Anda di halaman 1dari 2

Nama : Yasria Rizkiani

Nim : 200105041

Kelas : 4B Tadris Ips-Ekonomi

MK : Ekonomi Makro

Inflasi Tahun 1959

Berdasarkan catatan dari unit khusus museum Bank Indonesia yang berjudul sejarah Bank
Indonesia seri moneter pada tahun 1959 Indonesia pernah menghadapi masalah yang sangat
berat disebabkan oleh peraturan-peraturan pemerintah yang masih mengutamakan
kepentingan politik dibandingkan kepentingan ekonomi negara Indonesia.

Menurut Gubernur senior bank indonesia periode 2013 hingga 2019 yang mengatakan bahwa
inflasi yang terjadi di periode 1960-an telah mencapai ratusan persen juga setelah tahun 1966
inflasi di Indonesia sudah mulai terkendali. Menurut beliau Pada era orde lama yaitu sebelum
tahun 1966,

Pelaksanaan ekonomi makro di Indonesia tidak dapat terkendali, dari segi produksi barang
dan jasa yang kurang serta banyaknya uang yang dicetak oleh Bank Indonesia dan tidak
dikontrol peredarannya di masyarakat hingga akhirnya menimbulkan inflasi dan menurunkan
nilai dari mata uang itu sendiri yaitu mata uang negara Indonesia yaitu rupiah.

Menurut laporan yang dicatat pada pembukuan Bank Negara Indonesia pada tahun 1960
hingga 1965 angka inflasi yang terjadi pada tahun 1959 dan sebesar 22,2%.Pada tahun
tersebut pemerintah Indonesia memberlakukan kebijakan untuk mengatakan moneter agar
dapat mengatasi masalah inflasi contohnya pemerintah mengeluarkan peraturan mengenai
Pagu kredit untuk setiap bank yang secara individual dimulai pada tanggal 8 April 1959.

Memasuki tanggal 25 Agustus 1959 pemerintah sudah mulai melakukan Sanering atau
guntingan dari Uang pecahan senilai Rp500 juga Rp1.000 yang masing-masing bernilai Rp50
dan Rp100. Peraturan dalam pembukuan Simpanan giro serta deposito yaitu sebanyak 90%
telah dikeluarkan dan diubah menjadi simpanan dalam jangka waktu yang panjang.

Devaluasi dari nilai tukar uang rupiah dengan uang us Dollar telah dilakukan dari
sebelumnya sebanyak 11,4 Dollar Amerika Serikat menjadi rp45 per Dollar Amerika Serikat
Pemerintah yang telah mengambil kebijakan moneter setelah dikaji lebih lanjut ternyata pada
proses penentuan kebijakan tersebut tidak melibatkan Gubernur Bank Indonesia sehingga
Lukman Hakim yaitu Gubernur Bank Indonesia itu yang menjabat pada saat itu telah
mengajukan permohonan untuk pengunduran dirinya kepada Presiden Indonesia yaitu
Presiden Soekarno. karena Kejadian ini telah membuktikan bahwa saat itu banyak sekali
upaya dan tekanan yang cukup berat dalam membatasi kewenangan Bi untuk mengatur dan
menjaga stabilitas moneter di Indonesia.

Hingga Terjadi inflasi terbesar Pada tahun 1966 yaitu mencapai 65 3,3%. saat itu Indonesia
mencapai nilai inflasi tertinggi nya di sepanjang sejarah. banyaknya uang yang beredar di
masyarakat disebabkan karena Tuan pemerintah pada bidang keuangan bulan Agustus 1959
yang diikuti dengan naiknya harga barang yang merata yang merata di seluruh negeri

Tanggapan saya adalah Inflasi karena banyaknya uang yang beredar (Quantity Theory
Inflation) karena Adanya keterkaitan antara banyaknya uang yang beredar dan barang yang
tersedia. Jika jumlah uang yang beredar lebih banyak dua kali lipat maka harga barang pun
akan naik menjadi dua kali lipat dan menyebabkan nilai mata uang itu sendiri pun turun. Agar
hal demikian tidak terjadi pemerintah harus menjalankan perannya melalui Kebijakan
Moneter.

Anda mungkin juga menyukai