Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

“JENIS USAHA”

Disusun sebagai Syarat Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Kewirausahaan


di Program Studi Pendidikan Biologi

Dosen Pengampu:
Dr. Hj. Gamar B. N. Shamdas, M.P.

Oleh:
Kelompok 6
1. Ni Kadek Deladarmi Yanti (A22122002)
2. Dewi Sulistiyani (A22122005)
3. Jihan Winarti (A22122029)
4. Nuning Niwana (A22122076)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah ini. Makalah ini disusun guna melengkapi tugas kelompok dalam mata
kuliah Kewirausahaan, adapun judul penulisan makalah ini adalah “Jenis Usaha”.
Selanjutnya kami menyadari jika dalam pembuatan makalah ini banyak
memperoleh pengarahan dari semua pihak, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
ini dengan baik. Oleh karena itu dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.
Semoga pembuatan makalah ini dapat membantu mahasiswa dalam mempelajari
materi mengenai “Jenis Usaha”.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu dengan segala kerendahan hati, kepada para pembaca kami mohon dapat
menyampaikan saran dan kritik untuk perbaikan selanjutnya.

Palu, 3 Februari 2024

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................2
1.3 Tujuan..........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 Macam-macam Jenis Usaha.........................................................................3
2.1.1 Bidang Usaha Agribisnis....................................................................3
2.1.2 Bidang Usaha Perdagangan................................................................4
2.1.3 Bidang Usaha Produksi.......................................................................4
2.1.4 Bidang Usaha Jasa..............................................................................6
2.1.5 Bidang Usaha Online..........................................................................7
2.2 Perbedaan Masing-masing Jenis Usaha.......................................................7
2.2.1 Bidang Usaha Agribisnis....................................................................7
2.2.2 Bidang Usaha Perdagangan................................................................8
2.2.3 Bidang Usaha Produksi.......................................................................8
2.2.4 Bidang Usaha Jasa..............................................................................8
2.2.5 Bidang Usaha Online..........................................................................9
2.3 Keunggulan dan Kelemahan Setiap Jenis Usaha.........................................9
2.3.1 Keunggulan dan Kelemahan Bidang Usaha Agribisnis......................9
2.3.2 Keunggulan dan Kelemahan Bidang Usaha Perdagangan................10
2.3.3 Keunggulan dan Kelemahan Bidang Usaha Produksi......................12
2.3.4 Keunggulan dan Kelemahan Bidang Usaha Jasa..............................13
2.3.5 Keunggulan dan Kelemahan Bidang Usaha Online..........................14

ii
BAB III PENUTUP..............................................................................................16
3.1 Kesimpulan................................................................................................16
3.2 Saran...........................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kewirausahaan telah dipercaya sebagai kekuatan penting dalam pertumbuhan
ekonomi global yang menciptakan usaha baru dan pertumbuhan ekonomi. Ketika
Indonesia dilanda krisis, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan
sektor usaha yang mampu bertahan dari krisis ekonomi global pada tahun 1998. Peran
UMKM pada tahun 2007 mencapai 49,84 juta unit usaha, dan 99,99% dari pelaku
usaha nasional, dalam tata perekonomian nasional sudah tidak diragukan lagi.
Jika dilihat dari kacamata seorang wirausaha yang cenderung memiliki
kemampuan dalam memanfaatkan sumber daya merupakan suatu hal yang sangat
menguntungkan. Hal ini menjadi lahan baru untuk dapat mempermudah seorang
wirausaha memulai dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, pengetahuan
dalam berwirausaha harus dimiliki kaum muda sebagai kaum inteklual yang dapat
dengan mudah mengakses informasi untuk mencetuskan ide dalam berwirausaha.
Peluang berwirausaha yang saat ini semakin berkembang sudah sejogyanya menjadi
motivasi untuk kaum muda dalam memulai kegiatan berwirausaha pada abad 21.
Dalam konteks dunia kewirausahaan, bidang usaha memegang peran yang
sangat penting. Pemilihan bidang usaha yang tepat menjadi faktor krusial dalam
menentukan keberhasilan dalam memulai dan mengembangkan bisnis. Setiap bidang
usaha, mulai dari agribisnis, perdagangan, produksi, jasa, hingga usaha online,
memiliki karakteristik, keunggulan, dan tantangan yang unik dan berbeda-beda. Oleh
karena itu, pemahaman yang baik dan mendalam tentang berbagai jenis usaha ini
menjadi sangat penting.
Dalam mata kuliah kewirausahaan, mahasiswa akan diajak untuk menjelajahi
dan memahami lebih dalam tentang berbagai jenis usaha yang ada. Mulai dari
agribisnis yang menjadi tulang punggung perekonomian di banyak negara,
perdagangan yang menjadi lini depan dalam dunia bisnis, produksi yang menjadi

