Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PROSES MANAJEMEN PEMASARAN


Disusun Guna Memenuhi Tugas
Dosen Pengampu Desi Trisnawati, SE., MM.

Disusun Oleh :
1. Muhammad Hasyim As’ari (63010160350)
2. Sri Suryati (63010180137)
3. Siti Noor Latifah (63010180058)

S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Proses
Manajemen Pemasaran”. Penulisan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
yang diberikan oleh dosen mata kuliah Dasar-dasar Pemasaran.
Kami mengharapkan makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua,
dalam hal menambah wawasan kita mengenai proses manajemen pemasaran. Pada
kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang
telah memberikan didikan, pembelajaran dan bimbingan untuk kami dalam proses
belajar mengajar dan semoga ilmu yang disampaikannya dapat bermanfaat bagi
kami serta dapat dipergunakan dikhalayak ramai.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak menutup
kemungkinan apabila masih terdapat kesalahan dan kekurangan. Dengan lapang
dada kami menerima saran dan kritiknya demi untuk menambah wawasan.
Semoga karya ini mendatangkan manfaat bagi kami khususnya dan bagi rekan-
rekan semua pada umumnya.

Salatiga, 16 September 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3

BAB I....................................................................................................................................................4

PENDAHULUAN.................................................................................................................................4

A. Latar Belakang...........................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah......................................................................................................................4

C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................................4

BAB II...................................................................................................................................................5

PEMBAHASAN...................................................................................................................................5

A. Proses Pemasaran......................................................................................................................5

B. Rencana Strategi Korporasi.......................................................................................................9

C. Rencana Strategi Bisnis...........................................................................................................12

D. Isi Rencana Pemasaran............................................................................................................14

BAB III................................................................................................................................................17

PENUTUP...........................................................................................................................................17

A. Kesimpulan..............................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................19

BAB I

3
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di dalam dunia usaha salah satu kegiatan yang harus dilakukan
yaitu pemasaran. Ketika berbicara tentang pemasaran pasti membutuhkan
manajemen agar kegiatan pemasaran bisa berjalan dengan lancar dan tepat
sasaran. Manajemen merupakan suatu proses mengelola atau mengatur
suatu kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu melalui sekelompok orang
yang dapat mendatangkan hasil.
Manajemen pemasaran termasuk upaya untuk mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan karena berhubungan langsung dengan
konsumen sebagai pemakai produk. Maka manajemen pemasaran dapat
diartikan sebagai kegiatan dari perusahaan yang sangat erat kaitannya
dengan situasi pasar.Dalam era persaingan yang semakin ketat pelaku
usaha harus pandai dalam memilih strategi pemasaran yang digunakan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses pemasaran?
2. Bagaimana rencana strategi korporasi?
3. Bagaimanan rencana strategi bisnis?
4. Apa isi dari rencana pemasaran?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui proses pemasaran.
2. Mengetahui rencana strategi korporasi.
3. Mengetahui dan memahami rencana strategi bisnis.
4. Mengetahui isi rencana pemasaran.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Proses Pemasaran
Pemasaran atau marketing adalah sebuah ujung tombak dari suatu
perusahaan. Pemasaran adalah merencanakan harga, memuaskan pembeli,
dan bagaimana cara memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen untuk
mencapai kepuasan. Pemasaran memang berurusan dengan konsumen atau
pelanggan. Sehingga salah satu tugas pemasar adalah mendesain produk
sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh konsumen yang kemudian
memasarkannya dengan strategi-strategi yang efektif. Fungsi utama dari
pemasaran adalah untuk menciptakan nilai bagi pelanggan, sehingga
pelanggan memiliki produk kita, dan bertahan (loyal) terhadap produk
kita.
Dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut, maka seorang pemasar
perlu melakukan serangkaian tahap dari awal menciptakan nilai pelanggan
sampai menangkap nilai yang diberikan oleh pelanggan. Serangkaian
tahap tersebut dikenal sebagai proses marketing (marketing process).
Prosees pemasaran adalah proses mengalirkan barang atau jasa dari
produsen ke konsumen. Proses mengalirkan barang atau jasa dilakukan
melalui kegiatan distribusi.
Ada lima tahap proses marketing (Marketing Process) menurut
Philip Kotler: Menurut Philip Kotler (2012) ada lima tahap proses
pemasaran, yang mana pada empat tahap pertama perusahaan perlu
memahami kebutuhan (need) dan keinginan (want) dari kosumen,
menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat
dengan para konsumennya.
Sedangkan tahap yang kelima adalah bagaimana seorang pemasar
mampu mendapatkan nilai dari konsumen dalam bentuk penjualan, profit

