Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Dalam Islam pun tidak mengenal istilah penganggura, karena setiap Muslim diajarkan
untuk rajin dan menolak semua kemalasan. Karena dalam islam dilarang menjadi
pemalas dan dilarang menganggur, karena menganggur hanayalah untuuk orang pemalas,
dan pemalas adalah orang-orang yang tidak beragama dengan benar. Islam mendorong
pemeluknya untuk berproduksi dan menekuni aktivitas ekonomi dalam segala bentuk
seperti pertanian, pengembalaan, berburu, industri, dll. Islam tidak semata-mata
memerintahkan untuk bekerja, namun bekerja harus dengan baik penuh ketekunan, dan
profesional. Semua hal tersebut telah jelas tertulis dalam Al-Qur’an baik secara tersurat
maupun tersirat. Dalam memahami ayat Al-Qur’an dibutuhkannya penafsiran dari para
ahli atau ulama dalam menafsirkan ayat Al-Qur’an
B. Rumusan masalah
1) Menjelaskan tentang surat al jumu’ah ayat 10 beserta tafsirnya dan hadits
yang berkaitan tentang mencari nafkah (bekerja) ?
2) Menjelaskan tentang surat al kahfi ayat 105 beserta tafsirnya dan hadits
yang berkaitan tentang mencari nafkah (bekerja) ?
3) Menjelaskan tentang surat at taubah ayat 79 beserta tafsirnya dan hadits
yang berkaitan tentang mencari nafkah (bekerja) ?
4) Menjelaskan tentang surat al qhasas ayat 26 beserta tafsirnya dan hadits
yang berkaitan tentang mencari nafkah (bekerja) ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui surat al jumu’ah ayat 10 beserta tafsirnya dan hadits
yang berkaitan tentang mencari nafkah (bekerja)
2. Untuk mengetahui surat al kahfi ayat 105 beserta tafsirnya dan hadits yang
berkaitan tentang mencari nafkah (bekerja)
3. Untuk mengetahui surat at taubah ayat 79 beserta tafsirnya dan hadits
yang berkaitan tentang mencari nafkah (bekerja)
4. Untuk mengetahui surat al qhasas ayat 26 beserta tafsirnya dan hadits
yang berkaitan tentang mencari nafkah (bekerja)
5. Untuk mengetahui apa isi dari kandungan surat-surat yang ada
6. Lebih menguasai dan memahami tentang ilmu tafsir ekonomi

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. SURAT AL JUMU’AH (62):10

‫الحح نوُاًفذحكحححروُاً ل‬
‫انحح نكثليِححرراً لننعللحكححفم تحففللححححوُنن‬ ‫ضححلل ل‬ ‫شحروُاً لفيِ اًفلنفر ل‬
‫ض نوُاًفبتنحغححوُاً لمححفن فن ف‬ ‫صنلةح نفاَفنتن ل‬
‫ت اًل ل‬ ‫فنإ لنذاً قح ل‬
‫ضيِن ل‬

Artinya: Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan
carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.

2
Penjelasan:
Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi
Jika kalian sudah menyelesaikan salat Jum’at maka menyebarlah kalian di muka bumi
untuk mencari rezeki yang halal dan untuk menuntaskan keperluan-keperluan kalian.
Carilah karunia Allah dengan kerja yang halal dan keuntungan yang halal. Dan ingatlah
kepada Allah saat kalian mencari rezeki yang halal itu dengan zikir yang banyak dan
jangan sampai mencari rezeki itu menjadikan kalian lupa terhadap zikir kepada Allah,
agar kalian mendapatkan kemenangan dengan apa yang kalian inginkan dan selamat dari
apa yang kalian hindari.

Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan
tafsir negeri Suriah
Maka jika selesai kalian dari mengerjakan shalat wahai orang-orang yang beriman;
Bertebaranlah di muka bumi untuk berikhtiar dan berdagang, dan carilah rezeki Allah
dengan usaha dan amal, dan ingatlah Allah dengan banyak berdzikir pada segala kondisi
kalian dan janganlah perdaganganmu melalikan dari dzikir kepada Allah, dan barangsiapa
yang banyak mengingat Allah maka dia adalah orang-orang yang beruntung, menang
dengan kemenangan yang besar.

