Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH AUIDITING I

TUJUAN AUDIT

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
 PRASIAMNUR HERFA PUTRI 201930095
 DIRGA AYU 201930098
 MUH. ALFIAN ANWARI ZUHRI 201930108

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


STIEM BONGAYA
MAKASSAR
2021

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan karunia dan nikmat bagi umat-
Nya. Alhamdulilaah Makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah AUDITING 1
dengan Judul “TUJUAN AUDIT”, karena terbatasnya ilmu yang dimiliki oleh penulis
maka Makalah ini jauh dari sempurna untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat
penulis harapkan.

Tidak lupa penulis sampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada semua
pihak yang telah turut membantu dalam penyusunan Makalah ini. Semoga bantuan dan
bimbingan yang telh diberikan kepada kami mendapat balasan yang setimpal dari Allah
SWT. Amin.

Akhirnya penulis berharap semoga Makalah ini bermanfaat khususnya bagi


penulis dan umumnya bagi pembaca.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah tujuan dari audit?


2. Apa yang dimaksud dengan asersi manajemen?
3. Bagaimana tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi?
4. Bagaimana tujuan audit yang berkaitan dengan saldo
5. Bagaimana tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan?

Makassar, 5 November 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Contents

KATA PENGANTAR...................................................................................2

DAFTAR ISI.................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN................................................................................4
A. LATAR BELAKANG MASALAH...........................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................6
A. TUJUAN AUDIT.......................................................................................................................6
B. ASERSI MANAJEMEN............................................................................................................7
C. TUJUAN AUDIT YANG BERKAITAN DENGAN TRANSAKSI.......................................9
D. TUJUAN AUDIT YANG BERKAITAN DENGAN SALDO...............................................11
E. TUJUAN AUDIT YANG BERKAITAN DENGAN PENYAJIAN DAN
PENGUNGKAPAN..................................................................................................................16

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................22


A. KESIMPULAN.........................................................................................................................22
B. SARAN ………………………………...………………………………………………………22

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................23
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Audit adalah suatu proses pemeriksaan terhadap laporan keuangan
perusahaan klien yang dilakukan oleh seseorang yang independen dan kompeten.
Berikut ini adalah pengertian auditor yang di nyatakan oleh UK Audithing
Practise Board "Pernyataan Audit Keuangan adalah pernyataan yang bertujuan
untuk memungkinkan auditor untuk menyatakan pendapat di mana laporan
keuangan, memberikan pandangan yang benar dan adil. Modern Auditing saat ini
penekanan nya lebih pada pemeriksaan internal yang digunakan untuk
mengevaluasi efisiensi organisasi secara keseluruhan hal ini dilakukan secermat
mungkin agar area-area kelemahan bisa di identifikasi, untuk kemudian
ditunjukkan kepada manajemen, dan selanjutnya ditawarkan rekomendasi untuk
mempercepat proses perkembangan manajemen. Management audit merupakan
konsep yang digunakan untuk maksud tersebut.
Kata pengantar standar auditing AICPA (American Institute of
Certified Public Accountants) yang terklarifikasi menyatakan “tujuan audit
adalahuntuk menyediakan pemakai laporan keuangan suatu pendapat yang
diberikan oleh auditor tentang apakah laporan keuangan disajikan secara wajar,
yang semua hal yang material, sesuai dengan kerangka kerja akuntansi yang
berlaku”.
Sedangkan secara umum, tujuan audit atas laporan keuangan adalah untuk
menyatakan pendapat atas kewajaran laporan keuangan, dalam semua hal yang
material, sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia.
Laporan auditor adalah langkah terakhir dan paling penting dari
keseluruhan proses audit. Secara umum laporan auditor dapat didefinisikan
sebagai laporan yang menyatakan pendapat auditor yang independen mengenai
kelayakan atau ketepatan pernyataan klien bahwa laporan keuangannya disajikan
secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntan yang berlaku umum, yang
diterapkan setara konsisten dengan tahun sebelumnya. dalam menyiapkan dan
menerbitkan sebuah laporan audit, auditor harus berpedoman pada empat standar
pelaporan yang terdapat dalam Standar Akuntan Publik (SPAP). Melihat
pentingnya audit bagi pihak eksternal, maupun internal maka diperlukan
pengetahuan tentang tujuan dan laporan uadit. Namun dewasa ini, masyarakat
cenderung kurang memahami tentang tujuan dan tata cara pelaporan audit secara
menyeluruh. Maka dari itu penulis memutuskan untuk membahas tujuan auditdan
laporan uadit yang dimana akan membahas secara mendetail.
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah tujuan dari audit?


