Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN

“PENTINGNYA PEKERJAAN PENDIDIKAN SEBAGAI


PROFESI”

Dosen Pengajar : Amalia Buntu S.Pd, M.Si

Disusun Oleh :

KELOMPOK 4

SYAFA’A PUSPITA A22122037


JIHAN WINARTI A22122029
MOH SYAHRIAL FARAWANSYAH S A22122040
KARIN FADILLAH RACHMADANI A22122089
GINA RIIZKYTA AULIA A22122112

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2023
KATA PENGANTAR

Bismillah & Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah
Ta’ala. atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul
“PENTINGNYA PEKERJAAN PENDIDIKAN SEBAGAI PROFESI” dapat kami selesaikan dengan
baik. Tim penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca tentang pelanggaran atau kesalahan apa saja yang biasa terjadi dalam bahasa
keseharian yang bisa kita pelajari .Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang
Allah SWT karuniai kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa
sumber yakni melalui kajian pustaka maupun melalui media internet.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada kedua
orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kami, dosen pengajar kami
Ibu Amalia Buntu S.Pd, M.Si & pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah
SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang
membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau
pun adanya ketidaks esuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf.
Tim penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya
makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Palu, 27 November 2023

Anggota Kelompok 4

1
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
C. Tujuan........................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
A. Pekerjaan Pendidikan sebagai profesi........................................................................................5
BAB III..................................................................................................................................................13
PENUTUP.............................................................................................................................................13
Kesimpulan......................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................14

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Profesi menunjuk kepada suatu pekerjaan oleh pelaku agar dasar suatu janji public
dan sumpah bahwa mereka akan menjalankan tugas sebagimana semestinya. Suatu
pekerjaan dikatakan sebagai profesi jika ia lakukan full time,didasarkan panggilan hidup,
terikat norma dan aturan memiliki derajat otonomi tinggi, melakukan pengembangan diri
secara terus menerus, dan memiliki kode etik profesi. Kode etik profesi merupakan
norma-norma atau aturan yang harus ditaati.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan Negara. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan di Indonesia salah satu faktor yang
paling penting dan sangat mempengaruhi adalah keprofesionalan guru di dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran dan Guru merupakan pekerjaan profesi,

Profesi guru adalah salah satu contoh pekerjaan pendidikan yang membutuhkan
latar belakang pendidikan keguruan yang memadai dan keahlian dalam melaksanakan
tugas-tugasnya. Dalam konteks pekerjaan pendidikan sebagai profesi, terdapat beberapa
hal penting yang perlu diperhatikan. Pertama, pemahaman terhadap karakteristik peserta
didik merupakan aspek penting dalam menjalankan tugas sebagai seorang pendidik .
Pemahaman ini membantu guru untuk mengenal dan memahami kebutuhan serta potensi
setiap siswa secara individual.

Kedua, penguasaan bidang studi juga sangat penting bagi seorang guru. Guru
harus memiliki pengetahuan yang mendalam dalam bidang studi yang diajarkan, baik dari
sisi keilmuan maupun praktiknya .Hal ini akan membantu guru memberikan

3
pembelajaran yang berkualitas kepada siswa. Selain itu, pekerjaan pendidikan sebagai
profesi juga melibatkan tanggung jawab sosial yang besar. Sebagai seorang guru, mereka
bertanggung jawab untuk membentuk generasi muda menjadi individu yang berkualitas
dan berkontribusi positif bagi masyarakat .

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana bisa pekerjaan Pendidikan penting sebagai profesi?
2. Bagaimana peran pendidikan sebagai profesi dapat memberikan kontribusi
terhadap peningkatan kualitas pendidikan?
3. Bagaimana penerapan teknologi dan inovasi dalam profesi kependidikan dapat
meningkatkan efektivitas proses pembelajaran?

C. Tujuan
1. Dapat menjelasakan bagaimana pekerjaan Pendidikan penting sebagi profesi
2. Dapat menjelasakan bagaimana peran pendidikan sebagai profesi dapat
memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas Pendidikan
3. Dapat menjelasakn Bagaimana penerapan teknologi dan inovasi dalam profesi
kependidikan dapat meningkatkan efektivitas proses pembelajaran

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pekerjaan Pendidikan sebagai profesi
Adapun salah satu profesi yang ada di tingkat pendidikan yaitu profesi guru. Guru dapat
digolongkan sebagai profesi karena guru mempunyai keahlian, yang didapat melalui
pendidikan dan latihan khusus; memiliki tanggung jawab; kode etik tertentu; dan tidak dapat
dilakukan oleh sembarang orang diluar bidang pendidikan. Sehingga guru dapat digolongkan
sebagai profesi. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 4 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen Pasal 1 mengartikan, Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Menurut
National Education Association (NEA).

