Anda di halaman 1dari 23

BAURAN PEMASARAN DAN STP PERUSAHAAN JASA JNE

(Disusun untuk Memenuhi Nilai Ujian Tengah Semester

Mata Kuliah Pemasaran Jasa)

Dosen Pengampu: Prof. Dr. Paham Ginting, SE., MS

Disusun Oleh :

Yuliati Grissina Imanta

NIM 190502203

Program Studi S-1 Manajemen

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Paper yang berjudul “Bauran
Pemasaran dan STP Perusahaan Jasa JNE” Adapun tujuan penulisan Paper ini adalah
untuk memenuhi nilai Ujian Tengah Semester (UTS) mata kuliah Pemasaran Jasa

Meskipun dalam penyusunan paper ini ditemukan beberapa kendala,akan


tetapi, karena dorongan dan motivasi dari berbagai pihak paper ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa pada penulisan paper ini masih terdapat


kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun.

Dan semoga paper ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Medan, 6 April 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.................................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian, Karakteristik, dan Kategori Jasa.....................................................6
2.2 Segmenting, Targetting, dan Positioning...........................................................8
2.3. Variabel-Variabel Dalam Bauran Pemasaran Jasa..............................................10

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Sejarah Singkat TIKI JNE..................................................................................12
3.2. Segmentation,Targeting,dan Positioning JNE...................................................13
3.3 Bauran Pemasaran JNE......................................................................................14

BAB IV
4.1 Kesimpulan........................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam era globalisasi dewasa ini, strategi pemasaran menjadi faktor penting bagi
suatu perusahaan untuk dapat bersaing dan bertahan. Menghadapi kenyataan
banyaknya barang atau jasa yang sejenis dengan kualitas yang beragam dan selera
konsumen yang mudah berganti serta munculnya pesaing-pesaing baru,
mengakibatkan tingkat persaingan menjadi semakin tajam. Perusahaan harus dapat
mempertahankan pangsa pasar yang dimiliki bahkan memperluas pangsa pasar
tersebut agar dapat bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya.

Hal ini merupakan upaya perusahaan dalam meningkatkan penjualan, yang pada
akhirnya akan berhubungan dengan keuntungan yang diperoleh perusahaan.
Penjualan sebagai salah satu fungsi pemasaran memegang peranan penting dalam
menentukan sukses tidaknya kehidupan suatu perusahaan. Perusahaan harus dapat
menyalurkan barang atau jasa yang dihasilkan dengan sebaik mungkin, sehingga
konsumen dengan mudah memperoleh barang atau jasa yang dihasilkannya.

Walau pun saat ini secara total remang-remang memisahkan mana bisnis barang dan
mana bisnis jasa. Jasa adalah berbeda dengan barang. Jasa dalam keberadaannya
tidak tampak, produksi dan konsumsi bersamaan waktu, serta kurang memiliki
standarisasi. Karakteristik utama jasa tersebut, menyiratkan tidak sepenuhnya
pemasaran barang mampu diimplementasikan dalam jasa.

Pemasaran jasa harus menyesuaikan diri dengan selera konsumen, dipengaruhi


jumlah pendapatan, tidak ada fungsi penyimpanan, dan kualitas dipengaruhi barang.
Yang penting dalam pemasaran jasa adalah keandalan, daya tanggap, kepastian,
empati, dan berwujud.

Karakteristik jasa yang telah dikemukakan mendasari hadirnya tiga komponen


tambahan bauran pemasaran. Komponen pertama, people yang melayani atau
merencanakan pelayanan terhadap konsumen. Komponen kedua, physical evidence
sebagai bukti fisik agar konsumen dapat melihat jasa secara jelas. Komponen yang
ketiga, process yang terjadi dari dukungan karyawan dan manajamen.

4
Jadi berbeda dengan bauran pemasaran barang, bauran pemasaran jasa terdiri dari:
product, price, place, promotion, people, physical evidence, dan process. Pemasaran
jasa memerlukan strategi internal marketing, memikat pelanggan, mengelola bukti
fisik, menjaga kualitas jasa. Keberhasilan pemasaran jasa dipengaruhi oleh jumlah
pendapatan masyarakat.

Semakin maju sebuah negara maka semakin banyak permintaan akan jasa. Hal
tersebut, sejalan dengan hierarki kebutuhan manusia yang mula-mula dari fisiologis
bergerak pada perwujudan diri. Dengan demikian, kota yang hendak berjuluk kota
jasa tampaknya layak masyarakat sudah berpendapatan tinggi atau upah minimal
regional mengalami peningkatan.

Dari uraian latar belakang tersebut, maka judul dalam paper ini adalah “Bauran
Pemasaran dan STP Perusahaan Jasa JNE”.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian, Karakteristik, dan Kategori Jasa

2.1.1 Pengertian Pemasaran

1. Menurut Kotler dalam Ancellawati (2000) mendefinisikan pemasaran


adalah: “Suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan
apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan
secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain”.

