Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

SEMINAR MANAJEMEN PEMASARAN


Perusahaan Jasa (Produk)
Studi Kasus Tentang Tour and Travel Organizer

OLEH :
KELOMPOK 8

KELAS 2G/D-IV MANAJEMEN PEMASARAN

1. RAFI PUTRA RAMADHAN (23)

2. RAHMA NAMIRA MARCELLINA (24)

3. RENNY DWI SETYAWATI (25)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN


JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul “Perusahaan
Jasa (Produk) Studi Kasus Tour and Travel Organizer”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima
kasih.

Malang, 08 September 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1


1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................ 1
1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................ 2
1.3 TUJUAN ................................................................................................. 2
1.4 MANFAAT .............................................................................................. 2
BAB 2 PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
2.1 Pengertian Jasa ...................................................................................... 3
2.2 Klasifikasi Pemasaran Jasa .................................................................... 3
2.3 Karateristik Jasa ..................................................................................... 4
2.4 Pelayanan Jasa yang Perlu Dijaga ......................................................... 5
2.5 Macam-macam Jasa............................................................................... 6
2.6 Strategi Pemasaran untuk Perusahaan Jasa .......................................... 7
BAB 3 STUDI KASUS ......................................................................................... 9
3.1 Tour and Travel Organizer (Smart Tour) ................................................. 9
3.2 Pemasaran Relational dalam Pemasaran Jasa .................................... 10
3.3 Perumusan Strategi Perusahaan Jasa.................................................. 11
3.4 Segmentasi, Targeting dan Positioning .... Error! Bookmark not defined.
3.5 Strategi Produk Jasa ................................ Error! Bookmark not defined.
3.6 Strategi Promosi Jasa .............................. Error! Bookmark not defined.
KESIMPULAN ................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 17

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Di era globalisasi saat ini, berbagai perusahaan telah berkembang


diseluruh penjuru dunia. Tak terkecuali juga banyak bermunculan perusahaan
di Indonesia. Perusahaan-perusahaan itu terdiri dari perusahaan jasa,
perusahaan dagang, maupun perusahaan manufaktur (industri). Perusahaan
sendiri merupakan lembaga ekonomi yang bertujuan menghasilkan barang dan
jasa melalui penggunaan sumber-sumber ekonomi secara efektif dan efisien.

Proses produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk


menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga
lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna
suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Produksi
jasa berlaku sebagai akibat kegiatan pengangkutan barang manusia, dan
kegiatan perdagangan barang. Jasa juga tercipta sebagai akibat pendidikan,
mencari kesehatan, memperoleh jasa keuangan dan jasa pemerintah.
Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah
sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang. Barang yang diproses dapat
berupa bahan mentah dari industri primer (seperti tepung dan papan). Barang
yang dihasilkan dapat berupa barang setengah jadi atau barang akhir. Faktor-
faktor produksi dibedakan dalam empat jenis, antara lain Tanah dan kekayaan
alam, Modal, Tenaga Kerja dan Kewirausahaan. Proses produksi ini bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran.
Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang
mencukupi.

Suatu perusahaan melakukan produksi barang dan jasa agar dapat terus
mengoperasikan dan menjalankan usahanya, serta dapat mencukupi
kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Barang dan jasa
tersebut dapat dibeli dalam jumlah, kualitas, model, ukuran yang beraneka
macam. Hal ini didukung oleh adanya suatu kegiatan perusahaan untuk
menambah atau menciptakan kegunaan barang atau jasa tersebut.

Adapun sasaran yang ingin dicapai perusahaan dalam memproduksi


barang dan jasa adalah mendapatkan keuntungan yang maksimal serta dapat
memberikan kepuasan kepada konsumen. Oleh karena itu diperlukan suatu
sistem yang tepat dalam mengelola dan mengendalikan produksi barang dan
jasa.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apakah yang dimaksud dengan Perusahaan Jasa ?


2. Sebutkan yang termasuk Klasifikasi Pemasaran Jasa ?
3. Sebutkan yang termasuk Karateristik Jasa ?
4. Apa saja Pelayanan Jasa yang Perlu Dijaga ?
5. Sebutkan Macam-macam Jasa ?
6. Bagaimana Strategi Pemasaran untuk Perusahaan Jasa ?