1
motor penggerak perekonomian, jasa yang semakin berkembang seiring dengan
perkembangan teknologi dan perubahan gaya hidup masyarakat, hingga usaha online
yang menjadi tren baru di era digital ini.
Melalui pemahaman yang mendalam tentang karakteristik masing-masing
jenis usaha ini, mahasiswa diharapkan dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana
dalam memilih bidang usaha yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan potensi
pasar yang mereka miliki. Dengan demikian, mereka tidak hanya akan mampu
merintis bisnis yang sukses, tetapi juga dapat berkontribusi secara positif dalam
pertumbuhan ekonomi nasional.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa saja macam-macam jenis usaha?
1.2.2 Apa saja perbedaan masing-masing jenis usaha?
1.2.3 Apa saja keunggulan dan kelemahan setiap jenis usaha?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui macam-macam jenis usaha.
1.3.2 Untuk mengetahui perbedaan masing-masing jenis usaha.
1.3.3 Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan setiap jenis usaha.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Macam-macam Jenis Usaha


2.1.1 Bidang Usaha Agribisnis
Agribisnis merupakan salah satu bidang usaha yang meliputi:
1. Pertanian
Pertanian merupakan salah satu usaha yang memiliki prospek menjanjikan,
karena ketersediaan beras, sayur-mayur dan lauknya selalu dituntut setiap orang, dan
dibutuhkan setiap hari. Usaha sektor ini dapat dilakukan dengan membuka pertanian
jangka pendek, seperti usaha penanaman sayur. Pertanian jangka pendek misalnya
penanaman jeruk, pisang, nanas. Sedangkan untuk pertanian jangka panjang seperti
penanaman karet, lada, dan kelapa sawit.

2. Perkebunan
Ada tiga kategori dalam sektor perkebunan ini, yaitu perkebunan buah, bunga
atau tanaman hias serta tanaman obat. Buah-buahan merupakan salah satu unsur
makanan yang selalu dibutuhkan untuk meningkatkan standar gizi. Prospek
perkebunan buah sangat menjanjikan karena hampir semua kalangan baik masyarakat
kecil maupun kalangan elit memerlukan buah sebagai pelengkap makanan pokok.

3. Peternakan
Usaha bidang peternakan dapat berupa memelihara binatang dalam jumlah
banyak yang bisa diambil manfaatnya, seperti daging, susu, telur, bulu dan lainnya.
Bisa juga memelihara binatang yang dimanfaatkan karena keindahan bentuknya dan
suaranya. Usaha bidang ini penuh tantangan dan dinamika serta penanganan khusus,
karena yang dihadapi adalah makhluk hidup yang bergerak dan tentu memiliki
kekhasan masing-masing.
1) Peternak hewan besar: memelihara sapi, kerbau, kuda.

3
2) Peternak hewan kecil: memelihara domba, kambing, kelinci.
3) Peternak ikan: memelihara ikan lele, ikan mas, mujair, dan gurami.
4) Peternak unggas: memelihara puyuh, ayam, itik, dan burung.
5) Perikanan: dilihat dari segi ekologi, sektor ini terbagi menjadi dua sektor,
pertama; sektor perikanan air tawar (perikanan darat) seperti mujair, lele, gurami,
nila, ikan mas, bawal. Kedua; sektor perikanan air asin (perikanan laut) seperti
bandeng, udang windu, cumi-cumi, kepiting, dan kerang hijau.

