Anda di halaman 1dari 10

KONTRIBUSI PERADABAN ISLAM

MASA KHULAFAURRASYIDIN: PEMBENTUKAN


MASYARAKAT POLITIK MUSLIM

Junaidi Lubis
Fakultas Syariah UIN Sultan Syarif Qasim Pekan Baru
Jl. Subrantas km.5 Panam Pekan Baru
E-mail: bangjun1967@yahoo.com

Abstract: Contribution of Islamic Civilization in the Fourth Caliphs: Reforming Political Muslim Society. This paper
describes an Islamic advancement achieved in Khulafaurrasyidin era (the Fourth Caliphs), especially in performing
political Muslim societies. After the prophet of Muhammad saw passed away, the Khulafaurrasyidin continued
his leadership of Islamic government wisely. Although passing off 30 years, the Khulafaurrasyidin successfully
reformed Islamic civilization, consolidated, and reconstructed political foundation for Muslim societies. The
caliph of Abu Bakar, for instance, overcome and saved Muslim community from a great tight hole of apostates
that rejected zakat. In addition, the second caliph, Umar bin al-Khattab also successfully consolidated the Muslim
communities in Arab, changed nomadic community as discipline patriotic, destructed Persian and Byzantium
imperialism, developed a strong imperialism including Persian, Iraq, Caldera, Syria, Palestine, and Egypt. The
third caliph, Usman bin Affan, added empire expansion throughout the Middle Asia and Tripoli. The last caliph,
Ali bin Abi Thalib, struggled under difficulties came from domestic country.
Kata kunci: Islamic civilization, Khulafaurrasyidin, Islamic political

Abstrak: Kontribusi Peradaban Islam di Masa khalafaurrasyidin: Pembentukan Masyarakat Politik Islam. Tulisan
ini menjelaskan kemajuan Islam yang dicapai di era Khulafaurrasyidin, terutama dalam melakukan politik
masyarakat Muslim. Setelah Nabi Muhammad saw wafat, para Khulafaurrasyidin melanjutkan kepemimpinannya
dari pemerintahan Islam dengan bijak. Meskipun berlalu 30 tahun, Khulafaurrasyidin berhasil membentuk
peradaban Islam, mengkosolidasi, dan merekonstruksi landasan politik bagi masyarakat Muslim. Khalifah
Abu Bakar, misalnya, mengatasi dan menyelamatkan masyarakat Muslim dari lubang besar ketat murtad
yang menolak zakat. Selain itu, khalifah kedua, Umar bin al-Khattab juga berhasil mengkonsolidasi komunitas
Muslim di Arab, mengubah masyarakat nomaden menjadi masyarakat yang disiplin patriotik, menghancurkan
imperialisme Persia dan Byzantium, mengembangkan imperialisme yang kuat termasuk Persia, Irak, Caldera,
Suriah, Palestina, dan Mesir. Khalifah ketiga, Usman bin Affan, menambah ekspansi kerajaan di seluruh Asia
Tengah dan Tripoli. Khalifah terakhir, Ali bin Abi Thalib, berjuang di bawah kesulitan berasal dari negara domestik .
Kata kunci: peradaban Islam, Khulafaurrasyidin, politik Islam

Pendahuluan dan Anshar berkumpul di balai kota Bani Sa`idah,


Khulafaurrasyidin merupakan pemimpin umat Madinah. Mereka memusyawarahkan siapa yang
Islam setelah Nabi Muhammad saw wafat, yaitu akan dipilih menjadi pemimpin. Sekelompok orang
pada masa pemerintahan Abu Bakar Shiddiq, berpendapat bahwa Abu Bakar lebih berhak atas
Umar bin Khattab, Usman bin `Affan dan Ali kekhalifahan karena rasulullah merestuinya dalam
bin Abi Thalib dengan menerapkan sistem soal-soal agama, sedang kelompok yang lain
pemerintahan yang demokratis. berpendapat bahwa orang yang paling berhak
atas kekhalifahan ialah dari ahl al-bait rasulullah,
Nabi Muhammad saw tidak meninggalkan
yaitu Abdullah bin Abbas atau Ali bin Abi Thalib.
wasiat kepada seseorang untuk meneruskan
Selain itu ada juga yang berpendapat bahwa
kepemimpinannya (kekhalifahan). Beliau nampak­
yang paling berhak ialah salah seorang kaum
nya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum
Quraisy yang termasuk dalam kaum Muhajirin
muslimin sendiri untuk me­nentukannya. Karena
gelombang pertama. Adapun kelompok lainnya
itulah, tidak lama setelah beliau wafat, belum lagi
berpendapat bahwa yang paling berhak atas
jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokoh Muhajirin

