Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

AUDITING DAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK


Dibuat untuk Memenuhi Tugas Pengauditan I Kelas D
Dosen Pembimbing: Muhammad Ashari, S.E., Ak., M.SA., CA.

Disusun Oleh:

MUHAMMAD IHSAN (A031201008)


RYAN RENALDI (A031201003)
MUH AYYUB A MAKSUM (A031201057)
KENZY NOEL TRISTAN SARODJIE (A031201058)
RIDZKI MUBARAK NUR TASLIM (A031201162)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS HASANUDDIN
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 1

1.3 Tujuan ................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3

2.1 Definisi Auditing ................................................................................... 3

2.2 Tipe Auditing ........................................................................................ 4

2.3 Tipe Auditor .......................................................................................... 6

2.4 Layanan Jasa Kantor Akuntan Publikk (KAP) ....................................... 8

2.5 Organisasi Kantor Akuntan Publik (KAP) ........................................... 12

2.6 Standar Profesional Akuntan Publik..................................................... 14

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 17

3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 18

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Dari
profesi akuntan publik, masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas dan tidak
memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam
laporan keuangan (Mulyadi dan puradiredja, 1998:3). Dalam menjalankan
profesinya, akuntan publik mengemban kepercayaan masyarakat untuk
memberikan opini atas laporan keuangan. Tanggung jawab akuntan
publik terletak pada opini atau pernyataan pendapatnya atas laporan atau
informasi keuangan suatu entitas.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban akuntan publik maka auditor dalam
melaksanakan tugas auditing harus berpedoman pada standar audit yang
ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yakni standar umum, standar
pekerjaan lapangan dan standar pelaporan. Standar pekerjaan lapangan dan
standar pelaporan mengatur auditor dalam hal pengumpulan data dan kegiatan
lainnya yang dilaksanakan selama melakukan audit serta mewajibkan auditor
untuk menyusun suatu laporan keuangan yang diauditnya secara keseluruhan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Apakah definisi auditing?
2. Apa saja tipe audit?
3. Apa saja tipe auditor?
4. Apa saja layanan jasa Kantor Akuntan Publik (KAP)?
5. Bagaimanakah organisasi Kantor Akuntan Publik (KAP)?
6. Apa saja standar profesional akuntan publik?
1.3 Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, tujuan yang dicapai adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui definisi auditing.

1
2. Untuk mengetahui tipe-tipe audit.
3. Untuk mengetahui tipe-tipe auditor.
4. Untuk mengetahui layanan jasa Kantor Akuntan Publik (KAP).
5. Untuk mengetahui organisasi Kantor Akuntan Publik (KAP).
6. Untuk mengetahui standar profesional akuntan publik.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Auditing
“Report of the Committee on Basic Auditing Concepts of The American
Accounting Association” (Accounting Review, Vol.47) memberikan definisi
auditing sebagai
“suatu proses sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti
secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi,
dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut
dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta menyampaikan
hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan”.

Beberapa ciri penting auditing dalam definisi tersebut dapat diuraikan


sebagai berikut:
- Suatu proses sistematis berupa serangkaian langkah atau prosedur yang logis,
terstruktur, dan terorganisisr. Auditing Standars Board (ASB = Dewan
Standar Auditing) menerbitkan Generally Accepted Auditing Standars (GAAS
= Standar Auditing yang Berlaku Umum) yang digunakan sebagai pedoman
professional berkaitan dengan proses audit.
- Memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif berarti memeriksa dasar
asersi serta mengevaluasi hasil pemeriksaan tersebut tanpa memihak dan
berprasangka, baik untuk atau terhadap perorangan (atau entitas) yang
membuat asersi tersebut.
- Asersi tentang kegiatan dan peristiwa ekonomi merupakan representasi yang
dibuat oleh perorangan atau entitas. Asersi ini merupakan subjek pokok
auditing. Asersi meliputi informasi yang dimuat dalam laporan keuangan,
laporan operasi intern, dan surat pemberitahuan pajak (SPT).
- Derajat kesesuain menunjuk pada kedekatan di mana asersi dapat
diidentifikasi dan dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Ekspresi kesesuaian ini dapat berbentuk kuantitas seperti jumlah kekurangan
dana kas kecil atau dapat juga berbentuk kualitatif seperti kewajaran (atau
keabsahan) laporan keuangan.

