Anda di halaman 1dari 15

PAPER

MANAJEMEN AGRIBISNIS
Dosen Pengampu: Dr. Ir. Kusnandar, Msi

Disusun Oleh:
Muhammad Amar Ghozali
H0822090

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Manajemen
Agribisnis ini dengan baik. Paper ini disusun guna memenuhi nilai UAS mata
kuliah Manajemen Agribisnis.

Dalam penyusunan laporan ini penulis dibantu oleh beberapa pihak yang telah
membimbing dan memberi masukan guna terselesainya makalah ini. Penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu mata kuliah Manajemen
Agribisnis yaitu Bapak Dr. Ir. Kusnandar, MSi yang telah membimbing penulis
menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa paper makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk
itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna sempurnanya
laporan ini. Akhir kata penulis mengharap laporan ini berguna bagi pembaca pada
umumnya dan penulis sendiri pada khususnya.

Surakarta, 19 Juli 2023

Muhammad Amar Ghozali


Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... 1
BAB I .................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .......................................................................................................... 4
LATAR BELAKANG ................................................................................................. 4
RUMUSAN MASALAH ............................................................................................ 5
TUJUAN PENULISAN .............................................................................................. 5
BAB II................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN ............................................................................................................. 6
BAB III ............................................................................................................................. 14
PENUTUP......................................................................... Error! Bookmark not defined.
KESIMPULAN ............................................................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komputasi,
berbagai alat telah dikembangkan untuk membantu manusia dalam proses
pengambilan keputusan. Beberapa faktor yang mendasari perkembangan dan
pemanfaatan alat ini antara lain. Perkembangan teknologi telah menghasilkan
ledakan data dan informasi. Organisasi maupun individu memiliki akses ke
sumber daya informasi yang lebih besar daripada sebelumnya. Namun, melalui
volume informasi yang besar, memproses dan menganalisis data menjadi lebih
rumit dan menantang.

Keputusan dalam dunia bisnis, pemerintahan, kesehatan, dan


kehidupan sehari-hari semakin kompleks. Situasi yang melibatkan banyak
variabel, kriteria, dan skenario alternatif membutuhkan pendekatan yang lebih
struktur dan sistematis dalam pengambilan keputusan. Teknologi informasi
telah membuka peluang baru dalam pengolahan data dan analisis. Penggunaan
kecerdasan buatan, analisis data, dan metode lainnya dalam alat bantu
pengambilan keputusan telah membantu pengguna dalam memahami pola dan
tren yang relevan, serta memberikan saran yang lebih baik. Manusia dapat
terpengaruh oleh bias kognitif, emosi, atau kelelahan. Keputusan yang diambil
secara manual oleh manusia saja bisa menjadi rentan terhadap kesalahan dan
ketidaktepatan. Dalam situasi yang kompleks, manusia dapat membutuhkan
bantuan untuk mengelola informasi dengan lebih efektif dan mengurangi
potensi kesalahan.

Penggunaan alat bantu pengambilan keputusan diharapkan dapat


meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam berbagai bidang. Dengan alat
yang tepat, waktu dan upaya yang diperlukan untuk mengambil keputusan
dapat berkurang, dan keputusan yang lebih baik dapat dihasilkan. Alat bantu
pengambilan keputusan telah menemukan aplikasi luas di berbagai sektor,
termasuk bisnis, keuangan, pemerintahan, kesehatan, dan pendidikan.
Organisasi dan individu dari berbagai latar belakang dapat mengambil manfaat
dari penggunaan alat ini untuk meningkatkan kualitas keputusan mereka.
Penggunaan alat untuk mengambil keputusan bukanlah pengganti
kebijaksanaan manusia, tetapi merupakan dukungan yang berharga untuk
membantu menghadapi tantangan kompleksitas dan meningkatkan kualitas
keputusan. Perkembangan teknologi terus berlanjut, dan diharapkan alat-alat
ini akan semakin canggih dan terintegrasi dengan baik dalam berbagai aspek
kehidupan manusia di masa depan.

B. Rumusan masalah
Bagaimana ruang lingkup Manajemen Agribisnis?
C. Tujuan penulisan
Mengetahui tentang manajemen agribisnis.
BAB II
PEMBAHASAN
Tujuan

1. Menyajikan garis besar dari prosedur pemeriksaan pemasaran.

2. Menganalisis cara pembuatan prakiraan penjualan dan cara penggunaannya


dalam agribisnis.