2. Menurut Kotler dan Amstrong dalam Hendra (2001) pemasaran adalah:


“Fungsi bisnis yang mengidentifikasikan kebutuhan dan keinginan pelanggan
(costumer), menentukan pasar sasaran yang paling dapat dilayani dengan baik oleh
perusahaan, dan merancang produk, jasa dan program yang tepat untuk melayani
pasar tersebut”.

2.1.2 Pengertian Jasa dan Pemasaran Jasa

Adapun definisi pemasaran jasa, yaitu “Setiap kegiatan atau manfaat yang
ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak yang lain dan merupakan barang tidak
berwujud (intangible) serta tidak berakibat pada kepemilikan akan sesuatu”. Rismiati
(2001)

Salah satu cara membedakan sebuah perusahaan adalah memberikan jasa dengan
kualitas yang lebih dari pesaing secara konsisten. Kuncinya adalah memenuhi atau
melebihi harapan pelanggan sasaran mengenai kualitas jasa yang diberikan oleh
penyedia jasa.

Sedangkan Menurut Kotler dalam Swastha (2002) pengertian manajemen pemasaran


adalah sebagai berikut: Penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
program-program yang ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang
dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi. Hal ini sangat tergantung

6
pada penawaran organisasi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar tersebut
serta menentukan harga, mengadakan komunikasi, dan distribusi yang efektif untuk
memberitahu, mendorong, serta melayani pasar.

Menurut Kotler dalam Hendra (2001), definisi jasa adalah : Setiap tindakan atau
kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada
dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya
dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik.

Jasa atau pelayanan merupakan suatu kinerja penampilan tidak berwujud dan cepat
hilang, lebih dapat dirasakan daripada dimiliki, serta konsumen lebih dapat
berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut. Kondisi dan cepat
lambatnya pertumbuhan jasa sangat bergantung pada penilaian pelanggan terhadap
kinerja yang ditawarkan dan diberikan oleh pihak penyedia jasa, untuk menghasilkan
kepuasan pelanggan.

2.1.3 Karakteristik Jasa

Menurut Kotler dalam Hendra (2001:603), karakteristik jasa adalah sebagai berikut:

a. Tidak berwujud. Jasa merupakan sesuatu yang tidak berwujud, tidak dapat
didengar, tidak dapat diraba, tidak dapat dirasa, tidak dapat dicium sebelum jasa itu
dibeli.

b. Tidak dapat dipisahkan. Umumnya jasa yang dihasilkan dan dikonsumsi secara
bersamaan. Jika jasa itu dilakukan oleh orang, maka penyedianya adalah bagian dari
jasa.

c. Variabilitas, jasa sangat bervariasi karena tergantung pada siapa yang


menyediakan dan kapan serta dimana jasa itu dilakukan.

d. Tidak tahan lama. Jasa tidak dapat disimpan dan tidak tahan lamanya jasa tidak
menjadi masalah bila permintaan tetap karena mudah mengatur staf atau karyawan
untuk melakukan jasa itu lebih dahulu. Namun jika permintaan berfluktuasi,
perusahaan jasa menghadapi masalah yang rumit (misal, perusahaan jasa transportasi
mikrolet).

7
Selain itu karakteristik jasa menurut Mursid (2002) adalah:

a. Maya atau tidak teraba (intangibility). Karena jasa tidak teraba, maka pelanggan
tidak dapat mengambil contohnya seperti mencicipi, merasakan, melihat, mendengar
atau mencium sebelum pelanggan membelinya. Oleh karena itu dalam
memasarkannya harus menonjolkan jasa itu sendiri. Misalnya perusahaan telepon
menguraikan bagaimana pelanggan dapat menghemat biaya pengeluaran melalui
pembicaraan telepon.

b. Tak terpisahkan (inseparability). Jasa tidak terpisahkan dengan pribadi penjual.


Untuk jasa tertentu diciptakan dan dipergunakan habis pada saat yang bersamaan.

c. Heterogenitas. Output dari jasa tidak ada standarisasinya. Setiap unit jasa agak
berbeda dengan unit jasa lain yang sama. Misalnya order reparasi seorang montir
mobil tidak sama kualitasnya antara satu order dengan order lain. Oleh sebab itu
perusahaan jasa harus memperhatikan kualitasnya.

d. Cepat hilang (perishability) dan permintaan yang berfluktuasi. Jasa cepat hilang
dan tidak dapat disimpan. Pasaran jasa selalu berubah menurut waktu. Misalnya
montir menganggur pada hari kemarin, tidak dapat diganti pada hari ini dan
merupakan kerugian selamanya.

