Anda di halaman 1dari 21

“Strategi UMKM Dalam Upaya Memajukan

Usaha ditengah Persaingan Bisnis”

KELOMPOK 5 :
1. Benazir Awalya
2. Kalya Laila j
3. Siti Niha N
4. Azahra Mutiasaputri
5. M. Irfan Saputra
6. Ilham Maghdavikia N

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 KOTA BOGOR

Komplek Bumi Menteng Asri Jl. Terapi Raya, 11a Kota Bogor, Jawa Barat
(16112)
KATA PENGANTAR

Tiada kata yang mewakili perasaan kami saat ini kecuali rasa syukur.
Untuk itu, kami ucapkan terima kasih kepada Allah SWT atas rahmat-Nya, kami
dapat menyusun penelitian ini dengan baik. Meski mendapatkan kendala, tetapi
kami bisa melaluinya sehingga laporan penelitian berjudul “ Strategi UMKM
dalam upaya memajukan usaha di tengah persaingan bisnis " ini dapat
terselesaikan tepat waktu.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, kami
juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Siti Robiatul Adawiyah S.Sos selaku
guru di mata pelajaran Sosiologi yang tak lelah menerima ajakan diskusi.
Kemudian kepada kelompok yang dapat bekerja sama dengan sangat baik, tanpa
kesediaan mereka, tidak akan mendapatkan data yang lengkap untuk menyusun
laporan ini.Di sini kami meneliti sebuah caffe yang di kenal dengan nama Malabar
Mountain.
Laporan penelitian ini sangat berkesan untuk kelompok kami. Alasan kami
memilih untuk meneliti caffe Malabar ini karena ingin mengetahui bagaimana
strategi pengelola dalam upaya memajukan usaha di tengah persaingan UMKM ,
Kami menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan. Sebagai penulis,
kami berharap pembaca bisa memberikan kritik agar tulisan selanjutnya lebih
baik. Di sisi lain kami berharap pembaca menemukan pengetahuan baru dari
laporan penelitian ini. Walau pun tulisan ini tidak sepenuhnya sempurna, kami
berharap tulisan ini bermanfaat yang bisa di peroleh pembaca, terimakasih.

Bogor, November 2023

Penyusun
Tim Kelompok
Daftar Isi

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................6
C. Manfaat Penelitian........................................................................................6
BAB II......................................................................................................................7
KAJIAN TEORI......................................................................................................7
KAJIAN TEORI...................................................................................................7
BAB III....................................................................................................................8
METODOLOGI PENELITIAN...............................................................................8
BAB IV....................................................................................................................9
HASIL PENELITIAN..............................................................................................9
BAB V....................................................................................................................13
PENUTUP..............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
LAMPIRAN...........................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persaingan dalam dunia bisnis yang semakin ketat, membuat para pengusaha
berusaha mencari strategi yang tepat untuk memasarkan produknya. Banyak
faktor penting yang perlu diperhatikan ketika pelaku usaha akan memasarkan
produk. Hal ini dikarenakan setiap pelaku usaha tentu menginginkan keuntungan
yang besar dalam setiap usaha produksinya. Oleh karena itu, diperlukannya suatu
pemahaman tentang sarana untuk dan strategi dalam persaingan terhadap
pengembangan usaha. Pemahaman teori produksi bagi para pelaku usaha kecil
menengah sangat penting karena pelaku usaha kecil menengah dapat mengetahui
sarana apa saja yang akan diperlukan untuk bisa bersaing dengan wirausaha
lainnya, serta pelaku usaha dapat membuat inovasi terhadap produk yang akan
dipasarkan.
Pelaku usaha akan berpacu untuk mempromosikan, memasarkan, serta
memproduksi produk sejenis dengan maksud untuk mempermudah para calon
konsumen dalam mendapatkan produk tersebut. Sehingga dengan demikian
pelaku usaha kecil menengah akan mendapatkan volume penjualan dan
keuntungan yang semakin meningkat kedepannya.
Manajemen usaha kecil menengah merupakan hal mutlak yang harus dipelajari
dalam berbisnis, berbagai tantangan yang dihadapi para pebisnis khususnya para
produsen barang dan jasa semakin berat. Berbagai upaya dalam hal marketing
harus dijalani sehingga tidak makin tenggelam dalam persaingan karena makin
banyaknya kompetitor dari waktu kewaktu. Persaingan dari kompetitor yang
makin ketat membuat aktivitas peningkatan skala produksi tak lagi dipandang
sebagai masalah utama jika dibandingkan dengan aktivitas pemasaran barang atau

