MPI - 2 / SEM V
SUMATERA UTARA
2023
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmannirrahim..
Kesempurnaan hanya milik Allah, dan manusia adalah tempatnya berbuat salah
dan berbuat khilaf. Kami sebagai penulis sangat menyadari bahwa isi makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan dan banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon maaf
atas segala kekurangannya. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muhammad
Fuad Zain M.Pd. selaku dosen mata kuliah kewirausahaan yang telah membimbing
kami dalam penyusunan makalah ini. Kami juga berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua. Semoga para pembaca dan penyusun mendapat syafaat dan
rahmat. Amin..
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .................................................................................................. 25
B. Saran ............................................................................................................ 25
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perekonomian suatu negara merupakan hasil dari berbagai jenis usaha dan
kegiatan ekonomi yang terjadi di dalamnya. Jenis dan bidang usaha memiliki peran
krusial dalam menentukan arah pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja,
dan memenuhi kebutuhan konsumen. Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang
berbagai jenis usaha dan sektor ekonomi adalah kunci untuk mengembangkan strategi
bisnis yang efektif dan berkelanjutan. Dari pertanian hingga manufaktur, dari layanan
keuangan hingga teknologi informasi, berbagai bidang usaha memainkan peran krusial
dalam membentuk struktur dan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, memahami
berbagai jenis usaha dan bidang ekonomi menjadi hal yang sangat penting dalam
konteks pengelolaan dan pengembangan ekonomi suatu negara.
Dalam era globalisasi dan teknologi yang terus berkembang, terjadi dinamika
yang signifikan dalam berbagai sektor usaha. Perkembangan teknologi, perubahan
kebutuhan konsumen, serta perkembangan tren pasar adalah beberapa faktor yang
mempengaruhi cara beroperasinya berbagai jenis usaha. Mempelajari dan memahami
karakteristik, kekuatan, dan tantangan dari masing-masing bidang usaha adalah langkah
1
kunci untuk mengoptimalkan potensi pertumbuhan ekonomi, bidang-bidang usaha juga
mengalami perubahan dinamis. Perkembangan teknologi informasi, tren konsumen, dan
regulasi pemerintah adalah beberapa faktor yang mempengaruhi bagaimana jenis-jenis
usaha bertransformasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan ekonomi yang
berubah.
Melalui analisis yang komprehensif terhadap jenis dan bidang usaha, diharapkan
kita akan dapat memahami kompleksitas dan dinamika ekonomi saat ini. Dengan
pemahaman yang baik tentang berbagai sektor ekonomi, individu atau organisasi akan
lebih mampu mengambil keputusan bisnis yang tepat dan beradaptasi dengan perubahan
lingkungan ekonomi yang terus berlangsung.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. JENIS USAHA
Memilih jenis dan bidang usaha yang digeluti tentunya memiliki pertimbangan
tersendiri, karena melalui pertimbangan yang matanglah maka peluang keberhasilan
usaha yang digeluti akan semakin tinggi. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan
dalam memilih jenis usaha yaitu :1
Setelah melalui pertimbangan yang matang maka calon entrepeneur dapat memilih
jenis usaha yang akan digelutinya. Setidaknya terdapat 3 jenis kategori umum jenis
usaha yaitu:2
1
Rusydi Ananda & Tien Rafida, 2016. Pengantar Kewirausahaan. Medan: PERDANA PUBLISHING,
hal 36-40.
2
Basrowi, 2011. Kewirausahaan Untuk Perguruan Tinggi. Bogor : Ghalia Indonesia, hal 23.
3
Usaha produksi adalah usaha yang terkait dengan mengubah bahan baku menjadi
produk. Oleh karena itu sumber keunggulan usaha produksi dalam bersaing terkait
dengan kualitas, kontinuitas dan harga bahan baku yang dipasok oleh pemasok, serta
teknologi produksinya.
Usaha produksi diklasifikasikan menjadi dua tingkatan yaitu primer dan sekunder.
