Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH

MANAJEMEN PEMASARAN LANJUTAN

PENGEMBANGAN STRATEGI
DAN RENCANA PEMASARAN
Dosen Pengampu: Dr. Siti Komariah Hildayanti, MM

Disusun Oleh:
Dessi Kurniawati (2017.50.1008)

UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI


FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI EKONOMI MANAJEMEN
PROGRAM MAGISTER
PALEMBANG
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan tuntunan
dan perlindungan-Nya yang telah membantu penulis menyelesaikan tugas mata
kuliah Manajemen Pemasaran Lanjutan dengan judul pembahasan yaitu tentang
Pengembangan Strategi dan Rencana Pemasaran. Dengan adanya dukungan dan
bimbingan dari Dosen Pengajar, makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat
waktu.
Dalam penulisan makalah ini pasti banyak kesalahan atau kekurangan baik
secara tidak sengaja ataupun ketidaktahuan, saya mohon maaf atas
ketidaknyamanan dalam membaca makalah ini. Oleh karena itu penulis
mengharapkan sumbang saran, kritik guna penyempurnaan dimasa yang akan
datang.
Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami
sebagai mahasiswa untuk menambah pengetahuan dalam meningkatkan kualitas
diri. Tak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu/Bapak …… sebagai
Dosen Pengampu dan semua pihak yang telah membantu dalam penyempurnaan
makalah ini.

Palembang, 11 Mei 2018

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................... 3
1.3. Tujuan Penulisan................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Strategi dan Rencana Pemasaran........................................................ 4
2.1.1. Pengertian Strategi dan Rencana Pemasaran............................ 4
2.1.2. Tujuan dari Strategi Pemasaran................................................ 4
2.1.3. Unsur Strategi Pemasaran......................................................... 4
2.2. Pengembangan Strategi dan Rencana Pemasaran.............................. 6
2.2.1. Pemasaran dan Nilai Pelanggan............................................... 6
2.2.1.1. Proses Penghantar Nilai............................................... 6
2.2.1.2. Rantai Nilai.................................................................. 8
2.2.1.3. Kompetensi Inti............................................................ 9
2.2.1.4. Orientasi Pemasaran Holistik dan Nilai Pelanggan..... 10
2.2.1.5. Peran Sentral dan Perencanaan Strategi....................... 11
2.2.2.Perencanaan Strategi Korporat dan Divisi................................. 12
2.2.2.1. Mendefinisikan Misi Korporat..................................... 13
2.2.2.2. Menentukan Unit Bisnis Strategis................................ 14
2.2.2.3. Menentukan Sumber Daya Bagi Setiap SBU............... 14
2.2.2.4. Menilai Peluang Pertumbuhan..................................... 15
2.2.2.5. Organisasi dan Budaya Organisasi............................... 16
2.2.2.6. Inovasi Pemasaran........................................................ 17
2.2.3.Perencanaan Strategi Unit Bisnis.............................................. 17
2.2.3.1. Misi Bisnis................................................................... 17
2.2.3.2. Analisis SWOT............................................................ 18
2.2.3.3. Formulasi Tujuan......................................................... 20
2.2.3.4. Formulasi Strategis....................................................... 21
2.2.3.5. Formulasi dan Implementasi Program......................... 22
2.2.3.6. Umpan Balik dan Kendali............................................ 23
2.2.4.Perencanaan Produk: Sifat dan Isi Rencana Pemasaran............ 23
2.3 Studi Kasus Pengembangan Rencana dan Strategi Pemasaran.......... 24

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan......................................................................................... 29
3.2 Saran................................................................................................... 30

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 31
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam era persaingan usaha yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap
pelaku bisnis yang ingin memenangkan kompetisi dalam persaingan pasar akan
memberikan perhatian penuh pada srategi pemasaran yang dijalankannya. Produk
- produk yang dipasarkan dibuat melalui suatu proses yang berkualitas akan
memiliki sejumlah keistimewaan yang mampu meningkatkan kepuasan konsumen
atas penggunaan produk tersebut. Dengan demikian pelanggan mau dan rela untuk
kembali menikmati apa yang ditawarkan oleh perusahaan dan menjadi pelanggan
yang setia bagi perusahaan. Sedangkan untuk dapat mendistribusikan kualitas
dibidang jasa merupakan hal yang tidak mudah. Oleh karena itu, dalam proses
pendistribusian barang kepada konsumen harus ada perhatian penuh dari
manajemen pemasaran paling atas hingga karyawan level bawah .
Pemasaran adalah suatu proses sosial yang mana individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan
mempertukarkan produk dan nilai dengan individudan kelompok lainnya.
Pemasaran juga dikatakan merupakan ujung tombak dari suatu kegiatan bisnis
dalam rangka menjual produk kepada konsumen industri maupun konsumen
akhir. Berapapun produk yang dihasilkan, kualitas produk yang dipakai, strategi
harga yang ditetapkan, dan seefisien pembiayaan proses produksi, tanpa kegiatan
pemasaran yang baik dan tepat, hanya akan menumpuk produk di gudang.
Dimana penyimpanan produk di gudang juga membutuhkan biaya
pemeliharaanyang tidak sedikit. Banyak aspek yang harus benar-benar
dipehitungkan dalam hal ini.
Jadi, pemasaran yang baik dan berhasil harus melalui konsep pemasaran
yang bak pula, yaitu adanya perencanaan, pelaksanaan, pengarahan, dan
pengendalian. Semua kegiatan pemasaran disusun secara sistematik dan secara
jelas apa yang menjadi tujuan utama dari kegiatan pemasaran tersebut, baik
jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang.
Salah satu masalah pokok yang menjadi kendala dalam pemasaran adalah
banyaknya saingan didalam pasar itu sendiri baik dari produk sejenis maupun dari
produk lain. Hal tersebut merupakan tanggung jawab besar yang harus
dimenangkan oleh suatu perusahaan jika ingin tetap eksis didalam persaingan
bisnis. Perusahaan di tuntut dapat mengembangkan strategi den rencana
pemasaran terbaik guna memenangkan sebuah persaingan.
Keberhasilan perusahaan mencapai tujuan bisnisnya tergantung pada
kemampuan menjalankan fungsi pemasaran sebagai departemen yang penting
karena merupakan fungsi bisnis yang berhubungan langsung dengan konsumen.
Pemasaran lebih dari hanya sebagai salah satu departemen dalam perusahaan,
namun memerlukan suatu proses yang tertib dan berwawasan untuk berpikir
tentang perencanaan pasar. Proses yang dapat diterapkan tidak hanya pada produk
dan jasa. Apapun dapat dipasarkan, ide, kejadian, organisasi, tempat, personal.
Proses yang dimulai dengan meriset pasar untuk memahami karakteristik dan
perilaku konsumen dan untuk mengidentifikasi peluang guna memenuhi
kebutuhan dan keinginan mereka. Hal ini berkaitan dengan segmentasi pasar dan
penentuan segmen pasar, dan posisi pasar untuk dapat secara tepat memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen dengan cara yang unggul. Upaya yang dapat
dilakukan adalah dengan memformulasi strategi pemasaran dan
mengimplementasikannya ke dalam pemasaran terpadu (kebijakan harga, produk,
distribusi dan promosi) yang lebih rinci. Jadi pada dasarnya pemasaran terkait
dengan kegiatan perencanaan, dan pelaksanaan strategi pemasaran dan evaluasi
hasil untuk perbaikan-perbaikan lebih lanjut.
Oleh karena itu, unsur utama proses manajemen pemasaran adalah strategi
dan rencana pemasaran yang mendalam dan kreatif, serta membutuhkan adanya
kedisiplinan dan fleksibilitas dalam mengembangkan strategi pemasaran, juga
diimbangi dengan konsisten awal perusahaan yang dapat memandu kegiatan
pemasaran. Pengembangan strategi pemasaran yang benar sepanjang waktu
memerlukan bauran disiplin dan fleksibilitas. Perusahaan harus tetap berpegang
pada strategi, tetapi juga menemukan cara baru untuk terus mengembangkannya.
Pemasaran juga harus selalu meningkatkan strategi untuk sejumlah produk dan
jasa di dalam organisasinya.
1.2. Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan penulis bahas dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan strategi dan rencana pemasaran?
2. Bagaimana pemasaran mempengaruhi nilai pelanggan?
3. Bagaimana perencanaan strategi dilaksanakan pada tingkat organisasi yang
berbeda?
4. Bagaimana perencanaan strategi unit bisnis?
5. Apa cakupan rencana pemasaran?
6. Berikan salah satu studi kasus pada perusahaan yang mengembangkan
strategi dan rencana pemasaran?

