PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kebutuhan untuk mendapatkan sejumlah dana dalam jangka pendek atau sifatnya
syariah ini dilandaskan pada QS. Al-Baqarah ayat 275 yang artinya Allah telah
kezholiman.
instrumen yang telah ditebitkan untuk mendapatkan dana tunai dari pasar uang jika
kekurangan likuiditas.
Pasar uang juga merupakan sarana pengendali moneter (secara tidak langsung)
pelaksanaan operasi pasar terbuka oleh Bank Sentral yaitu Bank Indonesia dilakukan
melalui pasar uang dengan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga
Page | 1
B. Rumusan Masalah
Page | 2
BAB II
PEMBAHASAN
jangka pendek (satu tahun atau kurang) guna memobilisasi sumber dana jangka
pendek dan mengatur likuiditas secara efisien dan efektif, agar dapat memberikan
Uang dalam pandangan Islam itu sendiri hanyalah sebagai alat tukar, bukan
sebagai komoditas atau barang dagangan. Maka motif permintaan terhadap uang
adalah untuk memenuhi kebutuhan transaksi (money demand for transaction), bukan
untuk spekulasi atau trading. Islam tidak mengenal permintaan uang untuk motif
spekulasi (money demand for speculation). Dalam pandangan Islam uang adalah flow
concept, karenanya harus selalu berputar dalam perekonomian, sebab semakin cepat
uang itu dalam perekonomian, akan semakin tinggi tingkat pendapatan masyarakat
dananya di bank, tanpa adanya keyakinan bahwa dana itu dapat diinvestasikan secara
aman dan menguntungkan serta dapat dikembalikan ketika dana itu sewaktu-waktu
1
. Muhammad Firdaus, dkk, Sistem Keuangan dan Investasi Syariah, Jakarta : Renaisan, 2005, Hal. 24.
2
Amir Machmud dan Rukmana, Bank Syariah, Jakarta : Erlangga, 2010, Hal. 32
Page | 3
ditarik oleh nasabah, atau dana tersebut telah jatuh tempo. Di samping itu manajemen
Tanpa adanya fasilitas Pasar Uang, bank konvensional pun akan menghadapi
masalah yang sama, mengingat pada umunya perbankan sulit menghindari posisi
keuangan yang tidak stabil. Untuk memanfaatkan dana yang sementara tidak
berjalan/berputar itu, bank harus dapat melakukan investasi jangka pendek di Pasar
Uang dan sebaliknya, untuk memenuhi kebutuhan dana bagi likuiditas jangka pendek,
karena ketidak stabilan, bank juga harus dapat memperolehnya di pasar uang.
dari aktiva atau pasiva yang berbasis bunga. Karena bunga dalam prinsip
konvensional adalah riba dalam prinsip syariah. Dan prinsip riba yang diterapkan
aktiva jangka pendek, yang terkait dengan perdagangan, dan berlawanan dengan
(profitability) dan kelangsungan usaha (viability) jangka panjang. Cepat atau lambat
mereka akan dapat keluar dari masalah ini, tergantung pada kecepatan, keagresifan
tercapainya fungsi intermediasi dua arah bagi Perbankan Islam. Mereka harus
Page | 4
mana portofolio yang dihasilkan oleh Perbankan Islam dapat dipasarkan di pasar
memanfaatkan Pasar Uang yang ada. Kalaupun ada saham sebagai surat tanda
penyertaan modal yang berbasis bagi hasil, masih diperlukan penelitian apakah
objek penyertaan tersebut terbebas dari kegiatan yang tidak disetujui oleh Islam.
Dengan kata lain, harus ada kepastian bahwa emiten tidak menyelenggarakan
unsur riba, maisir dan gharar. Untuk menciptakan Pasar Uang yang bermanfaat
bagi Perbankan Islam harus diciptakan instrumen Pasar Uang berbasis Syariah.
Dengan aktifnya instrumen Pasar Uang berbasis Syariah maka Perbankan Islam
panjang.
membuka partisipasi lebih besar seluruh pelaku pasar, tidak terkecuali non
baik riba nasiah, yaitu riba pada pinjam meminjam uang (qard), maupun riba fadl,
3
Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Syariah, Jakarta : Pustaka Alvabet, 2006, hal. 176
Page | 5
yaitu riba dalam perdagangan. Pinjam meminjam uang untuk memperoleh
dengan bekerja atau melakukan kegiatan perniagaan yang tidak dilarang oleh
oleh Syariah Islam tersebut, maka piranti keuangan yang diciptakan harus
didukung oleh aktiva, proyek aktiva atau transaksi jual beli yang melatar
capital) dengan hak mengelola, mengawasi dan hak suara dalam pengambilan
(partisipation share), yang mewakili modal kerja (variable capital) dengan hak
atas modal dan keuntungan dari modal tersebut, tapi tanpa adanya voting right.
a. Fatwa ulama pada simposium yang disponsori Dallah al Baraka Group pada
berada di tangan pemilik nama dagang (owner of trade name) yang telah
terdaftar secara legal. Pembeli hanya mempunyai hak atas bagian modal dan
keuntungan tunai atas modal tersebut, tanpa hak pengawasan atas manajemen
atau pembagian aset kecuali untuk menjual bagian saham yang mewakili
kepentingannya.