5
dan loyalitas konsumen. Ditabambah lagi tentang worth of mouth ( dari
mulut-kemulut) yang dilakukan oleh konsumen akan sangat berarti bagi
perkembangan suatu perusahaan.
Secara sederhana, berikut ini adalah model lima tahap proses
pemasaran menurut Philip Kotler (2012):
1. Memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan
Konsep inti dari sebuah pemasaran adalah identifikasi
kebutuhan dan keinginan pelanggan, produk yang didesain sesuai
dengan kebutuhan dan keiinginan pelanggan akan lebih mudah
diterima dan disukai oleh para konsumen. Secara harfiah,
kebutuhan merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh seseoraang
untuk menjalani hidup, dan muncul dalam keadaan merasa kurang,
contohnya kebutuhan antara lain kebutuhan fisik (makan, pakaian,
rumah, dll), kebutuhan sosial (teman, hubungan saling mencintai)
dan kebutuhan individu seperti kebutuhan pendidikan dan ekspresi
diri.
Sedangkan keinginan adalah sebuah bentuk kebutuhan pada
diri seseorang yang dipengaruhi oleh budaya dan kepribadiannya.
Misal saja, orang Jogja jika lapar maka mereka akan makan gudeg,
pecel dll. Sedangkan orang Amerika jika mereka lapar maka
mereka akan makan hamburger, hot dog dll.
Keberhasilan seorang pemasar salah satunya ditentukan
oleh keberhasilan dalam mengidentifikasi apa yang dibutuhkan dan
diinginkan oleh konsumen. Misal saja, kasus mobil Eropa dan
mobil Jepang. Mobil jepang begitu sukses di Indonesia, sedangkan
mobil-mobil eropa seperti chevrolet tidak mampu bersaing di
indonesia.
Hal tersebut karena, perusahaan Jepang mampu
menciptakan mobil khusus untuk orang indonesia, yang dibutuhkan
dan diinginkan oleh orang Indonesia yaitu murah namun
berkualitas. Sementara mobil eropa, umumnya lebih mahal.

6
2. Desain strategi pemasaran berorientasi pelanggan
Setelah perusahaan mampu mengidentifikasi need and want dari
konsumen, maka perusahaan harus mendesain strategi pemasaran
yang berorientasi pada konsumen. Menurut Kotler (2012), dalam
mendesain ini seorang pemasar dituntut membuat strategi
pemasaran yang dapat menjawab minimal dua pertanyaan berikut
ini, yaitu:
1) Siapa target pasar perusahaan?
2) Apa proposisi nilai yang akan ditawarkan kepada
pelanggan?
Agar mampu melayani pelanggan secara efektif, maka
perusahaan perlu mengidentifikasi pelanggan-pelanggan seperti
apa yang akan dilayani. Pada intinya perusahaan harus melakukan
STP (Segmenting, Targetting, Positioning). Awalnya perusahaan
harus membagi konsumen ke dalam segmen-segmen yang
didasarkan pada demografis, geografis, dll. Setelah itu, dari
segmen yang telah dipilih bar ditargetkan dengan yang lebih
spesifik lagi. Dari target yang spesifik tersebut, kemudian di
lekatkan (di posisikan/positioning) di benak konsumen produk
yang kita miliki.
Selain itu melakukan SPT, perusahaan juga perlu menentukan
proposisi nilai (value proposition) yang akan ditawarkan oleh
perusahaan kepada konsumen. Pada tahap ini, seorang pemasar
harus mengidentifikasi product benefits (keunggulan produk yang
dimiliki dan apa perbedaan dengan produk yang lainnya).

