Anda di halaman 1dari 23

MANAJEMEN PEMASARAN

Pemasaran, Manajemen Pemasaran, Proses


Pemasaran, dan Peran Pemasaran dalam
Perencanaan Strategis

Oleh Kelompok 2
Anggota Kelompok :
1. Diva Aura Putri Wiyanto (2007521106)
2. Sidney Muliarta (2007521125)
3. Ni Putu Ria Aprilia (2007521148)
4. Gede Mas Sahasra Kirana Bhuwana M.W (2007521191)
5. Hooky Surya Widarma (2007521263)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
BALI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah
memberi petunjuk dan hidayah-Nya sehingga ringkasan dengan judul “Pemasaran,
Manajemen Pemasaran, Proses Pemasaran, dan Peran Pemasaran dalam
Perencanaan Strategis ” yang dapat penulis susun dengan sebaik-baiknya dan dengan
waktu yang telah ditentukan. Dalam keterbatasan waktu, penulis berusaha untuk
menyelesaikan ringkasan ini dengan sebaik mungkin. Penulis berterimakasih pada
semua pihak yang telah membantu dalam menyusun ringkasan ini.
Penulis mengharapkan agar ringkasan ini dapat memberikan manfaat juga kesan
yang mendalam kepada penulis sendiri serta semua yang membaca paper ini. Ringkasan
ini penulis susun berdasarkan apa yang penulis dapat dari sumber, yaitu internet ataupun
buku-buku yang terdapat materi tentang paper ini, serta pengetahuan pribadi kami dan
hasil observasi yang telah penulis lakukan. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih.

Denpasar, 20 Februari 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ketika berbicara tentang pemasaran pasti membutuhkan manajemen agar kegiatan
pemasaran bisa berjalan dengan lancar dan tepat sasaran. Manajemen merupakan suatu proses
mengelola atau mengatur suatu kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu melalui sekelompok
orang yang dapat mendatangkan hasil. Manajemen pemasaran termasuk upaya untuk
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan karena berhubungan langsung dengan
konsumen sebagai pemakai produk. Maka manajemen pemasaran dapat diartikan sebagai
kegiatan dari perusahaan yang sangat erat kaitannya dengan situasi pasar.
Dalam era persaingan yang semakin ketat pelaku usaha harus pandai dalam memilih
strategi pemasaran yang digunakan. Menawarkan produk-produk yang dibutuhkan konsumen
dengan kualitas yang lebih baik dari produk lain dan berbeda akan menjadi poin penting
dalam meningkatan kepuasan konsumen atas penggunaan produk. Sehingga konsumen mau
dan rela kembali menikmati apa yang ditawarkan oleh perusahaan dan menjadi pelanggan
setia bagi perusahaan. Untuk itu sebagai manajer pemasaran harus bisa mengikuti
perkembangan zaman agar produk bisa diterima konsumen sesuai dengan masanya.
Pemasaran bukan kegiatan yang mudah dilakukan oleh setiap orang. Butuh
perencanaan dalam kegiatan tersebut agar bisa sesuai dengan harapan. Banyaknya pesaing di
dalam dunia usaha dapat dijadikan salah satu penghambat dalam menawarkan produk kepada
konsumen, jika salah memilih strategi dan tidak dijalankan dengan sesuai perencanaan maka
untuk mendapatkan kepuasaan dari konsumen akan sangat mustahil. Sehingga keinginan
memperoleh keuntungan yang maksimal akan sulit didapatkan. Keberlangsungan hidup
perusahaan pun akan terancam akibat dari salah memilih strategi pemasaran yang digunakan.
Berdasarkan pemaparan di atas maka penulis akan membuat makalah yang berjudul
“Pemasaran, Manajemen Pemasaran, Proses Pemasaran, dan Peran Pemasaran dalam
Perencanaan Strategis”.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari pemasaran dan manajemen pemasaran?
2. Bagaimana model sederhana proses pemasaran serta langkah-langkah pokoknya?
3. Bagaimana konsep kebutuhan, keinginan, konsumen, pasar, dan permintaan?
4. Bagaimana cara membedakan sejumlah orientasi manajemen pemasaran yang terdiri
atas konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, dan
konsep pemasaran sosial?
5. Bagaimana penjelasan tentang proses pemasaran, manajemen pemasaran, dan peran
pemasaran dalam perencanaan strategis?
1.3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dari pemasaran dan manajemen pemasaran
2. Untuk memahami model sederhana proses pemasaran serta langkah-langkah
pokoknya
3. Untuk memahami konsep kebutuhan, keinginan, konsumen, pasar, dan permintaan
4. Agar dapat membedakan sejumlah orientasi manajemen pemasaran yang terdiri atas
konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, dan konsep
pemasaran social
5. Untuk memahami penjelasan tentang proses pemasaran, manajemen pemasaran, dan
peran pemasaran dalam perencanaan strategis
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Pemasaran dan Manajemen Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan
dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan ddengan tujuan untuk menanangkap
nilai dari pelanggan sebagaio imbalannya (A. Kotler P. & Armstrong G., 2008). Secara luas,
pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana pribadi atau organisasi memperoleh
apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaean nilai dengan
yang lain. Sedangkan dalam konteks bisnis yang lebih sempit, pemasaran mencakup
mencptakan hubungan pertukaran muatan nilai dengan pelanggan yang menguntungkan.

Manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu memilih target pasar dan membangun
hubungan yang menguntungkan dengan target pasar itu (B. Kotler P. & Armstrong G., 2008).
tujuan manajer pemasaran adalah menemukan, menarik, mempertahankan dan menumbuhkan
pelangan sasaran dengan menciptakan, memberkan, dan mengkomunikasikan keunggulan
nilai bagi pelanggan.

2.2 Proses Pemasaran

Proses pemasaran terdiri dari lima langkah dimana empat langkah pertama
perusahaan bekerja untuk memahami pelanggan, menciptakan nilai bagi pelanggan, dan
membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan. Dalam langkah terakhir, perusahaan
menuai hasil dari menciptaan nilai bagi pelangggan, sebagai imbalannya mereka menangkap
nilai dari pelanggannya dalam bentuk penjualan, laba, dan ekuitas pelanggan dalam jangka
panjang.
Gambar 2.1 Model Sederhana Proses Pemasaran
(Sumber: Kotler, Philip dan Amstrong, Gary. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran)

1. Memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan

Konsep inti dari sebuah pemasaran adalah identifikasi kebutuhan dan keingan
pelanggan, produk yang didesain sesuai dengan kebutuhan dan keiinginan pelanggan
akan lebih mudah diterima dan disukai oleh para konsumen. Secara harafiah,
kebutuhan merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk menjalani
hidup, dan muncul dalam keadaan merasa kurang. Contoh kebutuhan antara lain
kebutuhan fisik (makan, pakaian,  rumah, dll), kebutuhan sosial (teman, hubungan
saling mencintai) dan kebutuhan individu seperti kebutuhan pendidikan dan ekspresi
diri. Sedangkan keiinginan adalah sebuah bentuk kebutuhan pada diri seseorang yang
dipengaruhi oleh budaya dan kepribadiannya. Misal saja, orang jogja kalau lapar
maka butuh makan, inginnya maka gudeg. Sedangkan orang Amerika ketika lapar
maka butuh makan, inginnya hamburger.

Keberhasilan seorang pemasar salah satunya ditentukan oleh keberhasilan


dalam mengidentifikasi apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen. Misal
saja, kasus mobil eropa dan mobil jepang. Mobil Jepang begitu sukses di Indonesia,
sedangkan mobil-mobil eropa seperti chevrolet tidak mampu bersaing di Indonesia.
Hal tersebut karena, perusahaan Jepang mampu menciptakan mobil khusus untuk
orang Indonesia, yakni yang dibutuhkan dan diinginkan oleh orang Indonesia yaitu
murah namun berkualitas. Sementara mobil eropa, umumnya lebih mahal.  

2. Desain strategi pemasaran berorientasi pelanggan

Setelah perusahaan mampu mengidentifikasi need and want dari konsumen,


maka perusahaan harus mendesain strategi pemasan yang berorientasi  pada
konsumen. Menurut Kotler (2012) , dalam mendesain ini seorang pemasar dituntut
membuat strategi pemasaran yang dapat menjawab minimal dua pertanyaan berikut
ini, yaitu :

 Siapa target pasar perusahaan?

 Apa proposisi nilai yang akan ditawarkan kepada pelanggan?

Agar mampu melayani pelanggan secara efektif, maka perusahaan perlu


mengidentifikasi pelanggan-pelanggan seperti apa yang akan dilayani. Pada intinya
perusahaan harus melakukan STP (Segmenting, Targetting dan Positioning. Awalnya
perusahaan harus membagi konsumen ke dalam segmen-segmen yang didasarkan
pada demografis, geografis, dll. Setelah itu, dari segmen yang telah dipilih baru
ditargetkan dengan yang lebih spesifikik lagi. Dari target yang spesifik tersebut,
kemudian di lekatkan (di posisikan/positioning) di benak konsumen produk yang kita
miliki (positioning).  

Selain itu melakukan STP, perusahaan juga perlu menentukan proposisi nilai
(valua proposition) yang akan ditawarkan oleh perusahaan kepada konsumen. Pada
tahap ini, seorang pemasar harus mengidentifikasi product benefits (keunggulan
produk yang dimiliki dan apa perbedaan dengan produk yang lainnya).  

3. Mendesain program pemasaran terpadu (bauran pemasaran)

Strategi pemasaran yang sudah di desain tersebut, maka tahap selanjutnya


adalah mengimplementasikan melalui program-program pemasaran. Program-
program pemasaran tersebut merupakan srangkaian program pemasaran dalam upaya
menjalankan strategi pemasaran yang telah ditentukan oleh pemasar.  

