Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN PERBANKAN SYARIAH

Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas

Pada Mata Kuliah Manajemen Perbankan Syariah

Dosen Pengajar :

Mastia M. Halimu,SE, M.M

JUDUL: Manajemen Pemasaran Bank Syariah

Disusun Oleh Kelompok 2:


1.Refalina sari tobitu 2261201001
2.Ariel pratama 2261201040
3.Regita cahyani laepo 2261201038
4.Diwul maliani 2261201029
5.Wahyuni 2261201071
6.Jheri tiah 2261201026
7. Sinta 2261201049
8.Melsani Dwiningrum 2261201037
9.Binasti liambana 2261201083
10.Rahma safitri 2261201045
11.Putri nirmalasari 2261201076
12.Vhelyntia H. Lamuma 2261201048
13.Nurmawati Kalemba 2261201007
14.Muflikhun cahyo 2261201027

1
ABSTRAK
Persaingan perbankan dan situasi bisnis dipasar saat ini berubah dengan sangat cepat. Kondisi
tersebut karena adanya sistem pasar global dengan tingkat persaingan yang semakin ketat
dipasar domestik maupun pasar internasional. Dengan adanya persaingan yang terlalu ketat
(over competition) dalam industri perbankan. Masing-masing perbankan berlomba untuk
menarik nasabah, yang pada akhirnya nasabah mendapatkan keuntungan dari keadaan
tersebut, maka dari itu perusahaan dituntut untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing.
Salah satunya adalah meningkatkan sistem pemasarannya agar mampu bersaing dengan bank
lainnya. Bagi dunia perbankan kegiatan pemasaran merupakan suatu kebutuhan yang sangat
penting. Tanpa kegiatan pemasaran, kebutuhan dan keinginan pelanggannya tidak akan
terpenuhi. Pentingnya pemasaran juga dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan
keinginan masyarakat akan suatu produk atau jasa. Pemasaran akan menjadi semakin penting
dengan semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat. Pemasaran juga bisa dilakukan
dalam rangka menghadapi para pesaing yang dari waktu ke waktu yang semakin meningkat

2
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta
inayah-NyA kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang “ Manajemen
Pemasaran Bank Syariah”
Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.Khususnya dosen pengampu Ibu Mastia M. Halimu,SE, MM. yang telah memberi kami
tugas untuk membuat makalah ini.

Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami
dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bisa memberikan manfaat maupun
inspirasi untuk pembaca.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

3
DAFTAR ISI

ABSTRAK................................................................................................................................... 2
KATA PENGANTAR....................................................................................................................3
DAFTAR ISI................................................................................................................................ 4
BAB I...........................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.........................................................................................................................5
A.Latar Belakang....................................................................................................................... 5
B.Rumusan Masalah.................................................................................................................. 5
C.Tujuan................................................................................................................................... 5
BAB II......................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN........................................................................................................................... 6
Menurut Philip Kotler................................................................................................................ 7
Menurut American Marketing Association...................................................................................7
Menurut Assauri ( 1999 )............................................................................................................ 7
BAB III...................................................................................................................................... 12
PENUTUP.................................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................13

4
BAB I

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pemasaran tidak terlepas dari unsur kompetinsi atau persaingan. Bisnis apapun tidak ada
yang dengan leluasa santai menikmati penjualan dan keuntungan. Paling tidak bukan untuk
waktu yang panjang bagaimanapun juga akan ada persaingan yang turut menikmatinya.
Terkadang ada juga persaingan yang tidak sehat, persaingan yang tidak mengenal pandang
bulu atau belah kasihan. Persaingan tidak akan mengenal apakah modal si pesaing itu dari
hasil pinjaman atau berasal dari warisan. Sebab itu, masalah persaingan persaingan jadi
faktor penting dalam pemasaran. Pemasaran adalah konsep melayani dan memuaskan
kebutuhankebutuhan manusia sesuai dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi. Ini
adalah kontribusi paling besar tentang pemasaran yang pertama kali dikemukakan pada tahun
1950an, dan konsep ini sekarang meliputi banyak perusahaan sebagai para praktisinya.
Sedangkan definisi strategi pemasaran adalah hal yang sangat penting bagi perusahaan
dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan.
Strategi pemasaran yang berhasil sangat ditentukan oleh tingkat kepuasan yang didapat
konsumen dari kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan guna untuk produknya. Jadi
atas dasar ini dapat dikatakan bahwa tujuan dan sasaran pemasaran suatu produk yaitu untuk
mencapai kepuasan kepada konsumen.