Produk primer mengacu pada penggalian sumber daya alam, atau penggunaan sumber
daya berada di dalam bumi. Sedangkan usaha produksi sekunder merupakan
lanjutannya, sebagai contoh kayu gelondongan dibut papan (primer), papan dibuat
furniture dan interior (sekunder), kapas dibuat benang tenun (primer), benang tenun
dibuat kain songket (sekunder), dan sebagainya.
Usaha jasa terkait dengan usaha yang mengandalkan pada sumber daya manusia
sebagai keunggulan bersaing.
Jenis biidang usaha yang dapat digeluti untuk pemula sesuai minat dan bakat,
terutama untuk usaha kecil dan menengah antara lain sebagai berikut :3
1) Sektor Kecantikan
Usaha disektor kecantikan contohnya membuka usaha salon dan SPA atau
kecantikan lainnya. Sebelum membuka usaha ini, sebaiknya calon pengusaha terlebih
3
Kasmir, Kewirausahaan, Cet. I (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), hal 20-24.
4
dahulu memahami seluk-beluk kecantikan, misalnya dengan cara mengikuti kursus
kecantikan. Dengan demikian, pengusaha tersebut lebih mudah mengelola usahanya dan
tidak ter gantung kepada anak buah jika terjadi suatu masalah.
2) Sektor Keterampilan
Contoh usaha disktor keterampilan antara lain sector jasa perbaikan (service),
seperti service elektronik (televise, radio, kulkas, AC), motor (sepeda motor atau
mobil), atau service mesin-mesin. Seperti halnya dengan sector kecantikan, calon
pengusaha disektor keterampilan jasa perbaikan juga perlu mengikuti kursus
keterampilan sesuai dengan bidang yang dimilikinya.
3) Sector konsultan
4) Sector industry
Sector industry sangatlah luas dan beragam. Sector ini akan menghasilkan suatu
produk olahan. Untuk usaha kecil dan mencegah misalnya mem buka pabrik makanan
seperti, tempe, tahu, kerupuk, roti, atau usaha industry batu bata, genteng dan garment
5) Sector tambang
Sector tambang juga dapat dilakukan untuk usaha kecil dan menengah, seperti usaha
penambangan pasir, kaolin, timah, emas, atau batu bara.
6) Sector kelautan
5
Usaha yang dapat dilaukan di sector kelautan adalah penangkapan ikan dengan
menyediakan kapal-kapal penangkapan ikan bagi para nelayan, baik untuk skala kecil
maupun menengah.
7) Sektor perikanan
Usaha disektor perikanan antara lain membuk usaha tambak ikan atau udang, baik di
air tawar maupun air laut.uasaha perikanan di air tawar misalnya budidaya ikan lele,
emas, gurami, bawal, patin, dan lainnya, sedangkan air laut misalnya budi daya rumput
laut dan mutiara. Selain itu, juga dapat dibuka usaha pemancingan ikan atau budidaya
ikan hias.
8) Sektor agribisnis
Usaha disektor agribisnis dapat dilkukan dengan membuka pertanian jangka pendek,
menengah atau jangka panjang. Untuk jangka pendek misalnya usaha penanaman sayur-
mayur, jangka menengahnya misalnya penanaman jeruk, pisang, nanas, cokelat, dan
untuk jangka panjang misalnya penanaman karet, cengkeh, lada dan kelapa sawit.
9) Sektor perdagangan
4
P, Kotler, dan Keller, K. L. 2006. Marketing Management. New Jersey : Pearson Education Inc, hal 55.
6
Usaha disektor percetakan dapat dilakukan dengan membuka usaha fotokopi,
sablon, percetakan buku, majalah, Koran atau percetakan lainnya.
Bagi mereka yang memiliki bakat seni, usaha yang dapat dilakukan antara lain
mengerjakan seni lukis, music, ukir atau menjadi penulis cerita.
Meskipun sector ini sebaiknya dilakukan oleh mereka yang memiliki latar belakang
kesehatan, orang umum juga bisa melakukannya misalnya membuka klinik-klinik
kesehatan, praktik dokter bersama, rumah sakit dan apotik.