1
jasa yang dihasilkan. Bisa dikatakan, keberhasilan dalam usaha kecil menengah
adalah kunci kesuksesan dari pelaku usaha.
Sejalan dengan perkembangan yang pesat dibidang industri, maka bidang
perekonomian mengalami perkembangan yang tinggi pula, hal ini akan
menyebabkan tingkat persaingan antar pelaku usaha kecil menengah makin ketat
dan masalah - masalah yang dihadapi para pelaku usaha kecil menengah makin
kompleks. Oleh karena itu, peranan menajemen usaha kecil menengah makin
penting untuk menghadapi dan mengatasi tingkat persaingan dan masalah -
masalah tersebut.
Pada dasarnya tujuan setiap pelaku usaha kecil menengah adalah menjaga
kelangsungan hidup usahanya. Dengan kata lain pelaku usaha kecil menengah
berusaha mencapai tingkat volume penjualan yang menguntungkan karena hal
tersebut dapat untuk mengukur posisi perusahaan dengan laba yang
diperhitungkan akan diperoleh. Dalam mempromosikan produknya kepada
konsumen pelaku usaha kecil menengah menggunakan teknologi sebagai alat
untuk mengenalkan produk yang akan dipasarkannya.
Kemajuan teknologi menjadi salah satu pertimbangan masyarakat dalam
memenuhi kebutuhannya. Perkembangan teknologi yang semakin pesatnya,
masyarakat menyebutnya sebagai era media sosial, Kemudahan serta kualitas
yang ditawarkan oleh kemajuan teknologi menjadi nilai plus di mata masyarakat.
Kini teknologi sudah menjadi kebutuhan umum dan sangat penting sehigga
mempengaruhi dunia bisnis, yang amat bergantung pada skema yang berkembang
kehidupan masyarakat. Perkembangan teknologi informasi yang semakin tinggi,
semakin canggih, dan semakin hebat tanpa disadari membawa pengaruh terhadap
pengembangan usaha. Perkembangan teknologi dibidang komputer turut
mempengaruhi kinerja diseluruh aspek usaha, terutama dibidang administrasi
seperti sistem database.
Masalah promosi mempunyai peranan penting dalam suatu usaha karena
promosi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pelaku usaha kecil menengah
untuk memperkenalkan, memberitahukan, menginformasikan, dan mempengaruhi
konsumen mengenai jenis barang serta kelebihan-kelebihan yang dimiliki dari

2
produk tersebut, sehingga dengan adanya promosi yang dilakukan pelaku usaha
kecil menengah maka akan dapat mempengaruhi penjualan produk tersebut.
Selain faktor promosi, yang berpengaruh terhadap peningkatan volume penjualan
adalah distribusi, karena walaupun produk yang ditawarkan memiliki kualitas
yang baik, promosi yang dilaksanakan namun apabila tidak didukung dengan
saluran distribusi yang memperlancar pemasaran produk dari produsen (usaha)
tentang konsumen. Luasnya wilayah pemasaran bergantung pada target pelaku
usaha kecil menengah. Apakah pelaku usaha kecil menengah memiliki visi ingin
menjadi produsen dibidang produk tertentu secara nasional maupun internasional.
Jika pelaku usaha kecil menengah membatasi wilayah pemasarannya berarti ia
akan bermain secara lokal saja, tetapi jika tidak membatasi pemasaran produknya,
dan menginginkan untuk keluar pasar lokal, maka yang harus dilakukan adalah
menetapkan luasnya wilayah pemasaran.
Selain itu apakah misi pelaku usaha kecil menengah akan menyediakan
produk tertentu dengan kualitas prima bagi konsumennya, hal ini juga
menyangkut banyak sedikitnya produk yang akan dibuat. Oleh sebab itu
pengembangan usaha selalu berhubungan erat dengan visi dan misi pelaku usaha
kecil menengah. Salah satu faktor penting yang mendukung tercapainya target
pemasaran adalah teknologi, karena teknologi merupakan alat yang dipergunakan
oleh produsen untuk menyampaikan atau menyalurkan barang dari produsen ke
konsumen atau pemakai industry melalui teknologi informasi seperti media sosial.
Produsen dapat menjual barang yang dihasilkannya melalui aplikasi pengantaran
pesan makanan, media sosial atau langsung mendatangi lokasi caffe tersebut.
Teknologi di dalam perannya menunjang kegiatan operasional suatu
usaha, mempermudah pelaku usaha kecil menengah dengan berbagai aplikasi,
memudahkan pelaku usaha kecil menengah dalam memperoleh informasi yang
dibutuhkan, memudahkan pelaku usaha kecil menengah dalam memasarkan
produk serta menghemat waktu para pelaku usaha kecil menengah. Faktor lain
yang perlu diperhatikan kaitannya dengan kendala usaha mikro, kecil dan
menengah adalah persaingan. Lemahnya akses informasi usaha serta belum
optimalnya produk usaha mikro, kecil dan menengah dalam menjangkau