2.2 Segmenting, Targetting, dan Positioning

Inti pemasaran strategis modern terdiri atas tiga langkah pokok yaitu
Segmentasi, Penentuan Pasar Sasaran dan Positioning. Ketiga langkah ini sering
disebut STP (Segmenting, Targetting, Positioning). Langkah pertama adalah
segmentasi pasar, yakni mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli yang
terpisah-pisah yang membutuhkan produk dan / atau bauran pemasaran tersendiri.
Langkah kedua adalah penentuan pasar sasaran yaitu tindakan memilih satu atau
lebih segmen pasar untuk dimasuki maupun dilayani. Langkah ketiga adalah
Positioning yaitu tindakan membangun dan mengkomunikasikan manfaat produk
yang istimewa dari produk di dalam pasar.

Pada dasarnya segmentasi pasar dapat dilakukan atas, dasar :

8
1. Faktor geografi seperti : kelompok negara, daerah asal dan sebagainya

2. Faktor demografi, seperti : umur, kepadatan penduduk, jenis kelamin; agama,


pendidikan, tingkat penghasilan dan sebagainya.

3. Faktor psikologis/psikografis, seperti : kepribadian, sikap, manfaat produk


yang diinginkan, dan sebagainya.

Atas dasar segmentasi pasar ini akan dapat ditetapkan segmen pasar tertentu yang
akan dijadikan sebagai target pasar perusahaan. Dengan melakukan segmentasi
pasar, ada beberapa manfaat yang mungkin diraih perusahaan, antara lain:

a. Perusahaan dapat membandingkan segmen pasar yang terbaik bagi


perusahaan. yaitu dengan memperhatikan kemampuan perusahaan serta segmen
pasar yang sudah jenuh dan potensi saingan.

b. Perusahaan dapat menyesuaikan kegiatan promosi dan kegiatan pemasaran


lainnya sesuai dengan kebutuhan masing-masing segmen pasar.

c. Perusahaan dapat memperoleh masukan yang dapat digunakan untuk


menyusun kebijaksanaan pemasaran.

Pada dasarnya segmen pasar yang belum dilayani atau belum terlayani secara
maksimal dan sesuai dengan karakteristik perusahaan merupakan pasar yang potensi
untuk dimasuiki. Oleh karena itu perlu diambil tindakan-tindakan sebagai berikut :

a. Menyelidiki luas dan potensi setiap segmen pasar yang hendak dimasuki.

b. Menyelidiki atribut yang diutamakan untuk setiap segmen pasar.

c. Menyelidiki potensi setiap produk yang sarna di pasar.

d. Menyelidiki segmen pasar mana yang mungkin untuk dilayani perusahaan.

e. Meneliti karakteristik pasar yang dianggap potensial untuk dilayani berkaitan


dengan aspek demografis, geografis dan psikografis.

Perlu diketahui bahwa kegiatan segmentasi pasar akan berhasil dengan baik, jika
berlaku hal-hal sebagai berikut :

a. Secara kuantitatif informasi mengenai karakteristik konsumen mungkin


diperoleh.

9
b. Cukup menguntungkan bagi perusahaan dari segmen pasar yang dipilih.

c. Sedapat mungkin perusahaan dapat memusatkan program pemasaran pada


segmen pasar yang dipilih.

Jika suatu perusahaan memutuskan untuk memasuki suatu pasar, maka ada beberapa
kemlJngkinan strategi yang bisa diterapkan, yaitu :

a. Undifferentiated marketing

b. Differentiated marketing

c. Concentrated marketing

2.3 Variabel-Variabel Dalam Bauran Pemasaran Jasa

Menurut Hurriyati (2005): “untuk bauran pemasaran jasa mengacu pada konsep
bauran pemasaran tradisional yang terdiri dari 4P, yaitu produk, harga, tempat/lokasi
dan promosi yang diperluas dengan penambahan unsur non tradisional yaitu orang,
fasilitas fisik dan proses sehingga menjadi tujuh unsur (7P)”.Adapun masing-masing
unsur bauran pemasaran jasa di atas dapat di jelaskan sebagai berikut:

a. Produk (product)

Menurut Kotler dalam Hendra (2000) Produk Jasa merupakan segala sesuatu yang
dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan.

b. Tarif Harga (price)

Harga menjadi faktor penentu dalam pembelian dan menjadi salah satu unsur penting
dalam menentukan bagian pasar dan tingkat keuntungan perusahaan.. Berbeda
dengan karakteristik produk atau komitmen terhadap saluran distribusi kedua hal
tersebut tidak dapat diubah/ disesuaikan dengan mudah dan cepat karena biasanya
menyangkut keputusan jangka panjang.

c. Tempat/Lokasi Pelayanan (Place)

Menurut Hurriyati (2005): “Untuk produk industri manufaktur place diartikan


sebagai saluran distribusi, sedangkan untuk produk industri jasa, place diartikan
sebagai tempat pelayanan jasa” . Menurut Carvens (1998:28) saluran distribusi itu

10
sendiri mempunyai arti: “Jaringan organisasi yang melakukan fungsi-fungsi yang
menghubungkan produsen dengan pengguna akhir”.

d. Promosi (Promotion)

Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang penting untuk
dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan barang dan jasa. Kegiatan promosi
bukan hanya berfungsi sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen, melainkan juga
sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pemasaran.

e. People (Orang)

Menurut Ratih (2005) menyatakan: “adalah semua pelaku yang memainkan peranan
dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi pembeli”. Elemen-elemen dari
people adalah pegawai perusahaan, konsumen dan konsumen lain dalam lingkungan
jasa.

f. Pendukung Fisik

Menurut Nirwana (2004) “fasilitas pendukung merupakan bagian dari pemasaran


jasa yang memiliki peranan cukup penting. Karena jasa yang disampaikan kepada
pelanggan tidak jarang memerlukan fasilitas pendukung di dalam penyampaian”. Hal
ini akan semakin memperkuat keberadaan dari jasa tersebut. Karena dengan adanya
fasilitas pendukung secara fisik, maka jasa tersebut akan dipahami oleh pelanggan.
Menurut Zeithaml dalam Yamit(2001) bukti fisik yaitu: Tangibles (bukti langsung),
yaitu meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi.
Menurut Tandjung (2004) para pemasar dalam menciptakan layanan berkualitas
perlu memperhatikan elemen layanan fisik sebagai berikut : “Prasarana yang
berkaitan dengan layanan pelanggan juga harus diperhatikan oleh manajemen
perusahaan. Gedung yang megah dengan fasilitas pendingin, alat telekomunikasi
yang canggih atau perabot kantor yang berkualitas dan lain-lain menjadi
pertimbangan pelanggan dalam memilih suatu produk/jasa.

11
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Sejarah Singkat TIKI JNE

Tiki JNE merupakan salah satu perusahaan di bidang jasa pengiriman barang dan
logistik domestik yang cukup terkenal di Indonesia. PT Tiki JNE di dirikan oleh
seseorang bernama Soeprapto Suparno pada tahun 1990 silam, tepatnya pada tanggal
26 November. Nama TIKI JNE sendiri merupakan dua kata yang memiliki singkatan
yaitu TIKI yang diambil dari singkatan Titipan Kilat dan JNE yang merupakan
singkatan dari Jalur Nugraha Ekakurir.

Awal pendiriannya, kru JNE yang hanya sebanyak 8 orang dan modal awal 100 juta
rupiah ini memfokuskan diri pada bea cukai, impor serta pengantaran dokumen.
Namun seiring dengan perkembangannya, JNE kini berhasil menjadi salah satu
perusahaan jasa kurir pengiriman barang tingkat domestik yang terbesar di Indonesia
yang meliputi wilayah operasional hampir di semua daerah di Indonesia dari Sabang
sampai Merauke.

Satu tahun semenjak pendiriannya, JNE kemudian bergabung bersama dengan


asosiasi perusahaan kurir di Asia atau yang disingkat dengan ACCA yang pada saat
ini berlokasi di Hongkong. Bergabungnya JNE dengan ACCA merupakan wujud
usaha dari JNE untuk dapat memperluas wilayah pengiriman tak hanya di wilayah
Indonesia saja akan tetapi juga hingga ke berbagai belahan dunia. Meskipun TiKi
JNE sudah memiliki akses untuk melakukan kegiatan pengantaran barang hingga ke
seluruh dunia, akan tetapi persaingan yang dihadapi merupakan sebuah kendala
besar yang cukup sulit untuk dihadapi. Hingga akhirnya TIKI JNE memutuskan
untuk lebih memfokuskan jasa kurir di wilayah domestik saja.

Ada beberapa tipe pelayanan yang diberikan oleh Tiki JNE seperti Express,
Logistics, Money Remittance dan Airport Greeting Service yang mana produk-
produk tersebut memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pelanggannya dengan
harga yang sangat terjangkau dan bahkan Tiki JNE pada saat ini termasuk ke dalam
salah satu jasa antar barang dengan tarif termurah di Indonesia. Pada tahun 2002 JNE

12
membeli beberapa gedung untuk digunakan sebagai pusat pengumpulan dan
pengelompokan kiriman atau yang dikenal dengan Operations Sorting Center dan
kantor pusatnya pada tahun 2004.

3.2. Segmentation,Targeting,dan Positioning JNE

3.2.1 Segmentation

Pada dasarnya segmentasi pasar dapat dilakukan atas, dasar :

1. Faktor geografi seperti : kelompok negara, daerah asal dan sebagainya

2. Faktor demografi, seperti: umur, kepadatan penduduk, jenis kelamin; agama,


pendidikan, tingkat penghasilan dan sebagainya.

3. Faktor psikologis/psikografis, seperti: kepribadian, sikap, manfaat produk yang


diinginkan, dan sebagainya.

Segmentasi ini sangat berpengaruh terhadap keberhasilan bisnis yang dijalankan


karena mempengaruhi jumlah omset yang akan diterima. Segmentasi berdasarkan
demographic adalah segementasi berdasarkan keadaan konsumen seperti usia,
gender, dan biaya yang rela dibayarkan. Tiki JNE melakukan segmentasi di variable
ini dengan cara menerima semua orang yang mau membayar sesuai dengan tarif
yang diberlakukannya.

