Anda di halaman 1dari 14

TUGAS BUDGETING

ANGGARAN BIAYA BOP

Disusun Oleh:

Arny Resmi Hp – 01012012010

Nida Nilatul H - 01022012002

Winda Nur Afifah - 01012012019

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNAS PASIM BANDUNG

2020
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar isi
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................4

1.1. Latar Belakang................................................................................................................4

1.2. Rumusan Masalah........................................................................................................11

1.3. Tujuan............................................................................................................................11

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................12

2.1. Landasan Teori..............................................................................................................12

2.1.1 Definisi Manajemen Pemasaran...............................................................................12

2.1.2 Definisi Manajemen Pemasaran Jasa.......................................................................13

2.1.3 Teori Pemasaran Perhotelan.....................................................................................22

2.1.4 Dampak Pandemi Covid-19.....................................................................................24

BAB 3 ANALISA DAN PEMBAHASAN.............................................................................28

3.1. Strategi yang digunakan dalam Pemasaran...................................................................31

3.1.1 Model Analisa SWOT .............................................................................................32

3.1.2. Analisa SWOT.........................................................................................................33

3.1.3 Strategi SWOT.........................................................................................................35

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................................37

4.1. Kesimpulan....................................................................................................................37

4.2. Saran..............................................................................................................................38

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................39
PEMBAHASAN
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK
A. Biaya Overhead Pabrik

Biaya Overhead Pabrik adalah semua biaya produksi kecuali biaya bahan
baku dan biaya tenaga kerja (ini untuk perusahaan yang proses
produksinya berdasarkan metode harga pokok proses)
Biaya Overhead Pabrik adalah semua biaya produksi kecuali biaya bahan
baku dan biaya tenaga kerja langsung (ini untuk perusahaan yang proses
produksinya berdasarkan metode harga pokok pesanan)
Anggaran biaya overhead pabrik adalah suatu perencanaan yang terperinci
mengenai biaya –biaya tidak langsung yang dikeluarkan sehubungan
dengan proses produksi selama periode yang akan dating ,meliputi jenis
biaya, waktu,serta tempat (departemen) dimana biaya itu terjadi.

Contoh beberapa biaya overhead pabrik yaitu biaya bahan pembantu,


biaya tenaga kerja tidak langsung seperti mandor dan supervisor atau
lainnya, pajak bumi dan bangunan, premi asuransi, penyusutan,
pemeliharaan, dan lain sebagainya.

Anggaran biaya overhead pabrik adalah suatu perencanaan secara rinci


mengenai biaya produksi tidak langsung atau BOP selama periode tertentu
yang akan datang. Perencanaan ini mencakup rencana jenis – jenis biaya
overhead pabrik, jumlah biaya overhead pabrik, dan waktu pembebanan
biaya overhead pabrik tersebut yang disesuaikan dengan masing – masing
departemen di mana biaya overhead pabrik tersebut terjadi.

Umumnya, seoarang manajer keuangan yang dibantu oleh akuntan


keuangan yang bertanggungjawab merencanakan, dan melakukan
penyusunan anggaran (budgeting) perusahaan, salah satunya anggaran
biaya overhead pabrik, tentunya dengan berkoordinasi dengan departemen
terkait, dalam pembahasan ini biasanya yaitu departemen produksi beserta
pejabat terkait.

B. Manfaat anggaran Biaya BOP

Secara umum anggaran biaya overhead pabrik disusun sebagai


perencanaan, pengkoordinasian, dan pengendaliaan kegiatan – kegiatan
pabrikasi atau produksi barang yang tentunya membantu pihak manajemen

3
dalam menjalankan kegiatan perusahaan. Secara khusus, tujuan atau
manfaat penyusunan anggaran biaya overhead pabrik antara lain :
a. Dapat mengetahui biaya secara efisien
b. Menentukan harga pokok produk secara lebih cepat
c. Mengetahui pengalokasian biaya overhead pabrik sesuai dengan
tempat (departemen) dimana biaya dibebankan.
d. Sebagai alat pengawasan biaya overhead pabrik.

