KHULAFAUR RASYIDIN
Adapaun tugas tugas Khulafaur Rasyidin sebagai pemimpin adalah sebagai berikut:
Melanjutkan dakwah dan ajaran Rasulullah SAW.
Membina, mengatur, dan mengarakan umat islam sesuai dengan Al Qur’an dan sunnah.
Melanjutkan pemerintahan yang telah dibangun Raasulullah SAW.
Memerangi kaum murtad yang merusak ajaran agama.
Memperluas wilayah kekuasaan islam.
Mengembangkan ajaran islam kepada yang belum mengenalnya.
1
Berikut dijelaskan satu persatu keteladanan dan kepemimpinan Khulafaur Rasyidin
(sahabat Rasulullah yang empat orang):
2
kambing seperti sebelum menjadi khalifah?” Abu Bakar menjawab: “Insya Allah aku akan
tetap bersedia menolong kamu.” Meskipun Abu Bakar telah menjadi pemimpin Negara,
beliau tidak sombong dan masih mau memerah susu untuk rakyatnya di kampung.
3
3) Menghadapi kaum yang ingkar zakat.
Banyak diantara kaum muslimin yang pemahaman mereka, terhadap Hukum Islam
belum mendalam dan imannya masih tipis, mereka beranggapan bahwa kewajiban berzakat
hanya semata-mata untuk nabi. karena nabi telah wafat, maka bebaslah mereka dari
kewajiban untuk berzakat. Padahal zakat adalah salah satu Rukun Islam yang harus
ditegakkan. Abu Bakar bermusyawarah dengan para sahabat menghadapi kaum ingkar
zakat itu. meskipun keputusan musyawarah itu tidak bulat, Abu Bakar tetap teguh pada
pendiriannya bahwa kewajiban zakat harus dilaksanakan. Mereka yang membangkang
harus diperangi. Sebelum pasukan muslimin dikerahkan, Abu Bakar terlebih dahulu
mengirimkan surat kepada pembangkang agar kembali ke Islam. namun sebagian besar
mereka tetap bersikeras, karena itu pasukan muslimin pun dikerahkan dan dalam waktu
yang relatif singkat pasukan Abu Bakar telah berhasil dengan gemilang. Dengan
berhasilnya kaum muslimin ini, keadaan negara Arab kembali tenang, dan suasana umat
Islam pun kembali damai. Seluruh kabilah taat kembali membayar zakat sebagaimana pada
masa Rasulullah SAW.
4
Abu Bakar wafat pada 23 Agustus 634 M di Madinah. Ia dimakamkan di sebelah
makam Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi. Sebelum wafat, Abu Bakar berwasiat
kepada Umar bin Khattab. Umar pun dipilih menggantikan Abu Bakar.
5
Umar Bin Khattab dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan bertanggung jawab.
Sebagai contoh sikap tanggung tanggung jawab yang diperlihatkan umar bin khattab, yaitu:
pernah suatu saat beliau berkata ketika ia melihat kondisi jalan yang rusak, “aku akan
segera perbaiki jalan itu, sebab aku takut diminta pertanggung jawaban dihadapan Allah
SWT Nanti, hanya karena ada seekor unta yang terjungkal.” Masih banyak lagi perilaku
teladan yang patut kita contoh dari pribadi khalifah Umar Bin Khattab.
Pada masa kekhalifahan Umar Bin Khattab, Islam mengalami kemajuan yang
sangat pesat. Pasukannya berhasil mengalahkan dua kekuatan besar saat itu yakni Romawi
di barat dan Persia di Timur. Pada tahun 634, tentara muslim sebanyak 46.000 orang
mengalahkan 300.000 tentara Romawi di dataran Yarmuk. Di bawah Umar, ekspansi Islam
dimulai. Ibu kota Suriah, Damaskus, dikuasai pada tahun 635. Setahun setelah
kemenangan di Yarmuk, seluruh daerah Suriah jatuh ke kekuasaan Islam. Suriah dijadikan
basis. Ekspansi diteruskan ke Mesir di bawah kepemimpinan Amru Bin Ash. Ke Irak di
bawah kepemimpinan Sa'ad bin Abi Waqqash. Ibu kota Mesir Alexandria ditaklukkan pada
641 M. Begitu pula ibu kota Persia, Al Madain yang dikuasai pada tahun 637.
Kejayaan Islam di bawah Umar membuat banyak musuh yang marah dan dendam.
Bahkan Umar Bin Khattab sendiri pernah menjadi sasaran pembunuhan. Itu terjadi ketika
Persia ditaklukkan Umar Bin khattab. Seorang budak Majusi dari bangsa Persia bernama
Abu Lu'luah (Fairuz) mencoba menusuk Umar Bin khattab ketika shalat subuh berjemaah.
Akibat tusukan itu, Umar Bin khattab wafat pada 3 November 644 M. Atas izin Siti Aisyah
6
istri Rasulullah, Umar Bin khattab dimakamkan di Masjid Nabawi sebelah Rasulullah
SAW dan Abu Bakar As-Shiddiq.
7
buah disimpan disimpan di Madinah yang disebut mushaf al-iman atau mushaf usmani,
empat buah lainnya dikirim ke Makkah, Suriah, Basrah, dan Kufah.
2) Memperluas dan memperindah Masjidil Haram (Makkah), dan Masjid Nabawi
(madinah).
3) Membangun gedung-gedung pengadilan untuk mengadili perkara-perkara pidana dan
perdata yang pada masa pemerintahan Umar Bin Khattab dilakukan di masjid-masjid.
