Oeh:
Keompok 5
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
nikmat kepada kami sehingga dalam penulisan dan penyusunan makalah yang
berjudul “Marketing procesess and consumer behavior” ini dapat diselesaikan
dengan baik
Tujuan yang mendukung kami menyusun makalah ini adalah tugas dari
mata kuliah pengantar manajemen untuk mencapai nilai yang memenuhi syarat
perkuliahan makalah ini membahas tentang Managing in a Global Environment yang
diharapkan dapat bermanfaat menambah wawasan bagi para pembaca makalah
yang telah kami susun ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari pihak manapun yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah kami. Semoga Allah senantiasa
meridhoi usaha kita.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................3
2.1 Pemasaran.....................................................................................3
3.1 Kesimpulan..................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan masalah
1. Jelaskan konsep pemasaran dan identifikasi lima kekuatan yang
membentuk lingkungan pemasaran eksternal?
2. Jelaskan tujuan rencana pemasaran dan identifikasi komponen
utamanya?
3. Jelaskan segmentasi pasar dan bagaimana segmentasi tersebut
digunakan dalam target pemasaran?
4. Apa tujuan riset pemasaran dan bandingkan empat metode riset
pemasaran?
5. Jelaskan proses pembelian konsumen dan faktor-faktor utama yang
mempengaruhi proses tersebut?
6. Apa empat kategori pasar organisasi dan perbedaan perilaku pembelian
organisasi dari perilaku pembelian konsumen?
1.3 Tujuan
1. Untuk memahami konsep pemasaran dan menggambarkan lima kekuatan
yang membentuk lingkungan pemasaran eksternal.
2. Untuk memahami tujuan rencana pemasaran dan mengidentifikasikan
empat komponen bauran pemasaran.
3. Untuk memahami segmentasi pasar dan memperlihatkan cara
menggunakan segmentasi tersebut Selama pemasaran bersasaran.
4. Untuk memahami tujuan dan nilai riset pemasaran.
5. Untuk menguraikan faktor-faktor Kunci yang mempengaruhi proses
pembelian konsumen.
6. Untuk memahami tiga kategori pasar organisasi dan menjelaskan
perbedaan perilaku pembelian organisasi dari perilaku pembelian
konsumen.
7. Untuk memahami penggambaran bauran pemasaran internasional dan
bisnis kecil.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pemasaran
3
2.1.2 Strategi bauran pemasaran
Produk terdiri dari produk barang, jasa atau gagasan yang telah
dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Tantangan bagi
tenga pemasaran yaitu mengembangkan produk baru yang harus selalu
dipertimbangkan dengan faktor perubahan-prubahan teknologi,
perubahan keinginan dan kebutuhan konsumen, serta perubahan kondisi
ekonomi. Memenuhi kebutuhan konsumen berarti mengubah produk-
produk yang telah ada untuk dapat menyesuaikan kualitas dengan pasar
dan pesaing yang baru muncul.
4
Promosi yang mengacu pada teknik-teknik mengomunikasikan
informasi tentang suatu produk. Bahan promosi terpenting mencakup
ikan, penjualan pribadi, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat.
5
Variabel Psikografis seperti gaya hidup, pendapatan, minat, dan
sikap, yang dapat dipertimbangkan strategi segmentasi. Contoh, banyak
perusahaan di Polandia yang telah berhasil mengatasi penolakan
konsumen dengan mempromosikan keamanan dan perlunya
menggunakan kartu kredit, bukannya semata-mata bergantung pada
uang tunai. Tetapi karena melonjaknya perekonomian dan munculnya
masyarakat yang tumbuh dengan subur.
6
Pada gambar diatas, puncaknya adalah untuk meningkatkan daya
saing perusahaan, yaitu dengan cara memahami hubungan di antara
pihak berkepentingan perusahaan, variabel-variabel pemasaran,
pertimbangan lingkungan, dan keputusan pemasarannya. Mereka
menentukan jenis informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan
strategi pemasaran, penetapan tujuan, dan pemilihan target pasar.
Dalam melaksanakannya, mereka mungkin melakukan suatu penelitian
mengenai tanggapan pelanggan terhadap usulan perubahan bauran
pemasaran yang ada disaat itu.