Tafsir jalalain
(Apabila telah ditunaikan salat, maka bertebaranlah kalian di muka bumi) perintah ini
menunjukkan pengertian ibahah atau boleh (dan carilah) carilah rezeki (karunia Allah,
dan ingatlah Allah) dengan ingatan (sebanyak-banyaknya supaya kalian beruntung) yakni
memperoleh keberuntungan. Pada hari Jumat, Nabi saw. berkhutbah akan tetapi tiba-tiba
datanglah rombongan kafilah membawa barang-barang dagangan, lalu dipukullah
genderang menyambut kedatangannya sebagaimana biasanya. Maka orang-orang pun
berhamburan keluar dari mesjid untuk menemui rombongan itu, kecuali hanya dua belas
orang saja yang masih tetap bersama Nabi saw. lalu turunlah ayat ini.
Kesimpulan ayat :
1. Allah sangat menyukai orang yang mau bekerja keras. Maka dari itu, dalam Islam
tidak dianjurkan seseorang untuk bermalas-malasan. Kita selalu diminta untuk Sholat
Tahajud dan Sholat Fajar, bergegas ke masjid saat waktu masih pagi dan keadaan
masih gelap, dimana pada saat itu ialah waktu bagi orang yang bermalas–malasan.

3
2. Allah juga melarang umatnya untuk meminta-minta bahkan disaat kondisi susah
sekalipun. Umat manusia diperintah untuk mencari karunia Allah, Allah ingin agar
umatnya mencari apa yang mereka butuhkan dengan bekerja, mencari ilmu
pengetahuan, tidak hanya berdiam diri dalam rumah dan menunggu rizki itu datang
kepada kita. dan selalu giat dalam bekerja dan belajar dengan sungguh-sungguh.
3. Allah memerintahkan umatnya untuk melakukan keseimbangan antara kehidupan
dunia dan kehidupan akhirat mendatang.

B. SURAT AT-TAUBAH(9): 105

‫شنهاَندلة فنيِحننببئححكفم‬ ‫لىَ نعاَلللم اًفلنغفيِ ل‬


‫ب نوُاًل ل‬ ‫سوُلحهح نوُاًفلحمفؤلمحنوُنن ۖ نوُ ن‬
ٰ ‫ستحنرددوُنن إل ن‬ ‫نوُقحلل اًفعنمحلوُاً فن ن‬
‫سيِننرىَ ل‬
‫اح نعنملنحكفم نوُنر ح‬
‫بلنماَ حكفنتحفم تنفعنمحلوُنن‬

Artinya: Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-
orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada
(Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada
kamu apa yang telah kamu kerjakan.

Penjelasan:
Dan katakanlah (wahai nabi), kepada orang-orang yang telah ikut berjihad, ”berbuatlah
kalian karena Allah dengan apa yang Dia ridoi dari ketaatan kepadaNya, dan menunaikan
kewajibanNya dan menjauhi maksiat kepadaNya, maka Allah akan melihat amal kalian,
begitu pula rasulNya dan kaum mukminin, dan jati diri kalian akan menjadi jelas urusan
kalian. Dan kalian akan dikembalikan pada hari kiamat kepada dzat yang mengetahui
perkara rahasia dan perkara nyata dari kalian, lalu Dia akan memberitakan kepada kalian
tentang apa yang dahulu kalian kerjakan. Dalam ayat ini termuat peringatan dan ancaman
bagi orang yang tetap bertahan di atas kebatilan dan keangkuhannya.

Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia


Katakanlah -wahai Rasul- kepada orang-orang yang tidak pergi ke medan jihad dan
bertobat dari dosanya, "Tutupilah kerugian yang timbul dari kesalahan kalian di masa
lalu, ikhlaskanlah amal kalian kepada Allah, dan lakukanlah hal-hal yang diridai-Nya.
Maka Allah, rasul-Nya, dan orang-orang mukmin akan melihat amal perbuatan kalian dan
4
kelak di hari Kiamat kalian akan dikembalikan kepada Tuhan kalian yang Maha
Mengetahui segala sesuatu. Dia mengetahui apa saja yang kalian sembunyikan dan apa
saja yang kalian perlihatkan. Dia akan memberitahukan kepada kalian apa yang telah
kalian perbuat di dunia dan Dia akan memberikan balasan sesuai dengan amal perbuatan
kalian.
Kesimpulan ayat :
 Allah Swt memerintahkan agar bersemangat dalam melakukan amal
shaleh sebanyak-banyaknya.
 Allah Swt memerintahkan agar bekerja, dan Allah Swt. pasti membalas
semua yang telah kita kerjakan.
 Allah Swt memperingatkan bahwa segala nantinya akan diperlihatkan
kelak di hari kiamat.

C. SURAT AL KAHFI(18): 79

‫ت أنفن أنلعيِبننهاَ نوُنكاَنن نوُنراًنءحهفم نمللكِك ينأفحخحذ حكلل ن‬


‫سلفيِننةة‬ ‫ساَلكيِنن ينفعنمحلوُنن لفيِ اًفلبنفحلر فنأ ننرفد ح‬ ‫أنلماَ اًل ل‬
‫سلفيِننةح فننكاَننفت للنم ن‬
‫نغ ف‬
َ‫صربا‬
Artinya:Adapun bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut,
dan aku bertujuan merusakkan bahtera itu, karena di hadapan mereka ada seorang raja
yang merampas tiap-tiap bahtera.

Penjelasan:
Adapun tentang kapal yang aku lubangi, sesungguhnya itu adalah kepunyaan orang-orang
yang membutuhkan (mereka tidak memiliki sesuatu yang mencukupi dan menutupi
kebutuhan mereka) yang bekerja di laut untuk mencari nafkah. Maka aku berniat
merusaknya dengan cara melubanginya, karena dihadapan mereka ada seorang raja yang
akan mengambil setiap kapal yang bagus dengan merampasnya dari para pemiliknya.

Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia


Adapun kapal yang engkau mengingkariku tatkala melobanginya, maka ia adalah milik
orang-orang lemah yang mencari rezeki dengannya di lautan, dan mereka tidak mampu
untuk mempertahankannya bila dirampas, sehingga aku pun berharap agar kapal itu tetap
cacat karena aku lobangi, sehingga tidak dirampas oleh seorang raja yang kebetulan
berada di hadapan mereka yang bertujuan merampas semua kapal yang bagus secara

5
paksa dari para pemiliknya, dan ia hanya membiarkan kapal yang cacat.

Kesimpulan ayat :

Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:

1. Mengingat seluruh amal perbuatan kita senantiasa di awasi Allah Swt, langkah terbaik
adalah menjauhkan diri dari dosa dan menjaga jiwa dan takwa kita.

2. Semakin banyak jumlah orang mengawasi amal perbuatan seseorang semakin besar
pula rasa malunya, apalagi jika yang mengawas amal perbuatannya adalah Allah,
Rasulullah dan para wali Allah.

D. SURAT AL-QASAS(28): 26

‫ىَ ٱفلنلميِحن‬
‫ت ٱفلقنلوُ د‬ ‫سنتحٔفلجفرهح ۖ إللن نخفيِنر نملن ٱ ف‬
‫سنتحٔفنجفر ن‬ ‫نقاَلنفت إلفحندىَٰحهنماَ ينٰ ٰأ نبن ل‬
‫تٱ ف‬

Artinya: Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia sebagai
orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu
ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya".

Penjelasan :

Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih
bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

‫ستنحفححٔلجفرهح‬ ‫( ۖ قنححاَلنفت إلفحححندىَٰحهنماَ يٰ ٰ أ نبن ل‬Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: “Ya bapakku
‫ت اً ف‬
ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita)) Untuk menggembalakan kambing
untuk kita.