1.3 TUJUAN

1. Mengetahui pengertian Perusahaan Jasa.


2. Mengetahui Klasifikasi Pemasaran Jasa.
3. Mengetahui Karateristik Jasa.
4. Mengetahui Pelayanan Jasa yang Perlu Dijaga.
5. Mengetahui Macam-macam Jasa.
6. Mengetahui Strategi Pemasaran untuk Perusahaan Jasa.

1.4 MANFAAT

Manfaat untuk pembaca tentunya dapat menambah pengetahuan mengenai


Perusahaan Jasa Produk dan mengetahui Strategi Pemasaran untuk
Perusahaan Jasa.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Jasa

1. Menurut Djaslim Saladin (2004:134) pengertian jasa adalah sebagai


berikut:

“Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak
pada pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud, serta tidak menghasilkan
kepemilikan sesuatu. Proses produksinya mungkin dan mungkin juga tidak
dikaitkan dengan suatu produk fisik.”

2. Menurut Zeithaml dan Bitner yang dikutif oleh Ratih Hurriyati (2005:28)
pengertian jasa adalah sebagai berikut:

“Jasa adalah seluruh aktivitas ekonomi dengan output selain produk dalam
pengertian fisik, dikonsumsi dan diproduksi pada saat bersamaan,
memberikan nilai tambah dan secara prinsip tidak berwujud (intangible) bagi
pembeli pertamanya.”

Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka jasa pada dasarnya adalah


sesuatu yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Sesuatu yang tidak berwujud, tetapi dapat memenuhi kebutuhan


konsumen.
2. Proses produksi jasa dapat menggunakan atau tidak menggunakan
bantuan suatu produk fisik.
3. Jasa tidak mengakibatkan peralihan hak atau kepemilikan.
4. Terdapat interaksi antara penyedia jasa dengan pengguna jasa.

2.2 Klasifikasi Pemasaran Jasa

1. Produk fisik dengan jasa pendukung

Pada kategori ini penawaran terdiri atas suatu produk fisik yang disertai
dengan satu atau beberapa jasa untuk meningkatkan daya tarik pada
konsumenya. Misalnya produsen mobil harus memberikan penawaran yang
jauh lebih banyak daripada hanya sekedar mobil saja, yaitu bisa meliputi jasa
pengantaran, reparasi, pemasangan suku cadang, dan sebagainya. Dalam
kategori ini, jasa dapat didefinisikan sebagai kegiatan yang dilakukan
perusahaan kepada pelanggan yang telah membeli produknya.semakin
canggih teknologi suatu produk generic maka penjualannya semakin
tergantung pada kualitas dan ketersediaan layanan pelanggan yang
menyertainya, seperti ruang pajangan, fasilitas pengantaran, bantuan
aplikasi, pelatihan operator, konsultasi intalasi dan pemenuhan garansi.

3
2. Hybrid

Penawaran terdiri dari barang dan jasa yang sama besar porsinya. Contoh,
Restoran, Warung makan, warnet, dll.

3. Jasa utama yang didukung dengan barang minor

Penawaran terdiri atas suatu jasa pokok bersama-sama dengan jasa


tambahan (pelengkap) dan atau barang-barang pendukung. Contohnya
penumpang pesawat yang membeli jasa transportasi. Selama menempuh
perjalanan menuju tempat tujuannya, ada beberapa unsure produk fisik yang
terlibat, seperti makanan dan minuman, majalah atau surat kabar yang
disediakan, dan lain-lain. Jasa seperti ini memerlukan barang bersifat capital
intensif untuk realisasinya, tetapi penawaran utamanya adalah jasa.

4. Jasa murni

Penawaran hampir seluruhnya berupa jasa, misalnya fisioterapi, konsultasi


psikologi, pemijatan, dan lain-lain.

2.3 Karakteristik Jasa

Produk jasa memiliki karakteristik yang berbeda dengan barang,


karakteristiknya sebagai berikut:

1. Intangible atau tidak berwujud

Jasa merupakan produk yang tidak nyata sehingga tidak bisa dilihat,
dirasakan, didengar atau dikecap sebelum jasa itu dibeli. Oleh karena itu,
tugas pemberi jasa di sini adalah mengelola keterangan atau informasi
untuk mewujudkan produk yang tidak berwujud, atau berusaha
memvisualisasikan produk yang ditawarkan. Misalnya, seseorang yang
menjalani pengencangan kulit wajah tidak dapat melihat hasilnya sebelum
membeli jasa itu.

