Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

Penelitian Bisnis

BAB 1
PENGANTAR PENELITIAN

DOSEN:
Prof. Dr. Chalid Imran Musa, M.Si

DISUSUN OLEH:
Kelompok 1
Syahriza Ukhrawiyah (200903500013)
Fira Anugrah (200903502048)
Andi Mutmainnah.A (200903502057)
A.Tsamara Alifia (200903502058)

KELAS C

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah kepada penulis sehingga dapat
disusun dan diselesaikannya makalah ini yang berjudul “Pengantar Penelitian”

Dalam penyusunan, kami mendapatkan banyak masukan, pengarahan dan


bantuan dari semua pihak yang turut serta membantu dalam pembuatan makalah
ini.

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari sempurna,


maka dengan segala kerendahan hati penulis mengharapakan kritik dan saran
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Oleh karena itu
demi kesempurnaan, kami mengharapkan adanya saran dan kritik dari semua
pihak.

Makassar, 19 September 2022

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1


A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 2
C. Tujuan Makalah ...................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 4


A. Apa itu Penelitian ................................................................................... 4
B. Definisi Penelitian .................................................................................. 5
C. Penelitian: Terapan dan Dasar ................................................................. 6
D. Manajer dan Penelitian ........................................................................... 7
E. Manajer dan Konsultan-Peneliti .............................................................. 8
F. Konsultan atau Peneliti Internal versus Eksternal .................................... 9
G. Pengetahuan Tentang Penelitian dan Efektifitas Manajerial .................. 11
H. Etika dan Penelitian Bisnis.................................................................... 12

BAB III PENUTUP.......................................................................................... 13


A. Kesimpulan .......................................................................................... 13
B. Saran .................................................................................................... 13

HASIL DISKUSI ............................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teknologi modern telah menjadikan penelitian sebagai proses yang


menyenangkan dan relative lancar. Dengan memahami dasar-dasar proses
penelitian dan menguasai teknologi modern, misalnya computer dengan kapasitas
yang sangat besar untuk menyimpan dan mendapatkan kembali informasi, Anda
sebagai manajer dapat menghadapi persaingan pasar global dengan segala
faktornya yang kompleks dan membingungkan dengan keyakinan yang lebih
besar.

Pengetahuan penelitian tidak saja menolong seseorang melihat informasi


yang tersedia dengan cara canggih dan kreatif dalam lingkungan global yang
bergerak cepat yang di hadapi bisnis, tetapi pengetahuan tersebut juga membantu
Anda dalam hal-hal lain. Misalnya, Anda dapat berinteraksi secara lebih efektif
dengan konsultan penelitian yang bekerja untuk Anda, Anda dapat membedakan
antara studi baik dan buruk yang di publikasikan dalam jurnal-jurnal professional
dan bila di inginkan, Anda sendiri dapat melakukan penelitian untuk
memecahkan masalah.

Bagaimanapun, pengambilan keputusan hanya sebuah proses memilih


diantara alternative solusi untuk memecahkan masalah dan penelitian berperean
dalam menghasilkan alternative yang dapat di terapkan untuk pengambilan
keputusan yang efektif.
Metode penelitian memberikan pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan untukmengatasi masalah serta menghadapi tantangan lingkungan
dimana pengambilan keputusan harus dilakukan dengan cepat. Keputusan yang
diambil akan bersifat lebih ilmiah jika dilakukan melalui proses penelitian. Ada
dua faktor yang mendorong perhatian dalam pengambilan keputusanyang ilmiah:

