ANGGARAN PRODUKSI
Setelah anggaran penjualan tersusun, langkah selanjutnya adalah penyusunan anggaran
produksi. Rencana penjualan secra lengkap harus disampaikan pada manajemen untuk
dijabarkan menjadi program produksi yang sejalan dengan tujuan organisasi yang telah
ditetapkan sebelumnya. Departemen produksi berstugas untuk merencanakan produksi dan
mengkoordinir pemanfaatan sumber daya yang dimilliki agar tingkat produksi yang sudah di
rencanakan dapat di capai.
4.1
PENGERTIAN
Anggaran produksi adalah suatu perencanaan secara terperinci mengenai jumlah unit
produk yang akan diproduksi selama periode yang akan datangyang didalamnya mencakup
rencana mengenai jenis (kualitas), waktu (kapan) produksi akan dilaksanakan (Tendi
haaruman: 2007)
Seperti yang sudah dijelaskan diatasbahwa anggaran produksi ini dibuat untuk
menunjang rencana penjualan yang sudah ditentukan sebelumnya. Jadi untuk membuat
anggaran produksi ini terlebih dahulu kita harus membuat anggaran penjualan.
Anggaran produksi dapat disusun dengan menggunakan formula sebagai berikut:
Rencana Penjualan (dari anggaran penjualan)
xxxxxx
Persediaan Akhir
xxxx +
xxxxxx
Persediaan awal
xxxx +
Rencana Produksi
xxxxxx
4.2
Seiring dengan manfaat menyusun anggaran secara umum, maka manfaat menyusun
anggaran produksi dapat dikelompokkan menjadi 2 (Dua) yaitu:
A.
B.
1.
Untuk menunjang kegiatan penjualan sehingaa produk dapat disediakan sesuai dengan
waktu yang sudah direncanakan
2.
Menjaga tingkat persediaan yang memadai (supaya persediaan tidak terlalu besar dan tidak
terlalu kecil)
3.
4.3
4.4
xxxx
xxxx +
xxxx
xxxx
xxxx
B. Langkah Kedua
Setelah rencana produksi satu tahun diketahui, kemudian tetukan rencana produksi perperiode (disesuaikan dengan rencana penjualan). jika rencana penjualan periode perbulan,
untuk mendapatkan tingkat produksi perbulannya adalah dari rencana produksi satu tahun
dibagi 12.
Misalnya dari hasil perhitungan diperoleh tingkat produksi pertahun sebesar 12.000
unit, maka rencana produksi perbulannya aadalah 12.000 / 1.000 unit.
Untuk jelasnya dibawah ini disampaikan ilustrasi dari metode stabilitas produksi
Rencana penjualan satu tahun 4.000 unit terbagi dalam triwulan yang penjualan
Triwulan I.II,III dan IV adalah sebagai berikut : 1.030 unit, 1.000 unit dan 970 unit.
Persediaan awal 120 unit dan persediaan akhir 80 unit.
Berdasarkan uraian diatas aggaran produksi dapat disusun sebagai berikut:
Keterangan
Anggaran Penjualan
Persediaan Akhir
Jumlah Brg Yg Tersedia
Persediaan Awal
Rencana Produksi
Unit
4.000
80+
4.080
120 3.960
Dalam menyusun anggaran produksi dengan pendekatan stabilitas produksi, seperti contoh
diatas, maka produksi setiap Triwulan sebesar 3.960 dibagi empat sama denga 990 unit, jadi
tiap-tiap triwulan devisi pabrik harus memproduksi 990 unit. Sedang persediaan awal dan
persediaan akhir barang jadi mengikuti kebijakan produksi yang stabil tersebut. Jika
manajemen produksi menetapkan kebijakan stabilitas produksi, maka unit persediaan awal
dan akhir dibiarkan berfluktuasi menurut penjual yang telah ditetapkan
Keterangan
Penjualan
Persediaan Akhir
Jml brg yg tersedia
Persediaan awal
Rencana produksi
Tri-I
1.030
80 +
1.110
120 990
Tri-II
1.000
70 +
1.070
80 990
Tri-III
1.000
60 +
1.060
70 990
Tri-IV
970
80 +
1.050
60 990
Total
4.000
80 +
4.080
120 3.960
Contoh:
PT Prabu pada saat ini sedang menyusun anggaran penjualan dan anggaran produksi
untuk tahun 2011 yang akan datang, berdasarkan data dan kebijakan perusahaan yang telah
ditetapkan sebagai berikut:
Rencana Penjualan: Jumlah unit yang akan dijual tahun 2000 sebanyak 10.780 unit dengan
harga jual per unit Rp. 500,-
,,,,,,,.. 10%
Triwulan II..................
