Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

Managing in a Global Environment


Disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah pengantar
Manajemen
Dosen pengampu: Dr.Dra.Ratih juliati, M.si

Oeh:
Keompok 5

Muhammad Yapi 202310160311044


M.Tri Zuda 202310160311053
Fayyadh Al-I’tishom 202310160311043

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
nikmat kepada kami sehingga dalam penulisan dan penyusunan makalah yang
berjudul “Marketing procesess and consumer behavior” ini dapat diselesaikan
dengan baik

Tujuan yang mendukung kami menyusun makalah ini adalah tugas dari
mata kuliah pengantar manajemen untuk mencapai nilai yang memenuhi syarat
perkuliahan makalah ini membahas tentang Managing in a Global Environment yang
diharapkan dapat bermanfaat menambah wawasan bagi para pembaca makalah
yang telah kami susun ini.

Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan terimakasih, rasa hormat,


dan penghargaan kepada pihak-pihak yang membantu dalam penyusunan makalah
ini terutama kepada.

1. Dosen mata kuliah pengantar manajemen ibu Dr.Dra.Ratih juliati, M.si


2. Rekan kerjasama kelompok 5 yang telah bekerjasama dengan baik sebagai
tim sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
3. Orang tua penulis yang banyak memberikan dukungan baik moril maupun
material.
4. Semua pihak yang tidak dapat penulis rinci satu per satu yang telah
membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari pihak manapun yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah kami. Semoga Allah senantiasa
meridhoi usaha kita.

Malang, September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1

1.1 Latar Belakang..............................................................................1


1.2 Rumusan Masalah........................................................................2
1.3 Tujuan ..........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................3

2.1 Pemasaran.....................................................................................3

2.1.1 Definisi Umum Pemasaran.................................................3

2.1.2 Strategi Bauran-bauran Pemasaran.....................................3

2.1.3 Target Pemasaran...............................................................4

2.1.4 Riset Pemasaran..................................................................5

2.2 Memahami Perilaku Konsumen..................................................7

2.2.1 Pengaruh Perilaku Konsumen............................................7

2.2.2 Proses Pembelian Konsumen.............................................8

2.2.3 Perilaku Pemasaran dan Pembelian Organisasi..................9

2.3 Mengembangkan Produk Baru....................................................11

2.3.1 Proses Pengembangan Produk............................................11

2.3.2 Proses Pengembangan Tujuh Langkah...............................12

BAB III PENUTUP.........................................................................................15

3.1 Kesimpulan..................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Dalam dunia bisnis pastinya kita tidak asing dengan istilah
pemasaran produk bisnis yang berhubungan erat dengan perilaku
konsumen yang menerima proses pemasaran yang sedang dijalankan.
Karena kita semua adaah konsumen dan karena kita semua membei barang
dan jasa, kita dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran berbagai perusahaan
yang menginginkan kita membeli produk mereka dan bukannya produk
pesaing. Tetapi sebagai konsumen kita sesungguhnya merupakan unsur
penting dalam proses pemasaran.
Apa yang membuat pembei tertarik pada produk tertentu dan
bukannya pada produk lain?, waaupun keinginan kita terhadap berbagai
barang dan jasa yang tersedia bagi kita mungkin tidak terbatas, sumber
keuangan kita yang terbatas mendorong kebanyakan orang untuk menjadi
seektif. Sejalan dengan itu konsumen membei produk yang menawarkan
niai terbaik sewaktu harus memenuhi ebutuhan dan keinginan mereka.
Tenaga-tenaga pemasaran telah lama menyadari bahwa produk dan
jasa tidak dapat menjadi “seluruh barang untuk semua orang”. Pembeli
memiliki seera, minat, tujuan gaya hidup, dan lain-lain yang berbeda-beda.
Kemunculan konsep pemasaran dan kesadaran akan kebutuhan dan
keinginan konsumen membuat tenaga-tenaga pemasaran berfikir dari segi
pasar sasaran sampai kelompok orang-orang yang memiliki keinginan dan
kebutuhan yang serupa.target pemasaran jelas jelas membutuhkan
pelanggan,setelah mereka mengidentifikasi pelanggan pelanggan dapat
menerapkan beragam strategi yang sesuai.