3
- Kriteria yang telah ditetpakan adalah standard-standar yang digunakan sebagai
dasar untuk menilai asersi atau pernyataan. Kriteria dapat berupa peraturan-
peraturan spesifik yang dibuat oleh badan legislatif, anggaran, atau ukuran
kinerja lainnya yang ditetapkan oleh menejemen yang mengacu pada
Generally Accepted Accounting Principles (GAAP = Prinsip-prinsip
Akuntansi yang Berlaku Umum) yang ditetapkan oleh Financial Accounting
Standars Board (FASB = Badan Standar Akuntansi Keuangan) serta bandan-
badan pengatur lainnya.
- Penyampaian hasil diperoleh melalui laporan tertulis yang menunjukkan
derajat kesesuain antara asersi dan kriteria yang telah ditetapkan.
Penyampaian hasil ini dapat meningkatkan atau menurunkan derjat
kepercayaan pemakai informasi keuangan atas asersi yang dibuat oleh piahk
yang diaudit.
- Pihak-pihak yang berkepentingan adalah mereka yang menggunakan (atau
mengandalkan) temuan-temuan auditor. Dalam lingkungan bisnis, mereka
adalah para pemegang saham, manajemen, kreditor, kantor pemerintah, dan
masyarakat luas.
2.2 Tipe Auditing
2.2.1 Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit)
Audit laporan keuangan merupakan audit yang berkaitan dengan kegiatan
memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan entitas dengan
maksud agar dapat memberikan pendapat apakah laporan-laporan tersebut telah
disajikan secara wajar sesuai denga kriteria yang telah ditetapkan yaitu prinsip-
prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP). Pada kebanyakan negara bagian
di A.S. berlaku suatu ketentuan bahwa hanya CPA yang dapat melakukan audit
eksternal yang biasanya dilakukan melalui penunjukan kanotr CPA oleh
perusahaan yang laporannya akan diaudit. Hasil audit laporan keuangan tersebut
kemudian didistribusikan kepada para pengguna dalam spectrum yang luas seperti
para pemegang saham, kreditor, kantor pemerintah, dan masyarakat umum
melalui laporan auditor atas laporan keuangan. Selain itu, auditor eksternal juga

4
menyiapkan laporan kepada dewan direksi tentang pengendalian intern
perusahaan serta temuan-temuan audit lainnya.
2.2.2 Audit Kepatuhan (Compliance Audit)
Audit kepatuhan merupakan audit yang berkaitan dengan kegiatan
memperoleh dan memeriksa bukti-bukti untuk menetapkan apakah kegiatan
keuangan atau operasi suatu entitas telah sesuai dengan persyaratan, ketentuan,
atau peraturan tertentu. Kriteria yang ditetapkan dalam audit jenis ini berasal dari
berbagai sumber. Sebagai contoh, manajemen dapat mengeluarkan kebijakan atau
ketentuan yang berkenaan dengan kondisi kerja, partisipasi dalam program
pension, serta pertentangan kepentingan. Audit kepatuhan juga harus didasarkan
pada kriteria yang ditetapkan kreditor. Sebagai contoh, perjanjian obligasi dapat
mensyaratkan untuk menjaga suatu rasion lancer tertentu. Aplikasi yang paling
luas dari audit kepatuha berkaitan dengan kriteria yang didasarkan pada ketentuan
pemerintah. Sebagai contoh, perusahaan yang harus mematuhi sejumlah undang-
undang yang berkaitan dengan tenaga kerja seperti Equal Employment
Opportunity Act dan Fair Labor Standars Act, demikian pula halnya dengan para
kontraktor pertanahan yang harus mematuhi berbagai persyaratan kontrak
pemerintah. Kepatuhan tersebut diperlukan untuk memenuhi berbagai peraturan
tentang penghasilan pajak lainnya. Laporan audit kepatuhan umumnya ditujukan
kepada otoritas yang menerbitkan kriteria tersebut dan dapat terdiri dari ringkasan
temuan atau pernyataan keyakinan mengenai derajat kepatuhan dengan kriteria
tersebut.
2.2.3 Audit Operasional (Operatioan Audit)
Audit operasional merupakan audit yang berkaitan dengan kegiatan
memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti tentang efisiensi dan efektivitas
kegiatan operasi entitas dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan tertentu.
Kadang-kadang, audit ini juga disebut sebagai audit kinerja atau audit manajemen.
Dalam perusahaan bisnis, lingkup audit ini dapat meliputi suatu departemen,
cabang, atau divisi serta suatu fungsi yang mungkin merupakan fungsi lintas unit
usaha seperti pemasaran atau pengolahan data. Audit operasional pada pemerintah
federal dapat dilakukan pada seluruh kegiatan dari suatu lembaga seperti Federal