20%
Februari
..................
10%
Triwulan II
..................
20%
Maret
..................
10%
Triwulan II
..................
30%
Rencana Produksi
1. Pola produksi ditetapkan dengan pola stabil (stabilitas produksi), sedangkan tingkat
persediaan dibiarkan mengambang (fluktuatif)
2. Rencana persediaan barang jadi dikehendaki per-tanggal 31 Desember 2011 sebanyak 1.060
unit, per 1 januari 2011 sebanyak 1.040 unit
Pertanyaan:
a.
b. Membuat anggaran jumlah unit yang harus diproduksi tahun 2011 tersebut
c.
Menyusun skedul produksi tahun 2011 yang akan datang per-bulan /per-triwulan.
PERIODE
PROSENTASE
DISTRIBUSI
PENJUALAN
RENCANA
PENJUALAN
HARGA
TOTAL
JANUARI
10%
1.078
500
539.000
PEBRUARI
10%
1.078
500
539.000
MARET
1O%
1.078
500
539.000
TRIWULAN II
20%
2.156
500
1.078.000
TRIWULAN III
20%
2.56
500
1.078.000
TRIWULAN IV
30%
3.234
500
1.617.000
100%
10.780
5.390.000
Rencana Produksi
Rencana Penjualan
10.780
Persediaan akhir
1.060 +
11.840
Persediaan awal
1.040 -
Rencana produksi
10.800
JAN
RENCANA
PENJUALAN
PERSEDIAAN
AKHIR
JUMLAH
BARANG
YANG
TERSEDIA
PERSEDIAAN
AWAL
RENCANA
PRODUKSI
1.07
8
862
B.
1.94
0
1.04
0
900
PEB
506
1.762 1.584
1.050
1.594
1.060
1.060
3.206
3.750
4.294
11.840
862
684
506
1.050
1.594
1.040
900
900
2.700
2.700
2.700
10.800
Jika manajer produksi menetapkan kebijakan persediaan awal, maka unit diproduksi
dibiarkan berfluktuasi menurut persediaan yang telah di tetapkan secara stabil.
Adapun langkah-langkah dalam menyusun anggaran dengan metode stabilitas
persediaan adalah sebagai berikut:
Langkah I
Tentukan selisih anatara persediaan awal dan akhir (Persediaan awal dan akhir)
Langkah II
Setelah kita memperoleh dari kedua persediaan tersebut, kemudian dibagi dengan periode
penjualan dalam satu tahun. Jika periode penjualan dalam bentuk bulan, maka dibagi
12(karena dalam saatu tahun ada 12 bulan). Dan jika recana penjualannya dalam triwulan,
maka selisihnya dibagi 4.
Langkah III
Jika selisihnhya negative, maka untuk memperoleh persediaan akhirnya ditambahkan sebesar
selisihnya dan jika selisihnya positif maka untuk memperoleh persediaan akhirnya dikurangi
sebesar selisihnya.
Contoh:
Jika diketahui persediaan awal 25.000 unit dan persediaan akhir 30.000 unit dan
periode rencana penjualannya per triwulan, maka untuk menghitung persediaan akhir
triwulan I adalah sbb:
25.000 30.000 = -5000 = - 1.250
4
a.
Data penjualan
Produk A (Unit)
Produk B (Unit)
Waktu
Januari
Pebruari
Maret
Triwulan II
Triwulan III
Triwulan IV
Jumlah
Jakarta
Bandung
Jakarta
Bandung
26.000
29.200
32.800
97.200
103.200
104.400
392.800
20.800
25.600
27.600
93.200
96.800
101.600
365.600
28.800
35.600
38.800
104.800
109.600
116.800
434.400
26.800
28.800
32.400
98.400
101.200
105.600
393.200
b. Persediaan produk A dan produk B pada tanggal 31-12-2007 tercatat masing-masing 49.600
unit dan 39,200 unit, sedangkan persediaan produk A dan B pada tanggal 31-12-2008 tercatat
masing-masing 58.400 unit dan 50.800 unit.
c.
