Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PENGANTAR BISNIS
DOSEN PENGAMPU : Nurhayati, M.M

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 7

1. RIDHO ANDRIYANSYAH (2151040486)


2. YUMNA THANTYA (2151040509)
3. WELI NOVITA SARI (2151040505)
4. WIJI RAHAYU ASTUTI (2151040506)

MANAJEMEN BISNIS SYARI’AH


FAKULTAS EKONOMI BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Nurhayati, M.M pada mata kuliah
Pengantar Bisnis. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nurhayati, M.M selaku dosen pengampu
mata kuliah Pengantar Bisnis, yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan mata kuliah yang dipelajari.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari,
makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, 28 April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

BAB I ......................................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 2
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 2
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................................................. 3
BAB II........................................................................................................................................ 4
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 4
A. Pengertian Manajemen Pemasaran ................................................................................. 4
B. Fungsi Manajemen Pemasaran ....................................................................................... 5
C. Tujuan Manajemen Pemasaran ....................................................................................... 8
D. Konsep Manajemen Pemasaran .................................................................................... 10
E. Strategi Manajemen Pemasaran .................................................................................... 11
F. Rencana Manajemen Pemasaran................................................................................... 13
BAB III .................................................................................................................................... 17
PENUTUP................................................................................................................................ 17
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 18

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di dalam dunia usaha salah satu kegiatan yang harus dilakukan yaitu pemasaran.
Ketika berbicara tentang pemasaran pasti membutuhkan manajemen agar kegiatan
pemasaran bisa berjalan dengan lancar dan tepat sasaran. Manajemen merupakan suatu
proses mengelola atau mengatur suatu kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu melalui
sekelompok orang yang dapat mendatangkan hasil. Manajemen pemasaran termasuk
upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan karena berhubungan
langsung dengan konsumen sebagai pemakai produk. Maka manajemen pemasaran
dapat diartikan sebagai kegiatan dari perusahaan yang sangat erat kaitannya dengan
situasi pasar.
Dalam era persaingan yang semakin ketat pelaku usaha harus pandai dalam
memilih strategi pemasaran yang digunakan. Menawarkan produk-produk yang
dibutuhkan konsumen dengan kualitas yang lebih baik dari produk lain dan berbeda
akan menjadi poin penting dalam meningkatkan kepuasan konsumen atas penggunaan
produk. Sehingga konsumen mau dan rela kembali menikmati apa yang ditawarkan
oleh perusahaan dan menjadi pelanggan setia bagi perusahaan. Untuk itu sebagai
manajer pemasaran harus bisa mengikuti perkembangan zaman agar produk bisa
diterima konsumen sesuai dengan masanya.
Pemasaran bukan kegiatan yang mudah dilakukan oleh setiap orang. Butuh
perencanaan dalam kegiatan tersebut agar bisa sesuai dengan harapan. Banyaknya
pesaing di dalam dunia usaha dapat dijadikan salah satu penghambat dalam
menawarkan produk kepada konsumen, jika salah memilih strategi dan tidak dijalankan
dengan sesuai perencanaan maka untuk mendapatkan kepuasan dari konsumen akan
sangat mustahil. Sehingga keinginan memperoleh keuntungan yang maksimal akan
sulit didapatkan. Keberlangsungan hidup perusahaan pun akan terancam akibat dari
salah memilih strategi pemasaran yang digunakan.

B. Rumusan Masalah
Memahami materi tentang Fungsi Manajemen Pemasaran Dalam Bisnis.

2
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini yaitu untuk meningkatkan
kemampuan dan menambah wawasan bagi penulis dan pembaca mengenai mata kuliah
semester ganjil dengan materi “ Fungsi Manajemen Pemasaran Dalam Bisnis”.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Pemasaran