2. Apa yang dimaksud dengan asersi manajemen?
3. Bagaimana tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi?
4. Bagaimana tujuan audit yang berkaitan dengan saldo
5. Bagaimana tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan?
BAB II

PEMBAHASAN

A. TUJUAN AUDIT

Kata pengantar standar auditing AICPA (American Institute of


Certified Public Accountants) yang terklarifikasi menyatakan “tujuan audit
adalahuntuk menyediakan pemakai laporan keuangan suatu pendapat yang
diberikan oleh auditor tentang apakah laporan keuangan disajikan secara wajar,
yang semua hal yang material, sesuai dengan kerangka kerja akuntansi yang
berlaku”.
Sedangkan secara umum, tujuan audit atas laporan keuangan adalah untuk
menyatakan pendapat atas kewajaran laporan keuangan, dalam semua hal yang
material, sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia.

Para auditor melaksanakan audit atas laporan keuangan dengan


menggunakan pendekatan siklus, yaitu pengujian audit atas transaksi-transaksi
yang menghasilkan saldo akhir dan juga dapat melaksanakan pengujian audit atas
saldo akun serta pengungkapan yang terkait.

Secara umum, auditor telah menemukan bahwa cara yang paling efisien dan
efektif untuk melakukan audit adalah dengan memperoleh beberapa kombinasi
kepastian bagi setiap kelas transaksi dan saldo akhir pada akun yang terkait.
Untuk setiap kelas transaksi, beberapa tujuan audit harus dipenuhi sebelum
auditor menyimpulkan bahwa :

1. Transaksi - transaksi tersebut telah dicatat dengan tepat, tujuan ini disebut
sebagai tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi (transaction – related
audit objectives). Sebagai contoh : terdapat tujuan audit khusus yang
berkaitan dengan transaksi penjualan serta tujuan audit khusus yang berkaitan
dengan transaksi retur dan pengurangan harga penjualan.
2. Beberapa tujuan audit harus dipenuhi untuk setiap saldo akun yang disebut
sebagai tujuan audit yang berkaitan dengan saldo (balance-related audit
objectives). Sebagai contoh: ada tujuan audit khusus yang berkaitan dengan
saldo piutang usaha dan tujuan audit khusus yang berkaitan dengan saldo
utang usaha.
3. Tujuan audit berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan informasi dalam
laporan keuangan yang disebut tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian
dan pengungkapan (presentation and disclosure related audit objectives).
Sebagai contoh: ada tujuan audit khusus yang berkaitan dengan penyajian dan
pengungkapan untuk piutang usaha serta wesel bayar.

B. ASERSI MANAJEMEN

Asersi manajemen (manajement assertions) adalah representasi pernyataan


yang tersirat atau diekspresikan oleh manajemen tentang kelas transaksi dan akun
serta pengungkapan yang terkait dalam laporan keuangan.

Asersi manajemen berkaitan langsung dengan prinsip-prinsip akuntansi


yang berlaku umum (GAAP), karena asersi ini merupakan bagian dari kriteria
yang digunakan manajemen untuk mencatat dan mengungkapkan informasi
akuntansi dalam laporan keuangan.

SAS 106 (AU 326) mengklasifikasikan asersi ke dalam tiga kategori :


1. Asersi tentang kelas transaksi dan peristiwa selama periode yang diaudit.
2. Asersi tentang saldo akun pada akhir periode.
3. Asersi tentang penyajian dan pengungkapan.

Asersi Manajemen
untuk Setiap
Kategori Asersi
Asersi tentang kelas Asersi tentang Saldo AkunAsersi tentang Penyajian
transaksi dan dan Pengungkapan
peristiwa
Keterjadian – Transaksi Eksistensi – Aktiva, Keterjadian dan hak serta
dan peristiwa yang kewajiban , dan ekuitas kewajiban – peristiwa
dicatat telah terjadi yang ada. dan transaksi yang
dan bersangkutan diungkapkan telah
dengan entitas terjadi dan
tersebut. bersangkutan dengan
entitas itu.

Kelengkapan – Semua Kelengkapan – Semua Kelengkapan – Semua


transaksi dan aktiva, kewajiban, dan pengungkapan yang
peristiwa yang harus kepentingan ekuitas harus dimasukkan
dicatat telah dicatat. yang harus dicatat dalam laporan
sudah dicatat. keuangan telah
dicantumkan

Keakuratan – Jumlah Penilaian dan Alokasi – Keakuratan dan penilaian


dan data lain yang Aktiva, kewajiban dan – Informasi keuangan
bersangkutan dengan kepentingan ekuitas dan yang lain telah
transaksi dan dimasukkan dalam diungkapkan secara
peristiwa yang dicatat laporan keuangan pada tepat dan pada jumlah
telah dicatat dengan jumlah yang tepat dan yang tepat.
benar. setiap hasil penyesuaian
penilaian dicatat
dengan tepat.
Klasifikasi – Transaksi Klasifikasi dan dapat
dan peristiwa telah dipahami
– Informasi keuangan dan
dicatat dalam akun
yang lain telah disajikan
yang tepat.
dan diuraikan secara
tepat serta
pengungkapan telah
dinyatakan dengan jelas.

