Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PEMASARAN (MARKETING) BISNIS


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan
Dosen Pengampu: Muh. Izza, M.S.I

Penyusun :
Siti Nariah NIM 4220070
Farah Mahdiah NIM 4220126
Muhammad Afie Baghiz NIM 4220135

Kelas: A
Kelompok: 9

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
KH ABDURRAMHAN WAHID
PEKALONGAN
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum W.W.
Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT. Yang telah
melimpahkan taufiq, hidayah, serta inayahnya. Sehingga dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Pemasaran (Marketing) Bisnis”. Tidak lupa sholawat
serta salam senantiasa tercurahkan bagi Baginda Nabi Agung Muhammad SAW
yang safaatnya akan kita nantikan kelak.
Makalah ini disusun guna menambah wawasan pengetahuan, serta
memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan. Makalah disajikan sebagai bahan
materi dalam diskusi. Harapannya, semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah
ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik
serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang
lebih baik lagi.
Wassalamu’alaikum W.W.

Pekalongan, 7 September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 Pengertian, Tujuan, Prinsip Marketing................................................3
2.2 Content dan Unsur-Unsur Marketing...................................................7
2.3 Perbedaan Marketing dan Bussiness Plan............................................9
2.4 Unsur dan Tujuan Bussiness Plan.......................................................10
BAB III PENUTUP..............................................................................................13
3.1 Kesimpulan............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Marketing merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam
dunia usaha. Pada kondisi usaha seperti sekarang ini, marketing merupakan
pendorong untuk meningkatkan penjualan sehingga tujuan usaha dapat
tercapai. Pengetahuan mengenai pemasaran menjadi penting bagi perusahaan
pada saat dihadapkan pada beberapa permasalahan yang akan terjadi. Konsep
dari pemasaran saat ini telah mengalami perubahan yang cukup besar, dimana
orientasi tidak lagi pada produk, melainkan beralih keorientasi pada
konsumen. Hal ini menyebabkan perusahaan diharuskan tidak lagi hanya
mampu memenuhi kebutuhan konsumen saja, akan tetapi juga harus dapat
memuaskan konsumen. Dengan adanya persaingan yang kompetitif saat ini
menyebabkan makin diperlukannya informasi pemasaran. Informasi yang
diperlukan untuk mengantisipasi perubahan ini adalah informasi mengenai
selera konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Kegiatan pemasaran yang
baik dan tepatlah yang memegang peranan yang penting dalam menunjang
kelangsungan hidup perusahaan. Dengan kata lain, pihak perusahaan harus
mampu merebut hati konsumen akan hasil produksi yang dijual dan berupaya
untuk memuaskan kebutuhan konsumennya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis memberikan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana definisi, tujuan, dan prinsip marketing?
2. Bagaimana content dan unsur-unsur marketing?
3. Bagaimana perbedaan marketing dan business plan?
4. Bagaimana unsur dan tujuan business plan?

1
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penulis memberikan tujuan
sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami definisi, tujuan, dan prinsip
marketing.
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami content dan unsur-unsur
marketing.
3. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami perbedaan marketing dan
business plan.
4. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami unsur dan tujuan business
plan.
5.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian, Tujuan, Prinsip Marketing


