Anda di halaman 1dari 21

LINGKUNGAN PEMASARAN

DISUSUN OLEH :

1. Dinda Fatikha Rizki (B11.2021.07419)

2. Luthfiyyah Istiqomah (B11.2021.07421)

3. Annisa Tasamuhti (B11.2021.07430)

4. Mutiara Sapitri (B11.2021.07243)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
SEMARANG
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala limpahan
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Lingkungan
Pemasaran”. Tanpa pertolongan-Nya, penulis belum tentu sanggup menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak
lain berkat bantuan, dorongan, dan kerjasama yang dari semua pihak yang telah
membantu dalam terselesainya makalah ini sehingga kendala-kendala yang penulis
hadapi dapat teratasi.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini. Semoga materi ini dapat bermanfaat dan
menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi
penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Terima kasih.

Semarang, 28 Maret 2023

Penyusun (Kelompok 3)

ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ..........................................................................................i
DAFTAR ISI .........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Lingkungan Mikro.........................................................................3
2.2 Lingkungan Makro........................................................................9
2.3 Analisis SWOT PT Sido Muncul Tbk...........................................10
2.4 Green Product, Green Market, Green Marketing..........................15
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ...................................................................................17
3.2 Saran..............................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................18

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang di lakukan oleh organisasi dan
bisnis dalam rangka mencapai tujuan yang telah dan akan ditetapkan. kegiatan
pemasaran sangat luas mulai dari sebelum di lakukanya proses produksi yaitu riset
pasar dalam upaya merumuskan perencanaan (planning) produk dengan
mempelajari potensi-potensi yang dapat di eplorasi menjadi sebuah tujuan
organisasi baik berupakeuntungan lembaga (profit) maupun manfaat sosial
(benefit) untuk meningkatkandrajat hidup dan memenuhi kebutuhan dan
keinginan (proses mengubah keinginanmenjadi kebutuhan). hingga memasuki
proses produksi dan penjualan (organizing danactuating) sampai pada proses
pelayanan purna jual (controling) untuk memastikan bahwa produk yang telah di
ciptakan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pasardan mengawasi standar
produk dan jasa yang di tawarkan serta menganalisis danmendeteksi peningkatan
dan perubahan pola kegiatan pemasaran, kebutuhan dankeinginan untuk kemudian
melakukan pengembangan produk dan jasa yangditawarkan dengan segala
segmentasi dan klasifikasi pemasaran.
Berdasarkan uraian diatas dapat di pastikan bahwa pemasaran bukan
hanyasekedar penjualan seperti ang berkembang di masyrakat, istilah pemasaran
telahmengalami perluasan makna dalam kaitannya dengan edukasi management
pemasaran namun dalam masyrakat masih saja ada yang menyamakan istilah
pemasara dengan penjualan. Padahal terlihat perbedaan yang mencolok Antara
pelamasarn dengan penjualan dan pasar. Pemasaran ruang lingkupnya lebih luas
(tidak terbantahkan) dan pemasaran adalah suatu kegiatan bukan tempat
bertemunya antara penjual dan pembeli.
Ruang lingkup pemasaran yang luas menyebabkan lingkungan pemasaran
menjadi sangat luas sehingga di bedakan menjadi dua bentuk yakni perbedaan
berdasarkan ruang lingkup makro dan mikro serta perbedaan berdasarkan
lingkungan yaknik Internal dan ekternal.
Lingkungan pemasaran merupakan semua elemen atau unsur-unsur yang
berkepentingan diluar maupun didalam suatu perusahaan yang dapat

1
mempengaruhi pemasaran. Tujuan utama setiap perusahaan adalah melayani dan
memuaskan seperangkat kebutuhan khusus dari sebuah pasar sasaran yang terpilih
yang menguntungkan perusahaan itu. Untuk melaksanakan tugas ini, perusahaan
menghubungi jumlah pemasok bahan mentah dan perantara pasar untuk
menjangkau para pelanggan sasarannya. Mata rantai pemasok, perusahaan,
pemasaran/para perantara, para pelanggan itu merupakan inti sistem pemasaran
suatu perusahaan. Keberhasilan perusahaan akan dipengaruhi oleh dua kelompok
tambahan yaitu: sejumlah pesaing dan kelompok masyarakat. Manajemen
perusahaan harus mengamati dan merencanakan segala sesuatu yang berkenaan
dengan para pelaku itu.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka identifikasi
masalah pada penulisan ini yaitu:
1. Bagaimana lingkungan mikro PT Sido Muncul Tbk?
2. Bagaimana lingkungan makro PT Sido Muncul Tbl?
3. Bagaimana SWOT dari lingkungan PT Sido Muncul TBK?
4. Apakah yang dimaksud dengan green product, green market, dan green
marketing? Apakah PT Sido Muncul Tbk. juga menerapkan konsep
tersebut??

