Anda di halaman 1dari 20

AKAD SALAM

Berdasarkan PSAK 103

DISUSUN OLEH :
1. ANGGUNI AMINARTI PUTRI (A1C019024)
2. AYU RIZKI WULANDARY (A1C019033)
POKOK PEMBAHASAAN BERDASARKAN RPS

01 02 03 04

DEFINISI DAN DASAR SYARIAH PERLAKUAN JURNAL KASUS


JENIS–JENIS AKAD SALAM AKUNTANSI AKAD SALAM
AKAD SALAM PSAK 103
Pengertian Akad Salam
Pengertian Akad Salam menurut PSAK 103

Akad Salam adalah akad jual beli muslam fiih (barang pesanan) dengan pengiriman di kemudian hari oleh muslam
illaihi (penjual) dan pelunasannya dilakukan oleh pembeli pada saat akad disepakati sesuai dengan syarat-syarat
tertentu.

Pengerian lain dari Akad Salam

AKAD SALAM Adalah akad Pemesanan suatu Barang/Jasa oleh Pembeli dengan pembayaran tunai disaat akad
dengan Harga, Kriteria, Spesifikasi, Jumlah dan Waktu serta Tempat serah terima disepakati diawal bersama
Penjual, Akad Salam berlaku sejak akad disepakati hingga penyerahan Barang atau Jasa tertunaikan semua oleh
Penjual. Inilah sebuah transaksi yang telah dihalalkan oleh Allah SWT melalui Baginda Rasulullah SAW
digunakan sejak 1.400 tahun lalu oleh umat Islam.
Jenis Akad Salam

1. Salam Paralel
• Entitas bertindak sebagai penjual kemudian memesan pihak lain untuk
menyediakan barang tsb dengan cara salam.
• Syarat Salam Paralel:
(a) akad antara entitas (pembeli) dan produsen (penjual) terpisah dari akad
antara entitas (penjual) dan pembeli akhir; dan
(b) kedua akad tidak saling bergantung (ta’alluq).
• Ketentuan Salam Paralel
Dibolehkan melakukan salam paralel dengan syarat, akad kedua terpisah dari
dan tidak berkaitan dari akad pertama
Barang tidak harus ada ditangan Penjual SAAT AKAD tetapi
harus ada pada waktu yang telah ditentukan.

Apabila barang yang dipesan tidak ada pada waktu yang


ditentukan, akad menjadi rusak (fasakh). Pembeli dapat memilih
apakah menunggu sampai dengan barang yang dipesan tersedia
DASAR atau membatalkan akad sehingga Penjual harus mengembalikan
dana yang telah diterima.

SYARIAH Apabila barang yang dikirim tidak sesuai dengan yang disepakati
dalam akad, maka Pembeli boleh memilih (khiar) untuk menerima
atau menolak. Kalau menerima maka Pembeli tidak boleh meminta
kembali sebagian uangnya atau potongan harga, Apabila pilihannya
menolak maka si Penjual harus menyerahkan barang yang sesuai
dengan akad atau mengembalikan dana yang telah diterima.
AKAD SALAM SYARIAT ISLAM telah
mengatur kemungkinan yang mungkin Apabila barang yang dikirim memiliki kualitas yang lebih baik,
maka Penjual tidak boleh meminta tambahan pembayaran dan
akan terjadi serta solusi dalam penerapan hal ini dianggap sebagai pelayanan kepuasan pelanggan.
akad SALAM, sebagai berikut :
Barang boleh dikirim sebelum jatuh tempo asalkan disetujui oleh
kedua belah pihak dan dengan syarat kualitas dan jumlah barang
sesuai dengan kesepakatan, dan tidak boleh menuntut perubahan
harga.
PERLAKUAN AKUNTANSI PSAK 102

Tujuan Ruang Lingkup

• Pernyataan ini diterapkan untuk


Pernyataan ini bertujuan untuk
entitas yang melakukan transaksi
mengatur pengakuan, salam, baik sebagai penjual atau
pembeli.
pengukuran, penyajian dan • Pernyataan ini tidak mencakup
pengaturan perlakuan akuntansi atas
pengungkapan transaksi obligasi syariah (sukuk) yang
salam. menggunakan akad salam.
1. Penerapan PSAK 103
Akuntansi Akuntansi
Pembeli Penjual
Salam LKS sebagai Pembuat Salam LKS sebagai Pembeli
1a. Pesan barang (akad 1)
1b. Pesan barang (akad 2)

2a. Penerimaan modal 2b. Penyerahan modal


(dimuka seluruhnya saat akad) (dimuka seluruhnya saat akad)