Cutoff – Transaksi dan


peristiwa telah dicatat
dalam periode
akuntansi yang
benar.

Hak dan Kewajiban –


Entitas itu memegang
hak atau kendali atas
aktiva dan kewajiban
merupakan kewajiban
entitas itu.

Hubungan Asersi Manajemen dengan Tujuan Umum Audit

Hubungan asersi manajemen dengan tujuan umum audit dapat digambarkan


sebagai berikut.

Asersi Manajemen Tujuan Umum Audit


Keberadaan atau keterjadian  Aktiva dan kewajiban entitas ada padatadan
transaksi pendapatan dan biaya terjadi
dalam periode tertentu.

Kelengkapan Semua transaksi dan semua rekening yang


seharusnya telah disajikan dalam laporan
keuangan.
Hak dan Kewajiban Aktiva adalah hak entitasdan hutang adalah
kewajiban entitas pada tanggal tertentu.

Penilaian atau alokasi Komponen aktiva, hutang, pendapatan dan


biaya telah disajikan dalam laporan
keuangan pada jumlah yang semestinya.

Penyajian dan pengungkapan Komponen tertentu dalam laporan


keuangan telah digolongkan,digambarkan,
dan diungkapkan secara semestinya.

C. TUJUAN AUDIT YANG BERKAITAN DENGAN TRANSAKSI

Tujuan audit berkaitan dengan transaksi yang mengikuti dan berhubungan


erat dengan asersi manajemen, dan yang berkaitan dengan transaksi untuk
memberikan kerangka kerja guna membantu auditor mengumpulkan bukti audit
yang cukup kompeten yang diisyaratkan oleh standard pekerjaan lapangan ketiga
dan memutuskan bukti audit yang tepat yang harus dikumpulkan bagi kelas
transaksi sesuai dengan situasi penugasan audit. Tujuan audit ini tetap sama
antara satu audit ke audit lainnya, tetapi bukti-buktinya bervariasi, tergantung
situasinya.

Ada perbedaan antara tujuan audit umum yang berkaitan dengan transaksi
dan tujuan audit khusus yang berkaitan dengan transaksi bagi setiap kelas
transaksi. Dapat dikembangkan menjadi enam tujuan audit umum yang berkaitan
dengan transaksi bagi setiap kelas transaksi yang akan diaudit. Keterjadian
transaksi yang dicatat memang ada:

1. Keterjadian; Transaksi yang dicatat memang ada. Tujuan ini berkenaan dengan
apakah transaksi yang tercatat benar-benar terjadi.
2. Kelengkapan transaksi yang terjadi telah dicatat. Tujuan ini bersangkutan
dengan apakah semua transaksi yang harus dimasukkan dalam jurnal benar-
benar telah dicatatkan
3. Keakuratan transaksi yang dicatat dinyatakan pada jumlah yang benar. Tujuan
ini membahas keakuratan informasi tentang transaksi akuntansi dan
merupakan salah satu bagian dari asersi keakuratan untuk kelas transaksi.
4. Posting dan pengikhtisaran transaksi yang dicatat dimasukkan ke dalam file
induk dan pengikhtisaran dengan benar. Tujuan ini berkaitan dengan
keakuratan transfer informasi dari transaksi yang dicatat dalam buku besar
pembantu dan ke buku besar.
5. Klasifikasi transaksi yang dicatat dalam jurnal klien telah diklasifikasikan
secara tepat. Tujuan ini menyatakan apakah transaksi telah dimasukkan dalam
akun  yang tepat, dan merupakan padanan auditor atas asersi klasifikasi
manajemen untuk kelas transaksi.
6. Penetapan waktu transaksi dicatat pada tanggal yang benar. Tujuan penetapan
waktu transaksi merupakan padanan auditor ata asersi cutoff manajemen.

Keenam tujuan audit umum yang berkaitan dengan transaksi diterapkan


pada setiap kelas transaksi, setelah auditor menetapkan tujuan audit umum yang
berkaitan dengan transaksi . hal itu dapat digunakan untuk mengembangkan
tujuan audit khusus yang berkaitan dengan transaksi bagi setiap kelas transaksi
yang akan diaudit. Ada hubungan antara asersi manajemen, tujuan audit umum
yang berkaitan dengan transaksi, dan tujuan audit khusus yang berkaitan dengan
transaksi.

Perhatikan bahwa ada hubungan satu untuk satu asersi dan tujuan, kecuali
untuk asersi keakuratan. Asersi keakuratan mempunyai dua tujuan karena harus
menyediakan bagi auditor pedoman untuk menguji keakuratan transaksi.