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan pada penulisan ini
yaitu:
1. Untuk mengidentifikasi dan menganalisis lingkungan mikro PT Sido
Muncul Tbk.
2. Untuk mengidentifikasi dan menganalisis lingkungan makro PT Sido
Muncul Tbk.
3. Untuk menganalisis SWOT PT Sido Muncul Tbk.
4. Untuk mengetahui definisi dari green product, green market, dan green
marketing.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Lingkungan Mikro


Kekuatan-kekuatan yang dekat dengan perusahaan yang mempengaruhi
kemampuannya melayani pelanggan. Meliputi:
1. Perusahaan. Lingkungan Perusahaan adalah lingkungan eksternal yang
memberikan pengaruh langsung terhadap kegiatan usaha, meliputi
Manajemen tingkat atas, Keuangan, R&D, Pembelian, Produksi, dan
Akuntansi. Sido Muncul memperluas ruang lingkup kegiatan usaha
Perseroan adalah bergerak dalam perindustrian jamu dan farmasi,
perdagangan, pengangkutan darat, jasa, dan pertanian. Secara keseluruhan,
semua departemen ini memberikan dampak pada rencana dan tindakan
departemen pemasaran. Di bawah konsep pemasaran, semua fungsi ini
harus “berpikir mengenai pelanggan”, dan harus bekerja dengan serasi
untuk menyediakan nilai dan kepuasan superior bagi pelanggan. Pengaruh
yang disebabkan oleh Perusahaan adalah:
- Keberhasilan PT Sido Muncul Tbk. yang telah memiliki market share
tertinggi dan reputasi yang baik sebagai industry jamu terbesar di
Indonesia.
- Keberhasilan PT Sido Muncul Tbk. yang telah masuk ke Bursa Efek
Indonesia.
- Terjaminnya kesejahteraan dan perlindungan karyawan.
- Pengembangan kawasan pabrik lengkap dengan fasilitas modern.
- Menjadi satu-satunya pabrik jamu berstandar farmasi
- Menjadi perusahaan herbal bertaraf modern senantiasa berupaya untuk
memberikan produk-produk yang baik dan menyehatkan bagi seluruh
konsumennya, dan dengan demikian memberikan nilai positif bagi
masyarakat.
- Memiliki lebih dari 250 jenis produk.
- Keberhasilan dalam mengekspor produk-produk ke beberapa negara
antara lain ke Malaysia, Singapura, Brunei, Australia, Korea Selatan,

3
Nigeria, Algeria, Hongkong, Amerika Serikat, Saudi Arabia dan
Mongolia.
- Mendapatkan Penghargaan ICSA (Indonesian Customer Satisfaction
Award) dan Best Brand Award yang berhasil diraih setiap tahunnya,
itu membuktikan bahwa Sido Muncul selalu menjaga kualitas dan
mengedepankan inovasi.
2. Supplier. PT Semarang Herbal Indo Plant (SHI) merupakan pabrik bahan
baku yang dikembangkan oleh PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul
Tbk dengan harapan dapat meningkatkan kapasitas produksi,
memperpendek mata rantai produksi, efisiensi, standarisasi dan membantu
petani menampung hasil panen mereka pada saat harga turun. Melalui
anak usahanya PT Semarang Herbal Indo Plant.(SHI) akhirnya
menjadikan mutu produk bahan baku dan kualitas obat – obat alam
selangkah lebih maju, sehingga produk-produk yang dihasilakan bisa
bersaing di pasar bebas dengan kualitas yang baik dan berstandar. SHI siap
memasok kebutuhan bahan ekstrak untuk kebutuhan bahan ekstrak untuk
kebutuhan pasar domestic dan internasional. Produksi bahan baku di
pabrik SHI tersebut diharapkan naik tiga kali lipat dari kapasitas semula
yang hanya 3.750 kg per hari. Hasil SHI adalah ekstraksi untuk memasok
produk makanan, minuman, farmasi, natraceutical, kosmetik, dan
pertanian.
3. Perantara Pemasaran. Perantara pemasaran misalnya distribotur, pengecer
yang berperan dalam pendistribusian hasil-hasil produksi ke konsumen.
Pengercer : Toko obat, Apotik, Toko klontong, Swalayan, Warung jamu,
Kasongan, dan toko kecil-kecil lainnya. Distributor: PT Muncul Mekar
merupakan perusahaan distribusi untuk memasarkan produk-produk Sido
Muncul, yang selanjutnya ditunjuk sebagai distributor tunggal perusahaan
jamu dan farmasi Sido Muncul. PT Muncul Mekar didirikan tepat pada
tahun 1975 berkantor pusat di Jalan Mlaten Trenggulun nomor 102
Semarang, dibawah pimpinan Sofyan Hidayat. Dalam melaksanakan
kegiatan perusahaan ini menempati sebuah rumah biasa dengan belasan
karyawan, serta mengandalkan 3 buah mobil untuk kanvaser/pemasaran