Pembeli LKS Pembuat


3a. Penyerahan barang pesanan 3b. Penyerahan barang pesanan

Akuntansi Akuntansi
Pembeli Penjual
2. Akuntansi Salam untuk Bank Syariah

Salam Bank Syariah sebagai Pembuat Salam Bank Syariah sebagai Pembeli

1a. Pesan barang (akad 1)


1b. Pesan barang (akad 2)

2a. Penerimaan modal 2b. Penyerahan modal


(dimuka seluruhnya saat akad) (dimuka seluruhnya saat akad)

Pembeli Bank Syariah Pembuat


3a. Penyerahan barang pesanan 3b. Penyerahan barang pesanan

Akuntansi Penjual Akuntansi Pembeli


3. AKUNTANSI PEMBELI
Akun Pada Akuntansi Pembeli

Akun-akun Laporan
A. Akun Laporan
Laba Rugi
Posisi Keuangn

1. Piutang Salam 1. Keuntungan Penyerahan Aset


2. Persediaan (Aset Salam) Salam
3. Piutang kepada Petani 2. Kerugian Penyerahan Aset
Salam
• Piutang Salam
diakui pada saat modal usaha salam dibayarkan atau dialihkan kepada penjual. (psak 103,
prgf 11)
Modal usaha salam dapat :
 berupa kas • Modal
diukur sebesar jumlah yang
dibayarkan Usaha
 aset nonkas.
• diukur sebesar nilai wajar. PSAK 103, Prgrf 12
• Selisih antara nilai wajar dan nilai
tercatat => diakui sebagai
keuntungan atau kerugian pada saat
penyerahan.
• Barang Pesanan (PSAK 103, Prgrf 13)

Penerimaan diakui dan diukur :


a) sesuai akad => dinilai sesuai nilai yang disepakati;
b) berbeda kualitasnya, maka:
 diukur sesuai dengan nilai akad => jika nilai wajar sama atau lebih
tinggi dari nilai akad;
 diukur sesuai nilai wajar dan selisihnya diakui sebagai kerugian, jika
nilai wajar lebih rendah dari nilai akad;
• Jatuh Tempo Pengiriman

tidak menerima sebagian atau seluruh maka:

jika diperpanjang, nilai jika dibatalkan => piutang jika dibatalkan dan pembeli mempunyai
tercatat piutang salam salam berubah menjadi jaminan =>
sebesar bagian yang belum piutang yang harus dilunasi - hasil penjualan jaminan lebih kecil dari nilai piutang
dipenuhi sesuai akad; oleh penjual sebesar bagian salam, maka selisihnya diakui sebagai piutang kepada
penjual yang telah jatuh tempo.
yang tidak dapat dipenuhi; - hasil penjualan jaminan lebih besar dari nilai
dan tercatat piutang salam maka selisihnya menjadi hak
penjual.
• Denda

● Denda yang diterima oleh pembeli diakui


sebagai bagian dana kebajikan
(psak 103, prgf 14)
4. Akuntansi Penjual
Akun pada akuntansi penjual :

A. Akun Laporan Posisi Keuangan B. Akun-akun Laporan Laba Rugi


(neraca) 1. Keuntungan Penyerahan Aktiva
1. Hutang Salam (kewajiban salam) 2. Kerugian Penyerahan Aktiva
2. Persediaan (Aset Salam) 3. Kerugian salam
3. Hutang kepada LKS 4. Keuntungan salam
• Kewajiban Salam
Lanjutan kewajiban salam

 diakui pada saat penjual menerima modal usaha salam sebesar


modal usaha salam yang diterima.
 dihentikan-pengakuannya (derecognation) pada saat penyerahan
barang kepada pembeli.
 Salam paralel
keuntungan atau kerugian diakui saat penyerahan barang pesanan oleh
penjual ke pembeli akhir.
• Modal usaha (PSAK 103, Prgrf 18)
JURNAL KASUS AKAD SALAM
Contoh transaksi

● Bank Syariah menerima pesanan dari Bulog jagung HIBRIDA BISI-16 kualitas
A sebanyak 100 ton seharga Rp.940.000.000,-- Penyerahan dilakukan empat
bulan kemudian.
● Atas pesanan itu Bank Syariah melakukan pemesanan kepada KUD Amanah
Karawang, jagung HIBRIDA BISI-16 kualitas A, sebanyak 100 ton dengan
harga Rp. 800.000.000. Penyerahan dilakukan tiga bulan kemudian setelah akad
ditanda tangani
Jawab

Anda mungkin juga menyukai