Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktik Profesi
Disusun Oleh:
M ARDI ALAMSYAH ( 1930504065 )
Dosen Pengampu:
HASRIL ATIEQ POHAN, M.M
I
LAPORAN PRAKTIK PROFESI MAHASISWA (PPM)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN RADEN FATAH PALEMBANG
Alamat: Jl. Prof. K.H Zainal Abidin Fikri, KM 3,5. Telepon (0711) 35376, Palembang 30126
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui,
Dosen Pembimbing Lapangan Pembimbing Lapangan
Mengetahu,
Kaprodi Manajemen Dakwah
II
III
IV
KATA PENGANTAR
Dalam menyelesaikan laporan Praktik Profesi Mahasiswa ini, penulis tidak
lepas dari bimbingan, bantuan serta pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu saya sebagai penulis mengucapkan rasa hormat dan terimakasih kepada :
1. Allah swt atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberikan
kelancaran dalam menyelesaikan kegiatan magang serta laporan magang ini.
2. Orang tua saya, kepada Ayah dan Ibu saya yang selalu mendoakan dan
mendukung kegiatan kuliah saya sehingga sampai pada titik ini.
3. Bapak Dr. Ahmad Syarifudin, S.Ag., MA sebagai Dekan Fakultas Dakwah dan
Komunikasi Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang.
4. Bapak Candra Darmawan, M.Hum sebagai Ketua Prodi Manajemen Dakwah
Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Raden Fatah
Palembang.
5. Bapak HASRIL ATIEQ POHAN, M.M sebagai Dosen Pembimbing selama
sayamenjalani magang.
6. Bapak Dr. Deni Priansyah. S.Ag.,M.Pd.I sebagai kepala kantor kementrian
agama kota Palembang.
7. Bapak Drs. H. Hermasyah. SE,MM sebagai kasi PD PONTREN.
8. Ibu EMI KARTIKA S.AP selaku pembimbing lapangan selama melakukan
praktik profesi di kantor kementrian agama kota palembang yang telah banyak
membantu dengan memberikan bimbingan yang sangat bermanfaat bagi
penulis sehingga dapat menemukan judul untuk laporan PPM penulis.
9. Seluru teman-teman kelompok magang saya yang berada di kemeterian agama
kota Palembang.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari ketagori sempurna,
walaupun penulis telah berusaha untuk melakukan yang terbaik. Dengan penuh
kerendahan hati, penulis membuka diri untuk menerima saran dan kritik demi perbaikan
makalah ini serta sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya nanti.
Atas segala bantuan dan bimbingan serta kerjasama yang baik yang telah diberikan
selama melaksanakan praktik kerja lapangan, maka penulis ucapkan terimakasih dan
hanya memanjatkan doa semoga kebaikan tersebut dibalas dengan pahala yang berlipat
ganda dan merupakan suatu amalan kebaikan disisi Allah SWT. Disini saya juga
menyadari bahwa dalam penulisan laporan Praktik Profesi Mahasiswa ini masih terdapat
V
kekurangan-kekurangan, maka dengan segala kerendahan hati penulis menerika kritik
dan saran yang membangun dari semua pihak. Akhir kata saya berharap agar upaya ini
dapat mencapai maksud yang diinginkan dan dapat menjadi tulisan yang berguna bagi
semua pihak.
M ARDI ALAMSYAH
NIM. 19304504065
VI
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... I
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ II
LEMBAR PENILAIAN ................................................................................. III
KATA PENGANTAR .................................................................................... V
DAFTAR ISI ................................................................................................... VII
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan Rumusan Masalah .................................................................... 2
D. Maksud dan Tujuan .............................................................................. 2
E. Kegunaan PPM .................................................................................... 3
F. Tempat Pelaksanaan PPM ................................................................... 4
G. Jadwal Waktu Pelaksaan PPM ............................................................. 5
H. Sistematika Laporan ............................................................................. 5
BAB II PROFIL INSTANSI DAN AKTIVITAS PPM
A. Profil dan Sejarah Kementerian Agama Kota Palembang ................... 6
B. Logo Kementerian Agama Kota Palembang........................................ 7
C. Struktur Organisasi Kemeterian gama Kota Palembang ...................... 9
D. Tugas Dan Fungsi Kemeterian Agama Kota Palembang ..................... 14
E. Visi Dan Misi Kemeterian Agama Kota Palembang ........................... 15
F. Tujuan dan Sasaran Kementerian Agama Kota Palembang ................ 15
G. Aktivitas PPM ...................................................................................... 16
BAB III PEMBAHASAN
A. Profil PD PONTREN ........................................................................... 20
B. Sejarah PD PONTREN ........................................................................ 21
C. Tugas dan Fungsi PD PONTREN ........................................................ 24
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 26
B. Saran ..................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 27
LAMPIRAN .................................................................................................... 28
VII
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
khususnya dalam dunia pendidikan dalam lingkup universitas adalah dengan
melalui Program Praktik Profesi. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2014 Tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi Pasal 5 ayat 4 bahwa pengalaman kerja mahasiswa
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dan ayat (3) berupa pengalaman dalam
kegiatan di bidang tertentu pada jangka waktu tertentu, berbentuk pelatihan
kerja, kerja praktik, praktik pengalaman lapangan atau bentuk kegiatan Iain
yang sejenis.
Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa Praktik Profesi
Mahasiswa memberikan pengalaman kerja langsung kepada mahasiswa dalam
rangka menanamkan iklim kerja yang positif dan berornentasi pada mutu proses
dan hasil kerja Sehingga mahasiswa dapat dibekali oleh semangat dan etos kerja
yang tinggi untuk memasuki dunia kerja dalam menghadapi tuntutan pasar kerja
global.
Sebagai mahasiswa, saya pun diwajibkan untuk mengikuti program Praktik
Profesi Mahasiswa. Saat ini saya memperoleh kesempatan untuk melaksanakan
kegiatan tersebut disalah satu instansi, yaitu kantor Kementerian Agama Kota
Palembang yang berlokasi di JI Jenderal Ahmad Yanı 14 Ulu Kec Seberang Ulu
Dua kota Palembang Di sana saya ditempatkan di Seksi PD PONTREN yang
menjadi pusat transmisi seluruh data dan informasi Mengenai Pendidikan
Diniyah dan Pondok Pesantren. Selain itu, dikarenakan lokasınya yang cukup
strategis membuat saya tertarik dan memutuskan untuk melakukan Praktik
Profesi di Kantor Kementerian Agama Kota Palembang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pendidikan diniyah?
2. Apa tugas dan fungsi Seksi PD PONTREN?
3. Bagaimana konsep Manajemen Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren?
1
4. Bagaimana Manajemen dakwah yang ada di Kemenag kota Palembang?
2
E. Kegunaan PPM
Diadakannya Praktik Profesi Mahasiswa (PPM) memiliki berbagai
kegunaan atau manfaat bagi berbagai pihak, adapun beberapa kegunaan
tersebut antara lain :
1. Bagi Mahasiswa
Berikut ini kegunaan dari praktik profesi bagi mahasiswa, sebagai berikut :
a. Dapat memenuhi persyaratan lulus dari mata kuliah Praktek profesi.
b. Mendapat pengalaman tentang bagaimana dunia kerja yang sesungguhnya,
sehingga mahasiswa nantinya akan memiliki kemampuan dan
profesionalisme yang tinggi dalam dunia kerja.
c. Menumbuhkan inisiatif untuk meminta pekerjaan ketika belum menerima
pekerjaan.
d. Menumbuhkan kerjasama ynag baik dalam bekerja.
e. Meningkatkan kedisiplinan, Etos kerja, Etika dan Moral dalam bekerja dan
ketika sedang berhadapan dengan orang-orang yang di anggap lebih tinggi
maupun sesama rekan.
f. Melatih diri agar lebih kratif dalam mencari informasi ketika akan
melakukan pekerjaan dengan baik.
g. Meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap tugas/pekerjaan yang di
berikan.
h. Lebih mengetahui bagaimana cara kerja yang lebih baik dan siap masuk
kedunia kerja.
i. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.
2. Bagi Fakultas
Berikut ini kegunaan dari praktik profesi bagi fakultas, yakni sebagai
berikut :
a. Meningkatkan kualitas hubungan antara kedua belah pihak antara kampus
Uin Raden Fatah Palembang dan Kementerian Agama Kota Palembang.
b. Untuk meningkatkan keterkaitan dan kesesuaian antara substansi
akademik yang disampaikan pada mahasiswa agar kemudian hari terpakai
ilmu dan keahliannya dan bahkan dicari oleh perusahaan atau instasi.
3
c. Lewat laporan praktek profesi ini dapat menjadi salah satu kegiatan audit
internal tentang kualitas pengajaran maupun eksternal tentang cara
pandang dan perlakuan instansi atau perusahaan terhadap calon tenaga
kerja.
d. Universitas akan secara langsung dikenal didunia kerja.
e. Dapat menciptakan SDM yang berkualitas yang memiliki kemampuan,
keahlian, dan keterampilan dalam dunia kerja.
f. Menggali potensi yang ada pada mahasiswa untuk mempraktikkan ilmu
yang telah diperolehnya kedalam dunia nyata.
3. Bagi Kementerian Agama Kota Palembang
Berikut ini kegunaan dari praktik profesi bagi instatansi pemerintahan yaitu
sebagai berikut :
a. Menjalin hubungan yang teratur, dan dinamis antara Kemenag Kota
Palembang dan Universitas UIN Raden Fatah Palembang,
b. Membantu meringkan kegiatan operasional instansi dalam melaksanakan
pekerjaan.
c. Realisasi dan adanya misi sebagai fungsi dan tanggung jawab sosial
kelembagaan.
4
H. Sistematika Laporan
Sebagai gambaran mengenai laporan ini, penulis telah menyusun laporan
dalam empat bab. Adapun sistematika penulisan ini sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini, penulis menguraikan dan menjelaskan mengenai latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, waktu dan
tempat pelaksanaan dan sistematika penulisan.
BAB II PROFIL INISIATIF DAN AKTIVITAS PPM
Dalam bab ini, penulis menguraikan dan menjelaskan mengenai Profil
Kementerian Agama Kota Palembang, sejarah berdirinya, visi dan misi,
struktur dan bagian-bagiannya serta aktivitas PPM yang dilakukan.
BAB III PEMBAHASAN
Dalam bab ini, penulis membahas mengenai bidang kerja dan
pelaksanaan kerja, kendala yang dihadapi, cara mengatasi kendala dan
analisis.
BAB IV PENUTUP
Dalam bab ini, penulis menguraikan dan menjelaskan tentang
kesimpulan dan saran dalam pembahasan diatas.
5
BAB II
PROFIL INSTANSI DAN AKTIVITAS PPM
6
Nomor 14 tahun 1964 Wilayah Sumatera Selatan dirubah dan di pecah menjadi
Provinsi Sumatera Selatan, Wilayahnya meliputi seluruh Karesidenan Lampung
dan Provinsi Bengkulu meliputi Wilayah Karisedenan Bengkulu. Oleh karena
itu Jawatan Agama Karesidenan di tiga Wilayah tersebut menjadi Jawatan
Agama Provinsi.
7
4. Kitab Suci bermakna sebagai pedoman hidup dan kehidupan yang serasi
antara kebahagiaan duniawi dan ukhrawi, materil dan spirituil dengan ridha
Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa.
5. Alas Kitab Suci bermakna bahwa pedoman hidup dan kehidupan harus
ditempatkan pada proporsi yang sebenarnya sesuai dengan potensi dinamis
dari Kitab Suci.
6. Kalimat "Ikhlas Beramal" bermakna bahwa Pegawai Kementerian Agama
dalam mengabdi kepada masyarakat dan Negara berlandaskan niat beribadah
dengan tulus dan ikhlas.
7. Perisai yang berbentuk segi lima sama sisi dimaksudkan bahwa kerukunan
hidup antar umat beragama RI yang berdasarkan Pancasila dilindungi
sepenuhnya sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945.
8. Kelengkapan makna lambang Kementerian Agama melukiskan motto :
Dengan Iman yang teguh dan hati yang suci serta menghayati dan
mengamalkan Pancasila yang merupakan tuntutan dan pegangan hidup dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara, pegawai Kementerian Agama
bertekad bahwa mengabdi kepada Negara adalah Ibadah.
8
C. Struktur Organisasi Kementerian Agama Kota Palembang
Kasi PENMAD
H. Untung Gutnir, S.Pd, M M
NIP. 196904011997031003
Kasi PD PONTREN
Drs. H. Hermansyah, SE, MM
NIP. 196601131969031001
Kasi PAIS
Hj. Dewi Pusdika Wati, Mpd, M. Si
NIP. 197410092003122003
Peny Buddha
Aris Cahyanto, S. Ag. M. Si
NIP. 19810525200312100
9
wilayah berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor
Wilayah Kementerian Agama.
Bagian tata usaha menyelenggarakan fungsi :
a. Koordinasi penyusunan rencana, evaluasi program dan aggaran serta
laporan.
b. Pelaksanaan urusan keuangan.
c. Penyusunan organisasi dan tata laksana.
d. Pengelolaan urusan kepegawaian.
e. Penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan hukum.
f. Pelaksanaan bimbingan kerukunan umat beragama.
g. Pelayanan informasi dan hubungan masyarakat.
h. Pelaksanaan urusan ketatausahaan, rumah tangga, perlengkapan, dam
pengelolaan barang milik/ kekayaan Negara pada Kantor Wilayah
Kementrian Agama.
2. Bidang Pendidikan Madrasah (PENMAD)
Bidang pendidikan madrasah mempunyai tugas melaksanakan pelayanan,
bimbingan, pembinaan dan pengelolaan system informasi dibidang
pendidikan madrasah berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh
Kepala Kantor wilayah Kementerian Agama.
Bidang PENMAD menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan dibidang
pendidikan madrasah.
b. Pelaksanaan pelayanan, bimbingan dan pembinaan dibidang kurikulum
dan evaluasi, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana,
pengembangan potensi siswa, kelembagaan, kerjasama, dan pengelolaan
system informasi pendidikan madrasah.
c. Evaluasi dan penyusunan laporan dibidang pendidikan madrasah.
3. Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (PAIS)
Bidang Pendidkan Agama dan Keagamaan Islam mempunyai tugas
melaksanakan pelayanan, bimbingan dan pembinaan serta pengelolaan
system informasi dibidang pendidikan agama dan keagamaan Islam
10
berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kantor Wilayah
Kementerian Agama.
Bidang PAIS menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan dibidang
pendidan Agama dan Keagamaan Islam.
b. Pelaksanaan pelayanan, bimbingan dan pembinaan dibidang Pendidikan
Agama Islam pada pendidikan anak usia dini, taman kanak-kanak,
pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan diniyah, pendidikan
Al-Quran dan pondok pesantren serta pengelolaan system informasi
pendidikan agama dan Keagamaan Islam.
c. Evaluasi dan penyusunan laporan dibidang pendidikan agama dan
Keagamaan Islam.
4. Bidang Penyelenggaraan Haji Dan Umroh
Penyelenggara Haji dan Umrah ini sebagai pelaksana sebagian tugas dari
fungsi Kantor Kementerian Agama Kota Palembang dalam merencanakan
dan melaksanakan pemberian pembinaan, pelayanan dan perlindungan
kepada masyarakat dibidang penyelenggara haji serta mengawasi,
mengevaluasi, dan melaporkan pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijakan
teknis kepala Kantor Kementerian Agama. Adapun kegiatan-kegiatan
Pengembangan Pegawainya yaitu :
a. Pelatihan Pembinaan Masyarakat dalam Penyelenggaraan Haji dan
Umrah.
b. Pelatihan dalam Melayani dan Menanggapi para calon jamaah Haji dan
Umrah.
5. Bidang Bimbingan Masyarakat Islam (BIMAS)
Bidang Bimbingan Masyarakat Islam (BIMAS) memiliki tugas sebagai
pelayanan dan bimbingan kepenghuluan, pembinaan Kantor Urusa Agama
(KUA) dan keluarga sakinah, pemberdayaan masjid, pembinaan syariah,
hisab dan rukyat, penerangan agama islam, dan pemberdayaan zakat maupun
pemberdayaan wakafnya. Sama seperti bidang yang diatas, Bimbingan
Masyarakat Islam (BIMAS) juga mengikuti berbagai pelaksanaan kegiatan
11
pelatihan yang telah ditentukan oleh Kantor Kementerian Agama, adapun
kegiatan pelatihan-pelatihannya :
a. Diklat Teknis Fungsional Pembentukan Jabatan Calon Penyuluh Agama
Agama.
b. Diklat Teknis Fungsional Pembentukan Jabatan Calon Penghulu.
c. Pelatihan Peningkatan Kualitas KUA.
6. Bidang Penyelenggara Syariah
Penyelenggara Syariah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 325
mempunyai tugas melakukan pelayanan, bimbingan teknis, pembinaan, serta
pengelolaan data dan informasi dibidang pembinaan syariah. Dalam
melaksanakan tugas tentu tidak dapat berjalan seperti di era sekarang jika
tidak dilakukan pengembangan pada pegawainya, maka pclatihan-pelatihan
ini bentuk upaya Kantor Kementerian Agama dalam pengembangan pegawai
di bidang Penyelenggara Syariah, sebagai berikut :
a. Diklat Teknis Substantif Penyuluh Agama Non PNS.
b. Sosialisasi Pelayanan Teknis untuk Penyelenggara Syariah.
7. Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD PONTREN)
Tugas melaksanakan pelayanan, bimbingan, pembinaan dan pengelolaan
sistem informasi bidang pendidikan diniyah dan pondok pesantren
berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Agama, Adapun Tugas dan Fungsi PD PONTREN :
a. Pelatihan Aplikasi Education Management Informasi (EMIS)
b. Pendaftaran dan Pelatihan serta Pembinaan terhadap Pondok Pesantren,
Madrasah Diniyah, Rumah Tahfis, TPA,TPQ dan Majelis Taqlim.
c. Mengeluarkan SK, Surat Tugas, dan Nomor Statistik terhadap Pondok
Pesantren, Madrasah Diniyah, Rumah Tahfis, TPA,TPQ dan Majelis
Ta’lim.
8. Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf (ZAWA)
Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat, dan Wakaf mempunyai tugas
melaksanakan pelayanan, bimbingan, pembinaan, dan pengelolaan system
informasi di bidang penerangan agama Islam, zakat, dan wakaf berdasarkan
kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian
12
Agama. Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat, dan Wakaf
menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan di bidang
penerangan agamalslam, zakat, dan wakaf,
b. Pelaksanaan pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang penerangan
dan penyuluhan agama Islam, kemitraan umat dan publikasi dakwah, hari
besar Islam, seni budaya Islam, musabaqah al-Quran dan al-Hadits, zakat,
dan wakaf, serta pengelolaan sistem informasi penerangan agama Islam,
zakat, dan wakaf.
c. Evaluasi dan penyusunan laporan di bidang penerangan agama Islam,
zakat, dan wakaf.
9. Pembimas Kristen Pembimbing Masyarakat Kristen
Mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, bimbingan,pembinaan, dan
pengelolaan sistem informasi di bidang bimbingan masyarakat Kristen
berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah
KementerianAgama.
10. Pembimas Katolik Pembimbing Masyarakat Katolik
mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, bimbingan, pembinaan, dan
pengelolaan sistem informasi di bidangbimbingan masyarakat Katolik
berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah
KementerianAgama.
11. Pembimas Hindu Pembimbing Masyarakat Hindu
mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, bimbingan,pembinaan, dan
pengelolaan sistem informasi di bidangbimbingan masyarakat Hindu
berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Agama.
12. Pembimas Buddha Pembimbing Masyarakat Buddha
mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, bimbingan, pembinaan , dan
pengelolaan sistem informasi di bidangbimbingan masyarakat Buddha
berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Agama Struktur Organisasi Garis Pada Kantor Kementrian
Agama Kota Palembang.
13
D. Tugas Dan Fungsi Kementerian Agama Kota Palembang
Berdasarkan Peraturan Menteri Agama (PMA) Republik Indonesia Nomor
13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian
Agama, maka kedudukan, tugas pokok dan fungsi Kementerian Agama Kota
adalah sebagai berikut :
1. Kedudukan :
Kantor Kementerian Agama Kota adalah Instansi Vertikal Kementerian
Agama yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Menteri Agama.
2. Tugas :
Kantor Kementerian Agama Kota Palembang mempunyai tugas
melaksanakan tugas dan fungsi Kementerian Agama dalam Kota berdasarkan
kebijakan Menteri Agama dan Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.
3. Fungsi :
Dalam melaksanakan tugas Kantor Kementerian Agama Kota Palembang
menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan dan penetapan visi, misi, dan kebijakan teknis di bidang
pelayanan dan bimbingan kehidupan beragama kepada masyarakat di Kota
Palembang;
b. Pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang haji dan umrah;
c. Pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang pendidikan madrasah,
pendidikan agama dan keagamaan;
d. Pembinaan kerukunan umat beragama;
e. Perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan administrasi dan
informasi;
f. Pengkoordinasian perencanaan, pengendalian, pengawasan, dan evaluasi
program, dan Pelaksanaan hubungan dengan pemerintah daerah, instansi
terkait dan
g. lembaga masyarakat dalam rangka pelaksanaan tugas kementerian di
provinsi.
14
E. Visi Dan Misi Kemeterian Agama Kota Palembang
1. Visi :
Terwujudnya masyarakat Sumatera Selatan yang taat beragama, maju,
sejahtera dan cerdas serta saling menghormati antar sesame pemeluk agama
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam wadah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Misi :
a. Meningkatkan kualitas bimbingan, pemahaman, pengalaman dan
pelayanan kehidupan beragama
b. Memperkokoh kerukunan umat beragama
c. Memberdayakan umat beragama dan Lembaga Keagamaan
d. Meningkatkan Pelayanan Haji
e. Meningkatkan Kualitas Pemberdayaan lembaga zakat, infaq dan shadaqah
f. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel
15
2. Sasaran :
a. Meningkatnya kualitas dan kuantitas penyuluh Agama Non-PNS dan
penyuluh agama fungsional
b. Melatih tenaga penyuluh
c. Meningkatkan system pengawasan terhadap penyuluh Agama
d. Menganalisa laporan bulanan Penyuluh Agama Non-PNS dan Penyuluh
Agama fungsional
e. Mengadakan pelatihan, seminar dan lain-lain bagi umat beragama
f. Membina FKUB yang ada
g. Melaksanakan MTQ tingkat kota
h. Memberikan bantuan kepada lembaga keagamaan asas dan ormas Islam,
Majelis Ta’lim dan TPA
i. Melaksanakan rakor/reker pendidikan tingkat Kandepag Kota Palembang.
G. Aktivitas PPM
Pembibing lapangan : EMI KARTIKA, S.AP
Instansi ; Kementerian Agama Kota Palembang
Alamat : Jl Jendral Ahmad Yani 14 Ulu Kec Sebrang Ulu
Dua Kota Palembang Sumatra Selatan 30264
Telepon : (0711) 511117
Nama Mahasiswa : M. ARDI ALAMSYAH
NIM : 1930504065
Prodi : Manajemen Dakwah
Nama Dosen Pembimbing : HASRIL ATIEQ POHAM, M.M
Jangka Waktu PPM : 22 Maret – 30 April 2022
Jam Masuk Kantor : 08.00 – 15.00 Sabtu dan Minggu Libur
Penempatan : Seksi PD PONTREN
Aktivitas PPM
16
Kamis 24 Maret 1. Pengajuan surat dari kanwil ke kemenag kota palembang
2022
1. Serah Terima
2. Pengarahan oleh pembimbing lapangan
Jum’at 25 Maret 3. Pembagian penempatan seksi
2022 4. Penenalan dengan kasih dan staf PD PONTREN
5. Futsal bersama pegawai kemenag kota palembang
1. Absensi
2. Menerima surat masuk
Selasa 29 Maret 3. Membantu menerima proposal pendirian madin
2022 4. Memberikan proposal ke PTSP
1. Absensi
2. Menerima Surat Masuk
Rabu 30 Maret 2022 3. Membantu Membuat Surat Tugas Pendirian Madin
1. Absensi
Kamis 31 Maret 2. Meminta nomor surat di umum
2022 3. Membuat sk dan piagam nomor statistik madin
1. Absensi
2. Futsal bersama pegawai kemenag kota
Jum’at 01 April 3. Memberikan berkas ke protocol
2022 4. Menerima surat masuk
1. Absensi
2. Membantu pendaftaran majelis ta’lim
Selasa 05 April 2022 3. Meminta nomor surat ke umum
1. Absensi
2. Menerima proposal pendirian madin
Rabu 06 April 2022 3. Tausiyah ramadhan di masjid
1. Absensi
2. Mengetik sk madin
Kamis 07 April 2022 3. Mengantar surat ke umum
4. Mendengarkan tausiyah ramadhan
17
1. Absensi
Jum’at 08 April 2. Survei Lokasi Madrasah Diniyah Al Awwal Bersama Staf PD
2022 PONTREN
1. Absensi
2. Menerima Surat Masuk
Selasa 12 April 2022 3. Membuat Surat Tugas Rumah Tahfis
4. Tausiyah Ramadhan
1. Absensi
2. Meminta Nomor Surat
Rabu 13 April 2022 3. Memberikan Surat Ke Protokol
4. Tausiyah Ramadhan
1. Absensi
2. Membuat SK Rumah Tahfiz
Kamis 14 April 2022 3. Membuat Nomor statistik Rumah Tahfiz
4. Tausiyah Ramadhan
1. Absensi
2. Menerima Surat Masuk
Selasa 19 April 2022 3. Mengantar Surat Ke PTSP
4. Tausiyah Ramadhan
1. Absensi
2. Menerima Proposal Madin
Rabu 20 April 2022 3. Tausiyah Ramadhan
1. Absensi
2. Vaksinasi Bersama Pegawai Kemenag Kota
Kamis 21 April 2022 3. Tausiyah Ramadhan
1. Absensi
Jum’at 22 April 2. Membantu Menyusun Berkas
2022
18
3. Menghubungi DPL
4. Tausiyah Ramadhan
1. Absensi
2. Menerima Surat Masuk
Selasa 26 April 2022 3. Tausiyah Ramadhan
19
BAB III
PEMBAHASAN
A. Profil PD PONTREN
Secara kelembagaan, pembinaan kepada Pesantren dan Pendidikan Diniyah
sebelum tahun 2000 dilakukan oleh salah satu Subdit di lingkungan Direktorat
Pembinaan Perguruan Agama Islam Direktorat Jenderal Pembinaan
Kelembagaan Agama Islam, yaitu Subdit Pondok Pesantren, sebagaimana
Keputusan Menteri Agama Nomor 6 Tahun 1979 tentang Penyempurnaan
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Agama Sebagai Pelaksanaan Keputusan
Presiden Nomor 30 Tahun 1978 tentang Perubahan Lampiran 14 Keputusan
Presiden Nomor 45 Tahun 1974 Tentang Susunan Organisasi Departemen.
Melalui Keputusan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2001 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Agama yang merupakan tindak lanjut dari Keputusan Presiden
Nomor 165 Tahun 2000 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan,
Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Departemen, Subdit Pondok Pesantren
berkembang menjadi direktorat yang bernama Direktorat Pendidikan
Keagamaan dan Pondok Pesantren, sebagai satu dari empat direktorat yang pada
Ditjen Kelembagaan Agama Islam. Transformasi layanan kelembagaan dari
yang semula berupa unit eselon III (Subdirektorat/Subdit) menjadi unit eselon II
(Direktorat) memberikan pengaruh positif terhadap makin berkembangnya
layanan melalui berbagai program dan kegiatan untuk menjawab pesatnya
perkembangan lembaga Pesantren dan Pendidikan Diniyah.
Pada akhirnya seiring dengan berkembangnya lingkup dan beban layanan,
Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam berubah menjadi Direktorat
Jenderal Pendidikan Islam dan Direktorat Pendidikan Keagamaan dan Pondok
Pesantren berubah pula menjadi Direktorat Pesantren dan Pendidikan Diniyah.
Perubahan itu berdasarkan Peraturan Menteri Agama Nomor 3 Tahun 2006
tentang Organisasi Dan Tata Kerja Departemen Agama sebagai tindak lanjut dari
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2005 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 Tentang Unit
Organisasi Dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia.
20
Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 165 Tahun 2014
Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja, Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun
2015 tentang Organisasi Kementerian Negara, serta Peraturan Presiden Nomor
83 Tahun 2015 tentang Kementerian Agama, ketentuan mengenai tugas dan
fungsi Direktorat Pesantren dan Pendidikan Diniyah berikut organisasi
dibawahnya ditetapkan melalui Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun
2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama.
Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Agama merupakan tindak lanjut dari Pasal 76 Peraturan
Presiden Nomor 83 Tahun 2015, yang menjelaskan mengenai tugas, fungsi,
susunan organisasi, dan tata kerja Kementerian Agama.
B. Sejarah PD PONTREN
Sejarah pendidikan di Indonesia mencatat, bahwa pondok pesantren
merupakan bentuk lembaga pendidikan pribumi tertua di Indonesia. Ada dua
pendapat mengenai awal berdirinya pondok pesantren di Indonesia. Pendapat
pertama menyebutkan bahwa pondok pesantren berakar pada tradisi Islam
sendiri, dan pendapat kedua mengatakan bahwa sistem pendidikan model
pondok pesantren adalah asli Indonesia.