2.1.1. Pengertian Marketing
Marketing adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan serta bebas mempertukarkan produk yang
bernilai dengan pihak lain. (Philip Kotler, Manajemen Pemasaran,
Jakarta : Prenhalindo, 2002, hlm. 9)
Marketing (pemasaran) adalah suatu fungsi organisasional dan serangkain
proses penciptaan, komunikasi, dan penyampain nilai bagi pelanggan serta
pengelolaan hubungan dengan pelanggan dengan cara-cara yang
menguntungkan bagi organisasi dan pemangku kepentingan (stakeholders).
Pemasaran juga merupakan suatu proses sosial dan manajerial dimana
individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan
menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatau yang bernilai satu sama lain.
(Sutarno, Serba-Serbi Manajemen Bisnis,(Yogyakarta:Graha Ilmu,2012) h.213)
Konsep pemasaran adalah suatu falsafah manajemen dalam bidang
pemasaran yang berorientasi kepada kebutuhan dan keinginan konsumen
dengan didukung oleh kegiatan pemasaran terpadu yang diarahkan untuk
memberikan kepuasan konsumen sebagai kunci keberhasilan organisasi dalam
usahanya mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Sofjan Assauri, Manajemen
Pemasaran,( Jakarta : Rajawali Press, 1987),h. 81)
Konsep pemasaran yang harus diketahui antara lain : (Muhammad,
Manajemen Bank Syari’ah, Yogyakarta : UPP AMP YKPN, 2000, hlm.192)
1. Kebutuhan yaitu suatu keadaan dimana seseorang merasa kekurangan
terhadap pemuas dasar tertentu atau biologis.
2. Keinginan yaitu hasrat atau kehendak yang kuat akan pemuas
kebutuhan spesifik.
3. Permintaan yaitu keinginan akan produk spesifik yang didukung oleh
kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.

3
4. Produk yaitu segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan
suatu kebutuhan dan keinginan.
5. Nilai yaitu perkiraan konsumen atas seluruh kemampuan produk untuk
memuaskan kebutuhannya.
6. Biaya yaitu sesuatu atau sejumlah uang yang dikorbankan untuk
mendapatkan atau memuaskan kebutuhan.
7. Kepuasan yaitu perasaan senang seseorang yang berasal dari
perbandingan antara kesannya terhadap kinerja suatu produk dan
harapan-harapannya.
8. Pertukaran yaitu tindakan memperoleh produk yang dikehendaki dari
seseorang dengan manawarkan sesuatu sebagai imbalan.
9. Pasar yaitu terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki
kebutuhan dan keinginan tertentu yang sama yang mungkin bersedia
dan mampu melaksanakan pertukaran untuk memuaskan kebutuhan
dan keinginan.

2.1.2. Tujuan Marketing


Tujuan pemasaran adalah mengubah orientasi falsafah manajemen
pemasaran lain yang ternyata telah terbukti tidak berhasil mengatasi berbagai
persoalan, karena adanya perubahan dalam ciri-ciri pasar dewasa ini yang
cenderung berkembang. Perubahan tersebut terjadi antara lain karena
pertambahan jumlah penduduk, pertambahan daya beli, peningkatan dan
meluasnya hubungan atau komunikasi, perkembangan teknologi, dan
perubahan faktor lingkunganpasar lainnya. Kotler mengemukakan bahwa
pemasaran mempunyai tujuan membangun hubungan jangka panjang yang
saling memuaskan dengan pihak-pihak yang memiliki kepentingan utama
pelanggan, pemasok, distributor dalam rangka mendapatkan serta
mempertahankan referensi dan kelangsungan bisnis jangka panjang mereka.
(Kotler Philip dan Keller K Lane, Manejemen Pemasaran. (New jersey, Prentice Hall. 2007),
hlm. 15)
Buchari Alma mengemukakan tentang tujuan pemasaran sebagai berikut:

4
1) Untuk mencari keseimbangan pasar, antara buyer's market dan seller's
market, mendistribusikan barang dan jasa dari daerah surplus ke daerah
minus, dan produsen ke konsumen, dari pemilik barang dan jasa ke calon
konsumen.
2) Tujuan pemasaran yang utama ialah memberi kepuasan kepada konsumen.
Tujuan pemasaran bukan komersial atau mencari laba. Tapi tujuan
pertama ialah memberi kepuasan kepada konsumen, Dengan adanya tujuan
memberi kepuasan ini, maka kegiatan marketing meliputi berbagai
lembaga produsen. (Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa,
(Bandung: Alfabeta. 2004), hlm. 5)
Selanjutnya dapat dipahami bahwa tujuan akhir pemasaran adalah
membantu organisasi mencapai tujuannya. Tujuan utama dalam perusahaan
adalah mencari laba. Sedangkan tujuan lainnya adalah mendapatkan dana
yang memadai untuk melakukan aktivitas-aktivitas sosial dan pelayanan
publik. (Kotler, Philip & Gary Armstrong. Prinsip-Prinsip Pemasaran. (Jakarta:
Erlangga, 2008), hlm. 6)