B.Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Manajemen Pemasaran Bank Syariah ?
2. Apa Ruang Lingkup Manajemen Pemasaran Bank Syariah ?
3. Bagaimana Prinsip-Prinsip Manajemen Pemasaran Bank Syariah ?

C.Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Manajemen Pemasaran Bank Syariah
2. Untuk Mengetahui Ruang Lingkup Manajemen Pemasaran Bank Syariah
3. Untuk Mengetahui Prinsip-Prinsip Manajemen Pemasaran Bank Syariah

5
BAB II

PEMBAHASAN
A.Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan bagian yang sangat penting dalam perusahaan. Bagian pemasaran
mempunyai tanggung jawab untuk mempengaruhi konsumen ke dalam suatu rangkaian
kegiatan yang terkoordinir. Kegiatan pemasaran dilakukan melalui sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Proses tersebut merupakan
fungsi dari manajemen dalam kegiatan pemasaran untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen. Menurut Kotler dan Keller manajemen pemasaran merupakan proses perencanaan
dan pelaksanaan kosepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi gagasaan barang dan jasa
untuk menghasilkan pertukaran yang memenuhi sasaran perorangan dan organisasi.
Sedangkan menurut Tjiptono manajemen pemasaran merupakan proses perencanaan dan
pelaksanaan konsepsi penentuan harga, promosi dan distribusi barang, jasa dan gagasan
untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan
dan organisasi. Berdasarkan definisi di atas Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis,
perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan,
membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran
dengan maksud mencapai tujuan organisasi.

B.Pengertian Pemasaran Syariah


Pemasaran dalam Islam adalah bentuk muamalah yang dibenarkan dalam Islam,
sepanjang dalam segala proses transaksinya terpelihara dari hal-hal terlarang oleh ketentuan
syariah. Menurut Kertajaya ,Syariah marketing adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang
mengarahkan proses penciptaan, penawaran dan perubahan value dari suatu inisiator kepada
stakeholders-nya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip
muamalah (bisnis) dalam Islam. Definisi di atas didasarkan kepada salah satu ketentuan
dalam bisnis Islami yang tertuang dalam kaidah fiqih yang mengatakan bahwa kaum
muslimin terikat dengan kesepakatankesepakatan bisnis yang mereka buat, kecuali
kesepakatan yang mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram. Hal ini berarti
bahwa dalam syariah marketing, seluruh proses, baik proses penciptaan, proses penawaran,
maupun proses perubahan nilai (value), tidak boleh ada hal-hal yang bertentangan dengan
akad dan prinsip-prinsip muamalah yang Islami. Sepanjang hal tersebut dapat dijamin, dan
penyimpangan prinsip-prinsip muamalah Islami tidak terjadi dalam suatu transaksi apapun
dalam pemasaran dapat dibolehkan. Islam memandang bahwa pemasaran sebagai jual beli
yang harus dipajang dan ditunjukkan keistimewaan-keistimewaannya dan
kelemahankelemahan dari barang tersebut agar pihak lain tertarik membelinya. Firman Allah
SWT dalam al-Qur’an Surat At-Taubah [9] : yang artinya: “Sesungguhnya Allah telah
membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memerikan surga untuk
mereka.” Bank berasal dari kata bangue (bahasa Perancis) dan dari kata banco (bahasa Italia)
yang berarti peti/lemari atau bangku Peti/ lemari dan bangku menjelaskan fungsi dasar dari
bank komersial, yaitu: pertama, menyediakan tempat untuk menitipkan uang dengan aman
(safe keeping function), kedua, menyediakan alat pembayaran untuk membeli barang dan jasa

6
(transactionfunction). Bank syariah atau dapat juga disebut sebagai bank Islam adalah
lembaga yang berfungsi sebagai intermediasi yaitu mengerahkan dana dari masyarakat dan
menyalurkan kembali dana-dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan dalam
bentuk pembiayaan tanpa berdasarkan prinsip bunga, melainkan berdasarkan prinsip syariah
yang berdasarkan syariah tidak menerapkan bunga yang bersifat memastikan keuntungan.
Transaksi kegiatan ekonomi yang dijalankan oleh bank syariah adalah sesuai dengan teori
keuangan, return goes along with risk (return selalu beriringan dengan resiko). Jadi, kegiatan
operasional dalam perbankan syariah berdasakan prinsip bagi hasil yang selalu
memperhatikan aspek keadilan dan perlindungan yang seimbang terhadap kepentingan
berbagai pihak yang bersangkutan dengan bersama-sama membagi keuntungan dan kerugian
(profit and losssharing).

Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Beberapa Ahli :

Menurut Philip Kotler

Manajemen pemasaran ialah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan


pengawasan program-program yang ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan
pasar yang dituju untuk mencapai tujuan organisasi.

Menurut American Marketing Association


Dalam Kotler dan Susanto ( 2000 ) mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai
proses perencanaan dan pelaksanaan dari perwujudan, pemberian harga, promosi dan
distribusi dari barang-barang, jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan
kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi.

Menurut Assauri ( 1999 )


Manajemen pemasaran merupakan kegiatan penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan
dan pengendalian program-program yang dibuat untuk membentuk, membangun dan
memelihara keuntungan dari pertukaran melalui sasaran pasar guna mencapai tujuan
organisasi dalam jangka panjang.

C.Ruang Lingkup Manajemen Pemasaran Bank Syariah


Kegiatan pemasaran selalu ada dalam setiap usaha, baik usaha yang berorientasi profit
maupun usaha-usaha sosial.Hanya saja sebagian pelaku pemasaran tidak atau belum mengerti
ilmu pemasaran tetapi sebenarnya mereka telah melakukan usaha-usaha pemasaran.1Bahkan
seringkali orang menyamakan profesi marketer (pemasar) dengan sales (penjual).Namun
sebenarnya pemasaran tidaklah sesempit yang diidentik oleh banyak orang, karena pemasaran
berbeda dengan penjualan. Pemasaran lebih merupakan “suatu seni menjual produk”
sehingga pemasaran proses penjualan yang dimulai dari perancangan produk sampai dengan
setelah produk tersebut terjual. Berbeda dengan penjualan yang hanya berkutat pada
terjadinya transaksi penjualan barang atau jasa.

7
Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan dimana perusahaan dan organisasi lainnya
mentransfer nilai-nilai (pertukaran) antara mereka dengan pelanggannya.Menurut Philipp
Kotler pemasaran adalah proses sosial dan manajerial yang dilakukan oleh individu ataupun
kelompok dalam memperoleh kebutuhan dan keinginan mereka, dengan cara membuat dan
mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.3Pengertian yang berbeda diungkapkan
oleh AMA (American Marketing Association), bahwa pemasaran diartikan sebagai sebuah
proses perencanaan dan pelaksanaan konsep, penetapan harga promosi dan distribusi ide,
barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan individu serta tujuan
organisasi.4 Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu
kegiatan yang dilakukan oleh perusahan untuk mengenalkan, membujuk dan menarik
konsumen agar memakai produknya.

Pada umumnya, ruang lingkup manajemen pemasaran meliputi:

• Filsafah manajemen pemasaran, yang mencakup konsep dan proses pemasaran serta
tugas-tugas manajemen pemasaran.
• Faktor lingkungan pemasaran merupakan faktor yang tidak dapat dikendalikan
pimpinan perusahaan.
• Analisis pasar, yang mencakup ciri-ciri dari masing-masing jenis pasar, analisis
produk, analisis konsumen, analisis persaingan dan analisis kesempatan pasar.
• Pemilihan sasaran pasar, yang mencakup dimensi pasar konsumen, perilaku
konsumen, segmentasi pasar dan criteria yang digunakan, peramalan potensi sasaran
pasar, dan penentuan wilayah pasar/penjual.
• Perencanaan pemasaran perusahaan, yang mencakup perencanaan strategi jangka
panjang pemasaran perusahaan, perencanaan operasional pemasaran perusahaan,
penyusunan anggaran pemasaran dan proses penyusunan rencana pemasaran
perusahaan.
• Kebijakan dan strategi pemasaran terpadu, yang mencakup pemilihan strategi
orientasi pasar, pengembangan acuan pemasaran dan penyusunan kebijakan, strategi
dan taktik pemasaran secara terpadu.
• Kebijakan dan strategi produk, yang mencakup strategi pengembangan produk,
strategi produk baru, strategi lini produk, dan strategi acuan produk.
• Kebijakan dan strategi harga, yang mencakup strategi tingkat harga, strategi potongan
harga, strategi syarat pembayaran, dan strategi penetapan harga.
• Kebijakan dan strategi penyaluran, yang mencakup strategi saluran distribusi dan
strategi distribusi fisik.
• Kebijakan dan strategi promosi, yang mencakup strategi advertensi, strategi promosi
penjualan, strategi personal selling, dan strategi publisitas serta komunikasi
pemasaran.
• Organisasi pemasaran, yang mencakup tujuan perusahaan dan tujuan bidang
pemasaran, struktur organisasi pemasaran, proses dan iklim perilaku organisasi
pemasaran.
• System informasi pemasaran, yang mencakup ruang lingkup informasi pemasaran,
riset pemasaran, pengelolaan, dan penyusunan sistem informasi pemasaran.
• Pengendalian pemasaran, yang mencakup analisis dan eveluasi kegiatan pemasaran
baik dalam jangka waktu (tahun) maupun tahap operasional jangka pendek.