Hillsburg Hardware Co:


Asersi Manajemen dan
tujuan audit yang
berkaitan dengan
transaksi yang diterapkan
pada
transaksi penjualan

Asersi Manajemen Tujuan Audit Umum Tujuan Audit Khusus


Tentang Kelas yang Berkaitan yang Berkaitan
Transaksi dengan Transaksi dengan Transaksi
dan Peristiwa
Keterjadian Keterjadian-Transaksi Penjualan yang dicatat
yang dicatat memang adalah untuk
ada. pengiriman yang
dilakukan kepada
pelanggan nonaktif.
Kelengkapan Kelengkapan- transaksi yang Transaksi penjualan yang
terjadi telah dicatat. ada
sudah dicatat.
Keakuratan Keakuratan- Transaksi yang Penjualan yang dicatat
dicatat dinyatakan pada adalah untuk jumlah
jumlah yang benar. barang yang dikirimkan
dan sudah ditagih dan
Posting dan pengikhtisaran dicatat dengan benar.
– Transaksi yang dicatat Transaksi penjualan
dimasukkan ke dalam file telah dimasukkan
induk secara layak dalam
dan diikhtisarkan dengan file induk dan
benar.
diikhtisarkan
dengan benar.

Klasifikasi Klasifikasi- Transaksi yang Transaksi penjualan telah


dicatat dalam jurnal klien diklasifikasikan dengan
telah diklasifikasikan benar.
secara tepat.

cutoff Penetapan Waktu- Transaksi Transaksi penjualan telah


dicatat pada tanggal yang dicatat pada tanggal yang
benar. benar.

D. TUJUAN AUDIT YANG BERKAITAN DENGAN SALDO

Tujuan audit berkaitan dengan saldo serupa dengan tujuan audit yang
berkaitan dengan transaksi yang baru saja dibahas, tujuan tersebut mengikuti
asersi manajemen dan memberikan kerangka kerja guna membantu auditor
mengumpulkan bukti yang tepat yang mencukupi berkaitan dengan saldo akun.
Juga ada tujuan audit umum dan audit khusus yang berkaitan dengan saldo.

Ada dua perbedaan antara tujuan audit yang berkaitan dengan saldo dengan
tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi:

1. Tujuan audit yang berkaitan dengan saldo diterapkan pada saldo akun seperti
piutang usaha, persediaan, bukan kel;as transaksi seperti transaksi penjualan
dan pembelian persediaan.
2. Ada delapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo dibandingkan dengan
enam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi.

Tujuan umum audit yang berkaitan dengan transaksi.

1. Eksistensi – jumlah yang tercantum memang ada. Tujuan ini bersangkutan


dengan apakah jumlah yang tercatat dalam laporan keuangan memang harus
dicantumkan.
2. Kelengkapan – jumlah yang ada telah dicantumkan saldo piutang usaha
apabila piutang usaha itu memang ada merupakan pelanggaran terhadap
tujuan kelengkapan. Tujuan ini adalah padanan auditor terhadap asersi
manajemen tentang kelengkapan untuk saldo akun.

3. Keakuratan - jumlah yang tercantum telah dinyatakan dengan benar. Tujuan


keakuratan mengacu pada jumlah yang tercantum secara aritmetika sudah
benar. Pos-pos persediaan dalam daftar persediaan klien dapat saja salah
karena jumlah unit persediaan fisik salah saji, harga per unit salah, atau
totalnya dihitung secara tidak benar. Setiap hal tersebut melanggar tujuan
keakuratan. Keakuratan merupakan salah satu bagian dari asersi penilaian dan
alokasi untuk saldo akun.

4. Klasifikasi - jumlah yang tercantum dalam daftar klien telah diklasifikasikan


dengan tepat. Klasifikasi melibatkan penentuan apakah pos-pos yang ada
dalam daftar klien telah dicantumkan dalamakun-akun buku besar yang tepat.
Sebagai contoh, dalam daftar piutang usaha, piutang tersebut harusdipisahkan
antara piutang jangka pendek dan jangka panjang, serta jumlah piutang yang
berasal dari afiliasi, para pejabat, dan direksi harus diklasifikasikan secara
terpisah dengan jumlah piutang dari pelanggan lainnya. Klasifikasi juga
merupakan bagian dari asersi penilaiandan alokasi. Klasifikasi tujuan audit
yang berkaitan dengan saldo berhubungan erat dengan tujuan audit yang
berkaitan dengan penyajian. dan pengungkapan, yaitu bagaimana saldo-saldo
itu diklasifikasikan dalam akun buku besar sehingga dapat disajikan serta
diungkapkan secara tepat pada laporan keuangan.