1
(1) kebutuhan manajer akan informasi yang lebih banyak danlebih baik, (2)
tersedianya teknik dan peralatan yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan itu.
Manajer masa depan dituntut untuk mengetahui lebih banyak
haldibandingkan manajer masa lalu. Untuk ini, penelitian akan
memberikankontribusi yang cukup besar. Penelitian bisnis merupakan satu
diantara alatmanajerial yang penting dalam proses pengambilan keputusan.
Akhir-akhir ini, penelitian bisnis menjadi fondasi untuk meningkatkan laba
perusahaan juga mendorong perusahaan tetap bertahan dalam menjalankan
usahanya. Penelitian bisnis dapat mendukung efektifitas manajemen dalam
proses pengambilan keputusan. Penelitian bisnis ini bermanfaat untuk
mengurangi ketidakpastian dengan menyediakan informasi yang akurat
untukmemperbaiki proses pembuatan keputusan itu.
Para manajer merasa bahwa pengetahuan tentang metode-metode
penelitian akan berguna dalam banyak hal. Bagi mahasiswa saat ini pentingnya
mempelajari penelitian bukan hanya sebagai dasar untuk penulisan skripsi atau
tesis saja, akan tetapi juga untuk pelatihan dalam metode ilmiah serta
penerapannya dalam pengambilan keputusan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu penelitian?

2. Apakah definisi penelitian bisnis?

3. Bagaimana penelitian terapan dan penelitian dasar?

4. Mengapa manager harus tahu tentang penelitian ?

5. Bagaimana manajer dan konsultan-peneliti?

6. Bagaimana konsultan atau peneliti internal versus eksternal?

7. Bagaimana pengetahuan tentang penelitian dan efektifitas manajerial?

8. Apa itu etika dan penelitian bisnis?

2
C. Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui apa itu penelitian.

2. Untuk mengetahui apakah definisi penelitian bisnis.

3. Untuk mengetahui bagaimana penelitian terapan dan penelitian dasar.

4. Untuk mengetahui mengapa manager harus tahu tentang penelitian.

5. Untuk mengetahui bagaimana manajer dan konsultan-peneliti.

6. Untuk mengetahui bagaimana konsultan atau peneliti internal versus


eksternal.

7. Untuk mengetahui bagaimana pengetahuan tentang penelitian dan


efektifitas manajerial.

8. Untuk mengetahui apa itu etika dan penelitian bisnis.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Apa itu Penelitian


Menurut Uma Sekaran, penelitian adalah “penyelidikan atau investigasi
yang terkelola, sistematis, berdasarkan data, kritis, objektif, dan ilmiah terhadap
suatu masalah spesifik, yang dilakukan dengan tujuan menemukan jawaban atau
solusi terkait.” [[8]]
Kerangka berpikir Soerjono Soekanto (1981:43) tentang penelitian,
menyatakan:
Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode,
sistematika dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari sesuatu
atau beberapa gejala hukum tertentu, denganjalan menganalisanya. Disamping itu,
juga diadakan pemeriksaan yang mendalam terhadap faktor hukum tersebut, untuk
kemudian mengusahakan suatu pemecahan atas permasalahan permasalahan yang
timbul di dalam gejala yang bersangkutan. [[2]]

Menurut Supardi (2005:10), penelitian adalah “berbagai kegiatan yang


meliputi mengumpulkan, mengolah, menyajikan, menganalisa data peristiwa atau
informasi, serta interpretasi dan pengambilan kesimpulan.” [[3]]

Menurut Sutrisno Hadi (1986:3), penelitian adalah “serangkaian kegiatan


yang (1) dilakukan secara sistematis; (2) dengan maksud untuk mendapatkan
informasi ilmiah; (3) mengenai serentetan peristiwa dan (4) dalam rangka
pemecahan suatu permasalahan.” [[4]]

Menurut M. Suparmoko (1999:3), penelitian adalah “usaha yang secara


sadar diarahkan untuk mengetahui dan mempelajari fakta-fakta baru.” [[5]]

Menurut Nana Syaodih Sukmadina (2008:52), penelitian pada dasarnya


merupakan “suatu pencarian (inquiri), menghimpun data, mengadakan
pengukuran, analisis, sintesis, membandingkan, mencari hubungan, menafsirkan
hal-hal yang bersifat teka-teki.” [[6]]