3. Mendesain program pemasaran terpadu (bauran pemasaran)


Strategi pemasaran yang sudah di desain tersebut, maka
tahap selanjutnya adalah mengimplemetasikan melalui program-
program pemasaran. Program-program pemasaran tersebut

7
merupakan serangkaian program pemasaran dalam upaya
menjalankan strategi pemasaran yang telah ditentukan oleh
pemasar. Program-program tersebut sering disebut sebagai
marketing mix (bauran pemasaran) yang terdiri dari 7P (Product,
Price, Place, Promotion, Physicle Evidence, Process, people).
Pengertian dari marketing mix atau bauran pemasaran adalah
sekumpulan alat yang dipergunakan oleh manajer pemasaran untuk
menjalankan strategi pemasaran yang mencakup penentuan
produk, harga, saluran distribusi, promosi, suasana, proses/layanan,
dan people (orang yang terlibat /staff)
4. Membangun hubungan dengan pelanggan dan menciptakan
kepuasan pelanggan
Kesuksesan suatu perusahaan dalam menjalin hubungan
dengan pelanggan, akan menentukan eksistensi dan
keberlangsungan hidup perusahaan di waktu yang akan datang.
Hubungan yang baik akan menimbulkan kepuasan pelanggan yang
berimbas pada loyalitas pelanggan kepada perusahaan kita. Tentu
ini menjadi investasi jangka panjang karena akan mengurangi
biaya promosi karena sudah ada pelanggan secara berkelanjutan.
5. Menangkap nilai dari pelanggan untuk menciptakan profit dan
ekuitas pelanggan.
Tahap kelima dari proses pemasaran adalah menangkap
nilai dari pelanggan yang dapat berupa penjualan, pangsa pasar
serta profit. Keberhasilan perusahaan menangkap nilai dari
pelanggan merupakan output atau hasil dari strategi-strategi
pemasaran yang sukses dilakukan, terutama ke-empat tahap proses
pemasaran diatas.

8
B. Rencana Strategi Korporasi
Strategi korporasi adalah suatu cara bagaimana perusahaan menciptakan
nilai melalui konfigurasi dan koordinasi dari aktivitas multi pasarnya
(Collis&Montgomery)
Strategi korporasi menitik beratkan kepada jangka panjang dan luas
mengenai bisnis apa yang akan dimasuki oleh suatu organisasi dan apa
yang di inginkan dalam bisnis tersebut. (Couler, 2002)
1. Formulasi Program
Strategi setelah unit bisnis menetapkan strategi utamanya,
unit bisnis tersebut harus mengembangkan program
pendukungnya. Jadi apabila bisnis memutuskan untuk mengejar
keunggulan teknologi, bisnis tersebut harus menjalankan program
untuk memperkuat departemen riset dan pengembangannya,
mengembangkan intelijen teknologi. Mengembangkan produk
mutakhir, melatih para wiraniaga teknis, merancang iklan untuk
mengkomunikasikan keunggulan teknologinya dll.
2. Implementasi
Strategi yang jelas dan program pendukung yang matang
belum tentu cukup. Perusahaaan bisa gagal dalam
implementasi,strategi hanyalah satu dari tujuh alemen, menurut
McKinsey consulting firm, yang ditunjukan oleh perusahaan-
perusahaan yang dikelola degan baik. Tiga elemen pertama
strategi,struktur dan system di anggap sebagai “perangkat keras”
keberhasilaan.empat alemen selanjutnya gaya
(style),staf,ketrampilan, (skill), dan nilai bersama (shared values)
adalah “perangkat lunak”nya.
3. Menetapkan Misi korporasi
Misi perusahaan dibentuk oleh lima alemen yaitu :
a. Sejarah, setiap perusahaan memiliki sejarah tujuan,kenijkan
dan prestasi
b. Preferensi saat ini dari para pemilik dan manajemen

