Anda di halaman 1dari 32

JENIS DAN BIDANG USAHA

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Mata Kuliah Kewirausahaan

Dosen Pengampu : Muhammad Fuad Zaini, M.Pd

MPI - 2 / SEM V

Disusun Oleh : Kelompok 4

ICHA NATASYA AULIA (0307212073)

OK REZA FATTURRAHMAN (0307212089)

ZAHRA JANNAH (0307212058)

PROGRAM MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrahim..

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata'alaa. yang telah


memberi kita banyak nikmat. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dalam
waktu yang ditentukan. Semoga doa dan salam terus tercurah kepada junjungan kita
Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam. Syafaat-Nyalah yang kita harapkan di
masa depan. Makalah ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata
kuliah perilaku organisasi yang meliputi nilai kelompok, nilai individu dan nilai
keaktifan.

Kesempurnaan hanya milik Allah, dan manusia adalah tempatnya berbuat salah
dan berbuat khilaf. Kami sebagai penulis sangat menyadari bahwa isi makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan dan banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon maaf
atas segala kekurangannya. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muhammad
Fuad Zain M.Pd. selaku dosen mata kuliah kewirausahaan yang telah membimbing
kami dalam penyusunan makalah ini. Kami juga berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua. Semoga para pembaca dan penyusun mendapat syafaat dan
rahmat. Amin..

Wasaalamualaikum Warahmatullahi Wabaraktuh

Medan, 09 Oktober 2023

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1


B. Rumusan masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan ......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

A. Jenis Usaha ................................................................................................... 3


B. Bidang Usaha ................................................................................................ 7
C. Keuntungan, Kerugian dan Manfaat Berwirausaha...................................... 19

BAB III PENUTUP ............................................................................................... 25

A. Kesimpulan .................................................................................................. 25
B. Saran ............................................................................................................ 25

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 26

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Banyaknya jenis usaha yang bermunculan saat ini mengakibatkan persaingan


yang cukup ketat antar perusahaan yang bergerak pada sektor industri yang sama.
Ketatnya persaingan di lingkungan bisnis memberikan semangat kompetisi antar satu
perusahaan dengan perusahaan yang lain. Ketatnya persaingan bisnis tersebut juga dapat
menjadi suatu ancaman bagi kelangsungan dan perkembangan usaha. Kemampuan suatu
perusahaan untuk tetap eksis dalam bisnis tidak terlepas dari strategi pemasaran yang
diterapkan. Strategi pemasaran yang tepat akan memberikan kontribusi positif terhadap
perusahaan dalam bentuk meningkatnya volume penjualan perusahaan. Hal ini memiliki
konsekuensi yang logis dimana para pimpinan atau pihak manajemen perusahaan harus
mampu memilih strategi dan menerapkan strategi tersebut pada waktu yang tepat.

Perekonomian suatu negara merupakan hasil dari berbagai jenis usaha dan
kegiatan ekonomi yang terjadi di dalamnya. Jenis dan bidang usaha memiliki peran
krusial dalam menentukan arah pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja,
dan memenuhi kebutuhan konsumen. Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang
berbagai jenis usaha dan sektor ekonomi adalah kunci untuk mengembangkan strategi
bisnis yang efektif dan berkelanjutan. Dari pertanian hingga manufaktur, dari layanan
keuangan hingga teknologi informasi, berbagai bidang usaha memainkan peran krusial
dalam membentuk struktur dan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, memahami
berbagai jenis usaha dan bidang ekonomi menjadi hal yang sangat penting dalam
konteks pengelolaan dan pengembangan ekonomi suatu negara.

Dalam era globalisasi dan teknologi yang terus berkembang, terjadi dinamika
yang signifikan dalam berbagai sektor usaha. Perkembangan teknologi, perubahan
kebutuhan konsumen, serta perkembangan tren pasar adalah beberapa faktor yang
mempengaruhi cara beroperasinya berbagai jenis usaha. Mempelajari dan memahami
karakteristik, kekuatan, dan tantangan dari masing-masing bidang usaha adalah langkah

1
kunci untuk mengoptimalkan potensi pertumbuhan ekonomi, bidang-bidang usaha juga
mengalami perubahan dinamis. Perkembangan teknologi informasi, tren konsumen, dan
regulasi pemerintah adalah beberapa faktor yang mempengaruhi bagaimana jenis-jenis
usaha bertransformasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan ekonomi yang
berubah.

Banyaknya jenis usaha yang bermunculan saat ini mengakibatkan persaingan


yang cukup ketat antar perusahaan yang bergerak pada sektor industri yang sama.
Ketatnya persaingan di lingkungan bisnis memberikan semangat kompetisi antar satu
perusahaan dengan perusahaan yang lain. Ketatnya persaingan bisnis tersebut juga dapat
menjadi suatu ancaman bagi kelangsungan dan perkembangan usaha. Kemampuan suatu
perusahaan untuk tetap eksis dalam bisnis tidak terlepas dari strategi pemasaran yang
diterapkan. Hal ini memiliki konsekuensi yang logis dimana para pimpinan atau pihak
manajemen perusahaan harus mampu memilih strategi dan menerapkan strategi tersebut
pada waktu yang tepat.

Melalui analisis yang komprehensif terhadap jenis dan bidang usaha, diharapkan
kita akan dapat memahami kompleksitas dan dinamika ekonomi saat ini. Dengan
pemahaman yang baik tentang berbagai sektor ekonomi, individu atau organisasi akan
lebih mampu mengambil keputusan bisnis yang tepat dan beradaptasi dengan perubahan
lingkungan ekonomi yang terus berlangsung.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Saja Jenis-jenis Usaha?


2. Apa Saja Bidang-bidang Usaha?
3. Apa Saja Keuntungan, Kerugian dan Manfaat Berwirausaha?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Jenis-jenis Usaha.


2. Untuk Bidang-bidang Usaha.
3. Untuk Mengetahui Keuntungan, Kerugian dan Manfaat Berwirausaha.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. JENIS USAHA

Memilih jenis dan bidang usaha yang digeluti tentunya memiliki pertimbangan
tersendiri, karena melalui pertimbangan yang matanglah maka peluang keberhasilan
usaha yang digeluti akan semakin tinggi. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan
dalam memilih jenis usaha yaitu :1

1. Pilih kelompok bidang usaha yang akan dilaksanakan, misalnya pakaian/


sandang, makanan dan bahan pangan, kecantikan/kosmetika dan sebagainya.
2. Tentukan posisi usaha dalam rantai distribusi, misalnya pemasok, produsen,
agen, distributor, expert.
3. Tentukan target yang dibidik, misalnya strata dasar, langsung tumbuh, besar dan
langsung kuat, jaringan kuat.
4. Tentukan fokus bisnis manakah yang dipilih, misalnya produk, perdagangan
atau jasa.
5. Tentukan posisi tawar untuk memenangkan persaingan, misalnya price
leadership, product leadership, low cost leadership, operational leadership,
network leadership dan technology leadership.