3. Mengembangkan metode-metode guna menganalisis persaingan.

4. Meninjau kembali teknik menelaah sikap dan pendapat pelanggan.

Alat Untuk Merencanakan Pasar

Pengelolaan program pemasaran dalam agribisnis dapat merupakan tugas yang


rumit. Hampir semua agribisnis menghadapi permintaan yang sangat musiman
yang mungkin akan menyebabkan ketersendatan dalam melayani pelanggan. Pola
cuaca yang tidak dapat diramalkan makin memperrumit perencanaan pemasaran,
dan harga komuditi pertanian yang berfluktuasi. Karena kerumitan tersebut maka
program pemasaran agribisnis perlu direncanakan dengan sangat hati-hati.

Audit Pemasaran

Hampir semua agribisnis dan semua perusahaan yang dimiliki masyarakat umum
menghadapi pemeriksaan keuangan yang dilakukan auditor luar guna memastikan
bahwa tidak ada penyimpangan / penggelapan yang dapat menyebebkan masalah
serius terhadap bisnis. Audit / pemeriksaan pemasaran menelaah tujuan pemasaran
perusahaan serta rencananya untuk mencapai tujuan dengan berpedoman pada
sumber dayanya, kekuatan, dan kelemahannya jika dibandingkan dengan
perusahaan lain, serta keadaan pasar.
Prosedur Audit Pemasaran

1. Analisis
Analisis atas cara agribisnis menangani produk atau jasa yang dipasarknnya.
Langkah ini memerlukan estimasi atau potensi keseluruhan pasar,
penentuan pangsa (bagian) pasar perusahaan, dan upaya untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi posisi pasar perusahaan
untuk setiap produk / jasa.
2. Identifikasi
Mengidentifikasi kemampuan khusus perusahaan, yaitu bidang yang
diungguli perusahaan dalam persaingan. Kemampuan khusus meliputi
keunggulan dalam bidang keuangan, tenaga kerja,produk, produksi, dan
distribusi. Kemampuan khusus ini sering kali menjadi dasar untuk
keseluruhan strategi pemasaran.
3. Tinjauan
Merupakan tinjauan atas keadaan pasar dan lingkungan. Faktor-faktor
pemasaran eksternal bagi perusahaan dievaluasi, dan kadang-kadang trend
(kecenderungan) yang diharapkan dikaji dengan menggunakan prinsip
kemungkinan. Informasi ini membantu para manajer agribisnis untuk
menyusun kebijakan pemasaran mereka.
4. Evaluasi
Adalah evaluasi yang objektif atas keseluruhan rencana dan tujuan
pemasaran yang sedang dipraktekkan. Apabila tidak ada rencana tertulis
atau jika tujuannya tidak terukur, maka akan sangat sulit untuk menentukan
keefektifan pemasaran yang sesungguhnya.
5. Pertimbangan
Harus mempertimbangkan cara implementasi (pelaksanaan) rencana
pemasaran. Rencana yang baik akan tetap tidak efektif apabila dijalankan
dengan salah. Penggunaan saluran distribusi yang sama sepanjang waktu
karena itu sudah menjadi kebiasaan kita mungkin merupakan pilihan yang
tidak tepat dan dapat mengakibatkan kemerosotan bisnis.
6. Telaah
Menelaah secara objektif SDM dan organisasinya. Apakah wiraniaga telah
mendapat pelatihan (training) yang memadai untuk memberikan petunjuk
teknis kepada para peranan?
Apakah spesialis teknis di lapangan harus melapor kepada manajer
penjualan, wilayah atau haruskah mereka melapor ke kantor pusat?

Audit pemasaran harus dilakukan seobyektif mungkin. Adalah sulit bagi maajer
untuk mengevaluasi programnya sendiri secara obyektif, karena merekalah yang
menciptakannya sehingga manajer harus mempertimbangkan penggajian pihak luar
untuk meninjau program tersebut secara berkala. Konsultan yang berbobot dapat
mengevaluasi program pemasaran secara obyektif dan melontarkan pertanyaan
penting sehubungan dengan alokasi waktu, usaha, dan sumber daya keuangan.

