Anda di halaman 1dari 5

NAMA : KMS.M.

Farhan barokah

NIM : 1820103113

MATA KULIAH : FIQIH KONTEMPORER

SOAL :

1. Jelaskan tujuan dari syariat yang sejalan dengan tujuan Fiqh?


2. Jelaskan 3 karakteristik hukum Islam dan 3 konsekuensi hukum Islam sebagai ilmu?
3. Jelas kan poligami yang sesuai dengan Sunnah Rasulullah Saw?
4. Jelaskan pengertian bunga'Bank dan jelaskan 5 perbedaan antara bunga bank dan bagi
hasil?
5. Apa pengertian euthanasia? Apa hukum euthanasia positif dan negatif?

JAWABAN :

1. adalah tujuan-tujuan syariat yang sejalan dengan fiqih ada empat:

1. Untuk kemaslahatan manusia di dunia dan akhirat.


2. Untuk dipahami.
3. Sebagai suatu hukum taklif yang harus dilaksanakan dan menghilangkan kesukaran.
4. Untuk dipatuhi dan membebaskan mukallaf dari pengaruh hawa nafsu.

Tujuan yang pertama disebutkan merupakan tujuan utama, adapun tujuantujuan


yang lain hanya merupakan penjelasan dan perincian dari yang pertama. Untuk
terwujudnya kemaslahatan tersebut, maka ada enam komponen penting yang harus
dipelihara, yakni: agama, jiwa, akal, keturunan, harta, dan jamaah.
2. Hukum Islam adalah hukum yang berwatak, ia mempunyai karakterÂistik yang berbeda
dengan ilmu hukum lainnya, Karakter tersebut merupakan ketentuan-ketentuan yang
tidak berubah-ubah, yaitu dimana hukum Islam bersifat
1. takamul (sempurna)
2. wasatiyah (seimbang, harmonis),
3. harakah (bergerak dan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman).

3. Rasulullah SAW bersabda yang diriwayatkan oleh Malik dalam kitab al-Muwattha’, an-
Nasa’I dan Daruquthni dalam masingmasing kitab sunannya.
Yang artinya :
”bahwa Nabi berkata keada Ghailan bin Umayyah AtTsaqofiyang masuk Islam,
adahal ia punya sepuluh istri. Be;iau bersabda kepadanya:”pilihlah empat orang di
antara mereka, dan ceraikanlah orang yang lainnya.”

Diperkuat dengan sabda Nabi dalam kitab Abu Daud dari Harist bin Qais, ia berkata:

”saya masuk Islam bersama-sama dengan delapan istri saya, lalu saya ceritakan
hal itu kepada Nabi SAW. maka sabda beliau:”pilihlah empat orang di antara
mereka.”

Dalam ayat tersebut juga ditegaskan bahwa jika kamu takut tidak akan dapat
berlaku adil terhadap wanita-wanita selain yang yatim itu, maka nikahilah apa yang kamu
senangi sesuai selera kamu dan halal dari wanita-wanita yang lain itu, kalau perlu, kamu
dapat menggabung dalam saat yang sama (dua, tiga atau empat) tetapi jangan lebih, lalu
jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil dalam harta dan perlakuan lahiriyah, bukan
dalam hal cinta, bila menghimpun lebih dari seorang istri, maka nikahi seorang saja atau
nikahilah hamba sahaya wanita yang kamu miliki
4.  Bunga bank merupakan balas jasa yang diberikan oleh bank berdasarkan prinsip
konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual sebuah produknya. Selain hal
tersebut bunga juga dapat diartikan harga yang harus dibayar kepada seorang nasabah
yang memiliki sebuah simpanan dengan jharus dibayar oleh nasabah bank yaitu nasabah
yang memperoleh pinjaman.

5 Perbedaan bunga bank dan bagi hasil :


1. Penentuan Besaran
Perbedaan sistem pembagian keuntungan secara bunga dan bagi hasil yang
paling mencolok terlihat pada penentuan besaran. Bunga, seperti pengertiannya
ditentukan menggunakan bentuk presentase besaran kredit utang. Sedangkan bagi
hasil dintentukan menggunakan rasio atau perbadingan terhadap keuntungan
usaha yang dibiayai dari kredit tersebut.

2. Acuan Pembagian

Acuan yang dijadikan dasar penghitungan bunga dan bagi hasil juga
berbeda. Acuan besarnya bunga dipengaruhi oleh seberapa besar pokok hutang
atau kredit yang dikeluarkan. Sedangkan acuan bagi hasil yaitu menggunakan
rasio seberapa besar keuntungan yang dibiayai oleh kredit tersebut.

3. Besarnya pendapatan dan jumlah pembayaran

Pada sistem bunga, pendapatan yang diperoleh bersifat statis yang dimana
walaupun perusahaan merugi, utang tetap memiliki bunga yang tetap serta jumlah
pembayarannya setiap periodenya juga tetap. Sedangkan dalam bagi hasil
pendapatan yang diperoleh akan bersifat dinamis menyesuaikan dengan keadaan
usaha. Jika usaha yang dilakukan mendapat keutungan besar maka bagi hasil
pendapatnnya juga besar, begitu pula sebaliknya. Oleh karenannya bank dengan
sistem bagi hasil cenderung hanya akan membiayai usaha dengan keuntungan
yang diprediksi besar.
4. Eksistensi

Dalam hal ini biasanya perbedaan muncul penilaian didasari oleh suatu
dasar. Penerapan bagi keuntungan dengan sistem menggunakan bunga sangat
diragukan bahkan dikecam beberapa kalangan karena dirasa mengaplikasikan
sistem riba. Sedangan untuk sistem bagi hasil tidak ada yang meragukan
keabsahannya.

5. Euthanasia Euthanasia dalam ajaran Islam disebut qatl ar-rahmah atau tafsir al-maut
(euthanasia), yaitu tindakan yang memudahkan kematian seseorang dengan sengaja tanpa
merasakan sakit, karena kasih sayang, dengan tujuan meringankan penderitaan si sakit,
baik dengan cara positif maupun negatif.
a. Euthanasia positif Yang dimaksud taisir al-maut al-fa’al (euthanasia positif) ialah
tindakan memudahkan kematian si sakit karena kasih sayang yang dilakukan oleh
dokter dengan mempergunakan instrumen (alat). Euthanasia positif dilarang sebab
tujuan tindakan adalah pembunuhan atau mempercepat kematian. Tindakan ini
dikategorikan sebagai pembunuhan dan dosa besar.
b. Euthanasia negatif Euthanasia negatif disebut taisir al-maut al-munfa’il. Pada
euthanasia negatif tidak dipergunakan alat-alat atau langkahlangkah aktif untuk
mengakhiri kehidupan si sakit, tetapi ia hanya dibiarkan tanpa diberi pengobatan.
Pasien dibiarkan begitu saja karena pengobatan tidak berguna lagi dan tidak
memberikan harapan apa-apa kepada pasien. Pasien dibiarkan mengikuti saja
hukum sunnatullah (hukum Allah terhadap alam semesta) dan hukum sebab-
akibat

Anda mungkin juga menyukai