Secara umum, manajemen pemasaran adalah sebuah rangkaian perencanaan,
proses pelaksanaan, pengawasan serta kegiatan pengendalian pemasaran suatu produk,
agar sebuah perusahaan bisa mencapai target secara efektif dan efisien.
Pemasaran juga merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang
dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk
berkembang, dan mendapatkan laba. Arti pemasaran sering disamakan dengan
pengertian-pengertian: (1) penjualan, (2) perdagangan, dan (3) distribusi. Padahal
istilah-istilah tersebut hanya merupakan satu bagian dari kegiatan pemasaran secara
keseluruhan. Proses pemasaran dimulai jauh sebelum barang-barang diproduksi dan
tidak berakhir dengan penjualan.
Manajemen pemasaran menurut Manullang dan Hutabarat (2016) adalah proses
dalam menganalisa, merencanakan, melaksanakan dan mengontrol kegiatan dalam
pemasaran yang mencangkup ide-ide, barang dan jasa yang berdasar pertukaran dengan
tujuan untuk menghasilkan kepuasan konsumen dan tanggung jawab produsen.
Manajemen pemasaran menurut Swastha D. (2014) adalah perencanaan,
pelaksanan, dan pengendalian pemasaran secara total termasuk perumusan tujuan,
kebijakan dalam pemasaran, program pemasaran dan strategi pemasaran dengan tujuan
menciptakan pertukaran dan memenuhi kebutuhan maupun keinginan konsumen baik
individu atau organisasi.
Definisi pemasaran menurut William J. Stanton, yaitu suatu sistem keseluruhan
dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan
kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Salah Wahab, Crampon, M.A., dan L.M. Rothfield, M.A. dalam buku Tourism
Marketing, menjabarkan manajemen pemasaran sebagai “... proses manajemen yang
digunakan oleh organisasi-organisasi pemerintah atau perusahaan-perusahaan swasta
untuk mengidentifikasikan wisatawan-wisatawan yang mereka pilih, baik yang aktual
maupun yang potensial, dan ber-komunikasi dengan mereka untuk menentukan dan
mempengaruhi keinginan ( like and dislike ) merek pada tingkat lokal, regional,

4
nasional, dan internasional, dan untuk merumuskan dan menyesuaikan produk
pariwisata mereka sesuai dengan situasi maksud untuk mncapai kepuasaan wisatawan
sebesar-besarnya, dan dengan demikian mencapai sasaran mereka.
Menurut Kotler dan Keller2007:27), Manajemen pemasaran merupakan proses
perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta menyalurkan
gagasan barang dan jasa untuk mendapatkan pertukaran yang memenuhi sasaran-
sasaran individu dalam organisasi.
Berdasarkan devinisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran
adalah proses perencanaan, menganalisis, pengorganisasian dan pengontrolan dari
rencana yang sudah disepakati di awal, proses tersebut sangat mempengaruhi berjalan
atau tidak suatu pemasaran maka dari pada itu hal ini bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan maupun keinginan konsumen baik individu maupun organisasi untuk
menghasilkan kepuasan konsumen.

B. Fungsi Manajemen Pemasaran


Secara umum, fungsi manajemen adalah sebagai berikut :
1. Untuk melakukan riset terhadap konsumen.
2. Untuk merencanakan distribusi suatu produk atau barang, agar sampai ditangan
konsumen dengan baik.
3. Agar perusahaan memiliki layanan atau service yang baik kepada konsumen.
4. Sebagai upaya untuk meningkatkan dan mengembangkan suatu produk.
5. Untuk bisa menetapkan suatu harga.
6. Agar perusahaan bisa menciptakan suatu kegiatan pemasaran, yang lebih efektif
dan efisien.
7. Sebagai tempat mengevaluasi suatu strategi promosi dan distribusi barang.
8. Untuk menjalin komunikasi yang baik dengan konsumen.
9. Agar perusahaan bisa memenuhi kebutuhan hingga permintaan konsumen dan
pasar.
Selain itu, manajemen pemasaraan memiliki fungsi lainnya sebagai berikut :

