Pada dasarnya, etika merupakan suatu komitmen untuk melakukan apa yang benar dan
menghindari apa yang tidak benar. Etika bisnis sangat penting untuk mempertahankan loyalitas
pemilik kepentingan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan perusahaan. Hal ini
dikarenakan semua keputusan perusahaan sangat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pemilik
kepentingan. Pemilik kepentingan adalah semua individu atau kelompok yang berkepentingan
dan memiliki pengaruh terhadap keputusan perusahaan. Salah satu pihak yang bertanggung
jawab terhadap moral etika adalah manajer. Dari sudut pandang etika, ada tiga tipe manajer,
yaitu:
1. Manajemen Tidak bermoral, didorong oleh kepentingan diri sendiri demi keuntungan pribadi
atau perusahaan. Kekuatan yang menggerakkan manajemen immoral adalah
kerakusan/ketamakan, berupa prestasi organisasi atau keberhasilan personal, sehingga
manajemen tidak bermoral merupakan kutub yang berlawanan dengan manajemen etika.
2. Manajemen Amoral. Tujuan utama dari manajemen ini adalah laba dan bebas kendali dalam
mengambil keputusan, yang dimana mereka tidak mempertimbangkan etika dalam mengambil
sebuah keputusan.
3. Manajemen Bermoral. Bertujuan untuk meraih keberhasilan dengan menggunakan aspek legal
dan prinsip-prinsip etika. Filosofi manajer bermoral selalu melihat hukum sebagai standar
minimum untuk beretika dalam perilaku.