Page | 6
b. Lokakarya ulama tentang Reksadana Syariah, Peluang dan Tantangannya di
apabila ia yakin bahwa instrumen tersebut dapat dicairkan setiap saat tanpa
mengurangi pendapatan efektif dari investasinya. Oleh karena itu setiap instrumen
d) Sederhana (simple)
e) Fleksibel
batas yang diperkenankan oleh Syariah, diperlukan adanya suatu special purpose
Tahap ini disebut transaction making yang didukung oleh Initial Investor.
Page | 7
c) Menyediakan layanan kepada nasabah dengan mendirikan lembaga
Konsep ini dapat diterapkan secara lebih luas dengan pendayagunaan sumber-
sumber dari lembaga-lembaga lain dan para nasabah dari perbankan Islam
b) Para penabung kecil dan para investor penghasilan rendah dapat memperoleh
baik.
pasar.
kebijakan dan prosedur Pasar Uang, terutama dalam hal jaminan pembelian
kembali bagi para investor. Oleh karena itu lembaga marketing yang berkualitas
juga diperlukan. Kalau semua kebutuhan tersebut dapat dipenuhi maka akan
Page | 8
3. Peran Company
Sudah kita ketahui bahwa semua lembaga keuangan berusaha memobilisasi dana
Salah satu kelemahan dari perilaku ini adalah adanya dana-dana menganggur atau
meragukan. Untuk menghindari hal itu maka diperlukan inisiatif dari pembuat
melakukan usaha lebih lanjut. Proyek itu akan dibeli oleh atau ditawarkan
kepada initial investor dari bagian saham yang telah ditanam untuk
yang wajar, tanpa resiko yang berarti, dan tetap sesuai dengan syariat. Dengan
jalan demikain kesempatan baik dapat diserap dari deposito jangka pendek
tersebut.
Page | 9
mereka butuhkan, tanpa mempengaruhi pendapatan efektif yang mereka
2) Program penebusan
dana berdasarkan prinsip syariah, Bank Indonesia telah menetapkan ketentuan tentang
pasar uang antarbank berdasarkan prinsip syariah dalam suatu Peraturan Bank
Indonesia.
investasi jangka pendek dalam rupiah antarpeserta pasar dengan tidak menggunakan
sistem bunga dan akad-akad yang di anjurkan yaitu mudharabah, musyarakah, qard,
wadiah, maupun sharf, dan kepemilikan atas instrumen pasar hanya dapat di pindah
sehingga Bank Syariah tidak melakukan penanaman dana pada Bank Konvensional
untuk menghindari pemanfaatan dana yang akan menghasilkan suku bunga, namun
tidak tertutup kemungkinan bagi Bank Konvensional untuk melakukan investasi pada
Bank Syariah. Oleh karena itu peserta PUAS terdiri atas Bank Syariah dan Bank
4
Ibid, hal. 177 - 182
5
Amir Machmud dan Rukmana, Bank Syariah, Jakarta : Erlangga, 2010, Hal. 34
Page | 10
atau pengelolaan dana. Sedangkan Bank Konvensional hanya dapat melakukan
penanaman dana.6
1. Landasan Syariah
a. Kaidah fikih : Al-ashlu fil asyya wal muamalat al-ibadah illa an yadullad dalil
sampai ada dalil yang mengharamkannya. Kaidah ini dapat dijadikan rujukan
muqaradhah, wa khalthul burr bisysyair lil bait la lil bai (HR. Ibnu Majah)
yang artinya tiga hal yang didalamnya terdapat keberkatan, jual beli yang
tepung untuk keperluan rumah tangga bukan untuk dijual. Hadits ini dapat
dijadikan rujukan bagi bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip
prinsip mudharabah.