2.1.3. Prinsip Marketing


1. Target Market (Penargetan Pasar)
Target Market atau penargetan pasar berarti mengembangkan para
pelanggan potensial dengan jalan mengetahui siapa saja yang berinteraksi
dalam proses pembelian, serta peran dan bagaimana tanggung jawab
mereka yang sebenarnya. Hal ini sebenarnya membutuhkan adanya
pembuatan strategi-strategi yang tepat sasaran untuk manajemen dan
pengumpulan data-data, serta pemanfaatan pembuatan profil untuk
menyesuaikan secara tepat target-target market Anda dengan kebutuhan-
kebutuhan pasar dan bisnis yang selalu berubah. Semua hal ini akan dapat
membantu Anda dalam mengumpulkan informasi yang hasilnya sudah
melampaui berbagai survei secara demografi tradisional.
2. Engagement (Interaksi)
Engagement atau interaksi adalah tentang bagaimana cara Anda dalam
menjangkau orang yang tepat dan pada waktu yang tepat pula, akan tetapi
saat ini maknanya lebih dari itu. Untuk sekarang, bagaimana cara Anda

5
dalam menjangkau mereka dengan cara penyampaian yang tepat, dengan
konten yang tepat, melalui media yang tepat, dan menggunakan berbagai
macam panduan aktivitas yang tepat, termasuk dalam hal kehumasan,
situs-situs internet, media sosial, blogging, acara-acara seminar, dan hal-
hal yang semakin mendorong terciptanya permintaan bagi bisnis Anda.
3. Conversion
Pada zaman serba modern seperti sekarang ini, keputusan-keputusan
pembelian sering kali dibuat sebelum staff penjualan terlibat. Mengubah
pelanggan potensial menjadi pembeli, atau seorang pedagang perantara
menjadi mitra baru perusahaan, tergantung kepada bagaimana penempatan
usaha-usaha pemasaran, pada perbaikan pengalaman pelanggan saat
mereka mempelajari berbagai produk dan bagaimana perusahaan Anda,
serta untuk menyempurnakan arus informasi diantara penjualan dan
pemasaran. Hal seperti ini berarti harus merancang strategi-strategi yang
cocok untuk pelanggan yang berkualitas dan sudah terkolaborasi dengan
penjualan dalam memberikan arahan-arahan yang lebih tepat.
4. Analytics and Reporting
Analisis dan pelaporan data merupakan hal yang sangat penting dalam
proses marketing modern, berbagai kegiatan dan kampanye. Bahkan,
untuk mengukur hasil dari proses pemasaran merupakan salah satu hal
yang menjadi pembeda utama dalam marketing modern. Memahami
keuntungan-keuntungan dari investasi pemasaran dan mengukur hal
tersebut sebagai kontribusi pemasaran terhadap pendapatan secara
keseluruhan, akan membantu Anda dalam mengokohkan peran pemasaran
secara gambaran komersial lebih luas lagi, sehingga Anda akan
mengetahui tindakan-tindakan mana saja yang sukses dan mana saja yang
tidak sukses.
5. Marketing Technology (Teknologi Pemasaran).
Hal terakhir dari teka-teki marketing modern ini adalah tentang marketing
technology atau teknologi pemasaran yang tepat. Solusi-solusi yang sudah
terintegrasi dengan platform Customer Relationship Management (CRM)
dan Sales Force Automation (SFA) yang berfungsi dalam menyediakan

6
berbagai macam fungsi pemasaran, termasuk juga dengan otomatisasi alur
kerja dan pemasaran, pemantauan media sosial, dan Business Intelligence
(BI). Teknologi otomatisasi pemasaran yang tepat dapat semakin
mempermudah navigasi pada setiap langkah siklus konversi, menjaga
pemenuhan kebutuhan-kebutuhan, dan mengintegrasikan dari keempat
prinsip marketing modern lain sepenuhnya. Prinsip dari marketing modern
diciptakan berdasarkan bagaimana kondisi pemasaran untuk saat ini, yaitu
pada saat para pelanggan teredukasi secara mandiri, dengan adanya
gagasan yang lebih jelas tentang apa yang mereka inginkan dari proses
penjualan dan pemasaran.