75 |
MADANIA Vol. XVII, No. 1, Juni 2013

kekhalifahan adalah kaum Anshar.1 berbagai macam peristiwa, terutama peristiwa


Musyawarah itu berjalan cukup alot karena Isra’ Mi`raj.3
masing-masing pihak sama-sama merasa berhak Sebagai khalifah pertama, Abu Bakar di­
menjadi pemimpin umat Islam. Namun, dengan hadapkan pada keadaan masyarakat sepeninggal
semangat ukhuwah Islamiyah yang tinggi, akhir­ Nabi Muhammad. Ia bermusyawarah dengan para
nya Abu Bakar terpilih. Rupanya, semangat sahabat untuk menghadapi kesulitan-kesulitan
keagamaan Abu Bakar mendapat penghargaan yang terjadi. Dengan tegas ia menyatakan akan
yang tinggi dari umat Islam, sehingga masing- memerangi semua golongan yang menyimpang
masing pihak menerima dan membaiatnya. dari kebenaran (orang yang murtad, tidak mau
Sebagai pemimpin umat Islam setelah rasul, membayar zakat, dan mengaku dirinya nabi),
Abu Bakar disebut khalifah Rasulillah atau khalifah, sehingga semua kembali ke jalan yang benar.
meskipun dalam hal ini perlu dijelaskan bahwa Ketegasan Abu bakar ini disambut oleh hampir
kedudukan nabi sesungguhnya tidak akan pernah seluruh kaum muslimin. Untuk memerangi
tergantikan, dan istilah khalifah hanya diartikan kemurtadan (riddah) ini dibentuklah sebelas
sebagai pengganti rasul dalam melanjutkan pasukan. Sebelum pasukan dikirim ke daerah
perjuangan nabi.2 yang dituju, terlebih dahulu dikirim surat yang
menyeru agar mereka kembali pada ajaran
Sepeninggal rasulullah, empat orang peng­
Islam. Namun karena tidak mendapat sambutan,
ganti beliau adalah para pemimpin yang adil
terpaksa pasukan dikirim untuk menumpasnya
dan benar. Mereka menyelamatkan dan me­
dan membawa hasil yang gemilang.4
ngembangkan dasar-dasar tradisi dari rasulullah
bagi kemajuan Islam dan umatnya. Oleh sebab Dalam memerangi kaum murtad, dari kalangan
itu, gelar Khulafaurrasyidin yang bermakna “yang muslimin banyak hafiz (penghafal Alquran) yang
mendapat bimbingan di jalan lurus” diberikan syahid, karenanya Umar merasa resah dan
kepada mereka. khawatir kalau sebagian Alquran nantinya akan
musnah. Oleh sebab itu, ia menasehati Kalifah
Pada tulisan ini akan dibahas secara luas
Abu Bakar untuk membuat suatu kumpulan
tentang kemajuan Islam yang dicapai pada masa
Alquran. Meskipun pada awalnya Abu Bakar agak
pemerintahan Khulafaurrasyidin, khususnya dalam
ragu untuk melakukannya, namun akhirnya ia
pembentukan masyarakat politik muslim.
memberi persetujuan dengan menugaskan Zaid
bin Tsabit. Menurut Jalaluddin al-Suyuti bahwa
Para Khalifah Masa Khulafaurrasyidin
pengumpulan Alquran ini termasuk jasa besar
Abu Bakar al-Shiddiq (11-13 H/ 632-634M)
Khalifah Abu Bakar.5
Abu Bakar adalah salah seorang sahabat
Nampaknya, kekuasaan yang dijalankan pada
terdekat Nabi saw, dan termasuk di antara orang-
masa Khalifah Abu Bakar, sebagaimana pada
orang yang pertama masuk Islam (al-sabiqûn
masa rasulullah, bersifat sentral (kekuasaan
al-awwalûn). Nama lengkapnya adalah Abdullah
legislatif, eksekutif, dan yudikatif terpusat pada
bin Abi Kuhafah al-Tamimi. Pada masa kecilnya
pemimpin tertinggi).6 Selain menjalankan roda
Abu Bakar bernama Abdul Ka`bah. Kemudian
pemerintahan, khalifah juga melaksanakan hukum.
nama itu ditukar oleh Nabi saw menjadi Abdullah.
Meskipun demikian, seperti juga Nabi Muhammad
Gelar Abu Bakar diberikan rasulullah saw karena
saw, Abu Bakar selalu mengajak sahabat-sahabat
ia seorang yang paling awal masuk Islam, sedang
besarnya untuk bermusyawarah.
gelar al-Siddîq yang berarti “amat membenarkan”
adalah gelar yang diberikan kepadanya karena ia 3
Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban…, h. 93.
amat segera membenarkan rasulullah saw dalam 4
Syalabi, Sejarah dan Kebudayan Islam, terj. Mukhtar
Yahya, (Jakarta: Pustaka al-Husna, 1983), Jilid I, h. 232-233.
5
Jalaluddin As-Syuyuti, Tarikh al-Khulafa, (Beirut: Dar al-
1
Ahmad Amin, Islam dari Masa ke Masa, terj. Yaumul Islam, Fikr, 1979), h. 67.
(Bandung: Rosda , 1987), h. 80. 6
Dudung Abdurrahman dkk, Sejarah Peradaban Islam dari
2
Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Masa Klasik hingga Modern, ,(Yogyakarta: LESFI, 2009), Cet. ke-3,
Amzah, 2009), h. 92. h. 48.

| 76
Junaidi Lubis: Kontribusi Peradaban Islam Masa Khulafaurrasyidin ...