Usaha disektor pariwisata yang dapat dijalankan antara lain membuka biro
perjalanan, usaha wisata, membuka tempat penginapan, motel, atau hotel. Selain itu
juga dapat didirikan tempat-tempat hiburan, seperti karoke, bar, diskotek, atau bilyard.5
B. BIDANG USAHA
Berdasarkan dari ketiga jenis usaha yang dikemukakan sebelumnya yaitu usaha
produksi (manufacturing), usaha perdagangan (trading) dan usaha jasa (service) maka
ketiganya memiliki bidang-bidang usaha tersendiri.
Bidang usaha produksi adalah segala sesuatu yang menghasilkan barang baik dalam
bentuk penggalian/pengelolaan sumber daya alam, produk pertanian. produk
perkebunan, peternakan maupun mengolah bahan mentah menjadi bahan siap pakai.
Dilihat dari skala produksinya ada yang skala besar, skala menengah dan skala kecil.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam usaha produksi dijelaskan Fadiati dan
Purwana yaitu :
5
Usiono. 2016. Pendidikan Kewirausahaan. Medan : Perdana Publishing, hal 34.
7
a. Lokasi.
b. Pilihan produksi.
Untuk menetapkan pilihan produksi yang akan dijalankan, banyak yang harus
dipertimbangkan, tidak saja menyangkut diri produsen, tetapi juga peluang dan pasar
sasaran.
c. Kualitas produk.
Hal yang pantang dilanggar oleh produsen adalah menghasilkan produk yang tidak
sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan bersama oleh pemesan, karena
ketidaktepatan berdampak kepada migrasinya konsumen ke produsen lain, pembayaran
denda atau pembatalan pesanan, padahal produk sudah dibuat.
e. Variasi produk.
8
Jika produk yang diusahakan sudah besar maka peran pemasok bahan mentah
menjadi bagian yang sangat penting, karena tanpa pemasok, produksi tidak dapat
berjalan lancar Hak dan kewajiban masing-masing. saling menghormati dan menghargai
menjadi hal yang perlu mendapat perhatian.
Demikian pula halnya dengan distributor, jika usaha memasarkan produknya secara
tidak langsung oleh produsen. Karena melalui distributorlah, produk yang dihasilkan
dapat mencapai sasaran yang diharapkan. Dari berbagai bidang usaha produksi yang
banyak diminati saat ini adalah usaha home industry. Home industry, adalah unit usaha
dalam skala kecil yang bergerak dalam bidang industri tertentu. Berdasarkan produk
yang dihasilkan maka home industry dapat diklasifikasi pada industri produk makanan,
produk kerajinan dan pemberdayaan lingkungan. Sedangkan jika dilihat dari proses
produksinya maka home industry dibedakan atas industri pengolahan bahan mentah
menjadi bahan baku, industri pengolahan bahan baku menjadi bahan setengah jadi dan
industri pengolahan bahan setengah jadi menjadi bahan jadi.
6
R, Lupiyoadi. 2007. Enterpreneur From Mindset to Strategy. Jakarta : Fakultas Ekonomi UI, hal 23.
9
10. Dapat lebih dekat dengan anggota keluarga.
11. Meningkatkan standar hidup dan kesejahteraan keluarga.
Walaupun home industry merupakan usaha produksi dalam kategori skala kecil,
namun dalam menjalankan usaha home industry memiliki hambatan-hambatan
diantaranya:
Pengetahuan dasar tentang teknik dan cara mendirikan usaha home industry
diperlukan pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang memadai tentang usaha home
industry yang ditekuni. Dalam hal ini merancang usaha home industry adalah suatu
keharusan sehingga diharapkan usaha home industry dapat berjalan.
b) Keterbatasan waktu.
c) Modal usaha.
10
d. Modal pengalaman terkait dengan pengalaman yang dimiliki entrepreneur
dalam menjalankan usaha home industry.
e. Modal keterampilan dan bakat terkait dengan keterampilan dan bakat yang
dimiliki seorang entrepreneur dalam mengelola usaha home industry.