5
1. Fungsi pertukaran
Konsep pertukaran berkaitan dengan pemindahan (pengalihan)
kepemilikan barang dari satu pihak ke pihak lain dalam suatu sistem pemasaran.
Sebagai contoh, pedagang, distributor, atau agen akan memperoleh keuntungan
atas jasa mempertemukan penjual dan pembeli. Mereka terlibat dalam kegiatan
pemasaran. Adapun fungsi pertukaran pada manajemen pemasaran dibagi
menjadi 2 macam fungsi yaitu fungsi pembelian dan fungsi penjualan.
a. Fungsi pembelian
Fungsi pembelian adalah kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh
produk baik barang atau jasa dengan kualitas dan jumlah yang diperlukan
sebagai persediaan dalam memenuhi kebutuhan para konsumen/pembeli.
Selain itu kegiatan itu berusaha agar produk yang diperoleh merupakan
produk yang siap digunakan pada waktu dan tempat tertentu dengan harga
yang sesuai.
Fungsi pembelian pada prinsipnya ialah proses untuk mencari penjual
dan proses timbal balik dari aktivitas penjualan. Oleh karena itu diperlukan
pemahaman mengenai kegiatan yang terkait dalam hal yang mampu
membuat konsumen melakukan pembelian produk. Kegiatan yang termasuk
pada proses pembelian adalah perencanaan, pencarian, kontak konsumen,
assembling, perundingan, dan kontrak.
b. Fungsi penjualan
Fungsi penjualan meliputi aktivitas untuk mempertemukan pembeli dan
penjual. Proses ini dapat dilaksanakan secara langsung ataupun melalui
perantara. Kegiatan penjualan adalah proses awal dari pembelian karena
kegiatan pembelian tidak akan terjadi apabila tidak ada kegiatan penjualan.
Kegiatan yang termasuk pada proses penjualan adalah perencanaan dan
pengembangan produk, pencarian kontak pelanggan, menciptakan
permintaan, negosiasi, dan menghubungi calon pelanggan.

2. Fungsi Fisis
Fungsi fisis pada fungsi manajemen pemasaran fokus pada kegunaan
waktu, lokasi, dan bentuk. Kegunaan tersebut ditambah pada suatu produk
ketika produk tersebut diangkut, diproses, dan disimpan untuk melengkapi
keinginan para konsumen.
6
Fungsi fisis dibagi menjadi beberapa fungsi lainnya, yaitu fungsi
pengangkutan, fungsi penyimpanan, dan fungsi pemrosesan.

a. Fungsi transportasi
Fungsi transortasi ialah proses memindahkan produk dari satu tempat ke
tempat lainnya. Misalkan pemindahan barang dari pabrik menuju ke tempat
konsumen atau distributor.
b. Fungsi penyimpanan
Fungsi penyimpanan pada manajemen pemasaran adalah kegiatan
penyimpanan suatu produk dari ketika telah di produksi hingga waktu
produk tersebut akan dikonsumsi. Pengertian lain fungsi penyimpanan
dalam manajemen pemasaran adalah proses penyimpanan produk yang telah
dibeli sebagai persediaan agar mampu terhindar dari risiko kerusakan
ataupun risiko lainnya yang mungkin terjadi.
c. Fungsi pemrposesan
Fungsi pemrosesan ialah proses pengolahan suatu barang menjadi
barang yang mendapatkan nilai tambah. Sebagai contoh pengolahan buah
nanas menjadi selai nanas sehingga menambah nilai/harga dari produk
sebelumnya.

3. Fungsi penyediaan sarana


Pengertian dari fungsi penyediaan sarana adalah segala kegiatan yang
mampu memperlancar kegiatan operasional pemasaran. Beberapa fungsi
penyediaan sarana adalah sebagai berikut:
a. Informasi pasar
Informasi pasar merupakan hal yang sangat diperlukan bagi calon
pembeli sebelum melakukan transaksi. Informasi pasar menyajikan
berbagai info mengenai situasi dan kondisi perdagangan secara umum yang
berkaitan dengan produk, harga jual, dan situasi secara keseluruhan.
Informasi pasar dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti internet,
media massa/cetak, pemerintahan, maupun pihak swasta.
Penguasaan matang terhadap informasi pasar mampu menjadi bahan
pada perencanaan manajemen pemasaran supaya fungsi utama manajemen
pemasaran dalam perusahaan dalam dijalankan secara optimal. Selain itu
7
informasi tersebut dapat disajikan untuk memenuhi tujuan audit manajemen
fungsi pemasaran dalam perusahaan.
b. Penanggulangan resiko
Selama proses pemasaran berlangsung, pemilik harus mampu
menanggung risiko dan melakukan proses penanggulangan terhadap risiko
tersebut. Oleh karena itu proses perencanaan wajib disusun untuk mengatasi
risiko pada segala fungsi manajemen pemasaran.
c. Standarisasi dan grading
Proses standarisasi dilakukan untuk memudahkan produk untuk dijual
dan dibeli. Sedangkan grading adalah kegiatan pengklasifikasian atau
penggolongan produk ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan kualitas
yang berbeda. Pada setiap kelompok memiliki label dan nama tertentu.
d. Pembiayaan
Tiap kegiatan pada fungsi pemasaran memerlukan modal seperti
keperluan mesin pada fungsi pemrosesan, pergudangan di fungsi
penyimpanan pada manajemen pemasaran, transportasi pada fungsi
pengangkutan, dan lain-lain.

