Anda di halaman 1dari 13

PROFESI DAN PROFESIONALISME GURU

Dosen Pengampu : Saiful Bahri,M.Pd

Di Susun Oleh Kelompok II:

1. YULIANA (200105052)
2. LINA RAHMWATI (2001050)
3. YASRIA RIZKIANI (2001050)
4. KHOFIF RIZKI (2001050)
5. WILLY ANDREAN (200105053)

JURUSAN TADRIS IPS EKONOMI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM (UIN)

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. Atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
DAFTAR ISI

COVER.......................................................................................................................................

KATA PENGANTAR................................................................................................................

DAFTAR ISI..............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................

A. Latar Belakang................................................................................................................
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................
C. Tujuan Masalah..............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................

1. Pengertian profesi dan profesionalisme guru.................................................................


2. Kompetensi profesionalisme guru.................................................................................
3. Peran guru profesional dalam pembelajaran...................................................................
4. Faktor yang mempengaruhi profesionalisme guru.........................................................
5. Syarat-syatrat menjadi guru profesionalisme guru.........................................................
6. Upaya meningkatkan profesional guru ..........................................................................

BAB III PENUTUP....................................................................................................................

KESIMPULAN...........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan rangkaian proses pemberdayaan potensi dan kompetensi


individu untuk menjadi manusia berkualitas yang berlangsung sepanjang hayat. Proses
ini dilakukan tidak sekedar untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat menggali,
menemukan, dan menempa potensi yang dimiliki, tapi juga untuk mengembangkannya
dengan tanpa menghilangkan karakteristik masing-masing
Dalam dunia pendidikan khususnya, guru adalah sebagai kekuatan pembebasan
(liberating Force), karena posisi dan peranannya adalah untuk mengajar dan
membimbing peserta didik supaya menjadi manusia yang berkualitas dalam hal
memiliki ilmu pengetahuan, watak bermartabat, dan berguna bagi masyarakat. Atau
dalam adagium Jawa yang berarti “digugu dan ditiru” (orang yang diikuti dan dicontoh.
Sehingga, Kompetensi yang dituntut dari guru profesional adalah memiliki kebiasaan
dan kemampuan ilmiah dalam merancang, melaksanakan, menemukan kekuatan dan
kelemahan dalam kegiatan pengembangan, serta memanfaatkannya untuk kegiatan
perbaikan berikutnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud profesi dan profesionalisme guru
2. Bagaimana kompetensi profesionalitas guru
3. Bagaimana Peran guru profesional dalam pembelajaran
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi profesionalisme guru
5. Apa saja syarat-syarat menjadi guru profesionalisme
6. Apa saja upaya untuk meningkatkan profesional guru
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui pengertian tentang profesi dan profesionalisme guru
2. Untuk mengetahui bagaimana Peran guru profesional dalam pembelajaran
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi profesionalisme
4. Untuk mengetahui syarat -syarat menjadi guru profesionalisme
5. Untuk mengetahui upaya dalam meningkatkan profesioanal guru
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian profesi dan profesionalisme guru


A. Pengertian profesi
Profesi berasal dari bahasa latin "proffesio" yang mempunyai dua pengertian
yaitu janji/ ikrar dan pekerjaan. Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti
kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut
daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik.
Ciri-ciri profesi, yaitu:
a. Profesi memiliki fungsi dan signifikansi sosial bagi masyarakat.
b. Profesi menuntut keterampilan tertentu yang diperoleh melalui proses
pendidikan dan pelatihan yang cukup yang dilakukan oleh lembaga
pendidikan yang akuntabel atau dapat dipertanggungjawabkan.
c. Profesi didukung oleh suatu disiplin ilmu tertentu (a systematic body of
knowledge).
d. Ada kode etik yang dijadikan sebagai satu pedoman perilaku anggota
beserta sanksi yang jelas dan tegas terhadap pelanggar kode etik
tersebut. Pengawasan terhadap penegakan kode etik dilakukan oleh
organisasi profesi yang bersangkutan.
e. Sebagai konsekuensi dari layanan dan prestasi yang diberikan kepada
masyarakat, maka anggota profesi secara perorangan atau kelompok
memperoleh imbalan finansial atau material.

B. Pengertian profesionalisme

Menurut para ahli, profesionalisme menekankan kepada penguasaan ilmu


pengetahuan atau kemampuan manajemen beserta strategi penerapannya.
Maister mengemukakan bahwa profesionalisme bukan sekadar pengetahuan
teknologi dan manajemen tetapi lebih merupakan sikap, pengembangan
profesionalisme lebih dari seorang teknisi bukan hanya memiliki keterampilan
yang tinggi tetapi memiliki suatu tingkah laku yang dipersyaratkan. Sedangkan
menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal
1 ayat 4, professional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan
keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma
tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.

