Anda di halaman 1dari 15

Tinjauan Aspek Manajemen

Tujuan apek Manajemen adalah untuk


mengetahui apakah pembangunan dan
implementasi
rencana
bisnis
dapat
direncanakan,
dilaksanakan
dan
dikendalikan sehingga rencana bisnis
dapat dinyatakan layak atau sebaliknya.
Hal-2 yang terkait adalah :
1. Perencanaan Bisnis
2. Pengorganisasian
yang
akan
digunakan.
3. Actuating yang akan digunakan.
4. Pengendalian manajemen yang akan
digunakan.
5. Mengakhiri pembangunan proyek.

Perencanaan :
Pendekatan dalam membuat perencanaan :
1. Pendekatan Atas Bawah ( Top Down )
2. Pendekatan Bawah Atas ( Bottom Up ).
3. Pendekatan Campuran
4. Pendektan Kelompok.
Fungsi Perencanaan dan Rencana :
5. Penerjemah Kebijakan Umum.
6. Berupa Perkiraan yang bersifat peramalan.
7. Berfungsi Ekonomi.
8. Memastikan suatu Kegiatan
9. Alat Organisasi.
10.Alat / Sarana Pengawasan.

Macam-2 perencanaan.
1. Sisi Waktu :
a.Perencanaan Jangka Panjang, biasanya
dengan jangka waktu 20 30 tahun.
b.Perencanaan jangka menengah, biasanya
dengan jangka waktu 3 5 tahun
c. Perencanaan Jangka pendek, paling lama 1
thn.

2. Tingkatan Manajemen.
a.Perencanaan Strategis ( Renstra ) visi,
misi, falsafah dan strategi.
b.Perencanaan Operasional (Renop )
merupakan bagian dari rencana strategi.

Program kerja :
Untuk membuat program kerja yang baik, dapat
menggunakan tehnik-2 yang sudah umum
dipakai dalam rangka mengoptimalkan sumber
daya organisasi, antara lain :
1. PERT (Program Evaluation and Riveiew Tehnique) &
NWP ( Net Work Planing ).
2. PKT (Pola kerja terpadu ) Perencanaan yang
komprehensip.
3. PIP ( Performance Inprovement Planing ), tehnik
perencanaan daya analisis kekuatan-2 pendorong
dan penghambat kinerja.
4. APP ( Analisis Persoalan Potensiil ) Tehnik
perencanaan untuk mengamankan satu progam
kerja untuk mengantisipasi persoalan yang muncul ).

Anggaran.
Dalam menyusun anggaran dikenal sistim :
1. Sistim anggaran tradisional anggaran ini disusun
berdasar jenis pengeluarannya, yang terdiri dari
Anggaran produksi, Bahan baku, Tenaga kerja, BOP,
Variabel, Modal, Piutang dan Anggaran Kas.
2. Sistim anggaran hasil karya anggaran berdasar
target yang telah ditetapkan
3. Sistim anggaran PPBS (Planing Programing
Budgeting Systems ). Anggaran yang diterapkan
oleh perusahaan besar dan modern serta APBN.
4. Sistim Anggaran ZBB (Zero Base Budgeting )
sistim ini menghubungkan, proses perencanaan,
pemograman melalui evaluasi program yang telah dan
sedang dilaksanakan.

Pengorganisasian

Dalam hal ini yang di kaji adalah :


1. Langkah Pengorganisasian : Memerinci
seluruh pekerjaan, membagi beban kerja,
mengkoordinasikan
pekerjaan,
menetapkan
mekanisme
pekerjaan,
memantau efektivitas organisasi.
2. Azas Organisasi : Perumusan tujuan,
Departemenisasi,
Hubungan
Kerja,
Koordinasi,
Pelimpahan
wewenang,
rentang
kendali,
Jenjang
organisasi,
Kesatuan perintah, Fleksibilitas.

3. Struktur Organisasi :
Struktur organisasi menjelaskan
hirarki dan susunan kewenangan,
serta hubungan pelaporan. Dengan
adanya
struktur
organisasi
diharapkan stabilitas dan komunitas
organisasi tetap bertahan.
Ada
empat
elemen
dalam
organisasi :
a. Spesialisasi organisasi.
b. Standarisasi aktivitas.
c. Koordinasi aktivitas.