2.2 Content dan Unsur-Unsur Marketing


2.2.1. Content Marketing
Salah satu yang terpenting dalam pemasaran melalui internet menurut
McPheat (2011: 8) adalah “content”. Konten atau isi adalah sesuatu yang
dianggap esensial di era digital ini. Konten diasumsikan sebagai “manusia”
yang berbicara kepada target konsumen mengenai sebuah produk yang
dipasarkan. Sementara itu platform media seperti blog, social-media, online
video, dan lainnya berperan sebagai alat distribusi konten itu sendiri.
Menurut McPheat (2011: 10) mendefinisikan content marketing sebagai:
“Content marketing is defined as publishing content that empowers, engages,
educates, and connects readers” Konten dalam arti yang lebih dalam lagi tidak
hanya berperan sebagai “manusia” yang berbicara dengan target konsumen
yang potensial tetapi juga menjadi jembatan yang menghubungkan antara
produsen dan konsumen untuk membentuk sebuah proses komunikasi yang
menyenangkan. Maka tidak mengherankan jika saat ini ada istilah yang
menyebutkan bahwa “content is king” (McPheat 2011: 8)

2.2.2. Unsur-Unsur Marketing


Ada beberapa elemen-elemen pemasaran sosial menurut Kotler & Zaltman
yang meliputi :

7
1. Produk
Dalam pemasaran marketing juga harus mempelajari sasaran dan
desain produk yang sesuai. Mereka harus “mengemas” gagasan sosial
dengan cara yang diinginkan target audiens dan mereka bersedia
menggunakan. Jika dalam komersial marketing, segala sesuatu yang
ditawarkan tersebut merupakan barang dan jasa, pada social marketing
yang ditawarkan adalah ide, gagasan dan perubahan perilaku (Lefebvre
& Flora, 1988:306).
2. Price
Harga adalah biaya yang audiens keluarkan untuk mengadopsi perilaku
yang diinginkan. Biaya monetary dalam lingkungan pemasaran sosial
yang paling sering berhubungan dengan barang dan jasa yang terkait
dengan mengadopsi perilaku (misalnya, membeli rompi hidup atau
membayar untuk kelas berenang untuk balita). Biaya non-moneter,
termasuk biaya yang terkait dengan waktu, usaha, dan energi yang
dibutuhkan untuk mengadopsi, risiko dan kerugian psikologis yang
mungkin dirasakan atau dialami, dan setiap ketidaknyamanan fisik
yang mungkin berhubungan dengan perilaku.
3. Place/Distribution
Mengacu pada saluran distribusi yang digunakan oleh pemasar dalam
rangka menyampaikan produk yang ditawarkan kepada target audiens
(Lefebvre & Flora, 1988: 307). Para ahli pemasaran menyatakan
bahwa dalam menyampaikan produk yang ditawarkan kepada target
audiens, para pemasar dapat menggunakan perantara. Dalam social
marketing terdapat beberapa pola distribusi yaitu (1) zero level
channel, (2) one-level channel, (3) two-level channel dan (4) three-
level channel.
4. Promotion
Lefebvre & Flora (1988: 308) menekankan bahwa dalam konteks
social marketing, promosi haruslah sesuai dengan perilaku yang ingin
ditawarkan, harga, saluran distribusi dan kelompok audiens yang ingin
dituju. Sering kali promosi yang dilajukan seorang pemasar tidak

8
sesuai dengan produk yang ditawarkan sehingga membuat target
audiens resisten terhadap produk/perilaku yang ditawarkan. Jika
promosi digunakan secara efisien dan tepat, maka program-program
social marketing akan berjalan lebih efektif dan sesuai dengan tujuan.