C. Tujuan Manajemen Pemasaran


Dalam manajemen pemasaran tentu harus memiliki tujuan, karena tujuan
merupakan langkah awal untuk melaksanakan suatu kegiatan. Tujuan pemasaran
adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa agar produk yang dijual
akan cocok sesuai dengan keinginan pelanggan, akibatnya produk tersebut dapat
terjual dengan sendirinya. Beberapa tujuan utama dari manajemen pemasaran, sebagai
berikut:
1. Jangka pendek
Tujuan jangka pendek bagi perusahaan adalah untung secepat mungkin.
Artinya dapat menutup semua biaya-biaya produksi yang digunakan dan jika
ada kelebihan maka dikatakan laba.
2. Jangka menengah
Tujuan jangka menengah adalah mengusahakan mencapai titik impas antara
total biaya produksi dan total volume penjualan, memperluas cakupan promosi,
dan berusaha lebih memperbesar cakupan volume penjualan.

8
3. Jangka panjang
Untuk jangka panjang perusahaan mempertahankan para pelanggan setia
agar tetap loyal dengan produknya, antara lain dengan produk inovatif, kreatif
dan berdaya guna lebih serta memberikan potongan harga khusus bagi
pelanggan.
Selain itu ada tugas pokok manajemen yang bertujuan memasarkan produk
perusahaan sehingga tercapai tingkat keuntungan jangka panjang perusahaan, untuk
menjamin kelangsungan hidup serta pengembangan perusahaan. Tugas manajemen
pemasaran juga tidak terlepas dari permintaan. Jadi, tugas manajemen pemasaran
(marketing management) tidak hanya pada mengusahakan dan mengembangakn
permintaan produk perusahaan tetapi juga mencakup pengaturan jumlah, waktu, dan
sifat, permintaan sesuai dengan tujuan perusahaan.
Pada umumnya, jumlah permintaan akan barang atau jasa dapat lebih besar
atau kurang atau sama dengan jumlah permintaan yang diharapkan oleh suatu
perusahaan. Ada delapan sifat permintaan yang menimbulkan tugas pemasaran yang
berbeda. Kedelapan permintaan tersebut antara lain:
a. Permintaan negative
Permintaan negatif merupakan keadaan seluruh atau sebagian segmen yang
penting dari pasar potensial tidak menginginkan barang atau jasa itu dan pada
kenyataannya dapat dibayangkan kemungkinan orang menghindari membayar
harganya.
b. No demand (tidak ada permintaan)
No demand berarti keadaan di mana seluruh atau sebagian segmen penting dari
pasar potensial tidak atau kurang berminat terhadap barang atau jasa tertentu.
c. Latent demand (permintaan tersembunyi)
Latent demand berarti di mana banyak orang merasakan sangat membutuhkan
barang atau jasa yang sampai saat ini belum dihasilkan.
d. Faltering demand (permintaan menurun)
Faltering demand yaitu keadaan di mana permintaan barang atau jasa tertentu
cenderung menurun bila tidak diikuti dengan usaha perbaikan
e. Irregular demand (permintaan yang tidak teratur)
Irregular demand yaitu keadaan di mana terdapat pola waktu dari permintaan
yang ditandai oleh fluktuasi musiman.
f. Full demand (permintaan penuh)
9
Full demand ialah keadaan di mana jumlah dan waktu permintaan adalah sesuai
dengan jumlah yang direncanakan oleh perusahaan. Jadi, semua permintaan dapat
dipenuhi dan tidak ada permintaan yang tidak dapat dipenuhi atau tidak ada
penawaran yang tidak diminta.
g. Overfull demand (permintaan yang berlebihan)
Overfull demand merupakan keadaan dimana permintaan yang ada untuk barang
atau jasa tertentu melebihi tingkat kesediaan perusahaan untuk memenuhinya.
h. Unwholesome demand (permintaan tidak sehat)
Unwholesome demand merupakan suasana di mana suatu permintaan dirasakan
merupakan pelanggaran atau di luar batas perundang-undangan serta tidak
diinginkan untuk ditawarkan atau mengandung unsur yang kurang dikehendaki.