2.1.2 Bidang Usaha Perdagangan


Secara garis besar perdagangan di bagi menjadi dua golongan yaitu: Pertama,
perdagangan besar yaitu segala aktivitas menggerakkan barang-barang dari produsen
kepada pedagang eceran atau lembaga marketing lainnya. Kedua, pedagang eceran
yaitu mata rantai terakhir dalam penjualan barang ke konsumen. Hubungan
mutualisme antara produsen dan pengecer akan menentukan berlangsungnya suatu
komoditas produk. Usaha dalam sektor perdagangan dapat dilakukan dengan
membuka toko atau kios, menjual makanan sehari-hari dan sektor perdagangan
lainnya.
Menurut tempat usahanya, pedagang dibedakan menjadi sebagai berikut:
1) Pedagang tetap, yaitu pedagang yang memiliki tempat yang tetap, misalnya
berdagang di pasar, ruko (rumah toko), toko, warung atau mall/supermarket.
2) Pedagang asongan, yaitu pedagang yang tidak menetap dan berdagang dengan
cara berkeliling.
3) Pedagang kaki lima, yaitu pedagang yang tidak menetap dan berpindah-pindah
tempatnya. Contohnya, pedagang di pinggir jalan raya atau trotoar.

2.1.3 Bidang Usaha Produksi


Bidang usaha ini merupakan bidang yang banyak menyerap tenaga kerja dan
banyak diminati karena selain memberi peluang penghasilan yang besar juga lebih
berorientasi pada hasil. Produksi yang dimaksud disini adalah proses pembuatan dari

4
bahan dasar menjadi bahan jadi atau bahan setengah jadi menjadi barang siap pakai.
Adapun contoh sektor produksi yang mungkin dikembangkan adalah sebagai berikut:
1. Produksi Pangan
Peluang produk pangan ini sangat menjanjikan, karena modal tidak terlalu
banyak, dan laba yang didapat bisa mencapai lima puluh persen dari omset.
Sedangkan resiko kerugian sangat kecil. Tergantung kreativitas dalam memasarkan,
apakah dijual langsung ke konsumen, atau disetor ke toko dengan cara konsinyasi
(titip jual).

2. Kerajinan Tangan
Kerajinan tangan merupakan salah satu alternatif usaha yang bermodal pokok
pada keterampilan. Disini jiwa kekreativitasan dan inovatif sangat diperlukan untuk
mengembangkan usaha tersebut. Usaha sektor ini sangat menjanjikan karena
konsumen dan pangsa pasarnya majemuk, tidak hanya dari satu segmen saja,
sehingga jika karya kita bagus sangat potensial untuk bersaing dengan produk yang
sudah ada.
Contoh industri, antara lain pembuatan sapu, jaket, pakaian, tas, industri
elektronik, dan otomotif (mesin mobil). Industri yang berskala besar memiliki tenaga
kerja yang banyak dan biasanya disebut perusahaan.
Contoh kerajinan, antara lain kerajinan perak (perhiasan), peralatan
dapur/rumah tangga, kerajinan gerabah (tanah liat), dan kerajinan aksesoris, tas, tikar,
dan sebagainya.

3. Konveksi dan usaha menjahit


Konveksi atau usaha pakaian jadi merupakan salah satu jenis usaha yang
memiliki prospek pasar yang tiada henti, mengingat pertumbuhan penduduk yang
meningkat terus-menerus dari tahun ke tahun.

5
2.1.4 Bidang Usaha Jasa
Bidang usaha ini melakukan usaha dengan menjual keahlian atau sarana yang
kita miliki guna membantu pihak lain yang dapat mendukung terpenuhnya suatu
kebutuhan. Bidang jasa dapat mencakup sektor di bawah ini:
1. Transportasi
Usaha transportasi atau pengangkutan tergolong bidang jasa yang paling
banyak dibutuhkan orang. Mobilitas penduduk dan barang setiap hari mendorong
bidang ini berkembang sangat pesat, dan jenis usaha ini tidak akan lapuk oleh waktu,
karena semua lini kehidupan dan pemerataan hasil produksi sangat bergantung pada
adanya transportasi/pengangkutan. Kelebihan usaha ini yaitu penghasilan relatif stabil
dibanding usaha lainnya, dan kemungkinan untuk berkembang sangat besar.
Sementara yang menjadi kendala utama adalah mahalnya sarana kendaran dan spare
part bila terjadi kerusakan.

2. Keguruan
Peluang dalam sektor ini begitu mudah dan fleksibel, karena dapat dilakukan
dimana saja dan kapan saja, cukup dengan modal dasar kemampuan ilmu dan
kemampuan mengajar. Tidak ada kerugian dalam terjun di bidang ini, kita dapat
mengembangkan keilmuan kita sekaligus menamkan kebaikan kepada orang lain
berupa ilmu yang bermanfaat.

