Penelitian Bisnis
BAB 1
PENGANTAR PENELITIAN
DOSEN:
Prof. Dr. Chalid Imran Musa, M.Si
DISUSUN OLEH:
Kelompok 1
Syahriza Ukhrawiyah (200903500013)
Fira Anugrah (200903502048)
Andi Mutmainnah.A (200903502057)
A.Tsamara Alifia (200903502058)
KELAS C
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
(1) kebutuhan manajer akan informasi yang lebih banyak danlebih baik, (2)
tersedianya teknik dan peralatan yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan itu.
Manajer masa depan dituntut untuk mengetahui lebih banyak
haldibandingkan manajer masa lalu. Untuk ini, penelitian akan
memberikankontribusi yang cukup besar. Penelitian bisnis merupakan satu
diantara alatmanajerial yang penting dalam proses pengambilan keputusan.
Akhir-akhir ini, penelitian bisnis menjadi fondasi untuk meningkatkan laba
perusahaan juga mendorong perusahaan tetap bertahan dalam menjalankan
usahanya. Penelitian bisnis dapat mendukung efektifitas manajemen dalam
proses pengambilan keputusan. Penelitian bisnis ini bermanfaat untuk
mengurangi ketidakpastian dengan menyediakan informasi yang akurat
untukmemperbaiki proses pembuatan keputusan itu.
Para manajer merasa bahwa pengetahuan tentang metode-metode
penelitian akan berguna dalam banyak hal. Bagi mahasiswa saat ini pentingnya
mempelajari penelitian bukan hanya sebagai dasar untuk penulisan skripsi atau
tesis saja, akan tetapi juga untuk pelatihan dalam metode ilmiah serta
penerapannya dalam pengambilan keputusan.
B. Rumusan Masalah
2
C. Tujuan Makalah
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Ibnu Hadjar (1999:10), penelitian sebagai “suatu proses pengumpulan
yang sistematis dan analisis yang logis terhadap informasi (data) untuk tujuan
tertentu.” [[7]]
Dari berbagai pengertian diatas, secara umum penulis
menyimpulkanbahwa penelitian adalah pekerjaan ilmiah yang harus dilakukan
secara sistematis, teratur, dan tertib, baik mengenai prosedurnya maupun dalam
proses berpikir tentang materinyauntuk dikaji secara analitis maupun sintesis
sehingga menghasilkan kesimpulan yang logis demi pencapaian suatu tujuan.
Penelitian sebagai usaha menemukan kebenaran yang obyektif. Kebenaran itu
dapat berbentuk hasil pemecahan masalah atau pengujian hipotesis, dan mungkin
pula berupa pembuktian tentang adanya sesuatu yang semua belum ada, tetapi
mungkin ada.
B. Penelitian Bisnis
Penelitian bisnis dapat didefinisikan sebagai usaha yang sistematis dan
terorganisasi untuk menyelidiki masalah spesfikasi yang dihadapi dalam konteks
dunia kerja, yang membutuhkan solusi. Penelitian bisnis terdiri atas serangkaian
langkah yang direncanakan dan dilakukan, dengan tujuan menemukan jawaban
terhadap isu-isu yang menjadi perhatian manajer dalam lingkungan kerja.
Penelitian meliputi serangkaian kegiatan yang dipikirkan dengan baik dan di
laksanakan secara hati-hati, sehingga membuat manajer mampu memecahkan
masalah organisasi, atau setidaknya mengurangi sedapat mungkin. Penelitian
meliputi proses penyelidikan, investigasi, pemeriksaan dan eksperimentasi.
Seluruh proses tersebut harus dilakukan secara sistematis, tekun, kritis, objektif,
dan logis. Hasil akhir yang diharapkan adalah penemuan yang dapat membantu
manajer menangani situasi masalah.