Segmentasi berdasarkan psikologis berarti melakukan pelayanan terhadap segmen


yang memilki kepribadian, sikap, manfaat produk yang diinginkan, yang berbeda-
beda antar kelompok. Segmentasi

Berdasarkan analisis di atas, perusahaan Tiki JNE melakukan segmentasi geografi


yaitu dengan cara menerima pekerjaan dari seluruh provinsi di Indonesia.
Segmentasi berdasarkan demografi dengan cara menerima semua pekerjaan dari
semua orang dewasa yang mau membayar sesuai dengan tarif yang dicantumkan .
Segmentasi berdasarkan psikologis yaitu terhadap konsumen yang ingin
menggunakan jasa pengiriman kilat.

3.2.2. Targeting

13
Adapun Visi dan Misi dari Perusahaan JNE yaitu sebagai berikut :

a. Visi Perusahaan : Perusahaan rantai pasok global terdepan di dunia

b. Misi Perusahaan : Memberi pengalaman terbaik kepada pelanggan

secara konsisten

c. Nilai-nilai Dasar : Jujur, disiplin, tanggung jawab, dan visioner

d. Filosofi JNE : Efektif, efisien, fleksibel dan seimbang

Berdasarkan jurnal Usulan Strategi Pemasaran ( Studi Kasus PT Tiki JNE ) karangan
Binsar Sirait. PT Tiki JNE melakukan targetting sebagai berikut

1. Dari segi usia : 17-30 tahun (persentasenya sebesar 64.55 %)

2. Dari segi pekerjaan : Karyawan (Persentasenya sebesar 42.73 %)

3. Dari segi penghasilan :Rp.2.000.001 ≤Penghasilan≤ Rp.5.000.000


(Persentasenya sebesar 48.24 %)

3.2.3. Positioning

Berdasarkan top brand, Tiki JNE sudah memiliki branding yang baik di masyarakat,
bahkan pada tahun 2015 Tiki JNE menduduki peringkat pertama di Indonesia.

3.3 Bauran Pemasaran JNE

3.3.1Product (Produk)

JNE mengembangkan produknya di tingkatan tambahan (augmented product) dalam


strategi pemasarannya. Adapun penjelasan mengenai tingkatan dari layanan JNE
sebagai berikut:

1. Core benefit: jasa pengiriman.

2. Basic Product: jasa pengiriman barang dengan berat di atas 500 gram

3. Expected Product: diterimanya barang di tujuan

4. Augmented Product: melayani pesanan dan pengiriman makanan khas daerah


ke tujuan

14
5. Potential: jasa pengambilan barang dari asal dan mengirimkan barang tanpa
ada batasan berat dan jenis makanan sampai ke tujuan.

TIKI JNE memberikan nilai tambah (added value) dibandingkan pesaingnya dengan
membuat layanan yang diharapkan dan memberi kemudahan bagi konsumen, yaitu
konsumen dapat menikmati makanan daerah yang disukainya. Untuk mewujudkan
visi dan misi tersebut Tiki memberikan pelayanan sebagai berikut :

a. Layanan Kurir Domestik

1. Ongkos Kirim Ekonomis (OKE) adalah jenis layanan kiriman dengan harga
yang sangat ekonomis dengan estimasi waktu penyampaian 3 sampai 5 hari kerja
atau lebih tergantung dari tujuannya dan tidak melayani pengantaran hari minggu
ataupun hari libur.

2. Express Regular adalah jenis layanan kiriman dengan estimasi waktu


penyampaian 2 sampai 4 hari kerja untuk tujuan (destination) kota–kota yang dapat
dilayani dengan penerbangan langsung (direct flight), layanan ini tidak melayani
pengantaran pada hari minggu dan hari libur.

3. Yakin Esok Sampai (YES) adalah layanan kiriman yang melayani


pengiriman ke beberapa kota tujuan (582 kota) dimana apabila kiriman tidak terkirim
keesokan harinya maka ongkos kirim secara otomatis akan dikembalikan kepada
pengirim (Money Back Guarantee), kiriman ini melayani pengantaran untuk hari
Minggu dan hari libur.

4. Super Speed (SS) adalah layanan pengiriman dengan waktu penyampaian


dilakukan pada hari yang sama atau paling lambat keesokan harinya sebelum jam
10.00 waktu setempat layanan ini berlaku untuk tujuan yang mempunyai
penerbangan langsung, untuk kiriman ini berlaku cut off time dengan menyesuaikan
jadwal penerbangan.