1.3. Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tentang strategi dan rencana pemasaran.
2. Untuk mengetahui tentang pemasaran mempengaruhi nilai pelanggan.
3. Untuk mengetahui perencanaan strategi yang dilaksanakan pada tingkat
organisasi yang berbeda.
4. Untuk mengetahui perencanaan strategi unit bisnis.
5. Untuk mengetahui cakupan rencana pemasaran.
6. Untuk mengetahui salah satu perusahaan yang mengembangkan strategi dan
rencana pemasaran.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Strategi dan Rencana Pemasaran
2.1.1. Pengertian Strategi dan Rencana Pemasaran
Menurut Sofjan Assauri (2013), pengertian Strategi Pemasaran yaitu:
Strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan
yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke
waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama
sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan
persaingan yang selalu berubah.
Kemudian, menurut Philip Kotler (2003) menyatakan bahwa rencana
pemasaran (marketing plan) adalah salah satu keluaran (output) yang paling
utama dan proses perencanaan, dimana perencanaan tersebut dibuat untuk
merespon perubahan kondisi. Segala kegiatan yang akan dilakukan harus
direncanakan terlebih dahulu. Suatu perencanaan disusun sebagai pedoman dalam
melaksanakan suatu kegiatan, sehingga kegiatan tersebut dapat mencapai tujuan
secara maksimal, efisien dan efektif.

2.1.2. Tujuan dari Strategi Pemasaran


Tujuan dari strategi pemasaran antara lain:
 Meningkatkan kualitas koordinasi kepada tim pemasaran
 Mengukur hasil pemasaran menurut standard prestasi yang berlaku
 Memberikan dasar yang masuk akal didalam setiap mengambil keputusan
 Meningkatkan kemampuan dalam beradaptasi apabila terjadi perubahan
dalam pemasaran

2.1.3. Unsur Strategi Pemasaran


Salah satu unsur dalam strategi pemasaran adalah bauran pemasaran yang
merupakan strategi yang dijalankan perusahaan yang berkaitan dengan penentuan
bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada segmen pasar
teertentu, yang merupakan sasaran pasarnya. Terdapat empat unsur bauran
pemasaran yang merupakan strategi pemasaran. Keempat unsur tersebut adalah
strategi produk, strategi harga, strategi penyaluran/distribusi, dan strategi promosi.
Unsur-unsur yang dijadikan sebagai bauran pemasaran (marketing mix), menurut
Sofjan Assauri, (2013:199) sebagai berikut:
 Strategi Produk
Strategi produk dalam hal ini adalah menetapkan cara dan penyediaan produk
yang tepat bagi pasar yang dituju, sehingga dapat memuaskan para
konsumennya dan sekaligus dapat meningkatkan keuntungan perusahaan
dalam jangka panjang, melalui peningkatan penjualan dan peningkatan share
pasar. Strategi produk yang dapat dilakukan mencakup keputusan tentang
bauran produk (product mix), merek dagang (brand), cara
pembungkusan/kemasan produk (product packaging), tingkat mutu/kualitas
dari produk, dan pelayanan (services) yang diberikan.
 Strategi Harga
Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan
penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya unsur biasa saja.
Peranan harga sangat penting terutama untuk menjaga dan meningkatkan
posisi perusahaan di pasar, yang tercermin dalam share pasar perusahaan, di
samping untuk meningkatkanpenjualan dan keuntungan perusahaan. Dengan
kata lain, penetapan harga mempengaruhi kemampuan bersaing perusahaan
dan kemampuan perusahaan mempengaruhi konsumen.
 Strategi Penyaluran (Distribusi)
Penyaluran merupakan kegiatan penyampaian produk sampai ketangan si pej
makai atau konsumen pada waktu yang tepat. Kebijakan penyaluran
merupakan salah satu kebijakan pemasaran terpadu yang mencakup
penentuan saluran pemasaran (marketing channels) dan distribusi fisik.
 Strategi Promosi
Perusahaan harus berusaha mempengaruhi para konsumen, untuk
menciptakan permintaan atas produk itu, kemudian dipelihara dan
dikembangkan melalui kegiatan promosi yang merupakan salah satu dari
acuan/bauran pemasaran. Promosi yang dilakukan harus sejalan dengan
rencana pemasaran secara keseluruhan, serta direncanakan akan diarahkan
dan dikendalikan dengan baik.
Keempat strategi tersebut saling mempengaruhi (independent), sehingga
semuanya penting bagi satu kesatuan strategi acuan/bauran.

2.2. Pengembangan Strategi dan Rencana Pemasaran


Unsur utama proses manajemen pemasaran adalah strategi dan rencana
pemasaran yang mendalam dan kreatif yang dapat memandu kegiatan pemasaran.
Pengembangan strategi pemasaran yang benar sepanjang waktu memerlukan
bauran disiplin dan fleksibilitas. Adapun menurut Philip Kotler (2009), beberapa
hal yang diperlukan dalam mengembangkan strategi dan rencana pemasaran, yaitu
sebagai berikut:

2.2.1. Pemasaran dan Nilai Pelanggan


Memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen adalah inti dari pemasaran.
Inti dari pemasaran adalah memberikan kebutuhan dan keinginan konsumen
dengan kualitas yang unggul agar dapat menang bersaing. Sasaran dari setiap
bisnis adalah menghantarkan nilai pelanggan untuk menghasilkan laba. Dalam
ekonomi yang sangat kompetitif, dengan semakin banyaknya pembeli rasional
yang dihadapkan dengan segudang pilihan, perusahaan hanya dapat meraih
kemenangan dengan melakukan proses penghantaran nilai yang bagus serta
memilih, menyediakan, dan mengomunikasikan nilai yang unggul.

2.2.1.1. Proses Penghantaran Nilai


2.2.1.2.
Pemasaran tradisional memandang bahwa perusahaan membuat sesuatu dan
kemudian menjualnya. Pandangan proses bisnis baru menempatkan pemasaran
pada awal perencanaan. Sekarang perusahaan melihat diri mereka sebagai bagian
dari proses penghantaran nilai (value delivery).