4) Membentuk angkatan laut yang tangguh untuk memperluas wilyah kekuasaan Islam.
8
Ali Bin Abi Thalib dikenal sebagai pribadi sederhana dan Zuhud. Beliau juga
terkenal sebagai panglima perang yang sangat berani. Hal itu sudah dibuktikan Ali Bin Abi
Thalib ketika harus menggantikan tidur Rasulullah. Padahal di luar rumah pemuda quraisy
ingin menyakiti Rasulullah yang akan pergi hijrah. Selain pemberani, Ali Bin Abi Thalib
juga seorang pemimpin yang peduli terhadap pendidikan sebagai contoh, beliau
mendirikan beberapa madrasah untuk tempat belajar anak anak. Ali Bin Abi Thalib
mengharuskan pegawainya jujur, cakap, dan bertanggung jawab dalam menjalankan roda
pemerintahan.
Ali diwarisi berbagai pergolakan. Masa pemerintahannya penuh dengan cobaan. Ia
berusaha mengatasinya dengan menarik para amir yang sebelumnya diangkat oleh Usman
Bin Affan. Ia juga mengambil alih tanah yang dihadiahkan Usman kepada penduduk
dengan menyerahkan hasil pendapatan kepada negara. Ali mengembalikan sistem
distribusi pajak tahunan di antara orang Islam yang pernah diterapkan pendahulunya Umar
Bin Khattab. Pemberontakan yang dihadapi Ali Bin Abi Talib di antaranya datang dari
Talhah, Zubair, dan Aisyah.
Mereka mengecam Ali yang tak mau menghukum pembunuh Usman. Mereka
minta agar ada pembalasan. Ali yang ingin menghindari perang, mengirim surat ke Talhah
dan Zubair agar keduanya mau berunding untuk menyelesaikan perkara itu secara damai.
Namun keduanya menolak. Maka pertempuran hebat pun meletus. Pertempuran itu dikenal
dengan nama Perang Jamal (unta) karena Aisyah menunggangi unta. Zubair dan Talhah
terbunuh. Aisyah ditawan dan dikirim kembali ke Madinah. Setelah pemberontakan itu
padam, Ali begerak dari Kufah ke Damaskus. Pasukannya bertemu dengan pasukan
Muawiyah di Siffin. Keduanya bertempur dan dikenal dengan nama Perang Siffin. Perang
ini berakhir dengan takhim atau arbitrase. Tapi takhim tak menyelesaikan masalah.
Bahkan, takhim menyebabkan munculnya golongan ketiga, yakni Al Khawarij atau orang-
orang yang keluar dari barisan Ali Bin Abi Talib. Masa kepemimpinan yang penuh gejolak
ini membuat tak banyak warisan yang ditinggalkan Ali. Salah satu dari sedikit warisan itu
yakni penyempurnaan bahasa Arab.
9
2) Pada masa pemerintahannya Ali Bin Abi Thalib berhasil mengembangkan wilayah
Islam sampai ke jazirah Arab.
3) Berusaha untuk mengembalikan persatuan dan kesatuan umat Islam.
4) Mengatur tata kepemerintahan untuk mengembalikan kepentingan umat, seperti
memberikan kepada kaum muslimin tunjangan yang diambil dari Baitul mal,
sebagaimana yang telah dilakukan Abu Bakar dan Umar Bin Khattab.
5) Mengganti pejabat-pejabat yang kurang cakap dalam bekerja.
Di akhir masa pemerintahan Ali Bin Abi Talib, umat terpecah menjadi tiga
golongan, yaitu: Muawiyah, Syiah, pengikut Abdullah Bin Saba' al-Yahudi yang
menyusup barisan tentara Ali Bin Abi Talib, Al Khawarij, orang-orang yang keluar dari
barisan Ali bin Abi Talib. Ini menyebabkan tentara makin lemah. Hingga pada 20
Ramadan 40 H atau 660 M, Ali Bin Abi Talib dibunuh pada saat sedang shalat subuh di
kufa, beliau dibunuh oleh Abdullah Bin Muljam, anggota Khawarij.
(KESIMPULAN)
1) Pada masa Khulafaur perkembangan peradaban Islam mengalami kemajuan yang pesat,
hal tersebut ditandai dengan pembanguan di berbagai bidang. Misalnya: perluasan
wilayah kekuasaan, pertahanan militer, pembangunan armada angkatan laut,
pembentukan lembaga baitul mal, pembangunan sarana ibadah, pembukuan Al Qur’an,
pengembangan ilmu pengetahuan, dan lain-lain.
2) Ummat Islam betul-betul masih berpegang kepada tali agama Allah yang lurus. Dalam
artian ajaran islam dijadikan sebagai dasar negara. Apa yang diperintahkan oleh agama
diyakini sebagai kebenaran mutlak dan mereka tidak ragu terhadap ajaran islam itu
sendiri. Amirul mukminin sebagai pelopor secara langsung daripada penegakkan
syariat islam itu. Ajaran Islam menjadi ruh dari pada perjuangan mereka.
3) Disamping perkembangan peradaban islam yang pesat pada masa khulafaurrasyidin
juga sangat banyak hambatan yang terjadi. Seperti munculnya orang orang yang
mengaku dirinya nabi (nabi palsu).
10
4) Usaha yang dilakukan ummat Islam dalam mengatasi hambatan yang terjadi pada masa
khulafaurrasyidin yaitu, dengan cara membasmi para nabi palsu baik dengan cara
damai, bagi kelompok yang tidak mengindahkan ultimatum dari kekhalifahan maka
jalan terakhir adalah dibasmi dengan cara diperangi.
11