8
• Manajemen penjual, yang mencakup manajemen tenaga penjual, pengelolaan wilayah
penjualan, dan penyusunan rencana dan anggaran penjualan.
• Pemasaran internasional yang mencakup pemasaran ekspor, pola-pola pemasaran
internasional dan pemasaran dari perusahaan multinasional.

D.Prinsip-Prinsip Manajemen Pemasaran Bank Syariah


Terdapat 4 (empat) karakteristik pemasaran syariah yang dapat menjadi panduan bagi
para pemasar yakni sebagai berikut :

1. Teistis (Rabbaniyyah)

Salah satu prinsip marketing syariah yang tidak dimiliki dalam pemasaran konvensional
yang dikenal selama ini adalah sifatnya yang religious (diniyyah). Kondisi ini tercipta tidak
karena keterpaksaan, tetapi berangkat dari kesadaran akan nilai-nilai religious, yang
dipandang penting dan mewarnai aktivitas pemasaran agar tidak terperosok ke dalam
perbuatan yang dapat merugikan orang lain. Kemudian, ketika seorang marketer harus
menyusun taktik pemasaran, apa yang menjadi keunikan dari perusahaannya dibanding
perusahaan lain (diferensiasi), begitu juga dengan marketing mix-nya, dalam mendesain
produk, menetapkan harga, penempatan, dan dalam melakukan promosi, senantiasa dijiwai
oleh nilai-nilai religius. Apalagi dalam melakukan proses penjualan, yang sering menjadi
tempat seribu satu macam kesempatan untk melakukan kecurangan dan penipuan, kahadiran
nilai-nilai religius menjadi sangat penting. Syariah marketer selain tunduk kepada
hukumhukum syariah, juga senantiasa menjauhi segala larangan-larangannya dengan
sukarela, pasrah, dan nyaman, dodorong oleh bisikan dari dalam, bukan paksaan dari luar.

Salah satu ciri khas pemasaran syariah adalah sifatnya yang religius, yang berangkat dari
kesadaran akan nilai religius, yang dipandang penting dan mewarnai aktifitas pemasaran agar
tidak merugikan orang lain, mulai dari menentukan strategi pemasaran, memilih pasar
(segmentasi), memfokuskan pasar (targetting), menetapkan identitas perusahaan
(positioning).

2. Etis (Ahlaqiyyah)
Salah satu prinsip marketing syariah yang tidak dimiliki dalam pemasaran
konvensional yang dikenal selama ini adalah sifatnya yang religious (diniyyah). Kondisi
ini tercipta tidak karena keterpaksaan, tetapi berangkat dari kesadaran akan nilai-nilai
religious, yang dipandang penting dan mewarnai aktivitas pemasaran agar tidak
terperosok ke dalam perbuatan yang dapat merugikan orang lain. Kemudian, ketika
seorang marketer harus menyusun taktik pemasaran, apa yang menjadi keunikan dari
perusahaannya dibanding perusahaan lain (diferensiasi), begitu juga dengan marketing
mix-nya, dalam mendesain produk, menetapkan harga, penempatan, dan dalam
melakukan promosi, senantiasa dijiwai oleh nilai-nilai religius. Apalagi dalam melakukan
proses penjualan, yang sering menjadi tempat seribu satu macam kesempatan untk
melakukan kecurangan dan penipuan, kahadiran nilai-nilai religius menjadi sangat
penting.