3
konsumen bisa jadi disebabkan oleh lemahnya atau kurang optimalnya para
pelaku usaha kecil menengah membuat inovasi produk untuk tetap bertahan dalam
persaingan usaha. Persaingan usaha melibatkan unit usaha lain dalam kegiatan
usaha yang dilakukan oleh produsen, baik dalam kegiatan produksi maupun
pemasaran produk. Produsen menggunakan perantara karena mereka menciptakan
efisiensi yang lebih besar dalam menyediakan barang bagi pasar sasaran.
Melalui kontak, pengalaman, spesialisasi dan skala operasi, perantara
biasanya menawarkan perusahaan lebih dari apa yang dapat dicapai para pelaku
usaha kecil menengah. Persaingan usaha juga merupakan suatu proses sosial
ketika ada dua pihak atau lebih saling berlomba dan berbuat sesuatu untuk
mencapai kemenangan tertentu. Persaingan ini dapat terjadi bila terdapat beberapa
pihak menginginkan sesuatu yang jumlahnya terbatas atau menjadi pusat
perhatian umum. Karena para pelaku usaha dapat melakukan spesialisasi sehingga
usaha lebih efisien, menekan biaya-biaya transaksi, dan meningkatkan fleksibilitas
karena adanya rekanan yang terpercaya. Teknologi berguna untuk memasarkan /
mempromosikan produk yang akan dijual kepada para konsumen. Teknologi juga
memudahkan para pelaku usaha kecil menengah dalam hal merespon keluhan,
kritik ataupun saran yang diberikan konsumen guna untuk memperbaiki dan
mengembangkan produk yang akan dijual.
Caffe Malabar Mountain sebagai salah satu usaha mikro kecil dan
menengah (UMKM) di kota Bogor merupakan salah satu sektor usaha yang terus
mengalami pertumbuhan. Seiring meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk di
Kota Bogor, volume kebutuhan terhadap usaha spot caffe terus meningkat.
Kecenderungan masyarakat Kota bogor untuk menikmati kopi dan aneka makanan
kekinian menyebabkan banyak bermunculan usaha - usaha baru dibidang
makanan dan minuman.
Oleh karena itu persaingan antar pengusaha kuliner atau caffe semakin
kuat ini menuntut para pelaku usaha kecil menengah untuk memperkuat
fundamental agar pelaku usaha kecil menengah dapat bersaing dengan perusahaan
pelaku usaha kecil menengah lain yang sejenis.

4
Ketika pelaku usaha kecil menengah tidak mampu bersaing dengan
pengusaha lainnya akan mengakibatkan penurunan volume penjualan sehingga
usaha akan mengalami kebangkrutan. Selain itu pengembangan usaha saat ini
sangat menuntut para pelaku usaha untuk lebih tanggap terhadap setiap perubahan
yang ada pada dunia bisnis saat ini. Dalam menjalankan usahanya pelaku usaha
kecil menengah tidak hanya dituntut untuk meningkatkan kesejahteraan pemilik
dan karyawan, namun juga mampu mengakomodasi bagi pihak-pihak yang
berkepentingan lainnya.
Selain itu perusahaan juga harus mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang
semakin kompleks akan kebutuhannya. para pelaku usaha kecil menengah
berusaha untuk meningkatkan efisiensi dalam menjalankan usahanya, sehingga
kemampuan untuk memperoleh keuntungan dapat ditingkatkan dan untuk
menghindari adanya potensi kebangkrutan. Berdasarkan latar belakang masalah,
maka penulis tertarik untuk mengangkat menjadi sebuah penelitian yang berjudul
“Strategi UMKM Dalam Upaya Memajukan Usaha ditengah Persaingan
Bisnis”

