Disusun Oleh:
FAKULTAS EKONOMI
2020
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar isi
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................4
1.3. Tujuan............................................................................................................................11
4.1. Kesimpulan....................................................................................................................37
4.2. Saran..............................................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................39
PEMBAHASAN
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK
A. Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead Pabrik adalah semua biaya produksi kecuali biaya bahan
baku dan biaya tenaga kerja (ini untuk perusahaan yang proses
produksinya berdasarkan metode harga pokok proses)
Biaya Overhead Pabrik adalah semua biaya produksi kecuali biaya bahan
baku dan biaya tenaga kerja langsung (ini untuk perusahaan yang proses
produksinya berdasarkan metode harga pokok pesanan)
Anggaran biaya overhead pabrik adalah suatu perencanaan yang terperinci
mengenai biaya –biaya tidak langsung yang dikeluarkan sehubungan
dengan proses produksi selama periode yang akan dating ,meliputi jenis
biaya, waktu,serta tempat (departemen) dimana biaya itu terjadi.
3
dalam menjalankan kegiatan perusahaan. Secara khusus, tujuan atau
manfaat penyusunan anggaran biaya overhead pabrik antara lain :
a. Dapat mengetahui biaya secara efisien
b. Menentukan harga pokok produk secara lebih cepat
c. Mengetahui pengalokasian biaya overhead pabrik sesuai dengan
tempat (departemen) dimana biaya dibebankan.
d. Sebagai alat pengawasan biaya overhead pabrik.
Selain itu anggaran BOP juga berguna sebagai dasar untuk penyusunan
anggaran harga pokok produksi, anggaran harga pokok penjualan, dan
anggaran kas.
1. Menurut sifatnya
a. Biaya bahan penolong
b. Biaya reparasi dan pemeliharaan
c. Biaya tenaga kerja tidak langsung
d. Biayayang timbul sebagai akibat penilaian aktiva tetap
e. Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan pen
geluaran uang tunai
2. Menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegia
tan
a. Biaya overhead pabrik tetap
b. Biaya overhead pabrik variabel
c. Biaya overhead pabrik semi variabel
3. Menurut hubungannya dengan departemen
4
a. Biaya overhead pabrik langsung departemen
Yaitu BOP yang terjadi dalam departementertentu dan manfaatnya ha
nya dinikmati oleh departemen tersebut.Contoh : biaya gaji mandor da
lam departemen produksi,biaya depresiasi mesin ,biaya bahan penolon
g.
b. Biaya overhead pabrik tidak langsung departemen
Yaitu BOP yang manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu departemen.
Contoh : biaya depresiasi,pemeliharaan ,asuransi gedung pabrik diman
a pabrik digunakan oleh beberapa departemen produksi.
Adalah satuan yang dipakai untuk mengetahui jumlah kegiatan yang telah
dilakukan oleh bagian produksi dan bagian jasa , dalam proses produksi
Satuan kegiatan yang umum di pakai pada bagian produksi dan bagian jasa
/ pembantu adalah :
1. Di bagian produksi :
a. Material cost (MC)
b. Direct labor cost (DLC)
c. Direct machine hauors (DMH)
d. Produtive output (PO)
5
Agar suatu anggaran dapat berfungsi dengan baik, maka dalam membuat
perkiraan perlu di perhatikan agar tidak jauh berbeda dengan realisasinya.
Untuk faktor – faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun
anggaran BOP adalah :
1. Anggaran unit akan diproduksi , terutama yang berkaitan dengan
kualitas dan kuantitasnya dari waktu ke waktu selama periode
yang akan datang.
2. Berbagai standart yang telah ditetapkan perusahaan ( misalnya
standard pemakai bahan pembantu, pemakai listrik dan
sebagainya )
3. Sistem pembayaran upah yang dipakai oleh perusahaan .
4. Metode depresiasi , khususnya terhadap aktiva tetap .
5. Metode alokasi biaya yang dipakai oleh perusahaan untuk
membagi biaya – biaya yang semula merupakan satu kesatuan,
menjadi beberapa kelompok biaya tersebut terjadi.