Profesionalisme kerja yang baik diukur dari tingkat kualitas produksi dengan
rentang jarak yang stabil dalam waktu tertentu. Beberapa cara khusus untuk
mengukurnya antara lain dengan memperhatikan ketepatan jam kerja efektif dengan
cara membuat skala rutin dalam dua bulan pertama. jika mengalami penurunan, maka
berarti tanda-tanda kurang profesional dalam menjalankan usaha home industry. Cara
lain dengan membandingkan jumlah produksi yang dihasilkan karyawan tersebut
dengan karyawan dari perusahaan lain yang setara.
Masalah manajemen dan pengelolaan usaha tidak hanya oleh usaha baru, tetapi juga
usaha yang telah mapan dan berjalan beberapa tahun. Titik krusialnya selalu sama yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengontrolan sumber daya manusia
untuk mencapai sasaran yang efektif dan efisien. Selain itu juga masalah pemasaran dan
evaluasi. Antara komponen-komponen di atas tidak dapat berdiri sendiri karena adanya
gangguan pada satu komponen akan mengganggu pada komponen lain karena
merupakan mata rantai.
Pemasaran.
Pemasaran dalam usaha home industry merupakan ujung tombak dan sekaligus
nyawa karena tidak dapat digantikan oleh apapun. Oleh sebab itu sasaran, target dan
pangsa pasar yang sesuai dengan produk yang dihasilkan sangat memegang peranan
penting.
11
2. Bidang Usaha Perdagangan.
1) Usaha Retail.7
Usaha retail sering juga disebut usaha eceran, di mana jenis produk yang dibuat
oleh usaha produksi ditawarkan di warung, toko, mini market dan lain- lain. Jenis usaha
perdagangan retail walaupun kecil adalah penting dalam penyaluran barang yang dibuat
oleh usaha produksi kepada konsumen akhir. Tanpa usaha perdagangan retail sulit
menyalurkan produksinya, walaupun produsen dapat langsung menjual ke konsumen
namun tidak efisien.
Perdagangan retail adalah suatu kegiatan menjual barang dan jasa kepada
konsumen akhir, jadi perdagangan retail adalah mata rantai terakhir dalam penyaluran
barang dari produsen sampai ke konsumen. Pedagang retail sangat penting bagi
pengusaha produksi karena melaluinya produsen dapat memperoleh Informasi berharga
tentang produksinya. Jika dilihat atas ada atau tidak kepemilikan tempat usaha (toko)
maka pedagang retail dapat di bedakan atas 2 jenis yaitu:
12
Catalog showroom (ruang pamer katalog).
b. Pedagang retail tidak bertoko (non store retailer).
Pedagang retail tidak bertoko dibedkan atas:
Direct selling.
Direct selling adalah penjualan dari door to door, dari rumah ke rumah, penjualan
yang dilakukan di tempat pertemuan, misalnya di tempat arisan, perkantoran,
perkumpulan atau komunitas. Ada beberapa bentuk direct selling yaitu: One to one
selling yaitu mengarahkan penjualnya ke satu pembeli potensial.
Direct marketing.
Buying service.
13
Buying service merupakan suatu bentuk retail yang dikoordinasi oleh agen
pembelian untuk melayani kelompok-kelompok pembeli besar reperti sekolah, rumah
sakit dan sebagainya.
Bentuk organisasi retail yang terdiri dari dua gerai atau lebih yang umumnya
dimiliki dan dikontrol sendiri, menjual produk yang sama, dikirim dari kantor pusat dan
mungkin menggunakan motif arsitektur yang seragam
Voluntary chain.
Bentuk organisasi retail yang terdiri atas kelompok pedagang retail dalam pembelian
besar dan barang dagangan umum. Bentuk organisasi retail yang terdiri atas
sekelompok pedagang retail yang membentuk sebuah organisasi pembelian terpusat.
d. Bentuk organisasi retail yang merupakan toko retail yang dimiliki oleh para
konsumen dengan menghimpun modal bersama, mereka juga bisa membangun
pabrik sendiri untuk dijual pada toko koperasi konsumsi ini.
e. Franchise organization. Bentuk organisasi retail merupakan organisasi yang
memperoleh hak guna paten, dari franchiser untuk menjual produk sesuai
dengan petunjuk dan peraturan serta kondisi yang telah ditetapkan.
f. Merchandising conglomerate. Bentuk organisasi retail merupakan bentuk bebas
dari perusahaan yang mengkombinasikan beberapa lini pedagang retail yang
terdiversifikasi di bawah satu kepemilikan dan mengintegrasikan fungsi-fungsi
distribusi dan manajemennya.