2. Inseparability atau tak terpisahkan

Umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Tidak


seperti barang fisik yang diproduksi, disimpan dalam persediaan,
didistribusikan lewat berbagai penjualan dan kemudian baru dikonsumsi.
Ada interaksi penyedia-klien adalah ciri khusus dari pemasaran jasa baik
klien dan penyedia jasa mempengaruhi hasil jasa. Misalnya : konsumen
akan tidak puas apabila suatu konser Pearl Jam gagal ditampilkan karena
sakit dan digantikan dengan Backstreet Boys.

3. Variability atau Bervariasi

Bidang jasa pada sesungguhnya sangat berubah-ubah. Hal ini disebabkan


karena jasa sangat tergantung kepada siapa yang menyajikan, dan dimana
disajikan. Perusahaan jasa dapat mengambil tiga langkah ke arah

4
pengendalian kualitas. Pertama adalah investasi dalam seleksi dan
pelatihan karyawan yang baik. Perusahaan penerbangan, perbankan, dan
perhotelan menghabiskan banyak dana untuk melatih karyawannya dalam
menyediakan jasa. Kedua adalah menstandarisasi proses pelaksanaan
jasa di seluruh organisasi. Hal ini dibantu dengan menyiapkan suatu
cetakan biro jasa yang menggambarkan prose dan peristiwa jasa dalam
sebuah bagan arus, dengan tujuan untuk mengenali titik-titik kemungkinan
kegagalan pemberian jasa. Ketiga adalah memantau kepuasan pelanggan
lewat sistem saran dan keluhan, survei pelanggan, dan belanja
perbandingan, sehingga pelayanan yang kurang dapat dideteksi dan
diperbaiki.

4. Perishability atau mudah lenyap

Jasa tak dapat disimpan dan mudah hilang, juga permintaan jasa dapat
berubah-ubah menurut musim dan waktu. Oleh karena itu, jasa
menimbulkan tantangan dalam bidang perencanaan, penetapan harga dan
promosi pada perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang
industry jasa tersebut. Misalnya : perusahaan transportasi umum harus
lebih memiliki lebih banyak kendaraan karena permintaan pada jam sibuk,
bahkan jika permintaannya cukup merata sepanjang hari.

3.4 Pelayanan Jasa yang Perlu Dijaga

Dalam dunia jasa dan pelayanan kita mengenal dimensi kualitas jasa dan
pelayanan yang disingkat dengan dimensi SERVQUAL (Service Quality).
Dimensi kualitas ini diperkenalkan oleh Parasuraman, Zeithalm dan Berry
(1988) berdasarkan hasil risetnya, dimana dimensi kualitas ini terdiri dari:

1. Tangibles (Yang Nampak/Terasa)

Penampakkan dari fasilitas fisik, peralatan, orang, serta materi atau


dokumen; baik yang tercetak maupun secara visual.

2. Reliability (Keandalan)

Kemampuan dalam memberikan pelayanan dengan akurat, sesuai yang


telah dijanjikan.

3. Responsiveness (Ketanggapan)

Ketanggapan dan Ketulusan dalam membantu untuk memberikan


pelayanan yang cepat.

4. Competence (Kemampuan)

Pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dimiliki dan diperlukan dalam


memberikan pelayanan yang efektif.

5. Courtesy (Sopan Santun)

5
Kesopanan, penghargaan, dan tata krama yang dimiliki dalam interaksi
pelayanan.

6. Credibility (Kepercayaan/Kejujuran)

Kepercayaan (Trustworthiness), dan kejujuran yang dimiliki dan tidak


diragukan dalam pelayanan.

7. Security (Rasa Aman)

Jaminan Keamanan di dalam proses pelayanan, yang membebaskan diri


dari rasa keraguan/ kekhawatiran resiko kerugian material/immaterial.

8. Accessability (Kemudahan Dihubungi)

Kemudahan untuk dapat ditemui/dihubungi/ dikontak di saat proses


pelayanan berlangsung.

9. Communication (Komunikasi)

Mendengarkan dan memahami pelanggan dengan mengedepankan


kesepakatan bersama, di dalam memecahkan suatu permasalahan
pelayanan.

10. Understanding the Customer (Pengertian)

Pemahaman terhadap apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan


pelanggan di dalam pelayanan.