4
Ibnu Hadjar (1999:10), penelitian sebagai “suatu proses pengumpulan
yang sistematis dan analisis yang logis terhadap informasi (data) untuk tujuan
tertentu.” [[7]]
Dari berbagai pengertian diatas, secara umum penulis
menyimpulkanbahwa penelitian adalah pekerjaan ilmiah yang harus dilakukan
secara sistematis, teratur, dan tertib, baik mengenai prosedurnya maupun dalam
proses berpikir tentang materinyauntuk dikaji secara analitis maupun sintesis
sehingga menghasilkan kesimpulan yang logis demi pencapaian suatu tujuan.
Penelitian sebagai usaha menemukan kebenaran yang obyektif. Kebenaran itu
dapat berbentuk hasil pemecahan masalah atau pengujian hipotesis, dan mungkin
pula berupa pembuktian tentang adanya sesuatu yang semua belum ada, tetapi
mungkin ada.

B. Penelitian Bisnis
Penelitian bisnis dapat didefinisikan sebagai usaha yang sistematis dan
terorganisasi untuk menyelidiki masalah spesfikasi yang dihadapi dalam konteks
dunia kerja, yang membutuhkan solusi. Penelitian bisnis terdiri atas serangkaian
langkah yang direncanakan dan dilakukan, dengan tujuan menemukan jawaban
terhadap isu-isu yang menjadi perhatian manajer dalam lingkungan kerja.
Penelitian meliputi serangkaian kegiatan yang dipikirkan dengan baik dan di
laksanakan secara hati-hati, sehingga membuat manajer mampu memecahkan
masalah organisasi, atau setidaknya mengurangi sedapat mungkin. Penelitian
meliputi proses penyelidikan, investigasi, pemeriksaan dan eksperimentasi.
Seluruh proses tersebut harus dilakukan secara sistematis, tekun, kritis, objektif,
dan logis. Hasil akhir yang diharapkan adalah penemuan yang dapat membantu
manajer menangani situasi masalah.

5
C. Penelitian: Terapan dan Dasar
1. Penelitian Terapan
Penelitian dapat dilakukan untuk dua tujuan berbeda. Menurut Uma
Sekaran, penelitian terapan (applied research) berfungsi “untuk memecahkan
masalah mutakhir yang dihadapi oleh manajer dalam konteks pekerjaan, yang
menuntut solusi tepat waktu.”[[9]]
Penelitian yang dilakukan dengan maksud menerapkan hasil temuan
untuk memecahkan masalah spesifik yang sedang dialami dalam perusahaan
disebut penelitian terapan (applied research).
2. Penelitian Dasar atau Fundamental
Menurut Jujun S. Sumantri dalam bukunya Filsafat Ilmu, Sebuah
Pengantar Populer (1985) yang dikutip oleh Sugiyono (2010:9)
dalam bukunya Metode Penelitian Pendidikan menyatakan bahwa penelitian
dasar atau murni adalah “penelitian yang bertujuan menemukan pengetahuan
baru yang sebelumnya belum pernah diketahui.” [[10]]
Menurut Uma Sekaran, penelitian dasar (basic research) berfungsi
“untuk menghasilkan pokok pengetahuan dengan berusaha memahami
bagaimana masalah tertentu yang terjadi dalam organisasi dapat
diselesaikan.”[[11]]
Penelitian terutama dilakukan untuk meningkatkan pemahaman
terhadap masalah tertentu yang kerap terjadi dalam konteks organisasi dan
mencari metode untuk memecahkannya disebut penelitian dasar atau
fundamental (basic or fundamental research).
Singkatnya, baik penelitian terapan maupun dasar dalah bersifat
ilmiah, perbedaan utamanya adalah bahwa yang pertama terutama dilakukan
untuk memecahkan sebuah masalah bisnis mutakhir, sedangkan yang terakhir
terutama dilakukan karena kepentingan masalah di mata peneliti yang
bersangkutan.

