Dosen Pengampu:
Oleh : Kelompok
TAHUN 2022
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karna dengan
rahmat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah yang bertopik
“Etika Profesi Akuntansi” dengan baik dan tepat pada waktunya, sebagai salah satu
syarat perkuliahan pada Prodi Akuntansi, kelas Reguler Pagi A 2019 mata kuliah
etika bisnis dan profesi. Penyusunan ini tidak terlepas dari bantuan semua pihak, baik
berupa motivasi, materi, tenaga, dan waktu baik secara lansung maupun tidak
lansung. Sehubungan dengan hal tersebut ucapan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada Ibu dosen yang telah memberikan arahan serta rekan-rekan
yang sudah membantu menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih jauh dari sempurna karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, penulis
senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhir kata, semoga
skripsi ini bermamfaat bagi semua pihak.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam etika profesi sebuah profesi memiliki komitmen moral yang tinggi
yang biasanya dituangkan dalam bentuk aturan khusus yang menjadi pegangan bagi
setiap orang yang mengembangkan profesi yang bersangkutan. Aturan ini merupakan
aturan main dalam menjalankan atau mengemban profesi tersebut yang biasanya
disebut sebagai kode etik yang harus dipenuhi dan ditaati oleh setiap profesi. Adapun
kode etik yang harus dipenuhi oleh seorang akuntan akan dibahas dalam makalah ini.
1.4 Manfaat
Manfaat dalam penelitian ini ada dua yaitu manfaat teoritis dan manfaat
praktis, yaitu :
1) Bagi penulis, sebagai sarana untuk melatih secara ilmiah dengan berdasarkan
pada disiplin ilmu yang diperoleh di bangku kuliah khususnya ilmu etika
bisnis dan profesi.
2) Bagi pembaca, untuk menambah informasi dan sumbangan pemikiran serta
bahan kajian dalamperkuliahan.
1.4.2 Manfaat Praktis
PEMBAHASAN
Bagian A adalah bagian yang menetapkan prinsip-prinsip dasar etika untuk akuntan
dan menyediakan kerangka kerja konseptual untuk menerapkan prinsip-prinsip
tersebut. Kerangka kerja konseptual untuk menerapkan prinsip-prinsip tersebut.
Kerangka kerja konseptual menyediakan kerja konseptual guna mengidentifikasi
ancaman terhadap kepatuhan prinsip-prinsip dasar etika, untuk mengevaluasi
pengaruh signifikan dari ancaman-ancaman itu dan menerapkan perlindungan untuk
mengurangi ancaman-ancaman hingga ketingkat yang dapat diterima.
1. Kejujuran (honesty)
2. Integritas (integrity)
4. Kesetiaan (fidelity)
5. Keadilan (fairness)
1. Kompetensi
Akuntan manajemen bertanggung jawab untuk
a. Menjaga tingkat kompetensi profesional yang diperlukan dengan terus
menerus mengembangkan pengetahuan dan keahliannya
b. Melakukan tugas-tugas profesionalnya sesuai dengan hukum, peraturan,
dan standar
teknis yang berlaku
c. Menyusun laporan dan rekomendasi yang lengkat serta jelas setelah
melakukan analisis yang benar terhadap informasi yang relevan dan dapat
dipercaya
2. Kerahasiaan
Akuntan manajemen bertanggun jawab untuk:
a. Menahan diri untuk tidak mengungkapkan tanpa ijin informasi rahasia
berkenaan dengan tugas-tugasnya, kecuali diharuskan secara hukum
b. Memberitahu bawahan seperlunya kerahasiaan dari informasi yang
berkenaan denga tugas-tugasnya dan memonitor aktivitas mereka untuk
menjaga kerahasiaan tersebut
c. Menahan diri dari penggunaan informasi rahasia yang berkaitan dengan
tugas-tugasnya untuk tujuan tidak etis dan sah baik secara pribadi
maupun melalui pihak ketiga.
3. Integritas
Akuntan manajemen bertanggung jawab untuk:
a. Menghindari konflik kepentingan aktual atau terlihat nyata dan
mengingatkan semua
pihak terhadap potensi konflik
Pengaturan yang ketat dalam Sarbanes-Oxley Act memberikan manfaat bagi para
perusahaan yang menerapkan serta bagi konsumen dari perusahaan tersebut.
Manfaatyang didapat antara lain:
2.8 PMK No. 17/2008 dan peraturan pemerintah Indonesia lainnya yang relevan
dengan Pembentukan Sarbanes-Oxley Act Terhadap Profesi Akuntansi
diIndonesia.
Salah satu alasan kenapa sebuah perusahaan melakukan manipulasi laporan keuangan
adalah untuk mempertahankan gambaran kinerja keuangan perusahaan yang baik
sehingga menarik minat investor. Mirisnya tindakan manipulasi ini sering dilakukan
oleh akuntan internal perusahaan maupun kerjasama dengan akuntan publik yang
mengaudit laporan keuangan tersebut sehingga sulit sekali mendeteksi kecurangan
yang dilakukan. Kecurangan pada laporan keuangan dalam bentuk salah saji material
tentunya sangat merugikan investor dan kreditor.
Dari kasus ini, ada beberapa kode etik yang dilanggar perusahaan maupun akuntan
publik yang mengaudit laporan keuangan tersebut, yaitu :
Kesimpulan kasus
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Semua Etika Profesi Akuntansi ini sebagai dasar atau pedoman bagi seorang
akuntan di dalam menjalankan tugas, hak dan kewajibannya. Untuk itu semua dasar-
dasar Etika Profesi Akuntansi ini harus dipatuhi dan dilaksanakan dengan baik.
Tujuan dari adanya kode etik adalah menjadikan akuntan yang berintegritas, objektif,
jujur, professional dalam melakukan pekerjaan serta menjunjung tinggi harkat dan
martabat seorang akuntan.
3.2 Saran
Saran yang dapat diberikan adalah agar semua calon akuntan dan akuntan
dapat mentaati etika profesi yang sudah dibuat. Tujuan mempelajari etika bisnis sejak
dini sangat baik untuk kelangsungan dalam bekerja nanti jika sebagai seorang
akuntan, baik akuntan public maupun akuntan swasta.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/9663214/
Etika_Profesi_Akuntansi_The_Sarbanes_Oxley_Act_full_ . (Diakses pada tanggal 30
September 2022)
https://www.kompasiana.com/
diahayupuspitasari7942/62d3b41bbb448622205cf682/pelanggaran-etika-profesi-
akuntan-pada-kasus-manipulasi-laporan-keuangan-pt-hanson-inte (Diakses pada
tanggal 1 Oktober 2022)