Manajemen Pemasaran Dalam Agribisnis

Metode penetapan harga

1. Berdasarkan biaya : dengan menambahkan margin (mark up) pada biaya


dasar masing-masing produk (biaya dasar + margin, dimana margin = biaya
overhead + penanganan)
2. BerdasarkanROI : pengembalian atas investasi dengan mengasumsikan
volume penjualan yang tetap.
3. Berdasarkan harga bersaing : harga produk perusahaan mengikuti harga
rata-rata yang berlaku di pasar atau mengikuti harga pesaing utama.
4. Berdasarkan KTO (Kontribusi Terhadap Overhead) atau berdasrkan biaya
marginal : digunakan untuk mendorong penjualan ekstra dengan menjual
produk tambahan yang melebihi proyeksi penjualan dengan harga sedikit di
atas tambahan biaya tunai untuk menangani produk tersebut
5. Penetapan harga penetrasi : dengan menetapkan harga yang rendah utk
membuka pasar seluas mungkin dan penerimaan yang sedemikian cepat
akan suatu produk.
6. Penjenjangan pasar : berlawanan dengan harga penetrasi yaitu dengan
menetapkan harga tinggi untuk pelanggan mewah, setelah pasar menyempit
harga diturunkan.
7. Berdasarkan daya serap pasar : digunakan untuk menetapkan harga jasa
yang sangat terspesialisasi & bervariasi pada setiap pekerjaan
8. Potongan harga/diskon : dengan memberikan pengurangan harga karena
alasan tertentu

Sisi Positif dan negatif usaha tani

Positif:

1. Ganjaran yang berupa uang.

2. Kemajuan yaitu hasrat yang sangat besar untuk memperoleh imbalan

3. Kepuasan perorangan, kepuasan yang sesungguhnya diperoleh dengan


adanya kesempatan untuk bekerja secara dekat dengan pertanian dan segala
yang tidak berwujud yang dijelmakan didalamnya, suatu keunggulan yang
dapat menutupi semua keburukan bahkan yang terburuk sekalipun

Negatif

1. Keluhan pelanggan hanya bisa diabaikan sepenuhnya apabila wiraniaga


tidak menjual apa-apa.

2. Jam kerjapun dapat sangat panjang

3. Penolakan usaha yang dilakukan oleh penjual terhadap konsumen.

Jenis-jenis usaha penjualan dalam agribisnis

1. Usaha Penjualan Kepada Perusahaan Manufaktur dan Pemroses

2. Usaha Penjualan Kepada Penyalur dan Penjual Borongan

3. Usaha Penjualan Kepada Pengecer

4. Usaha Penjualan Kepada Pengusaha Tani dan Peternak

5. Usaha Penjualan Kepada Konsumen Akhir

6. Usaha Penjualan Kepada Perusahaan Manufaktur dan Pemroses

Perusahaan manufaktur dan pemroses pertanian biasanya memerlukan


bahan baku dan masukan antara menggabungnya menjadi satu produk yang
diperlukan oleh pengusaha tani, peternak, penanam,produseb, dan kadang-kadang
konsumen akhir bahan pangan dan sandang.

a) Usaha Penjualan Kepada Penyalur dan Penjual Borongan


Pengusaha manufaktur dapat menjual kepada penyalur dan (distributor)
atau penjual borongan yang ada giliranya menjualproduk kepada para
penjual eceran atau pengusaha tani.

b) Usaha Penjualan Kepada Pengecer


Biasanya penyalur atau penjual borongan menjual kepada pengecer yang
pada gilirannya menjual kepada pengusaha tani. Penyalur bahan
pemberantas hama pertanian, yang biasanya mempunyai angkutan sendiri.
Perencanaan penjajakan dalam penjualan

Penjual bersiap untuk melakukan penjajakan yang sesungguhnya. Bersiap


dengan mengumpulkan informasi mengenai pelanggan.

Pengumpulan informasi harus ditekankan pada :

1. Tujuan penjajakan penjualan

2. Strategi penjajakan penjualan

3. Penyiapan penjajakan penjualan

Guna mendapatkan informasi-informasi potensial pelanggan. Kegiatan untuk


menetapkan kontak dengan pelanggan, mengembangkan atau memperbarui
hubungan yang positif, menyelidiki kebutuhan pelanggan, meyakinkan pelanggan
dengan pemuasan kebutuhan, memastikan komitmen pelanggan. Patokannya
adalah bahwa wawancara penjuala, entah formal atau tidak, merupakan proses
komunikasi yang bisa bermanfaat bagi kedua belah pihak.

Sistem Pemasaran Pertanian

Sistem Pemasaran Pertanian Merupakan aliran produk secara fisis dan


ekonomi dari produsen melalui pedagang perantara ke konsumen. Jejak penyaluran
barang dari produsen ke konsumen akhir disebut saluran pemasaran. Jenis dan
kerumitan saluran pemasaran berbeda-beda sesuai dengan komoditinya. Pemasaran
melibatkan banyak kegiatan yang berbeda yang menambah nilai produk pada saat
produk bergerak melalui sistem tersebut. Dalam pemasaran, setiap pungutan,
ongkos yang harus dibayar atau komisi untuk menghubungkan antara pembeli dan
penjual dibebankan kepada konsumen akhir.