6
D. Manajer dan Penelitian
Manajer dengan pengetahuan penelitian mempunyai kelebihan dibanding
manajer yang tidak memilikinya. Misalnya, sebuah produk yang baru
dikembangkan mungkin tidak dapat “diluncurkan”, atau suatu investasi keuangan
mungkin tidak dapat “dibayar” seperti yang diharapkan. Fenomena yang
mengganggu semacam itu perlu dipahami dan dijelaskan. Kecuali hal ini
dilakukan, adalah tidak mungkin untuk memperkirakan masa depan produk atau
prospek investasi tersebut,dan bagaimana bencana besar di masa depan dapat
dikendalikan. Penguasaan terhadap metode penelitian dapat membuat manajer
mampu untuk memahami, memperkirakan, dan mengendalikan lingkungan
mereka.
Pengetahuan mengenai penelitian dan proses pemecahan masalah
menolong manajer mengenali situasi masalah sebelum hal tersebut terjadi di luar
kendali. Meskipun masalah kecil bisa diselesaikan oleh manajer, masalah besar
menuntut kehadiran peneliti atau konsultan luar. Manajer yang memahami
penelitian dapat berinteraksi secara efektif dengan mereka.
Alasan lain mengapa manajer professional saat ini perlu mengetahui
tentang metode penelitian adalah bahwa mereka akan menjadi lebih mampu
membedakan ketika menyaring sebaran informasi dalam jurnal-jurnal bisnis.
Singkat kata, memahami penelitian dan metode penelitian membantu
manajer professional untuk:
1. Mengenali dan secara efektif memecahkan masalah kecil dalam konteks
pekerjaan.
2. Mengetahui bagaimana membedakan penelitian yang baik dan yang buruk.
3. Menghargai dan terus-menerus menyadari berbagai pengaruh dan efek dari
faktor-faktor terkait dalam suatu situasi.
4. Memperhitungkan risiko dalam pengambilan keputusan, mengetahui
sepenuhnya probabilitas yang terkait dengan kemungkinan keluaran
(outcome) yang berbeda.
5. Mencegah kepentingan pribadi yang mungkin memengaruhi situasi.

7
6. Berhubungan dengan peneliti dan konsultan yang disewa secara lebih
efektif.
7. Menggabungkan pengalaman dengan pengetahuan ilmiah ketika
mengambil keputusan.

E. Manajer dan Konsultan – Peneliti


Mengapa penting untuk memahami bagaimana menemukan dan memilih
peneliti, bagaimana berinteraksi secara efektif dengan konsultan (istilah peneliti
dan konsultan dapat dipertukarkan), bagaimana seharusnya hubungan manajer-
peneliti,dan kelebihan serta kelemahan konsultan internal versus eksternal. Perlu
di tekankan bahwa motif utama manajer dalam menyewa konsultan haruslah
untuk pemecahan masalah dan bukan untuk memuaskan minat pribadi atau
mendahulukan proyek atau ide unggulan seseorang.
1. Bagaimana Menemukan dan Memilih Peneliti

Bila indikasi luas mengenai bidang atau isu apa yang perlu di teliti telah
dinyatakan, perusahaan konsultan akan memberikan daftar individu yang
mempunyai keahlian dalam bidang-bidang bersangkutan. Keahlian individu juga
diungkapkan oleh perusahaan konsultan, atau bisa diminta. Organisasi lain yang
pernah menggunakan jasa mereka juga dapat dihubungi untuk memastikan
manfaat dan efektivitas dan reputasi perusahaan tersebut.

2. Hubungan Manajer – Peneliti

Bila penelitian dilakukan secara ilmiah, maka hasil studi akan bermanfaat
bagi manajer, yang akan memperoleh relevan untuk melengkapi hal yang menjadi
perhatian peneliti yang melakukan penelitian dasar,dan dengan member mereka
wawasan yang berguna, manajer akan memperoleh manfaat besar. Bila manajer
memahami tentang penelitian, maka interaksi antara manajer dan peneliti pun
menjadi lebih berarti, bertujuan, dan bermanfaat baik bagi organisasi maupun
peneliti.