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja yang menjadi kendala ketika Malabar di buat?
2. Bagaimana strategi caffe Malabar Mountain, dalam mengaatasi kendala?
C. Manfaat Penelitian
1. Kita dapat mengetahui bagaimana strategi para pengelola usaha UMKM
dalam mengembangkan usaha di tengah persaingan usaha yang semakin
ketat.
2. Kita dapat mengetahui seberapa besar pengaruh persaingan usaha di
bidang kuliner.
3. Mengetahui seberapa besar manfaat dengan di buka nya usaha kuliner
untuk masyarakat sekitar.
D. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana strategi para pengelola UMKM dalam
mengembangkan usaha di tengah persaingan usaha yang semakin ketat.

5
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh persaingan di bidang kuliner.
3. Untuk mengetahui manfaat usaha kuliner untuk masyarakat sekitar.

BAB II

KAJIAN TEORI

1. Pengertian UMKM

Di Indonesia,definisi UMKM diatur dalam Undang Undang Republik


Indonesia No.20 tahun 2008 tentang UMKM pasal satu dari UU tersebut
dinyatakan bahwa usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan
atau badan usaha perorangan yang dimiliki kriteria usaha mikro sebagaimana
diatur dalam UU tersebut.
Sedangkan usaha mikro adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri
yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung, dari usaha mikro, usah kecil atau
usaha besar yangmemenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana dimaksud dalam
UU tersebut.

2. Kriteria UMKM

A. Usaha mikro adalah unit usaha yang memiliki aset paling banyak Rp.50
juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dengan hasil
penjualan tahunan paling besar Rp.300 juta
B. Usaha kecil dengan nilai aset lebih dari Rp. 50 juta sampai dengan paling
banyak Rp.500 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha

6
memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.300 juta hingga maksimum
Rp.2.500.000, dan.
C. Usaha menengah adalah perusahaan dengan milai kekayaan bersih lebih
dari Rp.500 juta hingga paling banyak Rp.100 milyar hasil penjualan
tahunan di atasRp.2,5 milyar sampai paling tinggi Rp.50 milyar.

3. Kendala mendirikan Malabar

Ada banyak kendala yang sering di temui di lapangan dalam kegiatan usaha
UMKM,terutama dalam menjalankan usaha yang masih kecil kecilan. Berikut ini
adalah kendala awal mula Malabar di bangun:

A. Pendapatan yang tidak stabil

Malabar memiliki kendala dalam menjalankan usahanya yaitu


dengan pendapatan yang tidak stabil setiap bulannya. Miniminya modal
usaha dapat terjadi karena pemasukan dan pengeluaran tidak stabil.

B. Kurangnya media dalam mempromosikan bisnis

Meningkakan penjualan umkm. Tetapi karena Malabar di bangun


di tahun 2013, ditahun itu belum ada aplikasi digital yang bisa menjual
makanan secara online. Malabar sempat kesusahan dalam
mempromosikan penjualannya di tahun itu.

C. Kurangnya Inovasi Produk

Kurangnya inovatif dalam memproduksi produk juga dapat


menjadi kendala dalam bisnis UMKM Malabar. Karena setiap harinya
konsumen akan mencari produk-produk yang berbeda dari segi jasa,
harga, dan pelayanan.Malabar sempat binggung dalam mengatasi hal
tersebut. Tetapi Malabar memiliki cara dengan memproduksi biji kopi

7
dan menjualnya di cafe. Hal tersebut dapat menarik pecinta kopi untuk
datang ke Malabar

D. Perlu Memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

Banyak pelaku UMKM di Indonesia yang masih kurang


memahami bahwa setiap kegiatan usaha apa pun yang berjalan di
negara Indonesia membutuhkan SIUP. Awal mula Malabar di
didirikan sulit sekali mendapatkan izin SIUP yang menjadi kendala
dalam mendirikan Malabar.