5. Cutoff- transaksi yang mendekati tanggal neraca telah dicatat pada periode


yang tepat dalam menguji cutoff atas saldo akun, tujuan auditor adalah
menentukan apakah transaksi-transaksi telah dicatat dalam saldo akun pada
periode yang tepat. Saldo akun itu mungkin saja salah saji karena transaksi
dicatat menjelang akhir periode akuntansi. Untuk audit tahunan, akhir periode
adalah sama dengan tanggal neraca. Pengujian cutoff dapat dipandang sebagai
bagian dari pemeriksaan akun neraca atau transaksi yang berkaitan, tetapi
demi kemudahan, biasanya auditor melaksanakannya sebagai bagian dari
audit atas akun neraca. Karena alasan ini, kami juga menyertakan cutoff
sebagai tujuan dan pengungkapan audit yang berkaitan dengan saldo, yang
berhubungan dengan asersi penilaian dan alokasi untuk saldo akun.Tujuan
penetapan waktu untuk transaksi bersangkutan dengan penetapan waktu yang
tepat untuk mencatat transaksi selama tahun berjalan. Sementara tujuan cutoff
untuk tujuan audit yang berkaitan dengan saldo hanya bersangkutan dengan
transaksi menjelang akhir tahun. Sebagai contoh, pada auditakhir tahun per 31
Desember, transaksi penjualan yang dicatat pada bulan Maret padahal
barangnya dikirimkan pada bulan Februari merupakan kekeliruan tujuan audit
yang berkaitan dengan transaksi, tetapi bukan kekeliruan tujuan audit yang
berkaitan dengan saldo.

6. Hubungan yang rinci (Detail Tie-In) - rincian saldo akun sesuai dengan
jumlah pada file induk yang berkaitan, sesuai dengan total saldo akun, dan
sesuai dengan total buku besar. Saldo akun dalam laporan keuangan ukung
oleh rincian pada file induk dan skedul yang dibuat oleh klien. Tujuan
hubungan yang rinci ini memastikan rincian dalam daftar telah disiapkan
secara murat, ditambahkan dengan benar dan sesuai dengan buku besar.
Sebagai contoh, setiap piutang usaha yang tertera dalamdaftar piutang usaha
harus sama dengan yang ada dalam file induk piutang usaha, dan totalnya
harus sama dengan akun pengendalian buku besar. Hubungan yang rinci juga
merupakan bagian penilaian dan alokasi untuk saldo akun.

7. Nilai yang dapat direalisasi - aset yang telah dicantumkan dalam yang


diestimasi akan direalisasi. Tujuan ini terkait dengan apa akun telah dikurangi
untuk memperhitungkan penurunan biaya histerealisasi bersih. Contoh-contoh
penerapan tujuan ini antara lain mempertimbangkan kecukupan
penyisihan piutang tak tertagih dan penghapusan persediaan. Tujuan ini hanya
diterapkan pada akun aset serta merupakan bagian dari penilaian dan alokasi
untuk saldo akun.

8. Hak dan kewajiban. Selain eksistensi, sebagian besar aset juga harus dimiliki
sebelum dapatdicantumkan dalam laporan keuangan. Demikian pula, utang
merupakan kewajiban entitas. Hak selalu berkaitan dengan aset dan kewajiba
utang. Tujuan ini adalah padanan auditor terhadap asersi manajemen tentang
dan kewajiban untuk saldo akun.

Tujuan Audit Khusus yang Berkaitan dengan Saldo

Seperti halnya tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi, setelah tujuan
umum yang berkaitan dengan saldo ditentukan, tujuan audit khusus yang
berkaitan dengan saldo untuk setiap saldo akun dalam laporan keuangan dapat
dikembangkan. Sedikitnya satu tujuan audit spesifik yang berkaitan dengan saldo
harus disertakan untuk masing-masing tujuan audit umum yang berkaitan dengan
saldo, kecual auditor yakin bahwa tujuan audit umum yang berkaitan dengan
saldo tidak relevan atau tidak penting bagi saldo akun yang sedang
dipertimbangkan.

Mungkin terdapat lebih dari satu tujuan audit khusus yang berkaitan dengan
saldo untuk suatu tujuan audit umum yang berkaitan dengan saldo. Sebagai
contoh, tujuan audit khusus yang berkaitan dengan saldo untuk hak dan
kewajiban atas persediaan Hillsburg Hardware Co.dapat mencakup (1)
perusahaan memiliki hak atas semua item persediaan yang terdapat dalam daftar
dan (2) persediaan itu tidak di jamin dalam bangungan kecuali hal tersebut di
ungkapkan.

Terdapat lebih dari satu tujuan audit khusus yang berkaitan dengan dengan
saldo untuk suatu tujuan audit umum yang berkaitan dengan saldo. Misalnya
tujuan audit khusus yang berkaitan dengan saldo untuk hak dan kewajiban atas
persediaan yang mencakup :

1. Perusahaan memiliki hak atas semua item persediaan yang terdapat dalam
daftar
2. Persediaan tersebut tidak dijaminkan sebagai agunan kecuali hal tersebut
diungkapkan.

Hillsburg Hardware
Co: Asersi Manajemen
dan tujuan audit yang
berkaitan dengan saldo
yang diterapkan
pada
persediaan

Asersi Tujuan Audit Umum Tujuan Audit Khusus


Manajemen yang Berkaitan yang
Berkaitan dengan saldo
Tentang saldo dengan saldo yang diterapkan
akun pada persediaan
Eksistensi Eksistensi Semua persediaan yang dicatat
ada
pada tanggal neraca
Kelengkapan Kelengkapan Semua persediaan yang ada
telah dihitung dan dicatat
dalam ikhtisar persediaan
Penilaian dan Keakuratan Kuantitas persediaan pada
alokasi catatan perpetual klien
sesuai dengan item – item
yang ada ditangan.