D. Konsep Manajemen Pemasaran


Perusahaan yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran merupakan faktor
penting untuk mencapai sukses usahanya, akan mengetahui adanya cara dan falsafah
baru yang terlibat di dalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut konsep pemasaran
(marketing concept). Sebagai falsafah bisnis, konsep pemasaran bertujuan memberikan
kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen atau berorientasi pada
konsumen (consumer oriented).
Adapun beberapa pengertian dari beberapa tokoh tentang konsep pemasaran.
Menurut Swastha “konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan
bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi
kelangsungan hidup perusahaan.” Sedangkan definisi lain menyatakan bahwa konsep
pemasaran adalah menjadi lebih efektif dari para pesaing dalam memadukan kegiatan
pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran.
Konsep-konsep tersebut pada intinya sama dengan konsep pemasaran yang
meliputi antara lain; Kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas nilai (Value)
dan kepuasan, pertukaran, transaksi, dan hubungan pasar dan pemasaran.
Dengan pemasaran perusahaan berusha menghasilkan laba dari penjualan barang
dan jasa yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pembeli. Disinilah peran manajer
pemasaran dibutuhkan, dimana tugas dari manajer pemasran adalah memilih dan
melaksanakan kegiatan pemasaran yng dapat membantu dalam pencapaian organisasi.

10
Ada lima konsep pemasaran yang mendasari cara perusahaan melakukan kegiatan
pemasarannya yaitu:
1. Konsep berwawasan produksi
Konsep ini berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang mudah
didapat dan murah harganya sehingga fokus utamanya adalah meningkatkan
efisiensi produksi dan memperluas cakupan distribusi.
2. Konsep berwawasan produk
Konsep ini berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang
menawarkan mutu, kinerja terbaik dan hal-hal inovatif lainnya sehingga fokus
utamanya adalah membuat produk yang lebih baik dan berusaha terus menerus
untuk menyempurnakannya.
3. Konsep berwawasan penjualan
Konsep ini berpendapat bahwa kalau konsumen dibiarkan saja maka konsumen
tidak akan membeli produk perusahaan dalam jumlah cukup. Oleh karena itu,
perusahaan harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif.
4. Konsep berwawasan pemasaran
Konsep ini berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri
dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan
kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dari para pesaingnya.
Konsep ini didasarkan pada empat sendi utama, yaitu pasar sasaran, kebutuhan
pelanggan, pemasaran yang terkoordinasi, serta keuntungan.
5. Konsep berwawasan pemasaran bermasyarakat
Konsep ini berpendapat bahwa tugas perusahaan adalah menentukan kebutuhan
dan keinginan serta kepentingan pasar sasaran dan memenuhinya dengan lebih
efektif dan efisiensi dari pada saingannya dengan cara mempertahankan atau
meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

E. Strategi Manajemen Pemasaran


Perencanaan sangat diperlukan untuk mengikuti perkembangan dan
menghadapi persaingan yang semakin ketat dimasa yang akan datang. Tanpa
perencanaan sebuah organisasi mungkin akan melakukan cara-cara ekstrem untuk
menghindari kerugian atau mempertahankan kelangsungan hidupnya. Perencanaan
dapat mencakup suatu periode waktu yang panjang atau pendek. Perencanaan jangka