8
3. Nilai-nilai

Disamping memperjelas peran dan batasan, manajer juga harus


memastikan bahwa terdapat kecocokan dalam sistem nilai pihak manajemen dan
konsultan. Pertukaran informasi dengan cara yang terus terang dan jujur juga
membantu meningkatkan hubungan dan level kepercayaan antara kedua belah
pihak, yang pada gilirannya memotivasi kedua pihak untuk berinteraksi secara
efektif. Dalam kondisi tersebut, peneliti merasa bebas mendekati pihak
manajemen untuk meminta bantuan dalam rangka membuat penelitian lebih
bermanfaat.
Ringkasnya, manajer harus memastikan sebelum menyewa peneliti atau
konsultan bahwa:
1. Peran dan harapan kedua belah pihak dinyatakan secara eksplisit.
2. Filosofi dan system nilai organisasi yang relevan disampaikan secara jelas
dan keterbatasan, jika ada, dikomunikasikan.
3. Hubungan baik dibangun dengan peneliti,dan antara peneliti dan karyawan
dalam organisasi, memungkinkan kerjasama penuh di kemudian hari

F. Konsultan atau Peneliti Internal versus Eksternal


1. Konsultan atau Peneliti Internal

Manajer sering harus memutuskan apakah menggunakan peneliti


internal atau eksternal. Untuk mencapai keputusan, manajer harus
menyadari kekuatan dan kelemahan keduanya,dan menimbang keuntungan
dan kerugian menggunakan salah satunya, berdasarkan kebutuhan situasi.
Beberapa keuntungan tim internal, diantaranya:

1. Tim internal akan lebih mungkin diterima oleh karyawan dalam


subunit organisasi di mana penelitian perlu dilakukan.
2. Tim akan memerlukan lebih sedikit waktu untuk memahami
struktur, filosofi dan suasana, serta fungsi dan system kerja
organisasi.

9
3. Mereka akan dapat melaksanakan rekomendasi setelah temuan
penelitian diterima. Hal ini sangat penting karena setiap
“gangguan” dalam implementasi rekomendasi dapat disingkirkan
dengan bantuan mereka. Mereka juga dapat mengevaluasi
efektivitas perubahan, dan mempertimbangkan perubahan lebih
lanjut, jika, dan ketika diperlukan.
4. Tim internal mungkin menelan jauh lebih sedikit biaya dibanging
tim eksternal untuk departemen yang memerlukan bantuan dalam
pemecahan masalah, sebab mereka hanya membutuhkan sedikit
waktu untuk memahami system karena keterlibatan mereka yang
terus-menerus dengan berbagai unit dalam organisasi. Untuk
masalah yang tidak terlalu rumit, tim internal adalah ideal.

Adapula kerugian tertentu dalam menggunakan tim peneliti


internal untuk tujuan pemecahan masalah. Empat hal yang paling kritis
adalah:
1. Dalam konteks masa kerja mereka yang panjang sebagai konsultan
internal, tim internal sangat mungkin jatuh ke dalam cara pandang
stereotip dalam melihat organisasi dan masalahnya.
2. Ada keleluasaan bagi koalisi kekuasaan tertentu dalam organisasi
untuk memengaruhi tim internal menyembunyikan,
menyimpangkan, atau mengubah fakta tertentu.
3. Terdapat kemungkinan bahwa, bahkan tim penelitian internal yang
paling berkualifikasi tinggi tidak dianggap sebagai “pakar” oleh
staf dan manajemen, dan oleh karena itu rekomendasi mereka tidak
memperoleh cukup pertimbangan dan perhatian yang layak.
4. Biasa organisasi tertentu terhadap tim penelitian internal dalam
beberapa hal dapat membantu temuan menjadi kurang objektif dan
sebagai konsekuensinya kurang ilmiah.

10
2. Konsultan atau Peneliti Eksternal
Kerugian dari tim peneliti internal sebaliknya merupakan
keuntungan tim eksternal, dan keuntungan yang pertama menjadi kerugian
yang terakhir. Tetapi, keuntungan dan kerugian tim eskternal bisa disoroti.