Harga yang digunakan untuk


Kualifikasi menilai persediaan secara
material benar.

Cutoff Perkalian harga dengan


kuantitas telah benar dan
rinciannya telah
ditambahkan dengan benar.

Item –item persediaan


diklasifikasikan secara tepat
Hubungan yang rinci sebagai bahan baku, barang
dalam proses, dan barang
jadi.

Cutoff pembelian pada akhir


tahun sudah tepat
Total item – item persediaan
Nilai yang dapat sesuai dengan buku
direalisasikan besar.Persediaan telah
dikurangi apabila nilai
realisasi bersih menurun.

Hak dan kewajiban Hak dan kewajiban Perusahaan mempunyai hak


atas semua item
persediaan yang
tercantum.
Persediaan tidak menjamin
sebagai agunan.
E. TUJUAN AUDIT YANG BERKAITAN DENGAN
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN

Tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan


pengungkapan biasanya identik dengan asersi manajemen untuk
penyajian dan pengungkapan yang diterapkan pada tujuan audit
yang berkaitan dengan saldo. Tujuan ini menghubungkan empat
tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan
pengungkapan dengan asersi manajemen atas penyajian dan
pengungkapan.

Hillsburg Hardware Co:


Asersi Manajemen
dan tujuan audit yang
berkaitan dengan
penyajian dan
pengungkapan yang
diterapkan pada wesel
bayar
Asersi Tujuan audit umum Tujuan Audit Khusus yang
Manajemen yang berkaitan Berkaitan dengan
Tentang dengan penyajian dan penyajian dan
penyajian dan pengungkapan pengungkapan yang
pengungkapan diterapkan
pada wesel bayar
Keterjadian serta Keterjadian serta hak Wesel bayar sebagaimna
diuraikan
hak dan dan kewajiban dalam catatan kaki ada
kewajiban dan merupakan
kewajiban perusahaan.
Kelengkapan Kelengkapan Semua pengungkapan yang
diperlukan yang terkait
dengan wesel bayar telah
dicatat dalam
catatan atas laporan keuangan
Penilaian dan Penilaian dan alokasi Pengungkapan catatan kaki yang
alokasi berkaitan dengan wesel bayar
sudah akurat
Klasifikasi dan Klasifikasi dan dapat Wesel bayar secara tepat
dipahami
dapat dipahami diklasifikasikan sebagai
kewajiban jangka pendek
dan jangka panjang dan
pengungkapan laporan
keuangan yang berkaitan
dapat
dipahami

BAGAIMANA TUJUAN AUDIT DIPENUHI

Auditor harus memperoleh bukti audit yang mencukupi guna mendukung


semua manajemen dalamlaporan keuangan. Hal ini dilakukan dengan
mengumpulkan bukti untuk mendukung beberapa kombinasiyang tepat dari
tujuan audit yang dengan transaksi dan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo.
Jika kita bandingkan TabeldanTabelakan terlihat tumpang-tindih yang signifikan
an audit yang berkaitandengan transaksi dan tujuan audit yang berkaitan dengan
saldo. Hak dan kewajiban merupakan satu-satunya asersi yang berkaitan
dengan saldo tanpa melibatkan asersi yang berkaitan dengan transaksi
yangserupa. Tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan
berhubungan erat dengan tujuanaudit yang berkaitan dengan saldo. Auditor
sering kali mempertimbangkan tujuan audit yang berkaitandengan penyajian dan
pengungkapan ketika menetapkan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo.
Auditor harus memutuskan tujuan audit yang tepat dan bukti yang harus
memenuhi tujuan tersebut pada setiap audit.

Untuk melakukan hal ini, auditor mengikuti suatu proses audit, yaitu
metodologi yang telah didefinisikan denga baik untuk menata audit guna
memastikan bahwa bukti yang diperoleh mencukupi serta tepat, dan bahwa
semua tujuan audit yang disyaratkan sudah ditetapkan dan dipenuhi. Jika klien
merupakan sebuah perusahaan publik, auditor juga harus membuat rencana untuk
memenuhi tujuan-tujuan yang berkaitan dengan pelaporan tentang keefektifan
pengendalian internal atas pelaporan keuangan. PCAOB Auditing Standards 5
mengharuskan bahwa audit atas keefektif pengendalian internal dipadukan
dengan audit atas laporan keuangan. Proses audit tersebut, mempunyai empat
fase khusus seperti berikut.