5
Emergency Management Agency (FEMA) atau melalui suatu program tertentu
seperti distribusi kupon makanan. Kriteria atau tujuan yang digunakan untuk
mengukur efisiensi dan efektivitas dapat ditentukan oleh manajemen atau lembaga
yang berwenang. Pada sisi lain, auditor operasional juga dapat membantu
menyusun kriteria yang akan digunakan. Secara khas, laporan untuk audit
operasional tidak hanya memuat pengukuran efisiensi dan efektivitas saja, namun
juga memuat rekomendasi untuk peningkatan kinerja. Apabila audit dilaksanakan
oleh kantor CPA, biasanya audit itu akan melibatkan personel dari bagian
konsultasi atau orang-orang yang memiliki keahlian industry yang luas serta staf
audit mereka.
2.3 Tipe Auditor
2.3.1 Auditor Independen (Independent Auditor)
Auditor independen di Amerika Serikat biasanya adalah CPA yang
bertindak sebagai praktisi perorangan ataupun anggota kantor akuntan public yang
memberikan jasa auditing profesioanl kepada klien. Pada umumnya, lisensi
diberikan kepada mereka yang telah lulus dapal ujian persamaan CPA serta
memiliki pengalaman praktik dalam bidang auditing. Karena pendidkan dan
pelatihan yang mereka peroleh serta pengalam yang dimiliki, auditor independen
memiliki kualifikasi untuk melaksanakan setiap jenis audit yang telah diurakain
sebelumnya. Sedangkan klien para auditor independen tersebut dapat berasal dari
perusahaan bisnis yang berorientasi laba, organisasi nirlaba, kantor pemerintah,
atau perorangan.
Sebagaimana halnya dengan profesi lainnya seperti profesi medis atau
hokum, auditor independen juga bekerja berdasarkan imbalan (fee). Meskipun
terdapat kemiripan antara peran auditor independen dalam kantor akuntan publik
dengan peran seorang kuasa hukum dari suatu kantor hukum, sesungguhnya
terdapat perbedaan besar di antara keduanya yaitu seorang auditor diharapkan
independen dari kliennya sementara seorang kuasa hukum diharapkan membela
kepentingan kline dalam jasa hukum yang diberikan. Para pengguna
mengandalkan jasa auditor independen serta menarik manfaat yang bernilai

6
dengan adanya kenyataan bahwa auditor tidak memihak klien yang sedang
diaudit.
2.3.2 Auditor Internal (Internal Auditors)
Auditor internal adalah pegawai dari organisasi yang diaudit. Auditor jenis
ini melibatkan diri dalam suatu kegiatan penilaian independen yang dinamakan
audit internal dalam lingkungan organisasi sebagai suatu bentuk jasa bagi
organisasi. Tujuan audit internal adalah untuk membantu manajemen organisasi
dalam memberikan pertanggungjawaban yang efektif.
Lingkup fungsi audit internal meliputi semua tahap dalam kegiatan
organisasi. Para auditor internal diutamakan untuk melibatkan diri dalam audit
kepatuhan dan audit opersional. Pekerjaan auditor internal ini juga dapat
melengkapi pekerjaan auditor independen dalam melakukan audit laporan
keuangan. Para auditor internal kebanyakan adalam pemegang sertifikat yang
disebut sebagai Certified Internal Auditors (CIA) yang beberap di antaranya juga
bersertifikat CPA. Asosiasi internasional untuk para auditor internal adalah
Institute of Internal Auditors (IIA) yang menetapkan kriteria sertfikasi serta
mengelola ujian CIA. Selain itu, IIA juga telah menetapkan standard praktis untuk
audit internal dan sebuah kode etik.
2.3.3 Auditor Pemerintah (Government Auditors)
Auditor pemerintah adalah auditor professional yang bekerja di instansi
pemerintah yang tugas pokoknya melakukan audit atas pertanggungjawaban
keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi atau entitas pemerintahan atau
pertanggungjawaban keuangan yang ditujukkan kepada pemerintah. Meskipun
terdapat banyak auditor yang bekerja di instansi pemerintah, namun umumnya
yang disebut auditor pemerintah adalah auditor yang bekerja di Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK), serta instansi pajak. BPKP adala instansi pemerintah yang
bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indoensia dalam bidang
pengawasn keuangan dan pembangunan yang dilaksankan oleh pemerintah.
Auditor yang bekerja di BPKP mempunyai tugas pokok melaksanakan audit atas
laporan keuangan instansi pemerintahan, proyek-proyek pemerintah, Badan Usaha