Program-program tersebut sering disebut sebagai marketing mix (bauran


pemasaran) yang terdiri dari 7P (Product, Price, Place, Promotion, Physicle Evidence,
Process, People). Pengertiannya, marketing mix atau bauran pemasaran adalah
sekumpulan alat yang dipergunakan oleh manajer pemasaran untuk menjalankan
strategi pemasaran yang mencakup penentuan produk, harga, saluran distribusi,
promosi, suasana, proses/layanan, dan people (orang yang terlibat/staff/).

4. Membangun hubungan  dengan pelanggan dan menciptakan kepuasan pelanggan

Kesuksesan suatu perusahaan dalam menjalin hubungan dengan pelanggan,


akan menentukan eksistensi dan keberlangsungan hidup perusahaan di waktu yang
akan datang. Hubungan yang baik akan menimbulkan kepuasan pelanggan yang
berimbas pada loyalitas pelanggan kepada perusahaan kita, tentu ini menjadi investasi
jangka panjang karena akan mengurangi biaya promosi karena sudah ada pelanggan
yang loyal.  

Menurut Kotler, 2008. Manajemen hubungan pelanggan merupakan


keseluruhan proses membangun dan mempertahankan hubungan pelanggan yang
menguntungkan melalui penciptaan nilai pelanggan yang super serta kepuasan
pelanggan secara berkelanjutan.
5. Menangkap nilai dari pelanggan untuk menciptakan profit dan ekuitas pelanggan.
Tahap kelima dari tahap proses pemasaran adalah menangkap nilai dari
pelanggan yang dapat berupa penjualan, pangsa pasar serta profit. Keberhasilan
perusahaan menangkap nilai dari pelanggan merupakan output atau hasil dari strategi-
strategi pemasaran yang sukses dilakukan, terutama ke-empat tahap proses pemasaran
diatas.

2.3 Konsep Kebutuhan, Keinginan, Konsumen, Pasar, dan Permintaan

1. Kebutuhan

Kebutuhan manusia adalah sesuatu yang dirasa kurang. Jadi kebutuhan


manusia itu sudah ada dari dalam diri manusia. Kebutuhan manusia (Kotler, 2008:7).
Oleh karena itu kebutuhan tidak dapat dipaksakan oleh para pemasar agar orang ini
tidak dapat diciptakan oleh masyarakat atau oleh para pemasar. Dengan kata lain,
kebutuhan merupakan suatu tuntutan dasar menjadi membutuhkan.

2. Keinginan

Keinginan adalah sesuatu yang dirasa kurang yang timbul karena factor
lingkungan. Keinginan manusia sangat beraneka ragam bahkan tidak terbatas, tetapi
alat pemuas kebutuhan manusia itu sangat terbatas, sehingga masalah timbul. Dapat
juga dikatakan bahwa kebutuhan itu menjadi keinginan bila diarahkan ke objek
tertentu yang mungkin dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Tugas para pemasar
adalah memecahkan masalah yang dihadapi konsumen tersebut, agar keinginannya
menjadi kenyataan. Oleh karena itu, para pemasar harus mampu menciptakan
keinginan konsumen.

3. Permintaan

Menurut Kotler (2008: 7) permintaan adalah keinginan akan produk tertentu


yang didukung kemampuan untuk membeli, yang disertai dengan daya beli, atau
keinginan akan berubah menjadi permintaan jika permintaan tersebut didukung oleh
daya beli. Jadi perusahaan harus mampu mengukur bukan saja berapa banyak orang
yang menginginkan produk tersebut, tetapi lebih penting lagi berapa banyak yang
secara nyata bersedia dan mampu membeli. Kebutuhan dan keinginan manusia sulit
diukur karena kedua hal tersebut abstrak. Agar kebutuhan dan keinginan dapat
diukur, maka harus diwujudkan dalam bentuk permintaan. Ukuran tersebut dilihat
baik dari segi jumlah yang diminta maupun harga yang diinginkan. Oleh karena itu
pemasar adalah bagaimana caranya menciptakan permintaan konsumen.

4. Produk

Produk adalah setiap tawaran yang dapat memuaskan kebutuhan dan


keinginan. Konsep produk menegaskan bahwa konsumen akan menyukai produk-
produk yang menawarkan ciri paling bermutu, berkinerja , atau inovatif

5. Nilai

Nilai bagi pelanggan adalah selisih nilai antara nilai pelanggan totaldengan
biaya pelanggan total karena nilai merupakan kemampuan produk untuk memberikan
kepuasan. Konsumen hanya mau membeliproduk yang bernilai, karena mereka
memandang bahwa produk tersebut mempunyai nilai dan manfaat yang lebih tinggi
disbanding harganya.

6. Pertukaran

Pertukaran adalah konsep inti dari pemasaran. Pertukaran adalah proses


mendapatkan produk yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu
sebagai imbalannya (Kotler, 2008:8) Dengan kata lain pertukaran adalah tindakan
seseorang untuk memperoleh produk yang diinginkan dengan menawarkan sesuatu
sebagai ganti. Disinilah awal mula pemasaran terbentuk, dengan kata lain pemasaran
terjadi apabila seseorang memutuskan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan
melalui proses pertukaran. Melalui pertukaran, produk akan bernilai lebih tinggi lagi.
Supaya muncul potensi pertukaran, lima syarat berikut harus dipenuhi:

 Sekurang-kurangnya ada dua pihak.