4
luar kota dan 5 motor untuk pemasaran dalam kota, Muncul Mekar
mengawali distribusinya di Pulau Jawa. Dalam perkembangannya, Muncul
Mekar berhasil membuka empat kantor Perwakilannya di Jakarta yang
membawahi pemasaran Jabodetabek, Sumatera dan Pontianak, Jawa Barat
mencakup wilayah pemasarannya termasuk provinsi Jawa Barat, Jawa
Tengah mencakup wilayah pemasaran provinsi Jawa Tengah dan Jawa
Timur mencakup wilayah pemasaran provinsi JawaTimur, Indonesia
bagian Tengah dan Indonesia bagianTimur. Seiring berkembangnya
distribusi dan masuknya sistem komputerisasi maka Muncul Mekar mulai
berbenah dalam bidang SDM terutama untuk skill, training dan motivasi
khususnya bagi salesman dan tenaga pemasaran. Dengan menerapkan
sistem komputerisasi yang terintegrasi sehingga memudahkan dalam
pelaporan data penjualan dan marketing sampai di pelosok-pelosok kota
hingga kecamatan. Hal ini tentunya akan mendukung ketersediaan produk
di tiap-tiap wilayah dan membantu penentuan langkah-langkah lebih lanjut
untuk kemajuan perusahaan. Sampai sekarang dari 4 perwakilan Muncul
Mekar telah berkembang menjadi 109 Sub Perwakilan dan Distributor
beberapa cabang dan Sub Perwakilan dari kota-kota Provinsi, Kabupaten
dan bahkan Kecamatan mulai dari Sabang sampai Merauke sesuai tingkat
kemajuan dan jumlah penduduk wilayah tersebut.
4. Pelanggan. Pelanggan adalah seseorang atau sekelompok orang yang
membeli produk atau jasa untuk digunakan secara pribadi, dijual kembali,
ataupun diproses lebih lanjut.
- Pasar Konsumen, yaitu individu atau rumah tangga yang membeli
produk untuk dikonsumsi sendiri. Pasar konsumen ini adalah tangan
terakhir yang menerima produk kita.
- Pasar Bisnis, adalah individu atau perusahaan lain yang membeli
produk untuk diproses lebih lanjut, atau digunakan untuk proses
produksinya. Dalam hal ini kita bertindak sebagai pemasok bahan
produksi untuk perusahaan atau orang lain.
- Pasar Pedagang Besar, adalah individu atau perusahaan lain yang
membeli produk untuk dijual kembali tanpa mengubah produk yang

5
berasal dari kita tersebut dengan tujuan memperoleh keuntungan. Jadi
Pasar Pedagang Besar ini dapat disebut sebagai penyalur produk kita,
- Pasar Pemerintah, adalah instansi pemerintahan yang membeli produk
kita untuk menyediakan fasilitas umum atau mengalihkan produk
tersebut kepada pihak lain yang membutuhkan.
- Pasar Internasional, adalah pembeli luar negeri, termasuk konsumen,
produsen, penjual, dan pemerintah yang membeli produk dari sebuah
perusahaan yang akan digunakan untuk konsumsi pribadi atau untuk
dijual kembali atau diproses lebih lanjut.
PT Sido Muncul telah mempunyai pelanggan dari masyarakat atas,
menengah dan ke bawah karena biasanya masyarakat lebih memilih
produk herbal atau alami dari pada obat–obatan yang mengandung zat
kimia karena pada obat–obatan kimia akan menimbulkan efek samping
terhadap tubuh. Oleh karena itu perusahaan mempunyai posisi yang lebih
lemah dari pada pembeli, karena pembeli dapat berpaling ke perusahaan
atau obat lain dengan mudah. Sebagai anak Perusahaan dari PT Sido
Muncul Tbk, PT Berlico Mulia Farma yang telah memproduksi sekitar 80
jenis obat dan melakukan kerjasama dengan 50 Pedagang Besar Farmasi
(PBF) untuk mendirstribusikan produk perusahaan ke lebih dari 16 kota
besar di seluruh Indonesia, dan akan terus meningkatkan jumlah kerjasama
dengan PBF baik dalam dan maupun luar negeri. Pelanggan sangat
berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan, terbukti PT Sido
Muncul Tbk telah berhasil memiliki market share tertinggi dan reputasi
yang baik sebagai industri jamu terbesar di Indonesia.
5. Pesaing. Dalam usahanya melayani kelompok pasar pelanggan,
perusahaan tidaklah sendiri. Usaha suatu perusahaan untuk membangun
sebuah system pemasaran yang efisien guna melayani pasar gelati disaingi
oleh perusahaan lain. Sistem pemasaran dan strategi yang diterapkan
perusahaan dikelilingi dan dipengaruhi oleh sekelompok pesaing. Para
pesaing ini perlu diidentifikasi dan dimonitor segala gerakan dan
tindakannya didalam pasar. Perusahaan-perusahaan pesaing perusahaan
Sido Muncul: PT Air Mancur, Produsen jamu dan kosmetika air mancur,