3. Pertukangan
Peluang usaha bidang pertukangan ini sangat terbentang luas kerena
perumahan merupakan kebutuhan primer manusia. Setiap hari, meski ada orang yang
membangun rumah, hal tersebut berimplikasi pada kebutuhan pelengkap seperti
pertukangan.

4. Perbengkelan/Service
Prospek dalam usaha ini memungkinkan untuk digeluti karena dilihat dari
kehidupan sehari-hari barang elektronik merupakan piranti pendukung dalam

6
kehidupan manusia. Selama pemakaian tentu akan mengalami kerusakan, yang masih
dapat toleransi dapat diperbaiki. Disinilah kesempatan keahlian dibidang
perbengkelan/service.

2.1.5 Bidang Usaha Online


Jenis usaha online sangat diburu oleh pelaku para usaha, karena usaha online
selain mudah, tidak memerlukan uang yang banyak dan tidak perlu keluar rumah.
Usaha online di antaranya:
1. Jualan Online
Untuk berjualan di dunia maya sebenarnya kita tidak diharuskan mempunyai
produk sendiri, tetapi kita bisa memanfaatkan produk orang lain dan kita pasarkan
dengan keahlian kita sendiri, kita bisa join dengan orang yang mempunyai barang dan
kita pasarkan melalui online, saling menguntungkan dan kerjasama yang konkret.

2. Penulis Artikel
Jika ahli dalam bidang menulis, mungkin keahlian kita akan menjadi sumber
usaha yang menjanjikan, karena zaman sekarang banyak orang yang membutuhkan
jasa penulisan artikel buat situsnya, harganya juga lumayan cukup mahal setiap satu
artikelnya tergantung seberapa berkualitas tulisan kita.

3. Jasa Pembuatan Web


Jika ahli dalam bidang website maka keahlian kita bisa di jual melalui via
online, karena website banyak di butuhkan di dunia online, dan tentang harga website
tersebut tergantung dan beragam harganya.

2.2 Perbedaan Masing-masing Jenis Usaha


2.2.1 Bidang Usaha Agribisnis
Agribisnis adalah bidang usaha yang mencakup kegiatan pertanian,
perkebunan, peternakan, dan perikanan. Fokus utama agribisnis adalah produksi dan

7
pengolahan produk pertanian. Dalam agribisnis, kegiatan utama berhubungan dengan
pengelolaan tanaman atau hewan untuk mendapatkan hasil seperti makanan, bahan
baku industri, atau produk pertanian lainnya. Contoh kegiatan dalam agribisnis
termasuk budidaya tanaman, pembibitan, pemeliharaan hewan ternak, pengolahan
hasil pertanian, distribusi produk pertanian, dan pemasaran.

2.2.2 Bidang Usaha Perdagangan


Perdagangan melibatkan proses jual beli barang atau jasa antara produsen dan
konsumen. Dalam perdagangan, perusahaan atau individu berperan sebagai pedagang
yang membeli barang dari produsen atau distributor, dan menjualnya kepada
konsumen akhir. Perdagangan dapat dilakukan secara grosir (perdagangan besar) atau
secara eceran (perdagangan ritel). Tujuan utama perdagangan adalah mempertemukan
penawaran dan permintaan, memastikan ketersediaan barang bagi konsumen, dan
mencapai keuntungan melalui perbedaan harga antara pembelian dan penjualan.

2.2.3 Bidang Usaha Produksi


Bidang usaha produksi melibatkan proses transformasi bahan mentah menjadi
barang jadi atau produk akhir. Dalam produksi, perusahaan menggunakan sumber
daya seperti bahan baku, tenaga kerja, dan mesin untuk menghasilkan barang-barang
yang siap untuk dijual. Usaha produksi dapat mencakup sektor manufaktur,
pembuatan makanan, kerajinan, dan sektor industri lainnya. Tujuan utama produksi
adalah menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, efisien dalam penggunaan
sumber daya, dan memenuhi kebutuhan konsumen.