syarat guru sebagai profesi terpenuhi karena memiliki kreteria:

 Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual


 Jabatan yang menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus
 Jabatan yang memerlukan persiapan professional yang lama
 Jabatan yang melibatkan atau memerlukan latihan dalam jabatan yang
berkesinambungan
 Jabatan yang menjanjikan karier hidup dalam keanggotaan yang permanen
 Jabatan yang menentukan baku (standar) sendiri
 Jabatan yang lebih mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi
 Jabatan yang mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.

Profesi guru adalah posisi yang strategis bagi pemberdayaan dan pembelajaran suatu bangsa
yang tidak mungkin digantikan oleh unsur manapun dalam kehidupan sebuah bangsa sejak

5
dulu. Semakin signifikannya keberadaan guru melaksanakan peran dan tugasnya semakin
terciptanya kehandalan dan terbinanya kesiapan seseorang. Dengan kata lain potret manusia
yang akan datang tercermin dari potret guru di masa sekarang dan gerak maju dinamika
kehidupan sangat bergantung dari citra guru di tengah-tengah masyarakat. Masyarakat mana
yang tidak membutuhkan profesi guru. Tidak dapat dipungkiri bahwa masyarakat tanpa
profesi guru tidak mungkin tercipta suatu generasi unggul, kreatif dan cerdas. Di Indonesia
penghargaan terhadap profesi guru belumlah sebaik di negara lain, akan tetapi sejak
diterapkannya sertifikat profesi guru, guru mengalami kemajuan signifikan. Jadi profesi guru
sangatlah penting bagi bangsa agar terciptanya generasi-generasi muda yang aktif, inovatif,
unggul, cerdas, kreatif, dan berbobot.

B. Peran pendidikan sebagai profesi dapat memberikan kontribusi terhadap


peningkatan kualitas Pendidikan
Sistem pendidikan yang bermutu membutuhkan manajemen pendidikan yang baik.
Berbagai dimensi manajemen pendidikan sebagai aspek pembangunan nasional mengarah
pada pencapaian hasil Pembangunan bangsa yang bermutu. Dimensi-dimensi manajemen
pendidikan sebagai aspek pembangunan nasional tersebut dapat terdiri dari dimensi
ideologi, politikal, teknik, dan dimensi pembangunan. Adapun dimensi ideologi tentunya
bersifat umum, begitu pula dimensi politikal yang semakin ke bawah semakin bersifat
konkrit, karena dimensi pembangunan merupakan hasil-hasil nyata dari tindakan
ideologis dan politikal yang dicapai melalui dimensi teknikal. Dimensi teknikal
merupakan kiat-kiat dari para pendidik profesional yang menguasai ilmu pengetahuan
kependidikan. Kiat-kiat
tersebut dari yang bersifat umum, misalnya dalam merumuskan tujuan dan fungsi
pendidikan nasional sampai kepada unsur-unsur proses Pendidikan meliputi: kurikulum,
metode, supervisi, evaluasi, sampai kepada hasil dari proses itu sendiri berupa sikap,
penguasaan IPTEK, dan keterampilan-keterampilan tertentu. Sehingga pada gilirannya
hasil pendidikan itu sendiri dievaluasi dengan kriteria keberhasilannya untuk
pembangunan Masyarakat dan bangsa.
Pendidikan adalah proses seseorang mengembangkan kemampuan, sikap, dan bentuk-
bentuk tingkah laku lainnya di dalam masyarakat tempat dia hidup, proses sosial yaitu
orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya
yang datang dari sekolah), sehingga dia dapat memperoleh atau mengalami
perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimal. Menurut UU