1
1.2 Rumusan masalah
1. Jelaskan konsep pemasaran dan identifikasi lima kekuatan yang
membentuk lingkungan pemasaran eksternal?
2. Jelaskan tujuan rencana pemasaran dan identifikasi komponen
utamanya?
3. Jelaskan segmentasi pasar dan bagaimana segmentasi tersebut
digunakan dalam target pemasaran?
4. Apa tujuan riset pemasaran dan bandingkan empat metode riset
pemasaran?
5. Jelaskan proses pembelian konsumen dan faktor-faktor utama yang
mempengaruhi proses tersebut?
6. Apa empat kategori pasar organisasi dan perbedaan perilaku pembelian
organisasi dari perilaku pembelian konsumen?

1.3 Tujuan
1. Untuk memahami konsep pemasaran dan menggambarkan lima kekuatan
yang membentuk lingkungan pemasaran eksternal.
2. Untuk memahami tujuan rencana pemasaran dan mengidentifikasikan
empat komponen bauran pemasaran.
3. Untuk memahami segmentasi pasar dan memperlihatkan cara
menggunakan segmentasi tersebut Selama pemasaran bersasaran.
4. Untuk memahami tujuan dan nilai riset pemasaran.
5. Untuk menguraikan faktor-faktor Kunci yang mempengaruhi proses
pembelian konsumen.
6. Untuk memahami tiga kategori pasar organisasi dan menjelaskan
perbedaan perilaku pembelian organisasi dari perilaku pembelian
konsumen.
7. Untuk memahami penggambaran bauran pemasaran internasional dan
bisnis kecil.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pemasaran

2.1.1 Definisi umum pemasaran

Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsep,


penetapan harga, promosi, serta distribusi atas gagasan, barang, dan jasa
untuk menciptakan pertukaran yang mampu memenuhi sasaran
perseorangan dan organisasi. Pada proses ini akan lebih fokus terhadap
lingkungan pemasaran dan pengembangan strategi pemasaran. Jadi,
intinya ada empat strategi yang membentuk gabungan pemasaran
(marketing mix): pengembangan, penetapan harga, promosi, dan
penetapan produk.

Dalam memaksimalkan pelaksanaan pemasaran, kita harus


memperhatikan poin-poin berikut:

1. Memberikan nilai dan kepuasan kepada konsumen.


2. Memaksimalkan kualitas barang, jasa, dan gagasan yang telah ada.
3. Menyesuaikan lingkungan pemasaran.
4. Nilai dan kegunaan cara pemasaran
5. Pemasaran relasional

3
2.1.2 Strategi bauran pemasaran

Agar proses pemasaran berjalan sesuai dengan espektasi, tentunya


harus ada perencanaan mulai dari siapa yang memimpin dan faktor
pendukung lainnya. Bauran pemasaran adalah gabungan strategi
produk, penetapan harga, promosi, dan distribusi yang digunakan untuk
memasarkan produk. Jadi ada empat bauran yang perlu di perhatikan:

Produk terdiri dari produk barang, jasa atau gagasan yang telah
dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Tantangan bagi
tenga pemasaran yaitu mengembangkan produk baru yang harus selalu
dipertimbangkan dengan faktor perubahan-prubahan teknologi,
perubahan keinginan dan kebutuhan konsumen, serta perubahan kondisi
ekonomi. Memenuhi kebutuhan konsumen berarti mengubah produk-
produk yang telah ada untuk dapat menyesuaikan kualitas dengan pasar
dan pesaing yang baru muncul.

Penetapan harga merupakan tindakan penyeimbangan yang paing


sesuai. Disatu sisi, harga harus mendukung biaya operasi, administrasi,
dan riset juga pemasaran. Disisi lain harga tidak dapat terlalu tinggi
yang nantinya mengakibatkan konsumen berpaling ke produk pesaing.
Penetapan harga yang berhasil harus menguntungkan diantara kedua
kebutuhan tersebut. Strategi harga rendah dan strategi harga tinggi
dapat efektif pada situasi yang berbeda. Harga rendah, lebih fokus pada
volume penjualan yang lebih banyak. Harga tinggi, lebih fokus dalam
meningkatkan laba per-unit.