Setelah menyelesaikan urusan perang dalam rujukan oleh Nabi mengenai hal-hal penting.
negeri, barulah Abu Bakar mengirim kekuatan ke Dengan memilih dan membaiat Abu Bakar, ia
luar Arabia. Tentara Islam yang dipimpin Khalid mendapat penghormatan yang tinggi dan menjadi
bin Walid dikirim ke Iraq dan dapat menguasai “tangan kanan” Abu Bakar.
al-Hirah di tahun 634 M, lalu ke Syiria dikirim Dua tahun kepemimpinan Abu bakar belum
ekspedisi di bawah pimpinan empat Jenderal cukup menjamin stabilitas keamanan terkendali,
yaitu Abu Ubaidah, Amru bin `Ash, Yazid bin Abi sehingga ketika Abu Bakar sakit dan merasa
Sufyan dan Syurahbil. Untuk memperkuat tentara ajalnya sudah dekat, ia bermusyawarah dengan
ini, Khalid bin Walid diperintahkan meninggalkan para pemuka sahabat, kemudian mengangkat
Irak, dan melalui gurun pasir yang jarang dijalani Umar sebagai penggantinya dengan maksud
hingga ia sampai ke Syiria. untuk mencegah kemungkinan terjadinya per­
Ekspedisi ke Syiria ini memang sangat besar selisihan dan perpecahan di kalangan umat Islam.
artinya dalam konstalasi politik umat Islam, Kebijaksanaan Abu Bakar tersebut ternyata di­
karena daerah protektorat itu merupakan front terima masyarakat yang segera secara beramai-
terdepan wilayah kekuasan Islam dengan romawi ramai membaiat Umar. Umar menyebut dirinya
timur. Dengan bergolaknya tanah Arab pada saat khalifah rasulillah (pengganti dari rasulullah). Ia
menjelang dan sesudah wafatnya Nabi, impian juga mendapat gelar Amir al-Mu’minîn (komandan/
bangsa Romawi untuk menghancurkan dan pemimpin orang-orang yang beriman) sehubungan
menguasai agama Islam hidup kembali. Mereka dengan penaklukan-penaklukan yang berlangsung
menyokong sepenuhnya pergolakan itu dan pada masa pemerintahannya.9
ikut serta melindungi orang-orang yang makar Ketika para pembangkang di dalam negeri
terhadap pemerintahan Madinah.7 Faktor lain dari telah dikikis habis oleh khalifah Abu Bakar, maka
pengiriman pasukan itu adalah karena umat Islam Umar menganggap bahwa tugasnya yang pertama
Arab memandang Syiria sebagai bagian integral adalah mensukseskan ekspedisi yang telah dirintis
dari semenanjung Arab, dan negeri ini didiami oleh pendahulunya. Di zaman Umar, gelombang
oleh suku Arab yang menggunakan bahasa Arab. ekspansi (perluasan daerah kekuasaan) pertama
Dengan demikian, hal ini baik untuk keamanan terjadi di ibu kota Syiria, Damaskus yang jatuh
umat Islam (Arab) maupun untuk pertalian tahun 635 M. Setahun kemudian, setelah tentara
nasional dengan orang-orang Syiria.8 Bizantium kalah di pertempuran Yarmuk, seluruh
Ketika pasukan Islam sedang mengancam daerah Syiria jatuh ke bawah kekuasaan Islam.
Palestina, Irak, kerajaan Hirah, dan telah meraih Dengan memakai Syiria sebagai basis, ekspansi
beberapa kemenangan yang dapat memberikan diteruskan ke Mesir di bawah pimpinan Amru bin
beberapa kemungkinan besar bagi keberhasilan `Ash dan ke Irak di bawah pimpinan Sa`ad bin Abi
selanjutnya, bersamaan dengan itu Khalifah Abu Waqqash. Iskandaria, ibu kota Mesir ditaklukkan
Bakar meninggal dunia pada hari Senin tanggal tahun 641 M. Dengan demikian, Mesir jatuh ke
23 Agustus 624 M. bawah kekuasaan Islam. Al-Qadisiyah, sebuah
kota dekat Hirah di Iraq juga ditaklukkan tahun
Umar bin Khatthab (12-23H/634-644M) 637 M. Dari sana serangan dilanjutkan ke ibu kota
Nama lengkapnya adalah Umar bin Khatthab Persia, al-Madain yang jatuh pada tahun itu juga.
bin Nufail keturunan Abdul Uzza al-Quraisy dari Pada tahun 641 M, Mosul pun dapat dikuasai.
suku Adi. Lahir empat tahun sebelum kelahiran Dengan demikian, pada masa kepemimpinan
Nabi. Dia adalah orang yang berbudi luhur, fasih, Umar, wilayah kekuasaan Islam sudah meliputi
adil serta pemberani. Umar masuk Islam pada Jazirah Arabia, Palestina, Syiria, sebagian besar
tahun kelima setelah kenabian dan menjadi salah wilayah Persia, dan Mesir.10
satu sahabat terdekat Nabi serta dijadikan sebagai Perebutan atas kekuatan yang strategis

7
Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban..., h. 97. 9
Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban..., h. 99.
8
Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban..., h. 98. 10
Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban…, h. 99-101.