2.2.4 Bidang Usaha Jasa


Bidang usaha jasa melibatkan penyediaan layanan atau keahlian kepada
konsumen. Usaha jasa tidak melibatkan produksi barang fisik, tetapi lebih fokus pada
pemberian layanan yang memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen. Contoh
usaha jasa termasuk pendidikan, konsultasi, perbankan, asuransi, transportasi, dan

8
perawatan kesehatan. Dalam bisnis jasa, keahlian dan interaksi antara penyedia jasa
dan konsumen menjadi faktor kunci dalam menciptakan nilai tambah bagi konsumen.
Pelayanan yang baik, responsif, dan berkualitas tinggi penting dalam usaha jasa.

2.2.5 Bidang Usaha Online


Bidang usaha online melibatkan pemanfaatan internet dan platform digital
untuk berjualan produk atau menyediakan layanan. Dalam usaha online, transaksi
dilakukan secara elektronik melalui toko online, platform e-commerce, aplikasi
mobile, atau media sosial. Usaha online memungkinkan pelaku usaha untuk mencapai
pasar yang lebih luas, memperluas jangkauan geografis, dan memberikan aksesibilitas
yang lebih baik bagi konsumen. Contoh usaha online termasuk toko online, platform
booking, layanan pengiriman makanan, konsultasi online, dan marketplaces.
Keberhasilan usaha online seringkali bergantung pada strategi pemasaran digital,
pengelolaan platform, dan pengalaman pengguna yang baik.

2.3 Keunggulan dan Kelemahan Setiap Jenis Usaha


2.3.1 Keunggulan dan Kelemahan Bidang Usaha Agribisnis
Bidang usaha agribisnis memiliki keunggulan dan kelemahan yang perlu
dipertimbangkan sebelum memulai usaha. Berikut adalah beberapa keunggulan dan
kelemahan yang umum terkait dengan agribisnis:
1. Keunggulan Bidang Usaha Agribisnis
1) Potensi pertumbuhan: Agribisnis merupakan sektor yang terus berkembang,
karena permintaan akan makanan dan bahan baku pertanian terus meningkat
seiring dengan pertumbuhan populasi global. Ini menciptakan peluang bagi
para pelaku agribisnis untuk mengembangkan usaha mereka.
2) Kestabilan jangka panjang: Meskipun harga komoditas pertanian bisa
fluktuatif, permintaan akan makanan dan produk pertanian tetap ada.
Agribisnis dapat memberikan stabilitas jangka panjang bagi para pelaku usaha
yang dapat mengelola resiko dengan baik.

9
3) Dukungan pemerintah: Pemerintah sering memberikan dukungan dan insentif
bagi sektor pertanian dan agribisnis, seperti pembebasan pajak, subsidi, atau
bantuan teknis. Ini dapat membantu mengurangi biaya dan meningkatkan
peluang keberhasilan usaha.
4) Dampak sosial dan lingkungan: Agribisnis memiliki potensi untuk
memberikan dampak positif pada masyarakat dan lingkungan. Usaha
pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan dapat mengurangi efek negatif
terhadap lingkungan dan mendukung pembangunan berkelanjutan.

2. Kelemahan Bidang Usaha Agribisnis


1) Ketergantungan pada faktor alam: Agribisnis sangat bergantung pada cuaca,
iklim, dan faktor alam lainnya. Bencana alam, perubahan iklim, atau
gangguan lainnya dapat mempengaruhi hasil panen dan mengakibatkan
kerugian finansial.
2) Resiko pasar: Harga komoditas pertanian seringkali tidak stabil dan dapat
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti permintaan, persaingan, dan kebijakan
pemerintah. Hal ini dapat menyebabkan fluktuasi pendapatan yang signifikan
bagi para pelaku agribisnis.
3) Keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan: Agribisnis memerlukan
pengetahuan yang mendalam tentang pertanian, manajemen tanaman,
peternakan, dan faktor-faktor lain yang terkait. Keterampilan khusus ini
mungkin memerlukan pendidikan, pengalaman, atau pelatihan tambahan.