Selain itu anggaran BOP juga berguna sebagai dasar untuk penyusunan
anggaran harga pokok produksi, anggaran harga pokok penjualan, dan
anggaran kas.

Dengan demikian anggaran biaya overhead pabrik berguna sebagai dasar


untuk penyusunan anggaran HP Produksi (cost of goods manufactured
budget), anggaran HPP (cost of good sold budget) dan anggaran kas (cash
budget). Untuk lebih memahami poin ke-4 dari manfaat anggaran BOP
terkait sebagai alat pengendalian, maka perlu diketahui tujuan dari
pengendalian BOP berikut ini :

a. Untuk mengetahui sejauh mana perencanaan yang dapat direalisasikan


atau akurasi anggaran yang dibuat.
b. Untuk mengetahui jumlah biaya overhead pabrik sehingga dapat
diukur.
c. Untuk menentukan pertanggungjawaban sesuai dengan masing –
masing departemen atau bagian.
d. Untuk melakukan evaluasi atau koreksi terhadap biaya – biaya
overhead pabrik yang dikeluarkan oleh perusahaan.

C. PENGGOLONGAN BIAYA OVERHEAD PABRIK

1. Menurut sifatnya
a. Biaya bahan penolong
b. Biaya reparasi dan pemeliharaan
c. Biaya tenaga kerja tidak langsung
d. Biayayang timbul sebagai akibat penilaian aktiva tetap
e. Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan pen
geluaran uang tunai
2. Menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegia
tan
a. Biaya overhead pabrik tetap
b. Biaya overhead pabrik variabel
c. Biaya overhead pabrik semi variabel
3. Menurut hubungannya dengan departemen

4
a. Biaya overhead pabrik langsung departemen
Yaitu BOP yang terjadi dalam departementertentu dan manfaatnya ha
nya dinikmati oleh departemen tersebut.Contoh : biaya gaji mandor da
lam departemen produksi,biaya depresiasi mesin ,biaya bahan penolon
g.
b. Biaya overhead pabrik tidak langsung departemen
Yaitu BOP yang manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu departemen.
Contoh : biaya depresiasi,pemeliharaan ,asuransi gedung pabrik diman
a pabrik digunakan oleh beberapa departemen produksi.

D. Cakupan Anggaran BOP

a. Jenis barang yang dihasilkan


b. Jumlah barang yang diproduksi
c. Departemen ( tempat ) dimana biaya dialokasikan
d. Tarif biaya overhead pabrik persatuan kegiatan
e. Waktu (kapan) produksi dilaksanakan

E. Satuan Kegiatan dlm penyusunan Anggaran BOP

Adalah satuan yang dipakai untuk mengetahui jumlah kegiatan yang telah
dilakukan oleh bagian produksi dan bagian jasa , dalam proses produksi

Satuan ini sangat diperlukan dalam penyususnan BOP , karena pada


dasarnya BOP merupakan hasil perkalian antara satuan kegiatan dengan
rupiah tertentu sebagai tarif biaya overhead ( overhead rate )

Satuan kegiatan yang umum di pakai pada bagian produksi dan bagian jasa
/ pembantu adalah :
1. Di bagian produksi :
a. Material cost (MC)
b. Direct labor cost (DLC)
c. Direct machine hauors (DMH)
d. Produtive output (PO)

2. Di bagian jasa / pembantu :


a. Direct repair hors (DRH)
b. kilowatt hour (KwH)
c. Direct labour hours (DLH)
d. Nilai pembelian bahan mentah

F. Faktor - faktor yang mempengaruhi anggaran BOP

5
Agar suatu anggaran dapat berfungsi dengan baik, maka dalam membuat
perkiraan perlu di perhatikan agar tidak jauh berbeda dengan realisasinya.
Untuk faktor – faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun
anggaran BOP adalah :
1. Anggaran unit akan diproduksi , terutama yang berkaitan dengan
kualitas dan kuantitasnya dari waktu ke waktu selama periode
yang akan datang.
2. Berbagai standart yang telah ditetapkan perusahaan ( misalnya
standard pemakai bahan pembantu, pemakai listrik dan
sebagainya )
3. Sistem pembayaran upah yang dipakai oleh perusahaan .
4. Metode depresiasi , khususnya terhadap aktiva tetap .
5. Metode alokasi biaya yang dipakai oleh perusahaan untuk
membagi biaya – biaya yang semula merupakan satu kesatuan,
menjadi beberapa kelompok biaya tersebut terjadi.
Pengalokasian biaya tersebut dapat dilakukan dengan metode :
 Perbandingan pemakai watt
 Perbandingan luas lantai
 Perbandingan jumlah karyawan
 Perbandingan nilai kekayaan (asset) dari masing –
masing bagian ( departemen )