Urutan Penciptaan dan Penghantaran nilai terbagi menjadi 3 fase, yaitu :


 Fase Pertama, Memilih Nilai
Fase ini mempresentasikan “pekerjaan rumah” pemasaran yang harus
dilakukan sebelum produk dibuat. Staf Pemasaran harus mensegmentasikan
pasar, memilih sasaran pasar yang tepat dan mengembangkan penawaran
positioning nilai. Rumus ‘segmentasi, penentuan sasaran, positioning (SPT)’
adalah inti dari pemasaran strategis.
 Fase Kedua, Menyediakan Nilai
Fase ini dimana pemasaran harus menentukan fitur produk tertentu, harga dan
ditribusi.
 Fase Ketiga, Mengkomunikasikan Nilai
Fase ini dengan mendayagunakan tenaga penjualan, promosi penjualan, iklan
dan sarana komunikasi lain untuk mengumumkan dan mempromosikan
produk.
Setiap fase nilai ini mempunyai implikasi biaya. Yang menjadi masalah
adalah bahwa proses penghantaran nilai dimulai sebelum produk ada dan masih
berlanjut ketika produk itu dikembangkan, juga setelah produk itu tersedia.
Nirmalya Kumar dari London Business School mengedepankan “3V”
terhadap Pemasaran, yaitu :
 Mendefinisikan segmen nilai (value segment) atau pelanggan (dan kebutuhan
mereka).
 Mendefinisikan proposisi nilai (value proposition).
 Mendefinisikan jaringan nilai (value network) yang akan menghantarkan
pelayanan yang dijanjikan.
Frederick Webster dari Dartmouth memandang pemasaran berdasarkan:
 Proses pendefinisian nilai seperti riset pasar dan analisis diri perusahaan.
 Proses pengembangan nilai yang meliputi pengembangan produk baru,
strategi pengadaan, dan pemilihan vendor.
 Proses penghantaran nilai seperti iklan dan pengelolaan distribusi.

2.2.1.3. Rantai Nilai


Menurut Michael Porter dari Harvard, rantai nilai (value chain) digunakan
sebagai alat untuk mengidentifikasi cara menciptakan lebih banyak nilai
pelanggan. Setiap perusahaan merupakan sintetis dari beberapa kegiatan yang
dilaksanakan untuk merancang, memproduksi, memasarkan, menghantarkan dan
mendukung produknya. Rantai nilai mengidentifikasi sembilan kegiatan yang
secara strategis relevan yang menciptakan nilai dan biaya dalam bisnis yang
spesifik. Sembilan kegiatan tersebut antara lain:
Kegiatan Primer Kegiatan Pendukung
Logistik ke dalam atau memasukkan Pengadaan
bahan dalam bisnis
Operasi atau mengubah bahan Pengembangan teknologi
menjadi produk akhir
Logistik ke luar atau mengirimkan Manajemen Sumber Daya Manusia
produk akhir
Memasarkan produk, yang meliputi Infrastruktur perusahaan (mencakup
penjualan biaya manajemen umum, perencanaan,
Memberikan layanan produk keuangan, akuntansi, hukum dan
hubungan pemerintah.

Tugas perusahaan adalah mempelajari biaya dan kinerja dalam setiap


kegiatan penciptaan nilai dan mencari cara untuk meningkatkannya. Manajer
perlu untuk mampu membaca dan melihat kemampuan yang dimiliki pesaing
untuk menjadi “tolok ukur” bagi perusahaan untuk bersaing dalam produk yang
dirancang. Sesungguhnya keberhasilan perusahaan tidak hanya bergantung pada
seberapa baik kinerja setiap departemen, tetapi juga pada seberapa baik
perusahaan mengkoordinasikan kegiatan departemen untuk melaksanakan proses
bisnis inti. Proses bisnis inti ini meliputi:
 Proses mengindera pasar
Semua kegiatan untuk mengumpulkan intelejen pasar, menyebarkan dalam
organisasi, dan menindaklanjuti informasi.
 Proses realisasi penawaran baru
Semua kegiatan dalam meneliti, mengembangkan, dan meluncurkan
penawaran berkualitas tinggi yang baru dengan cepat dan sesuai anggaran.
 Proses akuisisi pelanggan
Semua kegiatan dalam mendefinisikan pasar sasaran dan mencari calon
pelanggan baru.
 Proses manajemen hubungan pelanggan
Semua kegiatan dalam membangun pemahaman, hubungan dan penawaran
yang lebih mendalam dengan pelanggan perorangan.
 Proses manajemen pemenuhan
Semua kegiatan dalam menerima dan menyetujui pesanan, mengirimkan
barang tepat waktu, dan mengambil pembayaran.
Perusahaan menciptakan tim untuk berfokus pada penjualan dan
pertumbuhan margin, kesempurnaan operasi, optimalisasi pasar, dan kendali biaya
berkelanjutan. Perusahaan bermitra dengan pemasok dan distributor tertentu untuk
menciptakan jaringan penghantaran nilai yang bagus (rantai pasokan).

2.2.1.4. Kompetensi Inti


Kompetensi inti adalah suatu keunggulan yang dimiliki perusahaan dan
menjadi pembeda, inilah yang menggambarkan kesempurnaan pada proses bisnis
yang lebih luas. Kunci dari Kompetensi Inti adalah memiliki serta memelihara
sumber daya dan kemampuan utama yang merupakan inti dari setiap usaha. Suatu
kemampuan inti memiliki tiga karakteristik, yaitu:
1. Kompetensi inti merupakan sumber keunggulan kompetitif karena memberi
sumbangan besar pada manfaat anggapan pelanggan.
2. Kompetensi inti dapat diterapkan pada berbagai pasar.
3. Kompetensi inti sulit ditiru pesaing.
Keunggulan kompetitif juga tumbuh bagi perusahaan yang memiliki
kemampuan yang berbeda. Kompetensi inti mengacu pada bidang keahlian teknis
dan produksi khusus, sedangkan kemampuan yang berbeda menggambarkan
kesempurnaan dalam proses bisnis yang lebih luas. Pengaturan kembali sebuah
bisnis mungkin diperlukan untuk memaksimalkan kompetensi inti. Pengaturan
kembali mempunyai tiga tahap:
1. Mendefinisikan (ulang) konsep bisnis atau “ide besar”.
2. Membentuk (ulang) lingkup bisnis.
3. Memposisikan (ulang) identitas merek usaha.

2.2.1.5. Orientasi Pemasaran Holistik dan Nilai Pelanggan


Orientasi pemasaran holistik juga dapat membantu menangkap nilai
pelanggan. Salah satu pandangan pemasaran holistic melihatnya sebagai
“pengintegrasian kegiatan eksplorasi nilai, penciptaan nilai dan penghantar nilai
dengan tujuan membantu hubungan jangka panjang yang benar-benar memuaskan
dan kesejahteraan bersama di antara semua pihak utama yang berkepentingan.”