Distribusi menempatkan produk ke outlet yang seusai. Perusahaan


harus memutuskan mengenai saluran yang akan digunakan dalam
mendistribusikan produk-produk mereka. Sebagai contoh banyak
produsen menjual kepada perusahaan lain kemudian mendisrtibusika
kepada pengecer. Perusahaan lain menjual langsung kepada pengajar
besar seperti Kmart. Lalu perusahaan itu menjual langsung pada
konsumen akhir.

4
Promosi yang mengacu pada teknik-teknik mengomunikasikan
informasi tentang suatu produk. Bahan promosi terpenting mencakup
ikan, penjualan pribadi, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat.

2.1.3 Target pemasaran

Kemunculan konsep pemasaran dan kesadaran akan kebutuhan dan


keinginan konsumen membuat tenaga pemasaran berpikir dari segi
pasar sasaran yaitu kelompok orang-orang yang memiliki keinginan dan
kebutuhan yang serupa. Menyeleksi pasar sasaran merupakan langkah
awal strategi pemasaran. Lalu target pemasaran pasti membutuhkan
segmentasi pasar yaitu pembagian pasar dalam kategori jenis
pelanggan. Setelah mereka mengidentifikasi keadaan pasar, perusahaan
menerapkan beragam strategi. Ingatlah, segmentasi merupakan strategi
untuk menganalisis komsumen, bukan produk.

Mengidentifikasi segmen pasar para peneliti menemukan


sejumah pengaruh berbeda pada perilaku konsomen. Ada 4 yang paling
penting adalah variabel geografis, demografis, psikografis, dan variabe
perilaku.

Variabel geografis adalah unit geografis dari negara sampai ke


lingkungan tetangga yang dapat dipertimbangkan dalam pengmbangan
strategis segmentasi. Contoh, pertimbangkanlah suatu proyek
pemasaran jaket tebal dan hangat diuar kota Minnesota. Permintaannya
akan menjadi tinngi dan harganya sangat bersaing. Menempatkan iklan
daam koran lokal mungkin akan sangat efektif, dan lokasi pengajar
yang bagus dapat berupa lokasi yang dengan mudah dicapai dari
beberapa kota kecil.

Variabel Demografis menggambarkan populasi yang dapat


dipertimbangkan dalam menggembangkan strategi segmentasi. Contoh,
beberapa ciri konsumsi umum dapat dikaitkan dengan kelompok usia
(18-25, 26-35, dan lain-lain), dengan demikian seorang pemasar dapat
membagi pasar kedalam kelompok usia.

5
Variabel Psikografis seperti gaya hidup, pendapatan, minat, dan
sikap, yang dapat dipertimbangkan strategi segmentasi. Contoh, banyak
perusahaan di Polandia yang telah berhasil mengatasi penolakan
konsumen dengan mempromosikan keamanan dan perlunya
menggunakan kartu kredit, bukannya semata-mata bergantung pada
uang tunai. Tetapi karena melonjaknya perekonomian dan munculnya
masyarakat yang tumbuh dengan subur.

Variabel perilaku yang didasarkan pada cara konsumen


menggunakan produk, manfaat yang mereka harapkan dari produk
tersebut, alasan mereka membelinya, dan kesetiaan mereka terhadap
produk tersebut. Contoh, produsen sepatu wanita mungkin akan
memilih 3 segmen, yaitu yang memakai sepatu olahraga, casual, dan
sepatu gaun malam. Setiap segmen pasar itu mencari manfaat yang
berbeda. Seperti wanita yang membeli sepatu olahraga, misalnya, tidak
terlalu peduli akan penampilan tetapi lebih memperhatikan bantalan
telapak, kekokohan, dan daya tarik sol sepatunya.

2.1.4 Riset pemasaran


Studi mengenai kebutuhan dan keinginan konsumen serta
bagaimana mencari cara terbaik agar penjual dapat memenuhi
kebutuhan tersebut. Perhatikan gambar dibawah ini.

