PENGANGGARAN PERUSAHAAN
Ekonomi Syariah 6F
Disusun Oleh :
1. Mardiah (501180185)
2. Karina Septiasari (501180193)
3. Ana Catur W (501180210)
4. Nyimas Eni L (501180209)
5. Roki Alamsyah (501180208)
JAMBI
2021
KATA PENGANTAR
Alhamdullilahi rabbil „alamin, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu
Wa Ta‟ala. yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas Makalah Penganggaran Perusahaan yang berjudul “Biaya
Overhead Pabrik” dengan baik dan tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi nilai tugas Penganggaran Perusahaan S1
Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Besar harapan
kami, makalah ini dapat berguna bagi para mahasiswa sebagai pegangan dalam mempelajari
Penganggaran Perusahaan .
Adapun pengarahan serta dukungan yang saya dapat dalam penyusunan makalah ini.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Vika Indah Rahayu, SE.,
M.S.Ak selaku dosen pengampu yang telah memberikan arahannya dan rekan-rekan
mahasiswa yang mendukung hingga terselesaikannya makalah ini. Kami mengharapkan saran
dan kritik dari dosen pengampu yang bersifat membangun bagi penulis, baik untuk setiap
penyusunan makalah ini ataupun untuk penyusunan makalah selanjutnya.
Penulis
Kelompok 3
ii
KATA PENGANTAR
COVER
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai kegiatan tertentu
yang sangat kompleks. Pertemuan suatu badan usaha biasanya tidak lepas dari
berbagai permasalahan yang dihadapi perusahaan. Hal ini dapat terlihat dari semakin
banyaknya transaksi yang terjadi, perubahan dan permintaan konsumen dan target
laba yang diinginkan pemilik modal. Permasalahan konsumen tersebut diiringi dengan
adanya situasi dan kondisi yang semakin kompetitif. Maka para pengusaha dan
manajer memperoleh tantangan yang lebih erat, yaitu meningkatkan efektifitas serta
efesiensi operasi perusahaan yang dikelola.
Peningkatan efektifitas dari efesiensi tersebut, tidak lepas dari bagaimana
manajemen perusahaan dapat merencanakan, mengorganisasi dan mengawasi
jalannya perusahaan. Seperti yang telah diketahui bahwa biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik merupakan biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi.
Dalam makalah ini, akan dikaji adalah tentang biaya overhead pabrik (BOP).
Biaya overhead pabrik yaitu biaya yang tidak melekat dan sulit untuk diidentifikasi
pada produk, sehingga memerlukan perlakuan yang khusus demi tercapainya harga
pokok produk yang tepat. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Anggaran BOP ?
2. Apa Pengertian Akuntansi BOP ?
3. Apa Tujuan dan Sifat BOP ?
4. Bagaimana Penyusunan Anggaran BOP ?
5. Bagaimana Aplikasi Teknik Penyusunan Anggaran BOP ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penganggaran Perusahaan
2. Untuk Memahami Pengertian Anggaran BOP
3. Untuk Memahami Pengertian Akuntansi BOP
4. Untuk Mengetahui Bagaimana Penyusunan Anggaran BOP
1
5. Untuk Mengetahui Aplikasi Teknik Penyusunan Anggaran BOP
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Indra Y.P, “Anggaran Perusahaan Penyusunan Anggaran Biaya Overhead Pabrik (BOP), diakses
dari https://kazenime22.blogspot.com/2019/03/anggaran-perusahaan-pengertian-manfaat.html ,
Pada tanggal 17 Mei 2021 Pukul 22.00
3
Biaya overhead pabrik dalam uraian akuntansi dapat digolongkan dengan
tiga cara penggolongan sebagai berikut:
a. Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Menurut Sifatnya
Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, biaya
overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung. Biaya-biaya produksi yang termasuk dalam biaya
overhead pabrik di kelompokan menjadi beberapa golongan berikut ini:
Biaya Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang tidak menjadi bagian produk jadi
atau bahan yang meskipun menjadi bagian produk jadi tetapi nilainya relatif
kecil bila dibandingkan dengan harga pokok produksi tersebut.
Biaya Reparasi dan Pemeliharaan
Biaya reparasi dan pemeliharaan berupa biaya suku cadang
(spareparts), biaya bahan habis pakai (factory supplies) dan harga
perolehan jasa dari pihak luar perusahaan untuk keperluan perbaikan dan
pemeliharaan.
Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja pabrik yang
upahnya tidak dapat diperhitungakan secara langsung kepada produk atau
pesanan tertentu. Biaya tenaga kerja tidak langsung terdiri dari upah,
tunjangan, dan biaya kesejahteraan.
