Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Audit Lembaga Keuangan Syariah
Disusun Oleh:
Kelompok II
Arisandi R. Lahilote
Indrianto J. Hasan
Sukrin P
Wahyu Perdana
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Dengan berkat, rahmat serta
hiidayah-Nya sehingga kami (penyusun) dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat
serta salam tak lupa kami panjatkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW
beserta para sahabat dan para pengikutnya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah “Audit Lembaga
Keuangan Syariah”. Tentunya dalam penyusunan makalah ini masih banyak sekali
kekurangan. Oleh karena itu, sangat diharapkan kritik dan saran dari Dosen
Pembimbing yang bersifat membangun dari bidang studi ini. Semoga dengan adanya
kritik dan saran tersebut dapat bermanfaat dan menjadi pedoman bagi kami
(penyusun) dalam penyusunan makalah ini pada khusunya dan para pembaca, segala
kelebihan hanya milik Allah SWT Semata dan segala kesalahan dan kekurangan
milik hambanya.
Semoga apa yang disajikan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan
teman-teman maupun pihak yang berkepentingan.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………
Daftar Isi………………………………………………………………….
BAB I Pendahuluan………………………………………………………
A. Latar Belakang……………………………………………………
B. Rumusan masalah…………………………………………………
BAB II Pembahasan………………………………………………………
A. Kesimpulan………………………………………………………..
Daftar Pustaka…………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Audit laporan keuangan adalah penilaian atas suatu perusahaan atau
badan hukum lainnya (termasuk pemerintah) sehingga dapat dihasilkan
pendapat yang independen tentang laporan keuangan yang relevan, akurat,
lengkap dan disajikan secara wajar. Hasil audit laporan keuangan harus
memiliki manfaat baik bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan.
Selain itu, laporan audit memiliki keterbatasantertentu dan beberapa
penyimpangan dari standar laporan audit, dan auditor harus mengetahui
semuanya.masyarakat yang semakin kompleks menyebabkan pengguna
laporan keuangan (pengambil keputusan ekonomi) dihadapkan kepada
informasi yang semakin tidak bisa dipercaya. Agar dapat digunakan untuk
berbagai kepentingan yang berbeda (yang sebagian di antaranya merupakan
pihak diluar manajemen),maka laporan keuangan harus disusun berdasarkan
kerangka laporan !euangan yang berlaku. Cara pengguna laporan keuangan
kadangkadang meragukan kewajaran informasi yang tertuang dalam laporan
keuangan yang disusun manajemen karena berbagai hal. Dari uraian di atas,
maka penulis tertarik untuk membuat makalah tentang Audit laporan
keuangan agar nantinya mahasiswa yang telah memperlajari mata kuliah audit
setidaknya dapat memahami dan menyatakan pendapat atas kewajaran laporan
keuangan, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Audit Laporan Keuangan ?
2. Bagaimanakah Audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor ?
3. Bagaimana Tujuan Audit Keuangan ?
4. Seperti apa Tujuan dan Tahapan Audit Laporan Keuangan ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Audit laporan Keuangan dan tanggung
jawab auditor.
2. Untuk mengetahui tujuan Audit Keuangan dan Tahapan Laporan
Keuangan.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Tujuan Audit
Secara umum, audit bertujuan untuk :
1. Kelengkapan (Completeness)
Audit bertujuan guna menyakinkan bahwa seluruh transaksi sudah
dicatat atau ada dalam jurnal secara aktual telah dimasukkan.
2. Ketepatan (Accuracy)
Audit berguna untuk memastikan transaksi dan saldo perkiraan yang
ada telah dicatat berdasarkan jumlah yang benar, perhitungan yang benar,
diklasifikasikan, dan dicatat dengan tepat.
3. Eksistensi (Existence)
Audit bertujuan guna memastikan bahwa semua harta dan kewajiban
yang tercatat mempunyai eksistensi atau kejadian pada tanggal tertentu, jadi
transaksi tercatat tersebut harus benar-benar telah terjadi dan tidak fiktif.
4. Penilaian (Valuation)
Audit digunakan untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip akuntansi
yang berlaku umum telah diterapkan dengan benar.
5. Klasifikasi (Classification)
Selain itu, audit bertujuan memastikan bahwa transaksi yang
dicantumkan dalam jurnal diklasifikasikan dengan tepat. Apabila terkait
dengan saldo maka angka-angka yang dimasukkan didaftar klien telah
diklasifikasikan dengan tepat.
6. Ketepatan (Accuracy)
Audit bertujuan guna memastikan bahwa semua transaksi dicatat pada
tanggal yang benar, rincian dalam saldo akun sesuai dengan angka-angka
buku besar dan penjumlahan saldo sudah dilakukan dengan tepat.