9
Syariah marketer selain tunduk kepada hukum-hukum syariah, juga senantiasa
menjauhi segala larangan-larangannya dengan sukarela, pasrah, dan nyaman, dodorong
oleh bisikan dari dalam, bukan paksaan dari luar. Keistimewaan yang lain dan pemasaran
syariah adalah juga karena sangat mengedepankan nilai moral dan etika dalam seluruh
aspek kegiatannya tidak peduli apapun agamanya, karena nilai moral dan etika adalah
nilai yang bersifat universal, yang diajarkan oleh semua agama.
3. Realistis (al-Waqi'iyyah)
Syariah marketer bukanlah berarti para pemasar itu harus berpenampilan ala arab dan
mengharamkan dasi karena dianggap merupak simbol masyarakat arab. Syariah marketer
adalah para pemasar profesional dengan penampilan yang bersih, rapi, dan bersahaja.
Mereka bekerja dengan profesional dan mengedepankan nilai-nilai religius, kesalehan,
aspek moral, dan kejujuran dalam segala aktivitas pemasarannya. Fleksibelitas atau
kelonggaran (al-„afw) sengaja diberikan oleh Allah SWT.agar penerapan syariah
senantiasa realistis dan dapat mengikuti perkembangan zaman. Semua ini menunjukkan
bahwa sedikitnya bebab dan luasnya ruang kelonggaran bukanlah suatu kebetulan,
melainkan kehendak Allah agar syariah Islam senantiasa abadi dan kekal sehingga sesuai
bagi setiap zaman, daerah, dan keadaan apapun
Pemasaran syariah adalah konsep pemasaran yang fleksibel, sebagaimana keluasan
dan keluwesan syariah Islamiyah yang melandasinya. Pemasar syariah adalah para
pemasar professional dengan penampilan yang bersih, rapi dan bersahaja, apapun model
atau gaya berpakaian yang dikenakannya, bekerja dengan mengedepankan nilai-nilai
religius, kesalehan, aspek moral dan kejujuran dalan segala aktivitas pemasarannya.
4. Humanistis (al-Insaniyyah)
Prinsip marketing syariah yang lain adalah humanistis. Pengertian humanistis
(alinsaniyyah) adalah bahwa syariah diciptakan untuk manusia agar derajatnya terangkat,
sifat kemanusiaannya terjaga dan terpelihara, serta sifat kehewanannya dapat terkekang
dengan panduan syariah. Dengan demikian, nilai humanistis ia menjadi manusia yang
terkontrol, dan seimbang, bukan manusia yang serakah, yang menghalalkan segala cara
untuk meraih keuntungan yang sebesar-besarnya. 10 Syariat Islam adalah syariah
humanistis. Syariat islam diciptakan untuk manusia sesuai dengan kapasitasnya tanpa
menghiraukan ras, warna kulit, kebangsaan, dan status. Hal inilah yang membuat syariah
memiliki sifat universal sehingga menjadi syariat humanistis universal.
Pemasaran syariah juga bersifat humanistis universal. Pengertian universal adalah
bahwa syariah Islam diciptakan untuk manusia agar terangkat derajatnya dan terjaga serta
terpelihara sifat-sifat kemanusiaanya, terkontrol dan seimbang tanpa menghiraukan ras,
warna kulit, kebangsaan dan status. Oleh karena itu pemasaran syariah jauh dari aktifitas
persaingan yang tidak sehat dan menghalalkan segala cara untuk mencapai keuntungan
yang sebesar-besarnya bagi perusahaan.

Menurut Wahyuni bank syariah merupakan bank yang sistem operasionalnya dengan
berdasarkan pada prinsip syariah islam dan tata caranya mengacu pada ketentuan-ketentuan
Al-Qur’an dan hadist. Prinsip bagi hasil juga dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 72 tahun 1992 tentang Bank. Dalam Pasal 2 peraturan tersebut
diatur bahwa prinsip bagi hasil yang dimaksud adalah prinsip bagi hasil berdasarkan syariah
dalam melakukan kegiatan usaha bank, seperti dalam hal:

10
1. Menetapkan imbalan yang akan diberikan kepada masyarakat sehubungan dengan
penggunaan atau pemanfaatan dana dari masyarakat yang dipercayakan kepadanya. 2.
Menetapkan imbalan yang akan diterima sehubungan dengan penyediaan dana ke
masyarakat dalam bentuk pembiayaan, baik untuk modal kerja maupun keperluan
investasi.
3. Menetapkan imbalan sehubungan dengan kegiatan lainnya yang lazim dilakukan bank
dengan prinsip bagi hasil.
Menururt Andrianto dan Firmansyah bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan
prinsip-prinsip syariah. Implementasi prinsip syariah inilah yang menjadi pembeda utama
dengan bank konvensional. Pada intinya prinsip syariah tersebut mengacu kepada syariah
Islam yang berpedoman kepada Al-Qur'an dan Hadis. Dalam ajaran islam terdapat tiga pilar
pokok yang menjadi landasan utama dalam prinsip syariah, sebagai berikut:
1. Akidah: komponen ajaran Islam yang mengatur tentang keyakinan atas keberadaan
dan kekuasaan Allah sehingga harus menjadi keimanan seorang muslim manakala
melakukan berbagai aktivitas di muka bumi semata-mata untuk mendapatkan
keridaan Allah.
2. Syariah: merupakan salah satu elemen dari pengetahuan dan ajaran Islam yang
menjelaskan secara detail tentang ibadah yang harus dilakukan manusia kepada Allah
(habluminAllah) dan juga hubungan dengan manusia (hablumminannas) sebagai
perwujudan dari akidah dan keyakinan yang ada pada diri seorang umat. Sementara
itu muamalah diartikan sebagai aspek-aspek kehidupan yang berkaitan dengan unsur
ekonomi atau properti dan perdagangan yang disebut sebagai muamalah-maliyah.
3. Akhlaq: merupakan pondasi dari sikap dan perilaku serta karakteristik dari seseorang
yang menunjukkan orang tersebut sebagai muslim yang patuh dan taat kepada Allah
menurut syariah dan akidah yang merupakan dasar dari hidupnya sehingga disebut
mempunyai akhlaqul-karimah seperti dijelaskan dalam hadist “Tidaklah sekiranya
aku diutus kecuali untuk menjadikan akhlaqul karimah”. Pada pelaksanaannya,
perbankan syariah menggunakan prinsipprinsip yaitu:
• Keadilan, yakni keuntungan yang dibagi rata antara penjual dan pembeli menurut
penjualan riil dan sesuai dengan kontribusi dan risiko yang ada pada para pihak.
• Kemitraan, diartikan sebagai kerjasama antara peminjam atau nasabah dan juga
investor (penyimpan dana), serta pengguna dana, termasuk juga lembaga
keuangan itu sendiri, bersamasama mempunyai posisi untuk mendapatkan
keuntungan.
• Transparansi, adanya keterbukaan mengenai penggunaan dana dan juga laporan
keuangan yang disampaikan secara berkala agar nasabah investor mendapatkan
informasi yang akurat mengenai dananya.
• Universal, yaitu tidak melihat perbedaan suku, agama, ras, dan golongan pada
nasabah dan juga pengguna dana atau orang lain menurut ajaran Islam yaitu
rahmatan lil alamin

11
BAB III

PENUTUP
A.Kesimpulan
Mini research ini membahas mengenai penerapan strategi pemasaran Perusahaan pada Bank
Syariah beserta Prinsip prinsip syariah yang diterapkan oleh Perusahaan pada Bank Syariah
melalui budaya kerja masing-masing perusahaaan sebagai perusahaan yang berlandaskan
nilai syariah dalam pelaksanaannya. Berdasarkan pembahasan di bagian sebelumnya, berikut
simpulan yang diperoleh. Bank Negara Indonesia Syariah sudah melakukan upaya penerapan
strategi pemasaran dengan melakukan pembagian segmentasi pasar sesuai dengan
karakteristiknya, Selain itu Bank Negara Indonesia Syariah juga menekankan positioning
perusahaan sebagai perbankan yang menerapkan Hasanah Lifestyle Banking. Aktivitas
pemasaran lain yang dilakukan untuk menguatkan citra perusahaan juga dilakukan melalui
iklan (media sosial), promosi (memberikan promo), publikasi dan hubungan masyarakat,
serta penerapan Humanistis (insaniyyah) memberikan bantuan bagi yang membutuhkan.

B.Saran
Demikian makalah yang dapat saya sampaikan, saya menyadari masih banyak kekurangan
dalam hal penulisan maupun isi makalah. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
saya harapkan demi kesempurnaan penulisan makalah selanjutnya yang lebih baik. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita. Aamiin.

12
DAFTAR PUSTAKA

Haryanto, M. M., and D. R. Rudy. "Manajemen Pemasaran Bank Syariah (Teori dan Praktik)." (2020).

Haryanto, M. M., & Rudy, D. R. (2020). Manajemen Pemasaran Bank Syariah (Teori dan Praktik).

HARYANTO, M. M.; RUDY, D. R. Manajemen Pemasaran Bank Syariah (Teori dan Praktik). 2020.

13

Anda mungkin juga menyukai