6
Pada gambar diatas, puncaknya adalah untuk meningkatkan daya
saing perusahaan, yaitu dengan cara memahami hubungan di antara
pihak berkepentingan perusahaan, variabel-variabel pemasaran,
pertimbangan lingkungan, dan keputusan pemasarannya. Mereka
menentukan jenis informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan
strategi pemasaran, penetapan tujuan, dan pemilihan target pasar.
Dalam melaksanakannya, mereka mungkin melakukan suatu penelitian
mengenai tanggapan pelanggan terhadap usulan perubahan bauran
pemasaran yang ada disaat itu.

Ada 5 proses dalam melakukan riset pemasaran yaitu:

1. Mempelajari situasi terakhir.


2. Memiih metode riset.
3. Mengumpulkan data.
4. Menganaisis data.
5. Mempersiapkan laporan.

2.2 Memahami Perilaku konsumen

Riset pasar dapat memberi tahu kita kualitas seperti apa yang diinginkan
orang-orang dalam sebuah VCR baru, tetapi riset tersebut tidak dapat
memberi tahu alas an orang-orang membeli VCR tertentu.

2.2.1 Pengaruh-pengaruh perilaku konsumen

Untuk memahami perilaku konsumen, tenaga-tenaga pemasaran


sangat bergantung pada bidang psikologi dan sosiologi. Hasilnya
berfokus pada empat bidang yang menjadi pengaruh utama terhadap
perilaku konsumen, yaitu :

1. Pengaruh psikologis mencakup motivasi, persepsi, kemampuan


belajar, dan sikap individu.
2. Pengaruh pribadi mencakup gaya hidup, kepribadian, dan status
ekonomi.

7
3. Pengaruh sosial mencakup keluarga, pendapat pemimpin, dan
kelompok referensi lainnya seperti teman, rekan kerja, dan rekan
seprofesi.
4. Pengaruh budaya mencakup budaya (“cara hidup” yang
membedakan satu kelompok besar dengan kelompok lainnya),
subkultur (kelompok yang lebih kecil, seperti kelompok etnis yang
memiliki nilai-nilai bersama), dan kelas social (kelompok-
kelompok berdasarkan peringkat budaya menurut kriteria seperti
latar belakang, pekerjaan, dan pendapatan).

2.2.2 Proses pembelian konsumen

Mahasiswa studi perilaku konsumen telah membuat berbagai


model untuk membantu tenaga pemasaran memahami keputusan
konsumen membeli produk. Gambar 10.3 memperlihatkan satu model
seperti itu. Inti model itu dan model-model serupa lainnya adalah
kesadaran akan adanya pengaruh psikososial yang mengarah pada
konsumsi. Akhirnya, tenaga pemasaran menggunakan informasi itu
untuk mengembangkan rencana pemasaran.

Gambar 10.3

8
Kesadaran akan Masalah/Kebutuhan Proses pembelian dimulai
apabila konsumen menyadari suatu masalah atau kebutuhan. Setelah
berolahraga berat, misalnya, anda menyadari bahwa and ahaus dan
perlu minum. Kesadaran akan kebutuhan juga terjadi sewaktu anda
memiliki peluang untuk mengubah kebiasaan membeli anda.

Pencarian Informasi tidak selalu dilakukan secara intens, tetapi


sebelum melakukan pembelian besar, banyak orang mencari informasi
dari sumber-sumber pribadi, Masyarakat umum, dan pengalaman.

Evaluasi Alternatif yaitu mengumpulkan beberapa pengetahuan


produk tersebut selama tahap pencarian informasi dan
menggabungkannya denga apa yang telah anda ketahui sebelumnya.
Dengan menganalisis atribut produk yang ada pada produk tertentu
(warna, rasa, harga, prestise, kualitas, jasa), anda akan
mempertimbangkan pilihan anda dan memutuskan produk apa yang
paling memenuhu kebutuhan anda.

Keputusan membeli Akhirnya, para konsumen harus membuat


keputusan membeli. Keputusan membeli didasarkan pada motif yang
rasional, motif emosional, atau keduanya. Motif rasional mencakup
evaluasi yang logis atas sejumlah atribut produk : biaya, kualitas, dan
kegunaan. Motif emosional mencakup factor-faktor non-objektif dan
mencakup kemampuan bersosialisasi, meniru orang lain, serta estetika.