Setelah melalui pertimbangan yang matang maka calon entrepeneur dapat memilih
jenis usaha yang akan digelutinya. Setidaknya terdapat 3 jenis kategori umum jenis
usaha yaitu:2

1. Usaha Produksi (Manufacturing).

1
Rusydi Ananda & Tien Rafida, 2016. Pengantar Kewirausahaan. Medan: PERDANA PUBLISHING,
hal 36-40.

2
Basrowi, 2011. Kewirausahaan Untuk Perguruan Tinggi. Bogor : Ghalia Indonesia, hal 23.

3
Usaha produksi adalah usaha yang terkait dengan mengubah bahan baku menjadi
produk. Oleh karena itu sumber keunggulan usaha produksi dalam bersaing terkait
dengan kualitas, kontinuitas dan harga bahan baku yang dipasok oleh pemasok, serta
teknologi produksinya.

Usaha produksi diklasifikasikan menjadi dua tingkatan yaitu primer dan sekunder.
Produk primer mengacu pada penggalian sumber daya alam, atau penggunaan sumber
daya berada di dalam bumi. Sedangkan usaha produksi sekunder merupakan
lanjutannya, sebagai contoh kayu gelondongan dibut papan (primer), papan dibuat
furniture dan interior (sekunder), kapas dibuat benang tenun (primer), benang tenun
dibuat kain songket (sekunder), dan sebagainya.

2. Usaha Perdagangan (Trading).

Usaha perdagangan dapat dikelompokkan menjadi usaha retail dan distributor.


Usaha retail adalah suatu kegiatan menjual barang atau jasa kepada konsumen akhir
usaha retail ini merupakan mata rantai terakhir dalam penyaluran barang dari produsen
sampai kepada konsumen akhir. Usaha distributor atau perdagangan besar adalah segala
aktivitas pemasaran (marketing) yang menggerakkan barang dari produsen ke pedagang
retail atau ke usaha marketing-marketing lainnya.

3. Usaha Jasa (Service).

Usaha jasa terkait dengan usaha yang mengandalkan pada sumber daya manusia
sebagai keunggulan bersaing.

Jenis biidang usaha yang dapat digeluti untuk pemula sesuai minat dan bakat,
terutama untuk usaha kecil dan menengah antara lain sebagai berikut :3

1) Sektor Kecantikan

Usaha disektor kecantikan contohnya membuka usaha salon dan SPA atau
kecantikan lainnya. Sebelum membuka usaha ini, sebaiknya calon pengusaha terlebih

3
Kasmir, Kewirausahaan, Cet. I (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), hal 20-24.

4
dahulu memahami seluk-beluk kecantikan, misalnya dengan cara mengikuti kursus
kecantikan. Dengan demikian, pengusaha tersebut lebih mudah mengelola usahanya dan
tidak ter gantung kepada anak buah jika terjadi suatu masalah.

2) Sektor Keterampilan

Contoh usaha disktor keterampilan antara lain sector jasa perbaikan (service),
seperti service elektronik (televise, radio, kulkas, AC), motor (sepeda motor atau
mobil), atau service mesin-mesin. Seperti halnya dengan sector kecantikan, calon
pengusaha disektor keterampilan jasa perbaikan juga perlu mengikuti kursus
keterampilan sesuai dengan bidang yang dimilikinya.

3) Sector konsultan

Usaha dibidang konsultan maksudnya adalah menjadi penasehat untuk berbagai


bidang usaha. Misalnya, konsultan menajemen, konsultan hukum, konsultan psikiater,
konsultan tehnik dan lainnya. Pendirian konsultan jelas harus memiliki latar belakang
bidang ilmu yang akan mendukung usahan Sebagai contoh, konsultan menejemen bagi
mereka yang berlatar belakang ekonomi, konsultan hukum bagi mereka yang
berlatarbelakang hukum, dan seterusnya

4) Sector industry

Sector industry sangatlah luas dan beragam. Sector ini akan menghasilkan suatu
produk olahan. Untuk usaha kecil dan mencegah misalnya mem buka pabrik makanan
seperti, tempe, tahu, kerupuk, roti, atau usaha industry batu bata, genteng dan garment

5) Sector tambang

Sector tambang juga dapat dilakukan untuk usaha kecil dan menengah, seperti usaha
penambangan pasir, kaolin, timah, emas, atau batu bara.

6) Sector kelautan

5
Usaha yang dapat dilaukan di sector kelautan adalah penangkapan ikan dengan
menyediakan kapal-kapal penangkapan ikan bagi para nelayan, baik untuk skala kecil
maupun menengah.

7) Sektor perikanan

Usaha disektor perikanan antara lain membuk usaha tambak ikan atau udang, baik di
air tawar maupun air laut.uasaha perikanan di air tawar misalnya budidaya ikan lele,
emas, gurami, bawal, patin, dan lainnya, sedangkan air laut misalnya budi daya rumput
laut dan mutiara. Selain itu, juga dapat dibuka usaha pemancingan ikan atau budidaya
ikan hias.

8) Sektor agribisnis

Usaha disektor agribisnis dapat dilkukan dengan membuka pertanian jangka pendek,
menengah atau jangka panjang. Untuk jangka pendek misalnya usaha penanaman sayur-
mayur, jangka menengahnya misalnya penanaman jeruk, pisang, nanas, cokelat, dan
untuk jangka panjang misalnya penanaman karet, cengkeh, lada dan kelapa sawit.

9) Sektor perdagangan

Usaha disektor perdagangan dapat dilakukan dengan membuka tokok-toko atau


kios, membuka usaha seperti bakso, mie ayam, es teller, martabak, nasi goring, sea
food, restoran, rumah makan, martel, dan sector perdagangan lainnya.4

10) Sektor pendidikan

Usaha disektor pendidikan yang dapat dilakukan adalah membuka lembaga


pelatihan atau kursus-kursus, mendinkan sekolah atau taman kanak-kanak (TK), sekolah
dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), atau
perguruan tinggi (akademik, sekolah tinggi, atau universitas).

11) Sekolah percetakan

4
P, Kotler, dan Keller, K. L. 2006. Marketing Management. New Jersey : Pearson Education Inc, hal 55.

6
Usaha disektor percetakan dapat dilakukan dengan membuka usaha fotokopi,
sablon, percetakan buku, majalah, Koran atau percetakan lainnya.

12) Sektor seni

Bagi mereka yang memiliki bakat seni, usaha yang dapat dilakukan antara lain
mengerjakan seni lukis, music, ukir atau menjadi penulis cerita.