5
C. Penelitian: Terapan dan Dasar
1. Penelitian Terapan
Penelitian dapat dilakukan untuk dua tujuan berbeda. Menurut Uma
Sekaran, penelitian terapan (applied research) berfungsi “untuk memecahkan
masalah mutakhir yang dihadapi oleh manajer dalam konteks pekerjaan, yang
menuntut solusi tepat waktu.”[[9]]
Penelitian yang dilakukan dengan maksud menerapkan hasil temuan
untuk memecahkan masalah spesifik yang sedang dialami dalam perusahaan
disebut penelitian terapan (applied research).
2. Penelitian Dasar atau Fundamental
Menurut Jujun S. Sumantri dalam bukunya Filsafat Ilmu, Sebuah
Pengantar Populer (1985) yang dikutip oleh Sugiyono (2010:9)
dalam bukunya Metode Penelitian Pendidikan menyatakan bahwa penelitian
dasar atau murni adalah “penelitian yang bertujuan menemukan pengetahuan
baru yang sebelumnya belum pernah diketahui.” [[10]]
Menurut Uma Sekaran, penelitian dasar (basic research) berfungsi
“untuk menghasilkan pokok pengetahuan dengan berusaha memahami
bagaimana masalah tertentu yang terjadi dalam organisasi dapat
diselesaikan.”[[11]]
Penelitian terutama dilakukan untuk meningkatkan pemahaman
terhadap masalah tertentu yang kerap terjadi dalam konteks organisasi dan
mencari metode untuk memecahkannya disebut penelitian dasar atau
fundamental (basic or fundamental research).
Singkatnya, baik penelitian terapan maupun dasar dalah bersifat
ilmiah, perbedaan utamanya adalah bahwa yang pertama terutama dilakukan
untuk memecahkan sebuah masalah bisnis mutakhir, sedangkan yang terakhir
terutama dilakukan karena kepentingan masalah di mata peneliti yang
bersangkutan.
6
D. Manajer dan Penelitian
Manajer dengan pengetahuan penelitian mempunyai kelebihan dibanding
manajer yang tidak memilikinya. Misalnya, sebuah produk yang baru
dikembangkan mungkin tidak dapat “diluncurkan”, atau suatu investasi keuangan
mungkin tidak dapat “dibayar” seperti yang diharapkan. Fenomena yang
mengganggu semacam itu perlu dipahami dan dijelaskan. Kecuali hal ini
dilakukan, adalah tidak mungkin untuk memperkirakan masa depan produk atau
prospek investasi tersebut,dan bagaimana bencana besar di masa depan dapat
dikendalikan. Penguasaan terhadap metode penelitian dapat membuat manajer
mampu untuk memahami, memperkirakan, dan mengendalikan lingkungan
mereka.
Pengetahuan mengenai penelitian dan proses pemecahan masalah
menolong manajer mengenali situasi masalah sebelum hal tersebut terjadi di luar
kendali. Meskipun masalah kecil bisa diselesaikan oleh manajer, masalah besar
menuntut kehadiran peneliti atau konsultan luar. Manajer yang memahami
penelitian dapat berinteraksi secara efektif dengan mereka.
Alasan lain mengapa manajer professional saat ini perlu mengetahui
tentang metode penelitian adalah bahwa mereka akan menjadi lebih mampu
membedakan ketika menyaring sebaran informasi dalam jurnal-jurnal bisnis.
Singkat kata, memahami penelitian dan metode penelitian membantu
manajer professional untuk:
1. Mengenali dan secara efektif memecahkan masalah kecil dalam konteks
pekerjaan.
2. Mengetahui bagaimana membedakan penelitian yang baik dan yang buruk.
3. Menghargai dan terus-menerus menyadari berbagai pengaruh dan efek dari
faktor-faktor terkait dalam suatu situasi.
4. Memperhitungkan risiko dalam pengambilan keputusan, mengetahui
sepenuhnya probabilitas yang terkait dengan kemungkinan keluaran
(outcome) yang berbeda.