3.5 Macam-macam Jasa

Menurut Converse (1992:233), macam-macam jasa seperti yang telah


disebutkan diatas, dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Personalized services

Personal services adalah jasa yang sangat mengutamakan pelayanan


orang dan perlengkapannya, seperti tukang cukur, salon kecantikan,
laundry, foto. Sementara itu, yang sangat perlu diperhatikan dalam
pemasaran jasa antara lain adalah, lokasi yang baik, menyediakan fasilitas
dan suasana yang menarik, serta nama baik yang bersangkutan. Dalam
marketing personal services diusahakan supaya timbul semacam
patronage motive yaitu keinginan untuk menjadi langganan tetap.
Contohnya patronage ini bisa timbul di dalam usaha laundries, karena
kebersihan, layanan yang ramah tamah serta baik, dan sebagainya.

2. Financial services

Financial services terdiri dari :

a. Banking services (Bank)

6
b. Insurance services (Asuransi)

c. Investment securities (Lembaga penanaman modal)

d. Public utility and Transportation services

Perusahaan public utility mempunyai monopoli secara alamiah, misalnya


perusahaan listrik, air minum. Para pemakainya terdiri dari: Domestic
consumer (konsumen lokal), Commercial and office (perkantoran dan
perdagangan), Municipalities (kota praja, pemda).

Sedangkan dalam transportation services, meliputi: angkutan kereta api,


kendaraan umum, pesawat udara, dsb. Pelayanan disini ditujukan untuk
angkutan penumpang dan angkutan barang.

3. Entertainment

Yang termasuk dalam kelompok ini adalah usaha-usaha dibidang olahraga,


bioskop, gedung-gedung pertunjukan, dan usaha-usaha hiburan lainnya.
Metode marketing yang dipakai adalah sistem penyaluran langsung
dimana karcis dijual di loket-loket.

4. Hotel services

Hotel merupakan salah satu sarana dalam bidang kepariwisataan. Dalam


hal ini hotel perlu mengadakan kegiatan bersama dengan tempat-tempat
rekreasi, hiburan, travel biro, dan sebagainya.

2.6 Strategi Pemasaran untuk Perusahaan Jasa

Perusahaan jasa dalam dalam penerapan strategi pemasaran tidak sepesat


perusahaan produsen barang. Banyak perusahaan jasa berskala kecil
beranggapan bahwa mereka tidak memerlukan pemasaran karena
pemasaran memerlukan biaya besar. Perusahaan jasa lainnya karena
diperlukan banyak sehingga tidak memerlukan pemasaran.

Selain itu, perusahaan jasa lebih sulit untuk dikelola jika hanya menerapkan
pendekatan pemasaran tradisional. Pada perusahaan yang memproduksi
barang, standar produk dapat ditetapkan dan produk disusun dirak toko
menunggu pembeli. Akan tetapi, perusahaan jasa konsumen berinteraksi
dengan penyedia atau penjual yang kualitasnya tidak dapat dijamin
kepastiannya dan lebih banyak variable. Efek jasa tidak hanya dipengaruhi
oleh penyedianya, tetapi juga oleh semua proses pendukung produksi.
Dengan demikian, pemasaran jasa memerlukan pemasaran internal dan
pemasaran interaktif.

1. Pemasaran Internal

Pemasaran Internal berarti bahwa perusahaan jasa harus melatih dan


memotivasi dengan efektif kontak karyawan-karyawan dan semua orang

7
yang mendukung pelayanan agar bekerja sebagai sebuah tim untuk
memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk perusahaan yang
menawarkan secara konsisten kualitas jasa yang tinggi, setiap orang harus
menerapkan orientasi konsumen.

2. Pemasaran Interaktif

Dalam pemasaran Interaktif kualitas pelayanan sangat ditentukan oleh


kualitas interaksi di antara pembeli dan penjual. Pada pemasaran produk
kualitas lebih ditentukan oleh cara mendapatkan produk. Tetapi dalam
pemasaran jasa, kualitas jasa ditentukan baik oleh penyedia jasa dan
kualitas cara penyampaian jasa yang professional.

Sekarang ini persaingan semakin meningkatkan biaya, menurunya


produktivitas, dan kualitas diperlukan pemasaran yang lebih canggih.
Perusahaan jasa dihadapkan pada tiga tugas besar pemasaran :
perbedaan kompetitif, kualitas jasa, dan produktivitas.