77 |
MADANIA Vol. XVII, No. 1, Juni 2013

ter­sebut berlangsung dengan cepat dan mem­ Umar memerintah selama sepuluh tahun 6
beri prestise di mata dunia. Suatu tenaga yang bulan 4 hari. Masa jabatannya berakhir dengan
digerakkan oleh kekuatan ghaib telah meluluh­ kematian. Dia dibunuh oleh seorang budak
lantakkan kerajaan Persia dan Romawi. Operasi- dari Persia bernama Abu Lu’lu’ah. Saat terluka
operasi yang dilakukan di Irak, Syiria, dan Mesir parah, dari pembaringannya ia mengangkat
termasuk yang paling gemilang dalam sejarah syura (komisi pemilih) yang akan memilih
ilmu siasat perang yang tidak kalah dibandingkan penerus pemerintahannya. Untuk menentukan
dengan Napoleon, Hanibal, atau Iskandar penggantinya, Umar tidak menempuh jalan yang
Zulkarnain.11 dilakukan Abu Bakar. Tapi ia justru menunjuk
Pusat kekuasaan Islam di Madinah mengalami enam orang sahabat dan meminta kepada mereka
perkembangan pesat. Umar telah berhasil mem­ untuk memilih salah seorang di antaranya menjadi
buat dasar-dasar bagi suatu pemerintahan yang khalifah. Enam orang tersebut adalah Usman,
handal untuk melayani masyarakat baru yang Ali, Thalhah, Zubair, Sa`ad bin Abi Waqqash, dan
terus berkembang. Tindakan yang dilakukan Abdurrahman bin `Auf. Setelah Umar wafat, tim
umar adalah menata pemerintahan dengan ini bermusyawarah dan berhasil menunjuk Usman
membentuk Departemen-departemen (diwan), sebagai khalifah, melalui persaingan yang agak
mengadopsi model Persia. Tugas diwan adalah ketat dengan Ali bin Abi Thalib.
menyampaikan perintah dari pemerintah pusat
ke daerah-daerah dan menyampaikan laporan Usman bin `Affan ( 23-35 H – 644-656 M)
tentang perilaku dan tindakan penguasa daerah Nama lengkapnya adalah Usman bin `Affan
kepada khalifah.12 Untuk memperlancar hubungan bin Abi al-`Ash bin Umayyah dari suku Quraisy.
antar daerah, wilayah negara dibagi menjadi 8 Ia memeluk Islam karena ajakan Abu Bakar, dan
propinsi meliputi Mekkah, Madinah, Syiria, Basrah, iapun menjadi salah seorang sahabat terdekat
Kufah, Palestina, Mesir. Masa inilah mulai diatur nabi saw. Ia sangat kaya tetapi berlaku sederhana,
pembayaran gaji dan pajak tanah.13 Pada masa dan sebagian besar kekayaannya digunakan untuk
Umar, lembaga yudikatif dipisahkan dengan kepentingan Islam. Selain itu, ia diberi gelar zu
didirikannya lembaga pengadilan, bahkan hingga al-nurain, artinya orang yang memiliki dua cahaya,
di daerah-daerah. Untuk menjaga keamanan dan karena ia menikahi dua putri nabi secara berurutan
ketertiban, dibentuk jawatan kepolisian dan juga setelah yang satu meninggal. Ia menjadi khalifah
jawatan pekerjaan umum.14 setelah melalui proses pemilihan badan syûra
Khalifah meletakkan prinsip-prinsip dasar yang dibentuk oleh Umar menjelang wafatnya,
demokratis dalam pemerintahannya dengan dan memerintah selama 12 tahun. Para penulis
membangun jaringan pemerintahan sipil yang sejarah membagi zaman pemerintahan Usman
sempurna, dan menjamin kesamaan hak. Selain menjadi dua periode, yaitu enam tahun pertama
mahir dalam menciptakan pemerintahan baru, merupakan masa kejayaan pemerintahannya,
ia juga memperbaiki dan mengkaji ulang ke­ dan enam tahun terakhir merupakan masa
bijakannya yang lalu untuk kemaslahatan umat. pemerintahan yang buruk.16
Misalnya mengenai tanah yang diperoleh dari Awal pemerintahan Usman diwarnai dengan
hasil peperangan, Umar membiarkan tanah suasana yang kurang kondusif, masyarakat
digarap oleh pemiliknya sendiri, sebagai gantinya, terpecah menjadi dua kelompok: kelompok
terhadap tanah itu dikenakan pajak (al-kharaj).15 pendukung Ali yang kurang mendukung pe­
merintahan Usman, dan pendukung Usman
11
Philip K. Hitti, Dunia Arab Sejarah Ringkas, terj. Ushuludin yang mendukung kepemimpinannya. Mereka
Hutagalung dan O.D.P Sihombing, (Bandung: Sumur Bandung, mendukung Usman bukan karena memberi
1970), h. 59.
12
Syalabi, Sejarah dan Kebudayan…, h. 237-238. penghargaan kepadanya, tetapi karena ingin
Syibli Nu’man, Umar yang Agung, (Bandung: Penerbit
Pustaka, 1981), h. 264-276.
14
Syibli Nu’man, Umar yang…, h. 324-418. Khattab, (Jakarta: Bulan Bintang, 1978), h. 169.
15
Abbas Makmud al-Akkad, Kecemerlangan Umar bin 16
Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban..., h. 105.

| 78
Junaidi Lubis: Kontribusi Peradaban Islam Masa Khulafaurrasyidin ...

menyatukan keinginan masing-masing.17 Beberapa adalah Marwan bin Hakam. Dialah pada dasarnya
tahun pertama pemerintahannya, Usman melanjut­ yang menjalankan pemerintahan, sedangkan
kan kebijakan-kebijakan Umar, terutama dalam Usman hanya menyandang gelar Khalifah. Setelah
perluasan wilayah kekuasaan Islam. Daerah-daerah banyak anggota keluarganya yang duduk dalam
strategis yang telah dikuasai Islam seperti Mesir jabatan-jabatan penting, Usman laksana boneka di
dan Irak terus dilindungi. hadapan kerabatnya itu. Dia tidak dapat berbuat
Di masa pemerintahan Usman, wilayah banyak dan terlalu lemah terhadap keluarganya.
Armenia, Tunisia, Cyprus, Rhodes, dan bagian yang Dia juga tidak tegas terhadap kesalahan bawahan.
tersisa dari Persia, Transoxania, serta Tabaristall Harta kekayaan negara, oleh karabatnya dibagi-
berhasil direbut. Ekspansi Islam pertama berhenti bagikan tanpa terkontrol oleh Usman sendiri.21
sampai di sini.18 Pergantian Umar dengan Usman dapat
Karya monumental lain yang dipersembahkan diartikan dengan perubahan keradikalan dengan
oleh Usman adalah penyusunan kitab suci kelonggaran, kelemahan, dan sikap ragu-
Alquran. Penyusunan Alquran dimaksudkan untuk ragu. Akibatnya banyak kaum Muslimin yang
mengakhiri perbedaan-perbedaan serius dalam meninggalkan Usman, yang berarti hilangnya
bacaan Alquran. Pemerintahan Usman yang kawan-kawan dan orang-orang tempat ia
berlangsung selama 12 tahun, pada paruh terakhir me­ n umpahkan kepercayaan, kecuali kaum
masa kekhalifahannya muncul perasaan tidak puas kerabatnya. Kesetiaan para pejabat kepada Usman
dan kecewa di kalangan umat Islam terhadapnya mulai berkurang, sehingga sedikit sekali orang
karena ia mulai mengambil kebijakan lain dari yang dapat dijamin kesetiaannya, kecuali dari
sebelumnya. Usman mengangkat keluarganya kerabatnya sendiri. Oleh sebab itu, banyak pejabat
(dari Bani Umayyah) pada kedudukan yang yang dipecat dan diganti oleh kaum kerabatnya.
tinggi. Usman menekankan sistem kekuasaan Pada saat itulah, oleh lawan politiknya ia dituduh
sentralistik yang menguasai seluruh pendapatan melakukan nepotisme. Ia juga menggunakan uang
propinsi dan menetapkan seorang juru hitung negara secara tidak patut, menghina sahabat
dari keluarganya sendiri.19 Usman lalu membentuk dan menyalahgunakan wewenang atas tuduhan
lembaga pertukaran tanah untuk membagi- itu. Namun Usman mengatakan bahwa ia tidak
bagi tanah itu agar produktif, dan membangun mengambil apapun dari kekayaan negara, apa
angkatan laut sehingga menambah tinggi beban yang diberikan kepada kerabatnya adalah dari
pajak rakyat, karena memerlukan biaya besar. Hal harta pribadinya.22
lain yang dilakukannya adalah membangun sebuah Perubahan sistem pemerintahan ini memicu
bendungan yang besar untuk melindungi Madinah semangat perlawanan terhadap kebijakan
dari bahaya banjir dan mengatur persediaan pemerintah yang menyebabkan pemberontakan
air untuk kota itu. Ia juga membangun jalan, di Madinah dan daerah-daerah Arab yang lain.
jembatan, rumah tamu di berbagai wilayah dan Klimaksnya pada tahun 17 juni 656 M (35H), para
memperluas masjid Nabawi.20 pemberontak menyerbu rumah khalifah, dan dua
Kepemimpinan Usman memang sangat ber­ orang bangsa Mesir membunuh Usman. Kematian
beda dengan kepemimpinan Umar. Ini mungkin Usman dengan cara tersebut menyebabkan huru-
karena umurnya yang lanjut (diangkat dalam usia hara di kalangan kaum muslimin sehingga ribuan
70 tahun) dan sifatnya yang lemah lembut. Salah pemuda yang tidak berdosa telah menjadi korban.23
satu faktor yang menyebabkan banyak rakyat
kecewa terhadap kepemimpinan Usman adalah Ali bin Abi Thalib (35 - 40 H/ 656 - 661 M )
kebijaksanaannya mengangkat keluarga dalam Ali bin Abi Thalib adalah putra Abdul Muthalib,
kedudukan tinggi. Yang terpenting di antaranya ia sepupu dan menantu Nabi. Ali lahir di Mekkah