7. Pisah Batas (Cut-Off)
Audit bertujuan untuk memastikan bahwa transaksi-transaksi yang
dekat tanggal neraca dicatat dalam periode yang tepat. Transaksi yang
mungkin sekali salah saji adalah transaksi yang dicatat mendekati akhir suatu
periode akuntansi.
8. Pengungkapan (Disclosure)
Audit bertujuan guna meyakinkan bahwa saldo akun dan persyaratan
pengungkapan yang berkaitan telah disajikan dengan wajar dalam laporan
keuangan dan dijelaskan dengan wajar dalam isi dan catatan kaki laporan
tersebut.
3. Standar Pelaporan
Standar pelaporan terdiri dari empat item, diantaranya:
a. Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
b. Hasil Laporan auditor harus menunjukkan kekonsistenan, apabila ada
ketidak konsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan
keuangan periode berjalan dengan penerapan pada periode sebelumnya.
c. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang
memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.
d. Laporan auditor harus memuat pernyataan pendapat mengenai laporan
keuangan secara keseluruhan bahwa pernyataan yang demikian tidak bisa
diberikan.
d. Pelaporan Audit
Tahap terakhir yaitu hasil akhir dari pekerjaan audit yang telah dikerjakan.
Bentuk laporan ini merupakan bentuk komunikasi dari auditor dengan pihak
lainnya. Laporan audit tidak boleh dibuat secara sembarangan karna ini
menyangkut tentang keuangan yang ada dalam suatu bisnis atau perusahaan
yang sedang Anda kembangkan. Di dalam laporan audit berisikan tentang
jenis atau jasa yang diberikan, objek yang diaudit, lingkup audit, tujuan audit,
hasil audit dan rekomendasi yang diberikan jika ada kekurangan, dan
informasi lainnya.
Laporan audit merupakan tanggung jawab audit yang besar sehingga
untuk memutuskan dan membuat laporan ini harus hati-hati. Jika tidak maka
nama kantor akuntan publik biasanya akan tercemar dan akan ada hukuman
dari pihak berwajib.
Ketiga standar umum telah dipatuhi dalam semua hal yang berkaitan
dengan penugasan.
Bukti audit yang cukup memadai telah terkumpul dan auditor telah
melakukan penugasan audit dengan cara yang memungkinkannya untuk
menyimpulkan bahwa ketiga standar pekerjaan lapangan telah dipenuhi.
Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi
yang berlaku umum. Hal ini juga berarti bahwa pengungkapan yang
memadai telah tercantum dalam catatan kaki dan bagian-bagian lain dari
laporan keuangan.
Tidak terdapat situasi yang membuat auditor perlu menambahkan
paragraph penjelasan atau modifikasi kata-kata dalam laporan audit.
FRAUD (KECURANGAN)
Pengertian Fraud (dalam KUHP) :
Mengambil sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang
lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum
Dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara
melawan hukum, memaksa seseorang dengan kekerasan untuk
memberikan baran sesuatu, yang seluruhnya atau sebagaian adalah
kepunyaan orang lain. Atau supaya membuat utang maupun piutang
terhapus.
Dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang kepunyaan
orang lain tapi dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan
Dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara
melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau kebohongan,
menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu
kepadanya atau supaya memberi utang maupun menghapus
piutangnya.
Merugikan pemberi piutang dalam keadaan pailit.
Cabang- cabang Fraud :
- Corruption
- Asset Misappropiation
- Fraudulent Statements
- Mencegah Fraud
Tingkatkan Pengendalian intern
Menanamkan kesadaran tentang adanya fraud (fraud awareness)
Upaya menilai resiko terjadinya fraud (fraud risk assesment)
Lakukan seleksi pegawai secara ketat, gunakan tenaga psikolog dan
hindari katebelece dalam penerimaan pegawai.
Berikan imbalan yang memadai untuk seluruh pegawai dan timbulkan
sense of belonging
Lakukan pembinaan rohani
Berikan sanksi yang tegas bagi yang melakukan kecurangan dan
berikan prestasi bagi pegawai yang berprestasi Jenis kecurangan
(fraud) dalam audit laporan keuangan.
1. Fraudulent Financial Reporting
Salah saji atau penghilangan secara sengaja jumlah atau pengungkapan
dalam laporan keuangan
2. Misappropiation of Assets
Salah saji yang timbul dari pencurian assets entitas yang
mengakibatkan mengakibatkan laporan laporan keuangan keuangan tidak
disajikan disajikan sesuai prinsip prinsip akuntansi yang berlaku umum.