13) Sektor kesehatan

Meskipun sector ini sebaiknya dilakukan oleh mereka yang memiliki latar belakang
kesehatan, orang umum juga bisa melakukannya misalnya membuka klinik-klinik
kesehatan, praktik dokter bersama, rumah sakit dan apotik.

14) Sector pariwisata

Usaha disektor pariwisata yang dapat dijalankan antara lain membuka biro
perjalanan, usaha wisata, membuka tempat penginapan, motel, atau hotel. Selain itu
juga dapat didirikan tempat-tempat hiburan, seperti karoke, bar, diskotek, atau bilyard.5

B. BIDANG USAHA

Berdasarkan dari ketiga jenis usaha yang dikemukakan sebelumnya yaitu usaha
produksi (manufacturing), usaha perdagangan (trading) dan usaha jasa (service) maka
ketiganya memiliki bidang-bidang usaha tersendiri.

1) Bidang Usaha Produksi.

Bidang usaha produksi adalah segala sesuatu yang menghasilkan barang baik dalam
bentuk penggalian/pengelolaan sumber daya alam, produk pertanian. produk
perkebunan, peternakan maupun mengolah bahan mentah menjadi bahan siap pakai.
Dilihat dari skala produksinya ada yang skala besar, skala menengah dan skala kecil.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam usaha produksi dijelaskan Fadiati dan
Purwana yaitu :

5
Usiono. 2016. Pendidikan Kewirausahaan. Medan : Perdana Publishing, hal 34.

7
a. Lokasi.

Memilih lokasi produksi harus mempertimbangkan beberapa hal seperti dekat


dengan sumber material, dekat dengan pasar sasaran, tenaga kerja, fasilitas transportasi,
kemudahan memperoleh bahan bakar, memperoleh air dan penerimaan masyarakat
sekitar lokasi.

b. Pilihan produksi.

Untuk menetapkan pilihan produksi yang akan dijalankan, banyak yang harus
dipertimbangkan, tidak saja menyangkut diri produsen, tetapi juga peluang dan pasar
sasaran.

c. Kualitas produk.

Usaha bidang produksi harus memperhatikan secara teliti terkait kualitas,


kontinuitas dan harga bahan baku yang dikirim oleh pemasok, serta teknologi produksi
yang digunakan untuk mengubah bahan baku menjadi produk. Komponen-komponen
tersebut merupakan keunggulan dalam bersaing sehingga tidak terjadi migrasi ke
produk pesaing.

d. Ketepatan menghasilkan produk.

Hal yang pantang dilanggar oleh produsen adalah menghasilkan produk yang tidak
sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan bersama oleh pemesan, karena
ketidaktepatan berdampak kepada migrasinya konsumen ke produsen lain, pembayaran
denda atau pembatalan pesanan, padahal produk sudah dibuat.

e. Variasi produk.

Kreativitas dalam mengembangkan produk harus terus dilakukan agar pemesan


tetap memilih produk yang dihasilkan. Pengembangan produk ini bisa bermacam-
macam, baik dari desain, kualitas, kegunaan, kekuatan, spesifikasi dan lain-lain.

f. Hubungan dengan pemasok dan distributor.

8
Jika produk yang diusahakan sudah besar maka peran pemasok bahan mentah
menjadi bagian yang sangat penting, karena tanpa pemasok, produksi tidak dapat
berjalan lancar Hak dan kewajiban masing-masing. saling menghormati dan menghargai
menjadi hal yang perlu mendapat perhatian.

Demikian pula halnya dengan distributor, jika usaha memasarkan produknya secara
tidak langsung oleh produsen. Karena melalui distributorlah, produk yang dihasilkan
dapat mencapai sasaran yang diharapkan. Dari berbagai bidang usaha produksi yang
banyak diminati saat ini adalah usaha home industry. Home industry, adalah unit usaha
dalam skala kecil yang bergerak dalam bidang industri tertentu. Berdasarkan produk
yang dihasilkan maka home industry dapat diklasifikasi pada industri produk makanan,
produk kerajinan dan pemberdayaan lingkungan. Sedangkan jika dilihat dari proses
produksinya maka home industry dibedakan atas industri pengolahan bahan mentah
menjadi bahan baku, industri pengolahan bahan baku menjadi bahan setengah jadi dan
industri pengolahan bahan setengah jadi menjadi bahan jadi.

Menurut Tyler sebagaimana dikutip Lupiyoadi menjelaskan home industry memiliki


kelebihan, diantaranya:6

1. Dapat melupakan jam kerja rutin dari pagi hingga petang.


2. Tidak bertemu dan berhadapan dengan pimpinan yang suka marah dan
memerintah.
3. Menghilangkan perasaan takut waktu bekerja.
4. Tidak menanti promosi jabatan yang membosankan.
5. Mengoptimalkan seluruh keterampilan yang dimiliki.
6. Mengabaikan usia yang merupakan penghalang jika sebagai pegawai kantor
7. Bekerja dengan suasana nyaman karena di rumah sendiri.
8. Pada awal usaha memperoleh keuntungan bebas pajak.
9. Menghemat waktu, biaya transportasi perjalanan, sebab tidak perlu ke kantor
sehingga mengurangi kepadatan lalu lintas.

6
R, Lupiyoadi. 2007. Enterpreneur From Mindset to Strategy. Jakarta : Fakultas Ekonomi UI, hal 23.

9
10. Dapat lebih dekat dengan anggota keluarga.
11. Meningkatkan standar hidup dan kesejahteraan keluarga.

Walaupun home industry merupakan usaha produksi dalam kategori skala kecil,
namun dalam menjalankan usaha home industry memiliki hambatan-hambatan
diantaranya:

a) Pengetahuan dasar yang dimiliki.

Pengetahuan dasar tentang teknik dan cara mendirikan usaha home industry
diperlukan pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang memadai tentang usaha home
industry yang ditekuni. Dalam hal ini merancang usaha home industry adalah suatu
keharusan sehingga diharapkan usaha home industry dapat berjalan.

b) Keterbatasan waktu.

Sering usaha home industry dianggap sebagai pekerjaan sampingan sebagai


penambah keuangan keluarga. Hal seperti mengakibatkan dalam menjalani usaha home
industry jadi tidak serius. Padahal waktu menjadi sangat berarti, dapat dijadikan ukuran
untuk menentukan rugi-laba. Semakin cepat pekerjaan selesai, semakin cepat dan besar
laba diperoleh. Oleh karena itu membuka usaha home industry jangan dianggap sebagai
pekerjaan sampingan.

c) Modal usaha.