17
Syalabi, Sejarah dan…, h. 274. 21
Dudung Abdurrahman dkk., Sejarah Peradaban…, h. 55.
18
Dudung Abdurrahman dkk., Sejarah Peradaban…, h. 52. 22
Syed Mahmudunnasir, Islam Konsepsi dan sejarahnya,
19
Dudung Abdurrahman dkk., Sejarah Peradaban…, h. 48. terj. Dadang Afandi, (Bandung: CV Rosida, 1988), h. 187.
20
Dudung Abdurrahman dkk., Sejarah Peradaban…, h. 48. 23
Syalabi, Sejarah dan…, h. 278-280.

79 |
MADANIA Vol. XVII, No. 1, Juni 2013

pada hari Jumat tanggal 13 Rajab.24 Ia telah masuk Ali sebenarnya ingin sekali menghindari
Islam pada usia muda dan menemani nabi dalam perang. Dia mengirim surat kepada Thalhah
perjuangan menegakkan Islam baik di Mekkah dan Zubair agar keduanya mau berunding untuk
maupun Madinah. Ali adalah orang yang banyak menyelesaikan perkara itu secara damai. Namun
memiliki kelebihan, pribadinya penuh vitalitas dan ajakan tersebut ditolak. Akhirnya, pertempuran
energik, perumus kebijakan dengan wawasan ke yang dahsyat pun berkobar. Perang ini dikenal
depan, seorang pahlawan yang gagah berani, dengan nama perang Jamal (Unta), karena Aisyah
penasehat hukum yang ulung, pemegang teguh dalam pertempuran itu menunggang unta, dan
tradisi, seorang sahabat sejati, dan seorang lawan Ali berhasil mengalahkan lawannya. Zubair dan
yang dermawan. Ia telah bekerja keras hingga Thalhah terbunuh ketika hendak melarikan diri,
akhir hayatnya dan merupakan orang kedua paling sedangkan Aisyah ditawan dan dikirim kembali
berpengaruh setelah nabi Muhammad saw.25 ke Madinah.
Setelah Usman wafat, kaum muslimin secara Perang Unta menjadi sangat Penting dalam
aklamasi memilih Ali bin Abi Thalib sebagai catatan sejarah Islam, karena peristiwa ini mem­
khalifah. Ali memerintah kurang lebih 4 tahun perlihatkan sesuatu yang baru dalam Islam, yaitu
9 bulan, mengikuti cara nabi dan mulai menyusun untuk pertama kalinya khalifah turun ke medan
sistem yang islami.26 perang untuk memimpin langsung angkatan
Selama masa pemerintahannya, ia meng­ perang, dan justru bertikai melawan saudara
hadapi berbagai pergolakan. Tidak ada masa sesama muslim sendiri.28
sedikit pun dalam pemerintahannya yang Bersamaan dengan itu, kebijaksanaan-ke­
dapat dikatakan stabil. Setelah menduduki bijaksanaan Ali juga mengakibatkan timbul­
jabatan khalifah, Ali memecat para gubernur nya perlawanan dari gubernur di Damaskus,
yang diangkat oleh Usman. Dia yakin bahwa Muawiyah, yang didukung oleh sejumlah bekas
pemberontakan-pemberontakan terjadi karena pejabat tinggi yang merasa kehilangan kedudukan
keteledoran mereka. Dia juga menarik kembali dan kehormatan. Setelah berhasil memadamkan
tanah yang dihadiahkan Usman kepada penduduk pemberontakan Zubair, Thalhah, dan Aisyah,
dengan menyerahkan hasil pendapatannya kepada Ali pun bergerak dari Kufah menuju Damaskus
negara, dan memakai kembali sistem distribusi dengan sejumlah besar tentara. Pasukannya
pajak tahunan di antara orang-orang Islam bertemu dengan pasukan Muawiyah di Shiffin.
sebagaimana pernah diterapkan Umar. Pertempuran terjadi di sini yang dikenal dengan
Oposisi terhadap Ali secara terang-terangan nama perang Shiffin. Perang ini diakhiri dengan
dimulai dari Aisyah, Thalhah, dan Zubair. tahkim (arbitrase), tapi tahkim ternyata tidak
Meski­pun mereka mempunyai alasan pribadi menyelesaikan masalah, bahkan menyebabkan
sehubungan dengan penentangan terhadap Ali, timbulnya golongan ketiga, Khawarij yaitu orang-
mereka menuntut Khalifah menghukum para orang yang keluar dari barisan Ali. Akibatnya,
pembunuh Usman. Tuntutan yang sama juga di ujung masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib,
diajukan Muawiyah, bahkan ia memanfaatkan umat Islam terpecah menjadi tiga kekuatan
peristiwa berdarah itu untuk menjatuhkan politik, yaitu Muawiyah, Syi`ah (pengikut) Ali, dan
legalitas kekuasaan Ali, dengan membangkitkan Khawarij (orang-orang yang keluar dari barisan
kemarahan rakyat dan menuduh Ali sebagai orang Ali). Keadaan ini jelas tidak menguntungkan bagi
yang mendalangi pembunuhan Usman, jika Ali Ali. Munculnya kelompok Khawarij menyebabkan
tidak bisa menemukan dan menghukum yang tentaranya semakin lemah, sementara posisi
sesungguhnya.27 Muawiyah semakin kuat. Pada tanggal 20
Ramadhan 40 H (660 M), Ali terbunuh oleh salah
seorang anggota Khawarij. 29
24
Syed Hussain Moh. Jafri, Moralitas Politk Islam, terj.
Ilyas Hasan, (Jakarta: Pustaka Zahra, 2003), h. 13.
25
Syamsul Munir Amin, Sejarah Peradaban..., h. 109.
26
Syed Hussain Moh. Jafri, Moralitas Politik..., h 16. 28
Syamsul Munir Amin, Sejarah Peradaban..., h. 111.
27
Syamsul Munir Amin, Sejarah Peradaban..., h. 110. 29
Syamsul Munir Amin, Sejarah Peradaban..., h. 112.