11
panjang (multi tahun: 3, 5, 10, atau bahkan 25 tahun) biasanya melibatkan peranan
dari manajemen puncak dan atau staf perencanaan khusus. Masalah yang dihadapi
sangat kompleks dan memiliki cakupan yang luas, seperti masalah perluasan pabrik,
pasar, atau produk.
Perencanaan jangka pendek (sampai dengan 1 tahun) biasanya dilakukan oleh
manajemen menengah atau bawah (middle or bottom management) masalah yang
dapat dimasukkan dalam perencanaan jangka pendek ini, antara lain kampanye
periklanan untuk periode yang akan datang, pembelian pada musim yang akan datang,
atau menyangkut daerah operasi dari tenaga pemasaran.
Dalam hal ini, kita harus mengetahui dan membedakan ketiga konsep perencanaan,
yaitu sebagai berikut:
1. Perencanaan perusahaan secara keseluruhan
Hal ini mencakup penentuan tujuan umum perusahaan dalam jangka
panjang dan pengembangan strategi jangka panjang untuk mencapai tujuan
tersebut. Tujuan dan strategi jangka panjang ini kemudian menjadi suatu
kerangka dasar untuk mengembangkan rencana yang tercakup di dalamnya.
Masalah utama yang ada dalam perencanaan perusahaan ini adalah masalah
keuangan, produksi, kebutuhan tenaga kerja, penelitian, dan pengembangan
(research and development),serta penentuan sasaran pasar dan program
pemasarannya. Pertimbangan pemasaran ini cenderung mempengaruhi
kebijakan dalam perusahaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang . Oleh
karena itu perencanaan perusahaan dan perencanaan pemasaran sering dijadikan
satu.
2. Perencanaan pemasaran
Hal ini mencakup pengembangan program jangka panjang untuk masalah-
masalah yang luas dalam bauran pemasaran (marketing mix), yaitu produk
(product), harga (price), tempat (place) dan promosi (promotion). Perencanaan
pada masing-masing variabel tersebut harus dikoordinasikan dan ditangani
dengan baik, sebab setiap variabel bauran pemasaran selalu saling berinteraksi
dengan variabel lainnya.
3. Rencana pemasaran tahunan
Rencana ini mencerminkan proses perencanaan yang berjalan untuk satu
periode waktu. Dalam hal ini, manajemen akan mengembangkan suatu rencana
induk yang mencakup kegiatan pemasaran setiap tahunnya. Contoh:
12
perencanaan pemasaran jangka panjang menentukan tujuan untuk
memperkenalkan produk baru. Rencana pemasaran tahun berikutnya,
bagaimana pun harus dapat membuat keseimbangan dalam persediaan dengan
cara mempromosikan jenis produk yang sedang mengalami tahap penurunan
dalam daur kehidupan produk (product life cycle). Hal ini dimaksudkan untuk
meningkatkan penjualan produk tersebut sehingga persediaan berkurang.

F. Rencana Manajemen Pemasaran


Perencanaan adalah proses menentukan bagaimana suatu organisasi dapat
mencapai tujuannya melalui serangkaian aktivitas yang ditujukan pada proses analisa,
evaluasi, seleksi di antara kesempatan-kesempatan yang diprediksi terlebih dahulu.
Proses awal perencanaan dimulai dari penetapan tujuan kemudian merinci berbagai
cara, teknik dan prosedur guna mencapai tujuan tersebut. Perencanaan dikatakan efektif
jika tujuan yang telah dirumuskan dapat dicapai sepenuhnya.
Dalam kondisi lingkungan bisnis yang senantiasa berubah dan tingkat persaingan
dalam merebut pangsa pasar semakin ketat. Upaya pemasaran produk merupakan
salah satu kunci keberhasilan suatu organisasi bisnis, termasuk agribisnis. Kegiatan
pemasaran dapat menjadi sumber kegagalan perusahaan dan atau menjadi tempat
pemborosan jika tidak direncanakan dengan baik. Banyak pengusaha agribisnis,
terutama yang berskala menengah ke bawah sering kali mengalami kesulitan dalam
menyusun program pemasaran secara formal, sehingga produk yang dihasilkan tidak
mampu mencapai pasar sasarannya. Rencana pemasaran adalah bagaimana sebuah
organisasi bisnis dapat mencapai tujuan pemasarannya melalui sistem pemasaran
yang dibentuk oleh komponen eksternal, internal, umpan balik dan wirausahawan
(pelaku bisnis).
1. Analisa lingkungan
a. Lingkungan eksternal
Lingkungan yang tidak dapat dikendalikan oleh wirausahawan yang
meliputi faktor kondisi perekonomian negara dan didunia, kebudayaan,
teknologi, permintaan produk, permasalahan hukum, persaingan bisnis,
pasokan bahan baku, dan lain-lain.
b. Lingkungan internal