G. METODE PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK

Untuk menentukan tarif biaya overhead pabrik, perusahaan perlu


memperhatikan jumlah tarif biaya overhead pabrik yang akan digunakan.
Terdapat tiga alternatif yang dapat perusahaan digunakan untuk
menentukan tarif biaya overhead pabrik, yaitu:
1. Plantwide Rate / Tarif Tunggal
Perusahaan hanya menggunakan tarif biaya overhead pabrik untuk
pembebanan biaya overhead pabrik ke pesanan maupun produknya dari
awal sampai akhir proses.
2. Departemental Rate / Tarif Departementalisasi
Perusahaan menetapkan tarif biaya overhead pabrik untuk setiap tahapan
atau departemen produksi yang ada di perusahaan. Jumlah tarif biaya
overhead pabrik tergantung dari tahapan atau departemen produksi yang
ada.
3. Activity Rate / Tarif Setiap Aktivitas
Perusahaan menetapkan tarif biaya overhead pabrik untuk setiap aktivitas
yang terjadi dalam pembuatan produknya. Cara ini dikenal dengan
Activity Based Costing (ABC).

H. Menghitung Biaya Overhead Pabrik

6
Untuk bisa menghitung biaya overhead pabrik, terdapat tahap-tahap yang
harus dilakukan oleh perusahaan. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai
berikut:

1. Menyusun anggaran biaya overhead pabrik


Penyusunan anggaran biaya overhead pabrik didasarkan pada volume
kegiatan yang akan dilaksanakan di masa depan.

2. Memilih dan menaksir dasar pembebanan biaya overhead pabrik


Dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk, dapat dipilih
berdasarkan satuan produk, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, jam tenaga kerja langsung, jam mesin. Sementara itu faktor-
faktor yang harus dipertimbangkan dalam pembebanan biaya overhead
pabrik antara lain:

a. Memperhatikan jenis biaya overhead pabrik yang dominan


jumlahnya dalam departemen produksi
b. Memperhatikan sifat-sifat biaya overhead pabrik yang dominan
tersebut dan hubungannya dengan dasar pembebanan yang akan
dipakai.
c. Menghitung tarif biaya overhead pabrik yang dapat dilakukan
dengan rumus

I. Berbagai rumus tambahan penghitungan biaya overhead pabrik

Berikut ini uraian beberapa dasar pembebanan BOP kepada produk :


a. Satuan produk
Beban BOP untuk setiap produk dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Taksiran BOP : Taksiran jumlah satuan produk yang dihasilkan = Tarif B
OP per satuan
Contoh :
Taksiran BOP selama 1 tahun anggaran Rp. 2.000.000,-
Taksiran jumlah produk yang akan dihasilkan selama 1 tahun anggaran ter
sebut 4.000 unit
Taksiran BOP sebesar : Rp. 2.000.000,- : Rp. 4.000,- = Rp. 500/unit produ
k