6
Sistem Pendidikan nasional No.20 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

 Hakekat Pendidikan
Kegiatan pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan yang setua dengan usia
manusia. Artinya sejak adanya manusia telah ada usaha-usaha pendidikan, dalam rangka
memberi kemampuan kepada peserta didik untuk dapat hidup secara mandiri di dalam
masyarakat. Sistem pendidikan yang dianut oleh setiap negara akan mewarnai
operasionalisasi pendidikannya baik menyangkut isi, bentuk, struktur kurikulum, maupun
komponen pokok pendidikan yang lain. Oleh karena itu antara sistem pendidikan dengan
tingkat kemajuan dan kebudayaan suatu kelompok manusia atau suatu bangsa terdapat
suatu korelasi/hubungan yang erat. Makin tinggi kebudayaan suatu bangsa, makin tinggi
dan makin kompleks proses pendidikan yang terdapat pada bangsa yang bersangkutan.
Hakekat pendidikan tidak akan terlepas dari hakekat manusia sebab urusan utama
pendidikan adalah manusia. Pada dasarnya pancasila sebagai filsafat hidup bangsa
Indonesia memberikan pedoman bahwa kebahagiaan manusia akan tercapai apabila
kehidupan manusia itu didasarkan atas keselarasan dan keseimbangan, baik dalam hidup
manusia sebagai pribadi, dalam hubungan manusia dengan masyarakat, dalam hubungan
manusia dengan alam, dalam hubungan manusia dengan Tuhannya, maupun dalam
mengejar kemajuan lahiriah maupun kebahagiaan rokhaniah. Kekuatan manusia pada
hakekatnya tidak hanya terletak pada kemampuan fisiknya ataupun kemampuan jiwanya
semata-mata, melainkan terletak pada kemampuannya untuk bekerjasama dengan
manusia lainnya.
Wawasan yang dianut oleh pendidik dalam hal ini guru, tentang manusia akan
mempengaruhi strategi atau metode yang digunakan dalam melaksanakan tugasnya.
Karena pada dasarnya pendidikan harus dilihat sebagai proses dan sekaligus sebagai
tujuan. Asumsi dasar pendidikan tersebut memandang pendidikan sebagai kegiatan
kehidupan dalam masyarakat untuk mencapai perwujudan manusia seutuhnya yang
berlangsung sepanjang hayat. Tantangan utama di dalam pendidikan adalah menentukan

7
cara-cara yang tepat di dalam menterjemahkan tujuan umum yang dimaksud ke dalam
perbuatan pendidikan.
Dengan demikian hakekat pendidikan pada prinsipnya adalah :
a. Pendidikan merupakan proses interaksi manusia yang ditandai oleh
keseimbangan antara kedaulatan subyek didik dengan kewibawaan
pendidik. Dalam kaitannya dengan tingkat perkembangan peserta didik
memerlukan adanya interaksi yang bersifat komunikatif. Perubahan dan
perkembangan sifat maupun karakter peserta didik itu sendiri sangatlah
ditentukan oleh kewibawaan dari seorang guru sebagai pendidik, oleh
karena itu guru dituntut supaya mampu menajga kewibawaannya.
b. Pendidikan merupakan usaha penyiapan subyek didik menghadapi
lingkungan hidup yang mengalami perubahan yang semakin pesat.
Perkembangan era globalisasi saat ini yang ditandai dengan banyaknya
kesenjangan sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat menuntut
peserta didik harus siap untuk menerima perubahan itu. Dalam hal ini,
seorang guru dituntut agar mampu menyiapkan segala hal yang diperlukan
peserta didik yang nantinya dapat menajdikan peserta didik tersebut siap
dan peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi sangat pesat di
masyarakat sekarang ini.
c. Pendidikan meningkatkan kualitas kehidupan pribadi dan masyarakat.
Pendidikan yang dalam hal ini suatu kegiatan belajar harus mampu
mendorong manusia untuk terlibat dalam proses mengubah kehidupannya
kearah yang lebih baik. Dengan demikian, pendidikan berfungsi untuk
meningkatkan kualitas hidup pribadi dan masyarakat. Kemiskinan dan
kebodohan merupakan beberapa hal sebagai akibat dari rendahnya kualitas
pendidikan baik yang sifatnya pribadi maupun kelompok. Dengan
pendidikan terbaik dan terarah sesuai dengan tujuan tujuan pendidikan,
maka secara teoretis maupunpraktek nantinya dapat mengubah kualitas
kehidupan yang buruk pada diri masig-masing individu maupun pada
masyarakat agar menjadi lebih baik.
d. Pendidikan berlangsung seumur hidup. Dalam hal ini berarti bahwa usaha
pendidikan sudah dimulai sejak manusia itu lahir dari kandungan ibunya
sampai ia tutup usia, sepanjang ia mampu untuk menerima pengaruh dan
dapat mengembangkan dirinya. Jadi pendidikan sebagai proses menjadikan

8
subyek didik untuk menjadi dirinya sendiri, proses ini berlangsung
sepanjang hayat. Dengan demikian tidak ada batasan seseorang menuntut
ilmu atu melakukan proses belajar, seperti pepatah mengatakan “carilah
ilmu sampai ke liang lahat”.
e. Pendidikan merupakan kiat dalam menerapkan prinsip-prinsip ilmu
pengetahuan dan teknologi bagi pembentukan manusia seutuhnya. Di
dalam kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik ada tiga ranah
yang harus untuk dapat membentuk karakter manusia yang seutuhnya
yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.