Modal usaha bukanlah masalah sederhana, karena menyangkut :

a. Modal mental yang dimiliki entrepeneur, yaitu semangat juang, keuletan,


ketekunan dan kegigihan serta sikap mental yang kuat dalam menjalani usaha
home industry.
b. Modal material yaitu kebutuhan modal dalam bentuk uang, barang atau surat
berharga yang dimiliki sebagai modal awal melaksanakan usaha home industry.
c. Modal pengetahuan yaitu modal pengetahuan yang harus dimiliki oleh
entrepeneur untuk melakukan usaha home industry agar berjalan dengan lancar.

10
d. Modal pengalaman terkait dengan pengalaman yang dimiliki entrepreneur
dalam menjalankan usaha home industry.
e. Modal keterampilan dan bakat terkait dengan keterampilan dan bakat yang
dimiliki seorang entrepreneur dalam mengelola usaha home industry.

 Profesionalisme tenaga kerja.

Profesionalisme kerja yang baik diukur dari tingkat kualitas produksi dengan
rentang jarak yang stabil dalam waktu tertentu. Beberapa cara khusus untuk
mengukurnya antara lain dengan memperhatikan ketepatan jam kerja efektif dengan
cara membuat skala rutin dalam dua bulan pertama. jika mengalami penurunan, maka
berarti tanda-tanda kurang profesional dalam menjalankan usaha home industry. Cara
lain dengan membandingkan jumlah produksi yang dihasilkan karyawan tersebut
dengan karyawan dari perusahaan lain yang setara.

 Manajemen dan pengelolaan usaha.

Masalah manajemen dan pengelolaan usaha tidak hanya oleh usaha baru, tetapi juga
usaha yang telah mapan dan berjalan beberapa tahun. Titik krusialnya selalu sama yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengontrolan sumber daya manusia
untuk mencapai sasaran yang efektif dan efisien. Selain itu juga masalah pemasaran dan
evaluasi. Antara komponen-komponen di atas tidak dapat berdiri sendiri karena adanya
gangguan pada satu komponen akan mengganggu pada komponen lain karena
merupakan mata rantai.

 Pemasaran.

Pemasaran dalam usaha home industry merupakan ujung tombak dan sekaligus
nyawa karena tidak dapat digantikan oleh apapun. Oleh sebab itu sasaran, target dan
pangsa pasar yang sesuai dengan produk yang dihasilkan sangat memegang peranan
penting.

11
2. Bidang Usaha Perdagangan.

Usaha bidang perdagangan (trading) dikelompokkan atas dua macam yaitu


usaha retail dan distributor.

1) Usaha Retail.7

Usaha retail sering juga disebut usaha eceran, di mana jenis produk yang dibuat
oleh usaha produksi ditawarkan di warung, toko, mini market dan lain- lain. Jenis usaha
perdagangan retail walaupun kecil adalah penting dalam penyaluran barang yang dibuat
oleh usaha produksi kepada konsumen akhir. Tanpa usaha perdagangan retail sulit
menyalurkan produksinya, walaupun produsen dapat langsung menjual ke konsumen
namun tidak efisien.

Perdagangan retail adalah suatu kegiatan menjual barang dan jasa kepada
konsumen akhir, jadi perdagangan retail adalah mata rantai terakhir dalam penyaluran
barang dari produsen sampai ke konsumen. Pedagang retail sangat penting bagi
pengusaha produksi karena melaluinya produsen dapat memperoleh Informasi berharga
tentang produksinya. Jika dilihat atas ada atau tidak kepemilikan tempat usaha (toko)
maka pedagang retail dapat di bedakan atas 2 jenis yaitu:

a. Pedagang retail bertoko (store retailer).


Pedagang retail bertoko dapat dibedakan atas:
 Speciality store (toko khusus).
 Department store (toko serba ada).
 Supermarket (toko swalayan).
 Convenience store ( toko barang kebutuhan sehari-hari).
 Superstore, combination store, and hypermarket (toko super, toko gabungan dan
hypermarket).
 Discount store (toko pemberi potongan harga).
 Off price retailer (toko gudang).
7
B. Berman. Dan Evans, J.R. 1995. Retail Management, A Strategic Approach. London : Prentice Hall
Internasional Inc, hal 42.

12
 Catalog showroom (ruang pamer katalog).
b. Pedagang retail tidak bertoko (non store retailer).
Pedagang retail tidak bertoko dibedkan atas:
 Direct selling.

Direct selling adalah penjualan dari door to door, dari rumah ke rumah, penjualan
yang dilakukan di tempat pertemuan, misalnya di tempat arisan, perkantoran,
perkumpulan atau komunitas. Ada beberapa bentuk direct selling yaitu: One to one
selling yaitu mengarahkan penjualnya ke satu pembeli potensial.

 One to many selling atau one to party selling

Seorang entrepeneur mengunjungi suatu kelompok calon konsumen seperti di arisan


ibu-ibu atau tempat pesta atau perkantoran, kemudian men-demonstrasikan produk
tertentu selanjutnya menerima pesanan.

 Direct marketing.

Direct marketing berasal dari kegiatan direct-mail dan penyebaran katalog,


termasuk di dalamnya kegiatan telemarketing dengan menggunakan media televisi dan
electronic shopping melalui internet. Pelaku usaha mempre sentasikan kegunaan dan
keunggulan produknya, kemudian menerima pesanan dari para konsumen yang
mengakses atau menyaksikan acara tersebut.

 Automatic vending machine.

Automatic vending machine merupakan mesin otomatis yang melayani pembelian


menggunakan uang. Barang yang dibutuhkan akan keluar otomatis dari mesin setelah
dimasukkan uang sesuai dengan harga barang. Penjualan melalui mesin ini adalah untuk
barang-barang yang dibeli secara impulse seperti soft drink, permen, rokok, koran.

 Buying service.

13
Buying service merupakan suatu bentuk retail yang dikoordinasi oleh agen
pembelian untuk melayani kelompok-kelompok pembeli besar reperti sekolah, rumah
sakit dan sebagainya.

c. Organisasi retail (retail organization) dapat berbentuk:


 Corporate chain.

Bentuk organisasi retail yang terdiri dari dua gerai atau lebih yang umumnya
dimiliki dan dikontrol sendiri, menjual produk yang sama, dikirim dari kantor pusat dan
mungkin menggunakan motif arsitektur yang seragam

 Voluntary chain.

Bentuk organisasi retail yang terdiri atas kelompok pedagang retail dalam pembelian
besar dan barang dagangan umum. Bentuk organisasi retail yang terdiri atas
sekelompok pedagang retail yang membentuk sebuah organisasi pembelian terpusat.

d. Bentuk organisasi retail yang merupakan toko retail yang dimiliki oleh para
konsumen dengan menghimpun modal bersama, mereka juga bisa membangun
pabrik sendiri untuk dijual pada toko koperasi konsumsi ini.
e. Franchise organization. Bentuk organisasi retail merupakan organisasi yang
memperoleh hak guna paten, dari franchiser untuk menjual produk sesuai
dengan petunjuk dan peraturan serta kondisi yang telah ditetapkan.
f. Merchandising conglomerate. Bentuk organisasi retail merupakan bentuk bebas
dari perusahaan yang mengkombinasikan beberapa lini pedagang retail yang
terdiversifikasi di bawah satu kepemilikan dan mengintegrasikan fungsi-fungsi
distribusi dan manajemennya.