C. Guru

Dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen bahwasanya guru
adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Dari definisi-definisi diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa guru profesional adalah kemampuan seorang guru untuk melaksanakan
tugas pokoknya sebagai seorang pendidik dan pengajar yang meliputi
kemampuan dalam merencanakan, menjalankan, dan mengevaluasi hasil
pembelajaran

2. Kompetensi guru
Seorang guru dalam proses belajar mengajar harus memiliki kompetensi
tersendiri agar dapat menuju pendidikan yang berkualitas, efektif dan efisien serta
mencapai tujuan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan tersebut berdasarkan UU
Sisdiknas Nomor 14 tentang Guru dan Dosen menentukan bahwa guru yang
profesional harus memiliki empat kompetensi, diantaranya:
1. Kompetensi Pedagogik, yaitu kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik
yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, pengembangan potensi yang
dimiliki peserta didik, perencanaan dan pelasanaan pembelajaran , serta
pengevaluasian hasil belajar.
2. Kompetensi kepribadian, yaitu kemampuan personal yang mencerminkan
kepribadian yang bermental sehat dan stabil, dewasa, arif, berwibawa, kreatif,
sopan santun, disiplin, jujur, rapi. Serta menjadi usatun hasanah bagi peserta didik
3. Kompetensi profesional, yaitu kemampuan penguasaan materi pembelajaran
secara mendalam dan memiliki berbagai keahlian dibidang pendidikan.
4. Kompetensi sosial, yaitu kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi
baik dengan peserta didik, orang tua peserta didik dan masyarakat, sesama
pendidik/ teman sejawat dan apat bekerja sama dengan dewan pendidikan/komite
sekolah, mampu berperan aktif dalam pelestarian dan pengembangan budaya
masyarakat, serta ikut berperan dalam kegiatan sosial.
3. Peran guru profesional dalam pembelajaran
Guru yang dituntut profesional harus mampu berperan sebagaimanajer yang baik yang
didalamnya harusmampu melangsungkan seluruhtahapan-tahapan akti7itas dan proses
pembelajaran dengan manajerial yang baiksehingga tujuan pembelajaran yang
diharapkan dapat diraihdengan hasilyang memuaskan.Guru profesional atau
tenagakependi dikan adalah
a. Tenaga kependidikan sebagai pendidik dan pengajar yakni tenaga
kependidikan yang harus memiliki kestabilan emosi inginpromotor peserta
didik bersifat realitis penipuan jujur dan terbuka peka terhadap perkembangan
terutama inovasi pendidikan.
b. Tenaga kependidikan sebagai anggota masyarakat untuk itu harus menguasai
psikologi sosial memiliki pengetahuan tentang hubungan antar manusia dan
sebagai anggota masyarakat harus memiliki keterampilan pembangun
kelompok keterampilan bekerjasama.
c. Tenaga kependidikan perlu memiliki kepribadian menguasai ilmu
kepemimpinan menguasai prinsip hubungan teknik manusia berkomunikasi
serta menguasai berbagai aspek kegiatan organisasi yang ada di sekolah.
d. Tenaga kependidikan sebagai pengelola proses belajar mengajar yakni tenaga
kependidikan yang harus mampu dan menguasai berbagai metode mengajar
dan harus mampu menguasai situasi belajar mengajar didalam kelas maupun
diluar kelas.
4. Faktor yang mempengaruhi profesionalisme guru
a. Status Akademik
Pekerjaan guru adalah pekerjaan yang bersifat profesi. Cara sederhana
pekerjaan yang bersi gemuk profesi adalah pekerjaan yang hanya dilakukan
oleh mereka yang secara khusus di siapkan untuk itu dan bukan pekerjaan
lainnya.Untuk menciptakan tenaga-tenaga professional tersebut pada dasarnya
disekolah dibina dan dikembangkan dari berbagai segi diantaranya:
1) Segi toritis yaitu dilembaga atau sekolah - sekolah keguruan yang
membina dan menciftakan tenaga-tenaga profesional ini diberikan
ilmu - ilmu pengetahuan selain ilmu pengetahuan yang harus
disampaikan kepada anak didik,juga diberikan ilmu–ilmu pengetahuan
khusus unuk menunjang kepropfesionalannya sebagai guru yang
berupa ilmu mendidik, ilmu jiwa , didaktik metodik administrasi
pendidikan dan sebagainya.
2) Segi praktis yaitu secara praktis dapat diartikan dengan berdasarkan
praktek adalah cara melakukan apayang tersebut dalam teori ( W.J.S.
Porwadarminta 1999:99 )
b. Pengalaman belajar
Dalam menghadapi anak didik tidaklah mudah untuk mengorganisir mereka,
dan hal tersebut banyak menjadi keluhan, serta banyak pula dijumpai guru
yang mengeluh karena sulit untuk menciptakan suasana kegiatan belajar
mengajar yang menyenangkan dan menggairahkan. Hal tersebut dikarenakan
guru kurang mampu untuk menguasai dan menyesuaikan diri terhadap proses
belajar mengajar yang berlangsung
c. Mencintai profesi sebagai guru
Rasa cinta akan mendorong individu untuk melakukan sesuatu sebagai usaha
dan pengorbanan. Seseorang yang melakukan sesuatu dengan tanpa adanya
rasa cinta biasanya orang yang keadaannya dalam paksaan orang lain, maka
dalam melaksanakan hak nya itu dengan merasa terpaksa. Dalam melakukan
sesuatu akan lebih berhasil apabila disertai dengan adanya rasa mencintai
terhadap apa yang dilakukannya itu.
d. Berkepribadian
Secara bahasa kepribadian adalah keseluruhan sifat- sifat yang merupakan
watak seseorang. Dalam proses belajar mengajar kepribadian seorang guru
ikut serta menentukan watak kepada siswanya. Dalam proses belajar
mengajar kepribadian seorang guru sangat menentukan terhadap
pembentukan kepribadian siswa untuk menanamkan akhlak yang baik sebagai
umat manusia.
Oleh sebab itu guru harus mampu bertindak sesuai dengan kedudukannya
seperti yang dinyatakan oleh Kent Wiliam yaitu:
• Sebagai hakim
• Sebagai wakil masyarakat
• Sebagai narasumber
• Sebagai wasit
• Sebagai penolong siswa
• Seabagai objek identifikasi
• Sebagai pereda ketegangan atau kecemasan