13
Lingkungan yang dapat dikendalikan oleh wirausahawan yang meliputi
faktor sumber daya keuangan, manajemen, pemasok/supplier, serta sasaran,
dan tujuan organisasi.
2. Alat promosi dalam bauran pemasaran
Alat yang diguankan dalam bauran promosi menurut Kotler dan Amstrong
(2012) terdiri dari 5 (lima) alat, yaitu :
a. Advertising (periklanan), merupakan bentuk pemaparan dan promosi
nonpersonal untuk memaparkan gagasan tentang barang maupun jasa yang
dibayar oleh sponsor. Periklanan bertujuan untuk menciptakan kesan yang
baik dalam benak konsumen. Bentuk promosi bisa dilakukan dengan
boriadcast, media cetak, media online, outdour dan bentuk lain.
b. Sales promotion (promosi penjualan), merupakan insentif jangka pendek
dalam rangka meningkatkan penjualan dan mendorong pembellian suatu
produk maupun jasa. Bentuk promosi penjualan yang dilakukan antara lain
pemberian potongan harga, kupon atau voucher, display, demonstrations,
events, dan contest.
c. Personal selling (penjualan perseorangan), merupakan pemaparan
seseorang yang dilakukan oleh tenaga penjual dengan tujuan membangun
hubungan dengan konsumen dan menghasilkan penjualan suatu barang
maupun jasa. Bentuk promosi yang digunakan meliputi presentasi, trade
shows, dan incentive program.
d. Public relation (hubungan masyarakat), merupakan hubungan yang
dibangun dengan berbagai publik perusahaan untuk mendapatkan
publisitas yang menguntungkan, menumbuhkan citra perusahaan, dan
meluruskan rumor yang tidak menguntungkan. Bentuk promosi yang di
gunakan antara lain sponsorship, press releases, web pages, dan special
event.
e. Direct marketing (penjualan langsung), merupakan hubungan langsung
dengan konsumen sasaran yang bertujuan untuk mendapatkan tanggapan
langsung dan menciptakan hubungan yang abadi dengan konsumen.
Bentuk promosi yang digunakan meliputi catalogs, mobile marketing,
internet, telephone marketing, dan lain sebagainya.
3. Bauran pemasaran