| 80
Junaidi Lubis: Kontribusi Peradaban Islam Masa Khulafaurrasyidin ...

Kedudukan Ali sebagai khalifah kemudian bahasa dan agama, namun wilayah-wilayah itu
dijabat oleh anaknya Hasan selama beberapa disatukan di bawah kekuasaan Islam dengan
bulan. Namun, karena Hasan tentaranya lemah, ibukotanya Madinah. Hingga terjadilah asimilasi
sementara Muawiyah semakin kuat, maka Hasan dalam bidang darah, bahasa, adat istiadat, alam
membuat perjanjian damai. Perjanjian ini dapat pikiran, politik, paham keagamaaan, dan bidang-
mempersatukan umat Islam kembali dalam bidang lain.
satu kepemimpinan politik, di bawah Muawiyah Untuk menghadapi masalah baru yang belum
bin Abi Sufyan. Di sisi lain, perjanjian itu juga ada pada masa rasulullah dan Abu Bakar, maka
menyebabkan Muawiyah menjadi penguasa Umar berijtihad untuk menetapkan hukum
absolut dalam Islam tahun 41 H (661 M). Tahun terhadap masalah-masalah yang baru dan mem­
persatuan ini, dikenal dalam sejarah sebagai perbarui organisasi negara, meliputi:
tahun jamaah (`am jama`ah). Dengan demikian,
1. Organisasi Politik terdiri:
berakhirlah masa yang disebut dengan masa
a. Al-Khilâfât, Kepala negara. Dalam memilih
Khulafaurrasyidin, dan dimulailah kekuasaan Bani
kepala negara berlaku sistem bai`ah.
Umayyah dalam sejarah politik Islam.30
Pada masa kini mungkin sama dengan
demokrasi.
Perkembangan Peradaban Islam
b. Al-Wizârât, sama dengan Menteri pada
Masa Khulafaurrasyidin
zaman sekarang.
Nabi Muhammad telah meletakkan dasar
c. Al-Kitâbât, selevel Sekretaris Negara.
agama Islam, sehingga ide-idenya dilanjutkan oleh
2. Administrasi Negara
Khulafaurrasyidin. Di antara keempat khalifah
tersebut, ternyata Umar memiliki kedudukan yang Sesuai dengan kebutuhan, Umar menyusun
istimewa, dengan tanpa menafikan peran khalifah administrasi negara menjadi:
yang lain. Keistimewaan Umar terletak pada a. Diwan-diwan (Departemen-departemen)
kemampuannya berpikir kreatif dan kebrilianannya 1) Diwan al-Jundî (Diwan al-Harbî) yaitu
dalam memahami syariat Islam. Kreativitas badan pertahanan Negara. Suatu badan
Umar mulai tampak ketika ia menghawatirkan yang mengurusi tentara. Disusunlah
keutuhan Alquran karena banyak huffaz yang angkatan Bersenjata Khusus, Asrama,
mati syahid. Untuk itu, ia mengusulkan kepada latihan militer, kepangkatan, gaji,
khalifah Abu Bakar untuk membukukan Alquran persenjataan, dan lain-lain. Mulai
yang pada waktu itu masih merupakan catatan- juga dibangun Angkatan laut oleh
catatan lepas dan hafalan-hafalan pribadi para Muawiyah gubernur Syam dan `Ala
sahabat. Walaupun sekarang bernama “Mushaf bin Hadhrami gubernur Bahrain.
Usmani”, tetapi gagasan awalnya berasal dari
2) Diwan al-Kharaj (Diwan al-Mâly) yaitu
Umar, merupakan warisan intelektual Islam yang
bait al-mâl yang mengurusi keuangan
paling berharga.31
negara, pemasukan dan pengeluaran
Umar memberikan sumbangan yang besar anggaran belanja negara.
dalam membangun Peradaban Islam. Ketika
3) Diwan al-Qudrat selevel Departemen
sudah menjadi kepala negara, ia mengubah
Kehakiman. Umar mengangkat hakim-
nama kepala negara yang semula bergelar
hakim khusus untuk wilayah dan
Khalifah al-Rasul menjadi Amîr al-Mu’minîn. Ia
menetapkan persyaratannya.
juga melanjutkan perluasan wilayah (futûhat),
b. Al-Imarah `Ala al-Buldan yaitu administrasi
sehingga pada masanya wilayah kekuasaan
pemerintahan dalam negeri.
Islam meliputi Syiria, Mesir, Palestina, Irak,
dan sebagian wilayah Persia. Meskipun berbeda 1) Negara dibagi menjadi beberapa
Propinsi yang dipimpin oleh Gubernur
Syamsul Munir Amin, Sejarah Peradaban..., h. 113.
30 (Amil).
31
Musyrifah Sunanto, Sejarah Islam Klasik, (Jakarta:
2) Al-Barid yaitu Perhubungan dengan
Prenada Media, 2004), Cet. ke-2, h. 23.