5. Diplomat Service adalah layanan dengan penekanan utama pada faktor


pengamanan kiriman karena proses pengirimannya dilakukan dengan “Hand Carry”
atau diantar sendiri dengan kurir khusus yang menumpang pesawat bersama paket
yang dikirim.

b. Layanan Kurir Intra Kota (Intra City)

15
1. Service Level Agreement (SLA), yaitu pengiriman dengan Service Level
Agreement (SLA) same day services terhitung dari dokumen masuk ke Sorting
Center Intracity. Khusus untuk retail, amplop yg dijual beserta airwaybill dalam satu
paket harga yang sudah termasuk biaya pengiriman, dengan kata lain Prepaid
Envelope.

2. BADAK (Berangkat Dalam Kiloan), Pengiriman dalam hitungan berat


dengan Service Level Agreement (SLA) based on contract. Khusus untuk customer
corporate, dengan fasilitas daily monitoring & report.

c. Jenis Kiriman Dengan Penanganan Khusus

1. High Value Shipment (HVS) :

Asuransi: (0,2 % x Harga Barang) + (Biaya Administrasi Rp 5.000,-) Tanpa


asuransi, menurut Syarat Standar Pengiriman JNE penggantian kehilangan/kerusakan
maksimum s/d 10x biaya kirim untuk kiriman domestik dan US$ 100 untuk kiriman
International.

2. Special Delivery Service (SDS) :

Jenis pelayanan terhadap pelanggan dengan syarat ketentuan pengiriman seperti di


bawah ini :

1. Penerima harus penerima langsung tidak boleh diwakilkan.

2. Harus melampirkan Foto Copy KTP.

3. DO/PO kembali.

4. Dan lainnya sesuai dengan permintaan customer dan pada kiriman ini
ditempelkan stiker SDS.

d. Layanan Kargo Laut dan Udara (Sea and Air Cargo Service) adalah layanan
pengiriman kargo yang diberikan kepada pelanggan dengan lingkup pengantaran ke
seluruh wilayah Indonesia dan ke berbagai negara tujuan diseluruh dunia dengan
menggunakan sarana ekspedisi laut dan udara.

e. Jasa Perpindahan (Moving) adalah layanan perpindahan dan pengepakan


barang seluruh isi rumah, kantor, pabrik atau galeri dan memindahkannya ke lokasi
baru serta membuka pengepakan dimana sebelumnya JNE mengadakan kunjungan

16
untuk mendiskusikan pengemasan, pengepakan serta pengaturan transportasi
angkutan yang tepat sampai ke tujuan.

f. Angkutan Darat (Trucking) adalah layanan jasa angkutan darat yang dijual
secara retail atau permintaan corporate karena JNE telah memiliki jalur dan jadwal
yang sudah ditetapkan.

g. Logistic & Warehousing adalah jenis layanan yang terintegrasi antara


pergudangan (Warehouse), pencatatan (Inventory) dan sekaligus pengantarannya
(Distribution).

h. Jasa Layanan Kepabeanan (Customs Clearance) adalah layanan yang diberikan


kepada customer guna mengantisipasi dan menghindari keterlambatan dalam proses
pengurusan kepabeanan sehingga customer bisa mendapatkan kirimannya tepat pada
waktunya.

i. Jasa Pengiriman Uang, Oktober 2006 JNE bekerja sama dengan Western
Union untuk layanan pengiriman uang.

j. PESONA adalah layanan bagi pelanggan untuk memesan makanan dan


barang–barang khas daerah dengan mudah, cepat dan 100% asli Indonesia. Dipesan
langsung dari kota asalnya, dan dapat diantar di hari yang sama.

k. JNE Online Payment, meningkatkan penjualan dengan memberikan benefit


tambahan berupa pembayaran online payment (PLN, TELKOM, PDAM dan Kereta
Api).

l. Jasa Penjemputan Bandara (Airport Escort) adalah layanan yang diberikan


kepada pelanggan yang bertujuan untuk menjamin kelancaran proses kedatangan,
transit atau keberangkatan para pelanggan. Dalam pelayanan ini JNE menyediakan
jasa pendamping melalui proses Imigrasi dan Kepabeanan, mengatur transportasi,
penginapan, serta reservasi tiket. Layanan ini membantu pelanggan menghindari
keterlambatan dan antrian yang tidak perlu.

Kiriman yang dilarang

1. Surat, Warkat Pos dan atau Kartu Pos.


2. Barang yang dapat dan atau mudah meledak, menyala atau terbakar sendiri.

17
3. Narkotika dan atau obat-obat terlarang lainnya.
4. Pornografi, barang cetakan/benda yang menyinggung kesusilaan.
5. Barang cetakan/rekaman yang isinya dapat mengganggu keamanan &
ketertiban serta stabilitas nasional.
6. Alkohol,minuman keras dan makanan basah.
7. Tanaman & hewan.
8. Senjata api, pisau & petasan.
9. Perhiasan, batu akik/batu-batu berharga, perangko &uang tunai.
10. Perlengkapan dan peralatan judi

Apabila membawa barang yang berbahaya

1. Barang kiriman yang dikategorikan sebagai barang berbahaya dikenakan biaya


tambahan 100% dari biaya kirim.