8
G, Prama. 2004. Catatan Konsultan, Sukses dan Sukses, Sukses di Perjalanan, Sukses di Tempat Tujuan,
Jakarta: Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, hal 18.
14
Inilah fungsi utama grosir, mereka berusaha mengumpulkan barang dari berbagai
produsen kemudian menyebarkan ke pedagang eceran.
Pemilihan barang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pembelian dan penjualan.
Sebab grosir melakukan pemilihan terutama berdasarkan jenis, mutu dan harga barang
pilihannya. Keahlian grosir merupakan jaminan bagi produsen untuk mengetahui bahwa
hasil produksinya mendapat permintaan dari konsumen atau pelaku di pasaran. Pilihan
grosir yang ahli merupakan pedoman bagi produsen.
Dengan meningkatnya hasil perusahaan dan meluasnya pasaran produk atau jasa,
maka pemberian kredit meningkat. Dalam hal ini, fungsi kredit sangat memegang
peranan penting umumnya dalam hasil industri yang ditampung grosir. Grosir
raemberikan kredit kepada pedagang eceran yang dikenal dengan sebagai istilah kredit
leveransir.
e. Penyimpanan (storage).
15
f. Pengangkutan (transportation).
Mengingat jauhnya pedagang eceran dan konsumen yang harus ditemui oleh grosir,
maka fungsi pengangkutan atau transportasi sangat penting bagi kelancaran
penyampaian produk/barang kepada pedagang eceran atau konsumen.
Bidang usaha jasa, selain faktor sumber daya teknologi, keuangan dan
pemasaran maka sumber daya manusia sebagai sumber dalam bersaing. Hal ini
disebabkan oleh karena sumber daya manusia merupakan sumber daya organisasi yang
berhubungan langsung dalam aktivitas pemberian jasa kepada pelanggan/ konsumen.
Usaha jasa konstruksi memerlukan modal yang cukup besar. Usaha jenis ini
dibedakan atas general construction (konstruksi umum) dan spesific construction
(konstruksi khusus). Konstruksi umum menyelenggarakan jasa pada berbagai bidang
seperti membangun gedung, rumah, instalasi air, instalasi listrik, instalasi AC dan
sebagainya, sedangkan konstruksi khusus seperti penyewaan alat bangunan.
9
Suryana, 2003. Kewirausahaan : Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta ; Salemba
Empat, hal 27.
16
pengawasan yang ketat. Saat ini usaha jasa perbankan dan lembaga keuangan termasuk
koperasi simpan pinjam tumbuh dan berkembang sangat pesat bahkan sampai ke desa-
desa.
Usaha jasa bidang asuransi memerlukan manajemen yang baik serta mem-
pertahankan keberlangsungan usaha mengingat pelanggannya memperoleh hasil dalam
jangka panjang.
Usaha jasa properti tidak terkait dengan membangun rumah atau gedung- gedung
saja tetapi juga terkait dengan perantara jual/beli/sewa rumah atau gedung. Pada
umumnya usaha jasa properti ada yang berdiri sendiri, tetapi juga ada yang bergabung
dengan usaha properti pembuatan rumah.
Jasa pengiriman surat dan barang merupakan kebutuhan yaang penting terutama di
kota-kota besar. Jasa pengiriman yang pada waktu lalu hanya melayani paket, saat ini
berkembang termasuk melayani surat-surat dan dokumen baik di dalam negeri maupun
luar negeri.
Usaha jasa kesehatan berupa klinik, rumah sakit berkembang dengan pesat. Hal
ini karena kesehatan merupakan harga yang paling mahal untuk manusia, tiada gunanya
harta benda jika tidak dapat menikmatinya. Saat ini klinik dan rumah sakit berlomba-
lomba memberikan pelayanan yang terbaik, laboratorium yang modern, menggunakan
17
alat yang modern serta sumber daya manusia yang berkualitas dalam rangka menarik
dan mendapatkan pelanggan yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan.
