Disusun Oleh:
Kelompok 8
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt., yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul Pemikiran Ekonomi Islam
Masa Kemapanan I ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat dan safnh,j,lam tidak
pernah lupa kita sampaikan kepada Nabi kita, Nabi Besar Muhammad SAW., yang telah
membawa umat manusia dari alam kebodohan kepada alam yang berilmu pengetahuan
seperti sekarang ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu
dalam penulisan makalah ini, sehingga makalah ini terselesaikan dengan baik.
Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik
dari segi isi maupun dari segi kebahasaannya. Oleh karena itu, penulis menerima
masukan dan saran dari semua pembaca demi penyempurnaan makalah ini di masa akan
datang. Akhirnya, penulis mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi semua
pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Sejarah ekonomi Islam bersumber dari Al-Qur'an dan Sunnah. AlQur'an sebagai
Firman Allah diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. dan Sunnah sebagai
pengamalan dan penjelasan praktis yang mengandung sejumlah ajaran dan prinsip-
prinsip ekonomi yang berlaku untuk berbagai kondisi. Pemikiran adalah produk dari ide
atau pikiran manusia, sedangkan ajaran Al-Qur'an dan kenabian merupakan wujud
penjelasan ilahi. Oleh karena itu, interpretasi manusia, kesimpulan, dan penerapan
mereka dalam berbagai perubahan zaman, ruang, dan kondisi membentuk tubuh
pemikiran ekonomi (the body of economic thought) dari orang-orang Islam. Para
cendekiawan Muslim menerima ajaran-ajaran ekonomi Al-Qur'an dan Sunnah sebagai
dasar dan titik awal. Kemudian, mereka menggunakan argumentasi tertentu dan
menerapkan prinsip-prinsip dasar yang berasal dari sumber-sumber Islam untuk
memecahkan masalah yang muncul dalam kondisi yang berubah secara historis dan
ekonomi. Mereka tidak pernah ragu-ragu untuk mengambil manfaat dari pengalaman
negara-negara lain. Lebih kurang proses ini terus berlanjut sepanjang sejarah Islam.
Untuk itu, pada penyusunan makalah ini, penulis akan menjabarkan terkait pemikiran
ekonomi islam dari masa kemapanan dan tokoh- tokohnya yaitu, Al-
Ghazali,Nasiruddin Al-Thusi, dan Ibn Taimiyah sehingga dapat diketahui bagaimana
pemikiran dari ketiga tokoh tersebut. Mengenai isi materi pembahasannya, di sini
penulis akan menjabarkan mengenai biografi serta karya-karya dari Al- Ghazali,
Nasiruddin Al-Thusi, dan Ibn Taimiyah.
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah makalah ini
adalah sebagai berikut ini.
1. Bagaimanakah pemikiran ekonomi Islam masa kemapanan?
2. Bagaimanakah pemikiran ekonomi Islam Al- Ghazali?
3. Bagaimanakah pemikiran ekonomi Islam Nasiruddin Al- Thusi?
4. Bagaimanakah Pemikiran ekonomi Islam Ibn Taimiyah?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut ini.
1. Untuk mengetahui ekonomi Islam masa kemapanan.
2. Untuk mengetahui pemikiran ekonomi Islam Al-Ghazali
3. Untuk mengetahui pemikiran ekonomi Islam Nasiruddin Al- Thusi.
4. Untuk mengetahui pemikiran ekonomi Islam Ibn Taimiyah
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
diangkat menjadi guru di madrasah Nizhamiyah.1 Pekerjaan ini dilaksanakan dengan
sangat berhasil, sehingga para ilmuan pada masanya itu menjadikannya sebagai referensi
utama.
Pada tahun 488 H (1050 M), atas desakan penguasa pada masa itu, yaitu Wazir
Fakhr Al-Mulk, al-Ghazali kembali mengajar di madrasah Nizhamiyah di Naisabur.
2
Akan tetapi, pekerjaanya itu hanya berlangsung selama dua tahun. Ia kembali lagi ke
kota Tus untuk mendirikan sebuah madrasah bagi para Fuqaha dan Mutashawwifin. Al-
Ghazali memilih kota ini sebagai tempat menghabiskan waktu dan energinya untuk
menyebarkan ilmu pengetahuan, hingga meninggal dunia pada 14 Jumadil Akhir H
(Desember 1111 M)3
1
1 Ahmad, dan Syahri, Referensi Ekonomi Syariah (Bandung:PT. Remaja Rosdakarya, 2006)
hlm 1
2
Iqtishoduna Vol. 8 No. 2 Oktober 2016
3
Adiwarman A, Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam (Jakarta:PT.RajaGrafindo Persada,
2006) hlm.314-316
4
Lukman, Hakim, Prinsip-prinsip Ekonomi Islam (Surakarta:PT.Gelora Aksara Pratama, 2012),
35
7
Qawa’id Al-‘Aqaid, alMushtasfamin ‘Ilm al-Ushul, Mizan al-‘Amal, Misykat al-Anwar,
Kimia alSa’adah, al-Wajiz, Syifa al-Ghalil, dan al-Tibr al-Masbuk fi Nasihat al-Muluk5
5
Adiwarman A, Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Op.Cit,. 316
8
c. Barter dan Evolusi barang, yang meliputi;
1) Problema Barter dan kebutuhan terhadap uang
2) Uang yang tidak bermanfaat dan penimbunan bertentangan dengan
hukum illahi.
3) Pemalsuan dan penurunan nilai uang
4) Larangan Riba‟
Sejak usia belia, Tusi sudah mendapatkan pendidikan agama dari ayahnya.
Selanjutnya At-Tussi mempelajari fiqih, ushul, hikmah dan kalam, dari Mahdar
Fariduddin Damad. Beliau mempelajari matematika dari Muhammad Hasib di Nishapur.
Beliau kemudian pergi ke Baghdad untuk mempelajari ilmu pengobatan dan filsafat
kepada Qutbuddin. Selanjutnya beliau memperdalam matematika kepada Kamaluddin bin
Yunus dan memperdalam fiqih serta ushul kepada Salim bin Bardan. 7
Ketika menginjak usia muda, kondisi keamanan kian tak menentu. Pasukan
Mongol dibawah pimpinan Jengis Khan yang brutal bergerak cepat dari Cina ke wilayah
barat. Sebelum tentara Mongol menghancurkan kota kelahirannya, beliau sudah
mempelajari dan menguasai beragam ilmu pengetahuan. Karena keahliannya, akhirnya ia
6
Dedi Suryadi, Pengantar Filsafat Islam, [Bandung, Pustaka Setia,2009],hlm.246
7
M.M.Syarif, Para Filosof Muslim, [Bandung, Penerbit Mizan, 1993], hlm. 235
9
direkrut penguasa dinasti Nizari Ismailiyah. Selama mengabdi, ia mengisi waktunya
dengan menulis beragam karya penting tentang logika, filsafat, matematika serta
astronomi.
Nasiruddin meningal dunia pada tahun 672 H / 1274 M dikota Baghdad, yang
pada saat itu dibawah pemerintahan Abaqa. 8
8
Abu Ahmadi,dkk,Ibid,hlm.232
9
Buku ini terdiri dari atas empat bab ( I ) pengantar geometrik dan sinematika dengan diskusi-
diskusi tentang saat berhenti, gerak-gerik sederhan, dan kompleks. ( II ) pengertian-pengertian
astronomikal secara umum, perubahan sekular pembiasan ekliptik. Sebagian bab ini
diterjemahkan oleh Carr De Vaux penuh dengan kritikyang tajam atas Almagest karya Ptolemy.
Kritikan ini merupakan pembuka jalan bagi Copernicus, terutama pembiasan-pembiasan pada
bulan dan gerakan dalam ruangan planet-planet.( III ) bumi dan pengaruh benda-benda
10
Nasiruddin Thusi mampu memodifikasi model semesta, yaitu apisiklus
Ptolomeus dengan prinsipprinsip mekanika untuk menjaga keseragaman rotasi benda-
benda langit Khajah Nashir menulis kitab lebih dari 180 kitab dan risalah ilmiah dalam
berbagai tema. Karya-karya terpentingnya antara lain adalah: Asas alIqtibas, Tajrid al-
I'tiqad, Syarah Isyarat, Akhlak Nashiri, Akhlak Mukhtasyami dan Aghaz wa Anjam. 10
angkasa atasnya, termaksuk di dalamnya tentang laut, angin, pasang surut, serta bagaimana hal
ini terjadi. ( IV ) besar dan jarak antar planet.
10
Pemikiran Ekonomi Al- Maqrizi Dan Nasiruddin Thusi. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam,
Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya. Makalah
11
http:gavouer.wordpress.com,pemikiran ekonomi islam klasik, diakses pada tanggal 27 April
2013
12
Ibid
11
Elemen pertama adalah bidang ekonomi politik, khususnya ketrampilan.
Kebutuhan hidup manusia disediakan oleh ‘pengaturan teknik (tadbir al-shna’i) seperti
penanaman bibit, panen, membersihkan, menumbuk dan memasak’. Menurutnya, untuk
alasan ini Kebijaksanaan Tuhan meniscayakan perbedaan hasrat dan pendapat manusia,
sehingga setiap manusia menghasratkan pekerjaan yang berbeda-beda, ada yang
menginginkan pekerjaan mulia, ada yang hina, dan kenyataanya keduaduanya sama-sama
merasa gembira dan puas.
Kemudian yang menarik disini ketika Tusi berpendapat bahwa ketrampilan ini
sangat bergantung pada uang. Menurutnya “uang” merupakan sebuah “instrumen
keadilan”. Uang adalah hukum yang lebih rendah, mediator yang adil antara manusia
dalam berhubungan ekonomi, bahkan dapat dikatakan juga bahwa uang adalah
merupakan “keadilan yang diam”. Selain uang, ketrampilan pun bergantung pada
oraganisasi sosial. Menurutnya, karena manusia harus bekerja sama, maka spesies
manusia pada hakikatnya membutuhkan perpaduan, yakni terbentuknya kehidupan sipil
atau tamaddun. Karena itu manusia pada dasarnya adalah penduduk kota atau warga
Negara.
Elemen terakhir yang mungkin paling unik adalah penjelasannya tentang asosiasi
manusia dengan “cinta”, yang menurutnya memainkan peran lebih sentral dari pada teori
sosial Islam lainnya. “Cinta” melahirkan kehidupan yang beradap (tamadun) dan
persatuan sosial. Baginya cinta merupakan “penghubung semua masyarakat”. Cinta
13
Thusi Akhlaqi Nasiri, hlm. 190
12
mengalir dari fitrah manusia itu sendiri (Mungkin ini dambil dari gagasan neo-Platonis).
Menurutnya semakin kita tersucikan, semakin kita menjadi subtansi-subtansi sederhana
yang mengetahui bahwa “tidak ada perbedaan antara memaknai atau mengabaikan sifat
fisik” dan bahkan mencapai “kesatuan batin” melalui cinta satu sama lain. Sebagai
contoh, At-Tussi memandang umat Islam terdiri atas asosiasi tunggal, sebagaimana
pengertian Aristoteles. Sikap saling membantu dan mencintai serta kerja sama
membimbing manusia untuk mencapai kesempurnaan. Hal ini secara tidak langsung
melahirkan kemanuggalan semua orang pada ‘manusia sempurna’, sebagaimana
diajarkan dalam doktrin Syiah Ismailiyah.
Pada umurnya yang ke-17, Ibnu Taimiyah sudah siap mengajar dan berfatwa,
terutama dalam bidang ilmu tafsir, ilmu ushul, dan semua ilmuilmu lain, baik pokok-
pokoknya maupun cabang-cabangnya.
Ibnu Taimiyah banyak dikecam oleh ulama Syiah dan menyebutnya sebagai orang
yang tidak suka terhadap ahlul bayt (keturunan Rasul dari Fatimah RA dan Ali bin Abi
13
Thalib RA). Ia juga banyak dikecam oleh para ulama wahabi dengan menganggapnya
sebagai seorang ulama yang merusak akidah Islam.
Ia wafat di dalam penjara Qal'ah Dimasyqy pada 20 Dzulhijah 728 H (1328 M),
dan disaksikan salah seorang muridnya, Ibnu al-Qayyim. Bersama Najamuddin At-Tufi,
mereka dijuluki sebagai trio pemikir bebas. Ibnu Taimiyah berada di dalam penjara
selama 27 bulan (dua tahun tiga bulan) lebih beberapa hari.
14
Fasiha. 2017. Pemikiran Ekonomi Ibnu Taimiyah. Journal of Islamic Economic Law, (2), 2.
15
Adiwarman Azwar Karim, Ekonomi Mikro Islami,….hlm 142-143
14
Al-Maslul fi Bayan Wajibat AlUmmah Nahwa Al-Rasul, al-Jawab Al-Sahih li Man
Baddala Din Al-Masih dan sejumlah buku lain di bidang fiqih. Ibnu Taimiyah meninggal
dunia di Damaskus tahun 728 H dan dikebumikan di pemakaman kaum sufi
a. Kompensasi yang setara (‘iwad al-mitsl) diukur dan ditaksir oleh halhal
yang setara dan itulah esensi dari keadilan (nafs al-‘adl);
16
Fasiha. 2017. Pemikiran Ekonomi Ibnu Taimiyah. Journal of Islamic Economic Law, (2), 2.
15
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
Kami selaku pemakalah mohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat dalam
makalah ini, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman semua
agar makalah ini dapat dibuat dengan lebih baik lagi.
16
DAFTAR PUSTAKA
Adiwarman A. Karim. 2006. Sejarah Pemikiran Islam. Jawa Barat: PT Raja Grafindo Persada
Adiwarman, A. Karim. 2013. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam : Jawa Barat: PT Raja Grafindo
Persada
Fasiha. 2017. Pemikiran Ekonomi Ibnu Taimiyah. Journal of Islamic Economic Law. vol 2, no 2
Moafi, M. 2016. Pemikiran Imam Al-Ghazali Tentang Pemikiran Islam Dalam Kitab Ihya’
Ulmuddin. vol 2, no 76-93
Maulani, F.. Ramadani, R. 2019. Pemikiran Ekonomi Al- Maqrizi Dan Nasiruddin Thusi :
Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Makalah
Ulum Fahrur. 2013. Analisis Pemikiran Tokoh dari Masa Rasulullah SAW Hingga Masa
Kontemporer: Sejarah Ekonomi Pemikiran Islam. Makalah
17