4. Strategi Malabar dalam mengatasi kendala

Agar usaha tetap berjalan ditengah banyaknya kendala dalam persaingan


bisnis, seharusnya setiap pengusaha harus mempunyai strategi. Berikut adalah
strategi Malabar dalam mempertahankan usahanya :

A. Memperkuat Brand yang dimiliki

Memperkuat brand disini adalah dengan cara menaikkan nama brand


dengan cara mempertahankan penjualan dari segi rasa atau dari segi estetika
nya. Malabar selalu menambah menu penjualan setiap tahunnya dan meronavasi
caffenya

B. Mengetahui pesaing bisnis

8
Mengetahui pesaing bisnis, berarti mengetahui apa kelebihan dan
kelemahan pesaing bisnisnya. Sedangkan, kekurangan dari pesaing bisnis akan
membuat malabar untuk memiliki kewaspadaan dan tidak jatuh pada kegagalan
yang sama. Sedangkan kelebihan pesaing bisnis membuat Malabar tidak
melakukan hal yang sama dengan bisnis tersebut, agar Malabar terlihat berbeda
dari caffé lainnya.

C. Aktif Berpromosi

Promosi erat kaitannya dengan penguatan brand produk dan peningkatan


nilai di mata konsumen. Semakin efektif nilai pemasaran dan promosi yang
Anda jalani, maka semakin besar pula peluang keuntungan yang akan Anda
dapatkan. Malabar melakukan promosi dengan cara membuat diskon di cafenya
dan mempromosikan penjualannya kepada influencer terkenal di Instagram.

D. Kenali Kebiasaan Konsumen

Konsumen adalah raja. Dengan mempelajari kebiasaan mereka


konsumen akan nyaman dan akan kembali lagi untuk berbelanja. Malabar
sengaja membuat dapur di dekat kasir agar konsumen dapat melihat cara
pembuatan kopi secara langsung .

E. Gunakan Internet Marketing

Para konsumen cenderung ingin berbelanja dalam ruang yang lebih


privat dan terhindar dari keramaian. Internet membuka pintu yang lebar bagi
Malabar untuk berinovasi. Tampilkan produk bisnis pada Instagram, tiktok dan
situs lainnya, dengan memasang foto-foto yang menarik konsumen, serta
berinteraksi langsung dengan konsumen.

9
Untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat, Malabar harus
mengelola keuangan bisnis mulai dari awal. Untuk mengetahui tren dan strategi
yang tepat untuk bisnisnya.

Selain itu, untuk mempromosikan bisnisnya, Malabar menggunakan


media seperti grab, gojek, shoope untuk mempromosikan jualannya di tengah
banyaknya pesaing yang ada.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian adalah suatu proses mencari suatu kebenaran yang


menghasilkan dalil atau hukum. Dalam hal lain bahwa penelitian merupakan suatu
proses untuk memecahkan masalah berdasarkan data yang diperoleh dari
lapangan. Dalam permasalahan penelitian ini ada dua bentuk pendekatan atau
metode ilmiah yaitu penelitian kuatitatif dan penelitian kualitatif.
Menurut Soerjono Soekanto dalam bukunya yang berjudul Sosiologi Suatu
Pengantar (2013), ada dua jenis metode penelitian sosiologi, yakni metode
kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif masih dibagi lagi menjadi tiga, yaitu
metode historis, komparatif, dan studi kasus.
Soerjono Soekanto menjelaskan bahwa metode kualitatif dalam penelitian
sosiologi, mengutamakan bahan yang sulit diukur dengan angka atau ukuran lain
yang bersifat eksak, meski bahan tersebut sebenarnya bisa didapat secara nyata di
masyarakat.