• Sebagai pengganti orang tua
• Sebagai objek penumpahan masalah dan kekecewaan
5. Syarat-syarat menjadi guru profesionalisme guru
Dilihat dari tugas dan tanggung jawabnya, tenaga kependidikan ternyata bahwa untuk
menyandang pekerjaan dan jabatan tersebut dituntut beberapa persyaratan. Menurut
Muhammad Ali ( 1985 : 35 ) sebagai berikut :
1. Menuntut adanya keteramplilan yang berdasarkan konsep dan teori ilmu
pengetahuan yang mendalam
2. Menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang
profesinya
3. Menuntut tingkat pendidikan keguruan yang memadai
4. Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang
dilaksanakannya
5. Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupannya
6. Upaya meningkatkan profesional guru
Profesionalisme guru merupakan acuan yang sangat penting bagi peningkatan dunia
pendidikan. banyak cara yang dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme guru.
Jalan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan Profesionalisme guru antara lain:
1. Peningkatan kesejahteraan.
Agar seorang guru bermartabat dan mampu "membangun"manusia muda dengan
penuh percaya diri, guru harus memiliki kesejahteraan yang cukup Gaji yang
memadai.
2. Kurangi beban guru dari tugas-tugas administrasi yang sangat menyita waktu.
Sebaiknya tugas-tugas administrasi yang selama ini harus dikerjakan seorang guru,
dibuat oleh suatu tim di Diknas atau Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
yang disesuaikan dengan kondisi daerah dan bersifat fleksibel (bukan harga mati) lalu
disosialisasikan kepada guru melalui sekolah-sekolah. Hal ini dapat dijadikan sebagai
pegangan guru mengajar dalam mengajar dan membantu guru-guru pemula untuk
mengajar tanpa membebani tugas-tugas rutin guru.
3. Penyelenggaraan pelatihan dan sarana.
Salah satu usaha untuk meningkatkan profesionalitas guru adalah pendalaman an
melalui pelatihan-pelatihan. Beri kesempatan guru untuk mengikuti pelatihan-
pelatihan tanpa beban biaya atau melengkapi sarana dan kesempatan agar guru dapat
banyak membaca buku-buku materi pelajaran yang dibutuhkan guru untuk
memperdalam pengetahuannya.
4. Pembinaan perilaku kerja.
Studi-studi sosiologi sejak zaman Max Weber di awal abad ke-20 dan penelitian
penelitian manajemen dua puluh tahun belakangan bermuara pada satu kesimpulan
utama bahwa keberhasilan pada berbagai wilayah kehidupan ternyata ditentukan oleh
perilaku manusia, terutama perilaku kerja.
5. Penciptaan waktu luang.
Waktu luang (leisure time) sudah lama menjadi sebuah bagian proses pembudayaan.
Salah satu tujuan pendidikan klasik (Yunani-Romawi) adalah menjadikan manusia
makin menjadi "penganggur terhormat", dalam arti semakin memiliki banyak waktu
luang untuk mempertajam intelektualitas (mind) dan kepribadian (personal).
6. Memahami tuntutan standar profesi yang ada, Upaya memahami tuntutan standar
profesi yang ada (di Indonesia dan yang berlaku di dunia) harus ditempatkan
sebagai prioritas utama jika guru kita ingin meningkatkan profesionalismenya.
Hal ini didasarkan kepada beberapa alasan sebagai berikut: Pertama, persaingan
global sekarang memungkinkan adanya mobilitas guru secara lintas negara. Kedua,
sebagai profesional seorang guru harus mengikuti tuntutan perkembangan profesi
secara global, dan tuntutan masyarakat yang menghendaki pelayanan vang lebih baik.
Cara satu-satunya untuk memenuhi standar profesi ini adalah dengan belaiar secara
terus menerus sepanjang hayat, dengan membuka diri yakni mau mendengar dan
melihat perkembangan baru di bidangnya.
7. Mencapai kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan, Kemudian upaya
mencapai kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan juga tidak kalah
pentingnya bagi guru. Dengan dipenuhinya kualifikasi dan kompetensi yang
memadai maka guru memiliki posisi tawar yang kuat dan memenuhi syarat yang
dibutuhkan. Peningkatan kualitas dan kompetensi ini dapat ditempuh melalui in-
service tarining dan berbagai upaya lain untuk memperoleh sertifikasi
8. Membangun hubungan kesejawatan yang baik dan luas termasuk lewat organisasi
profesi. Upaya membangun hubungan kesejawatan yang baik dan luas dapat
dilakukan guru dengan membina jaringan kerja atau networking. Guru harus
berusaha mengetahui apa yang telah dilakukan oleh sejawatnya yang sukses
9. Mengembangkan etos kerja atau budaya kerja yang mengutamakan pelayanan
bermutu tinggi kepada konstituen, Selanjutnya upaya membangun etos kerja atau
budaya kerja yang mengutamakan pelavanan bermutu tinggi kepada konstituen
merupakan suatu keharusan di zaman sekarang. Semua bidang dituntut untuk
memberikan pelayanan prima. Guru pun harus memberikan pelayanan prima kepada
konstituennya yaitu siswa, orangtua dan sekolah sebagai stakeholder. Terlebih lagi
pelayanan pendidikan adalah termasuk pelayanan publik vang didanai. diadakan,
dikontrol oleh dan untuk kepentingan publik. Oleh karena itu guru harus
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada publik.
10. Mengadopsi inovasi atau mengembangkan kreativitas dalam pemanfaatan
teknologi komunikasi dan informasi mutakhir agar senantiasa tidak ketinggalan
dalam kemampuannya mengelola pembelajaran. Guru dapat memanfaatkan media
dan ide-ide baru bidang teknologi pendidikan seperti media presentasi, komputer
(hard technologies) dan juga pendekatan-pendekatan baru bidang teknologi
pendidikan (soft technologies). Upaya-upaya guru untuk meningkatkan
profesionalismenya tersebut pada akhirnya memerlukan adanya dukungan dari semua
pihak yang terkait agar benar-benar terwujud. Pihak-pihak yang harus memberikan
dukungannya tersebut adalah organisasi profesi seperti PGRI, pemerintah dan juga
masyarakat.
BAB III
KESIMPULAN