7
Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan perusahaan-
perusahaan swasta yang pemerintah mempunyai penyertaan modal yang besar di
dalamnya.
BPK adalah lembaga tinggi negara yang tugasnya melakukan audit atas
pertanggungjawaban keuangan Presiden RI dan aparat di bawahnya kepada
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Innstansi pajak adalah unit organisasi di bawah
Departemen Keuangan yang tugas pokoknya adalah mengumpulkan beberapa
jenis pajak yang dipungut oleh pemerintah. Tugas pokok auditor yang bekerja di
instansi pajak adalah mengaudit pertanggunjawaban keuangan masyarakat wajib
pajak kepada pemerintah dengan tujuan untuk memverifikasi apakah kewajiban
pajak telah dihitung oleh wajib pajak sesuai dengan ketentuan yang tercantum
dalamu undang-undang pajak yang berlaku.
2.4 Layanan Jasa Kantor Akuntan Publikk (KAP)
Profesi akuntan publik menghasilkan berbagai macam jasa bagi
masyarakat, yang dapat digolongkan ke dalam dua kelomok yakni jasa assurance
dan jasa nonassurance.
2.4.1 Jasa Assurance
Jasa assurance adalah jasa profesional independent yang meningkatkan mutu
informasi bagi pengambil keputusan. Pengambil keputusan memerlukan informasi
yang andal dan relevan sebagai basis untuk pengambilan keputusan. Oleh
karenanya, mereka mencari jasa assrurance untuk meningkatkan mutu informasi
yang akan dijadikan sebagai basis keputusan yang akan mereka lakukan. Profesi
akuntan publik telah lama menyediakan jasa assurance tentang informasi
keuangan historis, jasa assurance ini lebih dikenal dengan jasa audit.
Salah satu tipe jasa assurance yang disediakan oleh profesi akuntan publik
adalah atestasi, atestasi sendiri adalah suatu pernyataan atau pendapat atau
pertimbangan orang yang independent dan kompeten tentang apakah asersi suatu
entitas sesuai, dalam semua hal yang material, dengan kriteria yang telah
ditetapkan. Asersi dapat diartikan sebagai pernyataan yang dibuat oleh satu pihak
yang secara implisit dimaksudkan untuk digunakan oleh pihak lain.

8
Jasa atestasi profesi akuntan publik dapat dibagi lebih lanjut menjadi 4 jenis:
1. Audit
Jasa audit mencakup pemerolehan dan penilaian bukti yang
mendasari laporan keuangan historis suatu entitas yang berisi asersi yang
dibuat oleh manajemen entitas tersebut. Para auditor yang mengaudit akan
menyatakan suatu pendapat menganai apakah laporan keuangan tersebut
menyajikan secara wajar , dalam semua hal yang material, posisi keuangan
dan hasil usaha entitas sesuai dengan prinsip akuntansi. Dalam
menghasilkan jasa audit auditor akan memberikan keyakinan positif
(positive assurance) atas asersi yang dibuat oleh manajemen dalam laporan
keuangan historis. Keyakinan (assurance) menunjukkan tingkat kepastian
yang dicapai dan yang ingin disampaikan oleh auditor bahwa simpulannya
yang dinyatakan adalah benar. Semakin banyak bukti bukti yang kompeten
dan relevan maka semakin tinggi tingkat keyakinan yang dicapai oleh
seorang auditor.
2. Pemerikasaan (Examination)
Istilah pemeriksaan digunakan untuk jasa lain yang dihasilkan oleh
profesi akuntan publik yang berupa pernyataan suatu pendapat atas
kesesuaian asersi yang dibuat oleh pihak lain dengan kriteria yang telah
ditetapkan. Contoh jasa pemeriksaan yang dilaksanakan oleh profesi
akuntan publik adalah pemeriksaan terhadap informasi keuangan
prospektif dan pemeriksaan untuk menentukan kesesuaian pengendalian
intern suatu entitas dengan kriteria yang ditetapkan oleh instansi
pemerintah atau badan pengatur. Dalam menghasilkan jasa pemeriksaan,
akuntan publik memberikan keyakinan positif atas asersi yang dibuat oleh
manajemen. Pemeriksaan dilaksanakan oleh profesi akuntan publik
terhadap laporan keuangan historis disebut dengan istilah audit, dan
akuntan publik yang menghasilkan jasa audit disebut dengan istilah
auditor.