7
b. Biaya bahan baku
Jika BOP yang dominan bervariasi dengan nilai bahan baku (misalnya biay
a asuransi bahan baku ) maka dasar yang dipakai untuk membebankan kep
ada produk adalah biaya bahan baku yang dipakai dengan rumus :
(Taksiran BOP dari biaya bahan : Taksiran biaya bahan baku yang dipakai
) X 100% = Tarif BOP dari biaya bahan baku yang dipakai
c. Biaya tenaga kerja
Jika sebagian elemen BOP mempunyai hubungan yang erat dengan jumlah
upah tenaga kerja langsung (misalnya pajak penghasilan atas upah karyaw
an yang menjadi tanggungan perusahaan), maka dasar yang dipakai untuk
membebankan BOP kepada produk adalah biaya tenaga kerja langsung de
ngan rumus :
(Taksiran BOP dari biaya tenaga kerja : Taksiran biaya tenaga kerja langsu
ng) X 100% = tariff BOPdari biaya tenaga kerja langsung
d. Jam tenaga kerja langsung
Karena ada hubungan yang erat antara jumlah upah dengan jumlah jam ker
ja ( jumlah upah adalah hasil kali jumlah jam kerja dengan tarif upah ) ma
ka disamping BOP dibebankan atas dasar upah tenaga kerja langsung ,dap
at pula dibebankan atas dasar jam tenaga kerja langsung ,dengan rumus :
Taksiran BOP setahun : Taksiran jam tenaga kerja langsung = Tarif BOP p
er jam TKL
e. Jam mesin
Apabila BOP bervariasi dengan waktu penggunaan mesin (misalnya bahan
bakar atau listrik yang dipakai untuk menjalankan mesin ),maka dasar yan
g dipakai untuk membebankannya adalah jam mesin :
Taksiran BOP setahun : Taksiran jam mesin = Tarif BOP per jam TKL M
enghitung tarif biaya overhead pabrik :
Biaya overhead pabrik yang dianggarkan : taksiran dasar pembebanan = T
arif biaya overhead pabrik

CONTOH SOAL 1 :

Sebuah perusahaan memproduksi barang “X” melalui 2 dept. produksi dan 2 dept
Jasa

8
 Biaya Overhead Pabrik

Departemen Biaya

Dept. Prod A Rp. 12.000.000,-

Dept. Prod B Rp. 9.000.000,-

Dept. Jasa 1 Rp. 3.000.000,-

Dept. Jasa 2 Rp. 2.400.000,-

 Penggunaan hasil kegiatan dept. Jasa

Pemberi jasa Pemakai jasa


Dept. Produksi Dept. Jasa
A B 1 2
Dept. Jasa 1 45% 40% - 15%
Dept. Jasa 2 35% 45% 20%

a. Hitung BOP Netto Dept. Jasa. Setelah saling memberi dan menerima jasa.
b. Hitung BOP keseluruhan Dept. Produksi setelah menyerap BOP Dept.
Jasa.

JAWABAN :

Langkah 1: Hitung Hitung Biaya tiap Dept. Jasa


Asumsi bahwa
Dept Jasa 1 X maka X = 3.000.000 + 0,2 Y
Dept Jasa 2 Y Y = 2.400.000 + 0,15 X

X = 3.000.000 + 0,2 (2.400.000 + 0,15 X)


X = 3.000.000 + 480.000 + 0,030 X
X - 0,030X = 3.000.000 + 480.000

9
0,97X = 3.480.000
X = 3.587.629 *3.587.630-3.000.000= 587.629

Y = 2.400.000 + 0,15 (3.587.630)


Y = 2.938.144 ** 2.938.144-2.400.000 = 538.144

Langkah 2: Hitung Jumlah BOP netto dari Dept. Jasa I & II


BOP NETTO DEPT. JASA I DEPT. JASA II

BOP asli/awal Rp 3.000.000 Rp 2.400.000

- Menerima (+) Rp 587.629 Rp 538.144

- Memberi (-) Rp 538.144 Rp 587.629

BOP Netto Rp 3.049.485 Rp 2.350.515

Langkah 3: Tentukan biaya BOP untuk Dept. Produksi A & B


BOP Dept Prod A:
Anggaran : Rp.12.000.000,-

Alokasi BOP dari Dep Jasa :


J1 = 45/(45+40) x 3.049.485
= 1.614.433

J2 = 35/(35+45) x 2.350.515
= 1.028.350
BOP Dept Prod B:

10
Anggaran : Rp. 9.000.000,-

Alokasi BOP dari Dep Jasa :