Profesi yang dimiliki dan melekat pada diri entrepreneur dapat dijadikan modal
untuk melakukan usaha, diantaranya lembaga pendidikan, kursus, maupun pusat
pelatihan dan sebagainya.
18
Usaha jasa pengetikan dan penerjemahan saat ini merupakan usaha yang cukup
banyak ditemui khususnya di sekitar kawasan kampus. Jasa pengetikan ini dapat berupa
pengetikan makalah, skripsi, tesis maupun disertasi, sedangkan jasa penerjemahan dapat
berupa penerjemahan dari bahasa (Inggris, Jerman, Japan) ke bahasa Indonesia
demikian juga sebaliknya.
10
Thomas, Zimmerer, W dan Scarborough, Norman M. 2008. Kewirausahaan dan Manajemen.Usaha
Kecil. Jakarta: Salemba Empat, hal 213.
11
Y. Daeng. (2019, April). “ENTREPRENEUR YANG HANDAL MAMPU MEMPREDIKSI RESIKO
MANAGEMENT”. In Prosiding Seminar Nasional Pakar (pp. 2-65), hal 2.
19
inovasi dapat menjadikannya sebagai sumber–sumber untuk mencapai keunggulan
bersaing.12
12
Prajogo, Uke.” Pengaruh Entrepreneurship dan Market Oriented Terhadap Keunggulan Bersaing untuk
Peningkatan Kinerja Online Shop UMKM”, Jurnal Teknologi dan Manajemen Informatika, Vol.6 No.2
(2020),147-152, hal 149.
13
Thomas, Op., Cit., hal 221.
20
Dengan hanya menjadi karyawan yang berpenghasilan tetap setiap bulannya,
maka seseorang merasa bahwa itu belum cukup untuk memenuhi segala kebutuhan dan
keinginan hidupnya.
1. Otonomi. Pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat entrepreneur menjadi
seorang “bos” yang penuh kepuasan.
3. Kontrol finansial. Bebas dalam mengelola keuangan, dan merasa kekayaan sebagai
milik sendiri.
14
Suryana, Op. Cit,. hal 32.
21
2. Beban tanggung jawab. Entrepreneur harus mengelola semua fungsi bisnis,
baik pada bidang produksi atau jasa, pemasaran, keuangan, personil maupun
pengadaan bahan dan pelatihan staf/karyawan.
3. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya Memiliki usaha sendiri
memberikan kekuasaan, kebangkitan spiritual dan membuat wirausaha mampu
mengikuti minat atau hobinya sendiri.
6. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan rasa
senang dalam mengerjakannya.
15
Thomas, Op,. Cit, hal 33.
16
R, Saragih.. (2017). Membangun usaha kreatif, inovatif dan bermanfaat melalui penerapan
kewirausahaan sosial. Jurnal Kewirausahaan, 3(2), 26-34, hal 31.
22
beragam, 5. Meningkatkan perekonomian negara, 6. Memperluas relasi, 7. Memahami
perkembangan teknologi, 8. Memanfaatkan potensi diri, 9. Mendapatkan keuntungan
yang tidak terbatas, 10. Peluang untuk melakukan hal-hal yang disenangi.
Namun perlu juga diingat bahwa disisi negatifnya tidak sedikit pula pengusaha
yang gulung tidak dengan berbagai sebab. Salah satunya adalah salah dalam
pengelolaan perusahaan. Seseorang pengusaha dituntut berani dalam mengambil suatu
resiko baik resiko dalam bentuk uang maupun dalam bentuk waktu. Tentu saja berani
menanggung suatu resiko dengan pertimbangan dan perhitungan yang matang. Seorang
pengusaha dituntut untuk memiliki kemapuan mengelola usahanya dan memilki indera
17
S, Supriyanto. (2009). Business Plan sebagai Langkah Awal Memulai Usaha. None, 6(1), 17216, hal
75.