 Fungsi perdagangan besar ialah:8


a. Pengumpulan dan penyebaran (assembling and distributing).

8
G, Prama. 2004. Catatan Konsultan, Sukses dan Sukses, Sukses di Perjalanan, Sukses di Tempat Tujuan,
Jakarta: Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, hal 18.

14
Inilah fungsi utama grosir, mereka berusaha mengumpulkan barang dari berbagai
produsen kemudian menyebarkan ke pedagang eceran.

b. Pembelian dan penjualan (buyers and selling).

Kegiatan pembelian sangat menentukan kelancaran grosir untuk mengembangkan


tugas dan tanggungjawab menyampaikan barang dan jasa ke konsumen. Setiap
pembelian harus berdasarkan barang yang laku di pasar, karena sebelum melakukan
pembelian pasti mereka mengadakan penelitian pasar terlebih dahulu walaupun belum
mendapatkan data lengkap. Sekurang- kurangnya mereka bisa mendapat data dalam
selera konsumen yang akan dihadapi.

c. Pemilihan barang (selection of goods).

Pemilihan barang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pembelian dan penjualan.
Sebab grosir melakukan pemilihan terutama berdasarkan jenis, mutu dan harga barang
pilihannya. Keahlian grosir merupakan jaminan bagi produsen untuk mengetahui bahwa
hasil produksinya mendapat permintaan dari konsumen atau pelaku di pasaran. Pilihan
grosir yang ahli merupakan pedoman bagi produsen.

d. Pemberian kredit (financing).

Dengan meningkatnya hasil perusahaan dan meluasnya pasaran produk atau jasa,
maka pemberian kredit meningkat. Dalam hal ini, fungsi kredit sangat memegang
peranan penting umumnya dalam hasil industri yang ditampung grosir. Grosir
raemberikan kredit kepada pedagang eceran yang dikenal dengan sebagai istilah kredit
leveransir.

e. Penyimpanan (storage).

Penyimpanan merupakan fungsi grosir yang tidak dapat diabaikan apalagi


dengan semakin jauhnya konsumen. Setiap kali proses pembelian terjadi biasanya
disimpan lebih dahulu dalam gudang untuk diolah lagi atau dipilih untuk memudahkan
penjualan.

15
f. Pengangkutan (transportation).

Mengingat jauhnya pedagang eceran dan konsumen yang harus ditemui oleh grosir,
maka fungsi pengangkutan atau transportasi sangat penting bagi kelancaran
penyampaian produk/barang kepada pedagang eceran atau konsumen.

3. Bidang Usaha Jasa.

Bidang usaha jasa, selain faktor sumber daya teknologi, keuangan dan
pemasaran maka sumber daya manusia sebagai sumber dalam bersaing. Hal ini
disebabkan oleh karena sumber daya manusia merupakan sumber daya organisasi yang
berhubungan langsung dalam aktivitas pemberian jasa kepada pelanggan/ konsumen.

Kotler dan Amstrong dalam Solihin menjelaskan usaha jasa mengandalkan


pemasaran interaktif yang dilakukan entrepreneur kepada pelanggan secara langsung
melalui aktivitas pemasaran internal dalam bentuk pemberian berbagai pelatihan yang
akan meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan. Saat ini usaha di bidang jasa
merupakan usaha yang cepat pertumbuhannya terutama pada bidang usaha kecil. Usaha
ini dapat dilakukan dengan modal kecil dan terjangkau sampai dengan modal usaha
yang besar. Berbagai bidang usaha jasa antara lain:9

1. Usaha jasa konstruksi.

Usaha jasa konstruksi memerlukan modal yang cukup besar. Usaha jenis ini
dibedakan atas general construction (konstruksi umum) dan spesific construction
(konstruksi khusus). Konstruksi umum menyelenggarakan jasa pada berbagai bidang
seperti membangun gedung, rumah, instalasi air, instalasi listrik, instalasi AC dan
sebagainya, sedangkan konstruksi khusus seperti penyewaan alat bangunan.

2. Usaha jasa perbankan dan lembaga keuangan.

Usaha dibidang perbankan dan lembaga keuangan memerlukan modal yang


besar serta resiko besar dan memerlukan manajamen yang sangat rapi dan modem serta

9
Suryana, 2003. Kewirausahaan : Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta ; Salemba
Empat, hal 27.

16
pengawasan yang ketat. Saat ini usaha jasa perbankan dan lembaga keuangan termasuk
koperasi simpan pinjam tumbuh dan berkembang sangat pesat bahkan sampai ke desa-
desa.

3. Usaha jasa bidang asuransi.

Usaha jasa bidang asuransi memerlukan manajemen yang baik serta mem-
pertahankan keberlangsungan usaha mengingat pelanggannya memperoleh hasil dalam
jangka panjang.

4. Usaha jasa properti.

Usaha jasa properti tidak terkait dengan membangun rumah atau gedung- gedung
saja tetapi juga terkait dengan perantara jual/beli/sewa rumah atau gedung. Pada
umumnya usaha jasa properti ada yang berdiri sendiri, tetapi juga ada yang bergabung
dengan usaha properti pembuatan rumah.

5. Usaha jasa transportasi.

Usaha jasa transportasi terkait dengan penyediaan jasa pengangkutan manusia


maupun pengangkutan barang baik melalui jalur darat, laut maupun udara.

6. Usaha jasa pengiriman.

Jasa pengiriman surat dan barang merupakan kebutuhan yaang penting terutama di
kota-kota besar. Jasa pengiriman yang pada waktu lalu hanya melayani paket, saat ini
berkembang termasuk melayani surat-surat dan dokumen baik di dalam negeri maupun
luar negeri.

7. Usaha jasa kesehatan.

Usaha jasa kesehatan berupa klinik, rumah sakit berkembang dengan pesat. Hal
ini karena kesehatan merupakan harga yang paling mahal untuk manusia, tiada gunanya
harta benda jika tidak dapat menikmatinya. Saat ini klinik dan rumah sakit berlomba-
lomba memberikan pelayanan yang terbaik, laboratorium yang modern, menggunakan

17
alat yang modern serta sumber daya manusia yang berkualitas dalam rangka menarik
dan mendapatkan pelanggan yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan.