J1 = 40/(45+40) x 3.049.485
= 1.435.051

J2 = 45/(35+45) x 2.350.515
= 1.322.164

Langkah 3: Tentukan biaya BOP untuk Dept. Produksi A & B


ANGG. BOP DEPT. PROD. A DEPT. PROD B

Alokasi BOP Rp 12.000.000 Rp 9.000.000

Dept. Jasa I Rp 1.614.433 Rp 1.435.051

Dept. Jasa II Rp 1.028.350 Rp 1.322.164

BOP Netto Rp 14.642.783 Rp 11.757.215

Contoh soal 2 :

PT. Daparasa Tampias merupakan produsen suatu jenis produk berbahan baku
baja membutuhkan waktu pengerjaan selama 5 jam kerja untuk setiap unit produk
yang dihasilkan nya dengan tarif tenaga kerja langsung Rp 7.500- per jam kerja.
Selama tahun 2011 dianggarkan jumlah produk yang dijual (unit) sebagai berikut :
Kuartal I sebanyak 2.600; Kuartal II sebanyak 2.150; dan Kuartal III sebanyak
2.800. Perkiraan persediaan awal bulan : Januari 2011 sebanyak 1.600 unit; Mei
2011 sebanyak 1.350 unit; dan September 2011 sebanyak 1.520 unit. Sedangkan
perkiraan persediaan pada akhir bulan Desember 2011 sebanyak 1.470 unit.

11
Biaya Overhead Pabrik dianggarkan untuk tahun 2011 dengan biaya tetap sebesar
Rp 50.000.000, - per kuartal dan biaya variabel sebesar Rp 1.500, - per jam.
Diminta :
A. Susunlah Anggaran Produksi tahun 2011 secara rinci
B. Susunlah Anggaran Biaya tenaga kerja langsung tahun 2011 secara rinci
C. Anggaran biaya overhead pabrik tahun 2011 secara rinci.

JAWABAN CONTOH SOAL 2 :

1. Anggaran Produksi 2011

Keterangan Kuartal I Kuartal II Kuartal


III
Penjualan 2.600 2.150 2.800

Persediaan akhir 1.470 1.470 1.470

Produk tersedia 4.070 3.620 4.270

Persediaan awal 1.600 1.350 1.520

Produksi 2.470 2.270 2.750

2. Anggaran tenaga kerja langsung 2011

Kuartal Produksi Biaya Variabel

DLH Tarif Total

I 2.470 5 7.500 92.625.000

II 2.270 5 7.500 85.125.000

12
III 2.750 5 7.500 103.125.000

Jumlah 7.490 15 280.875.000

3. Anggaran biaya overhead pabrik ( tk. Tidak langsung & biaya tetap )
2011

Kuarta Produksi Biaya variabel Biaya tetap Jumlah


l
DLH Tarif Jumlah Jumlah
I 2.470 5 1.500 18.525.000 50.000.000 68.525.000

II 2.270 5 1.500 17.025.000 50.000.000 67.025.000

III 2.750 5 1.500 20.625.000 50.000.000 70.625.000

Jumlah 7.490 15 56.175.000 150.000.000 206.175.000

Keterangan :
Berdasarkan soal diatas, penulis membuat asumsi bahwa taksiran persediaan akhir
setiap akhir periode (kuartal) sama. Maka perhitungannya :
 Produk Tersedia = Penjualan – Persediaan Akhir
 Produksi = Produk Tersedia – Persediaan Awal
 Total Biaya Variabel BTK = Tarif x DLH (Direct Labor Hour) x Produksi
 Jumlah Biaya Variabel BOP = Tarif x DLH X Produksi
 Jumlah(Total Biaya) = Jumlah(Total) BOP variabel + Jumlah BOP Tetap

13
DAFTAR PUSTAKA

Putri, Radinas. (2011). Penentuan tarif biaya overhead pabrik (BOP) standard

dalam perhitunagan harga pokok produksi, Malang: Universitas

Brawijaya

Enni, Safitri. Anggaran Biaya Overhead Pabrik. Riau : Universitas Riau

Modul Akutansi 3A untuk SMK dan MAK penerbit Erlangga Diposting oleh Hen

drik Wang

Tendi Haruman dan Sri Rahayu. Penyusunan Anggaran Perusahaan. Penerbit

:Graha Ilmu, Yogyakarta, 2007.

14

Anda mungkin juga menyukai