 Tujuan Pendidikan
Mengenai tujuan-tujuan belajar itu sebenarnya sangat banyak dan bervariasi.
Tujuan-tujuan belajar yang eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan
tindakan instruksionalyang berbentuk pengetahuan dan ketrampilan,
sedangkan tujuan yang lebih merupakan hasil sampingan yaitu: tercapai
karena siswa “menghidupi” (to live in) suatu sistem lingkungan belajar
tertentu seperti kemampuan berpikir kritis dan kreatif, sikap terbuka dan
demokratis, serta dapat menerima pendapat orang lain. Dari uraian diatas,
dapat disimpulkan bahwa tujuan belajar itu ada tiga jenis yaitu:
a. Untuk mendapatkan pengetahuan Dalam hal ini peranan guru sebagai pengajar
sangat penting untuk mengembangkan kemampuan berpikir anak. Karena
kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan. Tujuan inilah yang
memiliki kecenderungan lebih besar perkembangannya di dalam kegiatan
belajar.
b. Pembentukan sikap Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku, dan pribadi
anak didik seorang guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya.
Untuk itu dibutuhkan kecakapan mengarahkan motivasi dan berpikir dengan
tidak lupa menggunakan pribadi guru itu sendiri sebagai contoh agar guru
tidak bersikap semau gue sebagai seorang atasan dan sekaligus agar guru tidak
segan-segan memberikan motivasi kepada siswanya. Dengan demikian siswa
diharapkan lebih aktif dalam melakukan kegiatan belajar.

9
c. Mengembangkan ketrampilan Penanaman konsep serta merumuskannya juga
memerlukan suatu ketrampilan. Jadi tugas guru disini bagaimana supaya bisa
mengembangkan ketrampilan serta kreativitas anak untuk menyelesaikan dan
merumuskan suatu masalah atau konsep tertentu.

C. penerapan teknologi dan inovasi dalam profesi kependidikan dapat


meningkatkan efektivitas proses pembelajaran
Saat ini kita berada pada zaman dimana kita harus bergerak secepat kilat jika kita ingin
terus berada pada arus zaman.Segala sesuatunya berubah setiap kali matahari terbit dan
tenggelam.Hari esok datang dengan berjuta perkembangan dan hal-hal baru.Begitu halnya
teknologi.Kata teknologi seringkali oleh masyarakat diartikan sebagai alat
elektronik.Teknologi diadaptasikan pada segala aspek kehidupan, membuat hidup jadi
lebih mudah dan menarik.Teknologi pun sedemikian rupa diaplikasikan untuk dunia
pendidikan.Dengan adanya teknologi pendidikan mampu memecahkan masalah dalam
dunia pendidikan terutama dalam bidang informasi.
Mengingat begitu pentingnya peranan kurikulum di dalam sistem pendidikan dan dalam
perkembangan proses kehidupan manusia, maka pengembangan kurikulum harus
dikerjakan dengan teliti. Dalam UU No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 4 menegaskan paling tidak terdapat dua tujuan Pendidikan Nasional, yaitu
memiliki pengetahuan dan keterampilan. Perbedaan individu berhubungan dengan
perkembangannya, latar belakang sosial budaya, dan faktor-faktor yang dibawa dari
kelahirannya, merupakan hal-hal yaang perlu diperhatikan dalam mengembangkan
kurikulum.
 Dasar pemikiran perlunya Teknologi Pendidikan
Mengingat begitu pentingnya peranan kurikulum di dalam sistem pendidikan dan dalam
perkembangan proses kehidupan manusia, maka pengembangan kurikulum harus
dikerjakan dengan teliti. Pengembangan kurikulum membutuhkan landasan yang kuat dan
didasarkan atas berbagai hal, misalnya landasan filosofis, analisis, psikologis, empiris,
politis dan lain sebagainya.
Dalam UU No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 4 menegaskan
paling tidak terdapat dua tujuan Pendidikan Nasional, yaitu memiliki pengatahuan dan
keterampilan. Menurut Soedijarto (1993: 70) pendidikan nasional selain bertujuan
mencerdaskan kehidupan bangsa masih dituntut pula untuk : (1) meningkatkan kualitas