8. Usaha jasa pariwisata.

Jasa pariwisata merupakan bidang yang menarik untuk ditekuni mengingat


kebutuhan masyarakat untuk berwisata dan melakukan perjalanan ke daerah-daerah
tujuan wisata semakin meningkat baik wisata dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini
karena berwisata atau berlibur sudah menjadi salah satu kebutuhan yang penting.
Bidang usaha yang terkait dengan jasa pariwisata ini adalah tour and travel, hotel dan
sebagainya. Hal yang menarik terkait usaha tour and travel saat ini adalah wisata religi
seperti umrah ke tanah suci Makkah, di mana saat ini begitu banyak tawaran dari usaha
tour and travel yang menawarkan perjalanan umrah.

9. Usaha jasa seni dan entertainment.

Jasa seni dan entertainment diantaranya pertunjukkan kesenian, desain grafis,


visual, melukis, karaoke, organ tunggal dan sebagainya. Khususnya organ tunggal
banyak digunakan pada acara-acara seperti pesta pernikahan, pesta ulang tahun bahkan
arisan.

10. Usaha jasa bidang organisasi.

Usaha jasa bidang organisasi terkait dengan penyelenggaraan kegiatan seperti


seminar, eksibisi, perkawinan, pameran, pertunjukkan dan sebagainya. Usaha ini
dikenal juga dengan istilah event organizer atau EO yang pihak yang merancang dan
melaksanakan penyelenggaraan suatu kegiatan.

11. Usaha jasa profesi.

Profesi yang dimiliki dan melekat pada diri entrepreneur dapat dijadikan modal
untuk melakukan usaha, diantaranya lembaga pendidikan, kursus, maupun pusat
pelatihan dan sebagainya.

12. Usaha jasa pengetikan dan penerjemahan.

18
Usaha jasa pengetikan dan penerjemahan saat ini merupakan usaha yang cukup
banyak ditemui khususnya di sekitar kawasan kampus. Jasa pengetikan ini dapat berupa
pengetikan makalah, skripsi, tesis maupun disertasi, sedangkan jasa penerjemahan dapat
berupa penerjemahan dari bahasa (Inggris, Jerman, Japan) ke bahasa Indonesia
demikian juga sebaliknya.

Wirausahawan harus membahas persaingan perusahaan baru. Kegagalan dalam


menganalisis persaingan secara realistis menyebabkan wirausahawan tampaknya tidak
mempersiapkan diri dengan baik, naif, atau tidak jujur di hadapan calon pemberi
pinjaman dan investor. Analisis atas masing-masing pesaing penting harus ditunjukkan.
Para wirausahawan yang yakin bahwa mereka tidak memiliki pesaing sebenarnya
sedang membodohi diri dan dengan demikian tidak akan mendapatkan modal dari
pemberi pinjaman atau investor potensial. Mengumpulkan informasi tentang pangsa
pasar, produk dan strategi pesaing, biasanya tidak sukar. Asosiasi perdagangan,
pelanggan, jurnal industry.10

C. KEUNTUNGAN, KERUGIAN DAN MANFAAT BERWIRAUSAHA

Entrepreneur adalah sesuatu kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan


kiat, dasar, sumber daya, proses dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang
dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi resiko.
Entrepreneur/Wirausaha adalah mereka yang bisa menciptakan kerja bagi orang lain
dengan berswadaya. Ini berarti setiap orang yang mempunyai kemampuan normal, bisa
menjadi wirausaha asal mau dan mempunyai kesempatan untuk belajar dan berusaha.11

Umumnya perusahaan menerapkan strategi bersaing ini secara eksplisit melalui


kegiatan–kegiatan dari berbagai departemen fungsional perusahaan yang ada.
Perusahaan yang memiliki kompetensi dalam bidang pemasaran, manufacturing, dan

10
Thomas, Zimmerer, W dan Scarborough, Norman M. 2008. Kewirausahaan dan Manajemen.Usaha
Kecil. Jakarta: Salemba Empat, hal 213.
11
Y. Daeng. (2019, April). “ENTREPRENEUR YANG HANDAL MAMPU MEMPREDIKSI RESIKO
MANAGEMENT”. In Prosiding Seminar Nasional Pakar (pp. 2-65), hal 2.

19
inovasi dapat menjadikannya sebagai sumber–sumber untuk mencapai keunggulan
bersaing.12

Zimmerer, Scarborough, dan Wilson memaparkan 6 peluang keunggulan dengan


menjadi entrepreneur sebagai berikut:13

1. Peluang menentukan nasib sendiri.

Dengan memiliki usaha sendiri, seseorang dapat menentukan nasibnya sendiri


dan tidak bergantung pada keberadaan orang lain selaku pemilik usaha. Entrepreneur
dapat mengembangkan diri sesuai dengan minat dan kemampuan, sehingga membuat
dirinya lebih berarti bagi masyarakat bahkan bagi negara dengan membuka lapangan
pekerjaan.

2. Peluang melakukan perubahan.

Entrepreneur dapat melakukan perubahan dengan usaha yang dilakukan.


Perubahan ke arah yang lebih baik bagi masyarakat dan negara. Sesuatu yang sulit
untuk dilakukan jika seseorang tersebut masih bekerja sebagai pekerja/karyawan biasa.

3. Peluang untuk mencapai potensi sepenuhnya.

Jika masih bekerja sebagai karyawan, seseorang dapat merasakan kebosanan,


kejenuhan, kurang memperoleh tantangan dan merasa tidak dapat mengembangkan diri
sepenuh hati dengan pekerjaan yang dijalankannya. Namun melalui aktivitas membuka
usaha maka suasana rutinitas bekerja sebagai karyawan tidak akan dialami, hidup
menjadi lebih berdinamika.

4. Peluang untuk memperoleh keuntungan yang menakjubkan.

12
Prajogo, Uke.” Pengaruh Entrepreneurship dan Market Oriented Terhadap Keunggulan Bersaing untuk
Peningkatan Kinerja Online Shop UMKM”, Jurnal Teknologi dan Manajemen Informatika, Vol.6 No.2
(2020),147-152, hal 149.
13
Thomas, Op., Cit., hal 221.

20
Dengan hanya menjadi karyawan yang berpenghasilan tetap setiap bulannya,
maka seseorang merasa bahwa itu belum cukup untuk memenuhi segala kebutuhan dan
keinginan hidupnya.

5. Peluang untuk berperan besar dalam masyarakat dan memperoleh pengakuan.

Entrepreneur yang merupakan pemilik usaha dapat menjadi warga masyarakat


yang dihormati karena perannya yang berarti bagi kelangsungan hidup bangsa dan
negara. Mereka dapat menyediakan lapangan kerja dan meningkatkan taraf hidup warga
sekitarnya.

6. Peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan bersenang-senang dalam


mengerjakannya.