8
BAB 3
STUDI KASUS

3.1 Tour and Travel Organizer (Smart Tour)

Smart Tour adalah salah satu biro perjalan Tour yang ada di
Bandarlampung. Smart Tour ini sudah berpengalaman di industri bisnis
pariwisata bukan hanya biro perjalanan, tetapi Smart Tour ini juga mempunyai
jasa property dan Rental Mobil. Selama ini sistem yang ada masih belum
sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dikarenakan proses pemesanan tiket
masih dilakukan secara manual. Masyarakat harus datang langsung ke Smart
Tour untuk memesan tiket liburan lokal maupun domestic.

Smart Tour juga menyediakan jasa Penyewaan Mobil dimana sistem


yang ada sebelumnya masih dicatat secara manual dan belum
terkomputerisasi. Metode Extreme Programing adalah salah satu metode
pengembangan perangkat lunak yang termasuk agile development yang
menggunakan pendekatan object oriented dan mencakup seperangkat aturan
yang terjadi dalam kegiatan. Planning,design,coding, dan testing. Metode
Extreme Programing ini dipilih karena dalam proses pembuatan suatu
perangkat lunak sangat cepat dan sesuai dengan project yang siap di bangun.
Dalam pembuatan suatu project perangkat lunak pasti ada kesalahan, tetapi
di metode ini setiap ada kesalahan akan langsung di perbaiki tanpa harus
mengulang semua kesalahan yag telah ada sebelumnya.

Sistem yang telah kembangkan di Smart tour ini adalah Website karena
dapat di akses dimana saja dan dapat mempermudah dalam proses transaksi,
pengelolaan data dan pemesanan paket pariwisata. Berdasarkan penelitian
yang telah di bangun tentang Sistem informasi pelayanan jasa tour dan travel
berbasis web (Studi kasus Smart Tour) dapat mampu mengurangi resiko
kesalahan pada pengelolaan data pada  admin dan Sistem informasi
pelayanan jasa tour dan  travel berbasis web (Studi kasus Smart Tour)
telah mampu mengurangi waktu yang terbuang pada saat pelanggan
memesan tiket tour dengan menghasilkan kriteria baik yaitu persentase
tanggapan responden sebesar 100%.

3.2 Pemasaran Relational dalam Pemasaran Jasa

Bentuk-bentuk relationship marketing yang dilakukan oleh usaha tour dan


travel organizer ini antara lain :

1. Hubungan dengan Pelanggan (Customer Relationship)

Tujuan dari pemasaran relational adalah menciptakan hubungan yang kuat


dan bertahan lama dengan kelompok pelanggan. Dalam usaha ini,
pelanggan merupakan aspek utama, karena pelanggan yang

9
menggunakan jasa tour organizer tentunya orang-orang yang ingin
merasakan kenyamanan dan kebahagiaan saat berwisata. Untuk itu
hubungan pelanggan harus diutamakan, mulai dari pelayanan pada saat
menawarkan paket, fasilitas dan harga, kemudian pelayanan yang
maksimal pada saat pelaksanaan tour dan pelayanan setelah tour
berlangsung agar pelanggan tetap menggunakan jasa ini secara berulang.

2. Kemitraan dengan pemasok (Supplier Relationship)

Pemasok dalam hal ini dapat dicontohkan ketika kami melaksanakan


progrram tour wisata, kami membutuhkan snack (roti,dll), soft drink/air
mineral. Untuk itu kami bermitra dengan toko kue/roti serta toko minuman
untuk memasok kebutuhan selama tour.

3. Kemitraan antar perusahaan (Lateral Partnership)

Kemitraan antar perusahaan yang dibangun dalam hal ini antara lain
kemitraan dengan penyedia angkutan seperti bus wisata, agen tiket
pesawat terbang, pemilik hotel, pemilik rumah makan /catering serta
dengan sesama tour organizer lainnya untuk memudahkan dalam
pelaksanaan program tour.

4. Hubungan dengan lembaga penyedia asuransi

Hubungan dengan lembaga penyedia asuransi dibutuhkan karena pada


saat membawa group tour, beberapa resiko mungkin terjadi seperti
kecelakaan, bencana atau hal-hal yang tidak diinginkan lainnya. Untuk itu
setiap peserta diberikan asuransi yang digunakan selama tour
berlangsung.

3.3 Perumusan Strategi Perusahaan Jasa

1. Visi

Visi merupakan keinginan perusahaan yang bersifat ideal yang dirumuskan


secara seksama, yang menentukan arah atau keadaan masa depan.

Visi : Menjadi perusahaan tour and travel organizer yang terdepan dengan
standart pelayanan terbaik.