2.3.2 Keunggulan dan Kelemahan Bidang Usaha Perdagangan


Bidang usaha perdagangan memiliki keunggulan dan kelemahan yang perlu
dipertimbangkan sebelum memulai atau mengembangkan bisnis. Berikut adalah
beberapa keunggulan dan kelemahan umum dalam bidang usaha perdagangan:

10
1. Keunggulan Bidang Usaha Perdagangan
1) Potensi keuntungan: Salah satu kelebihan utama perdagangan adalah potensi
keuntungan yang tinggi. Dengan membeli barang dengan harga yang lebih
rendah dan menjualnya dengan harga yang lebih tinggi, kita dapat
menghasilkan laba yang signifikan.
2) Fleksibilitas: Bisnis perdagangan dapat fleksibel dalam hal penentuan produk
atau pasar target. Kita dapat dengan mudah menyesuaikan bisnis kita dengan
tren dan permintaan pasar yang berubah-ubah.
3) Pengembangan jaringan: Melalui perdagangan, kita dapat membangun
jaringan yang luas dengan pemasok, produsen, dan pelanggan. Jaringan ini
dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi bisnis yang dijalani.
4) Diversifikasi: Dalam perdagangan, kita memiliki fleksibilitas untuk
menawarkan berbagai produk kepada pelanggan. Ini memungkinkan kita
untuk mendiversifikasi bisnis dan mengurangi resiko ketergantungan pada
satu produk atau pasar.

2. Kelemahan Bidang Usaha Perdagangan


1) Persaingan yang ketat: Bidang perdagangan seringkali sangat kompetitif. Kita
harus bersaing dengan bisnis serupa dan menemukan cara untuk membedakan
diri kita dari pesaing agar bisa bertahan.
2) Resiko pasar: Perdagangan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi dan
perubahan tren pasar. Kita harus siap menghadapi fluktuasi harga, permintaan
yang berubah-ubah, dan resiko pasar lainnya.
3) Logistik dan stok barang: Memiliki rantai pasokan yang efisien dan mengelola
stok barang yang tepat adalah tantangan dalam bisnis perdagangan. Kita harus
memastikan ketersediaan produk, mengelola persediaan, dan mengatasi
masalah logistik.

11
4) Resiko keuangan: Bisnis perdagangan sering memerlukan investasi awal yang
signifikan untuk membeli stok barang. Selain itu, ada resiko tidak terjualnya
barang atau kerugian karena fluktuasi harga.

2.3.3 Keunggulan dan Kelemahan Bidang Usaha Produksi


Bidang usaha produksi memiliki keunggulan dan kelemahan yang perlu
dipertimbangkan sebelum memulai bisnis. Berikut adalah beberapa keunggulan dan
kelemahan yang umum terkait dengan bidang usaha produksi:
1. Keunggulan Bidang Usaha Produksi
1) Kontrol atas produksi: Dalam bisnis produksi, kita memiliki kendali penuh
atas seluruh proses produksi, mulai dari bahan baku hingga produk jadi. Ini
memberikan fleksibilitas dan kesempatan untuk mengoptimalkan proses
produksi sesuai kebutuhan bisnis kita.
2) Kontrol kualitas: Dalam produksi, kita dapat mengontrol kualitas produk yang
dihasilkan. Dengan memiliki kontrol langsung atas proses produksi, kita dapat
memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang
diinginkan.
3) Skala ekonomi: Produksi massal dapat memberikan keuntungan dalam bentuk
skala ekonomi. Dengan meningkatkan volume produksi, biaya per unit
cenderung menurun, sehingga meningkatkan potensi profitabilitas bisnis.
4) Peluang diversifikasi: Bisnis produksi seringkali memberikan peluang untuk
diversifikasi produk. Kita dapat memanfaatkan fasilitas produksi yang ada
untuk mengembangkan berbagai jenis produk, sehingga membuka peluang
pasar yang lebih luas.

2. Kelemahan Bidang Usaha Produksi


1) Investasi awal yang besar: Bisnis produksi sering memerlukan investasi awal
yang signifikan untuk membeli mesin, peralatan, dan fasilitas produksi. Ini

12
dapat menjadi kendala bagi pengusaha yang tidak memiliki modal yang
cukup.
2) Resiko persediaan: Dalam bisnis produksi, ada resiko persediaan yang
signifikan. Jika produk tidak terjual dengan cepat, kita dapat menghadapi
masalah persediaan yang tidak terjual, yang dapat berdampak negatif pada
arus kas bisnis.
3) Kompleksitas manajemen: Operasi produksi yang melibatkan berbagai tahap
dan proses dapat menjadi kompleks untuk dikelola. Mengelola rantai pasokan,
mengatur persediaan, dan mengoptimalkan efisiensi produksi membutuhkan
pemahaman yang mendalam tentang operasi bisnis.
4) Perubahan permintaan dan teknologi: Bidang usaha produksi rentan terhadap
perubahan permintaan pasar dan perkembangan teknologi. Produk yang
populer hari ini mungkin tidak diminati di masa depan, dan perkembangan
teknologi baru dapat mengubah cara produksi yang ada. Ini memerlukan
kemampuan adaptasi dan inovasi yang cepat untuk tetap bersaing di pasar.