6
PT Industri jamu Borobudur, PT jamu Iboe Jaya, PT Industri jamu Jago,
PT jamu Indonesia Simona, dan lain-lain perusahaan farmasi Di tengah
persaingan di sektor industri jamu yang ketat, maka untuk dapat terus
bertahan dan menjadi market leader, dibutuhkan rumusan strategi yang
tepat dalam menyiasati dan mengelola kondisi eksternal yang kompleks
dan internal perusahaan itu sendiri. Salah satunya dengan inovasi.
- Pengembangan Kawasan Pabrik, Kawasan pabrik terintegrasi mulai
dari penelitian bahan baku, produk, proses produksi, pengelolaan
lingkungan hingga sampai pada layanan publik. Standard pabrik: GMP
(Good Manufacturing Practise), CPOTB, CPOB.
- Sistem kerja, membangun sebuah pabrik Jamu yang berstandar
farmasi. Dan telah sukses menjadi Pabrik Jamu dan Farmasi yang
terbesar di Indonesia. Semua itu kami lakukan demi membangun dan
menjaga kualitas dan kepercayaan konsumen terhadap produk-produk
Sido Muncul. Inovasi dalam Bidang Marketing Tidak hanya dalam
bidang produksi, kami pun senantiasa berusaha melakukan inovasi
dalam produk-produk dan promosi kami. Beberapa hal yang telah kami
lakukan sehingga Sido Muncul bisa mendapat tempat dalam hati
masyarakat.
- Pengelolaan Limbah dengan Sempurna.
- Inovasi lain, penganekaragaman sediaan jamu yang kami hasilkan.
Diantaranya sebagai berikut : Serbuk, Instan, Komplit (serbuk dan
instan), Cair (cairan obat dalam), Kapsul, Tablet/Pil, Permen/Candy.
6. Masyarakat. PT Sido Muncul Tbk. menjadi perusahaan terbuka, tujuannya
agar perusahaan ini langgeng dan dipercaya oleh masyarakat. Tipe – Tipe
Masyarakat:
- Masyarakat Keuangan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk
mendapatkan dana. Bank, rumah investasi, dan pemegang saham
adalah masyarakat keuangan utama
- Masyarakat Media membawa berita, fitur, dan opini editorial.
Masyarakat media meliputi majalah, surat kabar, dan stasiun radio,
televise dan media online.

7
- Masyarakat Pemerintah. Manajemen harus memperhitungkan
perkembangan pemerintah. Pemasar harus sering berkonsultasi dengan
pengacara perusahaan tentang isu keamanan produk, kebenaran iklan,
dan masalah lain.
- Masyarakat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Keputusan
pemasaran perusahaan mungkin dipertanyakan oleh organisasi
konsumen, kelompok lingkungan, komunitas minoritas, dan lainnya.
Departemen humas dapat membantu perusahaan tetap berhubungan
dengan konsumen dan kelompok LSM.
- Masyarakat Lokal meliputi penduduk sebuah lingkungan dan
organisasi komunitas. Perusahaan besar biasanya menunjuk petugas
hubungan komunitas untuk berurusan dengan komunitas, menghadiri
rapat, menjawab pertanyaan, dan memberikan sumbangan amal yang
bermanfaat.
- Masyarakat Umum. Perusahaan harus memperhatikan perilaku
masyarakat umum terhadap produk dan aktivitasnya. Citra public
perusahaan mempengaruhi pembeliaan masyarakat.
- Masyarakat Internal meliputi pekerja, manajer, sukarelawan, dan
dewan direksi. Perusahaan besar menggunakan brosur dan sarana lain
untuk menginformasikan dan memotivasi masyarakat internalnya.
Ketika karyawan merasa senang dengan perusahaan mereka, perilaku
positif tersebar ke masyarakat eksternal.
CSR Besarkan Sido Muncul. Kegiatan Corporate Social Responsibility
(CSR) yang sudah dilakukan sejak tahun 1991 membuat PT Sido Muncul
Tbk. jadi semakin besar. Karena dengan apa yang dilakukan itu setidaknya
dapat membantu apa yang menjadi kebutuhan masyarakat dan sebaliknya
masyarakat bakal mengenal dan mengetahui apa yang telah dilakukan
perusahaan. Ada beberapa macam kegiatan yang sudah dilakukan oleh
Sido Muncul dalam melaksanakan kegiatan CSR mulai dari Mudik
Lebaran Gratis, Operasi Mata Katarak, Pemeriksaan Mata Anak Sekolah
Dasar, Dana Amal untuk Berbagi Panti Asuhan, dan Dana Bantuan untuk