5. Mencegah kepentingan pribadi yang mungkin memengaruhi situasi.
7
6. Berhubungan dengan peneliti dan konsultan yang disewa secara lebih
efektif.
7. Menggabungkan pengalaman dengan pengetahuan ilmiah ketika
mengambil keputusan.
Bila indikasi luas mengenai bidang atau isu apa yang perlu di teliti telah
dinyatakan, perusahaan konsultan akan memberikan daftar individu yang
mempunyai keahlian dalam bidang-bidang bersangkutan. Keahlian individu juga
diungkapkan oleh perusahaan konsultan, atau bisa diminta. Organisasi lain yang
pernah menggunakan jasa mereka juga dapat dihubungi untuk memastikan
manfaat dan efektivitas dan reputasi perusahaan tersebut.
Bila penelitian dilakukan secara ilmiah, maka hasil studi akan bermanfaat
bagi manajer, yang akan memperoleh relevan untuk melengkapi hal yang menjadi
perhatian peneliti yang melakukan penelitian dasar,dan dengan member mereka
wawasan yang berguna, manajer akan memperoleh manfaat besar. Bila manajer
memahami tentang penelitian, maka interaksi antara manajer dan peneliti pun
menjadi lebih berarti, bertujuan, dan bermanfaat baik bagi organisasi maupun
peneliti.
8
3. Nilai-nilai
9
3. Mereka akan dapat melaksanakan rekomendasi setelah temuan
penelitian diterima. Hal ini sangat penting karena setiap
“gangguan” dalam implementasi rekomendasi dapat disingkirkan
dengan bantuan mereka. Mereka juga dapat mengevaluasi
efektivitas perubahan, dan mempertimbangkan perubahan lebih
lanjut, jika, dan ketika diperlukan.
4. Tim internal mungkin menelan jauh lebih sedikit biaya dibanging
tim eksternal untuk departemen yang memerlukan bantuan dalam
pemecahan masalah, sebab mereka hanya membutuhkan sedikit
waktu untuk memahami system karena keterlibatan mereka yang
terus-menerus dengan berbagai unit dalam organisasi. Untuk
masalah yang tidak terlalu rumit, tim internal adalah ideal.
10
2. Konsultan atau Peneliti Eksternal
Kerugian dari tim peneliti internal sebaliknya merupakan
keuntungan tim eksternal, dan keuntungan yang pertama menjadi kerugian
yang terakhir. Tetapi, keuntungan dan kerugian tim eskternal bisa disoroti.
11
mereka sampai pada hal tersebut, memuluskan pengambilan keputusan manajerial
yang baik.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian berasal dari kata riset (research) yang berarti mencari kembali. Dengan
kata lain, penelitian adalah proses menemukan masalah setelah melakukan study
yang mendalam dan menganalisis faktor situasi. Penelitian bisnis juga
didefinisikan sebagai penyelidikan atau investigasi yang terkelola, sistematis,
berdasarkan data, kritis, objektif, dan ilmiah terhadap masalah spesifik, yang
dilakukan dengan tujuan menemukan jawaban atau solusi terkait. Berdasarkan
tujuannya, penelitian dibagi menjedi 2 yaitu: Penelitian Terapan (applied
research), bertujuan memecahkan masalah mutakhir yang dihadapi oleh manajer
dalam konterks pekerjaan, yang meneuntut solusi tepat waktu. Kedua yaitu
Penelitian Dasar (basic research), dilakukan dengan tujuan menemukan jawaban
atau solusi terkait.
B. Saran
13
HASIL DISKUSI
KELOMPOK 1
Pertanyaan :
14
4. Penggunaan tujuan penelitian bisa sebagai sarana untuk mencari dan
menemukan pengetahuan yang dapat dimanfaatkan langsung di dalam
kehidupan. Penelitian jenis ini disebut juga dengan applied research.