Biaya yang timbul sebagai akibat penilain terhadap aktiva tetap
Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah
biaya-biaya depresiasi emplasemen pabrik, bangunan pabrik dan aktiva
tetap lain yang digunakan di pabrik.2
Biaya yang timbul sebagi akibat berlalunya waktu
Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah
biaya asuransi gedung dan emplasemen, asuransi mesin dan ekuipmen dan
biaya amortisasi kerugian trial-run.
BOP lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran uang tunai
2
Didit Herlianto, Teknik Penyusunan Anggaran Operasional Perushaan (Yogyakarta: Gosyen
Publishing, 2011) halaman151
4
Biaya overhead pabrik yang termasuk dalam kelompok ini antara lain
adalah biaya reparasi yang diserahkan kepada pihak luar perusahaan, biaya
listrik PLN, dan sebagainya.
5
Biaya overhead pabrik tidak langsung departemen adalah biaya
overhead pabrik yang manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu departemen.
Contoh: biaya depresiasi, pemeliharaan dan asuransi gedung pabrik.
6
kategori biaya semi variabel antara lain adalah: biaya tenaga kerja tak langsung;
biaya pemeliharaan; biaya peralatan; biaya bahan mentah tak langsung.
Berdasarkan pembagian seperti itulah maka dikenal dua macam biaya overhead
pabrik yakni BOP langsung yang terjadi pada departemen produksi dan BOP
tidak langsung yang terjadi pada departemen jasa.
3
Kartika Sari dan Dasuki, “Anggaran Biaya Overhead Pabrik”, diakses dari
https://docplayer.info/35188777-Bab-viii-anggaran-biaya-overhead-pabrik.html, Pada tanggal 17
Mei 2021 Pukul 22.12
7
alokasi biaya overhead pabrik ke berbagai bagian produksi, yang kasus dan
pemecahannya sebagai berikut:
Kasus 1
Selama proses produksi PT “GATRA & OSA” pada tahun 2011, pada
bagian jasa/pembantu akan timbul biaya overhead sebesar Rp 1.000.000.
Jasa yang disediakan, dipakai oleh berbagai bagian dengan proporsi: Bagian
Produksi I (50%); Bagian Produksi II (30%); Bagian Produksi III (20%).
Berdasarkan data tersebut diatas susunlah alokasi biaya overhead PT
“GATRA & OSA” pada tahun 2011 ke masing-masing bagian.
Pemecahan Kasus 1
Dengan berdasarkan proporsi pemakaian jasa tersebut di atas maka biaya
overhead (Rp 1.000.000) dapat dialokasikan ke masing-masing bagian dengan
perhitungan sebagai berikut:
Kasus 2:
PT “GATRA & OSA” selama tahun 2011 diperkirakan akan timbul
biaya overhead sebesar sebagai berikut:
Bagian Produksi:
- Bagian Produksi I : Rp 12.000.000
- Bagian Produksi II : Rp 20.000.000
- Bagian Produksi III: Rp 10.000.000
Bagian Jasa/Pembantu:
- Bagian Jasa/Pembantu I : Rp 2.500.000
- Bagian Jasa/Pembantu II : Rp 5.000.000
Jasa bagian Jasa/Pembantu digunakan oleh ketiga Bagian Produksi dengan
8
proporsi sebagai berikut :
Bagian Produksi Bagian Jasa (Pembantu)
I II
I 50% 45%
II 30% 30%
III 20% 25%
Pemecahan Kasus 2:
Dengan berdasarkan proporsi pemakaian jasa di atas maka biaya
overhead bagian Jasa/Pembantu dapat di alokasikan sebagai berikut:
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anggaran biaya overhead pabrik (BOP) yakni suatu perencanaan secara rinci
tentang biaya produksi tidak langsung atau BOP selama periode tertentu yang akan
datang. Perencanaan ini mencakup rencana jenis-jenis biaya overhead pabrik, jumlah
biaya overhead pabrik, dan waktu pembebanan biaya overhead pabrik tersebut yang
disesuaikan dengan masing-masing departemen dimana biaya overhead pabrik
tersebut terjadi.
Ada juga akuntansi biaya overhead pabrik digolongkan menjadi beberapa
yakni: Penggolongan Akuntansi Biaya Overhead Pabrik; Penentuan Tarif BOP dan
Kapasitas Penaksiran BOP; Pengumpulan BOP Sesungguhnya dan Perlakuan
terhadap BOP; Departementalisasi BOP dan Langkah-Langkah Penentuan Tarif BOP
Per Departemen.
Anggaran biaya overhead pabrik memiliki tujuan dan sifat. Dalam
penyusunan anggaran biaya overhead pabrik terdapat penanggungjawab dalam
perencanaan biaya, seperti departemen produksi dan departemen jasa. kemudian
aplikasi teknik penyusunan anggaran overhead pabrik disesuaikan dalam bentuk kasus
dan pemecahannya.
10
DAFTAR PUSTAKA
11