9
3. Review
Jasa review terutama berupa permintaan keterangan dan prosedur
analitik terhadap informasi keuangan suatu entitas dengan tujuan untuk
memberikan keyakinan negatif atas asersi yang terkandung dalam
informasi keuangan tersebut. Keyakinan negatif lebih rendah tingkatnya
dibandingkan dengan keyakinan positif yang diberikan oleh akuntan
publik dalam jasa audit dan jasa pemeriksaan, karena lingkup prosedur
yang digunakan oleh akuntan publik dalam pengumpulan bukti lebih
sempit dalam jasa review dibandingkan dengan yang digunakan dalam
jasa audit dan jasa pemeriksaan. Dalam menghasilkan jasa audit dan
pemeriksaan, akuntan publik melaksanakan berbagai prosedur berikut ini:
inspeksi, observasi, konfitmasi, permintaan keterangan, pengusutan
(tracing), pemeriksaan bukti pendukung (vouching), pelaksanaan ulang
(reperforming), dan analisis. Dengan hanya dua prosedur (permintaan
keterangan dan prosedur analitik) yang dilaksanakan dalam jasa review,
akuntan publik memberikan keyakinan negatif atas asersi yang dibuat oleh
manajemen, sehingga tingkat keyakinan yang diberikan oleh akuntan
dalam laporan hasil review lebih rendah dibandingkan dengan tingkat
yang diberikan dalam jasa audit dan pemeriksaan
4. Prosedur Yang Disepakati
Jasa atestasi atas asersi manajemen dapat dilaksanakan oleh akuntan
publik berdasarkan prosedur yang disepakati antara klien dengan akuntan
publik. Lingkup pekerjaan yang dilaksanakan oleh akuntan publik dalam
menghasilkan jasa atestasi dengan prosedur yang disepakati lebih sempit
dibandingkan dengan audit dan pemeriksaan. Sebagai contoh, klien clan
akuntan publik dapat bersepakat bahwa prosedur tertentu akan diterapkan
terhadap unsur atau akun tertentu dalam suatu laporan keuangan, bukan
terhadap semua unsur laporan keuangan. Untuk tipe jasa ini, akuntan
publik dapat menerbitkan suatu "ringkasan temuan" atau suatu keyakinan
negatif seperti yang dihasilkan dalam jasa review.