Evaluasi Pascapembelian Tenaga-tenaga pemasaran ingin


konsumennya puas setelah mengonsumsi produknya sehingga mereka
diharapkan akan membelinya Kembali. Karena konsumen tidak ingin
menjalani proses pengambilan keputusan yang rumit setiap kali
melakukan pembelian, mereka sering membeli Kembali yang telah
mereka gunakan dan merasa sukai. Tidak seluruh konsumen puas atas
pembelian mereka. Konsumen yang tidak puas pasti tidak akan
membeli lagi produk-produk yang sama.

9
2.2.3 Perilaku Pemasaran dan Pembelian Organisasi

Dalam pasar konsumen, transaksi jual-beli terihat jelas di mata


umum. Akan tetapi, yang sama pentinganya tetapi kurang terlihat nyata,
adalah pasar organisasi/pasar perdagangan, Pemasaran kepada para
pembeli itu mencakup berbagai jenis pasar organisasi yang berbeda dan
dengan perilaku yang cukup berbeda dibandingkan yang ditemukan
pada pasar konsumen.

Pasar Organisasi atau pasar komersial dibagi ke dalam tiga


kategori, yaitu :

1. Pasar Industri Mencakup bisnis yang membeli berang-barng


yang tergolong ke dalam salah satu dari dua kategori : barang-
barang yang diubah menjadi produk lain dan barang-barang
yang digunakan selama produksi.
2. Pasar Pedagang Perantara Sebelum produk-produk
mencapai konsumen, mereka melewati pasar pedagang
perantara (reseller market) yang terdiri dari para perantara,
meliputi pedagang besar dan pengecer, yang membeli barang
jadi dan menjualnya Kembali.
3. Pasar Pemerintah dan Intsitusi Terdiri dari organisasi
nonpemerintah, seperti rumah sakit, tempat ibadah, museum,
dan badan amal, yang juga menggunakan perlengkapan dan
peralatan, selain jasa hukum, akuntansi, dan transportasi.

Perilaku Pembelian Organisasi Hanya memiliki sedikit


persamaan dengan praktek-praktek pembelian konsumen.
Perbedaannya meliputi keterampilan mebeli pada diri pembeli serta
hubungan antara pembeli dan penjual.

Perbedaan Pembeli

 Sebagai Profesional, pembeli organisasi dilatih mengenai


pengaturan hubungan antara pembeli dan penjual serta
mengenai metode untuk melakukan negosiasi dengan

10
pembeli. Apabila perjanjian pembeli-penjual telah dicapai,
pembeli organisasi juga membuat kontrak formal.
 Sebagai ketentuan. Pembeli industri merupakan para
spesialis Perusahaan berbagai lini produk. Sebagai salah
satu dari beberapa pembeli disuatu took roti besar,
misalnya, anda mungkin memiliki spesialisasi dibidang
bahan baku. Pembeli lain mungkin memiliki spesialisai
dibidang peralatan pembakaran, sementara orang yang
ketiga mungkin membeli peralatan dan perlengkapan
kantor.
 Pembeli industri sering kali menjadi pakar di bidang
produk yang akan mereka beli. Biasanya, pembeli
organisasi berlajar mengenai produk yang bersaing dan
pemasok alternatif dengan cara mendatangi pameran
pedagang, membaca majalah perdagangan, serta
mengadakan diskusi teknis perwakilan penjual

Perbedaan Hubungan Pembeli dan Penjual Hubungan antara


konsumen dan penjual kadang-kadang bersifat tidak pribadi dan
berumur pendek; hubungan itu sering kali berupa interaksi satu kali
yang dilakukan secara singkat. Begitu sebaliknya, situasi industry
sering kali mencakup hubungan pembeli dan penjual dalam frekuensi
yang sering dan berlangsung lama. Jadi, pembeli dan pemasok dapat
Bersama-sama membentuk tim perancangan yang menciptakan produk
yang akan menguntungkan kedua belah pihak.