9
c. Lingkungan pasar mempengaruhi misi organisasi
d. Sumberdaya organisasi menentukan misi mana yang
mungkin dijalankan
e. Organisasi harus mendasarkan misinya pada kompetensi
utama (distinctive competences)
Pernyataan misi harus menetapkan lingkup kompetisi
utama di mana perusahaan akan beroperasi:
a. Lingkup industri: kelompok industri yang dipertimbangkan
perusahaan
b. Lingkup produk dan aplikasi: kelompok produk dan
aplikasi di mana perusahaan akan beroperasi
c. Lingkup kompetensi: kelompok teknologi dan kompetensi
inti lainnya yang akan dikuasai dan dikembangkan
perusahaan.
d. Lingkup segemen pasar: tipe pasar dan pelanggan yang
dilayani oleh perusahaan.
e. Lingkup vertikal: jumlah tingkat saluran dari bahan mentah
sampai produk akhir dan distribusi yang dipergunakan
perusahaan.
f. Lingkup geografis: kelompok daerah, Negara, atau kawasan
regional yang akan dimasuki perusahaan .
4. Menetapkan Unit Bisnis Strategic (strategic Business Unit = SBU)
Semakin berkembang dan membesarnya perusahaan maka
membentuk unit usaha yang strategis mutlak diperlukan. Hal ini
menjaga dan membantu core business yang utama tetap berjalan.
Dan setiap SBU memiliki tiga karakteristik, yaitu:
a. Merupakan kelompok usaha terkait yang terpisah dari bagian
usaha
b. Memiliki kelompok persaingan tersendiri
c. Memiliki manager yang bertanggung jawab dalam perencanaan
strategi dan kinerja laba serta pengendaliannya.

10
5. Mengalokasikan Sumber Daya pada setiap SBU
Yang dimaksud dengan sumber daya sumber dana, SDM,
dan perangkat yang berkaitan dengan SBU tersebut dapat
memberikan kontribusi bagi korporasi usaha. Tujuan identifikasi
SBU perusahaan adalah untuk memberikan sasaran perencanaan
strategic dan pendanaan strategic dan pendanaannya pada masing-
masing unit. Tugas perusahaan selanjutnya adalah menentukan
sasaran, strategic dan anggaran yang diberikan ke masing-masing
SBU. Ada empat sasaran alternative yang dapat dipilih:
a. Build: disini sasarannya adalah meningkatkan pangsa pasar
SBU, meskipun harus mengorbankan laba jangka pendek.
b. Hold: disini sasaranya adalah mempertahankan pangsa pasar
SBU.
c. Haevest: disini sasarannya adalah meningkatkan aliran kas
jangka pendek SBU tanpa memperdulikan akibat jangka
panjang.
d. Divest: disini sasarannya adalah untuk menjual atau
melikuidasi bisnis karena sumber dayanya lebih baik
digunakan ditempat lain.
6. Merencanakan usaha baru
Merencanakan usaha baru, dimana terdapat tiga pilihan diantaranya
adalah:
a. Dengan mengidentifikasi peluang yang tumbuh dalam bisnis
perusahaan saat ini (peluang pertumbuhan intensif),
b. Dengan mengidentifikasi peluang untuk membangun atau
memperoleh bisnis yang berkaitan dengan bisnis perusahaan
saat ini (peluang pertumbuhan integratif)
c. Dengan mengidentifikasi peluang untuk menambah bisnis
menarik yang tidak ada kaitannya dengan bisnis perusahaan
saat ini (peluang pertumbuhan diversifikasi).