2.3.4 Keunggulan dan Kelemahan Bidang Usaha Jasa


Bidang usaha jasa memiliki keunggulan dan kelemahan yang perlu
dipertimbangkan sebelum memulai usaha. Berikut adalah beberapa contoh
keunggulan dan kelemahan dalam bidang usaha jasa:
1. Keunggulan Bidang Usaha Jasa
1) Potensi keuntungan yang tinggi: Bisnis jasa seringkali memiliki margin
keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan bisnis berbasis produk.
Hal ini karena biaya produksi yang relatif rendah dan kemampuan untuk
menawarkan layanan tambahan atau khusus yang menghasilkan nilai tambah.
2) Fleksibilitas: Bisnis jasa umumnya lebih fleksibel dalam menyesuaikan dan
memenuhi kebutuhan pelanggan. Kita dapat dengan cepat menyesuaikan
jadwal, menawarkan paket khusus, atau mengubah layanan yang ditawarkan
sesuai permintaan pelanggan.

13
3) Hubungan pelanggan yang kuat: Dalam bisnis jasa, hubungan pelanggan
seringkali menjadi faktor penting. Dengan membangun hubungan yang kuat
dengan pelanggan, bisnis dapat menciptakan loyalitas pelanggan jangka
panjang dan mendapatkan referensi melalui word of mouth.

2. Kelemahan Bidang Usaha Jasa


1) Intangible nature: Jasa umumnya bersifat abstrak dan tidak berwujud,
sehingga sulit untuk diukur dan dinilai secara objektif. Ini dapat menyebabkan
ketidakpastian bagi pelanggan dalam mengevaluasi kualitas dan nilai jasa
yang ditawarkan.
2) Ketergantungan pada kualitas layanan: Kualitas layanan sangat penting dalam
bisnis jasa. Jika kualitas layanan menurun, reputasi bisnis dapat terpengaruh
dan pelanggan dapat beralih ke pesaing.
3) Faktor manusia: Kualitas layanan dalam bisnis jasa sangat bergantung pada
faktor manusia, seperti keterampilan, pengalaman, dan sikap karyawan. Hal
ini dapat menjadi tantangan dalam menjaga konsistensi dan kepuasan
pelanggan.

2.3.5 Keunggulan dan Kelemahan Bidang Usaha Online


Bidang usaha online memiliki keunggulan dan kelemahan yang perlu
dipertimbangkan sebelum memulai usaha. Berikut adalah beberapa keunggulan dan
kelemahan umum yang terkait dengan bisnis online:
1. Keunggulan Bidang Usaha Online
1) Aksesibilitas global: Bisnis online memungkinkan kita untuk mencapai
pelanggan di seluruh dunia. Internet memberikan akses yang luas dan potensi
pasar yang sangat besar.
2) Biaya operasional yang rendah: Memulai bisnis online seringkali lebih
terjangkau dibandingkan dengan bisnis fisik. Kita tidak perlu membayar sewa
ruang toko, inventaris, atau biaya operasional yang tinggi.

14
3) Fleksibilitas waktu: Bisnis online memungkinkan kita untuk bekerja secara
fleksibel. Kita dapat mengatur jadwal kerja sendiri dan bekerja dari mana saja
selama memiliki akses internet.
4) Kemampuan pengukuran dan analisis yang baik: Dengan alat analisis yang
tepat, kita dapat melacak kinerja bisnis dengan mudah. Kita dapat memonitor
lalu lintas situs web, konversi penjualan, dan tingkat keberhasilan kampanye
pemasaran secara real time.
5) Peluang pemasaran digital yang luas: Internet menyediakan beragam saluran
pemasaran digital seperti media sosial, mesin pencari, iklan online, dan lain-
lain. Kita dapat memanfaatkan saluran-saluran ini untuk mempromosikan
produk atau layanan dengan lebih efektif.