81 |
MADANIA Vol. XVII, No. 1, Juni 2013

memakai Kuda Pos. Ilmu pengetahuan klasik Islam dibagi menjadi


3) Al-Syurthah yaitu Polisi penjaga dua macam, yaitu ‘Ulum an-naqliyah, yang
keamanan negara32 bersumber pada Alquran atau dalil Naql
(disebut juga `Ulum al-Syari`ah, dan `Ulûm
4) Menyelenggarakan Hisbah, yang ber­
al-`Aqliyah( `ulum al-`ajam). Dalam periode
tugas sebagai pengawas Pasar, me­
Khulafaurrasyidin masih didominasi oleh
ngontrol timbangan dan takaran,
ilmu-ilmu naqliyah. Lahirnya ilmu Qira’at erat
men­­jaga tata tertib, kesusilaan, dan
kaitannya dengan membaca dan mempelajari
sebagainya.33
Alquran. Pada masa ini, muncul ilmu tafsir
c. Mengembangkan Ilmu Pengetahuan.
yang berguna untuk memahami ayat-ayat
Kelanjutan dari meluasnya kekuasaan Islam Alquran. Ilmu Hadis belum dikenal pada
ada dua gerakan perpindahan manusia, masa ini, namun pengetahuan tentang
dari Arab ke luar daerah Arab dan orang hadis sudah berkembang luas di kalangan
‘Ajam datang ke daerah Arab. Proses umat Islam. Ilmu Nahwu berkembang di
Asimilisai ini membawa dampak positif Basrah dan Kufah, Ali ibn Abi Thalib adalah
dan negatif. Orang Ajam yang pernah pembina dan penyusun pertama dasar-dasar
mewarisi kebudayaan lebih tinggi yang ilmu nahwu.35 Khat al-Qur’ân berkaitan erat
kemudian masuk Islam dan berbahasa dengan penulisan dan penyebaran Alquran.
dengan bahasa Arab serta berkeyakinan Pada masa ini Alquran ditulis dengan tulisan
dengan keimanan Islam, mendorong Umar Kufi, sedangkan untuk surat menyurat ditulis
untuk memerintahkan membuat tata dengan tulisan naskhi.36 Perkembangan ilmu
bahasa Arab dan penafsiran Alquran agar Fiqh tidak dapat dilepaskan dari Alquran dan
mereka terhindar dari kesalahan dalam hadis sebagai sumbernya. Karena itu, tidak
membaca dan menafsirkan Alquran dan heran jika ahli fiqh pada umumnya ahli dalam
hadis. Untuk kepentingan mengajar di Alquran dan hadis.
luar Jazirah Arab, dikirim guru-guru yang
3. Perkembangan Sastra
terdiri dari para sahabat yang ahli ilmu.
Pada masa ini, pengamat sastra pada
Usaha tersebut tidak terlalu lama, karena
umumnya terbagi menjadi dua pendapat
Umar terbunuh oleh orang yang sakit hati
besar:
kepadanya. Namun Umar diakui oleh para
sarjana Muslim dan bukan Muslim bahwa a. Sastra mengalami stagnasi karena per­
ia adalah orang kedua sesudah Nabi yang hatian lebih pada Alquran, sehingga syair
paling menentukan jalannya kebudayaan kurang berkembang.
Islam.34 b. Alquran sebagai sumber inspirasi untuk
Selain yang telah disebutkan di atas, secara kegiatan sastra, karena dalam berdakwah
umum kemajuan yang berhasil dicapai pada masa diperlukan bahasa yang indah.
Khulafaurrasyidin adalah: Prosa yang tertuang dalam 2 bentuk, yaitu
1. Pembukuan Alquran khithabah (bahasa pidato) dan kitabah
(bahasa korespondensi). Khithâbah men­
Khalifah Usman berhasil menyusun Mushaf
jadi alat paling efektif, namun sastra
standar untuk dijadikan pegangan bagi
kurang berkembang pada masa ini.
seluruh umat Islam, yang kemudian dibagikan
ke beberapa wilayah Islam untuk menghindari 4. Perkembangan Arsitektur
terjadinya perbedaan dialek dalam membaca Arsitektur dalam Islam dimulai tumbuhnya
Alquran. dari Mesjid. Beberapa masjid yang dibangun
2. Perkembangan ilmu pengetahuan. pada masa ini:

32
Musyrifah Sunanto, Sejarah Islam…, h. 29.
33
Syamsul Munir Amin, Sejarah Peradaban..., h. 103. 35
Dudung Abdurrahman, Sejarah Peradaban…, h. 60.
34
Syamsul Munir Amin, Sejarah Peradaban..., h. 31. 36
Dudung Abdurrahman, Sejarah Peradaban…, h. 60.

| 82
Junaidi Lubis: Kontribusi Peradaban Islam Masa Khulafaurrasyidin ...