Harga jual masing-masing produk di dua daerah pemasaran sama yaitu untuk A Rp, 5.000
dan untuk B Rp. 7.000,-
Penyelesaian
Tingkat produksi tahun 2008 adalah sebagai berikut:
Uraian
Rencana Penjualan
Produk A
758.400
Produk B
827.600
Persediaan Akhir
Jumlah brg yang tersedia
Persediaan Awal
Rencana Produksi
58.400
816.800
49.600
767.200
50.800
878.400
39.200
836.200
Jan
Peb
6.800
4.800
6.733
5.866
Mar
Tri II
Tri III
Tri IV
Jumlah
80.800
72,600
54.800
54.800
66.733
75.866
79.400
80.800
72.600
63.933
63,933
49.600
Untuk mendapatkan selisih persediaan per bulan (untuk triwulan I),maka selisih triwulan
yang diperoleh dibagi 3 (satu triwulan = 3 bulan)
Selisih per bulan = - 2.900/3 = - 966.67 atau dapat didistribusikan sbb:
Januari = - 966, pebruari 966 dan maret 968
Sehingga budget produksinya untuk produk B dapat dibuat dalam table berikut ini:
Uraian
Rencana
Penjualan
Persediaan
Akhir
Jml brg yg
tersedia
Persediaan
Awal
Rencana
Produksi
Jan
Peb
Mar
Tri II
Tri III
55.600
64.400
40.166
41.131
42.100
45.000
Tri IV
47.900
50.800
Jumlah
50.800
40.166
41.132
42.100
45.000
45.900
39.200
56.566
65.366
Contoh:
PT Riang Gembira yang menghasilkan tektis merencanakan produksi triwulan-nya sebagai
berikut:
a.
Rencana penjualan
Periode
Triwulan I
Triwulan II
Triwulan III
Triwulan IV
Jumlah
20.000 bales
20.000 bales
24.000 bales
32.000 bales
b. Persediaan awal tahun barang jadi adalah 24.000 bales dan perusahaan menginginkan tingkat
perputaran 5 kali dalam setahun nya.
c.
Penjualan
Rata-rata persediaan
Rata-rata persediaan
= 24.000 = X
2
= 96.000
(24.000 + X
X = 14.400
Jadi per sediaan akhirnya 14.400
Tingkat produksi setahun:
Rencana penjualan
96.000
Persediaan akhir
14.400 +
110.400
Persediaan awal
24.000
Rencana produksi
Selisih persediaan
86.400
= (24.000 14.400)/4 = 2.400
ANGGARAN PRODUKSI
PT RIANG GEMBIRA
Uraian
Rencana penjualan
Persediaan akhir
Jml brg yag tersedia
Persediaan Awal
Rencana Produksi
Triwulan I
Triwulan II
Triwulan III
Triwulan IV
20.000
21.600*
41.600
24.000
17.600
20.000
19.200
39.200
21.600
7.600
24.000
16.800
40.800
19.200
21.600
32.000
14.400
46.400
16.800
29.600
Disini meskipun ditepkan dengan cara kombinasi, tetapi perusahaan masih harus
menetapkan asumsi-asumsi lain agar dapat dicapai keseimbangan yang optimum antara
tingkat pejualan persediaan da produksi.
Contoh:
Krisis moneter yang melanda Indonesia mengakibatkan PT Maju Jaya merencanakan
pejualan untuk tahun 2010 sebagai berikut:
Uraian
Triwulan I
Triwulan II
Triwulan III
Triwulan IV
Jumlah
Rencana Penjualan
115.000 unit
85.000 unit
85.000 unit
115.000 unit
400.000 unit
Perkiraan tingkat persediaan awal 60.000 unit dan akhir 40.000 unit tingkat produksi
berfluktuasi tidak lebih dari 20% diatas atau dibawah tingkat produksi rata-rata. Tingkat
persediaan triwulan I dan II ber-fluktuasi 6.000 unit sedangkan triwulan III dan IV
berfluktuasi 4.000 unit. Berdasarkan data diatas, susunan anggaran produksi produksi
berdasarkan asumsi yang digunakan.
Jawab:
Asumsi yang digunakan adalah:
Triwulan I fluktuasi persediaan 6.000.
Diketehui persediaan awal 60.000 unit, maka persedian akhir triwulan I adalah 54.000 unit
(54.000 6.000)
Triwulan III fluktuasi persediaan 4.000 unit.