8
Penderita Hidrosephallus, Promo Pariwisata Melalui Iklan Kuku Bima
Energi, dan Program Go Green Sido Muncul.

2.2 Lingkungan Makro


Lingkungan makro merupakan lingkungan eksternal yang berpengaruh
tidak langsung terhadap kegiatan usaha Kekuatan-kekuatan sosial yang lebih besar
yang mempengaruhi lingkungan mikro. Meliputi:
1. Demografis. Lingkungan demografis/kependudukan menunjukkan
keadaan dan permasalahan mengenai penduduk, seperti distribusi
penduduk secara geografis, tingkat kepadatannya, kecenderungan
perpindahan dari satu tempat ke tempat lain, distribusi usia, kelahiran,
perkawinan, ras, suku bangsa dan struktur keagamaan. Ternyata hal diatas
dapat mempengaruhi strategi pemasaran suatu perusahaan dalam
memasarkan produknya karena publiklah yang membentuk suatu pasar.
2. Ekonomi. Lingkungan ekonomi menunjukkan sistem ekonomi yang
diterapkan, kebijakan-kebijakan pemerintah yang berkenaan dengan
ekonomi, penurunan dalam pertumbuhan pendapatan nyata, tekanan inflasi
yang berkelanjutan, perubahan pada pola belanja konsumen, dan
sebagainya yang berkenaan dengan perkonomian.
- Perubahan pendapatan, saat ini konsumen yang terperas secara
financial sedang mencari nilai yang lebih besar – kombinasi yang tepat
dari kualitas dan jasa yang baik pada harga yang wajar.
- Distribusi pendapatan juga berubah.
3. Alam. Lingkungan alam meliputi sumber daya alam yang diperlukan
sebagai masukan bagi pemasar atau yang dipengaruhi oleh kegiatan
pemasaran. Lingkungan alam memperlihatkan tiga gejala utama:
- Kelangkaan bahan mentah tertentu
- Tingkat polusi yang lebih tinggi
- Semakin banyaknya intervensi pemerintah dalam manajemen Sumber
Daya Alam
Kepeduliaan lingkungan menciptaan peluang pasar bagi perusahaan yang
waspada.

9
4. Teknologi. Lingkungan teknologi rnenunjukkan peningkatan kecepatan
pertumbuhan teknologi, kesempatan pembaharuan yang tak terbatas, biaya
penelitian dan pengembangan yang tinggi, perhatian yang lebih besar
tertuju kepada penyempurnaan bagian kecil produk daripada penemuan
yang besar, dan semakin banyaknya peraturan yang berkenaan dengan
perubahan teknologi. Lingkungan teknologi menciptakan peluang dan
tantangan. Ketika produk dan teknologi semakin kompleks, masyarakat
harus tahu bahwa produk dan teknologi aman.
5. Politik. Setiap perusahaan pasti diatur oleh undang-undang. Perusahaan
sido muncul sebagai satu-satunya pabrik jamu yang berstandar farmasi UU
RI no 7 tahun 1963 tentang farmasi, pasal 4 tentang produksi dan
distribusi perbekalan di bidang farmasi di tetapkan dengan peraturan.
Perundang-undangan misalkan tentang perihal impor/ekspor penyedia
obat-obatan ditetapkan dengan peraturan pemerintah. Hal-hal mengenai
konsumsi dan pekerjaan kerfarmasian diatur dengan peraturan menteri
kesehatan.
6. Budaya. Lingkungan ini menunjukkan keadaan suatu kelompok
masyarakat mengenai aturan kehidupan, norma-norma dan nilai-nilai yang
berlaku dalam masyarakat, pandangan masyarakat dan lain sebagainya
yang merumuskan hubungan antar sesama dengan masyarakat lainnya
serta lingkungan sekitarnya. Nilai budaya terdiri dari institusi dan
kekuatan yang mempengaruhi nilai, persepsi, selera, dan perilaku
konsumen.

2.3 Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, And Threats)


2.3.1 Strength

1. Pengalaman. Perjalanan panjang dari segelas jamu. Dimulai dari tahun


1982 membuka usaha Melkrey yaitu usaha pemerahan susu yang besar di
Ambarawa (gulung tikar). Tahun 1940 mendirikan usaha rumahan, tahun
1941 memformulasikan Jamu Tolak Angin dengan nama Jamu Tujuh
Angin, dan sampai tahun 2013 berhasil masuk Bursa Efek Indonesia
dengan kode saham dari Perseroan SIDO.