11
C. Rencana Strategi Bisnis
Rencana strategi bisnis atau yang lebih dikenal dengan (RSB)
adalah suatu dokumen perencanaan yang harus dibuat oleh setiap
organisasi yang mencari laba maupun yang nirlaba.
Sebagai Puskesmas, RSUD, Rumah sakit, Perguruan Tinggi, atau
UPDB milik pemerintah harus memiliki RSB sebagai syarat agar bisa
ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Lingkungan
bisnis yang terus berubah memerlukan pengelolaan perubahan yang dapat
memetakan pengaruh kekuatan-kekuatan terhadap arah organisasi.
Pemetaan kekuatan-kekuatan tersebut, akan dijadikan bahan
penyusunan dokumen perencanaan yang diharapkan benar-benar mampu
menampung berbagai kepentingan dan pengetahuan antisipatif sebagai
dasar penetapan keputusan stategis dalam rangka pencapaian visi
organisasi.
Langkah strategis dalam menyusun Rencana Strategis Bisnis
(RSB) BLUD. Saat pengajuan permohonan menjadi BLUD salah satu
syarat administratif yang harus dipenuhi adalah menyusun dokumen
Rencana Strategis Bisnis (RSB) . Dokumen Rencana Strategis Bisnis
(RSB) merupakan dokumen yang berisi rencana strategi bisnis lima
tahunan BLUD atau dapat dikatakan sebagai acuan rencana jangka
panjang BLUD. Karena berjangka waktu lima tahunan maka setiap lima
tahun sekali BLUD wajib menyusun Rencana Strategis Bisnis (RSB), yang
nantinya Rencana Strategis Bisnis (RSB) akan diterjemahkan dalam
penyusunan anggaran tahunan yang tertuang dalam dokumen RBA setiap
tahun anggaran. Karena bersifat periodik dan proyeksi maka dibutuhkan
langkah strategis untuk menyusun dokumen Rencana Strategis Bisnis
(RSB) yang baik dan benar sesuai dengan regulasi yang diatur dalam SE
Mendagri Nomor 900 Tahun 2007 mengenai Pedoman Penilaian BLUD.
Beberapa hal yang harus dilakukan dalam menyusun RSB antara
lai:
1) Menentukan visi, misi dan tujuan BLUD.

12
Tentunya visi BLUD harus berkesinambungan dengan visi
SKPD terkait dan visi Pemda setempat. Secara umum visi
akan diterjemahkan dalam misi dan tujuan, yang kemudian
akan diterjemahkan lebih detail kedalam poin-poin strategi
yang disusun untuk mencapai visi tersebut. Setelah
menentukan visi, misi dan tujuan langkah selanjutnya
adalah menyusun profil organisasi yang meliputi kenapa,
untuk apa dan apa yang dilakukan organisasi tersebut.
2) Melakukan diagnosis organisasi.
Diagnosis organisasi adalah mengenali dan menganalisa
organisasi BLUD. Diagnosis organsiasi yang meliputi
analisis pencapaian organisasi sampai saat ini, baik dalam
sektor keuangan dan non keuangan dan analisis
kemampuan serta posisi bisnis organisasi. Analisis
kemampuan organisasi dapat dilakukan menggunakan
metode analisis SWOT, dengan mengenali kelebihan,
kelemahan, peluang dan ancaman organisasi. Hasil dari
identifikasi analisis SWOT tersebut kemudian dihitung
menggunakan metode IFAS dan EFAS untuk menentukan
posisi bisnis organisasi. Tujuan mengenali organisasi dan
mengetahui posisi bisnis organisasi adalah untuk bahan
pertimbangan dalam menentukan strategi apa yang akan
dilakukan.
3) Menentukan strategi.
Strategi yang disusun berdasarkan pertimbangan hasil
analisis dan dignosa organisasi serta posisi bisnis
organisasi. Strategi organisasi berisi langkah-langkah yang
harus dilakukan untuk melaksanakan misi organisasi untuk
mencapai visi organisasi. Sehingga dapat dikatakan bahwa
strategi merupakan penerjemahan dari misi.
4) Membuat program dan kegiatan.