Keuntungan tim eskternal, diantaranya adalah:


1. Tim eksternal dapat menerapkan kekayaan pengalaman yang
diperoleh dari bekerja dengan berbagai tipe organisasi yang
mempunyai jenis masalah yang sama atau mirip.
2. Tim eksternal, terutama dari perusahaan penelitian dan konsultan
terkemuka, mungkin mempunyai lebih banyak pengetahuan
mengenai model-model pemecahan masalah yang terkini dan
tercanggih yang dierpoleh melalui program, pelatihan periodik
mereka, yang mungkin tidak dimiliki oleh tim dalam organisasi.
Kerugian utama dalam menyewa tim peneliti eksternal adalah
sebagai berikut:
1. Biaya sewa tim penelitian eksternal mahal dan cenderung
dihindari, kecuali jika masalah sangat kritis.
2. Selain waktu banyak yang tim eksternal perlukan untuk memahami
organisasi yang akan diteliti, mereka jawing memperoleh sambutan
hangat, pun tidak dengan serta-merta diterima oleh karyawan.
3. Tim eksternal juga membebankan biaya tambahan untuk bantuan
mereka dalam fase implementasi dan evaluasi.

G. Pengetahuan Tentang Penelitian dan Efektifitas Manajerial


Pengetahuan tentang penelitian meningkatkan kepekaan manajer dalam
lingkungan kerja dan organisasi mereka. Hal tersebut juga membantu
memfasilitasi interaksi yang efektif dengan konsultan dan pemahaman atas
beragam nuansa proses penelitian. Tetap objektif, berfokus pada solusi masalah,
sepenuhnya memahami rekomendasi yang dibuat,dan mengapa dan bagaimana

11
mereka sampai pada hal tersebut, memuluskan pengambilan keputusan manajerial
yang baik.

H. Etika dan Penelitian Bisnis


Menurut Bambang Prasetya dan Lina Miftahul Jannah (2005:13), etika
penelitian dapat diartikan sebagai “pedoman bagi seorang peneliti untuk
melakukan suatu tindakan dalam upayanya menemukan jawaban atas pertanyaan
yang dianjurkan.”[[12]]
Menurut Uma Sekaran, etika dalam penelitian bisnis mengacu pada “kode
etik atau norma perilaku social yang diharapkan ketika melakukan
penelitian.” [[13]]
Kode etik berlaku bagi organisasi dan anggota yang mensponsori
penelitian, peneliti yang melakukan penelitian, dan responden yang memberikan
data yang diperlukan. Ketaatan terhadap etika dimulai dengan orang yang
mengadakan penelitian, yang harus melakukannya dengan sungguh-sungguh,
memerhatikan indikasi hasil penelitian, melepaskan ego, dan mengejar
kepentingan organisasi alih-alih diri sendiri. Kode etik juga hrus dicerminkan
dalam perilaku peneliti yang melakukan investigasi, partisipan yang memberikan
data, analis yang memberikan hasil, dan seluruh tim penelitian yang menyajikan
interprestasi hasil dan menyarankan solusi alternative.
Dengan demikian, perilaku etis meliputi setiap langkah dalam proses
penelitian-pengumpulan data, analisi data, pelaporan, dan penyebaran informasi di
internet, jika kegiatan tersebut dilakukan. Bagaimana masalah dipecahkan dan
bagaimana informasi rahasia dijaga, kesemuanya dipandu oleh etika bisnis.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian berasal dari kata riset (research) yang berarti mencari kembali. Dengan
kata lain, penelitian adalah proses menemukan masalah setelah melakukan study
yang mendalam dan menganalisis faktor situasi. Penelitian bisnis juga
didefinisikan sebagai penyelidikan atau investigasi yang terkelola, sistematis,
berdasarkan data, kritis, objektif, dan ilmiah terhadap masalah spesifik, yang
dilakukan dengan tujuan menemukan jawaban atau solusi terkait. Berdasarkan
tujuannya, penelitian dibagi menjedi 2 yaitu: Penelitian Terapan (applied
research), bertujuan memecahkan masalah mutakhir yang dihadapi oleh manajer
dalam konterks pekerjaan, yang meneuntut solusi tepat waktu. Kedua yaitu
Penelitian Dasar (basic research), dilakukan dengan tujuan menemukan jawaban
atau solusi terkait.