Pertanyaan :
Faktor faktor apa saja yang harus dipertimbangkan ketika memilih konsultan
untuk pengembangan sistem informasi perusahaan? (Alfahira Asharun
Kelompok 8)
Pertanyaan :
Bagaimana kriteria suatu masalah itu dapat dikatakan layak untuk diteliti atau
tidak? (Tri Reskita Putri kelompok 4)
15
1. Masalah penelitian harus merupakan sesuatu yang berguna untuk
dipecahkan. Kegunaan ini dapat ditinjau dari beberapa segi. Untuk itu
sekurang-kurangnya harus ditinjau dari segi manfaatnya, baik secara
teoretis maupun praktis di lingkungan disiplin ilmu yang berkenaan
dengan masalah tersebut.
2. Peneliti harus memiliki kemampuan yang memadai untuk memecahkan
masalah yang diselidiki Pemecahan masalah penelitian secara menyeluruh
dan tuntas sangat tergantung pada kemampuan yang dimiliki oleh Anda.
Pemecahan masalah secara dangkal karena kurangnya kemampuan Anda
dalam mengungkapkannya, tidak akan banyak keguanaannya. Oleh karena
itu sebelum memutuskan salah satu dari sekian banyak masalah yang dapat
diselidiki, Anda harus melakukan instrospeksi tentang kemampuan untuk
memecahkan masalah tersebut.
3. Masalah harus menarik untuk dipecahkan Anda harus memiliki motif yang
kuat dalam memilih salah satu dari sekian banyak masalah yang dihadapi
untuk diselidiki. Masalah yang tidak menarik perhatian Anda, tidak akan
diiringi dengan perasaan bertanggung jawab dan kesungguhan dalam
mencari pemecahannya. Pada gilirannya maka tidak akan menimbulkan
rasa puas terhadap hasil yang diperoleh karena cenderung bersifat
dangkal.
4. Masalah yang diselidiki sedapat mungkin akan menghasilkan sesuatu
yang baru. Masalah yang sudah pernah diselidiki atau yang secara umum
dan teoritis diakui kebenarannya, tidak banyak gunanya untuk diselidiki
kembali, lebih-lebih jika hanya akan menghasilkan sesuatu yang sama
dengan hasil penelitian sebelumnya. Masalah seperti itu hanya patut
diselidiki jika berdasarkan hasil pemikiran rasional yang mendalam dan
melalui studi kepustakaan yang cukup, memperoleh keyakinan bahwa
penelitian ulang akan menghasilkan kesimpulan lain yang lebih baik atau
yang berbeda dari hasil penelitian sebelumnya.
16
5. Peneliti harus meyakini data yang dibutuhkan cukup dan relevan.
Pemecahan masalah akan menghasilkan kesimpulan yang mendalam dan
obyektif, bilamana dapat dihimpun data secara lengkap.
6. Masalah penelitian tidak boleh terlalu luas, tetapi juga tidak boleh terlalu
sempit.
Pertanyaan :
1. Integritas
Peneliti harus menjunjung tinggi nilai dan norma yang berlaku selama
berlangsungnya penelitian.
2. Hindari plagiat
Melanjutkan integritas, peneliti yang baik akan senantiasa berusaha
mencari novelty sebagai penemuan pribadi yang asli. Peneliti yang
beretika tidak sama sekali menciplak ide dan gagasan orang lain apalagi
sanggup mengakui novelty orang lain sebagai hasil karyanya.
3. Meminimalisasi Risiko
Seorang peneliti perlu terlebih dahulu mempelajari kemungkinan halangan
dan rintangan yang akan terjadi selama proses penelitian agar dapat
mengambil langkah yang aman dan tidak menimbulkan hal-hal yang tidak
diinginkan.
4. Keamanan data
Merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dijaga oleh peneliti terkait
privasi objek penelitian dan juga data yang diperoleh di lapangan berkaitan
objek penelitian.
17
DAFTAR PUSTAKA
Empat.
Remaja Rosdakarya.
Supardi. 2005. Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UII Press.
18