2.3 Perbedaan Marketing dan Bussiness Plan


Bussiness plan adalah dokumen yang menjelaskan gambaran bisnis yang
diusulkan yang menggabungkan semua area fungsional. Sedangkan marketing
plan adalah dokumen yang menjelaskan strategi pemasaran untuk mencapai
inisiatif pemasaran. Ada beberapa perbedaan dari Langkah penyusunan antara
business plan dan marketing, yaitu :
1) Bussiness plan:
Langkah-langkah bussiness plan yang diterima secara umum adalah,
a. Ringkasan bisnis plan
b. Deskripsi bisnis
c. Analisis pasar
d. Penilaian pesaing
e. Rencana pemasaran
f. Rencana operasional
g. Keuangan dan sumber daya manusia
2) Marketing plan:
Langkah-langkah marketing plan yang diterima secara umum adalah,
a. Ringkasan bisnis plan
b. Analisa lingkungan
c. Lingkungan pemasaran
d. Target pasar
e. Analisis SWOT
f. Sasaran dan strategi pemasaran
g. Bauran pemasaran
h. Implementasi pemasaran
i. Evaluasi dan pengendalian

9
2.4 Unsur dan Tujuan Bussiness Plan
Seperti yang dikatakan sebelumnya bussiness plan ini berisi unsur-unsur
perencanaan yang harus dirangkum dalam satu ringkasan. Unsur-unsur
perencanaan usaha harus mempunyai gambaran aktivitas bisnis yang dijalankan,
mulai dari persiapan yang dimiliki, berapa potensi keuntungan yang dapat diraih,
sampai tujuan yang ditargetkan.
Setiap unsur-unsur tersebut memiliki manfaatnya tersendiri. Tapi perlu
diketahui tidak semua business plan mewajibkan sepuluh unsur-unsur business
plan ini harus direncanakan. Bahkan ada sebagian business plan yang tidak
menjelaskan kesepuluh unsur-unsur tersebut tergantung bentuk usaha dan besar
kecilnya usaha. Berikut 10 unsur-unsur perencanaan usaha yang harus dipahami
dalam membuat bussiness plan.
1. Executive Summary
Executive summary ini merupakan ringkasan singkan bisnis yang berisi visi,
misi, dan tujuan serta target bisnis yang dicapai. Bagian ini merupakan bagian
awal dari perencanaan bisnis, karena sebelum memulai bisnis kita harus
memahami visi misi dan target dalam memulai sebuah bisnis. Jika seorang
pebisnis membutuhkan investasi, maka bagian ini menjadi faktor utama
dalam menarik simpati para investor. Karena para investor akan melihat
bagaimana visi dan misi dari usaha yang dibangun.
2. Company Background
Company background ini merupakan latar belakang dari berdirinya usaha
yang direncanakan. Bagian ini menjelaskan kenapa usaha ini harus didirikan,
apa sebabnya. Dari latar belakang ini akan mendapatkan informasi mengenai
peluang bagi usaha yang akan didirikan.
3. Mission Statement
Bagian ini merupakan ringkasan misi dari perusahaan. Bagian misi ini tidak
sama dengan misi pada bagian executive summary. Karena executive
summary menjelaskan misi dari perusahaan, sedangkan mission statement ini
berupa misi atau cara dalam memajukan usaha yang direncanakan. Bagian ini
juga menjelaskan tentang cara-cara dalam mencapai target dari usaha.
4. Financial Planning

10
Bagian ini merupakan bagian inti dari bussiness plan. Karena suksesnya
usaha itu juga dapat dilihat dari dari pengelolaan keuangan. Bagain ini berisi
investasi awal sebagai permodalan usaha, berisi biaya operasional bulanan
ataupun tahunan, dan menjelaskan perkiraan penghasilan yang didapatkan
setiap bulan ataupu setiap tahunnya. Biasanya financial plan ini juga
menjelaskan keuangan dari investor-investor yang menjadi patner dalam
usaha.
5. Product description
Product description atau deskripsi produk merupakan rincian mengenai
produk yang akan dijual nantinya. Menjelaskan mengenai kemasan, bahan
olahan dan lainnya. Bagian ini juga menjelaskan produk-produk partner yang
ingin bekerja sama dengan usaha.
6. Marketing plan
Bagian ini bisa dikatakan sebagai bagian terpenting. Karena berhasilnya suatu
usaha tergantung dengan bagaimana strategi pemasaran. Perencanaan
mengenai strategi pemasaran harus direncanakan dengan baik. Adapun
strategi pemasaran yang bagus untuk diterapkan ialah pemasaran secara
langsung, pemasaran di internet, pemasaran di media sosial, dan juga melalui
spanduk.
7. Competitor analysis
Sebelum memulai perencanaan bisnis, kita harus mengetahui bagaimana
kondisi pesaing-pesaing usaha yang di planningkan. Apakah usaha anda
memiliki tingkat kompetis yang tinggi atau sebaliknya. Dan dibagian ini juga
dijelaskan strategi menghadapi tantangan kompetisi yang akan dihadapi
nantinya.
8. Operations
Pengoperasian atau pelaksanaan usaha yang di rencanakan harus juga di
rumuskan sebaik mungkin. Bagaimana caranya memulai usaha dan
menjalankan usahanya akan dijelaskan secara terperinci dibagian ini.
Operations ini hampir sama dengan marketing plan yaitu sama-sama
menjelaskan strategi dalam memulai usaha. Namus di bagian operations ini

