda mungkin juga menyukai