2. Misi

Misi perusahaan merupakan perwujidan dari visi perusahaan. Keduanya


merupakan acuan utama dari segala perubahan yang terjadi dalam
perusahaan.

Misi : Memberikan layanan pariwisata terbaik dengan harga sesuai


keinginan konsumen dan menyediakan fasilitas yang istimewa.

3. Analisis SWOT

10
Analisis SWOT adalah metode yang digunakan untuk mengevaluasi
kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan
ancaman (threats) dalam suatu proyek atau spekulasi bisnis. Proses ini
melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari bisnis atau proyek dan
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung. Analisis
SWOT juga merupakan salah satu model analisis lingkungan perusahaan
yang berfungsi untuk menjelaskan pertanyaan dimana posisi perusahaan
sekarang, serta menjelaskan strategi apa yang nanti cocok digunakan oleh
perusahaan.

Berikut adalah analisis SWOT dari usaha jasa Tour and Travel Organizer :

a. Kekuatan (Strenghts)

Kekuatan adalah suatu kunci bagi perusahaan untuk bertahan didalam


persaingan dengan perusahaan lain. Dengan demikian akan berdampak
pada suatu keunggulan bagi perusahaan itu sendiri.

Kekuatan dari usaha jasa Tour and Travel Organizer :

Yang menjadi kekuatan jasa tour and travel organizer ini adalah usaha
tersebut mengutamakan kebebasan dan kemudahan konsumen dalam
menentukan tujuan, fasilitas, akomodasi serta harga yang diinginkan oleh
konsumen itu sendiri dan kami menyediakan keseluruhan yang menjadi
keinginan dan kebutuhan konsumen.

b. Kelemahan (Weakness)

Kelemahan adalah faktor internal yang dimiliki oleh perusahaan


merupakan suatu keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber daya
manusia, kemampuan, keterampilan serta yang menjadi penghalang
serius bagi kinerja organisasi atau perusahaan.

Kelemahan dari usaha jasa tour and travel organizer :

1. Kurangnya jumlah sumber daya manusia ketika kami akan membawa


group dengan jumlah banyak (ratusan orang dengan lebih dari 5 bus).

2. Kelemahan yang kedua adalah ketika menerima order dari konsumen


dalam jangka waktu yang terlalu dekat dengan pelaksanaan, terkadang
kesulitan untuk mendapatkan akomodasi yang masih tersedia untuk
tanggal yang sudah ditentukan tersebut.

c. Peluang (Opportunity)

Peluang adalah berbagai faktor situasi lingkungan luar perusahaan yang


menguntungkan bagi kegiatan perusahaan.

Peluang yang dimiliki usaha jasa tour and travel organizer :

11
1. Peluang dari usaha ini didapat dari melihat lokasi usaha yang berada di
sekitar berbagai instansi (kantor, sekolah, pemerintahan) yang setiap
periode tertentu mengadakan program tour bagi civitas instansi mereka.

2. Banyaknya destinasi wisata baru di berbagai kota yang menjadikan


daya tarik bagi konsumen untuk mengunjunginya, sehingga konsumen
membutuhkan jasa tour organizer untuk mengantar mereka ke tempat
tersebut.

d. Ancaman (Threats)

Ancaman merupakan suatu kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan


bagi suatu bisnis perusahaan.

Ancaman yang dimiliki usaha jasa tour and travel organizer :

1. Kondisi jalan atau cuaca yang kurang baik seperti macet pada jalur
darat, delay penerbangan pada jalur udara dan cuaca buruk pada
penyeberangan kapal menjadikan ancaman bagi lancarnya program
tour karena waktu yang molor dari estimasi yang sudah ada.

2. Banyaknya pesaing dan oknum yang merusak harga pasar sehingga


para konsumen tergiur dengan harga yang murah dan pada akhirnya
tidak mendapat fasilitas yang layak.

3. Tidak menentunya harga tiket pesawat terbang serta kenaikan bahan


bakar minyak (BBM) yang sewaktu-waktu terjadi menjadikan kami harus
mengestimasi biaya lebih untuk kemungkinan tersebut.

3.4 Segmentasi, Targeting dan Positioning

1. Segmentasi

Segmentasi pasar adalah pembagi pasar menjadi kelompok pembeli yang


dibedakan menurut kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku yang mungkin
membutuhkan produk yang berbeda.