 Masing-masing pihak bebas memiliki sesuatu yang mungkin bernilai bagi
pihak lain.
 Masing-masing pihak mampu berkomunikasi dan menyerahkan sesuatu.
 Masing-masing pihak bebas menerima atau menolak tawaran pertukaran.
 Masing-masing pihak yakin bahwa bertransaksi dengan pihak lain merupakan hal
yang tepat dan diinginkan.

Jika kelima syarat ini terpenuhi, maka kemungkinan akan terjadi proses
pertukaran. Terjadi atau tidaknya pertukaran tergantung apakah kedua belah
pihakdapat menyetujui syarat pertukaran yang saling menguntungkan (atau minimal
tidak merugikan). Proses pertukaran ini sering disebut dengan “penciptaan nilai”,
karena masing-masing pihak biasanya memperoleh keuntungan daripada sebelum
pertukaran.

7. Transaksi

Transaksi ini merupakan tolok ukur dari proses pertukaran. Transaksi adalah
perdagangan antara dua atau lebih pihak (Kotler,2008). Dua pihak atau lebih
dikatakan terlibat dalam pertukaran jika mereka melakukan negosiasi dan bergerak
kearah kesepakatan. Jika kesepakatan tercapai maka transaksi terjadi. Transaksi
merupakan perdagangan nilai-nilai antara kedua belah pihak. Adapun syarat-syarat
terjadinya transaksi adalah:

 Minimal ada dua produk yang bernilai.


 Syarat yang disepakati.
 Waktu berlakunya perjanjian, dan tempat perjanjian berlangsung.

8. Pasar

Konsep transaksi mengarah pada konsep pasar. Pasar adalah kumpulan


pembeli dan penjual yang melakukan transaksi atas produk atau kelompok produk
tertentu (Kotler, 2008: 9). Pasar dapat timbul disekitar produk yang bernilai. Dengan
kata lain, pasar adalah bertemunya penjual dan pembeli potensial untuk mengadakan
transaksi atas produk yang bernilai dan dapat memuaskan kebutuhan serta keinginan.

2.4 Orientasi Manajemen Pemasaran

Adapula lima konsep altenatif yang mendasari langkah-langkah organisasi


dalam merancang dan melaksanakan srategi pemasaran mereka yaitu:

 Konsep produksi

Konsep produksi menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk


yang tersedia dan harganya terjangkau. Konsep ini didasarkan pada pendekatan
bahwa perusahaan dapat meningkatkan pasokan karena mengurangi biaya. Selain
itu, konsep produksi menyoroti bahwa bisnis dapat menurunkan biaya melalui
produksi massal.
 Konsep produk

Konsep ini bekerja berdasarkan asumsi bahwa pelanggan lebih menyukai


produk dengan kualitas dan harga yang lebih tinggi dan ketersediaan tidak
memengaruhi keputusan pembelian mereka. Maka perusahaan mengembangkan
produk dengan kualitas lebih tinggi yang biasanya ternyata mahal.

 Konsep penjualan

Konsep penjualan menyoroti bahwa pelanggan akan membeli produk-


produk perusahaan hanya jika perusahaan ingin menjual produk-produk ini
secara agresif. Filosofi ini tidak termasuk membangun hubungan dengan
pelanggan. Ini berarti bahwa penjualan berulang jarang terjadi, dan kepuasan
pelanggan tidak bagus.

 Konsep pemasaran

Sebuah perusahaan yang percaya pada konsep pemasaran menempatkan


konsumen di pusat tujuan organisasi bisnis. Semua kegiatan diarahkan untuk
konsumen. Pengembangan bisnis bertujuan untuk memahami kebutuhan dan
keinginan pelanggan. Ini menjalankan strategi pemasaran sesuai dengan riset
pasar mulai dari konsepsi produk untuk penjualan. Dengan berfokus pada
kebutuhan dan keinginan target pasar, perusahaan dapat memberikan nilai lebih
dari para pesaingnya.

Gambar 2.2 Perbedaan Konsep Penjualan dan Konsep Pemasaran


(Sumber: library.binus.ac.id)
 Konsep pemasaran berwawasan sosial

Konsep pemasaran berwawasan sosial menyoroti kebutuhan dan


keinginan pasar target dan pengiriman value yang lebih baik daripada para
pesaingnya, konsep ini juga menekankan pentingnya kesejahteraan pelanggan
dan masyarakat secara keseluruhan (kesejahteraan konsumen atau kesejahteraan
masyarakat). Konsep pemasaran masyarakat mengajak pemasar untuk
membangun pertimbangan sosial dan etika dalam praktik pemasaran mereka.
Mereka harus menyeimbangkan kriteria laba perusahaan yang seringkali
bertentangan antara kepuasan konsumen dan kepentingan publik. Pemikiran yang
melandasi konsep pemasaran berwawasan sosial dapat digambarkan pada
segitiga dibawah ini:

Gambar 2.3 Tiga Pemikiran yang Melandasi Konsep Pemasaran Berwawasan Sosial

(Sumber: Kotler, Philip dan Armstrong, Gary, 2008)

2.5 Proses Pemasaran, Manajemen Pemasaran, dan Peran Pemasaran dalam


Perencanaan Strategis

Perencanaan strategis adalah proses mengembangkan dan mempertaankan kecocokan


strategi antara tujuan dan kemampuan organisasi serta peluang pemasaran yang sedang
berubah. Adapun langkah-langkah perencanaan strategis adalah sebangai berikut (Kotler, P &
Armstrong, G, 2008 : 45):
Gambar 2.4 Langkah-Langkah Perencanaan Strategis

(Sumber: Kotler, Philip dan Armstrong, Gary, 2008)

1. Mendefinisikan Visi dan Misi Perusahaan

Pengertian misi adalah apa yang harus dilakukan suatu organisasi atau perusahaan
agar berhasil, misi dapat menentukan bisnis apa yang akan dijalankan. Sedangkan
pengertian visi adalah cara pandang jauh ke depan, ke mana organisasi atau
perusahaan harus dibawa, agar organisasi tersebut dapat eksis. Visi dapat menentukan
akan menjadi apa bisnis yang dijalankan. Misi memeiliki beberapa persyaratan, yaitu :

 Tidak terlalu sempit atau terlalu luas. Ukuran tidak sempit dan luas  menunjukkan
lingkup atau bidang yang terkait dengan kegiatan perusahaan.

 Realistik. Realistik menunjukkan kompetensi perusahaan untuk mencapai misi yang


telah dinyatakan, apakah sesuatu yang dapat dicapai atau tidak.

 Spesifik. Spesifik menunjukkan bahwa perusahaan berbeda dengan  perusahaan


lainnya, kalaupun menghasilkan produk yang penggunaannya sama.

 Memotivasi. Bagaimanapun misi harus memotivasi seluruh karyawan ataupun staf


untuk bekerja lebih baik guna dapat mencapai kinerja yang lebih baik.

2. Menentukan Tujuan dan Sasaran Perusahaan

Tujuan perusahaan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh
perusahaan dalam jangka panjang. Pengertian Sasaran adalah hasil- hasil yang ingin
dicapai dalam jangka pendek. Jadi, tujuan dan sasaran dalam perusahaan saling
berkaitan dan saling berkesinambungan, perusahan pun harus berusaha keras dalam
mencapainya.
3. Merancang Portofolio Bisnis

Portofolio Bisnis (Business Portofolio) adalah kumpulan bisnis dan produk


yang membentuk Perusahaan. Portifolio bisnis yang baik adalah yang paling cocok
dengan kekuatan dan kelemahan perusahaan terhadap peluang dalam lingkungan.
Dengan demikian, perusahaan harus :

A. Menganalisis portofolio bisnis saat ini dan memutuskan bisnis mana yang harus
menerima investasi lebih banyak, lebih sedikit atau tidak menerima.

Analisis portofolio adalah suatu alat yang dipergunakan oleh manajemen


untuk
mengenali dan mengevaluasi berbagai bisnis yang membentuk perusahaan.
Unit Bisnis Strategik (UBS) adalah suatu unit perusahaan dengan misi dan sasaran
terpisah serta dapat direncanakan secara independen dari bisnis milik
perusahaan yang lain.

UBS dapat berupa sebuah divisi perusahaan, lini produk dalam suatu divisi,
produk dan merek.  Alat Analisis Portofolio Pendekatan Boston Consulting Group
(BCG) = Matriks Pertumbuhan Pangsa Pasar. Adalah metode perencanaan portofolio
yang mengevaluasi unit bisnis strategic milik perusahaan dari segi percepatan
pertumbuhan pasar dan pangsa pasar relatif.

Gambar 2.5 Matrix Pertumbuhan Pangsa BCG


(Sumber: Koler, p &Armstrong, G, 2008: 49)
Keterangan:

 Question Marks (Tanda Tanya)

Unit bisnis dengan pangsa pasar rendah dalam pasar yang tumbuh
cepat
UBS ini memerlukan banyak uang, karena perusahaan harus menambahkan
banyak pabrik, peralatan dan karyawan untuk menadingi pasar
yang tumbuh cepat dan juga didorong untuk ingin mengalahkan pasar.