10
2. SDM yang handal. Saat ini PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul
Tbk didukung lebih dari 3000 karyawan dengan tingkat pendidikan
bervariasi dan ditempatkan sesuai dengan keahlian, kemampuan dan
kapasitasnya masing-masing. Sebagai pendukung perusahaan ini juga
memiliki tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu, seperti biologi, ekonomi,
farmasi, pertanian, hukum, teknologi pangan, teknik kimia, teknik elektro,
dll.
3. Fasilitas pabrik yang lengkap. Dengan standar ISO 17025 yang telah
diberikan kepada laboratorium instrumentasi ini, PT Industri Jamu dan
Farmasi Sido Muncul Tbk. melakukan pengukuran kualitas bahan baku
pembuatan berbagai produk.
4. Menjadi satu-satunya pabrik jamu berstandar farmasi. Menerima dua
sertifikat, yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan
Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) setara dengan farmasi.
5. Distribusi tersebar. Dari 4 perwakilan Muncul Mekar telah berkembang
menjadi 109 Sub Perwakilan dan Distributor beberapa cabang dan Sub
Perwakilan dari kota-kota Provinsi, Kabupaten, bahkan Kecamatan mulai
dari Sabang sampai Merauke sesuai tingkat kemajuan dan jumlah
penduduk wilayah tersebut. Selain itu Produk-produk PT Sidomuncul
dijual ke pasar luar negeri melalui jalur ekspor.
6. Variasi Produk. Produk-produk yang telah diproduksi ada lebih dari 250
jenis produk dengan produk unggulan Tolak Angin, Kuku Bima Energi,
Alang Sari Plus, Kopi Jahe Sido Muncul, Kuku Bima Kopi Ginseng, Susu
Jahe, Jamu Komplit, dan Kunyit Asam.
7. Inovasi produk
Serbuk, Instan, Komplit (serbuk dan instan), Cair (cairan obat dalam),
Kapsul, Tablet/Pil, Permen/Candy.

11
2.3.2 Weakness
1. Perusahaan PT Sido Muncul Tbk. merupakan sebuah perusahan keluarga,
namun pada tahun 2013 perusahaan ini Go Publick masuk ke Bursa Efek
Indonesia.
2. Dari beberapa informasi yang ada menunjukkan bahwa PT Sido Muncul
belum mempunyai alat untuk mengeringkan bahan baku sehingga hanya
mengandalkan cara tradisional (matahari) sehingga pada musim hujan
pengeringan tidak sempurna. Untuk mengatasi masalah tersebut PT Sido
Muncul mengambil bahan baku dari pengumpul. Proses produksi menjadi
sangat tergantung pada pasokan bahan baku pengepul, namun di tahun
2010 Sido Muncul mendirikan SHI sebagai pabrik bahan bakunya.
2.3.3 Opportunities
1. Teknologi. PT Sido Muncul yang merupakan pabrik berstandar pabrik
farmasi: Standar Pabrik: GMP, CPOTB, CPOB. Kawasan pabrik
terintegrasi mulai dari penelitian bahan baku, produk, proses produksi,
pengelolaan lingkungn hingga sampai pada layanan public; Laboratorium:
Akreditasi Nasional (KAN) & ISO 17025. Fasilitas laboratorium lengkap:
Lab. Analisa (Kimia, Mikrobiologi, Instrumentasi), Formulasi,
Mikrobiologi, stabilitas, famakognosi, farmakologi, toksikologi, & Lab.
Klinik.
2. Selera masyarakat. Perubahan gaya hidup serba instant membuat
masyarakat kembali kepada produk-produk herbal (obat-obatan
tradisional), karena dirasa produk-produk herbal dapat memberikan
banyak manfaat dan tidak menimbulkan efek samping. Hal ini sejalan
dengan misi PT Sido Muncul. Banyaknya permintaan terhadap kemasan
jamu yang lebih praktis, mendorong Sido Muncul untuk berinovasi,
memproduksi jamu dalam bentuk serbuk, Instan, Komplit (serbuk dan
instan), Cair (cairan obat dalam), Kapsul, Tablet/Pil, Permen/Candy.