10
2.4.2 Jasa Nonassurance
Jasa nonassurance adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik yang di
dalamnya ia tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif, ringkasan
temuan, atau bentuk lain keyakinan. Jenis jasa nonassurance yang dihasilkan oleh
akuntan publik adalah jasa kompilasi, jasa perpajakan, jasa konsultansi. Dalam
jasa kompilasi, akuntan publik melaksanakan berbagai jasa akuntansi kliennya,
seperti pencatatan (baik dengan manual maupun dengan komputer) transaksi
akuntansi bagi kliennya sampai dengan penyusunan laporan keuangan.
Jasa konsultansi diatur dalam Standar Jasa Konsultansi. Jasa konsultansi
dapat meliputi jasajasa berikut ini:
1. Konsultasi (Consultations)
Untuk jenis jasa ini, fungsi praktisi adalah memberikan konsultasi
atau saran profesional (profesionaladvice) yang memerlukan respon
segera, berdasarkan pada pengetahuan mengenai klien, keadaan, masalah
teknis terkait, representasi klien, dan tujuan bersama berbagai pihak.
Contoh jenis jasa ini adalah review dan komentar terhadap rencana bisnis
buatan klien dan pemberian saran tentang perangkat lunak komputer yang
cocok digunakan oleh klien (berdasarkan investigasi lebih lanjut oleh
klien.
2. Jasa Pemberian Saran Profesional (Advisory Services)
Untuk jenis jasa ini, fungsi praktisi adalah mengembangkan temuan,
simpulan, dan rekomendasi untuk dipertimbangkan dan diputuskan oleh
klien. Contoh jenis jasa ini adalah review operasional dan improvement
study, analisis terhadap suatu sistem akuntansi, pemberian bantuan dalam
proses perencanaan strategik, dan definisi persyaratan yang harus dipenuhi
oleh suatu sistem informasi.
3. Jasa Implementasi
Untuk jenis jasa ini, fungsi praktisi adalah mewujudkan rencana
kegiatan menjadi kenyataan. Sumber daya dan personel klien digabung
dengan sumber daya dan personel praktisi untuk mencapai tujuan
implementasi. Praktisi bertanggung jawab kepada klien dalam hal

11
pelaksanaan dan manajemen kegiatan perikatan. Contoh jenis jasa ini
adalah penyediaan jasa instalasi sistem komputer dan jasa pendukung yang
berkaitan, tahap-tahap peningkatan produktivitas, dan pemberian bantuan
dalam proses penggabungan (merger) organisasi.
4. Jasa Transaksi
Untuk jenis jasa ini, fungsi praktisi adalah untuk menyediakan jasa
Yang berhubungan dengan beberapa transaksi khusus klien yang
umumnya dengan pihak ketiga. Contoh jenis jasa adalah jasa pengurusan
kepailitan, jasa penilaian, penyediaan untuk mendapatkan pendanaan,
analisis kemungkinan penggabungan usaha atau akuisisi dan jasa
pengurusan perkara pengadilan.
5. Jasa Penyediaan Staf dan Jasa Pendukung Lainnya
Untuk jenis jasa ini, fungsi praktisi adalah menyediakan stafyang
memadai (dalam hal kompetensi dan jumlah) dan kemungkinan jasa
pendukung lain untuk melaksanakan tugas yang ditentukan oleh klien. Staf
tersebut akan bekerja dibawah pengarahan klien sepanjang keadaan
mengharuskan demikian. Contoh jenis jasa ini adalah manajemen fasilitas
pemrosesan data, pemograman computer, perwalian dalam rangka
kepilitan, dan aktivitas controllership
6. Jasa Produk
Untuk jenis jasa ini, fungsi praktisi adalah untuk menyediakan bagi
klien suatu produk dan jasa profesional sebagai pendukung atas instalasi,
penggunaan, atau pemeliharaan produk tertentu. Contoh jenis jasa ini
adalah penjualan dan penyerahan paket program pelatihan, penjualan dan
implementasi perangkat lunak computer, dan penjualan dan intalasi
metodologi pengembangan sistem
2.5 Organisasi Kantor Akuntan Publik (KAP)
Kantor akuntan publik di Indonesia memiliki bentuk hukum berupa usaha
sendiri (Sole Practitioners) atau bentuk Kerjasama antara dua atau lebih rekan
akuntan (Partnership).