2.3 Mengembangkan Produk Baru

2.3.1. Proses Pengembangan Produk Baru

Proses pengembangan produk baru mengacu pada seluruh rentang


kegiatan perusahaan dalam mengkoseptualisasikan dan mewujudkan
pernawaran baru. Sebuah konsep produk mungkin berasal dari pasar,
di laboraturium, atau ruang kerja, atau yang di sebut fuzzy front end.
Ide datang dari kebutuhan pelanggan juga. Proses pengembangan

11
produk baru biasanya di bagi menjadi beberapa tahap, fase, atau
langkah.

Kegiatan, mulai dari menyusun ide produk baru, meneliti,


merencanakan, merancang, membuat prototipe, dan menguji, sebelum
meluncurkan ke pasar. Proses pengembangan produk baru adalah
serangkaian langkah atau tahapan spesifik yang digunakan
perusahaan, hal ini dilakukan untuk mencapai realisasi penawaran
baru dalam memenuhi kebutuhan pasar.

Hampir setiap perusahaan mengembangkan produk atau kayanan


baru, teknik pengembangan baru berbeda secara substansial dari satu
perusahaan ke perusahaan lain. Hal ini tergantung pada industri, jenis
produk, dan apakah produk merupakan peningkatan tambahan atau
inovasi terobosan. Ini mungkin bentuk manajemen proses paling
berdampak yang dapat dilakukan perusahaan, selain mengelola siklus
hidup produk itu sendiri

2.3.2 Proses Pengembangan Tujuh Langkah

1. Penyusunan Ide
Proses pengembangan produk baru dimulai dengan
pembuatan ide. Pada tahap ini, kita bisa melakukan
brainstorming ide yang akan membantumu memecahkan masalah
pelanggan dengan cara baru dan inovatif. Saat menemukan ide
yang akan membantu memecahkan kebutuhan pelanggan, penting
untuk memiliki pemahaman yang kuat tentang target pasar. Selain
itu, kita perlu tahu poin kesulitan pelanggan yang ingin kita
selesaikan dan carikan solusinya
2. Penelitian
Setelah kita mengembangkan ide produk, langkah selanjutnya
adalah melakukan penelitian untuk menjadikan produk tersebut

12
nyata. Ada berbagai langkah yang dapat dilakukan untuk
melakukan proses pengembangan produk baru ini.
- Pertama, bisa melakukan riset pasar untuk memahami
sentimen saat ini di produksi.
- Kedua, lakukanlah analisis kompetitor. Hal ini untuk
memahami hal-hal yang dianggap kurang oleh pelanggan
terhadap produk atau layanan kompetitor, kita dapat
memasukkan pengetahuan tersebut ke dalam pengembangan
produk, agar lebih sesuai dengan kebutuhan target pasar kita.
Pada tahap ini, kita juga bisa mendapatkan umpan balik awal
dari pelanggan tentang ide produk sebelum membuat definisi
akhir untuk produk. Salah satu cara terbaik untuk
mendapatkan umpan balik ini, yaitu melalui survei. Kita
dapat dengan mudah dan cepat mengumpulkan informasi dari
pelanggan yang sudah ada. Pada tahap ini mungkin akan ada
pengulangan, karena penelitianmu dilakukan untuk
memperbaiki ide orisinal.
3. Perencanaan
Tahap ketiga, yaitu perencanaan. Pada tahap ini kita
merumuskan ide/definisi produk akhir berdasarkan ide dan
penelitian awal, kemudian mulai membuat rencana untuk
mewujudkan saat kita menentukan produk akhir, kita harus mulai
merencanakan apa yang kita perlukan untuk membuatnya.
Misalnya, jika membuat produk fisik, kita harus mencari bahan
yang diperlukan atau menemukan mitra produksi yang akan
membantu memasarkan secara efektif ketika produk selesai.
Termasuk merencanakan model penetapan harga yang masuk akal
untuk produk dan memastikan pelanggan akan membayar.
Penting juga untuk mengidentifikasi tim yang akan terlibat dalam
proses pengembangan produk baru yang akan membantu
membawanya ke pasar. Mulai dari tim pemasaran yang akan