Setelah usaha ini berjalan sekitar 2 tahun, segmentasi pasar yang dituju
adalah :

a. Segmentasi Demografis

Berdasarkan segmen demografis, usaha ini melihat dari factor pendapatan


dan pekerjaan. Seseorang dengan pekerjaan yang membuat mereka
jenuh, pasti membutuhkan refreshing salah satunya dengan berwisata dan
sebagian besar dari mereka menggunakan jasa tour organizer untuk
membantunya berwisata.

b. Segmentasi Psikografis

12
Berdasarkan segmen psikografis, dapat dilihat dari tingkah laku dan gaya
hidup masyarakat. Dapat kita ketahui bahwa akhir-akhir ini banyak
bermunculan lokasi atau destinasi wisata baru di berbagai kota di
Indonesia, hal ini berpengaruh pada gaya hidup masyarakat yang senang
berwisata dan rasa ingin tahu terhadap tempat tersebut. Tentunya hal ini
dapat menjadikan segmentasi pasar bagi usaha tour organizer.

c. Segmentasi Geografis

Berdasarkan segmen geografis, pertimbangan dalam menentukan lokasi


operasi usaha juga diperlukan. Lokasi usaha ini terletak di sekitar
pemukiman penduduk, instansi swasta dan pemerintahan serta instansi
pendidikan (sekolah). Segmen ini dapat dijadikan sasaran bagi usaha tour
organizer karena dari kepadatan penduduk dan berbagai instansi di sekitar
lokasi usaha yang setiap periode tertentu mengadakan program wisata
ataupun tour bagi civitas instansi mereka.

2. Targeting

Setelah mengevaluasi segmen pasar yang ada, lalu diputuskan segmen yang
akan dilayani. Ini merupakan seleksi pasar sasaran. Pasar sasaran terdiri atas
kumpulan pembeli dengan kebutuhan atau karakteristik serupa yang akan
dilayani perusahaan.

Dengan mempertimbangkan lima pola product specialization, usaha tour and


travel organizer ini menggunakan Selective Specialization yaitu perusahaan
memutuskan memilih beberapa segmen dan merancang barang untuk
masing-masing segmen. Dalam hal ini usaha tour and travel organizer
membuat beberapa penawaran paket tour yang ditujukan untuk masing-
masing segmen seperti segmen pelajar dan mahasiswa, segmen instansi
swasta maupun pemerintahan, segmen keluarga dan beberapa segmen
lainnya. Yang membedakan adalah pada harga dan fasilitas dalam paket yang
ditawarkan.

Dapat kita lihat bahwa segmen pelajar/mahasiswa tentu mempunyai budget


yang berbeda dengan segmen konsumen dari instansi atau pekerja yang
sudah mempunyai penghasilan dan hal ini berpengaruh pada pemilihan paket
wisata yang akan diambil.

3. Positioning

Positioning adalah bagaimana sebuah produk dimata konsumen yang


membedakannya dengan produk pesaing. Dalam hal ini termasuk brand
image, manfaat yang dijanjikan serta competititve advantage. Inilah alasan
kenapa konsumen memilih produk suatu perusahaan bukan produk pesaing.

Positioning yang dibentuk dari usaha tour and travel organizer ini antara lain,
yang pertama yaitu bonus berupa hadiah barang yang diberikan kepada
customer pada saat tour belangsung maupun setelah tour selesai
dilaksanakan. Misalnya, ketika tour menggunakan bus, pada saat perjalanan

13
seorang tour leader yang memimpin tour mengadakan games kecil ataupun
kuis dan memberikan hadiah kepada pemenangnya. Tujuannya adalah
membuat suasana perjalanan agar tidak jenuh dan membosankan dan
customer merasa berkesan dengan adanya hadiah yang diberikan. Selain itu
ketika tour selesai, pihak tour organizer member hadiah yang diperuntukkan
bagi operasional instansi yang telah menggunakan jasa ini misalnya,
dispenser, kipas angin dll.

Yang kedua yaitu memberikan fasilitas tour guide yang memandu dalam
kegiatan selama berwisata. Tour guide yang dipilih harus bisa memandu
dengan cara yang unik dan materi yang disampaikan relevan dengan keadaan
saat ini serta sesuai dengan segmen customer yang dilayani. Dengan hal ini
bisa membantu pihak tour organizer dalam memberikan image yang baik
kepada konsumen.