Gambar 1. Kerangka Kerja Pemasaran Holistik

Kerangka kerja pemasaran holistik dirancang untuk menjawab tiga


pertanyaan manajemen kunci berikut:
 Eksplorasi nilai
Bagaimana perusahaan dapat mengidentifikasi peluang nilai baru?
Dengan cara melihat antara tiga ruang: Pertama, Ruang kognitif
palanggan mencerminkan, stabilitas, kebebasan, dan perubahan; Kedua,
Ruang kompetensi berdasarkan lebar meliputi luas bisnis versus terfokus,
dan dalamnya meliputi kemampuan fisik versus pengetahuan; Ketiga, Ruang
sumber daya kerjasama kemitraan yang mampu mereka eksploitasi dari
peluang pasar yang berhubungan.
 Penciptaan nilai
Bagaimana perusahaan secara efisien menciptakan tawaran nilai baru yang
lebih menjanjikan?
Ahli menelaah manfaat, pandangan, dan memahami pelanggan.
 Penyerahan nilai
Bagaimana perusahaan menggunakan kapabilitas dan infrastrukturnya untuk
menghantarkan penawaran nilai baru secara lebih efisien?
Dengan memiliki manajemen piawai yang menyangkut sumber daya internal,
hubungan pelanggan, dan kemitraan bisnis.

2.2.1.6. Peran Sentral dan Perencanaan Strategi


Pemasaran yang sukses mengharuskan perusahaan memiliki kapabilitas
memahami pelanggan, menciptakan nilai pelanggan, menyerahkan nilai
pelanggan, merebut nilai pelanggan, dan mendukung nilai pelanggan.
Menciptakan, menyediakan, dan mengkomunikasikan nilai menuntut banyak
kegiatan pemasaran yang berbeda. Perencanaan strategi menuntut aksi dalam tiga
bidang utama.
 Mengelola bisnis sebagai satu portofolio investasi.
 Mencakup penilaian setiap kekuatan bisnis dengan mempertimbangkan angka
pertumbuhan pasar dan posisi perusahaan serta pencocokan dengan pasar itu.
 Menentukan strategi.
Kebanyakan perusahaan besar terdiri dari 4 tingkat organisasi :
1. Tingkat korporat
2. Tingkat divisi
3. Tingkat unit bisnis
4. Tingkat produk
Bagi masing-masing bisnis, perusahaan harus mengembangkan satu rencana
permainan untuk mencapai tujuan jangka panjangnya. Rencana pemasaran
(marketing plan) adalah instrument sentral untuk mengarahkan dan
mengoordinasikan usaha pemasaran. Rencana pemasaran beroperasi pada dua
level: strategi dan taktis.
 Rencana pemasaran strategi (strategic marketing plan), membentangkan
pasar sasaran dan proposisi nilai yang akan ditawarkan, berdasarkan pada
suatu analisis peluang pasar terbaik.
 Rencana pemasaran taktis (tactical marketing plan), menspesifikasikan taktik
pemasaran, termasuk fitur produk, promosi, penyediaan barang, penetapan
harga, saluran penjualan dan, layanannya.

Gambar 2. Perencanaan Strategis, Implementasi dan Proses Kendali

2.2.2. Perecanaan Strategi Korporat dan Divisi


Korporasi memberikan kebebasan atau menetapkan tujuan pada bisnis
mereka untuk mencapai tujuan dan strategi sendiri. Dengan mempersiapkan
pernyataan misi, kebijakan, strategi, dan tujuan, kantor pusat menetapkan
kerangka kerja. Dalam kerangka kerja itulah divisi dan unit bisnis mempersiapkan
rencana mereka. Semua kantor pusat perusahaan melakukan empat aktivitas
perencanaan:
1. Menetapkan misi perusahaan
2. Mengembangkan unit bisnis strategi

3. Menetapkan sumber daya untuk setiap (SBU- Strategic Business Units)


4. Menilai peluang pertumbuhan
2.2.2.1. Mendefinisikan Misi Korporat
Untuk mendefinisikan misinya, perusahaan harus menjawab pertanyaan
klasik Peter Drucker,yaitu :
 Apa bisnis kita?
 Siapa pelanggannya?
 Akan menjadi apa bisnis kita?
 Bagaimana seharusnya keadaan bisnis kita?
Organisasi mengembangkan pernyataan misi (Mission Statement) yang turut
dimiliki oleh manajer, karyawan dan pelanggan. Pernyataan misi yang jelas dan
masuk akal memberi karyawan pengertian yang sama mengenai tujuan, arah dan
peluang. Pernyataan misi yang baik mempunyai lima karakteristik utama:
1. Memfokuskan diri pada jumlah tujuan yang terbatas.
2. Menekankan kebijakan dan nilai utama perusahaan.
3. Mendefinisikan bidang kompetitif utama tempat perusahaan akan beroperasi.
4. Mengambil pandangan jangka panjang.
5. Pernyataan misi yang Pendek,mudah diingat dan mempunyai arti.
 Industri. Beberapa perusahaan mampu beroperasi pada 1 industri/dalam
sekelompok industri yang bersangkutan/hanya dalam barang industri, barang
konsumen, jasa/dalam banyak industri.
 Produk dan Aplikasi. Perusahaan mendefinisikan kisaran produk dan
aplikasi yang akan mereka sediakan.
 Kompetensi. Pengidentifikasian kisaran teknologi dan kompetensi inti lain
yang akan di angkat dan di kuasai perusahaan.
 Segmen Pasar. Jenis pasar/pelangggan yang di layani perusahaan.
 Vertikal. Jumlah tingkat saluran, dari bahan mentah sampai produk akhir dan
distribusi, di mana perusahaan akan berpartisipasi.
 Geografis. Pengoprasian di luar batas wilayah geografis ke negara/kota
tujuan.

2.2.2.2. Menentukan Unit Bisnis Strategis


Menurut Ted Levitt, dengan definisi pasar dari sebuah bisnis lebih unggul
dibandingkan dengan definisi produk, sebab perusahaan harus mampu
menciptakan pemuasan kepada konsumen, sebab kebutuhan dasar akan senantiasa
ada selamanya dibandingkan dari sisi produk yang bersifat sementara, sehingga
ini akan menjadi peluang pertumbuhan tambahan. Definisi pasar sasaran berfokus
pada penjualan produk/jasa ke pasar yang ada. Definisi pasar strategis juga
berfokus pada pasar potensial. Perusahaan bisnis dapat mendefinisikan dirinya
berdasarkan 3 dimensi yaitu kelompok pelanggan, kebutuhan pelanggan dan
teknologi. General Electric mengklasifikasikan kedalam 49 unit bisnis strategis
(Strategic Business Unit – SBU). Satu SBU mempunyai 3 Karakteristik,yaitu :
1. SBU adalah satu bisnis tunggal,atau kumpulan bisnis yang berhubungan,yang
dapat direncanakan secara terpisah dari bagian perusahaan lainnya.
2. SBU mempunyai kelompok pesaignya sendiri.
3. SBU mempuyai manajer yang bertanggung jawab atas perencanaan strategis
dan kinerja laba,yang mengendalikan sebagian besar faktor yang
mempengaruhi laba.
Tujuan mengidentifikasi SBU perusahaan adalah untuk mengembangkan
strategi terpisah dan menentukan pendanaan yang terbatas.

2.2.2.3. Menentukan Sumber Daya Bagi Setiap SBU


Manajemen harus memutuskan bagaimana cara mengalokasikan sumber
daya korporat pada SBU. Pada tahun 1970-an, terdapat beberapa model
perencanaan portofolio yang diperkenalkan untuk memberikan sarana analitis bagi
pengambilan keputusan investasi. Metode terbaru yang digunakan perusahaan
untuk mengambil keputusan investasi internalnya didasarkan pada analisis nilai
pemegang saham.

2.2.2.4. Menilai Peluang Pertumbuhan


Penilaian peluang pertumbuhan meliputi perencanaan bisnis baru,
penyusutan dan menghilangkan bisnis lama. Kesenjangan bisnis dapat terjadi bila
peluang belum mampu untuk di ambil dengan baik.
Perusahaan dapat mengisi kesenjangan perencanaan strategis yaitu,
mengidentifikasi peluang untuk dapat mencapai pertumbuhan yang lebih,
mengidentifikasi peluang untuk dapat membangun/mengakuisisi bisnis yang
berhubungan dengan bisnis lama dan mengidentifikasi peluang untuk menambah
bisnis menarik yang tidak berhubungan dengan bisnis lama.
 Pertumbuhan Intensif
Tindakan pertama yang harus dilakukan manajemen korporat adalah
meninjau peluang, melakukan perundingan mengenai mampu atau tidak suatu
produk lama dapat eksis di pasar baru, meninjau pengembangan produk baru yang
berpotensi diminati pasar, dan meninjau peluang untuk produk baru bagi pasar
baru dalam strategi diversifikasi.
Pertama-tama perusahaan harus mempertimbangkan apakah perusahaan bisa
mendapatkan pangsa pasar dengan produk lama mereka yang ada dipasar saat ini,
menggunakan strategi penetrasi pasar. Berikutnya, perusahaan membahas apakah
mereka dapat menemukan atau mengembangkan pasar baru bagi produk
lamanya,dalam strategi pengembangan pasar.Selanjutnya perusahaan meninjau
apakah perusahaan dapat mengembangkan baru yang berpotensi diminati oleh
pasarnya saat ini dengan strategi pengembangan produk.Berikutnya perusahaan
juga meninjau peluang untuk mengembangkan produk baru dalam strategi
diversifikasi.

 Pertumbuhan Integratif
Sebuah bisnis dapat meningkatkan penjualan dan laba melalui integrasi
kebelakang, ke depan, dan horisontal didalam industrinya. Sebagai contoh,
raksasa obat-obatan, merck, tidak sekedar mengembangkan dan menjual obat-
obatan yang etis dan memerlukan resep dokter.

 Pertumbuhan Diversifikasi
Pertumbuhan diversifikasi masuk akal ketika ada peluang baik diluar bisnis
yang ada. Ada beberapa tipe diversifikasi, yaitu:
1. Perusahaan memilih strategi konsentris dan mencari produk baru yang
memiliki energi teknologi atau pemasaran dengan lini produk yang ada.
2. Perusahaan dapat menggunakan strategi horisontal untuk produk-produk baru
yang dapat menarik pelanggan yang ada.
3. Perusahaan dapat mencari bisnis baru yang tidak mempunyai hubungan
dengan teknologi,produk atau pasar yang ada.

 Menyusutkan dan Mendivestasikan Bisnis Lama


Bisnis yang lemah memerlukan jumlah perhatian manajerial dalam porsi
besar. Perusahaan harus seksama mengurangi, memanen atau mendisvestasikan
bisnis lama yang sudah lamban untuk melepaskan sumber daya yang diperlukan
agar dapat dipakai pada kegunaan yang lain dan mengurangi biaya.

2.2.2.5. Organisasi dan Budaya Organisasi


Organisasi perusahaan terdiri dari struktur, kebijakan dan budaya
korporatnya, yang semuanya dapat tidak berfungsi dalam lingkungan bisnis yang
berubah dengan cepat. Manajer dapat mengubah struktur dan kebijakan (meskipun
sulit), namun budaya perusahaan sangat sulit diubah. Penyesuaian budaya sering
menjadi kunci bagi keberhasilan penerapan strategi baru.
Perencanaan strategis terjadi dalam konteks organisasi. Lingkungan bisnis
yang berubah dengan cepat membuat organisasi tidak berfungsi. Budaya
perusahaan sangat sulit untuk diubah dan penyesuaian budaya menjadi kunci
sukses keberhasilan penerapan strategi baru. Budaya korporat di kaitkan dengan
cara berpakaian, berbicara satu sama lain, dan menyapa pelanggan.

2.2.2.6. Inovasi Pemasaran


Inovasi dalam Pemasaran adalah hal yang sangat penting. Manajemen
senior harus mengidentifikasi dan mendorong ide-ide segar dari tiga kelompok
yang cenderung tidak ditampilkan dalam pembentukan strategi,yaitu :
 Karyawan dengan perspektif muda
 Karyawan yang jauh dari kantor pusat perusahaan
 Karyawan baru dalam industri
Dalam Jump Associates, sebuah perusahaan strategi inovatif, menawarkan
Lima strategi kunci untuk mengelola perubahan dalam sebuah organisasi, antara
lain :
1. Menghindari judul inovasi
Memilih satu nama untuk tim inovasi yang tidak akan mengesampingkan
rekan kerja.
2. Menggunakan sistem pertemanan
Menemukan kolaborator dengan pemikiran yang sama dalam organisasi.
3. Segera menentukan ukuran
Menentukan sejumlah kriteria pendanaan,pengujian,dan kinerja yang berbeda
untuk inovasi tambahan,eksperimental,dan yang berpotensi mengganggu.
4. Membidik sasaran mudah terlebih dahulu
Dimulai dengan ide-ide yang mudah diimplementasikan.Hal ini akan berhasil
mendemonstrasikan apa saja yang dapat dilakukan sebelum dengan cepat
beralih ke inisiatif yang lebih besar.
5. Mendapatkan data untuk mendukung insting anda
Gunakan pengujian untuk mendapatkan masukan dan memperbaiki ide.

2.2.3. Perencanaan Strategi Unit Bisnis


2.2.3.1. Misi Bisnis
Setiap unit bisnis harus mendefinisikan misi spesifiknya di dalam misi
perusahaan yang lebih luas. Misi bisnis bisa dikatakan adalah roh dalam bisnis.
Tidak ada bisnis yang berjalan tanpa misi. Semua bisnis pasti ada misi walau
berbeda-beda dan sederhana. Bahkan setiap perjalanan manusia mempunyai misi
yang berbeda-beda.
Bila kegiatan bisnis selalu bertanya, “Apa yang kurang dari produk kami?”
“Bagaimana pelayanan kami untuk mereka?” Atau pertanyaan lainnya yang
menunjukkan sisi spiritual, maka ini akan menjadikan bisnis tetap maju terdepan
di era persaingan global.
Dasar membuat visi dan misi perusahaan/bisnis yang baik adalah:
 Pertama, bisnis memperhatikan kepentingan publik alias masyarakat berarti
dalam membangun bisnis pastilah terlebih dahulu memperhatikan yang
sifatnya peduli kemanusiaan. Sekarang sudah banyak produk-produk dari
berbagai tingkatan bisnis yang misi bisnsinya hanya (lebih menonjol) untuk
kepentingan bisnis sampai tidak memperdulikan masyarakat luas. Akhirnya
menjadi sumber perusak.
 Kedua, bila sudah merumuskan misi spiritual terlebih dahulu, selanjutnya
adalah merumuskan misi untuk kepentingan bisnis dengan baik. Dengan cara
ini maka perusahaan akan panjang umur dan tetap meraih penghasilan bisnis
yang melimpah.
Misi kepentingan bisnis merupakan untuk kepentinan intern bisnis itu
sendiri yaitu mendapatkan keuntungan melimpah.

2.2.3.2. Analisis SWOT


Analisis lingkungan perusahaan biasanya terdiri dari dua komponen
pokok,yakni lingkungan eksternal dan internal. Tujuan utama dilakukannya
analisis lingkungan adalah untuk mengidentifikasi peluang yang harussegera
mendapat perhatian serius dan pada saat yang sama perusahaan menentukan
beberapa kendala ancaman yang perlu diantisipasi. Keseluruhan evalusai tentang
kekuatan, kelemahan, peluang, dan anacaman perusahaan disebut analisis SWOT.
Analisis SWOT (Strength-Weakness-Opportunities-Threats) merupakan cara
untuk mengamati lingkungan pemasaran eksternal (analisis peluang dan ancaman)
dan internal (analisis kekuatan dan kelemahan).
Gambar 3. Proses Perencanaan Strategi Unit Bisnis

a. Analisis Lingkungan Eksternal (Peluang dan Ancaman)


Unit bisnis harus mengamati kekuatan lingkungan makro yang utama dan
faktor lingkungan mikro yang signifikan, Yang mempengaruhi kemampuannya
dalam menghasilkan laba. Unit bisnis harus menetapkan sistem intelijen
pemasaran untuk menelusuri tren dan pekembangan tren dan perkembangan
penting serta semua peluang dan ancaman yang berhubungan dengannya. Disini
ada 3 sumber peluang pasar yang utama. Pertama, memasok sesuatu yang
persediaannya sedikit. Kedua, memasok produk/jasa yang ada dengan cara yang
baru dan unggul. Ketiga, meminta pendapat konsumen melalui metode deteksi
masalah, metode ideal, metode rantai konsumsi.

◙ Peluang Lingkungan
Pemasaran yang baik adalah seni menemukan, mengembangkan dan
menghasilkan laba dari peluang-peluang ini. Peluang Pemasaran (Marketing
opportunity) adalah wilayah kebutuhan dan minat pembeli, dimana persahaan
mempunyai probabilitas tinggi untuk memuaskan kebutuhan tersebut dengan
menguntungkan. Sumber peluang pasar yang utama :
 Memasok sesuatu yang persediannya sedikit.
 Memasok produk atau jasa yang ada dengan cara yang baru atau unggul.
Untuk mengevaluasi peluang, perusahaan dapat menggunakan analisis
peluang pasar (Market Opportunity Analysis-MOA) untuk menentukan daya tarik
dan probabilitas keberhasilan mereka dengan mengajukan pertanyaan sebagai
berikut:
1. Dapatkah kita mengartikulasikan manfaat secara meyakinkan pada pasar
sasaran tertentu?
2. Dapatkah kita menentukan letak pasar sasaran dan menjangkau mereka
dengan media dan saluran perdagangan yang efektif biaya?
3. Apakah perusahaan kita memiliki atau mempunyai akses terhadap
kemampuan dan sumber daya penting yang kita perlukan untuk
menghantarkan manfaat pelanggan?
4. Dapatkah kita menghantarkan manfaat dengan lebih baik daripada pesaing
aktual atau potensial ?
5. Apakah tingkat pengembalian (keuntungan) finansial memenuhi atau
melebihi batas atas investasi yang diperlukan?

◙ Ancaman Lingkungan
Ancaman Lingkungan (environmental threats) adalah tantangan yang
ditempatkan oleh tren atau perkembangan yang tidak disukai yang akan
menghasilkan penurnan penjualan atau laba akibat tidak aadanya tindakan
pemasaran defensif.Untuk mengatasinya,perusahaan memerlukan rencana darurat.

b. Analisis Lingkungan Internal (Kekuatan dan Kelemahan)


Kemampuan menemukan peluang yang menarik dan kemampuan
memanfaatkan peluang tersebut adalah dua hal yang berbeda. Bisnis dapat
mengevaluasi kekuatan dan kelemahan mereka sendiri dengan menggunakan
formulir seperti yang diperlihatkan dalam catatan pemasran. Kadang-kadang
bisnis berjalan buruk bukan karena orang-orang tidak mempunyai kekuatan yang
diperlukan, tetapi karena mereka tidak bekerja sama sebagai satu tim.

2.2.3.3. Formulasi Tujuan


Setelah perusahaan melakukan analisi SWOT, perusahaan dapat terus
mengembangkan tujuan khusus untuk periode perencanaan. Tahap proses ini
disebut formulasi tujuan (goal formulation). Tujuan adalah sasaran yang spesifik
menyangkut besaran dan waktu. Sebagian unit bisnis mengejar bauran sasaran,
termasuk profitabilitas, pertumbuhan penjualan, peningkatan pangsa pasar,
kandungan risiko, inovasi, dan reputasi.
Unit bisnis menetapkan sasaran ini dan kemudian mengelolanya
berdasarkan sasaran tersebut (Management By Objectives-MBO). Agar sistem
MBO berhasil, tujuan unit harus memenuhi empat criteria, yaitu:
1. Tujuan harus diatur berurutan, mulai dari yang paling penting sampai paling
tidak penting.
2. Sebisa mungkin, tujuan harus bersifat kuantitatif
3. Tujuan harus realistis
4. Tujuan harus konsisten

2.2.3.4. Formulasi Strategis


Tujuan mengidentifikasikan apa yang ingin dicapai oleh unit bisnis. Strategi
adalah rencana permainan untuk sampai kesana. Setiap bisnis harus merancang
sebuah strategi untuk mencapai tujuannya, yang terdiri dari strategi pemasaran
serat strategi teknologi dan strategi pengadaan yang kompatibel.
a. Strategi Generik Porter
Michael Porter mengajukan tiga strategi generik yang memberikan titik
awal yang baik untk berpikir secara strategis:
 Kepemimpinan biaya secara keseluruhan
Perusahaan yang mengejar strategi ini bekerja keras untuk mencapai biaya
produksi dan distribusi terendah sehingga mereka bisa menetapkan harga
yang lebih murah dibandingkan pesaing mereka dan pangsa pasar yang besar.
 Diferensiasi
Bisnis yang berkonsentrasi pda kinerja yang unggul yang dicapai dengan cara
unikdalam wilayah manfaat pelanggan penting yang dihargai oleh sebagian
besar pasar.
 Fokus
Bisnis berfokus pada satu atau lebih segmen pasar yang lebih sempit.
Menurut Michael Porter, perusahaan yang mengejar strategi yang sama dan
diarahkan ke pasar sasaran yang sama membentuk kelompok strategis.
Perusahaan yang melaksanakan itu dengan baik akan menghasilkan laba. Aliansi
strategis perlu di bangun agar perusahaan besar dapat menjadi pemimpin global,
melalui pendekatan di domestik maupun internasional. Aliansi strategis dibagi
menjadi 4 kategori utama :
1. Aliansi produk/jasa. Melisensikan perusahaan lain untuk memproduksi
produknya/bekerja sama memasarkan produk pendamping/baru.
2. Aliansi promosional. Sebuah perusahaaan sepakat untuk menjalankan
promosi bagi produk/jasa perusahaan lain.
3. Aliansi logistik. Perusahaan menawarkan layanan logistik produk perusahaan
lain.
4. Kolaborasi penetapan harga. Satu atau lebih perusahaan bergabung dalam
kolaborasi penetapan harga khusus.
Korporasi akan membangun suatu struktur organisasi, bila aliansi mengelola
perusahaan hingga mendapat laba besar, ini disebut dengan manajemen
hubungan mitra.

2.2.3.5. Formulasi dan Implementasi Program


Jika sebuah perusahaan memutuskan untuk mempertahankan kepemimpinan
teknologinya, perusahaan itu harus merencanakan program untuk memperkuat
departemen R&D nya, mengumpulkan intelijen teknologi, mengembangkan
produk canggih, melatih wiraniaga teknik dan mengembangkan iklan untuk
mengomunikasikan kepemimpinan teknologinya. Setelah perusahaan
memformulasikan program pemasaran, orang-orang pemasaran harus
memperkirakan biayanya. Perusahaan yang tidak mampu mengatur elemen /
sektor yang mendukung kelangsungan perusahaan dengan baik efeknya adalah
akan mengurangi laba yang masuk bagi pemegang saham.

2.2.3.6. Umpan Balik dan Kendali


Peter Drucker menyatakan bahwa lebih penting “melakukan hal yang benar”
agar efektif daripada “melakukan hal dengan benar” agar efisien. Perusahaan yang
paling berhasil adalah yang piawai melakukan keduanya. Di lain sisi organisasi
dapat diubah melalui kepemimpinan yang kuat dan sebaiknya hal itu dilakukan
sebelum krisis.

2.2.4. Perencanaan Produk: Sifat dan Isi Rencana Pemasaran


Rencana Pemasaran adalah dokumen tertulis yang meringkas apa yang telah
dipelajari pemasra tentang pasar dan mengindikasikan bagaimana perusahaan
berencana menjangkau tujuan pemasarannya.Rencana Pemasaran berisi panduan
taktis untuk program pemasaran dan alokasi keuangan sepanjang periode
perencanaan.
Isi Rencana Pemasaran :
 Rangkuman eksekutif dan daftar isi
Rencana pemasaran harus dibuka dengan rangkuman singkat tujuan utama
dan rekomendasi manajemen senior.Daftar isi menggaris bawahi sisa rencana
tersebut serta semua prinsip pendukung dan rincian operasional.
 Analisis situasi
Bagian ini menampilkan bagian data latar belakang yang relevan tentang
penjualan,biaya,pasar,pesaing dan berbagai kekuatan dalam lingkungan
makro.
 Strategi Pemasaran
Disini manajer produk mendefinisikan misi,tujuan pemasaran dan
keuangan,serta kelompok dan kebutuhan yang ingin diipuaskan oleh
penawaran pasar.
 Proyeksi Keuangan
Proyeksi keuangan meliputi peramalan penjualan,peramalan pengeluaran,dan
analisis titik impas (BEP).Disisi pendapatan proyeksi memperlihatkan
volume penjualan yang diramalkan berdasarkan bulan dan kategori
produk.Disisi pengeluaran proyeksi memperlihatkan perkiraan biaya
pemasaran.
 Kendali implementasi
Bagian terakhir rencana pemasaran menggaris bawahi kendali untuk
mengamati dan menyesuaikan implementasi rencana.Umumnya bagian ini
menyebutkan tujuan dan anggaran setiap bulan atau kuartal, jadi manajemen
dapat meninjau hasil setiap priode dan mengambil tindakan korektif yang
diambil manajemen dalam merespon perkembangan lingkungan khusus,
seperti perang.

2.3. Studi Kasus Pengembangan Rencana dan Strategi Pemasaran Pada


“KFC (Kentucky Fried Chiken)”

Kentucky Fried Chiken (KFC) adalah salah satu restoran cepat saji yang hak


eksklusif waralabanya dipegang oleh PT. Fast Food Indonesia. KFC merupakan
pemimpin global dalam bisnis kategori fast food dengan menggunakan menu
andalan daging ayam goreng. KFC masuk Indonesia pertama kali pada
18 Oktober 1979 dengan satu buah outlet di Melawai dengan system QSR (Quick
Service Restaurant). Keberhasilan Restoran KFC pertama tersebut kemudian
mendorong KFC untuk membuka berbagai cabang di tempat lain hingga sampai
saat ini KFC telah memiliki 420 outlet di Indonesia, dan merupakan merk ‘Top of
Mind Awareness’ dalam benak konsumen.
Strategi pemasaran (marketing strategy) adalah sebuah rencana yang
memungkinkan perusahaan mengoptimalkan penggunaan sumber dayanya untuk
mencapati tujuan pemasaran dan perusahaan. Pemasaran dimulai dengan
pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan
manusia. Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang
menjadi konsep pemasaran. Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut
pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip
pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.
Selain menawarkan produk ayam goreng, KFC juga memenuhi selera
konsumen dengan menu pilihan lain seperti nasi, perkedel, kentang goreng,
spaghetti, cream soup, twister, dan burger serta menawarkan produk-produk baru
seperti combo double, colonel yakiniku dan yang lainnya. KFC
menspesialisasikan perusahaannya pada menu ayam goreng dan memposisikan
dirinya sebagai “jagonya ayam”.

 VISI DAN MISI


Visi
Visi perusahaan KFC adalah menjadi restoran cepat saji dengan pelayanan terbaik
di dunia. Untuk mencapai visi ini, KFC selalu menjamin mutu produk-produknya,
memberikan pelayanan yang memuaskan, menawarkan kebersihan dan keamanan
produk pangan serta nilai-nilai tambah lainnya. Bagi KFC, senyum setiap
pelanggan adalah hal terpenting.

Misi
1. Menjadi perusahaan terbaik bagi semua karyawan kami di setiap komunitas
di seluruh dunia.
2. Menghadirkan pelayanan dengan sistem operasional yang unggul bagi setiap
pelanggan kami di setiap restoran cabang KFC.
3. Terus mengalami perkembangan ke arah yang menguntungkan sebagai
sebuah brand, serta terus mengembangkan sistem operasional KFC ke arah
yang lebih baik lagi lewat inovasi dan teknologi.

 Sistem Pemasaran KFC


Dalam memasarkan produknya KFC menggunakan sistem pemasaran
dengan hubungan horizontal yaitu melalui sistem Partnership dengan perusahaan
lainnya. Salah satu bentuk kerjasama yang dilakukan KFC adalah dengan
merangkul beberapa industri musik untuk bekerjasama, sehingga melalui musik
KFC bisa berpromosi baik untuk kalangan remaja maupun dewasa.

 Sasaran Pemasaran KFC


PT Fast Food Indonesia menciptakan makanan jenis KFC dimana sasaran
pasarnya adalah keluarga yang memiliki kesibukan yang tinggi dan waktu yang
terbatas sehingga mereka membutuhkan makanan yang cepat saji (masyarakat
menengah ke atas) serta pengunjung yang sering melakukan perjalanan antar kota.
Adapun target pasarnya adalah keluarga segala usia serta segmentasi pasar yang
dibidik adalah anak-anak usia 6-15 tahun dan remaja 16-25 tahun.

