Novri Hardian1
ABSTRACT
Dakwah merupakan usaha untuk mengajak manusia ke jalan Allah. Dalam kajian ilmu
filsafat dakwah dikenal istilah ontology ilmu dakwah. ontology ialah ilmu tentang yang
ada. Sedangkan ontologi dakwah membahas hal yang ada atau sumber dari segala
sesuatu maka dalam penerapan dakwah, yang menjadi sumber dakwah adalah al-Qur’an
dan hadist maka perlu diperhatikan apa yang menjadi sumbernya. Sehingga dapat
menambah khazanah ilmu pengetahuan bagi para juru dakwah.
a’raf :134, dan an-nahl:125, al-hajj dan tidak boleh dengan paksa.
:67, al-qashash: 87 asy-syura : 15, Dakwagh berarti permohonan , ini
ad-zukhruf :49 dan lain-lain. dijelaskan Allah dalam al-qur’an
Dalam bentuk Isim Fa'il surat al-baqarah 186 :
diulang 7 kali, yaitu dalam surat al-
Baqarah: 186, Thaha :108, al-Ahzab :
46, al-Ahqaf. 31,32 dan al-Qamar: 6,7
Berdasarkan uaraian di atas
ternyata kata dakwah dalam al-Quran
dari berbagai bentuknya terdapat Dan apabila hamba-hamba-Ku
211 kali, ini menggambarkan bahwa bertanya kepadamu tentang Aku,
dakwah itu sangat penting dan maka (jawablah), bahwasanya Aku
harus di lakukan oleh umat Islam, adalah dekat. Aku mengabulkan
baik secara individu ataupun permohonan orang yang berdoa
secara kelompok, dengan apabila ia memohon kepada-Ku,
terencana dan propesional sesuai maka hendaklah mereka itu
dengan tujuan dakwah itu sendiri. memenuhi (segala perintah-Ku)
Berdasarkan penelusuran dan hendaklah mereka beriman
terhadap ayat-ayat di atas ternyata kepada-Ku, agar mereka selalu
tidak semua kata Da'wah yang berada dalam kebenaran.
berarti ajakan dan seruan, bahkan Sedangkan dakwah yang berarti
ada yang berarti do’a dan menyeru /seruan ditugaskan Allah
permohonan. Namun menurut hemat dalam surat Ibrahim ayat 44 yang
penulis dakwah juga dapat di artikan berbunyi:
menerangkan atau menjelaskan, hal
ini dapat kita lihat dalan surat al-
Baqarah ayat 256
berita gembira dan sebagai ditimpa azab (pada) hari yang sangat
pemberi peringatan, tetapi menyedihkan." Maka berkatalah
kebanyakan manusia tiada pemimpin-pemimpin yang kafir dari
mengetahui. kaumnya: "Kami tidak melihat kamu,
Ayat di atas menjelaskan bahwa melainkan (sebagai) seorang manusia
manusia yang belum beragama (biasa) seperti kami, dan kami tidak
Islam dakwah disini bertujuan melihat orang-orang yang mengikuti
untuk mengajak mereka agar kamu, melainkan orang-orang yang hina
megikuti agama Islam sedangkan dina di antara kami yang lekas percaya
berdakwah kepada yang sudah saja, dan kami tidak melihat kamu
beragama Islam dakwah yang memiliki sesuatu kelebihan apapun atas
bertujuan untuk meningkatkan kami, bahkan kami yakin bahwa kamu
kualitas Iman, Islam. dan Ihsan. adalah orang-orang yang dusta."
Sasaran atau dakwah atau mad'u
dapat dikategorikan berdasarkan Kaum kaum elit menolak dakwah karena
beberapa faktor, dari segi Iman, takut kehilangan laki-laki “istimewa”
Mad'u dibagi menjadi dua, yang yang didapat dengan cara-cara zalim
sudah beriman sebut umat jabah (seperti fir’aun, Qarun, haman, ruhban,
dan yang belum beriman dalam kasus musa AS, Umayyah ibnu
disebut umat dakwah. Yang khalab dan abu lahab dalam kuasa nabi
pertama dengan meningkatkan muhammad SAW, sedangkan kaum du’afa
keimanan dan kelslaman, dan yang merasa senang menerima dakwah karena
kedua dengan target mengajak hak-hak mereka diperjuangkan.
masuk Islam. Dari segi status
Objek kajian selain manusia juga
sosial ekonomi. mad'u menjadi
mencakup golongan jin ayat 1, surat al-
kelompok elite (mala') dan
ahqaf ayat 23-29, yang menceritakan al-
kelompok lemah dan bertindak
qur’an yang dibaca, sampai mereka
(dhu'afa dan musdh'afin). Dalam
beriman dan mengajak teman-temannya
sejarah Nabi, lebih sulit
juga beriman.
meerima dakwah. Penolakan
kelompok elit terhadap dakwah Manusia sebagai objek dakwah yang
termasuk dalam surat hud 25- mana asal kejadiannya berasal dari tahap
27: sebaimana yang terdapat dalam surat
fatir ayat 11