Seseorang yang bekerja sebagai karyawan sering merasa terpaksa untuk


melakukan tugasnya. Entrepreneur melakukan apa yang ia suka sehingga apa yang
dilakukan tidak dirasakan sebagai kerja, tetapi sebagai aktivitas yang bermakna.

Suryana menjelaskan kelebihan menjadi entrepreneur yaitu:14

1. Otonomi. Pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat entrepreneur menjadi
seorang “bos” yang penuh kepuasan.

2. Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi. Peluang untuk mengembangkan


konsep usaha yang dapat menghasilkan keuntungan sangat memotivasi berwirausaha.

3. Kontrol finansial. Bebas dalam mengelola keuangan, dan merasa kekayaan sebagai
milik sendiri.

Sedangkan, Kelemahan menjadi seorang entrepreneur menurut antara lain:

1. Pengorbanan personal. Pada awalnya entrepreneur harus bekerja dengan


waktu yang lama dan sibuk. Sedikit sekali waktu untuk kepentingan keluarga,
rekreasi. Hampir semua waktu dihabiskan untuk kegiatan bisnis.

14
Suryana, Op. Cit,. hal 32.

21
2. Beban tanggung jawab. Entrepreneur harus mengelola semua fungsi bisnis,
baik pada bidang produksi atau jasa, pemasaran, keuangan, personil maupun
pengadaan bahan dan pelatihan staf/karyawan.

3. Kecilnya marjin keuntungan dan kemungkinan gagal. Oleh karena usaha


menggunakan modal yang kecil dan keuangan milik sendiri, maka marjin
laba/keuntungan yang diperoleh akan relatif kecil dan kemungkinan gagal juga
ada.

Thomas W.Zimmerer merumuskan manfaat berwirauaha sebagai berikut:15

1. Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri.

2. Memberi peluang melakukan perubahan: Pebisnis menemukan cara untuk


mengombinasikan wujud kepedulian mereka terhadap berbagai masalah ekonomi dan
social dengan harapan akan menjalani kehidupan yang lebih baik

3. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya Memiliki usaha sendiri
memberikan kekuasaan, kebangkitan spiritual dan membuat wirausaha mampu
mengikuti minat atau hobinya sendiri.

4. Memiliki peluang untuk meraih keuntungan seoptimal mungkin

5. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakat dan mendapatkan


pengakuan atas usahanya.

6. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan rasa
senang dalam mengerjakannya.

Berwirausaha memiliki manfaat yang signifikan bagi individu maupun


masyarakat luas. Berikut adalah beberapa manfaat berwirausaha antara lain yaitu :16 1.
Meningkatkan kreativitas dan inovasi, 2. Menjadi sumber lapangan kerja, 3.
Membangun karakter wirausaha yang baik, 4. Meningkatkan kualitas wirausaha yang

15
Thomas, Op,. Cit, hal 33.
16
R, Saragih.. (2017). Membangun usaha kreatif, inovatif dan bermanfaat melalui penerapan
kewirausahaan sosial. Jurnal Kewirausahaan, 3(2), 26-34, hal 31.

22
beragam, 5. Meningkatkan perekonomian negara, 6. Memperluas relasi, 7. Memahami
perkembangan teknologi, 8. Memanfaatkan potensi diri, 9. Mendapatkan keuntungan
yang tidak terbatas, 10. Peluang untuk melakukan hal-hal yang disenangi.

Berwirausaha juga memberikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman


baru dan belajar dari kesalahan yang dilakukan, sehingga dapat membantu
meningkatkan kemampuan dan keterampilan wirausaha dalam mengelola bisnis mereka.
Selain itu, berwirausaha juga dapat membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat,
meningkatkan pendapatan nasional, terciptanya lapangan pekerjaan baru, mengurangi
kesenjangan ekonomi, dan memperbaiki dan memajukan infrastruktur di suatu daerah
tertentu

Keuntungan wirausaha Jika kita coba membandingkan kenikmatan memiliki


usaha sendiri dengan ketimbang bekerja pada suatu perusahaan sangat banyak
perbedaan. Pengusaha harus mampu menghargai baik sesama karyawan, masyarakat
maupun pelanggan atau pihakpihak yang berhubungan dengan perusahaan sesuai
dengan etika yang berlaku. Seorang calon pengusaha paling tabu dan takut untuk
melakukan kegiatan yang melanggar hukum, baik hukum bermasyarakat maupun
terhadap hukum negara. Bahkan pengusaha yang baik adalah pengusaha yang taat akan
peraturan dan taat hukum.17

Namun perlu juga diingat bahwa disisi negatifnya tidak sedikit pula pengusaha
yang gulung tidak dengan berbagai sebab. Salah satunya adalah salah dalam
pengelolaan perusahaan. Seseorang pengusaha dituntut berani dalam mengambil suatu
resiko baik resiko dalam bentuk uang maupun dalam bentuk waktu. Tentu saja berani
menanggung suatu resiko dengan pertimbangan dan perhitungan yang matang. Seorang
pengusaha dituntut untuk memiliki kemapuan mengelola usahanya dan memilki indera

17
S, Supriyanto. (2009). Business Plan sebagai Langkah Awal Memulai Usaha. None, 6(1), 17216, hal
75.

23
khusus. Disamping itu pengusaha juga harus memiliki tanggung jawab terhadap segala
kegiatan yang dilakukan dan komitmen terhadap apa yang sudah dijalankan.18

18
N, Nurhaifa Idris. (2022). Wirausaha dan Kewirausahaan. Wirausaha dan Kewirausahaan, Jurnal
Manajemen Diversitas. 2(2), 95-101, hal 98.

24
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setiap jenis usaha memiliki karakteristik dan dinamika sendiri. Mempelajari


kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam masing-masing sektor membantu
para pelaku bisnis untuk mengambil keputusan yang lebih tepat dan strategis. Selain itu,
memahami tren pasar dan teknologi yang mempengaruhi berbagai bidang usaha juga
menjadi kunci untuk tetap bersaing dan berinovasi. Tidak ada satu formula yang cocok
untuk semua jenis usaha. Oleh karena itu, penting bagi para pelaku bisnis untuk terus
memantau perkembangan di bidangnya masing-masing dan mengadaptasi strategi
mereka sesuai kebutuhan.

Berwirausaha dapat membantu meningkatkan kreativitas dan inovasi, menjadi


sumber lapangan kerja, membangun karakter wirausaha yang baik, meningkatkan
kualitas wirausaha yang beragam, meningkatkan perekonomian negara, memperluas
relasi, memahami perkembangan teknologi, memanfaatkan potensi diri, mendapatkan
keuntungan yang tidak terbatas, dan peluang untuk melakukan hal-hal yang disenangi.