12
Pembagian struktur organisasi kantor akuntan publik secara umum biasanya
pembagian menurut jenjang atau jabatan akuntan publik yakni
1. Partner
Partner menduduki jabatan tinggi dalam penugasan audit.
Bertanggung jawab atas hubungan klien, bertanggung jawab secara
menyeluruh mengenai auditing. Partner menandatangani laporan audit dan
management letter, dan bertanggung jawab terhadap penagihan fee audit
kepada klien.
2. Manajer Audit
Manajer audit bertindak sebagai pengawas audit, bertugas untuk
membantu auditor senior dalam merencanakan program audit dan waktu
audit, meriview kertas kerja, laporan audit dan management letter.
Biasanya manajer melakukan pengawasan terhadap pekerjaan beberapa
auditor senior. Pekerjaan manajer tidak berada di kantor klien, melainkan
di kantor auditor, dalam bentu pengawasan terhadap pekerjaan yang
dilaksanakan pada auditor senior.
3. Auditor Senior
Auditor senior bertugas untuk melaksanakan audit, bertanggung
jawab untuk mengusahakan biaya audit dan waktu audit sesuai dengan
rencana, bertugas untuk mengarahkan dan meriview pekerjaan auditor
junir. Auditor senior biasanya hanya menetap di kantor klien sepanjang
prosedur audit dilaksanakan. Umumnya auditor melakukan audit terhadap
suatu objek pada saat tertentu.
4. Auditor Junior
Auditor melaksanakan prosedur audit rinci, membuat kertas kerja
untuk mendokumentasikan pekerjaan audit yang telah dilaksanakan.
Pekerjaan ini biasanya dipegang oleh auditor yang baru saja
menyelesaikan Pendidikan formalnya di sekolah.
Struktur organisasi berfungsi dalam menjalankan tugas dan fungsinya,
namun setiap kantor akuntan publik memiliki pembagian struktur organisasi
tersendiri tergantung kepada kebijakan perusahaan yang ditetapkan.

13
2.6 Standar Profesional Akuntan Publik
SPAP ini merupakan hasil pengembangan berkelanjutan dari standar
profesional akuntan publik yang dimulai sejak tahun 1973. Pada awal
perkembangannya, standar ini disusun oleh Komite Norma Pemeriksaan Akuntan
yang merupakan bagian dari organisasi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) adalah kodifikasi berbagai
pernyataan standar teknis yang merupakan panduan dalam memberikan jasa bagi
akuntan publik di Indonesia. SPAP dikeluarkan oleh Dewan Standar Profesional
Akuntan Publik Institut Akuntan Publik Indonesia (DSPA IAPI). Ada 5 tipe
standar profesional yang dikeluarkan yaitu,
2.6.1 Standar Auditing
Standar auditing adalah sepuluh standar yang ditetapkan dan disahkan oleh
Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), yang terdiri atas standar umum, standar
pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan beserta interpretasinya. Standar
auditing terdiri atas sepuluh standar dan dirinci dalam bentuk Pernyataan Standar
Auditing (PSA).
PSA merupakan penjabaran yang lebih lanjut dari standar auditing. PSA
harus dipatuhi bagi seluruh anggota IAPI. Di dalam PSA terdapat Interpretasi
Pernyataan Standar Auditing (IPSA). IPSA merupakan interpretasi resmi yang
dikeluarkan oleh IAPI terhadap ketentuan-ketentuan yang diterbitkan oleh IAPI
dan PSA.
1. Standar umum
a. Audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang memiliki
keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor
b. Independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor
c. Auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat
dan seksama
2. Standar pekerjaan lapangan

14
a. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika menggunakan
asisten harus disupervisi dengan semestinya
b. Pemahaman memadai atas pengendalian internal harus diperoleh untuk
merencanakan audit
c. Bukti audit kompeten diperoleh melalui inspeksi, pengamatan,
permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai
untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.
3. Standar pelaporan
a. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah
disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia
b. Laporan auditor menyatakan jika ada ketidakkonsistenan penerapan
prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan peride berjalan
dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam
periode sebelumnya.
c. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai
laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan
demikian tidak dapat diber
2.6.2 Standar Atestasi
Atestasi adalah suatu pernyataan pendapat yang diberikan oleh seorang yang
independen dan kompeten yang menyatakan apakah asersi suatu entitas telah
sesuai dengan kriteria yang ditetapkan atau belum. Asersi adalah suatu pernyataan
yang dibuat oleh satu pihak yang dimaksudkan untuk digunakan oleh pihak lain.
Standar atestasi memberikan rerangka untuk fungsi atestasi bagi jasa
akuntan publik yang mencakup tingkat keyakinan tertinggi yang diberikan dalam
jasa audit atas laporan keuangan historis maupun tingkat keyakinan yang lebih
rendah dalam jasa non audit.
Standar atestasi sendiri terdiri dari 11 standar dan dirinci dalam bentuk
Pernyataan Standar Atestasi (PSAT). PSAT merupakan penjabaran lebih lanjut
masing-masing standar yang terdapat dalam standar atestasi. Yang termasuk
dalam PSAT adalah Interpretasi Pernyataan Standar Atestasi (IPSAT), yang