10
manusia, (2) meningkatkan kemampuan manusia termasuk kemampuan mengembangkan
dirinya, (3) meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia, dan (4) ikut
mewujudkan tujuan nasional. Dengan menyadari hal tersebut, pengembangan kurikulum
perlu selalu berorientasi pada perkembangan zaman dan masyarakat . Ki Hajar Dewantara
(1946: 15) menyatakan bahwa kebudayaan merupakan faktor penting sebagai akar
pendidikan suatu bangsa. Hal ini mengindikasikan bahwa dalam mengembangkan
kurikulum, kedudukan kebudayaan merupakan variabel yang penting.
Tuntutan masyarakat pada hakikatnya adalah amat kompleks dan beragam, sebab hal ini
erat kaitannya dengan kondisi psikologis tiap-tiap individu.Perbedaan individu
berhubungan dengan perkembangannya, latar belakang sosial budaya, dan faktor-faktor
yang dibawa dari kelahirannya, merupakan hal-hal yaang perlu diperhatikan dalam
mengembangkan kurikulum. Gencarnya perkembangan iptek menuntut adanya manusia-
manusia yang kreatif agar mereka dapat memasuki dunia yang amat kompetitif. Berkaitan
dengan hal tersebut, M.S.U. Munandar ( 1987: 56-59) mengemukakan bahwa kreatifitas
adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data, informasi, atau
unsur yang ada.
Dapat disimpulkan bahwa pengembangan kurikulum Pendidikan Teknologi untuk siswa
di jenjang pendidikan dasar tampaknya merupakan salah satu alternatif yang dapat
mengatasi masalah berkaitan dengan pembudayaan teknologi. Pendidikan teknologi pada
hakikatnya merupakan materi pembelajaran yang mengacu pada bidang-bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi di mana peserta didik diberi kesempatan untuk membahas
masalah teknologi dan kemasyarakatan, memahami dan menangani peralatan hasil
teknologi, memahami teknologi dan dampak lingkungan, serta membuat peralatan-
peratalatan teknologi sederhana melalui kegiatankegiatan merancang dan membuat (BTE,
1998:7).

 Macam macam teknologi Pendidikan


Dalam inovasi pendidikan tidak bisa lepas dengan masalah revolusi metode,
kurikulum yanh inovatif, teknologi serta SDM yang kritis untuk bisa
menghasilkan daya cipta dan hasil sekolah sebagai bentuk perubahan
pendidikan.Sekolah harus mempunyai orientasi bisnis pelanggan yang memiliki
daya saing global. Untuk itu ada 5 (lima) teknologi yang dapat menciptakan
sistem pendidikan yang lebih baik yaitu :

11
1) Sistem berpikir Setiap berpikir menjadikan kita untuk lebih hati-hati dengan
munculnya tiap metode di dunia pendidikan.Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya
perubahan yang tidak kita inginkan. Tanpa sistem berpikir kita akan sulit untuk
mengadakan peningkatan riil di bidang pendidikan. Jadi sistem berpikir menghadirkan
konsep sistem yang umum.
2) Desain sistem Desain sistem adalah teknologi merancang dan membangin system
yang baru.Perubahan yang dimaksud adalah perubahan yang cepat yang
memungkinkan harapan.Desain sistem memberi kita peralatan untuk menciptakan
suatu system yanag baru dan suatu strategi utnuk peubahan.
3) Kualitas Pengetahuan Mutu atau kualitas pengetahuan merupakan teknologi yang
memproduksi suatu prosuk atau jasa/layanan yang sesuai harapan dan pelanggan.Ilmu
pengetahuan yang berkualitas telah menjadi alat yang sangat berharga dalam inovasi
pendidikan/sekolah.
4) Manajemen Perubahan Manajemen perubahan adalah suatu cara untuk memandu
energy kreatif kea rah positif. Dapat juga diartikan system pemikiran yang berlaku
untuk aspek manajemen inovasi tentunya dengan berorientasi pada POAC
(Perencanaan, Organisasi, Aktualisasi dan Control)
5) Teknologi Pembelajaran Disini ada dua bagian yaitu peralatan pelajar elektronik
(computer, multimedia, internet dan telekomunikasi) dan pembelajaran yang di
desain, metode dan strateginya diperlukan untuk membuat peralatan elektronik yang
efektif. Pelajaran elektronik ini mengubah cara mengkomunikasikan belajar. Jadi
teknologi pembelajaran adalah system pemikiran yang berlaku untuk insruksi dan
belajar.

12
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan

13
DAFTAR PUSTAKA

14

Anda mungkin juga menyukai