13
Program dan kegiatan yang dibuat adalah program dan
kegiatan dari strategi yang disusun. Untuk melaksanakan
strategi yang telah disusun maka dibuat program dan
kegiatan baik dibidang keuangan maunpun non keuangan.
Program yang dibuat diterjemahkan lebih detail menjadi
kegiatan yang harus dilaksanakan selama lima tahun
kedepan. Selain rencana non keuangan, Rencana Strategis
Bisnis (RSB) juga harus mencakup rencana keuangan lima
tahun kedepan yang berisi rencana pendapatan dan belanja.
Penyusunan rencana keuangan menggunakan proyeksi
pendapatan dan belanja berdasarkan kegiatan yang akan
dilakukan.

D. Isi Rencana Pemasaran


Rencana pemasaran (marketing plan) adalah dokumen tertulis yang
meringkas apa yang telah dipelajari pemasar tentang pasar dan
mengindikasikan bagaimana perusahaan berencana menjangkau tujuan
pemasarannya. Rencana pemasaran berisikan panduan taktis untuk
porgram pemasaran dan alokasi keuangan sepanjang periode pemasaran.
Isi rencana pemasarann:
a. Ringkasan eksekutif
Ringkasan eksekutif menyajikan simpulan singkat tentang tujuan
utama dan rekomendasi rencana untuk diulas oleh manajemen, dan
membantu manajemen puncak untuk dapat mengetahui hal-hal yang
paling penting dengan cepat. Daftar isi sebaiknya diletakkan sesudah
ringkasan eksekutif.
b. Analisis Situasi (Situasi Pemasaran Saat Ini)
Situasi pemasaran saat ini yaitu menggambarkan pasar yang dibidik
dan posisi perusahaan didalamnya. Termasuk informasi mengenai

14
kinerja produk, pasar, persaingan dan distribusi, mencakup
didalamnya:
a) Deskripsi pasar yang mendefinisikan pasar serta segmen-segmen
utama, dan tinjauan tentang kebutuhan pelanggan serta faktor-
faktor dalam lingkungan pemasaran yang mungkin akan
mempengaruhi pembelian pelanggan.
b) Tinjauan produk yang menunjukkan penjualan, harga, serta laba
kotor produk-produk utama dalam lini produk.
c) Tinjauantentang persaingan yang mengidentifikasi pesaing utama
serta menilai posisi mereka di pasar beserta strategi mereka yang
mencakup kualitas produk, distribusi, harga, dan promosi.
d) Tinjauan distribusi yang mengevaluasi trend penjualan saat ini
serta perkembangan lain pada saluran distribusi utama.
c. Analisis Ancaman dan Peluang
Yaitu menilai ancaman dan peluang utama yang mungkin saja akan
dihadapi oleh produk, membantu manajemen untuk mengantisipasi
perkembangan positif dan negatif yang penting yang bisa memperoleh
perusahaan dan strateginya.
d. Tujuan dan Isu-isu
Yaitu mengungkapkan tujuan pemasaran yang ingin dicapai oleh
perusahaan selama masa-masa perencanaan serta mendiskusikan isu-
isu utama yang mungkin akan mempengaruhi pencapaian perusahaan.
Contohnya, apabila sasaran yang ingin dicapai ialah 15% pangsa pasar,
bagian ini akan menjelaskan cara sasaran tersebut dicapai.
e. Strategi Pemasaran
Yaitu merangkum pola pikir pemasaran secara umum yang ingin
dipakai oleh unit bisnis untuk mencapai tujuan pemasaran serta secara
lebih spesifik menyatakan pasar yang akan dibidik, penetapan posisi,
beserta tingkatan pengeluaran pemasarannya. Bagian strategi
pemasaran merangkum strategi-strategi tersebut merespon peluang,