Metode penelitian sosiologi ini dibagi lagi menjadi tiga, yaitu:


1. Metode historis Adalah metode yang menggunakan analisis atas peristiwa
di masa lampau untuk merumuskan berbagai prinsip umum.
2. Metode komparatif. Metode ini mementingkan perbandingan antara
berbagai masyarakat serta bidangnya, guna memperoleh perbedaan,

10
persamaan, serta penyebabnya. Perbedaan dan persamaan tersebut
ditujukan untuk mendapat petunjuk mengenai perilaku masyarakat di masa
silam dan masa sekarang, serta kondisi masyarakat dengan tingkat
peradaban yang berbeda atau sama.
3. Metode studi kasus Bertujuan mempelajari sedalam-dalamnya salah satu
gejala nyata yang terjadi di masyarakat. Studi kasus bisa digunakan untuk
menelaah suatu keadaan, kelompok, masyarakat setempat, lembaga,
smaupun individu.

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil penelitian bagaimana strategi Caffe Malabar Mountain


sebagai UMKM di Kota Bogor dalam upaya memajukan usahanya ditengah
persaingan bisnis melalui perbaikan kualitas Pelayanan operasional, Kualitas
Produk, dan promosi diperoleh hasil melalui wawancara langsung dengan
pengelola Caffe tersebut.

1. Sekilas Caffe Malabar Mountain

Caffe malabar mountain adalah caffe yang didirikan pada bulan September
tahun 2013. Caffé ini berpusat di Lembang, Bandung Selatan, Jawa Barat itulah
alasan utama kemudian kenapa disebut Malabar Mountain karena nama tersebut
lokasi salah satu penghasil jenis kopi di Indonesia. Caffe ini tidak hanya menjual
biji kopi saja melainkan café ini juga menjual bubuk kopi sampai kopi siap saji
untuk konsumen. Selain itu menjual juga berbagai macam makanan atau minuman
kekinian yang tentu saja bahwa produk unggulan dari Caffe ini adalah yang
berbahan dasar dari kopi.

11
Caffe Malabar Mountain Cabang Menteng Bogor Barat sebelumnya berlokasi
di Ruko Brajamustika, berpindah lokasi dengan alasan:

1. Parkiran yang kurang memadai


2. Kurangnya aspek pendanaan
3. Tempat yang tidak strategis untuk konsep caffe.
4. Dampak covid 19 yang pada waktu itu konsumen lebih nyaman
dengan konsep outdoor /semi outdor disamping ada ruang privacy nya.

Dengan keberadaan Caffe Malabar Mountain di wilayah menteng ini cukup


membawa pengaruh bagi masyarakat sekitar dengan dampak sebagai berikut :

1. Menambah area bisnis dan UMKM berkembang semakin pesat di area


sekitar masyarakat menteng dan sekitarnya.
2. ada potensi peluang bekerja bagi masyarakat sekitar yang tentu saja
syarat dan ketentuan sesuai dengan criteria yang ditetatpkan oleh
pengelola Caffe
3. semakin berkembangnya area menjadi pusat kuliner bagi masyarakat
sekitar

2. Operasional Caffe

Secara operasional, Caffe Malabar Montain ini mulai buka pukul 08.00
pagi hingga pukul 23.00 malam. Memiliki 3 karyawan yang berganti shift pada
waktunya. Secara umum operasional Caffe disesuaikan dengan potensi demografi
wilayah sekitarnya yaitu wilayah Menteng Bogor Barat yang sudah beraktifitas
mulai pagi hingga tengah malam.

12
Pengelola dan karyawan Caffe adalah personal yang professional dan
berpengalaman dibidangnya, hal tersebut menjadi keharusan agar pelayanan
terhadap konsumen tetap terjaga sehingga kepuasan pelayanan tetap terbaik
diberikan. Breafing dan pelatihan secara continue diberikan kepada karyawan agar
pengetahuan dan kemampuan bisa lebih ditingkatkan.

3. Promosi Caffe

Sebagai UMKM bidang kuliner segala resiko usaha sangat dinamis. Bisa
melaju menuju kesuksesan karena ramai oleh custumer tapi tak menutup
memungkinkan untuk caffe ini bangkrut. bukan karna kurang pelanggan saja,
tetapi banyak sekali coffe shop lain yang kekinian dan di incar oleh anak-anak
muda. Oleh sebab itu malabar mempunyai stretegi agar caffe selalu ramai
diantaranya adalah :

A. membuat diskon
B. menjual minuman coffe yang jarang ditemukan di coffe shop lainnya
C. menata ulang tempat agar lebih cozy bagi anak muda
D. menyediakan fitur/aplikasi pemesanan melalui online
E. menggunakan media social sebagai media promosi

karena strategi itu, saat ini caffe malabar semakin dikenal dan semakin
menambah traffic pengunjung sehingga harapan tetap ramai dan berimbas kepada
pendapatan pun mulai stabil bagi pengelola.