15
merupakan interpretasi resmi yang dikeluarkan oleh Dewan terhadap ketentuan-
ketentuan yang diterbitkan dalam PSAT.
2.6.3 Standar Jasa Akuntansi dan Review
Standar jasa akuntansi dan review memberikan rerangka untuk fungsi
nonatestasi bagi jasa akuntan publik yang mencakup jasa akuntansi dan review.
Standar jasa akuntansi dan review dirinci dalam bentuk Pernyataan Standar Jasa
Akuntansi dan Review (PSAR). Jasa akuntansi yang diatur dalam standar ini
antara lain:
 Kompilasi laporan keuangan – Penyajian-penyajian informasi yang
merupakan pernyataan manajemen dalam bentuk laporan keuangan
 Review atas laporan keuangan – Pelaksanaan prosedur permintaan
keterangan dan analisis yang menghasilkan dasar memadai bagi akuntan
untuk memberikan keyakinan terbatas, bahwa tidak terdapat modifikasi
material yang harus dilakukan.
 Laporan keuangan komparatif – Penyajian informasi dalam bentuk laporan
keuangan dua periode atau lebih yang disajikan dalam bentuk berkolom
2.6.4 Standar Jasa Konsultasi
Standar jasa konsultasi merupakan panduan bagi praktisi yang menyediakan
jasa konsultasi bagi kliennya melalui kantor akuntan publik. Dalam jasa
konsultasi, para praktisi menyajikan temuan, kesimpulan, dan rekomendasi.
Standar jasa konsultasi dirinci dalam bentuk Pernyataan Standar Jasa Konsultasi
2.6.5 Standar Pengendalian Mutu
Standar Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik (KAP) memberikan
panduan bagi kantor akuntan publik di dalam melaksanakan pengendalian kualitas
jasa yang dihasilkan oleh kantornya dengan mematuhi berbagai standar yang
diterbitkan oleh Dewan Standar Profesional Akuntan Publik Institut Akuntan
Publik Indonesia (DSPAP IAPI) dan Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik
yang diterbitkan IAPI.

16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Auditing adalah suatu proses sistematis untuk memperoleh serta
mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa
ekonomi, dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi
tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta menyampaikan
hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dari definisi yang ada audit
memiliki tujuh unsur yaitu : proses yang sistematis, mengevaluasi bukti secara
objektif, pernyataan (asersi), tingkat kesesuaian, kriteria yang ditetapkan,
penyampaian hasil pemeriksaan (atestesi), pihakpihak yang berkepentingan. Tipe
audit terbagi atas tiga jenis yaitu: Audit laporan keuangan, audit kepatuhan, dan
audit operasional. Selain itu, tipe auditor juga dibagi atas tiga: auditor independen,
auditor pemerintah, dan auditor intern.
Dalam melaksanakan tugas sebagai auditor terdapat wadah berbentuk badan
usaha yang dinamakan Kantor Akuntan Publik (KAP). KAP memberikan jasa
assurance, Jasa nonassurance, dan jasa audit. Didalam organisasi KAP terdapat
empat tingkatan yaitu, partner, manajer audit, audit senior dan audit junior.
Keempat tingkatan ini memiliki fungsi dan tanggung jawab yang berbeda.
Selanjutnya, ada 5 tipe standar profesional akuntan publik, yaitu standar auditing,
standar atestasi, standar jasa akuntansi dan review, standar jasa konsultasi, dan
standar pengendalian mutu.

17
DAFTAR PUSTAKA
Boynton, W. C. (2006). Modern Auditing: Assurance Services and the Integrity of
Financial Reporting, 8th Edition. San Louis Obispo: John Wiley & Sons,
Inc.
Sikola. (2020). Modul 2 Auditing dan Profesi Akuntan Publik.

Mulyadi dan Puradiredja, K., 1998, Auditing, Jakarta: Salemba Empat.

Sukiyaningsih, Tri Wahyuni. (2015). Pengaruh Struktur Organisasi, Pendekatan


Psikologi dan Locus of Control terhadap Komunikasi dalam Tim Audit.
Skripsi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.

Standar Profesional Akuntan Publik. http://www.skripsi.id/2013/06/standar-


profesional-akuntan-publik_8284.html?m=1 (Diakses pada 26 Februari
2022)

18

Anda mungkin juga menyukai