B. Saran

Sebagai penyusun kami merasa masih ada kekurangan dalam pembuatan


makalah ini baik dalam segi penyusunan makalah, sumber informasi, dan
penataan bahasa yang tertuang dalam makalah. Beberapa hal diatas merupakan
hal-hal yang mempengaruhi isi dari makalah yang penulis susun. Maka, kritik
dan saran terbuka bagi pembaca kepada penulis atas isi makalah yang penulis
susun. Dengan ini penulis mengucap terima kasih atas atensi pembaca dalam
membaca makalah yang kami susun ini.

13
HASIL DISKUSI

KELOMPOK 1

Syahriza Ukhrawiyah (200903500013)


Fira Anugrah (200903502048)
A. Mutmainnah.A (200903502057)
A. Tsamara Alifia (200903502058)

Pertanyaan :

Apakah tujuan dari melakukan sebuah penelitian? (Beby zahara mattaja


Kelompok 10)

Jawaban: (Fira Anugrah)


Secara umum tujuan penelitian antara lain:
1. Untuk memperoleh pengetahuan atau penemuan baru.
2. Sebagai pembuktian atau pengujian tentang kebenaran dari pengetahuan
yang sudah ada.
3. Sebagai pengembangan pengetahuan suatu bidang keilmuan yang sudah
ada. Intinya semua penelitian yang dilakukan oleh seseorang pasti
memiliki tujuan tertentu.

Tujuan Penelitian secara Khusus di antaranya :

1. Penelitian yang bertujuan eksploratif, menggali suatu hal atau


permasalahan yang sedang diteliti.
2. Bertujuan untuk pengembangan, di mana peneliti ingin mengembangkan
teori, pandangan ilmiah tertentu menjadi lebih luas sebagai sarana
pemecahan berbagai masalah di masyarakat.
3. Untuk menguji atau memverifikasi suatu topik atau permasalahan di mana
hasilnya bisa memperkuat teori atau pandangan tertentu dan juga bisa
menolak hasil teori atau pandangan itu.

14
4. Penggunaan tujuan penelitian bisa sebagai sarana untuk mencari dan
menemukan pengetahuan yang dapat dimanfaatkan langsung di dalam
kehidupan. Penelitian jenis ini disebut juga dengan applied research.

Pertanyaan :

Faktor faktor apa saja yang harus dipertimbangkan ketika memilih konsultan
untuk pengembangan sistem informasi perusahaan? (Alfahira Asharun
Kelompok 8)

Jawaban: (Syahriza Ukhrawiyah)

Berikut hal penting dalam memilih konsultan untuk pengembangan sistem


informasi perusahaan yaitu:

1. SMART and Solution


2. Berpengalaman dalam implementasi
3. Legalitas dan Kemampuan keuangan
4. SDM yang Berkompeten
5. Punya SLA dan Harga yang Proporsional
6. Kualitas Portfolio dan punya Formasi Profesional
7. Memiliki banyak mitra kerja

Pertanyaan :

Bagaimana kriteria suatu masalah itu dapat dikatakan layak untuk diteliti atau
tidak? (Tri Reskita Putri kelompok 4)

Jawaban: (A. Mutmainnah.A)

Ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam mempertimbangkan


kelayakan masalah, yaitu:

15
1. Masalah penelitian harus merupakan sesuatu yang berguna untuk
dipecahkan. Kegunaan ini dapat ditinjau dari beberapa segi. Untuk itu
sekurang-kurangnya harus ditinjau dari segi manfaatnya, baik secara
teoretis maupun praktis di lingkungan disiplin ilmu yang berkenaan
dengan masalah tersebut.
2. Peneliti harus memiliki kemampuan yang memadai untuk memecahkan
masalah yang diselidiki Pemecahan masalah penelitian secara menyeluruh
dan tuntas sangat tergantung pada kemampuan yang dimiliki oleh Anda.
Pemecahan masalah secara dangkal karena kurangnya kemampuan Anda
dalam mengungkapkannya, tidak akan banyak keguanaannya. Oleh karena
itu sebelum memutuskan salah satu dari sekian banyak masalah yang dapat
diselidiki, Anda harus melakukan instrospeksi tentang kemampuan untuk
memecahkan masalah tersebut.
3. Masalah harus menarik untuk dipecahkan Anda harus memiliki motif yang
kuat dalam memilih salah satu dari sekian banyak masalah yang dihadapi
untuk diselidiki. Masalah yang tidak menarik perhatian Anda, tidak akan
diiringi dengan perasaan bertanggung jawab dan kesungguhan dalam
mencari pemecahannya. Pada gilirannya maka tidak akan menimbulkan
rasa puas terhadap hasil yang diperoleh karena cenderung bersifat
dangkal.
4. Masalah yang diselidiki sedapat mungkin akan menghasilkan sesuatu
yang baru. Masalah yang sudah pernah diselidiki atau yang secara umum
dan teoritis diakui kebenarannya, tidak banyak gunanya untuk diselidiki
kembali, lebih-lebih jika hanya akan menghasilkan sesuatu yang sama
dengan hasil penelitian sebelumnya. Masalah seperti itu hanya patut
diselidiki jika berdasarkan hasil pemikiran rasional yang mendalam dan
melalui studi kepustakaan yang cukup, memperoleh keyakinan bahwa
penelitian ulang akan menghasilkan kesimpulan lain yang lebih baik atau
yang berbeda dari hasil penelitian sebelumnya.

16
5. Peneliti harus meyakini data yang dibutuhkan cukup dan relevan.
Pemecahan masalah akan menghasilkan kesimpulan yang mendalam dan
obyektif, bilamana dapat dihimpun data secara lengkap.
6. Masalah penelitian tidak boleh terlalu luas, tetapi juga tidak boleh terlalu
sempit.

Pertanyaan :

Apakah hal-hal etis yang perlu diperhatikan dalam melakukan penelitian?

(A. Shantalia Chaerunnisa Kelompok 5)

Jawaban: ( A. Tsamara Alifia)

1. Integritas
Peneliti harus menjunjung tinggi nilai dan norma yang berlaku selama
berlangsungnya penelitian.
2. Hindari plagiat
Melanjutkan integritas, peneliti yang baik akan senantiasa berusaha
mencari novelty sebagai penemuan pribadi yang asli. Peneliti yang
beretika tidak sama sekali menciplak ide dan gagasan orang lain apalagi
sanggup mengakui novelty orang lain sebagai hasil karyanya.
3. Meminimalisasi Risiko
Seorang peneliti perlu terlebih dahulu mempelajari kemungkinan halangan
dan rintangan yang akan terjadi selama proses penelitian agar dapat
mengambil langkah yang aman dan tidak menimbulkan hal-hal yang tidak
diinginkan.
4. Keamanan data
Merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dijaga oleh peneliti terkait
privasi objek penelitian dan juga data yang diperoleh di lapangan berkaitan
objek penelitian.

17
DAFTAR PUSTAKA

Sekaran, Uma. 2014. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba

Empat.

Hadi, Sutrisno. 1986. Pokok-pokok Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Lembaga

Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UII.

Hadjar, Ibnu. 1999. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam

Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Prasetyo, Bambang. Lina Miftahul Jannah. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif.

Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Soekanto, Soerjono. 1981. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: UII Press.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Supardi. 2005. Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UII Press.

Suparmoko, M. 1999. Metode Penelitian Praktis (Untuk Ilmu-ilmu Sosial,

Ekonomi dan Bisnis) Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

18

Anda mungkin juga menyukai