a. Masjid al-Haram. Masjid ini dibangun oleh Penutup


Nabi Ibrahim, dan pada masa Umar masjid Setelah Nabi Muhammad wafat, perjuangan
ini diperluas dengan membeli rumah-rumah di­lanjutkan oleh Khulafaurrasyidin. Para khalifah
di sekitarnya. Masjid dikelilingi dengan tersebut menjalankan pemerintahan dengan
tembok batu bata setinggi 1,5 meter. Lalu bijaksana, ini karena faktor dekatnya hubungan
pada masa Usman, masjid ini diperluas pribadi mereka dengan Nabi dan otoritas ke­
lagi.37 agamaan yang mereka miliki. Kekhalifahan awal ini
b. Masjid Madinah (Nabawi). Masjid ini di­ secara politik didasarkan pada komunitas muslim
dirikan oleh rasulullah pada saat pertama Arabia dan pada kekuatan kesukuan bangsa Arab
kali ke Madinah. Pada masa Umar masjid yang berhasil menundukkan imperium Timur
ini diperluas, dan pada masa Usman di­ Tengah.
perluas lagi dan diperindah. Dindingnya Meskipun hanya berlangsung selama 30
diganti dengan batu, dan dihiasi dengan tahun, namun masa ini penting dalam sejarah
ukiran-ukiran. Tiang-tiangnya dibuat dari Islam. Khulafaurrasyidin berhasil menyelamatkan
breton bertulang dan ditatah dengan Islam, mengonsolidasikan dan meletakkan dasar
ukiran, plafonnya dari kayu pilihan. Unsur politik bagi keagungan Islam. Khalifah Abu Bakar
estetis mulai diperhatikan.38 menyelamatkan umat Islam dari bahaya besar
c. Masjid al-`Atiq. Masjid inilah yang pertama orang-orang murtad dan mempertahankan
kali didirikan di Mesir pada masa Umar. kebenaran ajaran Islam. Khalifah Umar berhasil
Terletak di utara Babylon, tidak bermihrab, mengkonsolidasikan Islam di Arabia, mengubah
mempunyai tiga pintu, dilengkapi dengan masyarakat padang pasir yang liar menjadi
tempat berteduh para musafir. bangsa pejuang yang berdisiplin, menghancurkan
Setelah Mesir dan Iraq ditaklukkan, Khalifah kekaisaran Persia dan Bizantium serta membangun
Umar memerintahkan membangun korta-kota suatu imperium yang sangat kuat meliputi Persia,
baru. Di Irak dibangun kota Basrah dan Kufah, di Irak, Kaldera, Syria, Palestina, dan Mesir. Khalifah
Mesir dibangun Kota Fustat. Kampung konsentrasi Usman menambah ekspansi imperium lebih jauh
militer dibangun di kota baru ini. Bangunan- di Asia Tengah dan Tripoli. Sedangkan Ali berjuang
bangunan utama dari sebuah kota baru adalah keras untuk mengatasi kekacauan-kekacauan
perumahan, masjid jami` serta mesjid-mesjid kecil dalam negeri. Pada masa inilah terjadi disintegrasi
lainnya; perkantoran dibangun dekat masjid; dan dan kekacauan politik yang menandai berakhirnya
bangunan sarana umum, seperti kamar mandi pemerintahan Khulafaurrasyidin.
umum, saluran, dan bak penampung air serta Terakhir, konflik yang terjadi di antara sahabat
pasar. Bagian-bagian kota dipisahkan oleh jalanan- Nabi merupakan sunnatullah yang bisa terjadi
jalanan dan lorong-lorong yang ditata rapi. Materi kepada siapa, di mana dan kapan saja. Semua itu
bangunan masih sederhana, terdiri dari jerami, merupakan pelajaran berharga bagi umat Islam
tanah liat dan batu bata.39 di kemudian hari. Jika sahabat saja, yang oleh
Pada masa Usman, dibangun sebuah bendung­ Alquran disebut khair al-ummah, bisa mengalami
an yang besar untuk melindungi Madinah dari konflik, apalagi umat-umat sesudahnya. Sehingga
bahaya banjir dan mengatur persediaan air untuk dengan mengerti sejarah diharapkan umat Islam
kota itu. Ia juga membangun jalan, jembatan, bisa menyikapinya secara bijak dan mengambil
rumah tamu di berbagai wilayah dan memperluas sisi positif pada setiap permasalahan yang ada.
masjid Nabawi.40
Pustaka Acuan
Amin, Samsul Munir, Sejarah Peradban Islam,
37
C. Israr, Sejarah Kesenian Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, Jakarta: Amzah, 2009.
1978), Cet. ke-2, Jilid I, h. 55. Abdurrahman, Dudung, dkk., Sejarah Peradaban
38
C. Israr, Sejarah Kesenian…, h. 76-82.
39
C. Israr, Sejarah Kesenian…, h. 92. Islam dari Masa Klasik Hingga Modern,
40
Dudung Abdurrahman dkk , Sejarah Peradaban..., h. 48. Yogyakarta: LESFI, 2009, Cet.ke-3.

83 |
MADANIA Vol. XVII, No. 1, Juni 2013

Amin, Ahmad, Islam dari Masa ke Masa, terj. Akkad, Abbas Makmud al-, Kecemerlangan Umar
Yaumul Islam, Bandung: Rosda, 1987. bin Khattab, Jakarta: Bulan Bintang, 1978.
Syalabi, A., Sejarah dan Kebudayan Islam, Jilid Mahmudunnasir, Syed, Islam Konsepsi dan
I, ter. Mukhtar Yahya, Jakarta: Pustaka al- Sejarahnya, terj. Dadang Afandi, Bandung:
Husna, 1983. CV. Rosida, 1988.
Syuyuti, Jalaluddin al-, Tarikh al-Khulafa, Beirut: Jafri, Syed Hussain Moh., Moralitas Politik Islam,
Darul Fikr, 1979. terj. Ilyas Hasan, Jakarta: Pustaka Zahra,
Hitti, Philip K., Dunia Arab Sejarah Ringkas, terj. 2003.
Ushuludin Hutagalung dan O.D.P Sihombing, Sunanto, Musyrifah, Sejarah Islam Klasik, Jakarta:
Bandung: Sumur Bandung, 1970. Prenada Media, 2004, Cet. ke-2.
Nu’man, Syibli, Umar yang Agung, Bandung: Israr, C., Sejarah Kesenian Islam, Jakarta: Bulan
Penerbit Pustaka, 1981. Bintang, 1978, Cet. ke-2, Jilid I.

| 84

Anda mungkin juga menyukai