13
Berdasarkan wawancara dengan pengelola, beberapa keunggulan yang dapat
digunakan untuk meningkatkan daya saing antar pemilik caffe antara lain
yaitu:

1. pertama produk, produk merupakan keseluruhan proses atau objek yang


memberikan sejumlah nilai manfaat pada konsumen. Dalam dunia
perdagangan, persaingan dalam hal barang dagangan atau produk adalah
hal yang wajar. Menurut hasil wawancara para pemilik caffe menyediakan
barang dagangan atau produk yang beragam untuk menarik minat beli para
pelanggan. Beragam pilihan yang ditawarkan terhadap konsumen
merupakan salah satu hal penentu dalam persaingan. Melalui banyaknya
produk yang ditawarkan daya beli konsumen tidak hanya berpatokan
terhadap satu produk tetapi pada banyak produk. Penyajian makanan dan
minuman yang menarik juga menjadi hal penting bagi para pemilik caffe.

2. Kedua yaitu harga, harga merupakan salah satu yang sangat


dipertimbangkan oleh para konsumen pada saat akan membeli suatu
barang atau jasa. Karena pada dasarnya harga yang murah menjadi daya
tarik tersendiri bagi konsumen, maka pemilik berusaha untuk menetapkan
harga sesuai dengan harga pasaran yang relatif sama dengan caffe lainnya.
Persaingan yang berkaitan dengan harga yang terjadi pada usaha caffe di
Kota Bogor adalah hal yang wajar terjadi, dikarenakan faktor biaya
produksi, gaji pagawai dan faktor strategi yang dimiliki oleh masing-
masing pengelola
3. Ketiga adalah tempat, tempat menjadi hal yang penting bagi para pemilik
caffe di Kota Bogor. Pemilik usaha caffe mencari tempat yang strategis
yang dapat dijangkau oleh konsumen. Meskipun pada kenyataannya
pemilik memerlukan tempat yang strategis demi kelancaran usahanya,
namun mereka tetap melakukan persaingan yang sehat. Selain tempat yang
strategis, fasilitas seperti wifi, kamar mandi, dan tempat yang nyaman bagi
pelanggan harus diperhatikan.

14
BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari penelitian maka dapat ditarik beberapa kesimpulan


bahwa terdapat pengaruh yang baik terhadap masyarakat sekitar Caffe Malabar
Mountain, diperlukan berbagai strategi bisnis bagi pengelola agar
keberlangsungan usaha tetap berjalan baik dan mendapat keuntungan yang
diharapkan pemilik dan tentu saja berimbas juga kepada semua karyawan karena
bisa dapat terus bekerja di tempat tersebut. Lokasi, Menu, Harga dan Fasilitas
merupakan fakor yang paling dominan diantara faktor yang lain menentukan
kemajuan usaha Caffe selaku pelaku UMKM di Kota Bogor.

15
DAFTAR PUSTAKA

Wawancara pengelola Caffe Malabar Mountain di Menteng Kec. Bogor Barat


Kota Bogor, pada hari Selasa, tanggal 17 Oktober 2023 pkl. 16.00 WIB
Soerjono Soekanto dalam bukunya yang berjudul Sosiologi Suatu Pengantar
(2013)

Pengertian UMKM, Kriteria, Ciri dan Contohnya - Kompas.com -


20/09/2023
Malabarmountaincoffeeshop- Istagram
https://www.sampoernauniversitiy.ac.id – metode penelitian social. 15 juni 2022
https://www.repo.iain-tulungagung.ac.id – landasan teori
https://www.journal.id – strategi mengembangkan UMKM
https://fdpu.or.id – persaingan usaha dan UMKM. 6 oktober 2021

16
LAMPIRAN

17
18

Anda mungkin juga menyukai