KELAS B AKUNTANSI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA SAAT KRISIS DAN PERILAKU ORGANISASI
O
L
E
H
BENDELINA MANGNGI ULY (18190074)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul
“PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI”. Dari makalah ini semoga dapat
memberikan informasi kepada kita semua bahwa pengambilan keputusan dalam organisasi itu
juga penting.
Saya juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih.
Pnyusun
2
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang. . . . . . . . . 4
BAB II
PEMBAHASAN
Pengambilan Keputusan Pada Saat yang Tidak Menentu. . . . 6
Metode-Metode untuk Menghadapi Lingkungan yang Tidak Pasti. . . 6
Keputusan yang Baik. . . . . . . . 6
Kunci Sukses Seorang Controller. . . . . . . 6
Mengatasi Ketakutan. . . . . . . . . 6
Mengelola Organisasi Saat Krisis. . . . . . . 7
Kebijakan yang Cermat pada Perekonomian yang Terpuruk.. . 7
Pengertian Perilaku Organisasi. . . . . . . 7
Tantangan dan Peluang untuk Perilaku Organisasi. . . . . 7
Individu. . . . . . . . . . 8
Persepsi. . . . . . . . . . 8
Kelompok. . . . . . . . . . 8
Komunikasi. . . . . . . . . . 8
Karakteristik komunikasi. . . . . . . . 8
Konflik. . . . . . . . . . 8
Faktor yang mendukung keberhasilan perilaku dalam organisasi. . . 9
BSB III
PENUTUP
Kesimpulan . . . . . . . . . 10
BAB I
3
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Setiap organisasi, baik dalam skala besar maupun kecil, terdapat terjadi perubahan-
perubahan kondisi yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal
organisasi. Dalam menghadapi perkembangan dan perubahan yang terjadi maka diperlukan
pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Proses pengambilan keputusan yang cepat dan
tepat dilakukan agar roda organisasi beserta administrasi dapat berjalan terus dengan lancar
Pengambilan keputusan tersebut dilakukan oleh seorang manajer atau administrator.
Kegiatan pembuatan keputusan meliputi pengindentifikasian masalah, pencarian alternatif
penyelesaian masalah, evaluasi daripada alternatif-alternatif tersebut, dan pemilihan alternatif
keputusan yang terbaik. Kemampuan seorang pimpinan dalam membuat keputusan dapat
ditingkatkan apabila ia mengetahui dan menguasai teori dan teknik pembuatan keputusan.
Dengan peningkatan kemampuan pimpinan dalam pembuatan keputusan maka diharapkan
dapat meningkatkan kualitas keputusan yang dibuatnya, sehingga akan meningkatkan
efisiensi dan efektivitas kerja organisasi.
Pembuatan keputusan diperlukan pada semua tahap kegiatan organisasi dan
manajemen. Misalnya, dalam tahap perencanaan diperlukan banyak kegiatan pembuatan
keputusan sepanjang proses perencanaan tersebut. Keputusan-keputusan yang dibuat dalam
proses perencanaan ditujukan kepada pemilihan alternative program dan prioritasnya. Dalam
pembuatan keputusan tersebut mencakup kegiatan identifikasi masalah, perumusan masalah,
dan pemilihan alternatif keputusan berdasarkan perhitungan dan berbagai dampak yang
mungkin timbul. Begitu juga dalam tahap implementasi atau operasional dalam suatu
organisasi, para manajer harus membuat banyak keputusan rutin dalam rangka
mengendalikan usaha sesuai dengan rencana dan kondisi yang berlaku. Sedangkan dalam
tahap pengawasan yang mencakup pemantauan, pemeriksaan, dan penilaian terhadap hasil
pelaksanaan dilakukan untuk mengevalusai pelaksanaan dari pembuatan keputusan yang
telah dilakukan.
Hakikatnya kegiatan administrasi dalam suatu organisasi adalah pembuatan
keputusan. Kegiatan yang dilakukan tersebut mencakup seluruh proses pengambilan
keputusan dari mulai identifikasi masalah sampai dengan evaluasi dari pengambilan
keputusan yang melibatkan seluruh elemen-elemen dalam administrasi sebagai suatu sistem
organisasi. Artinya dalam membuat suatu keputusan untuk memecahkan suatu permasalahan
yang ditimbulkan dari adanya perubahan-perubahan yang terjadi dalam organisasi dibutuhkan
4
informasi yang cukup baik dari internal maupun eksternal organisasi guna mengambil
keputusan yang tepat dan cepat.
Pada akhirnya, kegiatan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat merupakan
bagian dari kegiatan administrasi dimaksudkan agar permasalahan yang akan menghambat
roda organisasi dapat segera terpecahkan dan terselesaikan sehingga suatu organisasi dapat
berjalan secara efisien dan efektif dalam rangka mencapai suatu tujuan organisasi.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Saah satu alasan hanya sedikit controller yang sukses adalah karena mereka takut
akan kegagalan, mereka takut akan membuat kesalahan dan mereka takut akan uang.
Seorang controller yang berhasil adalah yang mau belajar dari seluruh dari seluruh
pengalaman yang dialaminya.
Berikut adalah kunci sukses seorang controller :
1. Jangan menyalahkan.
2. Jumpai rekan-rekan baru.
3. Belajar dari kesalahan.
Mengatasi Ketakutan
Pada masa yang turbulen, sebagai pemimpin/controller/manajer harus tetap sabar dan
menjaga keseimbangan sistem organisasi sehingga organisasi dapat mempertahankan
prespektif, visi jangka panjang dan menikmati peluang yang muncul dari masa yang
serba tidak menentu.