 Star (Bintang)
Unit bisnis dengan pangsa pasar tinggi dan tingkat pertumbuhan pasar
yang tinggi. Dalam hal ini, perusahaan harus mengeluarkan banyak uang
untuk menandingi pertumbuhan pasar dan melawan serangan pesaing
 Cash Cow (Sapi Perah)
Unit bisnis dengan pertumbuhan lambat dan pangsa pasar yang tinggi.
UBS ini kurang memerlukan investasi untuk mempertahankan pangsa
pasarnya, sehingga hasilnya bisa digunakan untuk membayar kewajiban
dan mendukung UBS lainnya.
 Dog (Anjing)
Unit bisnis dengan pertumbuhan lambat dan pangsa pasar yang rendah.
UBS ini menghasilkan uang yang hanya cukup untuk memenuhi
kebutuhannya
sendiri. Di sini, perusahaan hasru berpikir untuk mempertahankan/
menutup UBS tersebut. Setelah memetakan UBS ke dalam BCG, maka
perusahaan harus memilih alternatif yang harus dilakukan:
 ¨Kembangkan : meningkatkan pangsa pasar
 ¨Pertahankan : mempertahankan pangsa pasar
 ¨Panen : meningkatkan pemasukkan uang jangka pendek
 ¨Jual : menjual/melikuidasi unit bisnis
B. Mengembangkan strategi pertumbuhan untuk menambah produk atau bisnis baru
pada portofolio.

Pemasaran mempunyai tanggung jawab utama untuk mencapai pertumbuhan


yang menguntungkan bagi perusahaan. Perusahaan harus mengenali, mengevaluasi,
dan memilah peluang pasar serta meletakkan strategi untuk menangkap pertumbuhan
yang mengntungkan tersebu. Salah satu alat yang berguna untuk mengenali peluang
pertumbuhan adalah isi-kisi ekspansi produk/pasar yang dapat dilihat di gambar di
bawah ini:

Gambar 2.6 Kisi-Kisi Ekspansi Produk/Pasar

(Sumber: Koler, P & Armstrong, G, 2008: 52)

Keterangan:

 Penetrasi Pasar
Strategi pertumbuhan perusahaan dengan meningkatkan penjualan produk
yang sudah ada kepada segmen pasar yang sudah ada tanpa mengubah produk
dengan cara apapun. Caranya melalui promosi, iklan dan distribusi
 Pengembangan Pasar
Strategi untuk pertumbuhan perusahaan dengan mengidentifikasi dan
mengembangkan segmen pasar baru untuk produk yang sudah ada.
 Pengembangan Produk

Strategi untuk pertumbuhan perusahaan dengan menawarkan produk yang


dimodifikasi atau produk baru ke segmen pasar yang sudah ada.

 Diversifikasi

Strategi untuk pertumbuhan perusahaan dengan memulai atau mengambil


alih bisnis di luar produk atau pasar yang sudah ada.

4. Merencanakan strategi fungsional


Departemen Fungsional: pemasaran, keuangan, akunting, SDM, manufaktur
Peran pemasaran dalam perencanaan strategik:

A. Pemasaran menyediakan falsafah sebagai pedoman, yaitu konsep pemasaran


B. Pemasaran menyediakan input bagi pembuat rencana strategik dan membantu
mengenali peluang pasar yang menarik dan menilai potensi perusahaan untuk
mengambil manfaat dari peluang tadi.
BAB III
STUDI KASUS
INDOMARET
Profil Perusahaan Indomaret
Indomaret merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan pokok dan
kebutuhan sehari-hari dengan luas penjualan kurang dari 200 M2. Dikelola oleh PT
Indomarco Prismatama, cikal bakal pembukaan Indomaret di Kalimantan dan toko pertama
dibuka di Ancol, Jakarta Utara. Tahun 1997 perusahaan mengembangkan bisnis gerai
waralaba pertama di Indonesia, setelah Indomaret teruji dengan lebih dari 230 gerai. Pada
Mei 2003 Indomaret meraih penghargaan “Perusahaan Waralaba 2003″ dari Presiden
Megawati Soekarnoputri. Hingga Juli 2009 Indomaret mencapai 3531 gerai. Dari total itu
1998 gerai adalah milik sendiri dan sisanya 1533 gerai waralaba milik masyarakat, yang
tersebar di kota-kota di Jabotabek, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jogjakarta, Bali
dan Lampung. Di DKI Jakarta terdapat sekitar 488 gerai.

 Pusat Distribusi
Sistem distribusi dirancang seefisien mungkin dengan jaringan pemasok yang handal
dalam menyediakan produk terkenal dan berkualitas serta sumber daya manusia yang
kompeten, menjadikan Indomaret memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen. Saat ini
Indomaret memiliki 12 pusat distribusi di Ancol Jakarta, Cimanggis Depok, Tangerang,
Bekasi, Parung, Bandung, Semarang, Jogjakarta, Jember, Surabaya, Lampung dan Medan.
Dengan menjalin lebih dari 500 pemasok, Indomaret memiliki posisi baik dalam menentukan
produk yang akan dijualnya.

 Sistem Informasi Teknologi


Laju pertumbuhan gerai Indomaret yang pesat dengan jumlah transaksi 14,99 juta
transaksi per bulan didukung oleh sistem teknologi yang handal. Sistem teknologi informasi
Indomaret pada setiap point of sales di setiap gerai mencakup sistem penjualan, persediaan
dan penerimaan barang. Sistem ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan saat ini dengan
memperhatikan perkembangan jumlah gerai dan jumlah transaksi di masa
mendatang.Indomaret berupaya meningkatkan pelayanan dan kenyamanan belanja konsumen
dengan menerapkan sistem check out yang menggunakan scanner di setiap kasir dan
pemasangan fasilitas pembayaran Debit BCA. Pada setiap pusat distribusi diterapkan digital
picking system (DPS). Sistem teknologi informasi ini memungkinkan pelayanan permintaan
dan suplai barang dari pusat distribusi ke toko-toko dengan tingkat kecepatan yang tinggi dan
efisiensi yang optimal.