13
memasarkan produk, hingga kemungkinan mitra eksternal yang
akan membantu produksi.
4. Pembuatan prototipe
fase pembuatan prototipe adalah ketika kita datang dengan
produk sampel yang akan dibuat selama produksi massal.
Prototipe ini sering disebut sebagai minimum viable product
(MVP), yang merupakan versi dasar produk, ini masih mirip
dengan produk akhir yang akan membantu memahami cara
kerjanya dan mengidentifikasi area apa pun yang perlu diperbaiki
dan ditingkatkan. Kita dapat membuat beberapa prototipe serta
bolak-balik antara tahap ini dengan tahap pengujian sebelum
memiliki prototipe akhir.
5. Pengujian
Sebelum meluncurkan produk, kita perlu mengujinya untuk
memastikan produk akan berfungsi seperti yang diiklankan dan
secara efektif memenuhi kebutuhan pelanggan. Jadi, selama tahap
ini kita akan membagikan prototipe dengan audiens target dan
meminta umpan balik yang dapat ditindak lanjuti tentang cara
kerja produk.
Pada dasarnya, produkmu akan digunakan dalam situasi yang
mirip dengan kasus penggunaan di dunia nyata. Jadi, kita tahu
persis apa yang berhasil dan apa yang tidak. Terkadang, hasil
pengujian mengharuskan untuk kembali dan membuat perubahan
pada prototipe. Setelah merasa prototipe sudah selesai dan siap
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, kita bisa lanjut ke proses
pengembangan produk baru selanjutnya.
6. Pengembangan produk
Tahap ini melibatkan pembentukan produk akhir yang akan
dikomersialkan setelah selesai. Kita bisa menggunakan wawasan
yang diperoleh dari penguji MVP untuk membuat sentuhan akhir
pada prototipe dan memulai produksi massal. Tergantung pada
jenis bisnis mungkin akan memiliki proses yang berbeda untuk

14
pengembangan produk. Misalnya, menjalankan bisnis SaaS
(Software as a Service), tim pengembangan software atau
pemrograman internal akan bekerja menyelesaikan coding.
Jika kita membuat produk fisik, kita dapat memperkerjakan
tenaga kerja untuk komponen tertentu dan merakit produk akhir
di gudang. Apa pun prosesnya, tahap perencanaan seharusnya
dapat membantu mengidentifikasi bagaimana pengembangan
produk akan berjalan.
7. Komersialisasi
Tahap akhir dari proses pengembangan produk baru, yaitu
komersialisasi, di mana kamu memperkenalkan produk ke pasar.
Kamu dapat mengimplementasikan rencana pemasaran untuk
membuat audiens mengetahui produk barumu. Lakukam pula
campaign yang akan menarik mereka untuk pelanggan. Meskipun
ini adalah tahap akhir, banyak bisnis meluncurkan produk mereka
dan seiring berjalannya waktu, kembali melakukan perbaikan
pada produk. Hal ini karena bisnismu mendapatkan umpan balik
pelanggan lebih banyak. Selain itu, adanya perubahan pasar yang
membuat bisnis beradaptasi untuk selalu memberikan user
experience terbaik.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pemasaran adalah aktivitas dan proses menciptakan, mengkomunikasikan,


menyampaikan, dan mempertukarkan tawaran yang bernilai bagi pelanggan, klien,
mitra, dan masyarakat umum. Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan
manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia.

Seperti lingkungan pemasaran eksternal,pemasaran segmentasi, riset pemasaran,


serta pemasaran komersial. Adapun contoh pemasaran eksternal seperti situs web,
interaksi media sosial, iklan cetak, TV, dan radio. Salah satu contoh segmentasi pasar
adalah ketika Anda menjadi seorang produsen. Contoh riset pemasaran adalah
penelitian pasar. Contoh pemasaran komersial ialah pengembangan produk baru dan
promosi atau pengiklanan.

DAFTAR PUSTAKA

16
Ronald J. Ebert . Ricky W. Griffin “Busuness Essentials” twelfth edition Global
Edition 2020.

17

Anda mungkin juga menyukai