Controller perusahaan harus memotifasi dan mengingatkan para karyawan perusahaan
bahwa organisasi tidak menjual produknya kepada data atau ngka statistik dan angka
tingkat pengangguran.
6
Mengelola Organisasi Saat Krisis
Resep seorang controller untuk mengelola organisasi pada saat krisis adalah sebagai
berikut :
Hapuskanlah kata “RESESI” dalam benak seluruh karyawan dan diisi dengan kata
“PELUANG”. Masyaraka akan membeli rumah, mobil, sepatu, komputer, software,
mesin fotokopi, dll. Carilah peluang yang ada sesuai dengan organisasi yang
dipimpin.
Pada perekonimian yang stabil dan berkembang, controller memiliki waktu dan energi
yang banyak untuk mengevaluasi neraca perusahaan secara teratur, menganalisis
beban-beban perusahaan sehingga menghemat beban yang seharusnya tidak
diperlukan.
Seorang controller dapat mempertimbangkan hal-hal berikut ini untuk menghemat
biaya perusahaan :
1. Hindari untuk melayani pelanggan yang tidak menguntungkan.
2. Perhatikan anggaran untuk beban teknologi.
3. Tawarkan pemutusan hubungan kerja bagi karyawan kinerja rendah.
4. Jangan melakukan pemutusan hubungan kerja pada karyawan kunci.
5. Tangkaplah peluang.
6. Pertahankan tunjangan kesejahteraan karyawan.
Prilaku organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajadi interaksi antara
prilaku sumber daya manusia didalam suatu organisasai yang dapat mempengaruhi
kinerja organisasi, baik kinerja individu, kinerja kelompok, maupun kinerja
organisasi.
Pernbedaan perilaku manusia dapat disebabkan oleh kemampuan, kebutuhan, cara
berfikir untuk menentukan pilihan prilaku, pengalaman, dan reaksi ytang berneda satu
sama-lain.
Berasarkan pengertian organisasi diatas, prilaku organisasi terdapat unsur-unsur :
1. Aspek-aspek tingkah laku manusia dalam organisasi atau tingkah laku manusia
dalam kelompok tertentu.
2. Asperk yang timbul sebagai akibat pengaruh organisasi terhadap manusia yang
bekerja didalamnya.
3. Aspek untuk memperlancar pencapaian tujuan organisasi dengan menghindari
yang timbul dalam organisasi.
7
kesinambungan dengan haus akan keberhasilan dan berkinerja tinggi dengan
demikian organisasi akan menghasilkan produktifitas yang sangat tinggi.
Individu
Didalam suatu organisasi tidak semua individu tertarik dengan pekerjaanya sehingga
sebagai akibatnya target pekerjaan tidak tercapai, tujuan-tujuan organisasi tidak
tercapai karena tingkat kepuasan karyawan dan tingkat produktifitas yang menurun.
Kemampuan dari seorang karyawan terlihat dari :
1. Kemampuan intelektual.
2. Kemampuan fisik.
3. Kepribadian.
Persepsi
Persepsi merupakan suatu peroses pemberian arti yang diberikan oleh seorang
individu terhadap suatu hal atau masalah yang dihadapi. Persepsi secara umum
diartikan sebagai pandang seorang terhadap suatu hal.
Kelompok
Keompk terdiri dari dua atau lebih individu yang saling berinteraksi dan saling
bergantungan dan yang mempunyaai suatu tujuan tertentu yang diatur dengan
seperangkat setandar hubungan serta seperangkat norma yang mengatur fungsi dari
masing-masing individu.
Mengklasifikasikan kelompok :
1. Kelompok formal.
2. Kelompok informal.
Komunikasi
Karakteristik komunikasi
8
Dampak negatif yang muncul adalah jika suatu informasi informal yang kurang baik
dibiarkan berkembang dan tidak diantisipasi dengan baik oleh manajemen maka dapat
menyebabkan operasional perusahaan terganggu dan bahkan dapat menurunkan
kinerja perusahaan.
Konflik
Konflik adalah semua yang berhubingan dengan ketidak sepakatan, perselisihan dan
pertentangan.
Pada sebuah organisasi, gejala-gejala konflik dapat berupa :
1. Pemrosotan kinerja.
2. Perselisihan.
3. Pernghindaran kontak sosial.
4. Suasana tegang.
5. Semakin seringnya digunakan kata-kata “mereka” dan “kita”.
6. Sikap terlalu formal atau terlalu sopan.
7. Tidak sabar menanti saat pekerjaan usai.
8. Merosotnya moral.
9
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari penjelasan yang telah kami paparkan dalam makalah ini dapat kami simpulkan bahwa
pengambilan keputusan adalah suatu tindakan yang sengaja, tidak secara kebetulan dan tidak
boleh sembarangan dalam rangka memecahkan masalah yang dihadapi suatu organisasi.
Dimana pengambilan keputusan ini ditanggung dan diputuskan oleh pimpinan organisasi
yang bersangkutan dan untuk menghasilkan keputusan yang baik itu sangat dibutuhkan
informasi yang lengkap mengenai permasalahan, inti masalah, penyelesaian masalah, dan
konsekuensi dari keputusan yang diambil.
Selain informasi, dalam penyelesaian masalah pun dibutuhkan perumusan masalah dengan
baik. Kemudian dibuatkan alternatif-alternatif keputusan masalah yang disertai dengan
konsekuensi positif dan negatif. Jika semua hal itu dapat dikemukakan dan dicari secara
tepat, masalah tersebut akan lebih mudah untuk diselesaikan.
10