“JENIS USAHA”
Dosen Pengampu:
Dr. Hj. Gamar B. N. Shamdas, M.P.
Oleh:
Kelompok 6
1. Ni Kadek Deladarmi Yanti (A22122002)
2. Dewi Sulistiyani (A22122005)
3. Jihan Winarti (A22122029)
4. Nuning Niwana (A22122076)
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah ini. Makalah ini disusun guna melengkapi tugas kelompok dalam mata
kuliah Kewirausahaan, adapun judul penulisan makalah ini adalah “Jenis Usaha”.
Selanjutnya kami menyadari jika dalam pembuatan makalah ini banyak
memperoleh pengarahan dari semua pihak, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
ini dengan baik. Oleh karena itu dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.
Semoga pembuatan makalah ini dapat membantu mahasiswa dalam mempelajari
materi mengenai “Jenis Usaha”.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu dengan segala kerendahan hati, kepada para pembaca kami mohon dapat
menyampaikan saran dan kritik untuk perbaikan selanjutnya.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................2
1.3 Tujuan..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 Macam-macam Jenis Usaha.........................................................................3
2.1.1 Bidang Usaha Agribisnis....................................................................3
2.1.2 Bidang Usaha Perdagangan................................................................4
2.1.3 Bidang Usaha Produksi.......................................................................4
2.1.4 Bidang Usaha Jasa..............................................................................6
2.1.5 Bidang Usaha Online..........................................................................7
2.2 Perbedaan Masing-masing Jenis Usaha.......................................................7
2.2.1 Bidang Usaha Agribisnis....................................................................7
2.2.2 Bidang Usaha Perdagangan................................................................8
2.2.3 Bidang Usaha Produksi.......................................................................8
2.2.4 Bidang Usaha Jasa..............................................................................8
2.2.5 Bidang Usaha Online..........................................................................9
2.3 Keunggulan dan Kelemahan Setiap Jenis Usaha.........................................9
2.3.1 Keunggulan dan Kelemahan Bidang Usaha Agribisnis......................9
2.3.2 Keunggulan dan Kelemahan Bidang Usaha Perdagangan................10
2.3.3 Keunggulan dan Kelemahan Bidang Usaha Produksi......................12
2.3.4 Keunggulan dan Kelemahan Bidang Usaha Jasa..............................13
2.3.5 Keunggulan dan Kelemahan Bidang Usaha Online..........................14
ii
BAB III PENUTUP..............................................................................................16
3.1 Kesimpulan................................................................................................16
3.2 Saran...........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
motor penggerak perekonomian, jasa yang semakin berkembang seiring dengan
perkembangan teknologi dan perubahan gaya hidup masyarakat, hingga usaha online
yang menjadi tren baru di era digital ini.
Melalui pemahaman yang mendalam tentang karakteristik masing-masing
jenis usaha ini, mahasiswa diharapkan dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana
dalam memilih bidang usaha yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan potensi
pasar yang mereka miliki. Dengan demikian, mereka tidak hanya akan mampu
merintis bisnis yang sukses, tetapi juga dapat berkontribusi secara positif dalam
pertumbuhan ekonomi nasional.
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui macam-macam jenis usaha.
1.3.2 Untuk mengetahui perbedaan masing-masing jenis usaha.
1.3.3 Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan setiap jenis usaha.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2. Perkebunan
Ada tiga kategori dalam sektor perkebunan ini, yaitu perkebunan buah, bunga
atau tanaman hias serta tanaman obat. Buah-buahan merupakan salah satu unsur
makanan yang selalu dibutuhkan untuk meningkatkan standar gizi. Prospek
perkebunan buah sangat menjanjikan karena hampir semua kalangan baik masyarakat
kecil maupun kalangan elit memerlukan buah sebagai pelengkap makanan pokok.
3. Peternakan
Usaha bidang peternakan dapat berupa memelihara binatang dalam jumlah
banyak yang bisa diambil manfaatnya, seperti daging, susu, telur, bulu dan lainnya.
Bisa juga memelihara binatang yang dimanfaatkan karena keindahan bentuknya dan
suaranya. Usaha bidang ini penuh tantangan dan dinamika serta penanganan khusus,
karena yang dihadapi adalah makhluk hidup yang bergerak dan tentu memiliki
kekhasan masing-masing.
1) Peternak hewan besar: memelihara sapi, kerbau, kuda.
3
2) Peternak hewan kecil: memelihara domba, kambing, kelinci.
3) Peternak ikan: memelihara ikan lele, ikan mas, mujair, dan gurami.
4) Peternak unggas: memelihara puyuh, ayam, itik, dan burung.
5) Perikanan: dilihat dari segi ekologi, sektor ini terbagi menjadi dua sektor,
pertama; sektor perikanan air tawar (perikanan darat) seperti mujair, lele, gurami,
nila, ikan mas, bawal. Kedua; sektor perikanan air asin (perikanan laut) seperti
bandeng, udang windu, cumi-cumi, kepiting, dan kerang hijau.
4
bahan dasar menjadi bahan jadi atau bahan setengah jadi menjadi barang siap pakai.
Adapun contoh sektor produksi yang mungkin dikembangkan adalah sebagai berikut:
1. Produksi Pangan
Peluang produk pangan ini sangat menjanjikan, karena modal tidak terlalu
banyak, dan laba yang didapat bisa mencapai lima puluh persen dari omset.
Sedangkan resiko kerugian sangat kecil. Tergantung kreativitas dalam memasarkan,
apakah dijual langsung ke konsumen, atau disetor ke toko dengan cara konsinyasi
(titip jual).
2. Kerajinan Tangan
Kerajinan tangan merupakan salah satu alternatif usaha yang bermodal pokok
pada keterampilan. Disini jiwa kekreativitasan dan inovatif sangat diperlukan untuk
mengembangkan usaha tersebut. Usaha sektor ini sangat menjanjikan karena
konsumen dan pangsa pasarnya majemuk, tidak hanya dari satu segmen saja,
sehingga jika karya kita bagus sangat potensial untuk bersaing dengan produk yang
sudah ada.
Contoh industri, antara lain pembuatan sapu, jaket, pakaian, tas, industri
elektronik, dan otomotif (mesin mobil). Industri yang berskala besar memiliki tenaga
kerja yang banyak dan biasanya disebut perusahaan.
Contoh kerajinan, antara lain kerajinan perak (perhiasan), peralatan
dapur/rumah tangga, kerajinan gerabah (tanah liat), dan kerajinan aksesoris, tas, tikar,
dan sebagainya.
5
2.1.4 Bidang Usaha Jasa
Bidang usaha ini melakukan usaha dengan menjual keahlian atau sarana yang
kita miliki guna membantu pihak lain yang dapat mendukung terpenuhnya suatu
kebutuhan. Bidang jasa dapat mencakup sektor di bawah ini:
1. Transportasi
Usaha transportasi atau pengangkutan tergolong bidang jasa yang paling
banyak dibutuhkan orang. Mobilitas penduduk dan barang setiap hari mendorong
bidang ini berkembang sangat pesat, dan jenis usaha ini tidak akan lapuk oleh waktu,
karena semua lini kehidupan dan pemerataan hasil produksi sangat bergantung pada
adanya transportasi/pengangkutan. Kelebihan usaha ini yaitu penghasilan relatif stabil
dibanding usaha lainnya, dan kemungkinan untuk berkembang sangat besar.
Sementara yang menjadi kendala utama adalah mahalnya sarana kendaran dan spare
part bila terjadi kerusakan.
2. Keguruan
Peluang dalam sektor ini begitu mudah dan fleksibel, karena dapat dilakukan
dimana saja dan kapan saja, cukup dengan modal dasar kemampuan ilmu dan
kemampuan mengajar. Tidak ada kerugian dalam terjun di bidang ini, kita dapat
mengembangkan keilmuan kita sekaligus menamkan kebaikan kepada orang lain
berupa ilmu yang bermanfaat.
3. Pertukangan
Peluang usaha bidang pertukangan ini sangat terbentang luas kerena
perumahan merupakan kebutuhan primer manusia. Setiap hari, meski ada orang yang
membangun rumah, hal tersebut berimplikasi pada kebutuhan pelengkap seperti
pertukangan.