Pemasaran dan Promosi


Sasaran pasar Indomaret adalah konsumen semua kalangan masyarakat. Lokasi gerai
yang strategis dimaksudkan untuk memudahkan Indomaret melayani sasaran demografisnya
yaitu keluarga.
Strategi pemasaran Indomaret diintegrasikan dengan kegiatan promosi. Secara berkala
Indomaret menjalankan program promosi dengan berbagai cara, seperti memberikan harga
khusus, undian berhadiah maupun hadiah langsung.Beberapa strategi pemasaran yang
diterapkan Indomaret dalam jangka pendek anatara lain :
 “Harga Heboh” yaitu promosi mingguan yang memberikan harga sangat murah untuk
produk-produk kebutuhan sehari-hari
 “Super Hemat” yaitu leaflet edisi 2 minggu yang mempromosikan produk-produk
dengan harga hemat sebagai panduan untuk konsumen belanja hemat
 “Promosi bulan ini” yaitu promosi bulanan atas produk tertentu dalam bentuk
pemberian hadiah langsung atau potongan harga
Ancaman produk pengganti baru bagi Indomaret adalah seperti peritel tradisional,
supermarket dan hypermarket yang menyedikan produk lebih lengkap dan relative harga
lebih rendah. Seperti penyediaan kebutuhan sehari-hari yang tidak hanya barang sembako
namun juga menyediakan sayur-sayuran, ikan segar dan bumbu dapur lainnya yang menjadi
kebutuhan sehari-hari.

Struktur Manajemen Toko Indomaret


BAB IV
KAITAN KASUS DENGAN MATERI

Strategi / Tujuan Program Ukuran Hasil Faktor


Kebijakan Strategis Kerja (Lag Indicator) Pendorong (Lead
Indicator)
Pengembangan Memperkuat Program Jumlah kerjasama Menjalin
Pasar jaringan kerjasama dengan yang ada kerjasama
kerjasama di Distributor  di dengan principel
tingkat nasional tingkat nasional tingkat nasional
dan internasional dan internasional dan internasional
untuk secara intensif
meningkatkan member khusus Jumlah  member Membuat
pelayanan yang programharga
relevan dengan heboh diminati
menjawab oleh konsumen
masalah atau
kebutuhan empiris
di tingkat nasional
dan internasional
Pengembangan Memberikan Sarana Jumlah konsumen Membuat
Produk program promosi promosidan yang meningkat program promosi
harga hemat pada hadiah buat inil diminati oleh
setiap akhir pekan konsumer konsumen
dan memberikan
harga khusus pada
member khusus

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pemasaran adalah proses sosial dan
manajerial dimana pribadi atau organisasi memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain. Sedangkan, Manajemen
pemasaran adalah seni dan ilmu memilih target pasar dan membangun hubungan yang
menguntungkan dengan target pasar itu. Tujuan dari manajer pemasaran adalah menemukan,
menarik, mempertahankan dan menumbuhkan pelangan sasaran dengan menciptakan,
memberkan, dan mengkomunikasikan keunggulan nilai bagi pelanggan. Proses pemasaran
terdiri dari lima langkah dimana empat langkah pertama perusahaan bekerja untuk
memahami pelanggan, menciptakan nilai bagi pelanggan, dan membangun hubungan yang
kuat dengan pelanggan. Dalam langkah terakhir, perusahaan menuai hasil dari menciptaan
nilai bagi pelangggan, sebagai imbalannya mereka menangkap nilai dari pelanggannya dalam
bentuk penjualan, laba, dan ekuitas pelanggan dalam jangka panjang.

Dalam pemasaran perlu diperhatikan konsep kebutuhan, keinginan, konsumen, pasar,


dan permintaan agar pemasaran yang dilakukan dapat berjalan dengan baik. Terdapat lima
konsep alternatif yang mendasari Langkah – Langkah organisasi dalam merancang dan
melaksanakan strategi pemasaran yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan,
konsep pemasaran, dan konsep pemasaran berwawasan sosial. Konsep – konsep inilah yang
harus diperhatikan saat akan merancang dan melaksanakan strategi pemasaran yang telah
dipilih oleh suatu organisasi atau perusahaan. Perencanaan strategis merupakan proses
mengebangkan dan mempertahankan kecocokan strategi antara tujua dan kemampuan
organisasi serta peluang pemasaran yang sedang berubah. Perencanaan strategis dilakukan
dengan cara memulai dengan mendefinisikan visi dan misi perusahaan, meentukan tujuan dan
sasaran perusahaan, merancang portfolio bisnis, dan merencanakan strategi fungsional.