‫ىَ اًفلنلميِححن‬
‫ت اًفلنقحلوُ د‬ ‫( إللن نخفيِنر نملن اً ف‬karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu
‫ستنحٔفنجفر ن‬
ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya”) Yakni ia
layak untuk kamu ajak bekerja karena ia memiliki dua sifat baik, yaitu kuat dan amanah;
dua sifat ini jika terdapat pada seseorang maka ia akan menjadi orang yang paling layak

6
untuk melakukan pekerjaan itu, baik itu sebagai buruh, wakil, pegawai, pengawas, atau
lainnya

KESIMPULAN

1. jika kita ingin mempekerjakan seseorang hendaknya kita mencari seseorang yang
memiliki dua sifat tersebut yaitu kuat dan amanah.

MUNASABAH AYAT :

Keterkaitan antara ayat tersebut dapat diketahui bahwa allah memerintahkan kita menurut
bakat dan bawaan, maksudnya manusia diperintahkan untuk bekerja sesuai
kemampuannya dalam artian manusia tidak perlu mengerjakan pekerjaan yang bukan
pekerjaannya. Dan sebaiknya kita mempekerjakan seseorang yang kuat dan amanah atau
bisa dikatakan seseorang yang jujur dan tekun pada pekerjaan tersebut.

1) HADIST SHAHIH BUKHARI

‫ق‬
‫سحروُ ة‬‫ث نعفن نم ف‬ ‫ضنحىَ يحنحبد ح‬ ‫ت أننباَ اًل د‬ ‫سلمفع ح‬ ‫شفعبنةح نعفن ح‬
‫سلنفيِنماَنن ن‬ ‫شحر فبحن نخاَللةد نحلدثننناَ حمنحلمحد فبحن نجفعفنةر نحلدثننناَ ح‬ ‫نحلدثننناَ بل ف‬
‫ضاَهح فننقاَنل نل أحفعلطيِنك‬
‫ص فبلن نوُاًئلةل نقاَنل فنأ ننتاَهح ينتننقاَ ن‬
‫ت قنفيِرناَ لفيِ اًفلنجاَلهلليِللة نوُنكاَنن لليِ ندفيكِن نعنلىَ اًفلنعاَ ل‬
‫ب نقاَنل حكفن ح‬
‫نعفن نخلباَ ة‬
‫اح ثحلم ينفبنعثننك نقاَنل فننذفرلنيِ نحتلححىَ أنحمححوُ ن‬
‫ت‬ ‫ال نل أنفكفححر نحلتىَ يحلميِتننك ل‬ ‫سللنم فننقاَنل نوُ ل‬
‫اح نعلنفيِله نوُ ن‬ ‫صللىَ ل‬ ‫نحلتىَ تنفكفحنر بلحمنحلمةد ن‬
‫ت اًلللذيِ نكفنححنر لبآِنياَتلننححاَ نوُقنححاَنل ن ح‬
‫لوُتنيِنححلن نمححاَرل‬ ‫ضيِنك فننننزلنفت نهلذله اًفلينةح } أنفننرأنفي ن‬‫ف حأوُنتىَ نماَرل نوُنوُلنرداً فنأ نفق ل‬ ‫ثحلم أحفبنع ن‬
‫ث فن ن‬
‫سفوُ ن‬
{ ً‫نوُنوُلنردا‬

Telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Khalid Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sulaiman Aku
mendengar Abu Adl Dluha bercerita dari Masruq dari Khabbab dia berkata; "Pada masa
Jahiliyah aku adalah seorang pandai besi, dan Al Ash bin Wa'il mempunyai hutang kepadaku.
Khabab berkata; maka aku datang kepadanya untuk menagihnya, namun dia berkata; "Aku
tidak akan membayarkannya sampai kamu mendustakan Muhammad." Khabab berkata; "Demi
7
Allah, aku tidak akan mendustakan Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sampai kamu
dimatikan Allah kemudian kamu dibangkitkan kembali." Al Ash bin Wa`il berkata; "Kalau
begitu tunggulah sampai aku mati dan dibangkitkan kembali hingga aku diberi harta dan anak,
maka aku akan membayarmu. Maka turunlah ayat ini: 'Maka apakah kamu Telah melihat orang
yang kafir kepada ayat-ayat kami dan ia mengatakan: "Pasti Aku akan diberi harta dan anak.
(QS. Maryam: 77).