4. Perbengkelan/Service
Prospek dalam usaha ini memungkinkan untuk digeluti karena dilihat dari
kehidupan sehari-hari barang elektronik merupakan piranti pendukung dalam
6
kehidupan manusia. Selama pemakaian tentu akan mengalami kerusakan, yang masih
dapat toleransi dapat diperbaiki. Disinilah kesempatan keahlian dibidang
perbengkelan/service.
2. Penulis Artikel
Jika ahli dalam bidang menulis, mungkin keahlian kita akan menjadi sumber
usaha yang menjanjikan, karena zaman sekarang banyak orang yang membutuhkan
jasa penulisan artikel buat situsnya, harganya juga lumayan cukup mahal setiap satu
artikelnya tergantung seberapa berkualitas tulisan kita.
7
pengolahan produk pertanian. Dalam agribisnis, kegiatan utama berhubungan dengan
pengelolaan tanaman atau hewan untuk mendapatkan hasil seperti makanan, bahan
baku industri, atau produk pertanian lainnya. Contoh kegiatan dalam agribisnis
termasuk budidaya tanaman, pembibitan, pemeliharaan hewan ternak, pengolahan
hasil pertanian, distribusi produk pertanian, dan pemasaran.
8
perawatan kesehatan. Dalam bisnis jasa, keahlian dan interaksi antara penyedia jasa
dan konsumen menjadi faktor kunci dalam menciptakan nilai tambah bagi konsumen.
Pelayanan yang baik, responsif, dan berkualitas tinggi penting dalam usaha jasa.
9
3) Dukungan pemerintah: Pemerintah sering memberikan dukungan dan insentif
bagi sektor pertanian dan agribisnis, seperti pembebasan pajak, subsidi, atau
bantuan teknis. Ini dapat membantu mengurangi biaya dan meningkatkan
peluang keberhasilan usaha.
4) Dampak sosial dan lingkungan: Agribisnis memiliki potensi untuk
memberikan dampak positif pada masyarakat dan lingkungan. Usaha
pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan dapat mengurangi efek negatif
terhadap lingkungan dan mendukung pembangunan berkelanjutan.
10
1. Keunggulan Bidang Usaha Perdagangan
1) Potensi keuntungan: Salah satu kelebihan utama perdagangan adalah potensi
keuntungan yang tinggi. Dengan membeli barang dengan harga yang lebih
rendah dan menjualnya dengan harga yang lebih tinggi, kita dapat
menghasilkan laba yang signifikan.
2) Fleksibilitas: Bisnis perdagangan dapat fleksibel dalam hal penentuan produk
atau pasar target. Kita dapat dengan mudah menyesuaikan bisnis kita dengan
tren dan permintaan pasar yang berubah-ubah.
3) Pengembangan jaringan: Melalui perdagangan, kita dapat membangun
jaringan yang luas dengan pemasok, produsen, dan pelanggan. Jaringan ini
dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi bisnis yang dijalani.
4) Diversifikasi: Dalam perdagangan, kita memiliki fleksibilitas untuk
menawarkan berbagai produk kepada pelanggan. Ini memungkinkan kita
untuk mendiversifikasi bisnis dan mengurangi resiko ketergantungan pada
satu produk atau pasar.
11
4) Resiko keuangan: Bisnis perdagangan sering memerlukan investasi awal yang
signifikan untuk membeli stok barang. Selain itu, ada resiko tidak terjualnya
barang atau kerugian karena fluktuasi harga.
12
dapat menjadi kendala bagi pengusaha yang tidak memiliki modal yang
cukup.
2) Resiko persediaan: Dalam bisnis produksi, ada resiko persediaan yang
signifikan. Jika produk tidak terjual dengan cepat, kita dapat menghadapi
masalah persediaan yang tidak terjual, yang dapat berdampak negatif pada
arus kas bisnis.
3) Kompleksitas manajemen: Operasi produksi yang melibatkan berbagai tahap
dan proses dapat menjadi kompleks untuk dikelola. Mengelola rantai pasokan,
mengatur persediaan, dan mengoptimalkan efisiensi produksi membutuhkan
pemahaman yang mendalam tentang operasi bisnis.