Semua hal ini sangat berkaitan dengan studi kasus terhadap perusahaan Indomaret.
Indomaret menggunakan promosi harga barangnya sebagai bentuk pemasaran sehingga para
konsumen atau pelanggan akan terus menantikan promosi tertentu dari Indomaret. Hal ini
sesuai dengan tujuan pemasaran yang telah dijelaskan sebelumnya. Indomaret terus mencoba
untuk menarik pelanggannya dengan memberikan harga murah pada produk produk tertentu
setiap minggunya sehingga konsumennya dapat membeli barang promo di Indomaret setiap
harinya dengan harga yang murah. Selain itu Indomaret mempromosikan produk dengan
memberi promosi bulanan atas produk tertentu dalam bentuk hadiah langsung atau potongan
harga sehingga konsumennya tertarik untuk terus berbelanja di Indomaret karena kemudahan
pembelian barang dengan harga yang murah sehingga tercipta hubungan baik dengan
konsumen serta Indomaret memperoleh keuntungannya. Selain itu Indomaret juga
bekerjasama dengan pelayanan ATM pada bank – bak tertentu sehingga lebih memudahkan
konsumennya ketika ingin menarik uangnya.

Indomaret dalam prosesnya juga membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan,


keinginan, permintaan akan produk tertentu serta produk yang bernilai guna. Pemenuhan itu
juga diikuti dengan adanya pertukaran atau transaksi sebagai bukti jual beli yang terjadi.
Dalam pemasaran yang dilakukan oleh Perusahaan Indomaret ini, tentu saja mengikuti
konsep konsep alternatif dalam menentukan strategi pemasaran. Indomaret memasarkan
produknya secara berkala dengan kegiatan promosi. Promosi yang dilakukan Indomaret yaitu
mengikuti konsep pemasaran yaitu menjual barang tertentu dengan harga terjangkau serta
sesuai dengan kebutuhan konsumen sehingga konsumen dapat terus mendapat produk dengan
harga murah sehingga tejalin hubungan yang baik dan Indomaret mendapat laba lewat
volume penjualan. Indomaret telah menggunakan perencanaan strategis untuk pemasarannya
dengan menentukan target pasarnya yaitu semua kalangan masyarakat sehingga cakupannya
sangat luas.

BAB V
PENUTUP

Kesimpulan :

Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana pribadi atau organisasi
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai
dengan yang lain. Sedangkan, Manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu memilih target
pasar dan membangun hubungan yang menguntungkan dengan target pasar itu. Tujuan dari
manajer pemasaran adalah menemukan, menarik, mempertahankan dan menumbuhkan
pelangan sasaran dengan menciptakan, memberkan, dan mengkomunikasikan keunggulan
nilai bagi pelanggan. Proses pemasaran terdiri dari lima langkah yaitu perusahaan bekerja
untuk memahami pelanggan, menciptakan nilai bagi pelanggan, dan membangun hubungan
yang kuat dengan pelanggan dan langkah terakhir yaitu perusahaan menangkap nilai dari
pelanggannya dalam bentuk penjualan, laba, dan ekuitas pelanggan dalam jangka panjang.

Dalam pemasaran perlu diperhatikan konsep kebutuhan, keinginan, konsumen, pasar,


dan permintaan agar pemasaran yang dilakukan dapat berjalan dengan baik. Terdapat lima
konsep alternatif yang mendasari langkah – langkah organisasi dalam merancang dan
melaksanakan strategi pemasaran yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan,
konsep pemasaran, dan konsep pemasaran berwawasan sosial. Konsep – konsep inilah yang
harus diperhatikan saat akan merancang dan melaksanakan strategi pemasaran yang telah
dipilih oleh suatu organisasi atau perusahaan sehingga pemasaran berjalan sesuai rencana.
Perencanaan strategis merupakan proses mengembangkan dan mempertahankan kecocokan
strategi antara tujuan dan kemampuan organisasi serta peluang pemasaran yang sedang
berubah. Perencanaan strategis dilakukan dengan cara memulai dengan mendefinisikan visi
dan misi perusahaan, meentukan tujuan dan sasaran perusahaan, merancang portfolio bisnis,
dan merencanakan strategi fungsional.
DAFTAR PUSTAKA

Aggoro, Aryo Bony. 2012 Manajemen Stategis. ( http://aryo-bony


anggoro.mhs.narotama.ac.id/2012/03/23/manajemen-strategic/(Porter Strategic)
Diaskses 19 Febuari 2021.
Anonim. 2019. Pemasaran dan Promosi.( indomaret.co.id/profil-perusahaan/pemasaran-dan-
promosi). Diakses 18 Febuari 2021
Anonim. 2019. Waralaba. (http://indomaret.co.id/waralaba/). Diakses 18 Febuari 2021
Hidayat, Rahmat. 2018. Tahap Proses Pemasaran. (https://www.kitapunya.net/5-tahap-
proses-pemasaran-marketing-process-menurut-philip-kotler/). Diakses 20 Febuari 2021.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi ke-12.
Jakarta:Penerbit Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai