Anda di halaman 1dari 11

Kaidah-kaidah Akuntansi dalam

Konsep Islam
Kelompok 2 :
1. Sarah Dinda Permata Sari
2. Zelnita Aulia Fitri
3. Listri Ramah
4. Ayulinda Br. Sianipar
Pengertian Kaidah Menurut Ushul Fiqih Islam

Yang dimaksud "'kaidah" dalam ilmu ushul fiqih ialah kaidah-kaidah


yang umum lagi permanen serta dapat diterima kebenarannya,
yang digunakan antuk memahami dan menentukan hukum-hukum
syar'i. Kaidah-kaidah itu juga berfungsi untuk memahami apa-apa
yang telah dihasilkan oleh para mujahid serta membandingkan
pendapat-pendapat mereka.
Dalil-dalil kaidah akuntansi diambilkan dari sumber-sumber fiqih
Islam yaitu

• a. Al-Qur'an, yaitu kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. untuk dij
adikan undang-undang yang mengatur manusia di segala bidang.
• b. Sunnah Nabawiyyah, yaitu apa-apa yang berasal dari Rasulullah saw, baik ucapan,
perbuatan maupun taqrir (ketetapan), yang dianggap sebagai uswah dan panutan.
• c. Ijma, yaitu yang berasal dari kesepakatan para ulama dan imam-imam mujtahid yan
g tepercaya pada masa setelah wafatnya Rasulullah saw.
• d. Qiyas, yaitu persamaan suatu peristiwa tertentu yang tidak mempunyai nash, baik d
ari Al-Qur’an maupun Hadits Nabi, serta ijtihad para ulama dengan peristiwa lain yang
memiliki kesamaan illat (alasan hukum).
• d. ’Uruf (adat kebiasaan), yaitu apa-apa yang telah dikenal terbiasa di kalangan masya
rakat, dengan syarat tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip hukum Islam.
Ciri-ciri Kaidah Akuntansi dalam Konsep Islam

a. Keistimewaan dari segi aqidah dan akhlak

Islam seorang akuntan harus memiliki iman yang kuat karena semua transaksi dan
perputaran uang yang dicatatnya itu baik dari pemasukan maupun pengeluaran
dan juga laporan laporan keuangan yang diberikan-nya kepada pelaku pelaku
transaksi itu adalah milik Allah Azza Wa Jalla .

Jadi, seorang akuntan ketika membuat catatan, penelitian, atau membuat laporan,
harus memastikan bahwa perputaran uang itu berjalan sesuai dengan Hukum Allah.
Iya tidak boleh menuruti saja keinginan si Pemilik harta, bisa menimbulkan
kemarahan Allah karena memalsu keterangan, atau hanya untuk meraih keuntungan
duniawi.
b.
b. Keistimewaan
Keistimewaan Karena
Karena mengombinasikan
mengombinasikan antara
antara subjek-subjek
subjek-subjek yang
yang permanen
permanen (tetap)
(tetap) dan
dan yang
yang
tathawwur
tathawwur (yang
(yang berkembang).
berkembang).

Kaidah-kaidah dasar akuntansi yang berasal dari Alquran dan as-sunnah, tidak bisa diubah atau diganti, sebab tidak ko
ntradiktif dengan waktu maupun tempat, bahkan juga dengan situasi apapun. Hanya saja, aturan rinci dan prosedurny
a bisa saja mengalami perubahan dan berkembang (tathawwur) sesuai dengan pergantian waktu dan tempat.

Dengan dasar ini, tampak bahwa aspek-aspek implementasi dari konsep akuntansi dalam Islam mempunyai keistimewaan keisti
mewaan, yaitu fleksibel (murunnah) dan dinamis. Inilah yang telah diterapkan oleh ulama pada masa lalu. Misalnya dalam Metode peng
hitungan zakat dan orang-orang yang berhak menerimanya sesuai dengan perubahan wadah dan biaya kebutuhan sedangkan kaidah-k
aidah penghitungan akuntansinya tidak berubah atau tetap. Kaidah-kaidah yang mengatur proses akuntansi di kantor-kantor pemerinta
han Islam semuanya juga sama. Yang berbeda hanyalah prasarana dan prosedur pelaksanaan antara satu kantor dan kantor yang lain.
c. Keistimewaan bentuknya yang sistematis dan universal

Islam secara konseptual merupakan sistem kerja dan aturan hidup yang kompleks dan sistematis.
Menolak satu bagiannya, arti menolak keseluruhan Islam. Antara konsep akuntansi Islam
merupakan bagian dari konsep ekonomi islam, dan konsep ekonomi islam itu merupakan bagian
dari konsep Islam secara keseluruhan. Karenanya, harus ada jaringan integral antara aturan-
aturan cabangnya dengan konsep Islam yang universal. Di sisi lain, temukan bahwa aturan aturan
akuntansi dalam konsep Islam saling melengkapi dalam upayanya mencapai tujuan. Tidak ada
kontradiksi. Unsur-unsur ini harus diimplementasikan secara bersamaan dan tidak boleh hanya
menerapkan satu unsur atau beberapa bagian saja dengan meninggalkan unsur-unsur lain. Atau,
bahkan mengganti salah satu bagian itu dengan unsur-unsur yang diambil dari konsep diluar Isla
m.
d. Keistimewaan dengan unsur logika (mantik)
Islam adalah agama rasional (mantiki). Islam ju
ga agama yang persuasif. Kita tahu bahwa keba
nyakan kaidah muamalah keuangan dan non keu
angan adalah rasional (mantiki) yang sesuai den
gan aksioma akal.
Tidak mungkin undang-undang akuntansi pun ta
npa logika.Dari keistimewaan di atas jelaslah bah
wa konsep akuntansi Islam memiliki nilai-nilai spe
sifik, antara lain nilai syar'i, konstan (stabi
l), permanen, objektif, universal (syumuli
ah), sesuai untuk diterapkan, dan rasional.
Sifat-Sifat Kaidah Akuntansi Menurut Konsep Islam
1. Kaidah Independensi Jaminan Keuangan (Finansial)
2. Kaidah kesenambungan aktivitas
3. Kaidah hauliah (pentahunan)anggaran
4. Kaidah pembukuan langsung dan lengkap dengan
tanggal,bulan ,dan tahun
5. Kaidah pembukuan yang disertai penjelasan atau
penyaksian objek
6. Kaidah pertambahan laba dalam produksi ,serta
keberadaannya dalam jual beli
7. Kaidah penilaian uang berdasarkan Emas dan Perak
8. Prinsip penentuan Nilai atau Harga berdasarkan nilai
tukar yang sedang berlaku
9. Prinsip perbandingan dalam penentuan laba
10. Prinsip Muwa’amah (keserasian)antara pernyataan dan
kemaslahatan
Perbedaan antara Kaidah Akuntansi Islam dan Kaidah Akuntansi Konvensional

1. Segi Persamaan
Konsep akuntansi modern mempunyai beberapa kesamaan dengan akuntansi Islam pada hal-hal berikut.
1. Prinsip pemisahan jaminan keuangan dengan prinsip unit ekonomi.
2. Prinsip hauliah (penahunan) dengan prinsip periode waktu atau tahun pembukuan
keuangan.
3. Prinsip penbukuan langsung dengan pencatatan bertanggal.
4. Prinsip kesaksian dalam pembukuan dengan prinsip penentuan barang.
5. Prinsip perbandingan (muqabalah) dengan prinsip perbandingan income dengan cost (biaya).
6. Prinsip kontinuitas (istimrariah) dengan kesinambungan perusahaan.
2. Segi Perbedaan
Diantara segi-segi perbedaan antara kaidah akuntansi islami dan kaidah akuntansi konvensional
adalah sebagai berikut.
a. Para ahli akuntansi modern berbeda pendapat dalam cara menentukan nilai atau harga untuk
melindungi modal pokok. Mereka juga belum menentukan (hingga sekarang) apa yang dimaksud
dengan modal pokok (kapital atau ra'sul-maal).

b. Modal dalam konsep akuntansi konvensional terbagi menjadi dua bagian, yaitu modal tetap
(aktiva tetap) dan modal yang beredar (aktiva lancar). Adapun dalam konsep akuntansi Islam, b
arang-barang pokok itu dibagi menjadi: harta berupa uang (cash) dan harta berupa barang (s
tok), Harta berupa barang pun dibagi menjadi barang milik dan barang dagang.

c. Menurut konsep Islam, mata uang seperti emas, perak, dan barang-barang lain yang sama ked
udukannya, bukanlah tujuan dari segalanya, melainkan hanya sebagai perantara untuk pengukura
n dan penentuan nilai atau harga, atau sebagai sumber harga atau nilai.
2. Segi Perbedaan

d. Konsep akuntansi konvensional mempraktikkan teori pencadangan dan ketelitian dari menanggung se
mua kerugian dalam penghitungan, serta menyepelekan laba-laba yang masih bersifat mungkin. Adapun k
onsep Islam sangat memperhatikan hal-hal itu dengan cara penentuan nilai/harga dengan berdasarkan pa
da nilai tukar yang berlaku serta membentuk cadangan-cadangan untuk kemungkinan-kemungkinan baha
ya dan risiko.
e. Konsep akuntansi konvensional menerapkan prinsip laba universal, yang mencakup laba dagang, moda
l pokok, transaksi, dan juga uang-uang haram lainnya. Adapun dalam konsep Islam dibedakan antara laba
dari pokok dan laba yang berasal dari kapital (modal pokok) serta transaksi.
f. Konsep konvensional menerapkan prinsip bahwa laba itu hanya ada ketika adanya jual beli, sedangkan
konsep Islam memakai kaidah bahwa laba itu akan ada ketika adanya perkembangan dan pertambahan p
ada nilai barang, baik yang telah terjual maupun belum.

Anda mungkin juga menyukai