yashtari milka ghairihi, yang artinya jika salah seorang dari yang bermintra
membeli hak milik orang lain. Kaidah ini dapat dijadikan rujukan
6
Ibid, hal. 182
Page | 11
d. Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 275 : Wa ahallallahu baia wa harramar riba,
yang artinya Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Ayat ini
menjadi rujukan bagi bank syariah untuk melakukan jual beli aset yang diwakili
oleh sertifikat IMA. Sebagai sarana terlaksananya jual beli sertifikat IMA maka
diperlukan pasar yang antarbank berdasarkan prinsip syariah. Pasar uang dalam
ketentuan ini menggunakan prinsip jual beli aset, yang tidak sama dengan prinsip
e. Kaidah Fikih : Tasharruful imam alar raiyyah manuth bil maslahah, yang
artinya tindakan pemegang otoritas harus mengikuti maslahat yang berlaku dan
kaidah fikih Darul mafsadah muqaddam ala jalbil maslahah, yang artinya
kemaslahatan. Oleh karena itu Bank Indonesia sebagai otoritas moneter memiliki
kewenangan untuk membatasi jual beli Sertifikat IMA hanya satu kali pasar
Piranti yang digunakan dalam Pasar Uang Antarbank Syariah (PUAS) adalah :
Peserta PUAS adalah bank-bank yang menerbitkan Sertifikat IMA dan bank-
7
Muhammad, Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, 2011, hal.391
8
Muhammad Firdaus, dkk, Sistem Keuangan dan Investasi Syariah, Jakarta : Renaisan, 2005, Hal. 25
Page | 12
Bank Penerbit Sertifikat Ima, yaitu :
a. Kantor Pusat Bank Syariah, yaitu bank yang seluruh kegiatan usahanya
b. Unit Usaha Syariah (UUS), yaitu kantor pusat dari kantor-kantor cabang syariah
dari bank umum yang kantor pusatnya melakukan kegiatan usaha secara
konvensional.
a. Kantor Pusat Bank Syariah, yaitu bank yang seluruh kegiatan usahanya
b. Unit Usaha Syariah (UUS), yaitu kantor pusat dari kantor-kantor cabang syariah
dari bank umum yang kantor pusatnya melakukan kegiatan usaha secara
konvensional.
c. Kantor Pusat Bank Umum yang melakukan kegiatan usaha secara konvensional.9
a. Lembar kerja asli diserahkan kepada pihak bank penanam dana sertifikat IMA
b. Lembar kedua digunakan oleh bank penanam dana sebagai lampiran pada nota
kredit, bilyet giro Bank Indonesia atau transfer dana secara elektronis.
Bank penanam dana pada Sertifikat IMA melakukan pembayaran kepada bank
penerbit dengan menggunakan nota kredit melalui kliring,bilyet giro Bank Indonesia
9
Muhammad, Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, 2011, hal.392
Page | 13
Pemindahtanganan Sertifikat IMA hanya dapat dilakukan oleh pihak bank
penanam dana pertama, sedangkan bank penanam dana kedua tidak diperkenankan
Agar bank penerbit Sertifikat IMA dapat melakukan pembayaran kepada bank yang
Pada saat Sertifikat IMA jatuh tenpo, penyelesaian transaksi dilakukan oleh
terakhir sebesar nilai nominal investasi, sedangkan imbalan dibayar pada awal
melalui kliring. Bilyet giro Bank Indonesia atau transfer dana secara elektronis.10
5. Perhitungan Imbalan
Besarnya imbalan Sertifikat IMA yang dibayarkan pada awal bulan dihitung atas
dasar tingkat realisasi imbalan deposito investasi mudharabah pada bank penerbit
AX = P x R x t / 360 x k
Keterangan :
10
Ibid, hal. 393
Page | 14
P : nilai nominal investasi
1. Peluang
baik dan booming serta dapat diterima dengan baik oleh seluruh lapisan
masyarakat.
2. Tantangan
11
Ibid, hal.393 - 394
Page | 15
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
mendapatkan sejumlah dana dalam jangka pendek atau sifatnya harus segera dipenuhi dengan
sistem syariah. Oleh karena itu pasar uang syariah tidak bisa mengambil bagian dari aktiva
Dalam rangka menyediakan sarana untuk penanaman dana atau pengelolaan dana
berdasarkan prinsip syariah, Bank Indonesia telah menetapkan ketentuan tentang pasar uang
Pasar Uang Antarbank Berdasarkan Prinsip Syariah (PUAS) adalah kegiatan investasi
jangka pendek dalam rupiah antarpeserta pasar berdasarkan akakd-akad yang dianjurkan
yaitu mudharabah, musyarakah, qardh, wadiah dan sharf, dan kepemilikan atas instrumen
pasar hanya dapat dipindahtangankan satu kali saja. Namun, dalam realitanya akad-akad yang
sering digunakan adalah mudharabah dan wadiah. Sementara itu akad-akad seperti qardh dan
sharf jarang digunakan. Hal ini terjadi karena pada instrumen bank syariah yang disediakan
dalam pasar uang ini berupa IMA , SPBU Mudharabah, dan SWBI.
Page | 16
DAFTAR PUSTAKA
Arifin Zainul, Dasar-dasar manajemen bank syariah, Jakarta : Pustaka Alvabet, 2005.
YKPN, 2011.
Firdaus Muhammad, dkk, Sistem Keuangan dan Investasi Syariah, Jakarta : Renaisan, 2005
Page | 17