2. Barang kiriman yang memiliki berat per koli 150 kg atau lebih, dikenakan
biaya tambahan sebesar 50% dari biaya kirim.

3. Kendaraan bermotor/mesin dikenakan biaya tambahan sebesar 100% dari biaya


kirim

Berdasarkan penjabaran di atas, PT Tiki JNE sudah menyediakan banyak pelayanan


kepada calon pelanggan. Hal-hal tersebut dilakukan agar semakin banyak orang
menggunakan jasa pelayanan Tiki JNE. Semakin banyak jenis jasa pengantaran
barang yang disediakan maka pilihan calon konsumen akan semakin banyak pilihan.
Jadi apabila calon konsumen aka mengirimkan paketnya tetapi belum jelas akan
menggnakan jenis jasa apa maka ia dapat mengasumsikan bahwa Tiki JNE aakn
menyediakan fasilitas pengiriman yang ia butuhkan.

3.3.2 Price (Harga)

JNE memberlakukan minimum charge untuk setiap pengiriman adalah 1 Kg.


Meskipun secara aktual berat barang kurang dari 1 Kg. Untuk pengiriman dengan
kemasan besar namun ringan, akan diberlakukan penentuan biaya dengan rumus M3
(perhitungan volume kubikasi untuk mendapatkan nilai Kg dengan rumus). Misal,
panjang kemasan: 35 cm, lebar kemasan: 45 cm, tinggi kemasan: 40 cm.

18
Rumus yang digunakan yaitu :

(Besaran Kg) * Harga per-1 Kg sesuai jarak pengiriman =

(Panjang * Lebar * Tinggi : 6000) * Harga per-1 Kg

Jadi, Besaran Kg = 35 X 45 X 40 : 6000 = 10,5 Kg. Karena JNE memberlakukan 1,5


Kg adalah pembulatan ke atas menjadi 2 Kg, dan 1,45 Kg adalah pembulatan ke
bawah menjadi 1 Kg. Maka perhitungan volume 10,5 Kg akan menjadi 11 Kg.
Sehingga total perhitungannya menjadi 11 Kg * Rp 13.000,- (semisal tarif reguler
per 1 Kg Malang-Jakarta) = Rp. 143.000,- Meskipun pada kenyataannya bobot
barang cuma 7 Kg misalkan. Artinya perlu dicatat, besar kemasan sangat
mempengaruhi jumlah biaya.

3.3.3 Place (Tempat)

Lokasi strategis merupakan persepsi responden terhadap tingkat kenyamanan dan


keamanan bagi pelanggan dalam hal yang dapat meningkatkan kepuasan pelanggan
dikarenakan lokasi yang sangat nyaman bagi pelanggan. Dalam dunia pemasaran
jasa, semakin banyak lokasi/tempat jualan maka brand image dari perusahaan
tersebut akan semakin tinggi karena kemudahan calon konsumen dalam mencapai
tempat tersebut. Apabila suatu perusahaan memilki perwakilan di suatu daerah di
mana belum ada perusahaan sejenis berada maka dapat dipastikan bahwa perusahaan
tersebut akan menjadi pemimpin pasar untuk jasa tersebut di tempat tersebut karena
agen perusahaan tersebut akan menjadi pilihan pertama dari calon konsumen
tersebut. Hali lainnya adalah untuk calon konsumen di luar daerah tersebut apabila
dia akan mengirimkan barang ke tempat tersebut dia akan memilih perusahaan yang
memilki agen/perwakilan di tempat yang dituju.

3.3.4 Promotion (Promosi)

Promosi merupakan salah satu bentuk agar dimana perusahaan semakin hari semakin
bertambah pelanggannya, karena dengan promosi yang baik maka citra perusahaan
akan terangkat dan menambah daya tarik konsumen.

Promosi yang dilakukan pihak Tiki JNE sangatlah bervariasi, mulai dari “WORD of
MOUTH”, periklanan spanduk, banner, radio, dan acara sosial. Tiki JNE juga
menerapkan taktik promosi harga dalam bentuk pemberian jaminan jika terdapat

19
keterlambatan atau tidak sampainya pesanan ke tujuan, dengan kembalinya uang ke
konsumen.

3.3.5 People (Orang)

People (Sumber Daya Manusia) pada perusahaan jasa sangatlah penting karena jasa
membutuhkan kemampuan seseorang untuk memproduksi kepuasan pelanggan
sehingga terjadi loyalitas pelanggan. Maka dari itu pihak Tiki JNE sangatlah selektif
terhadap perekrutan karyawannya. Berdasarkan ketentuan kerjasama dari kantor psat
Jtiki JNE pusat di Jakarta, Cabang harus minimal memiliki 2 orang pekerja yang
berlatar belakang pendidikan SMA.. Untuk dapat memaksimalkan pelayanan di
kantor maka pekerja tersebut haruslah:

1. Memiliki kemampuan mengguakan komputer untuk memasukkan dan


memeriksa data

2. Memilki kemampuan pelayanan antara lain sikap mau menolong, murah


senyum, mudah berkomunikasi dan dapat mempengaruho orang lain.