Diketahui persediaan awal triwulan III 48.000 unit (sama dengan persediaan akhir triwulan
II), maka persediaan akhir triwulan III adalah 44.000 unit (48.000-4.000 unit)
Triwulan IV fluktuasi persediaan 4.000 unit.
Diketahui persediaan awal triwulan IV 44.000 unit (sama dengan persediaan akhir triwulan
III), maka persediaan akhir triwulan IV adalah 40.000 unit (44.000-4.000 unit)
Dari hasil perhitungan diatas maka anggaran produksi dengan metode kombinasiadalah
sebagai berikut:
Uraian
Rencana Penjualan
Persediaan Aakhira
Jml brg yg tersedia
Persediaan Awal
Rencana Produksi
Tri I
115.000
54.000
169.000
60.000
109.000
Tri II
Tri III
85.000
48.000
133.000
54,000
79.000
85.000
44.000
129.000
48.000
81.000
Tri IV
115.000
40.000
155.000
44.000
111.000
Jumlah
400.000
40.000
440.000
60.000
380.000
Latihan soal
PT Angin Mamiri memiliki data perencanaan sebagai berikut:
1. Rencana penjualan pada tahu 2007 sebanyak 320.000 unit, pola rencana bersifat musiman
denga indek sebagai berikut:
Januari
9%
Triwulan II
30%
Pebruari
11%
Triwulan III
15%
Maret
10%
Triwulan IV
25%
2. Rencana persediaan awal tahun 40.000 unit dan akhir tahun 20.000 unit. Kebijakan
persediaan yang ditentukan adalah:
-
Produksi normal bulanan = 1/12 produksi setahun . angka tolernsi produk lebih kurang 10%
dari tingkat produksi normal. Produksi pada triwulan III dimana penjualan sangat merosot
diturunkan menjadi 70% dari tingkat produksi normal.
Berdarkan data diatas, anda diminta:
1. Menetukan tingkat produksi setahun.(tahun 2007) dan menhitung perkiraan pejualan bulanan
/ triwulan dalam setahun.
2. Menetukan batasan maksimal/ minimal, baik untuk produksi maupun persediaan.
3. Menyusun anggaran produksi untuk tahun 2007 sesuai dengan batasan yang telah ditentukan.
Anggaran produksi dapaat juga dibuat sesuai dengan keperluan manajemen. Dalam halini
manajemen dapat menetukan tingkat persediaan setiap periode.
Putaran persediaan produk jadi =
pejualan
, atau
Rata-rata persediaan
Rata-rata persediaan produk = Persediaan awal + Persediaan akhir
2
Contoh:
Persediaan awal barang jadi sebesar 60.000 unit sedangkan untuk menentukan besarnya
persediaan akhir, perusahaan menetapkan persyaratan bahwa inventory turnover haruslah
sebesar 10 kali.
Untuk memperoleh persediaan akhirnya adalah;
Putaran persediaan produk jadi =
penjualan
. .
Rata-rata persediaan
Misalnya diketahui rencana penjualan 342.000 unit, maka untuk menghitung persediaan
akhirnya adalah dengan cara:
10 =
342.000
=5X
= 5X
= 42.000 / 5
= 8.40
LATIHAN SOAL
1. PT Anasia telah menyusun anggaran penjualannya tahun 2003 sebagai berikut:
Bulan
Januari
Pebruari
Maret
April
Mei
Juni
Tingkat penJualan
74.000
70.000
75.000
70.000
62.000
54.000
Bulan
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Tingkat Penjualan
54.000
55.000
54.000
60.000
73.000
54.000
Persediaan barang jadi 1 januari 2003 adalah 194.000 unit dan persediaan 31 desember 2003
adalah 112.000 unit.
Susunlah anggaran produksi dengan memperhatikan:
a.
Stabilitas produksi
b. Stabilitas persediaan
2. PT Hardi usahanya adalah memproduksi dan menjual barang A saat ini tengah
menyusun anggaran produksinya untuk semester 1 tahun 2011 yang akan dating dengan data
dan kebijaksanaan yang telah ditetapkan antara lain sebagai berikut:
1)
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
2)
a.
Rencana penjualan
(unit)
2.400
2.600
2.600
2.800
2.400
2.500
3.000
Tiap akhir bulan persediaan barang jadi dikehendaki sebanyak 40% dari rencana penjualan
bulan berikutnya.