2) HADIST SHAHIH BUKHARI

‫لنفوُ اًننلحكفم تنتننوُلكحلوُنن نعنلىَ ال‬:‫سللنم ينحقوُحل‬


‫صللىَ اح نعلنفيِله نوُ ن‬ ‫سوُنل ال ن‬ ‫ت نر ح‬ ‫سلمفع ح‬‫ ن‬:‫ضنيِ اح نعفنهح نقاَنل‬ ‫نعفن حعنمنر نر ل‬
َ‫طاَرنا‬ ‫ تنفغحدوُ لخنماَ ر‬,‫ق اًلطلفيِنر‬
‫صاَ نوُتنحروُحح بل ن‬ ‫ق تننوُدكللله لننرنزقنحكفم نكنماَ ينفرحز ح‬
‫نح ل‬.

Dari Umar Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda: “Kalau kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakkal,
maka niscaya Allah akan memberikan kalian rezeki sebagaimana Allah memberi rezeki kepada
burung; ia pergi pagi hari dalam keadaan perutnya kosong, lalu pulang pada sore hari dalam
keadaan kenyang”. [HR Tirmidzi, no. 2344; Ahmad (I/30); Ibnu Majah, no. 4164]

8
BAB 1II
PENUTUP
1. KESIMPULAN
 Allah sangat menyukai orang yang mau bekerja keras. Maka dari itu,
dalam Islam tidak dianjurkan seseorang untuk bermalas-malasan. Kita selalu
diminta untuk Sholat Tahajud dan Sholat Fajar, bergegas ke masjid saat waktu
masih pagi dan keadaan masih gelap, dimana pada saat itu ialah waktu bagi
orang yang bermalas–malasan.
 Allah juga melarang umatnya untuk meminta-minta bahkan disaat kondisi
susah sekalipun. Umat manusia diperintah untuk mencari karunia Allah, Allah
ingin agar umatnya mencari apa yang mereka butuhkan dengan bekerja, mencari
ilmu pengetahuan, tidak hanya berdiam diri dalam rumah dan menunggu rizki itu
datang kepada kita. dan selalu giat dalam bekerja dan belajar dengan sungguh-
sungguh.
 Allah memerintahkan umatnya untuk melakukan keseimbangan antara
kehidupan dunia dan kehidupan akhirat mendatang.
 Allah Swt memerintahkan agar bersemangat dalam melakukan amal
shaleh sebanyak-banyaknya.
 Allah Swt memerintahkan agar bekerja, dan Allah Swt. pasti membalas
semua yang telah kita kerjakan.
 Allah Swt memperingatkan bahwa segala nantinya akan diperlihatkan
kelak di hari kiamat.

 Mengingat seluruh amal perbuatan kita senantiasa di awasi Allah Swt,


langkah terbaik adalah menjauhkan diri dari dosa dan menjaga jiwa dan takwa
kita.

 Semakin banyak jumlah orang mengawasi amal perbuatan seseorang


semakin besar pula rasa malunya, apalagi jika yang mengawas amal
perbuatannya adalah Allah, Rasulullah dan para wali Allah.

 jika kita ingin mempekerjakan seseorang hendaknya kita mencari


seseorang yang memiliki dua sifat tersebut yaitu kuat dan amanah.

9
2. SARAN
Mengingat keterbatasan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh
penulis, maka untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendasar lagi, disarankan
kepada pembaca untuk membaca literatur-literatur yang telah di lampirkan pada
daftar rujukan.

DAFTAR PUSTAKA
Rodi, Dede, Tafsir Ayat Ekonomi (Semarang.CV.Karya Abadi Jaya 2015)
Pdf :
Kitab Hadist Sunan An Nasa I Ultimate

10

Anda mungkin juga menyukai