15
ancaman, dan isu-isu penting lainnya yang dilontarkan dalam bagian
rencana sebelumnya.
f. Program tindakan
Menyajikan bagaimana strategi pemasaran akan diaplikasikan ke
dalam program tindakan spesifik yang dapat menjawab pertanyaan
berikut:
a) Apa yang akan dilakukan?
b) Siapa yang bertanggung jawab melaksanakannya?
c) Kapankah hal tersebut akan dilaksanakan?
d) Berapa biayanya?
g. Anggaran
Berisikan rincian anggaran kegiatan penunjang pemasaran yang
pada hakikatnya merupakan sebuah proyeksi laporan rugi laba.
Anggaran tersebut menunjukkan penerimaan yang diharapkan
(perkiraan jumlah unit yang bisa terjual dengan harga bersih rata-rata)
dan perkiraan biaya (produksi, distribusi, serta pemasaran). Perbedaan
antara keduanya ialah proyeksi laba. Apabila disetujui oleh manajemen
yang lebih tinggi, anggaran tersebut menjadi dasar dalam pembelian
bahan baku, perencanaan produksi, perencanaan SDM, serta operasi
pemasaran.
h. Pengendalian
Merangkum pengendalian yang akan dipakai untuk memonitor
kemajuan tindakan serta akan memungkinkan manajemen yang lebih
tinggi untuk meninjau hasil dari implementasi dan menunjukkan
produk-produk yang tidak dapat mencapai sasarannya.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Seorang pemasar melakukan serangkaian tahap dari awal
menciptakan nilai pelanggan sampai menangkap nilai yang diberikan oleh
pelanggan disebut sebagai proses marketing (marketing process). Prosees
pemasaran adalah proses mengalirkan barang atau jasa dari produsen ke
konsumen. Proses mengalirkan barang atau jasa dilakukan melalui
kegiatan distribusi.
Terdapat lima tahap proses pemasaran menurut Philip Kotler
(2012):
1. Memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan
2. Desain strategi pemasaran berorientasi pelanggan
3. Mendesain program pemasaran terpadu (bauran pemasaran)
4. Membangun hubungan dengan pelanggan dan menciptakan kepuasan
pelanggan
5. Menangkap nilai dari pelanggan untuk menciptakan profit dan ekuitas
pelanggan.

Rencana Strategi Korporasi


1. Formulasi Program
2. Implementasi
3. Menetapkan Misi korporasi
4. Menetapkan Unit Bisnis Strategic (strategic Business Unit = SBU)
5. Mengalokasikan Sumber Daya pada setiap SBU
6. Merencanakan usaha baru

17
Rencana strategi bisnis atau yang lebih dikenal dengan (RSB)
adalah suatu dokumen perencanaan yang harus dibuat oleh setiap
organisasi yang mencari laba maupun yang nirlaba. Ada 4 hal yang
perlu dilakukan dalam RSB, yaitu:
a. Menentukan visi, misi dan tujuan BLUD.
b. Melakukan diagnosis organisasi.
c. Menentukan strategi.
d. Membuat program dan kegiatan.
Rencana pemasaran (marketing plan) adalah dokumen tertulis yang
meringkas apa yang telah dipelajari pemasar tentang pasar dan
mengindikasikan bagaimana perusahaan berencana menjangkau tujuan
pemasarannya. Isi rencana pemasaran antara lai:
a. Ringkasan eksekutif
b. Analisis Situasi (Situasi Pemasaran Saat Ini)
c. Analisis Ancaman dan Peluang
d. Tujuan dan Isu-isu
e. Strategi Pemasaran
f. Program tindakan
g. Anggaran
h. Pengendalian

18
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kitapunya.net/2018/11/5-tahap-proses-pemasaran-marketing-proces-
menurut-philip-kotler.html?m=1. Diakses pada tgl 16-09-2019 jam 17:19
https://www.google.nl/ampp/s/be;ajarmanagement.wordpress.com/2009/05/09/per
encanaan-strategis-untuk-korporasi-dan-divisi/amp/. Diakses pada tgl 16-
09-2019 jam 19:11.
http://nonekngemplek.blogspot.com/2017/11/rencana-strategi-korporasi.html?
m=1.Diakses pada tgl 16-09-2019 jam 19:13.
http://www.syncore.co.id/id/pengertian-rencana-strategis-bisnis. Diakses pada tgl
16-09-2019 jam 20:05.
https://blud.co.id/wp/2018/04/badan_layanan_umum_daerah_blud/. Diakses pada tgl
18-09-2019 jam 22:28.

19

Anda mungkin juga menyukai