MANAJEMEN AGRIBISNIS
Dosen Pengampu: Dr. Ir. Kusnandar, Msi
Disusun Oleh:
Muhammad Amar Ghozali
H0822090
Dalam penyusunan laporan ini penulis dibantu oleh beberapa pihak yang telah
membimbing dan memberi masukan guna terselesainya makalah ini. Penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu mata kuliah Manajemen
Agribisnis yaitu Bapak Dr. Ir. Kusnandar, MSi yang telah membimbing penulis
menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa paper makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk
itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna sempurnanya
laporan ini. Akhir kata penulis mengharap laporan ini berguna bagi pembaca pada
umumnya dan penulis sendiri pada khususnya.
B. Rumusan masalah
Bagaimana ruang lingkup Manajemen Agribisnis?
C. Tujuan penulisan
Mengetahui tentang manajemen agribisnis.
BAB II
PEMBAHASAN
Tujuan
Audit Pemasaran
Hampir semua agribisnis dan semua perusahaan yang dimiliki masyarakat umum
menghadapi pemeriksaan keuangan yang dilakukan auditor luar guna memastikan
bahwa tidak ada penyimpangan / penggelapan yang dapat menyebebkan masalah
serius terhadap bisnis. Audit / pemeriksaan pemasaran menelaah tujuan pemasaran
perusahaan serta rencananya untuk mencapai tujuan dengan berpedoman pada
sumber dayanya, kekuatan, dan kelemahannya jika dibandingkan dengan
perusahaan lain, serta keadaan pasar.
Prosedur Audit Pemasaran
1. Analisis
Analisis atas cara agribisnis menangani produk atau jasa yang dipasarknnya.
Langkah ini memerlukan estimasi atau potensi keseluruhan pasar,
penentuan pangsa (bagian) pasar perusahaan, dan upaya untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi posisi pasar perusahaan
untuk setiap produk / jasa.
2. Identifikasi
Mengidentifikasi kemampuan khusus perusahaan, yaitu bidang yang
diungguli perusahaan dalam persaingan. Kemampuan khusus meliputi
keunggulan dalam bidang keuangan, tenaga kerja,produk, produksi, dan
distribusi. Kemampuan khusus ini sering kali menjadi dasar untuk
keseluruhan strategi pemasaran.
3. Tinjauan
Merupakan tinjauan atas keadaan pasar dan lingkungan. Faktor-faktor
pemasaran eksternal bagi perusahaan dievaluasi, dan kadang-kadang trend
(kecenderungan) yang diharapkan dikaji dengan menggunakan prinsip
kemungkinan. Informasi ini membantu para manajer agribisnis untuk
menyusun kebijakan pemasaran mereka.
4. Evaluasi
Adalah evaluasi yang objektif atas keseluruhan rencana dan tujuan
pemasaran yang sedang dipraktekkan. Apabila tidak ada rencana tertulis
atau jika tujuannya tidak terukur, maka akan sangat sulit untuk menentukan
keefektifan pemasaran yang sesungguhnya.
5. Pertimbangan
Harus mempertimbangkan cara implementasi (pelaksanaan) rencana
pemasaran. Rencana yang baik akan tetap tidak efektif apabila dijalankan
dengan salah. Penggunaan saluran distribusi yang sama sepanjang waktu
karena itu sudah menjadi kebiasaan kita mungkin merupakan pilihan yang
tidak tepat dan dapat mengakibatkan kemerosotan bisnis.
6. Telaah
Menelaah secara objektif SDM dan organisasinya. Apakah wiraniaga telah
mendapat pelatihan (training) yang memadai untuk memberikan petunjuk
teknis kepada para peranan?
Apakah spesialis teknis di lapangan harus melapor kepada manajer
penjualan, wilayah atau haruskah mereka melapor ke kantor pusat?
Audit pemasaran harus dilakukan seobyektif mungkin. Adalah sulit bagi maajer
untuk mengevaluasi programnya sendiri secara obyektif, karena merekalah yang
menciptakannya sehingga manajer harus mempertimbangkan penggajian pihak luar
untuk meninjau program tersebut secara berkala. Konsultan yang berbobot dapat
mengevaluasi program pemasaran secara obyektif dan melontarkan pertanyaan
penting sehubungan dengan alokasi waktu, usaha, dan sumber daya keuangan.
Positif:
Negatif
1. Distribusi
2. Transportasi
3. Pengemasan
4. Pemberian Label
5. Standarisasi
6. Grading
2. Tanggung jawab
3. Persyaratan pekerja
4. Peluang karier
5. Pertimbangan khusus
3. Garis kewenangan
4. Evaluasi prestasi
Pengisian Personil
4. Mengevaluasi prestasi