12
3. Menjadi sponsor dalam berbagai promosi kesehatan. Dengan menjadi
salah satu sponsopr dalam berbagai kegiatan promosi kesehatan dapat
membentuk suatu image yang bagus.PT Sido Muncul Tbk. telah berhasil
memiliki market share tertinggi dan reputasi yang baik sebagai industri
jamu terbesar di Indonesia. Salah satu tujuan PT Sido Muncul Tbk. adalah
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya membina
kesehatan melalui pola hidup sehat, pemakaian bahan-bahan alami, dan
pengobatan secara naturopathy, ini merupakan kesan baik dari pembeli
terhadap perusahaan, hal ini sangat berpengaruh terhadap tercapaianya
semua tujuan perusahaan.
2.3.4 Threatment
Persaingan industri jamu di Indonesia tumbuh sangat pesat. Karena kini
selera masyarakat banyak yang beralih kepada obat-obat tradisional,
menyebabkan permintaan akan produk-produk herbal terus meningkat, sehingga
PT Sido Muncul yang merupakan perusahaan jamu pertama kali di Indonesia
menjadi besar dan berkembang dan tidak heran jika saat ini banyak pesaing-
pesaing yang mencoba mendirikan perusahaan obat tradisional dan tidak
tanggung-tanggung mencoba untuk menjatuhkan image produk Sido Muncul
dengan cara “Memlesetkan” salah satu iklan dari PT Sido Muncul. Seperti Iklan
“Orang Pintar Minum Tolak Angin” yang diplesetkan dengan Iklan “Orang Pintar
Ngapain”
Selain persaingan yang ketat krisis ekonomi juga berpengaruh terhadap
industri jamu. Ditengah krisis ekonomi saat ini menyebabkan kondisi bahan-
bahan baku produk tidak stabil, pembiayaan proses produksi, distribusi dan lain-
lain menjadi semakin mahal, karenanya dibutuhkan solusi yang tepat bagi PT Sido
Muncul untuk menyiasati kondisi seperti ini.

13
Berikut ini merupakan hasil analisis SWOT PT Sido Muncul Tbk.
Kuesioner Internal Factor Analysis Strategi Untuk Mengetahui Kekuatan
(Strength)
Faktor Strategis Nilai Bobot Rating Skor
Produk yang terjangkau 4 0,23 3 0,69
Distribusi tersebar di seluruh Indonesia 3 0,18 3 0,54
Didukung oleh SDM yang handal 3 0,18 3 0,54
Fasilitas pabrik yang lengkap 3 0,18 3 0,54
Merupakan perusahaan jamu terbesar di Indonesia 4 0,23 4 0,92
Total 17 1 16 3,23
 Ukuran pembobotan:                            Ukuran Rating Kekuatan:
1 = Sedikit Penting                                   1= Sedikit Kuat
2 = Agak Penting                                      2= Agak Kuat
3 = Penting                                                3= Kuat
4 = Sangat Penting                                   4= Sangat Kuat

Kuesioner Internal Factor Analysis Strategi Untuk Mengetahui Kelemahan


(Threath)
Faktor Strategis Nilai Bobot Rating Skor
Belum mempunyai alat pengering bahan baku 3 0,5 -3 -1,5
Proses produksi bergantung pada pasokan bahan
3 0,5 -2 -1
baku pengepul
Total 6 1 -5 -2,5
Ukuran pembobotan:                             Ukuran Rating Kelemahan:
1 = Sedikit Penting                                   -1= Sedikit Lemah
2 = Agak Penting                                      -2= Agak Lemah
3 = Penting                                                -3= Lemah
4 = Sangat Penting                                   -4= Sangat Lemah

Kuesioner Eksternal Factor Analysis Strategi Untuk Mengetahui Peluang


(Opportunity)
Faktor Strategis Nilai Bobot Rating Skor
Kebutuhan tekonologi yang canggih untuk
4 0,4 3 1,2
proses produksi
Selera masyarakat 3 0,3 3 0,9
Menjadi sponsor dalam berbagai promosi
3 0,3 3 0,9
kesehatan
Total 10 1 9 3,0

14
Ukuran pembobotan:                             Ukuran Rating Peluang:
1 = Sedikit Penting                                   1= Sedikit Berpeluang
2 = Agak Penting                                      2= Agak Berpeluang
3 = Penting                                                3= Berpeluang
4 = Sangat Penting                                   4= Sangat Berpeluang

Kuesioner Eksternal Factor Analysis Strategi Untuk Mengetahui Ancaman


(Threath)
Faktor Strategis Nilai Bobot Rating Skor
Permintaan produk herbal terus meningkat 3 0,3 3 0,9
Pembiayaan proses produksi mahal 3 0,3 3 0,9
Bahan baku produksi tidak stabil 3 0,3 2 0,6
Total 9 0,9 11 2,4
Ukuran pembobotan:                             Ukuran Rating Ancaman:
1 = Sedikit Penting                                   -1= Sedikit Mengancam
2 = Agak Penting                                      -2= Agak Mengancam
3 = Penting                                                -3= Mengancam
4 = Sangat Penting                                   -4= Sangat Mengancam