Riset pasar dapat memberi tahu kita kualitas seperti apa yang diinginkan
orang-orang dalam sebuah VCR baru, tetapi riset tersebut tidak dapat
memberi tahu alas an orang-orang membeli VCR tertentu.
7
3. Pengaruh sosial mencakup keluarga, pendapat pemimpin, dan
kelompok referensi lainnya seperti teman, rekan kerja, dan rekan
seprofesi.
4. Pengaruh budaya mencakup budaya (“cara hidup” yang
membedakan satu kelompok besar dengan kelompok lainnya),
subkultur (kelompok yang lebih kecil, seperti kelompok etnis yang
memiliki nilai-nilai bersama), dan kelas social (kelompok-
kelompok berdasarkan peringkat budaya menurut kriteria seperti
latar belakang, pekerjaan, dan pendapatan).
Gambar 10.3
8
Kesadaran akan Masalah/Kebutuhan Proses pembelian dimulai
apabila konsumen menyadari suatu masalah atau kebutuhan. Setelah
berolahraga berat, misalnya, anda menyadari bahwa and ahaus dan
perlu minum. Kesadaran akan kebutuhan juga terjadi sewaktu anda
memiliki peluang untuk mengubah kebiasaan membeli anda.
9
2.2.3 Perilaku Pemasaran dan Pembelian Organisasi
Perbedaan Pembeli
10
pembeli. Apabila perjanjian pembeli-penjual telah dicapai,
pembeli organisasi juga membuat kontrak formal.
Sebagai ketentuan. Pembeli industri merupakan para
spesialis Perusahaan berbagai lini produk. Sebagai salah
satu dari beberapa pembeli disuatu took roti besar,
misalnya, anda mungkin memiliki spesialisasi dibidang
bahan baku. Pembeli lain mungkin memiliki spesialisai
dibidang peralatan pembakaran, sementara orang yang
ketiga mungkin membeli peralatan dan perlengkapan
kantor.
Pembeli industri sering kali menjadi pakar di bidang
produk yang akan mereka beli. Biasanya, pembeli
organisasi berlajar mengenai produk yang bersaing dan
pemasok alternatif dengan cara mendatangi pameran
pedagang, membaca majalah perdagangan, serta
mengadakan diskusi teknis perwakilan penjual
11
produk baru biasanya di bagi menjadi beberapa tahap, fase, atau
langkah.
1. Penyusunan Ide
Proses pengembangan produk baru dimulai dengan
pembuatan ide. Pada tahap ini, kita bisa melakukan
brainstorming ide yang akan membantumu memecahkan masalah
pelanggan dengan cara baru dan inovatif. Saat menemukan ide
yang akan membantu memecahkan kebutuhan pelanggan, penting
untuk memiliki pemahaman yang kuat tentang target pasar. Selain
itu, kita perlu tahu poin kesulitan pelanggan yang ingin kita
selesaikan dan carikan solusinya
2. Penelitian
Setelah kita mengembangkan ide produk, langkah selanjutnya
adalah melakukan penelitian untuk menjadikan produk tersebut
12
nyata. Ada berbagai langkah yang dapat dilakukan untuk
melakukan proses pengembangan produk baru ini.
- Pertama, bisa melakukan riset pasar untuk memahami
sentimen saat ini di produksi.
- Kedua, lakukanlah analisis kompetitor. Hal ini untuk
memahami hal-hal yang dianggap kurang oleh pelanggan
terhadap produk atau layanan kompetitor, kita dapat
memasukkan pengetahuan tersebut ke dalam pengembangan
produk, agar lebih sesuai dengan kebutuhan target pasar kita.
Pada tahap ini, kita juga bisa mendapatkan umpan balik awal
dari pelanggan tentang ide produk sebelum membuat definisi
akhir untuk produk. Salah satu cara terbaik untuk
mendapatkan umpan balik ini, yaitu melalui survei. Kita
dapat dengan mudah dan cepat mengumpulkan informasi dari
pelanggan yang sudah ada. Pada tahap ini mungkin akan ada
pengulangan, karena penelitianmu dilakukan untuk
memperbaiki ide orisinal.