Menurut pendapat pertama ada dua versi, yang berpendapat bahwa pondok
pesantren berawal sejak zaman Nabi masih hidup. Dalam awal-awal dakwahnya,
Nabi melakukan dengan sembunyi-sembunyi dengan peserta sekelompok orang,
dilakukan di rumah-rumah, seperti yang tercatat di dalam sejarah, salah satunya
adalah rumah Arqam bin Abu Arqam. Sekelompok orang yang tergolong dalam
As-Sabiqunal Awwalun inilah yang kelak menjadi perintis dan pembuka jalan
penyebaran agama Islam di Arab, Afrika, dan akhirnya menyebar ke seluruh
dunia.
Versi kedua menyebutkan bahwa pondok pesantren mempunyai kaitan yang
erat dengan tempat pendidikan yang khas bagi kaum sufi. Pendapat ini
berdasarkan fakta bahwa penyiaran Islam di Indonesia pada awalnya lebih
banyak dikenal dalam bentuk kegiatan tarekat yang melaksanakan amalan-
amalan dzikir dan wirid tertentu. Pemimpin tarekat itu disebut kiai, yang
21
mewajibkan pengikutnya melakukan suluk selama 40 hari dalam satu tahun
dengan cara tinggal bersama sesama anggota tarekat dalam sebuah masjid untuk
melakukan ibadah-ibadah di bawah bimbingan kiai. Untuk keperluan suluk ini,
para kiai menyediakan ruangan khusus untuk penginapan dan tempat memasak
yang terdapat di kiri kanan masjid.
Pendapat kedua mengatakan, pondok pesantren yang dikenal saat ini pada
mulanya merupakan pengambilalihan dari sistem pondok pesantren yang
diadakan orang-orang Hindu di Nusantara. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa
jauh sebelum datangnya Islam ke Indonesia, lembaga pondok pesantren pada
masa itu dimaksudkan sebagai tempat mengajarkan ajaranajaran agama Hindu.
Pondok pesantren di Indonesia baru diketahui keberadaan dan
perkembangannya setelah abad ke-16. Karya-karya Jawa Klasik seperti Serat
Cobolek dan Serat Centini mengungkapkan dijumpai lembaga-lembaga yang
mengajarkan berbagai kitab Islam Klasik dalam bidang Fiqih, Tasawuf, dan
menjadi pusat-pusat penyiaran Islam yaitu pondok pesantren.
1. Masa Kolonialisasi
Ketika pemerintah kolonial Belanda berkuasa di Indonesia, tampaknya tidak
mampu mengendalikan pertumbuhan pesantren dan madrasah sebagai
lembaga pendidikan yang dibangun dan dibentuk oleh masyarakat Islam.
Meskipun pemerintah kolonial Belanda melakukan berbagai kebijakan
politik diskriminitif dan refresif terhadap lembaga pendidikan Islam; tidak
membuat lembaga pendidikan Islam seperti pesantren terhenti
perkembangannya.
2. Orde Lama
Setelah Indonesia merdeka, pendidikan agama telah mendapat perhatian
serius dari pemerintah, baik di sekolah negeri maupun swasta. Usaha tersebut
dimulai dengan memberikan bantuan sebagaimana anjuran oleh Badan
Pekerja Komite Nasional Pusat (BPKNP) tanggal 27 Desember 1945, yang
menyebutkan:
“Madrasah dan pesantren yang pada hakikatnya adalah satu sumber
pendidikan dan pencerdasan rakyat jelata yang telah berurat dan berakar
dalam masyarakat Indonesia pada umumnya, hendaknya mendapatkan
22
perhatian dan bantuan nyata berupa tuntunan dan bantuan material dari
pemerintah“
Pendidikan Agama kemudian diatur secara khusus dalam UU Nomor 4
Tahun 1950 pada bab XII Pasal 20, yaitu:
Di sekolah-sekolah negeri diadakan pelajaran agama, orang tua murid
menetapkan apakah anaknya akan mengikuti pelajaran tersebut atau tidak.
Cara penyelenggaraan pendidikan agama di sekolah negeri diatur dalam
peraturan yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan Pengajaran dan
Kebudayaan, bersama-dengan Menteri Agama. Perkembangan pendidikan
Islam pada masa orde lama sangat terkait pula dengan peran Departemen
Agama yang mulai resmi berdiri pada tanggal 3 Januari 1946. Departemen
Agama sebagai suatu lembaga pada masa itu, secara intensif
memperjuangkan politik pendidikan Islam di Indonesia. Pendidikan Islam
pada masa itu ditangani oleh suatu bagian khusus yang mengurus masalah
pendidikan agama, yaitu Bagian Pendidikan Agama.
Tugas dari bagian tersebut sesuai dengan salah satu nota Islamic education
in Indonesia yang disusun oleh Bagian Pendidikan Departemen Agama pada
tanggal 1 September 1956, yaitu :
a. memberi pengajaran agama di sekolah negeri dan partikulir,
b. memberi pengetahuan umum di madrasah, dan
c. mengadakan Pendidikan Guru Agama serta Pendidikan Hakim Islam
Negeri.
Berdasarkan keterangan di atas, ada dua hal yang penting berkaitan dengan
pendidikan Islam pada masa orde lama, yaitu pengembangan dan pembinaan
madrasah dan pendidikan Islam di sekolah umum.
Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Sejak masa kolonialisme,
pesantren telah melahirkan tokoh-tokoh nasional yang tangguh, sekaligus
menjadi pelopor pergerakan kemerdekaan Indonesia, seperti KH. Hasyim
Asyari, KH. Ahmad Dahlan, KH. Zaenal Mustopa dll. Dapat dikatakan
bahwa masa itu pesantren memberikan kontribusi besar bagi terbentunya
republik ini.
23
Analisis lebih jauh kenapa dari lembaga pendidikan yang sangat sederhana
ini muncul tokoh-tokoh nasional yang mampu menggerakan rakyat untuk
melawan penjajah, jawabannya karena figur kiai sebagai pimpinan pondok
pesantren sangat dihormati dan disegani, baik oleh komunitas pesantren
(santri) maupun masyarakat sekitar pondok, mereka meyakini bahwa apa
yang diucapkan kiai adalah pengetahuan yang mengandung nilai-nilai
kebenaran hakiki (Ilahiyyah).
3. Orde Baru dan Sekarang
Perkembangan pendidikan pondok pesantren pada periode orde baru,
seakan tenggelam eksistensinya karena seiring dengan kebijakan pemerintah
yang kurang berpihak pada kepentingan umat Islam.
Setitik harapan timbul untuk nasib umat Islam setelah terjadinya era
reformasi, pondok pesantren mulai berbenah diri lagi dan mendapatkan
tempat lagi di kalangan pergaulan nasional. Salah satunya adalah pendidikan
pondok pesantren diakui oleh pemerintah menjadi bagian dari sistem
pendidikan nasional yang termaktub dalam Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Pondok pesantren tidak lagi dipandang
sebagai lembaga pendidikan tradisional yang illegal, namun pesantren diakui
oleh pemerintah sebagai lembaga pendidikan yang mempunyai kesetaraan
dalam hak dan kewajibannya dengan lembaga pendidikan formal lainnya.
24
a. Seksi Diniyah Takmiliyah Tugas: Melakukan Penyiapan Bahan
Pelaksanaan Pelayanan Dan Bimbingan Teknis,Dan Pembinaan
Dibidang Pendidikan Diniyah Takmiliyah.
b. Seksi Pendidikan Diniyah Formal Dan Kesetaraan Tugas: Melakukan
Penyiapan Bahan Pelaksanaan Pelayanan, Bimbingan Teknis, dan
Pembinaan Dibidang Diniyah Formal dan Kesetaraan.
c. Seksi Pondok Pesantren Tugas: Melakukan Penyiapan Bahan
Pelaksanaan Pelayanan Bimbingan Teknis, dan Pembinaan Dibidang
Pondok Pesantren.
d. Seksi Pendidikan Al Quran Tugas: Melakukan Penyiapan Bahan
Pelaksanaan Pelayanan, Bimbingan Teknis,dan Pembinaan
e. Dibidang Pendidikan Al-Quran.Seksi Sistem Informasi Pendidikan
Diniyah dan Pondok Pesantren Tugas Melakukan Penyiapan Bahan
Pelaksanaan Pelayanan, Bimbingan Teknis dan Pembinaan Dibidang
Pengelolaan Sistem Informasi Pendidikan Diniyah dan Pondok
Pesantren.1
1
https://ditpdpontren.kemenag.go.id (Diakses pada 24-04-2022 14.19)
25
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengalaman praktikan selama mclaksanakan Praktik Profesi
Mahasiswa, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Praktik Profesi Mahasiswa (PPM) adalah suatu mata kuliah yang memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan teori dan praktik di
lapangan. Selama satu bulan selama 8 jam per hari praktikan melaksanakan
PPM di Kantor Kementerian Agama Kota Palembang.
2. Menambah pengetahuan tentang situasi dan kondisi di dunia kerja nyata.
3. Mengaplikasikan teori yang didapat selama perkuliahan ke dalam praktik
dunia kerja.
4. Melatih dan mengembangkan potensi diri, kemandirian dan disiplin.
5. Meningkatkan kemampuan Saya dalam mengatasi kendala kendala yang ada
dalam dunia kerja.
B. Saran
Setelah menyelesaikan rangkaian kegiatan laporan dan tanpa mengurangi
rasa hormat kepada semua pihak, PD PONTREN Kantor Kementerian Agama
Kota Palembang sudah sangat baik dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Para pegawainyapun sudah sangat baik dan terampil dalam melaksanakan
pekerjaannya. Apabila terdapat kata – kata yang salah dalam pembuatan laporan
ini saya harap bisa untuk saya perbaiki pada pembuatan laporan selanjutnya.
26
DAFTAR PUSTAKA
https://sumsel.kemenag.go.id
https://ditpdpontren.kemenag.go.id
27
LAMPIRAN
Sertifikat PPM
28
Absensi PPM
29
Foto Bersama Anggota Kelompok PPM Kanwil Kemenag Sumsel
30
Kegiatan Pelayaan Administrasi di PD PONTREN
31
Pemberian Plakat Perpisahan Dan Ucapan Terima Kasih
32