Kegiatan Pemasaran meliputi :

1. Distribusi

2. Transportasi

3. Pengemasan

4. Pemberian Label

5. Standarisasi

6. Grading

Manajemen SDM dalam Agribisnis

Merumuskan jenis pekerjaan

a. Spesifikasi kerja (job specification)


1. Tujuan pekerjaan

2. Tanggung jawab

3. Persyaratan pekerja

4. Peluang karier

5. Pertimbangan khusus

b. Uraian kerja (job description)

1. Uraian tujuan pekerjaan

2. Kewajiban dan tanggung jawab

3. Garis kewenangan

4. Evaluasi prestasi
Pengisian Personil

1. Menentukan jumlah kebutuhan personel

2. Merekrut, memilih, menempatkan dan orientasi kerja

3. Menetukan gaji & tunjangan

4. Mengevaluasi prestasi

5. Pelatihan & pengembangan (on/off the job training)

6. Promosi, demosi dan pemutusan

Catatan : Serikat Pekerja

1. Pengusaha & Pekerja : 2 pihak yang beda pendapat dalam


pembagian laba

2. Kesepahaman : kunci kebersamaan kepentingan

Fungsi Manajemen Personalia

1. Menetukan kebutuhan personel perusahaan

2. Mencari dan merekrut tenega kerja

3. Mengangkat atau memilih tenaga kerja

4. Mengorientasikan tenaga kerja kepada pekerjaannya

5. Menetapkan persyaratan kompensasi dan tunjangan

6. Mengevaluasi prestasi kerja

Perencanaan Proses Produksi

Perencanaan proses produksi adalah proses merencanakan langkah-langkah,


strategi, dan sumber daya yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau layanan
dengan efisien dan efektif. Perencanaan ini mencakup berbagai tahapan dari mulai
perencanaan kapasitas hingga perencanaan pengendalian kualitas.
Pengembangan Produk

Pengembangan produk adalah proses merancang, mengembangkan, dan


memperkenalkan produk baru atau meningkatkan produk yang sudah ada ke pasar.
Proses ini melibatkan berbagai tahapan yang bertujuan untuk menciptakan produk
yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, serta memberikan nilai
tambah bagi perusahaan.
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulannya, dalam dunia pemasaran, penggunaan alat-alat dan analisis
yang tepat sangat penting untuk mencapai tujuan pemasaran dan meningkatkan
kinerja perusahaan. Beberapa alat yang berperan penting dalam proses pemasaran
adalah, Riset pasar membantu perusahaan memahami pasar, konsumen, dan pesaing
dengan lebih baik. Informasi yang diperoleh dari riset pasar menjadi dasar untuk
merumuskan strategi pemasaran yang lebih efektif. Segmentasi pasar
memungkinkan perusahaan untuk menyusun strategi yang sesuai dengan kebutuhan
dan preferensi kelompok konsumen yang berbeda. Menentukan posisi pasar yang
tepat membantu menciptakan identitas dan nilai tambah produk atau layanan,
sehingga membedakannya dari pesaing. Melakukan audit pemasaran membantu
perusahaan mengevaluasi kinerja pemasaran, mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan, serta menemukan peluang dan tantangan dalam pasar. Prakiraan
penjualan membantu perusahaan dalam merencanakan produksi, persediaan, dan
alokasi sumber daya dengan lebih efisien.

Analisis persaingan membantu perusahaan memahami pesaing, strategi


mereka, dan bagaimana perusahaan dapat mengatasi persaingan tersebut. Dengan
menggunakan alat-alat ini, perusahaan dapat merencanakan dan melaksanakan
strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran, meningkatkan kepuasan pelanggan,
memperluas pangsa pasar, dan mencapai tujuan pemasaran mereka dengan lebih
efektif. Penting untuk terus melakukan analisis dan evaluasi terhadap hasil
pemasaran guna terus beradaptasi dengan perubahan pasar dan kebutuhan
konsumen. Semakin baik penggunaan alat dan analisis dalam pemasaran, semakin
besar peluang perusahaan untuk mencapai kesuksesan dan pertumbuhan jangka
panjang.
DAFTAR PUSTAKA
Rahim, A., & Hastuti, D. R. D. (2005). Sistem Manajemen Agribisnis.

Maulidah, S. (2012). Pengantar Manajemen Agribisnis. Universitas Brawijaya


Press.

Faqih, A. (2010). Manajemen agribisnis. Deepublish.

Intyas, C. A., & Abidin, Z. (2018). Manajemen Agribisnis Perikanan. Universitas


Brawijaya Press.

Anda mungkin juga menyukai