3. Perencanaan
Tahap ketiga, yaitu perencanaan. Pada tahap ini kita
merumuskan ide/definisi produk akhir berdasarkan ide dan
penelitian awal, kemudian mulai membuat rencana untuk
mewujudkan saat kita menentukan produk akhir, kita harus mulai
merencanakan apa yang kita perlukan untuk membuatnya.
Misalnya, jika membuat produk fisik, kita harus mencari bahan
yang diperlukan atau menemukan mitra produksi yang akan
membantu memasarkan secara efektif ketika produk selesai.
Termasuk merencanakan model penetapan harga yang masuk akal
untuk produk dan memastikan pelanggan akan membayar.
Penting juga untuk mengidentifikasi tim yang akan terlibat dalam
proses pengembangan produk baru yang akan membantu
membawanya ke pasar. Mulai dari tim pemasaran yang akan
13
memasarkan produk, hingga kemungkinan mitra eksternal yang
akan membantu produksi.
4. Pembuatan prototipe
fase pembuatan prototipe adalah ketika kita datang dengan
produk sampel yang akan dibuat selama produksi massal.
Prototipe ini sering disebut sebagai minimum viable product
(MVP), yang merupakan versi dasar produk, ini masih mirip
dengan produk akhir yang akan membantu memahami cara
kerjanya dan mengidentifikasi area apa pun yang perlu diperbaiki
dan ditingkatkan. Kita dapat membuat beberapa prototipe serta
bolak-balik antara tahap ini dengan tahap pengujian sebelum
memiliki prototipe akhir.
5. Pengujian
Sebelum meluncurkan produk, kita perlu mengujinya untuk
memastikan produk akan berfungsi seperti yang diiklankan dan
secara efektif memenuhi kebutuhan pelanggan. Jadi, selama tahap
ini kita akan membagikan prototipe dengan audiens target dan
meminta umpan balik yang dapat ditindak lanjuti tentang cara
kerja produk.
Pada dasarnya, produkmu akan digunakan dalam situasi yang
mirip dengan kasus penggunaan di dunia nyata. Jadi, kita tahu
persis apa yang berhasil dan apa yang tidak. Terkadang, hasil
pengujian mengharuskan untuk kembali dan membuat perubahan
pada prototipe. Setelah merasa prototipe sudah selesai dan siap
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, kita bisa lanjut ke proses
pengembangan produk baru selanjutnya.
6. Pengembangan produk
Tahap ini melibatkan pembentukan produk akhir yang akan
dikomersialkan setelah selesai. Kita bisa menggunakan wawasan
yang diperoleh dari penguji MVP untuk membuat sentuhan akhir
pada prototipe dan memulai produksi massal. Tergantung pada
jenis bisnis mungkin akan memiliki proses yang berbeda untuk
14
pengembangan produk. Misalnya, menjalankan bisnis SaaS
(Software as a Service), tim pengembangan software atau
pemrograman internal akan bekerja menyelesaikan coding.
Jika kita membuat produk fisik, kita dapat memperkerjakan
tenaga kerja untuk komponen tertentu dan merakit produk akhir
di gudang. Apa pun prosesnya, tahap perencanaan seharusnya
dapat membantu mengidentifikasi bagaimana pengembangan
produk akan berjalan.
7. Komersialisasi
Tahap akhir dari proses pengembangan produk baru, yaitu
komersialisasi, di mana kamu memperkenalkan produk ke pasar.
Kamu dapat mengimplementasikan rencana pemasaran untuk
membuat audiens mengetahui produk barumu. Lakukam pula
campaign yang akan menarik mereka untuk pelanggan. Meskipun
ini adalah tahap akhir, banyak bisnis meluncurkan produk mereka
dan seiring berjalannya waktu, kembali melakukan perbaikan
pada produk. Hal ini karena bisnismu mendapatkan umpan balik
pelanggan lebih banyak. Selain itu, adanya perubahan pasar yang
membuat bisnis beradaptasi untuk selalu memberikan user
experience terbaik.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
16
Ronald J. Ebert . Ricky W. Griffin “Busuness Essentials” twelfth edition Global
Edition 2020.
17