14
Bauran pemasaran menurut Kotler dan Amstrong (2012) adalah alat untuk
mengelola harga, produk, kombinasi, distribusi terhadap produk yang
merupakan target pasar. Bauran pemasaran menurut Peter dan Donnely dalam
Swastha (2014) adalah beberapa variabel yang dikelola untuk mencapai
kepuasan konsumen dan tujuan suatu organisasi. Menurut Sumarni dan
Soeprihanto (2010) bauran pemasaran adalah kombinasi kegiatan yang
menjadi inti sistem pemasaran yaitu produk, promosi, harga, dan distribusi.
Bauran pemasaran bisa juga disebut dengan kumpulan variabel yang
digunakan dalam perusahaan untuk dapat mempengaruhi tanggapan dari
konsumen.
Interaksi dari keempat variabel utama dalam sistem pemasaran, yaitu produk
dan jasa, penetapan harga, saluran distribusi, dan aktivitas promosi. Keempat
bauran pemasaran tersebut secara singkat dijelaskan sebagai berikut:
a. Product (produk) adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada
masyarakat untuk dilihat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi.
b. Price (harga), yaitu sejumlah uang yang konsumen bayar untuk
membeli produk atau mengganti hal milik produk.
c. Place (tempat), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat
produk yang dihasilkan/dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar
sasaran. Tempat meliputi antara lain channels, coverage,
assortments, locations, inventory, and transport.
d. Promotion (promosi), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk
mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk pada pasar
sasaran.
4. Evolusi factor baruan pemasaran
Bauran pemasaran yang terdiri dari product, price, place, dan promotion (4P)
seiring perkembangan jaman dan tuntutan pasar yang senantiasa mengalami
perkembangan telah mengalami evolusi dan terus berkembang searah dengan
perkembangan perilaku konsumen dan kecerdasan para ahli pemasaran.
Lovelock dan Wright mengembangkan bauran pemasaran (marketing mix)
menjadi integrated service management dengan menggunakan pendekatan
8PS, yaitu:
a. Product elements adalah semua komponen dari kinerja layanan yang
menciptakan nilai bagi perusahaan.
15
b. Place, cyberspace, and time adalah keputusan manajemen mengenai
kapan, di mana, dan bagaimana menyajikan layanan yang baik kepada
pelanggan.
c. Promotion and education adalah semua aktivitas komunikasi dan
perancangan insentif untuk membangun persepsi pelanggan yang
dikehendaki perusahaan atas layanan spesifik yang perusahaan berikan.
d. Price and other user outlays adalah pengeluaran uang, waktu, dan usaha
yang pelanggan korbankan dalam membeli dan mengonsumsi produk dan
layanan yang perusahaan tawarkan atau sajikan.
e. Process adalah suatu metode pengoperasian atau serangkaian tindakan
yang diperlukan untuk menyajikan produk dan layanan yang baik kepada
pelanggan.
f. Productivity and quality, produktivitas adalah sejauh mana efisiensi
masukan-masukan layanan ditransformasikan ke dalam hasil-hasil
layanan yang dapat menambah nilai bagi pelanggan, sedangkan kualitas
adalah derajat suatu layanan yang dapat memuaskan pelanggan karena
dapat memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan.
g. People adalah pelanggan dan karyawan yang terlibat dalam kegiatan
memproduksi produk dan layanan (service production).
h. Physical evidence adalah perangkat-perangkat yang diperlukan dalam
menyajikan secara nyata kualitas produk dan layanan.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan penting yang harus dilakukan oleh suatu
perusahaan untuk mengenalkan maupun menawarkan produknya kepada konsumen.
Tujuan dari pemasaran yaitu dalam jangka pendek untuk mendapatkan laba, jangka
menengah mendapatkan titik impas antara biaya produksi dengan volume penjualan
sedangkan untuk jangka panjang mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan
melalui loyalitas konsumen dalam penggunaan produk yang dihasilkan. Agar tujuan
dapat tercapai secara penuh ataupun mendekati dengan yang sudah ditentukan, maka
diperlukan pemilihan strategi pemasaran yang tepat untuk menunjang berhasilnya
tujuan tersebut.
Manajemen pemasaran berfungsi untuk memberikan informasi produk kepada
konsumen, mempengaruhi keputusan yang akan diambil konsumen serta menciptakan
nilai ekonomis suatu produk. Pelaku usaha yang sudah mulai mengetahui pentingnya
pemasaran akan mengenal adanya konsep pemasaran yang bertujuan untuk
memberikan kepuasan terhadap apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen.
Ada 5 konsep pemasaran di antaranya konsep berwawasan produksi, konsep
berwawasan produk, konsep berwawasan penjualan, konsep berwawasan pemasaran,
dan konsep berwawasan pemasaran bermasyarakat.

17
DAFTAR PUSTAKA

Ida, R. (2018). Manajemen Pemasaran . Jakarta: Universitas Muhammadiyah.


Inspira, M. (2020, 1 5). Manajemen. Retrieved from Mitologiinspira.com:
https://www.mitoogiinspira.com
Safitri, S. N. (2022, 24 agst). Manajemen Pemasaran . Retrieved from mas-software.com:
https://www-mas-software.com
Setiadi, D. P. (2018). MANAJEMEN PEMASARAN. MAKALAH MANAJEMEN, 1-18.
Setiadi, D. P. (2018). MANAJEMEN PEMASARAN. Jakarta: Dinas Pendidikan Dan
Kebudayaan SMA Negeri.

18

Anda mungkin juga menyukai