Profesional aslinya adalah kata sifat dari kata ” profession ” (pekerjaan ) yang berarti sangat mampu
melakukan pekerjaan. Sebagai kata benda, profesional lebih berarti orang yang melaksanakan sebuah
profesi dengan menggunakan profesi sebagai mata pencaharian.(Mc. Leod,1989) Profesionalisme
guru merupakan kondisi,arah ,nilai,tujuan, dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan dalam
bidang pendidikan dan pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata
pencaharian. Adapun guru yang profesional itu sendiri adalah guru yang berkualitas, berkompetensi,
dan guru yang dikehendaki untuk mendatangkan prestasi belajar serta mampu mempengaruhi proses
belajar siswa yang nantinya akan menghasilkan prestasi belajar siswa yang lebih baik.
Peran guru profesionalalisme dalam proses dari pada administrasi dan manajemen proses belajar
mengajar : perencanaan, pengorganisasian, penyusunan , pembinaan kerja, pengkoordinasian ,
pelaporan,anggaran.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/11885915/
Makalah_Profesi_Kependidikan_Profesionalisme_Guru
https://gurudanprofesionalisme.blogspot.com/2010/05/makna-profesionalisme-guru.html
http://jasonwalkerpanggabean.blogspot.com/2013/09/makalah-profesi-dan-profesionalisme-
guru.html

Anda mungkin juga menyukai