2. Kelemahan Bidang Usaha Online


1) Persaingan yang ketat: Karena aksesibilitas global yang tinggi, persaingan
dalam bisnis online bisa sangat sengit. Kita harus memiliki strategi pemasaran
yang kuat dan keunggulan kompetitif yang jelas untuk bersaing.
2) Ketergantungan pada teknologi: Bisnis online sangat tergantung pada
teknologi dan akses internet yang stabil. Jika terjadi gangguan teknis atau
masalah jaringan, bisnis kita dapat terpengaruh secara signifikan.
3) Kurangnya interaksi langsung: Bisnis online seringkali kurang dalam hal
interaksi langsung dengan pelanggan. Ini bisa menjadi kelemahan terutama
jika produk atau layanan kita membutuhkan penjelasan yang lebih mendalam
atau dukungan pelanggan yang personal.
4) Perlindungan keamanan dan privasi: Dalam bisnis online, keamanan data dan
privasi pelanggan harus menjadi prioritas utama. Ancaman seperti pencurian
identitas, serangan siber, dan pelanggaran data harus ditangani dengan serius.
5) Tantangan logistik: Jika bisnis kita melibatkan pengiriman fisik produk, kita
perlu mengatasi tantangan logistik seperti pengemasan, pengiriman, dan retur
produk dengan efisien.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Macam-macam jenis usaha yang umum yaitu: Agribisnis, melibatkan
produksi dan distribusi produk pertanian. Perdagangan, melibatkan aktivitas jual beli.
Produksi, melibatkan pembuatan produk fisik. Jasa, melibatkan penyediaan layanan.
Dan usaha online, melibatkan bisnis daring.
Terdapat perbedaan masing-masing jenis usaha, di mana agribisnis berfokus
pada produksi dan pengolahan produk pertanian. Perdagangan melibatkan proses jual
beli antara produsen dan konsumen. Produksi melibatkan transformasi bahan mentah
menjadi produk jadi. Jasa melibatkan penyediaan layanan kepada konsumen. Dan
usaha online menggunakan platform digital untuk berjualan produk atau layanan.
Masing-masing jenis usaha memiliki keunggulan dan kelemahan, di mana
agribisnis menawarkan potensi pasar besar, tetapi memiliki tantangan fluktuasi harga
dan persaingan yang ketat. Perdagangan memberikan fleksibilitas, tetapi memiliki
resiko pasar tidak stabil dan ketergantungan pada pemasok. Produksi memiliki
kontrol kualitas yang baik dan potensi keuntungan tinggi, tetapi memerlukan modal
awal yang besar dan perhatian terhadap resiko lingkungan. Jasa menawarkan
pengalaman pelayanan unik, tetapi perlu menjaga kualitas dan membangun
kepercayaan. Dan usaha online memberikan akses pasar luas dengan biaya
operasional rendah, tetapi menghadapi persaingan sengit dan tantangan membangun
kepercayaan.

3.2 Saran
Dari makalah ini kita tahu bahwa memilih bidang usaha membutuhkan
pertimbangan yang matang. Maka dari itu, penting untuk mempertimbangkan minat,
keterampilan, potensi pasar, dan resiko yang terkait dengan setiap bidang usaha
sebelum membuat keputusan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Barringer, B.R., & Ireland, R.D. (2014). Kewirausahaan: Sukses dalam Memulai
Usaha Baru. Jakarta: Salemba Empat.

Kotler, P., Keller, K.L., Kartajaya, H., & Setiawan, I. (2017). Prinsip-Prinsip
Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Lovelock, C.H., Wirtz, J., & Kandampully, J. (2017). Manajemen Pemasaran Jasa:
Meningkatkan Kualitas dan Produktivitas Jasa. Jakarta: Salemba Empat.

Oktavia, T. (2019). Pemasaran Online: Strategi dan Implementasi. Jakarta:


Prenadamedia Group.

Rifa’i, M & Husinsah. (2022). Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil. Medan:
Perdana Publishing.

Soemarsono, S. (2016). Agribisnis: Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Deepublish.

Suparno, P. (2015). Dasar-dasar Kewirausahaan. Yogyakarta: Andi Offset.

Sutrisno, E. (2018). Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta: Pustaka Baru


Press.

Widodo, S. (2017). Pemasaran: Konsep, Teori, dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali Pers.

17

Anda mungkin juga menyukai