Pengalokasian biaya tersebut dapat dilakukan dengan metode :
Perbandingan pemakai watt
Perbandingan luas lantai
Perbandingan jumlah karyawan
Perbandingan nilai kekayaan (asset) dari masing –
masing bagian ( departemen )
6
Untuk bisa menghitung biaya overhead pabrik, terdapat tahap-tahap yang
harus dilakukan oleh perusahaan. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai
berikut:
7
b. Biaya bahan baku
Jika BOP yang dominan bervariasi dengan nilai bahan baku (misalnya biay
a asuransi bahan baku ) maka dasar yang dipakai untuk membebankan kep
ada produk adalah biaya bahan baku yang dipakai dengan rumus :
(Taksiran BOP dari biaya bahan : Taksiran biaya bahan baku yang dipakai
) X 100% = Tarif BOP dari biaya bahan baku yang dipakai
c. Biaya tenaga kerja
Jika sebagian elemen BOP mempunyai hubungan yang erat dengan jumlah
upah tenaga kerja langsung (misalnya pajak penghasilan atas upah karyaw
an yang menjadi tanggungan perusahaan), maka dasar yang dipakai untuk
membebankan BOP kepada produk adalah biaya tenaga kerja langsung de
ngan rumus :
(Taksiran BOP dari biaya tenaga kerja : Taksiran biaya tenaga kerja langsu
ng) X 100% = tariff BOPdari biaya tenaga kerja langsung
d. Jam tenaga kerja langsung
Karena ada hubungan yang erat antara jumlah upah dengan jumlah jam ker
ja ( jumlah upah adalah hasil kali jumlah jam kerja dengan tarif upah ) ma
ka disamping BOP dibebankan atas dasar upah tenaga kerja langsung ,dap
at pula dibebankan atas dasar jam tenaga kerja langsung ,dengan rumus :
Taksiran BOP setahun : Taksiran jam tenaga kerja langsung = Tarif BOP p
er jam TKL
e. Jam mesin
Apabila BOP bervariasi dengan waktu penggunaan mesin (misalnya bahan
bakar atau listrik yang dipakai untuk menjalankan mesin ),maka dasar yan
g dipakai untuk membebankannya adalah jam mesin :
Taksiran BOP setahun : Taksiran jam mesin = Tarif BOP per jam TKL M
enghitung tarif biaya overhead pabrik :
Biaya overhead pabrik yang dianggarkan : taksiran dasar pembebanan = T
arif biaya overhead pabrik
CONTOH SOAL 1 :
Sebuah perusahaan memproduksi barang “X” melalui 2 dept. produksi dan 2 dept
Jasa
8
Biaya Overhead Pabrik
Departemen Biaya
a. Hitung BOP Netto Dept. Jasa. Setelah saling memberi dan menerima jasa.
b. Hitung BOP keseluruhan Dept. Produksi setelah menyerap BOP Dept.
Jasa.
JAWABAN :
9
0,97X = 3.480.000
X = 3.587.629 *3.587.630-3.000.000= 587.629
J2 = 35/(35+45) x 2.350.515
= 1.028.350
BOP Dept Prod B:
10
Anggaran : Rp. 9.000.000,-
J2 = 45/(35+45) x 2.350.515
= 1.322.164
Contoh soal 2 :
PT. Daparasa Tampias merupakan produsen suatu jenis produk berbahan baku
baja membutuhkan waktu pengerjaan selama 5 jam kerja untuk setiap unit produk
yang dihasilkan nya dengan tarif tenaga kerja langsung Rp 7.500- per jam kerja.
Selama tahun 2011 dianggarkan jumlah produk yang dijual (unit) sebagai berikut :
Kuartal I sebanyak 2.600; Kuartal II sebanyak 2.150; dan Kuartal III sebanyak
2.800. Perkiraan persediaan awal bulan : Januari 2011 sebanyak 1.600 unit; Mei
2011 sebanyak 1.350 unit; dan September 2011 sebanyak 1.520 unit. Sedangkan
perkiraan persediaan pada akhir bulan Desember 2011 sebanyak 1.470 unit.
11
Biaya Overhead Pabrik dianggarkan untuk tahun 2011 dengan biaya tetap sebesar
Rp 50.000.000, - per kuartal dan biaya variabel sebesar Rp 1.500, - per jam.
Diminta :
A. Susunlah Anggaran Produksi tahun 2011 secara rinci
B. Susunlah Anggaran Biaya tenaga kerja langsung tahun 2011 secara rinci
C. Anggaran biaya overhead pabrik tahun 2011 secara rinci.
12
III 2.750 5 7.500 103.125.000
3. Anggaran biaya overhead pabrik ( tk. Tidak langsung & biaya tetap )
2011
Keterangan :
Berdasarkan soal diatas, penulis membuat asumsi bahwa taksiran persediaan akhir
setiap akhir periode (kuartal) sama. Maka perhitungannya :
Produk Tersedia = Penjualan – Persediaan Akhir
Produksi = Produk Tersedia – Persediaan Awal
Total Biaya Variabel BTK = Tarif x DLH (Direct Labor Hour) x Produksi
Jumlah Biaya Variabel BOP = Tarif x DLH X Produksi
Jumlah(Total Biaya) = Jumlah(Total) BOP variabel + Jumlah BOP Tetap
13
DAFTAR PUSTAKA
Putri, Radinas. (2011). Penentuan tarif biaya overhead pabrik (BOP) standard
Brawijaya
Modul Akutansi 3A untuk SMK dan MAK penerbit Erlangga Diposting oleh Hen
drik Wang
14