4. Faktor Penentu organisasi


Ada beberapa faktor utama dalam menentukan
struktur organsasi yaitu :
a. Strategi dan struktur organisasi.
b. Tehnologi sebagai penentu struktur organisasi
c. Manusia sebagai penentu organisasi.
d. Ukuran dan struktur.
5. Bentuk organisasi :
Organisasi : Garis, Fungsional, Garis dan Staf,
Gabungan dan Matriks.
6. Prestasi Organisasi mengukur sejauh
mana dapat melaksanakan tugas pekerjaanya.

Penggerakan ( Actuating )
Aspek ini juga merupakan bagian dari
Manajemen, hendaknya diperkirakan apakah
manajemen proyek maupun manajemen
Implementasi bisnis akan berjalan dengan
baik, sehingga dikatakan LAYAK.
1. Fungsi Penggerakan : Mempengaruhi
orang lain supaya menjadi pengikut ;
Melakukan daya tolak ; Membuat seseorang
suka mengerjakan tugas ; Mendapatkan,
memelihara dan memupuk rasa tanggung
jawab seseorang.

2. Kepemimpinan.
Untuk menggerakkan karyawan, hendaknya
seseorang mempunyai jiwa kepemimpinan.
a. Kepemimpinan harus melibatkan orang lain.
b. Kepemimpinan melibatkan distribusi yang
tidak merata.

c. Kempemimpinan secara sah dapat memberikan


hak berupa pengarahan dan pengaruh.
Kepemimpinan yang kokoh terdapat lima hal
(Chapman yang dikutip Dale Timpe) : Cara
Komunikasi
;
Pemberian
motivasi;
kemampuan
memimpin
;
Pengambilan
keputusan & Kekuasaan yang positif.

Ciri-2 seorang pemimpin ( Rodger D Collons ) :


- Kelancaran berbahasa.
- Kemampuan untuk memecahkan masalah.
- Kesadaran akan kebutuhan.
- Keluwesan.
- Kecerdasan.
- Kesediaan menerima tanggung jawab.
- Ketrampilan sosial.
- Kesadaran akan diri dan lingkungan.
- Kewenangan formal.
- Berpengetahuan dan Pengalaman
- Komunikasi dan perintah untuk bawahan.

Pengendalian ( Controling ).
Pada sisi ini Rencana proyek dan Rencana Bisnis
dianalisis apakah LAYAK atau sebaliknya,
fungsi pokok pengendalian adalah :
1. Mencegah terjadinya penyimpangan-2.
2. Memperbaiki berbagai penyimpangan.
3. Mendinamisasikan Organisasi.
4. Mempertebal rasa tanggung jawab.
Jenis Pengedalian
5. Metode pengendalian pendahuluan.
6. Metode pengendalian bersamaan.
7. Metode pengendalian umpan balik / Feedback
Controls.

Sistim Pengendalian yang efektif.


1. Akurat.
2. Tepat waktu.
3. Dipusatkan pada titik pengendalian
strategis.
4. Ekonomis.
5. Realisistis dari sisi organisasi.
6. Fleksibel.
7. Prespektif dan operasional.
8. Diterima oleh anggota organisasi.

Implikasi Manajemen pada SKB.


Hasil
dari
studi
Manajemen
hendaknya
memberikan informasi dalam dua kegiatan
pokok, yaitu manajemen dalam proyek dan
implementasi Bisnis rutin :
1. Perencanaan : Program kerja, anggaran
layak untuk dilaksanakan.
2. Pengorganisasian
:
Apakah
langkah-2
organisasi layak untuk di Implementaskan.
3. Penggerakan : SKB mampu mengkaji fungsi
manajemen yang lain, yaitu penggerakan layak
untuk difungsikan.
4. Pengendalian : SKB mampu mengkaji aspek
pengendalian pada kegiatan pokok, sehingga
layak atas apek ini.

Hasil Analisis.
Hasil analisis terhadap elemen-2 diatas akan
berupa suatu pernyataan apakah rencana
bisnis dianggap layak atau tidak layak.
Jika, rencana bisnis dinyatakan layak, maka
studi akan dilanjutkan ke aspek yang lain.
Jika rencana bisnis dinyatakan tidak layak,
dapat dilakukan kajian ulang yang lebih
realisitis dan positif sehingga akan menjadi
layak.
Apabila, memang sulit untuk menjadi layak,
maka sebaiknya rencana bisnis ini diakhiri
saja.

Anda mungkin juga menyukai