Dari hasil tabel diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:


1. Skor Kekuatan = 3,23
2. Skor Kelemahan = -2,5
3. Skor Peluang = 3,0
4. Skor Ancaman = -2,4

2.4 Green Product, Green Market, dan Green Marketing


2.4.1 Green Product
1. Produk yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen namun
tidak melanggar aturan-aturan tentang lingkungan.
2. Upaya untuk meminimalkan limbah ketika proses produksi di samping
memaksimalkan produk yang dibuat sekaligus memenuhi syarat ramah
lingkungan.
3. Konsep Green Product melahirkan kebijakan baru dalam dunia produksi,
yaitu ekolabel. Ekolabel memanfaatkan sumber daya alam di sekitar
semaksimal mungkin dan membuang limbah seminimal mungkin. 

15
2.4.2 Green Market
1. The green market is the distribution of refurbished, used, repaired, recycled,
discontinued or new products in working condition. They are sold through
brokers and resellers, sometimes through the original manufacturer. The
goods are suitable for resale to customers as a lower cost alternative to buying
new goods from standard distribution channels such as retail stores.
2. Isue lingkungan hidup sudah menjadi fokus bisnis dewasa ini. Perhatian  pada
kondisi alam telah mengubah paradigm pandangan perusahaan, pemasar, dan
konsumen untuk memberi kontribusi pada perubahan menuju kebaikan bagi
alam itu sendiri. Green is now mainstream, demikian Ottman memberikan
satu simpulan akan kondisi lingkungan sebagai hal yang mutlak dipahami
pelaku bisnis (Ottman, 2011). Dikatakannya bahwa green market akan
semakin bertumbuh dan dewasa (grow & mature), memanfaatkan peluang
akan memberi peluang meningkatkan market share dalam persaingan.
2.4.3 Green Marketing
1. Merupakan pemasaran yang menggunakan isu – tentang lingkungan sebagai
strategi untuk memasarkan produk.
2. Green marketing dalam perusahaan meliputi beberapa hal seperti proses
produksi, proses penentuan harga, proses promosi, dan proses distribusi.
3. Menurut American Marketing Association adalah pemasaran suatu produk
yang diasumsikan sebagai produk yang ramah lingkungan.
Sido Muncul secara konsisten berupaya untuk melestarikan aneka tanaman
obat yang ada di Indonesia. Untuk menangani limbah cair, dipasang instalasi
pengolahan air limbah sehingga air limbah dapat diolah menjadi air untuk
menyirami tanaman. Sedangkan limbah padat dari buangan sisa ekstraksi akan
diolah menjadi pupuk organik. Dengan upaya penanganan limbah tersebut,
diharapkan Sido Muncul menjadi perusahaan yang ramah lingkungan. Lokasi
seputar pabrik pun lebih asri karena tanaman yang tumbuh subur.

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan diatas, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa Lingkungan pemasaran merupakan semua elemen atau unsur-
unsur yang berkepentingan diluar maupun didalam suatu perusahaan yang dapat
mempengaruhi pemasaran. Tujuan utama setiap perusahaan adalah melayani dan
memuaskan seperangkat kebutuhan khusus dari sebuah pasar sasaran yang terpilih
yang menguntungkan perusahaan itu. Untuk melaksanakan tugas ini, perusahaan
menghubungi jumlah pemasok bahan mentah dan perantara pasar untuk
menjangkau para pelanggan sasarannya. Mata rantai pemasok, perusahaan,
pemasaran/para perantara, para pelanggan itu merupakan inti sistem pemasaran
suatu perusahaan. Keberhasilan perusahaan akan dipengaruhi oleh dua kelompok
tambahan yaitu: sejumlah pesaing dan kelompok masyarakat. Manajemen
perusahaan harus mengamati dan merencanakan segala sesuatu yang berkenaan
dengan para pelaku itu.

3.2 Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah yang dibuat masih
terdapat banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca untuk
memperbaiki makalah tentunya dengan berpedoman pada sumber yang valid.

17
DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip. (2001). Manajemen Pemasaran .Edisi Kedua. Jakarta: PT.


Prehallindo.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. (2003). Dasar - Dasar Pemasaran . Ahli
Bahasa: Sindoro, Alexsander, Edisi Kesembilan. Jakarta: PT. Indeks.
Kotler, Philip dan Susanto A.B. (2000). Manajemen Pemasaran di
Indonesia .Cetakan 1. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Anggraeni, Dita. (2017). Lingkungan Pemasaran. Retrieved by:
https://thaapragari.blogspot.com/2017/04/lingkungan-pemasaran.html
diakses pada: 1 april 2023

18

Anda mungkin juga menyukai