 Strategi Pemasaran KFC


KFC sendiri juga menggunakan sistem pemasaran terpadu dalam strategi
pemasarannya dimana KFC lebih menekankan pada bauran pemasaran (4 P) yaitu
product (produk), price (harga), place (tempat), promotion (promosi);
1. Product
KFC selalu menyempurnakan cita rasanya setiap saat untuk
memberikan kepuasan kepada pelanggan atau konsumennya. Cita rasa yang
selalu disempurnakan tersebut merupakan inovasi untuk tetap menjadi yang
terdepan dari jajaran makanan cepat saji.
Inovasi yang disempurnakan ini mampu menciptakan kreasi menu baru
yang beragam dengan tidak melupakan cirri khas dari KFC.
2. Price
KFC menerapkan strategi harga dengan memberikan berbagai
penawaran harga yang menarik kepada konsumennya. Diantara strategi ini
adalah dengan memberikan paket harga yang sangat menarik dan
menguntungkan bagi konsumennya.
3. Place
KFC dibangun dengan penempatan lokasi yang strategis sesuai dengan
mobilitas masyarakat. Sebagian besar KFC didirikan pada daerah yang
memiliki mobilitas masyarakat yang tinggi. Dengan pemilihan lokasi yang
tepat itu diharapkan konsumen bisa menjangkau counter KFC dengan mudah.
4. Promotion
Salah satu bentuk kerjasama yang dilakukan KFC adalah dengan
merangkul beberapa industri musik untuk bekerjasama, sehingga melalui
musik KFC bisa berpromosi baik untuk kalangan remaja maupun dewasa.
Selain itu dalam hal promosi ini KFC memberikan hadiah kepada
konsumen dengan beberapa CD music yang telah di buat dari kerjasama
tersebut. Inilah mengapa sampai saat ini KFC tetap selalu terdepan dalam segi
apapun.
KFC juga memanfaatkan media televisi, radio untuk mempromosikan
produk mereka dengan cara memasang iklan.yang tentunya dengan cara ini
sangat efektif untuk membuat masyarakat penasaran dengan rasa makanan
atau minuman yang ditawarkan terutama untuk menu baru.

 Analisis SWOT Pada KFC


1. Strength
 Sebagai pelopor penyedia makanan cepat saji.
 Memiliki cabang di seluruh Indonesia, sehingga daerah pemasarannya
cukup luas.
 Memiliki manajemen produksi yang cukup baik.
 Memiliki brand resmi yang terkenal di seluruh dunia.
 Pelayanan yang cepat dan ramah.
 Disukai oleh banyak kalangan masyarakat.
 Rasa yang khas dan lezat.          
 Dibuat dari ayam kualitas terbaik.
2. Weakness 
 Harga yang kurang terjangkau bagi kalangan masyarakat bawah.
 Kurang memperhatikan nilai gizi.
3. Opportunities 
 Mengembangkan jenis varian yang lain, antara lain dalam bentuk
penyajian dan rasa yang baru.
 Bisa dijadikan bisnis waralaba yang bisa menjadi pemasukan dari
menjual brand dan sistem manajemennya.
4. Threat 
 Banyak pesaing lain yang menciptakan jenis makanan cepat saji lain
seperti burger, pizza dan lain-lain.
 Kelangkaan bahan baku ayam berkualitas.
 Masyarakat merasa takut mengkonsumsi ayam akibat merebaknya virus
flu burung.
 Banyak masyarakat yang beralih ke jenis makanan yang lebih sehat dan
mulai meninggalkan mengkonsumsi “junk food”.
 Pedagang kaki lima yang menjual fried chicken dengan harga yang
lebih terjangkau.
 Banyak bermunculan produk tepung bumbu ayam goreng yang
memungkinkan masyarakat lebih suka membuat fried chicken sendiri
daripada membeli.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat diambil beberapa poin penting dalam
kaitannya untuk mengembangkan strategi dan rencana pemasaran diantaranya:
 Proses penghantar nilai melibatkan tiga fase yaitu pemilihan (atau
pengidentifikasian), penyediaan (atau pangantaran), dan pengkomunikasian
nilai yang unggul. Rantai nilai adalah sarana untuk mengidentifikasi aktivitas
kunci yang menciptakan nilai dan biaya untuk bisnis yang spesifik.
 Strategi korporasi mendirikan kerangka dari dalam di mana divisi dan unit
bisnis menyiapkan rencana strategi mereka. Penetapan strategi korporasi
membutuhkan empat aktivitas yaitu: mendefinisikan misi korporat,
mendirikan unit bisnis strategi (SBU), menetapkan sumber daya pada masing-
masing SBU berdasarkan daya tarik pasar dan kekuatan bisnisnya serta
merencanakan bisnis baru dan memperkecil ukuran bisnis lama.
 Perencanaan strategis bagi bisnis individu membutuhkan aktivitas berikut:
mendefinisikan misi bisnis, menganalisis kesempatan dan ancaman eksternal,
menganalisis kekuatan dan kelemahan internal, memformulasikan tujuan,
memformulasikan strategi, memformulasikan program dukungan,
mengimplementasikan program dan mengumpulkan umpan balik dan
menjalankan pengawasan.
 Masing-masing tingkat produk dalam unit bisnis harus mengembangkan
rencana pemasaran untuk mencapai tujuannya. Rencana pemasaran adalah
salah satu output penting dari proses pemasaran. Adapun isi dari rencana
pemasaran antara lain: rangkuman eksekutif dan daftar isi, analisis situasi,
strategi pemasaran, proyeksi keuangan dan kendali manajemen.
Memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen adalah inti dari pemasaran.
Sasaran dari setiap bisnis adalah menghantarkan nilai pelanggan untuk
menghasilkan laba. Sehingga perusahaan di tuntut dapat mengembangkan strategi
den rencana pemasaran terbaik guna memenangkan sebuah persaingan.
3.2. Saran
Agar perusahaan bisa memaksimalkan penjualan atau pemasaran dan
sekaligus dapat memenangkan sebuah persaingan dalam suatu bisnis, manajemen
pemasaran harus terlebih dahulu mengetahui situasi apa yang sedang dialami
perusahaan sebelum menentukan strategi apa yang cocok digunakan untuk
menghadapi situasi tersebut. Perusahaan juga dianjurkan untuk membuat sebuah
rencana pemasaran dalam mendistribusikan produknya kepada konsumen, Hal ini
bertujuan agar produk yang dihasilkan bisa terjual sebanyak-banyaknya dan
konsumen bisa terlayani dengan baik dan memuaskan, karena itulah tujuan dari
strategi pemasaran.
Dalam menghadapi persaingan pemasaran, penentuan strategi pemasaran
dan rencana pemasaran sangat penting dan hal ini harus ditunjang juga oleh
manajer pemasar yang professional dan memiliki kreatifitas yang tinggi. Oleh
karena itu manajemen pemasaran merupakan bagian penting dalam perusahaan
guna mencapai tujuan bisnis yaitu profitabilitas yang tinggi.
Dalam pemasaran suatu produk diperlukan perencanaan yang strategis. Hal
tersebut melalui suatu proses yang berhubungan antara satu dengan yang lain.
Untuk itu, dalam strategi perencanaan dan proses pemasaran hendaknya
direncanakan dengan sebaik-baiknya dan dapat di realisasikan di masa yang akan
datang.
DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan. 2013. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Amstrong, Gery dan Philip Kotler. 2003. Manajemen Pemasaran, Edisi 9.


Jakarta: PT. Indeks Gramedia.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi 12
Jilid 1. Jakarta: PT. Indeks Gramedia.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi 13
Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

http://tugasmanajemenbisnis.blogspot.co.id/2016/10/makalah-mengembangkan-
strategi-dan.html. Diakses pada 11 Mei 2018.

https://blackcuiz29.wordpress.com/2017/01/12/mengembangkan-strategi-dan-
rencana-pemasaran/. Diakses pada 11 Mei 2018.

Anda mungkin juga menyukai