3. Memilki penampilan yang menarik seperti berbusana seragam yang rapih.

4. Memilki kemampuan berbahasa yang baik ddan kosa-kata yang sopan.

5. Memiliki pengetahuan tentag jasa yang disediakan dengan sangat baik

3.3.6 Process (Proses)

Process (proses pelayanan) merupakan prosedur atau pemroduksian jasa tersebut,


yang biasanya terdapat tahapan-tahapan mulai dari awal pembelian jasa sampai
terjadinya kepuasan atau kekecewaan pelanggan. Hal ini sangat perlu di perhatikan
karena menyangkut kualitas layanan sebuah perusahaan jasa.

Pada perusahaan kurir Tiki JNE memberikan standar pelayanan berupa keramahan
karyawan, ketelitian dalam peng-input-an barang dan alamat yang ingin dituju.
Bahkan ada sebuah fitur layanan untuk pelanggan yang ingin ikut memonitor proses
pengiriman barangnya melalui website resmi Tiki JNE tersebut. Jadi pelanggan akan
akan tahu barangnya sudah sampai di mana atau sudah sampai pada tujuannya.

3.3.7 Physical Evidence (Bukti Fisik)

20
Physical Evidence (bukti fisik) meliputi penampilan fasilitas fisik seperti gedung dan
ruangan pendukung jasa, tersedianya tempat parkir, kebersihan, kerapiaan, dan
kenyamanan ruangan, kelengkapan peralatan komunikasi, dan penampilan karyawan.

Ruangan yang bersih dan rapi, serta penampilan setiap karyawan pada perusahaan
Tiki JNE. Barang kiriman tertata rapi setiap barang yang ingin dikirim oleh
pelanggan telah di pilah-pilah sesuai daerah yang akan dikirim. Tempat parkir disana
juga cukup lebar dan nyaman.

21
BAB IV

KESIMPULAN

4.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang kami dapatkan berdasarkan pengamatan kami ini adalah sebagai
berikut:

1. Segmenting PT Tiki JNE adalah seluruh warga dewasa di Indonesia yang mau
menggunakan jasa pengiriman paket kilat.

2. Targeting PT Tiki JNE adalah warga Indonesia berusia 17-30 tahun yang
bekerja sebagai karyawan dan berpenghasilan antara 2 juta rupiah sampai 5 juta
rupiah.

3. Positioning PT Tiki JNE di mata konsumen jasa pengiriman di Indonesia


cukup bagus, hanya kalah dengan PT Tiki..

4. Produk yang dijual PT Tiki JNE ada 18 jasa pengiriman

5. Price yang ditawarkan oleh PT Tiki JNE cukup bersaing dengan saingan
utamanya yaitu PT Tiki

6. Place yang tersedia dari PT Tiki JNE sudah sangat baik karena sudah memiliki
perwakilan di seluruh provinsi Indonesia

7. Promotion yang dilakukan oleh PT Tike JNE kami nilai cukup tepat karena
sudah dapat memberikan positioning brand yang baik di mata konsumen kiriman
kilat di Indonesia

8. People yang bekerja di PT JNE sudah baik karena telah mendapatkan pelatihan
pelayanan yang diberikan oleh kantor penunjang.

9. Process yang terjadi di PT Tiki JNE terhadap barang yang diterima sangat baik
karena sudah tertuang dalam SOP kerja para karyawan sehingga selama proses
pengiriman barang dapat dideteksi keberadaannya.

10. Physical Evidence dari jasa pelayanan PT Tiki JNE sangat terlihat jelas dari:

· Bentuk bangunan yang memilki ciri khusus PT Tiki JNE

· Seragam kerja para pekerja,dll

22
DAFTAR PUSTAKA

Aditya, Helmi. 2004. “Analisis Pengaruh Merek, Orientasi Stratejik, dan Inovasi
Terhadap Keunggulan Bersaing” Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, Undip Vol 3,
309-324.

Engel, F. Janes, Blakwel & Miniard, 1999. Perilaku Konsumen (Edisi Keenam)
Jakarta:

Lupiyoadi, Rambat, 2001. Manajemen Jasa Teori & Praktek. Jakarta: Salemba
Empat.

Lupiyoadi, R. Dan Hamdani, A. 2006. “Manajemen Pemasaran Jasa Jilid 2” Salemba


Empat Jakarta.

Pearce, J. dan Robinson, R. 1997. “Manajemen Stratejik Jilid I” Binarupa Aksara


Jakarta.

Porter, Michael E. 1993, “Keunggulan Bersaing: Menciptakan dan Mempertahankan


Kinerja Keunggulan” Erlangga, Jakarta.

23

Anda mungkin juga menyukai