Pemahaman yang mendalam tentang berbagai bidang usaha adalah kunci untuk
memaksimalkan potensi pertumbuhan ekonomi dan mencapai kesuksesan dalam dunia
bisnis yang dinamis ini. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa memahami dan
mengapresiasi peran dari berbagai jenis dan bidang usaha adalah langkah penting dalam
mengelola dan mengembangkan perekonomian suatu negara.

B. Saran
Makalah yang kami susun semoga bisa membantu kita lebih memahami terkait
“Jenis dan Bidang Usaha” lebih mendalam. Mohon permakluman dari semuanya jika
dalam makalah kami ini masih terdapat banyak kekeliruan baik bahasa maupun
pemahaman. Karena tiadalah sesuatu yang sempurna yang bisa manusia ciptakan. Kami
menyadari bahwa makalah kami ini jauh dari kata sempurna untuk itu kami
membutuhkan saran dan kritik para pembaca upaya peningkatan makalah kami
selanjutnya sebagai salah satu cara memaksimalkan potensi kami.

25
DAFTAR PUSTAKA

Ananda, Rusydi & Tien Rafida, 2016. Pengantar Kewirausahaan. Medan:


PERDANA PUBLISHING.

Basrowi, 2011. Kewirausahaan Untuk Perguruan Tinggi. Bogor : Ghalia Indonesia.

Berman, B. Dan Evans, J.R. 1995. Retail Management, A Strategic Approach. London :
Prentice Hall Internasional Inc.

Daeng, Y. (2019, April). ENTREPRENEUR YANG HANDAL MAMPU


MEMPREDIKSI RESIKO MANAGEMENT. In Prosiding Seminar Nasional
Pakar (pp. 2-65).

Kasmir, 2006. Kewirausahaan, Cet. I (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada).

Kotler, P dan Keller, K. L. 2006. Marketing Management. New Jersey : Pearson


Education In.

Lupiyoadi, R. 2007. Enterpreneur From Mindset to Strategy. Jakarta : Fakultas


Ekonomi UI.

Nurhaifa Idris, N. (2022). Wirausaha dan Kewirausahaan. Wirausaha dan


Kewirausahaan, Jurnal Manajemen Diversitas. 2(2), 95-101.

Prama, G. 2004. Catatan Konsultan, Sukses dan Sukses, Sukses di Perjalanan,


Sukses di Tempat Tujuan. Jakarta: Elex Media Komputindo Kelompok
Gramedia.

Saragih, R. (2017). Membangun usaha kreatif, inovatif dan bermanfaat melalui


penerapan kewirausahaan sosial. Jurnal Kewirausahaan, 3(2), 26-34.

Supriyanto, S. (2009). Business Plan sebagai Langkah Awal Memulai


Usaha. None, 6(1), 17216.

26
Suryana, 2003. Kewirausahaan : Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses.
Jakarta ; Salemba Empat.

Uke Prajogo. Pengaruh Entrepreneurship dan Market Oriented Terhadap


Keunggulan Bersaing untuk Peningkatan Kinerja Online Shop UMKM. Jurnal
Teknologi dan Manajemen Informatika, Vol.6 No.2 (2020), 147-152.

Usiono. 2016. Pendidikan Kewirausahaan. Medan : Perdana Publishing.

Zimmerer, Thomas W dan Scarborough, Norman M. 2008. Kewirausahaan dan


Manajemen.Usaha Kecil. Jakarta: Salemba Empat.

27
PERENCANAAN USAHA

JENIS USAHA : Usaha Reseller atau Toko Online

ANALISIS SWOT

1. Kekuatan (Strengths)

 Biaya Operasional Rendah


 Akses Global
 Kemampuan untuk Menjangkau Target Audience
 Fleksibilitas dalam Manajemen Inventaris
 Berbagai macam produk untuk dijual
2. Kelemahan (Weaknesses)

 Persaingan yang Sengit


 Ketergantungan pada Platform E-commerce
 Tingkat Pengembalian yang Tinggi
 Ketergantungan pada stok pemasok dan waktu pengiriman
 Kontrol terbatas atas kualitas produk
3. Peluang (Opportunities)

 Pengembangan Merek dan Pengakuan


 Pemanfaatan Media Sosial dan Pemasaran Digital
 Berkolaborasi dengan toko online untuk memperluas pasar
 Menawarkan konsinyasi produk untuk menambah variasi produk
 Memberikan layanan pelanggan yang prima untuk meningkatkan kepuasan
pelanggan
4. Ancaman (Threats)

 Perubahan Kebijakan dan Hukum E -commerce


 Persaingan dari Pesaing Besar
 Perubahan Tren Konsumen

28
 Pesaing menawarkan harga lebih rendah atau kualitas produk lebih baik
 Masalah penipuan dan data memengaruhi kepercayaan pelanggan

Usaha reseller atau toko online memiliki kekuatan dalam biaya operasional yang
rendah, akses global, dan kemampuan menjangkau target audience. Namun, persaingan
yang ketat dan ketergantungan pada platform e-commerce merupakan tantangan.
Terdapat peluang untuk pengembangan merek, diversifikasi produk, dan pemanfaatan
media sosial. Ancaman meliputi perubahan kebijakan e-commerce, persaingan dari
pemain besar, dan perubahan tren konsumen. Dengan strategi yang tepat, usaha reseller
dapat memaksimalkan kekuatan dan peluangnya sambil mengatasi kelemahan dan
menghadapi ancaman. analisis SWOT dapat membantu bisnis reseller maupun toko
online untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancamannya. Dengan
memahami faktor-faktor ini, bisnis dapat mengembangkan strategi untuk meningkatkan
kinerja dan mencapai tujuan yang telah dibuat.

Tentunya kita harus mengetahui manfaat swot analysis pada bisnis atau usaha yang
akan kita bangun atau maunjalani atau tekuni karena dengan begitu kita akan
mengetahui manfaat analisis swot itu sendiri. Yakni antar lain : 1) Mengetahui kondisi
faktor internal dan external bisnis Anda dengan lebih jelas. Jadi, Anda bisa tahu langkah
yang tepat untuk mengembangkan bisnis dan menghadapi berbagai tantangannya. 2)
Membantu menemukan prioritas bisnis yang harus Anda jadikan fokus. Dengan begitu,
Anda tak akan menghabiskan waktu dan tenaga pada hal-hal yang kurang penting. 3)
Membantu mengoptimalkan sumber daya yang Anda miliki. Baik dari sisi aset,
pegawai, dan lainnya. 4) Memberikan gambaran tentang kondisi dan peluang pasar yang
bisa dimanfaatkan. Jadi, Anda tak kelewatan tren dan bisa memberikan apa yang benar-
benar dibutuhkan pasar. 5) Membantu menghindari atau mengurangi dampak dari
ancaman bisnis. Alhasil, Anda akan lebih siap saat ancaman itu benar-benar datang.

29

Anda mungkin juga menyukai