3.5 Strategi Produk Jasa

a. Produk Inti

Produk inti dari tour and travel organizer adalah pelayanan dalam bidang
wisata yang diwujudkan dalam bentuk paket-paket tour wisata domestik.
Paket wisata yang disediakan dan ditawarkan beragam sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan konsumen dan mereka dapat memilih sendiri.

b. Produk Tambahan

Produk tambahan yang ditawarkan yang pertama adalah dengan cara


menanggapi keluhan dan pertanyaan-pertanyaan dan pemesanan dari
konsumen melalui sosial media dan telepon. Yang kedua adalah pada saat
tour berlangsung, ditawarkan juga seperti jasa pijat refleksi ketika di hotel, dan
jasa sewa mobil pribadi di daerah kota wisata.

c. Produk Harapan

Produk harapan yang diberikan adalah penyediaan fasilitas sesuai dengan


pilihan konsumen. Misalnya reservasi hotel, kendaraan, rumah
makan/catering yang sesuai dengan fasilitas dan kualitas yang diharapkan
konsumen.

d. Produk Potensial

Produk potesial yang diberikan kepada konsumen adalah dengan


memberikan bonus berupa hadiah kepada konsumen yang diberikan pada
saat program tour berlangsung maupun pada saat selesainya program tour.

Klasifikasi Barang Konsumen dapat dibedakan menjadi 4 jenis yaitu:

1. Convenience Goods

2. Shopping Goods

14
3. Specially Goods

4. Unsought Goods

Klasifikasi barang yang termasuk dalam produk tour organizer ini adalah
“Shopping Goods”, dimana dalam proses pemilihan dan pembeliannya
konsumen melakukan pembandingan diantara beberapa alternative lain yang
tersedia. Konsumen membandingkan harga, kualitas dll.

3.6 Strategi Promosi Jasa

Promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan


dengan pelanggan, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi
pelanggan.

Strategi promosi yang digunakan pada usaha ini adalah Penjualan Personal
(Personal Selling). Karena dalam hal ini interaksi secara personal antara
penyedia jasa yaitu pihak tour and travel dengan pelanggan sangatlah
penting. Penawaran dilakukan secara langsung oleh penyedia jasa berupa
dengan menunjukkan proposal penawaran paket tour yang dimiliki serta
menjelaskan atau mempresentasikan langsung dihadapan calon pelanggan
dan dapat mengetahui reaksi dari calon pelanggan terhadap penawaran yang
kita ajukan. Dan agar dapat membangun hubungan baik dengan pelanggan.

15
KESIMPULAN

Dari beberapa pengertian dan karakteristik dari berbagai ahli telah


diuraikan pendapatnya mengenai pemasaran pada perusahaan jasa. Perusahaan
jasa merupakan tindakan yang ditawarkan pihak produsen kepada pihak
konsumen tanpa pemindahan kepemilikan apapun, yang mana jasa diberikan
kepada konsumen tidak dapat dilihat, didengar, dan dirasakan sebelum konsumen
mengkonsumsinya. Dari karakteristik jasa sendiri antara lain :

-Tidak berwujud

-Tidak terpisahkan

-Bervariasi

-Dapat musnah

Pemasaran pada perusahaan jasa sangat penting. Ketika suatu


perusahaan tidak dapat memasarkan produk-produk jasa yang ditawarkanya
kepada konsumen, perusahaan tersebut akan semakin melemah. Perusahaan
jasa akan memasarkan produk jasanya tersebut guna memaparkan kualitas
produk jasanya, menerima keluhan dari pelanggan, untuk mendapatkan strategi
kedepannya agar lebih baik lagi dalam memberikan kepuasan dan kenyamanan
kepada pelanggan atau konsumen.

16
DAFTAR PUSTAKA

Djaslim, Saladin. 2004. Manajemen Pemasaran–analisis Perencanaan,


Pelaksanaan dan Pengendalian. Bandung.

Kotler, Philip dan Keller, Kevin. 2008. “Manajemen Pemasaran edisi 13 jilid 2”.
Penerbit Erlangga. Jakarta.

Hurriyati, Ratih. 2005. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung


Alfabeta.

A, Parasuraman, Valarie A. Zeithalm, and Leonard L. Berr. 1988. “SERVQUAL : A


Multiple-Item Scale for Measuring Consumer Perceptions of Service Quality”.
Journal of Retailing . Vol 64 (1) pp 12-37.

http://titantour.blogspot.com/p/pemasaran-jasa_11.html

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-jasa/

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/produk-jasa-pengertian-karakteristik.html

17

Anda mungkin juga menyukai