23
khusus. Disamping itu pengusaha juga harus memiliki tanggung jawab terhadap segala
kegiatan yang dilakukan dan komitmen terhadap apa yang sudah dijalankan.18
18
N, Nurhaifa Idris. (2022). Wirausaha dan Kewirausahaan. Wirausaha dan Kewirausahaan, Jurnal
Manajemen Diversitas. 2(2), 95-101, hal 98.
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemahaman yang mendalam tentang berbagai bidang usaha adalah kunci untuk
memaksimalkan potensi pertumbuhan ekonomi dan mencapai kesuksesan dalam dunia
bisnis yang dinamis ini. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa memahami dan
mengapresiasi peran dari berbagai jenis dan bidang usaha adalah langkah penting dalam
mengelola dan mengembangkan perekonomian suatu negara.
B. Saran
Makalah yang kami susun semoga bisa membantu kita lebih memahami terkait
“Jenis dan Bidang Usaha” lebih mendalam. Mohon permakluman dari semuanya jika
dalam makalah kami ini masih terdapat banyak kekeliruan baik bahasa maupun
pemahaman. Karena tiadalah sesuatu yang sempurna yang bisa manusia ciptakan. Kami
menyadari bahwa makalah kami ini jauh dari kata sempurna untuk itu kami
membutuhkan saran dan kritik para pembaca upaya peningkatan makalah kami
selanjutnya sebagai salah satu cara memaksimalkan potensi kami.
25
DAFTAR PUSTAKA
Berman, B. Dan Evans, J.R. 1995. Retail Management, A Strategic Approach. London :
Prentice Hall Internasional Inc.
26
Suryana, 2003. Kewirausahaan : Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses.
Jakarta ; Salemba Empat.
27
PERENCANAAN USAHA
ANALISIS SWOT
1. Kekuatan (Strengths)
28
Pesaing menawarkan harga lebih rendah atau kualitas produk lebih baik
Masalah penipuan dan data memengaruhi kepercayaan pelanggan
Usaha reseller atau toko online memiliki kekuatan dalam biaya operasional yang
rendah, akses global, dan kemampuan menjangkau target audience. Namun, persaingan
yang ketat dan ketergantungan pada platform e-commerce merupakan tantangan.
Terdapat peluang untuk pengembangan merek, diversifikasi produk, dan pemanfaatan
media sosial. Ancaman meliputi perubahan kebijakan e-commerce, persaingan dari
pemain besar, dan perubahan tren konsumen. Dengan strategi yang tepat, usaha reseller
dapat memaksimalkan kekuatan dan peluangnya sambil mengatasi kelemahan dan
menghadapi ancaman. analisis SWOT dapat membantu bisnis reseller maupun toko
online untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancamannya. Dengan
memahami faktor-faktor ini, bisnis dapat mengembangkan strategi untuk meningkatkan
kinerja dan mencapai tujuan yang telah dibuat.
Tentunya kita harus mengetahui manfaat swot analysis pada bisnis atau usaha yang
akan kita bangun atau maunjalani atau tekuni karena dengan begitu kita akan
mengetahui manfaat analisis swot itu sendiri. Yakni antar lain : 1) Mengetahui kondisi
faktor internal dan external bisnis Anda dengan lebih jelas. Jadi, Anda bisa tahu langkah
yang tepat untuk mengembangkan bisnis dan menghadapi berbagai tantangannya. 2)
Membantu menemukan prioritas bisnis yang harus Anda jadikan fokus. Dengan begitu,
Anda tak akan menghabiskan waktu dan tenaga pada hal-hal yang kurang penting. 3)
Membantu mengoptimalkan sumber daya yang Anda miliki. Baik dari sisi aset,
pegawai, dan lainnya. 4) Memberikan gambaran tentang kondisi dan peluang pasar yang
bisa dimanfaatkan. Jadi, Anda tak kelewatan tren dan bisa memberikan apa yang benar-
benar dibutuhkan pasar. 5) Membantu menghindari atau mengurangi dampak dari
ancaman bisnis. Alhasil, Anda akan lebih siap saat ancaman itu benar-benar datang.
29