11
dijelaskan secara terperinci mengenai bentuk pengelolaan usaha, sedangkan
marketing plan menjelaskan strategi usaha.
9. SWOT analysis
SWOT merupakan singkatan dari Strenghts (kekuatan), Weaknesses
(kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman). Swot analysis
merupakan bagian yang tidak boleh ditinggal. Swot analysis merupakan
metode perencanaan bisnis mengenai faktor-faktor daya tarik dan juga
kelemahan dari usaha anda. Jika anda membuat planning usaha kecil-kecilan,
swot analysis ini bisa dijadikan tolak ukur sebagai faktor keberhasilan dari
bisnis yang direncanakan.
10. Timeline
Timeline atau bisa juga disebut sebagai target yang harus dicapai dalam
business plan, misalnya target dalam jangka panjang dan target dalam jangka
pendek. Bagian ini juga berisi evaluasi dari pencapaian supaya kedepanya
lebih baik lagi.
(dikutip pukul 14.40 2 November 2022 melalui
https://www.feenance.web.id/2019/12/business-plan-pengertian-unsur-
unsur.html?m=1)

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan materi diatas, dapat disimpulkan bahwa marketing
adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan
apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan
serta bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Dengan
tujuan untuk mencari keseimbangan pasar, mendistribusikan barang dan jasa dari
daerah surplus ke daerah minus, dan produsen ke konsumen, dari pemilik barang
dan jasa ke calon konsumen. Akan tetapi tujuan pertama ialah memberi kepuasan
kepada konsumen, Dengan adanya tujuan memberi kepuasan ini, maka kegiatan
marketing meliputi berbagai lembaga produsen. Terdapat beberapa prinsip
didalam marketing, diantaranya yaitu target market (Penargetan Pasar),
engagement (Interaksi), conversion, analytics and reporting, marketing
technology (Teknologi Pemasaran).

Perbedaan antara Bussiness plan dengan marketing plan yaitu pada business
plan adalah dokumen yang menjelaskan gambaran bisnis yang diusulkan yang
menggabungkan semua area fungsional. Sedangkan marketing plan adalah
dokumen yang menjelaskan strategi pemasaran untuk mencapai inisiatif
pemasaran. Dalam bussiness plan unsur-unsur perencanaan usaha harus
mempunyai gambaran aktivitas bisnis yang dijalankan, mulai dari persiapan yang
dimiliki, berapa potensi keuntungan yang dapat diraih, sampai tujuan yang
ditargetkan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Azhar, dan Dzulkirom. 2016. Analisis Implementasi Sistem Just In Time (JIT)
Pada Persediaan Bahan Baku untuk memenuhi kebutuhan produksi Pada
PT. Alinco, Karangploso, Malang Universitas Brawijaya Malang.

Heizer, J. dan Render, B. 2011. Operations Management. Edisi Kesembilan Buku


Dua. Jakarta: Salemba Empat.

Satriadi dkk. 2021. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta : Penerbit Samudra Biru


(Anggota IKAPI).

Barringer, B., & Ireland, D. 2008. Kewirausahaan: Berhasil Meluncurkan Usaha


Baru (Edisi global dari edisi revisi ke-4.). Pendidikan Pearson.

14

Anda mungkin juga menyukai