Merencanakan dan Merancang Pendekatan Audit (Fase 1)


Pada setiap audit, ada banyak cara yang dapat ditempuh auditor untuk
mengumpulkan bukti audit gunamemenuhi tujuan audit secara keseluruhan dapat
memberikan pendapat atas laporan keuangan. Ada dua pertimbangan utama yang
mempengaruhi pendekatan yang akan digunakan auditor.
1. Bukti audit yang mencukupi dan tepat harus dikumpulkan agar dapat.
2. Biaya pengumpulan bukti audit ini harus ditekan serendah mungkin.
Pertimbangan memang sangat penting, tetapi minimisasi biaya juga
diperlukan bila kantor akuntan publik ingin tetap kompetitif dan menguntungkan.
Jika tidak ada masalah dalam mengendalikan biaya audit, mengambil keputusan
menyangkut bukti audit akan menjadi mudah. Para auditor akan terus
menambahkan bukti tanpa memerhatikan efisiensinya, hingga mereka cukup
yakin bahwa tidak ada salahsaji yang material. Perhatian atas penggumpulan
bukti audit yang cukup dan tepat serta pengendalian biaya audit membutuhkan
perencanaan penugasan. Rencana ini harus menghasilkan pendekatan audit yang
efektif dengan biaya yang masuk akal. Auditor melaksanakan untuk menilai
risiko bahwa salah saji yang material mungkin telah ada dalam laporan keuangan.
Prosedur penilaian risiko tersebut merupakan komponen yang penting bagi
perencanaan dan perancangan pendekatan audit, yang dapat dipecah menjadi
beberapa bagian. Tiga aspek kunci akan diperkenalkan di sini.

a. Memperoleh Pemahaman tentang Entitas dan Lingkungannya


Agar dapat menilai dengan layak risiko salah saji dalam laporan keuangan
dan menginterpretasikan informasi yang diperoleh selama audit, auditor harus
mempunyai pemahaman yang menyeluruh atas bisnis klien dan lingkungan yang
terkait, meliputi pengetahuan tentang strategi dan proses. Auditor harus
mempelajari model bisnis melakukan prosedur analitis,
dan membuat perbandingan dengan pesaing. Auditor juga harus
memahami setiap persyaratan akuntansi yang unik dari industri Wien sebagai
contoh, ketika mengaudit sebuah perusahaan asuransi jiwa, auditor harus
memahami setiap persyaratan akuntansi yang unik dari industri klien. Sebagai
contoh, ketika mengaudit sebuah perusahaan asuransi jiwa, auditor harus
memahami bagaimana kerugian dihitung.

Memahami Pengendalian Internal dan Menilai Risiko Pengendalian


Risiko salah saji dalam laporankeuangan akan berkurang bila klien memiliki
pengendalian yang efektif atas pengoperasian komputer
dan pemrosesan transaksi. kemampuan pengendalian internal klien untuk
menghasilkan informasi keuangan yang andal dan mengamankan aset serta catatan
merupakan salah satu konsep paling penting dan diterima secara luas dalam teori serta
praktik auditing. Menilai risiko pengendalian adalah proses di mana auditor
mengidentifikasi pengendalian internal dan mengevaluasi keefektifannya. Jika
pengendalian internal dianggap efektif, risiko pengendalian yang ditetapkan dapat
dikurangi dan jumlah bukti audit yang harus dikumpulkan secara signifikan dapat
menjadi lebih sedikit ketimbang pengendalian internal yang tidakmemadai.

Menilai Risiko Salah Saji yang Material


Auditor menggunakan pemahamannya alas Industri klien dan strategi bisnisnya, serta
keefektifan pengendalian internalnya, untuk menilai risiko salah saji dalamlaporan
keuangan. Penilaian ini kemudian n mempengaruhi rencana dan sifat audit, penetapan
waktu, danrentang prosedur. Sebagai contoh, jika klien memperluas penjualan dengan
merangkul pelanggan baruyang memiliki peringkat kredit yang buruk, auditor akan
menilai risiko salah lebih tinggi atas nilai realisasi bersih piutang usaha dan
merencanakan untuk memperluas pengujian di bidang ini.
 Melaksanakan Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi
(Fase II)
Sebelum dapat memutuskan untuk mengurangi penilaiannya atas risiko
pengendalian yang direncanakan apabila pengendalian internal dianggap efektif,
pertama auditor nguji keefektifan pengendalian tersebut. Prosedur untuk jenis
pengujian ini umumnya disebut sebagai pengujian pengendalian (tests
of controls). Sebagai contoh, anggaplah bahwa pengendalian internal klien
membutuhkan penanding dengan komputeratas semua syarat pesanan penjualan
sebelum faktur penjualan dikirimkan kepada para pelanggan. Pengendalian ini
berkaitan secara langsung dengan keakuratan tujuan audit yang berkaitan dengan
transaksi untuk penjualan.
Auditor dapat menguji keefektifan pengendalian ini dengan
membandingkan sampel faktor penjualan terhadap dokumen pengiriman
terkait dan pesanan penjualan pelanggan, atau dengan melaksanakan pengujian
atas pengendalian terkomputerisasi terkait dengan proses ini. Auditor juga
mengevaluasi pencatatan transaksi oleh klien dengan memverifikasi jumlah
moneter transaksi itu. Proses ini disebut sebagai pengujian atas transaksi
(substantive tests of transactions). Sebagai contoh, auditor membandingkan harga
jual per unit pada salinan faktur penjualan dengan daftar harga resmi
sebagai pengujian atas tujuan keakuratan transaksi penjualan.
Seperti pengujian pengendalian yang dibahas dalam paragraf sebelumnya,
pengujian ini memenuhi tujuan audit keakuratan yang berkaitan dengan transaksi.
Demi efisiensi, auditor sering kali melaksanakan pengujian pengendalian dan
pengujian subtantif atas transaksi ini pada waktu yang bersamaan.