4) Perubahan permintaan dan teknologi: Bidang usaha produksi rentan terhadap
perubahan permintaan pasar dan perkembangan teknologi. Produk yang
populer hari ini mungkin tidak diminati di masa depan, dan perkembangan
teknologi baru dapat mengubah cara produksi yang ada. Ini memerlukan
kemampuan adaptasi dan inovasi yang cepat untuk tetap bersaing di pasar.
13
3) Hubungan pelanggan yang kuat: Dalam bisnis jasa, hubungan pelanggan
seringkali menjadi faktor penting. Dengan membangun hubungan yang kuat
dengan pelanggan, bisnis dapat menciptakan loyalitas pelanggan jangka
panjang dan mendapatkan referensi melalui word of mouth.
14
3) Fleksibilitas waktu: Bisnis online memungkinkan kita untuk bekerja secara
fleksibel. Kita dapat mengatur jadwal kerja sendiri dan bekerja dari mana saja
selama memiliki akses internet.
4) Kemampuan pengukuran dan analisis yang baik: Dengan alat analisis yang
tepat, kita dapat melacak kinerja bisnis dengan mudah. Kita dapat memonitor
lalu lintas situs web, konversi penjualan, dan tingkat keberhasilan kampanye
pemasaran secara real time.
5) Peluang pemasaran digital yang luas: Internet menyediakan beragam saluran
pemasaran digital seperti media sosial, mesin pencari, iklan online, dan lain-
lain. Kita dapat memanfaatkan saluran-saluran ini untuk mempromosikan
produk atau layanan dengan lebih efektif.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Macam-macam jenis usaha yang umum yaitu: Agribisnis, melibatkan
produksi dan distribusi produk pertanian. Perdagangan, melibatkan aktivitas jual beli.
Produksi, melibatkan pembuatan produk fisik. Jasa, melibatkan penyediaan layanan.
Dan usaha online, melibatkan bisnis daring.
Terdapat perbedaan masing-masing jenis usaha, di mana agribisnis berfokus
pada produksi dan pengolahan produk pertanian. Perdagangan melibatkan proses jual
beli antara produsen dan konsumen. Produksi melibatkan transformasi bahan mentah
menjadi produk jadi. Jasa melibatkan penyediaan layanan kepada konsumen. Dan
usaha online menggunakan platform digital untuk berjualan produk atau layanan.
Masing-masing jenis usaha memiliki keunggulan dan kelemahan, di mana
agribisnis menawarkan potensi pasar besar, tetapi memiliki tantangan fluktuasi harga
dan persaingan yang ketat. Perdagangan memberikan fleksibilitas, tetapi memiliki
resiko pasar tidak stabil dan ketergantungan pada pemasok. Produksi memiliki
kontrol kualitas yang baik dan potensi keuntungan tinggi, tetapi memerlukan modal
awal yang besar dan perhatian terhadap resiko lingkungan. Jasa menawarkan
pengalaman pelayanan unik, tetapi perlu menjaga kualitas dan membangun
kepercayaan. Dan usaha online memberikan akses pasar luas dengan biaya
operasional rendah, tetapi menghadapi persaingan sengit dan tantangan membangun
kepercayaan.
3.2 Saran
Dari makalah ini kita tahu bahwa memilih bidang usaha membutuhkan
pertimbangan yang matang. Maka dari itu, penting untuk mempertimbangkan minat,
keterampilan, potensi pasar, dan resiko yang terkait dengan setiap bidang usaha
sebelum membuat keputusan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Barringer, B.R., & Ireland, R.D. (2014). Kewirausahaan: Sukses dalam Memulai
Usaha Baru. Jakarta: Salemba Empat.
Kotler, P., Keller, K.L., Kartajaya, H., & Setiawan, I. (2017). Prinsip-Prinsip
Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Lovelock, C.H., Wirtz, J., & Kandampully, J. (2017). Manajemen Pemasaran Jasa:
Meningkatkan Kualitas dan Produktivitas Jasa. Jakarta: Salemba Empat.
Rifa’i, M & Husinsah. (2022). Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil. Medan:
Perdana Publishing.
Widodo, S. (2017). Pemasaran: Konsep, Teori, dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali Pers.
17