Melaksanakan Prosedur Analitis dan Pengujian Rincian Saldo (Fase III)


Ada dua kategori umum prosedur pada fase III ini. Prosedur analitis
(analytical procedures) menggunakan perbandingan dan hubungan
untuk menilai saldo akun atau data lainnya telah masuk akal. Sebagai contoh,
untuk memberi beberapa kepastian bagi tujuan keakuratan atas transaksi
penjualan (tujuan yang berkaitan dengan transaksi) maupun piutang usaha
(tujuan audit yang berkaitan dengan saldo), auditor dapat memeriksa transaksi
penjualan dalam jurnal penjualan menyangkut jumlah yang secara tidak biasa
besar dan juga membandingkan total penjualan bulanan dengan penjualan tahun-
tahun sebelumnya. Jika perusahaan terus menggunakan harga jual yang tidak
benar atau mencatat penjualan secara tidak tepat, perbedaan yang signifikan
mungkin akan terjadi. Pengujian atas rincian saldo (fests of details of balances)
merupakan prosedur spesifik yang ditujukan untuk menguji salah saji moneter
pada saldo-saldo dalam laporan keuangan. Suatu contoh yang berkaitan dengan
tujuan ketepatan untul piutang usaha (tujuan audit yang berkaitan dengan saldo)
adalah komunikan tertulis secara langsung dengan para pelanggan klien guna
mengidentifikasi jumlah yangsalah. Pengujian atas rincian saldo akhir merupakan
hal yang esensial dalam pelaksanaan audit karena sebagian besar bukti diperoleh
dari sumber yang independen terhadap klien sehingga dianggap bermutu tinggi.

Menyelesaikan Audit dan Menerbitkan Laporan Audit (Fase IV)


Setelah menyelesaikan semua prosedur bagi setiap tujuan audit dan bagi
setiap akun laporan keuanganserta pengungkapan yang terkait, auditor harus
menggabung informasi yang diperoleh guna mencapaikesimpulan menyeluruh
tentang apa laporan keuangan telah disajikan secara wajar. Proses yang subjektif
ini mengandalkan pada pertimbangan profesional auditor. Apabila audit telah
dilakukan, akuntan publikharus menerbitkan laporan audit untuk melengkapi
laporan keuangan yang dipublikasikan oleh klien.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Makalah ini telah membahas tentang asersi manajemen dan tujuan yang berkaitan
dengan audit, serta cara auditor memilih audit untuk menghasilkan suatu tujuan
audit khusus. Tujuan audit atas laporan keuangan adalah untuk menyatakan
pendapat atas kewajaran laporan keuangan, dalam semua hal yang material,
sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia. Beberapa tujuan
audit harus dipenuhi sebelum auditor menyimpulkan bahwa :

1. Transaksi - transaksi tersebut telah dicatat dengan tepat, tujuan ini disebut
sebagai tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi (transaction – related
audit objectives).
2. Beberapa tujuan audit harus dipenuhi untuk setiap saldo akun yang disebut
sebagai tujuan audit yang berkaitan dengan saldo (balance-related audit
objectives).
3. Tujuan audit berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan informasi dalam
laporan keuangan yang disebut tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian
dan pengungkapan (presentation and disclosure related audit objectives).

B. SARAN

Tanpa memahami tujuan audit secara keseluruhan, perencanaan dan


pengumpulan bukti bukti audit selama berlangsungnya proses tidak akan
memiliki relevansi. Jadi, para auditor diharuskan lebih memahami tanggung
jawabnya dalam melaksanakan proses audit dan tujuan audit secara keseluruhan,
serta tujuan khusus yang coba di penuhi auditor.
DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A., Elder, dan Beasley, 2008. Auditing dan Jasa Assurance Pendekatan
Terintegrasi Jilid 1, Edisi 12, Erlangga, Jakarta.
https://id.scribd.com/document/402606435/MAKALAH-TANGGUNG-JAWAB-DAN-
TUJUAN-AUDIT-docx
https://id.scribd.com/document/9696393/Tujuan-Tujuan-Audit

Anda mungkin juga menyukai