TUGAS KELOMPOK
OLEH:
KELOMPOK 4
2020
Bab I
PEMBAHASAN
1.1 Konsep Dan Prinsip-Prinsip Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) Bank
Bank menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa tabungan,
deposito dan giro yang kemudian dana tersebut dikelola oleh bank yaitu disalurkan kembali
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dengan tujuan memperoleh keuntungan. Penyaluran
kredit ini diantaranya terhadap sektor ekonomi produktif seperti sektor pertanian, industri
dan perdagangan, serta terhadap sektor konsumtif. Tetapi dalam kegiatannya menyalurkan
kredit dengan tujuan memperoleh keuntungan, bank setelah menyalurkan kredit dihadapkan
dengan kredit bermasalah.
Semakin besar PPAP berarti semakin besar estimasi terhadap timbulnya pembiayaan
yang bermasalah sekalipun di pihak lain hal ini mencerminkan kemampuan bank untuk
menanggulangi kemungkinan tersebut.Pada awalnya semua pembiayaan adalah pembiayaan
lancar, maka PPAP dihitung sebagai persentase tertentu terhadap total pembiayaan.
Kemudian kalau pembiayaan berkembang sehingga ada yang kurang lancar, maka terhadap
yang kurang lancar tersebut perlu disisihkan PPAP yang lebih besar, begitu seterusnya
hingga untuk pembiayaan yang sudah digolongkan sebagai pembiayaan macet, PPAP yang
disisihkan adalah sebesar 100% dari jumlah debet yang macet (Dunil, 2005).
Dalam membentuk PPAP, bank akan memperhitungkan setiap jenis aktiva produktif
bank yang masih outstanding dari yang berkualitas lancar sampai yang macet, yang
didasarkan pada kriteria:
1. Ketepatan pembayaran kembali pokok dan bunga serta kemampuan peminjam yang
ditinjau dari keadaan usaha yang bersangkutan untuk kredit yang diberikan.
2. Tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang ditanamkan, untuk surat berharga
Aktiva produktif adalah penanaman dana bank baik dalam rupiah maupun valuta
asing (valas) dalam bentuk:
1. kredit,
2. surat berharga,
3. penentuan dana antar bank,
4. penyertaan,
5. termasuk komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif.
2. Pendekatan Neraca
Dalam pendekatan ini yang ditentukan terlebih dahulu adalah besarnya cadangan
penghapusan aktiva produktif yang disajikan di neraca. Sedangkan besarnya cadangan
penghapusan yang disajikan di laporan rugi/laba ditentukan kemudian.
Pengenalan PPAP dan CKPN Dalam Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia
No. 31/147/KEP/DIR tanggal 12 November 1998,pembentukan atau penyisihan dana itu
disebut dengan istilah PPAP atau Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif. Dalam
PPAP,menurut Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia no. 31/148/KEP/DIR tentang
Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif.
Agunan 2:
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Utang Pemerintah. Untuk nilai agunan
ini setinggi-tingginya 100% yang dapat digunakan sebagai pengurang.
Agunan 3:
Surat berharga yang aktif diperdagangkan di pasar modal. Untuk agunan surat
berharga yang dapat digunakan setinggi-tingginya 100%.
Surat berharga dinilai dengan menggunakan nilai pasar yang tercatat di Bursa Efek.
Agunan 4:
Tanah, gedung, rumah tinggal, pesawat udara, dan kapal laut. Untuk agunan ini,
untuk penilaian yang dilakukan:
- Belum melampau 6 bulan sebesar 70%.
- Antara 6 bulan sampai dengan 18 bulan sebesar 50%
- Untuk 18 bulan sampai dengan 30 bulan sebesar 30%.
- Untuk penilaian yang dilakukan setelah 30 bulan sebesar 0%.
Tanah dinilai berdasarkan nilai pasar. Rumah tinggal dinilai berdasarkan nilai
pasar dan kalkulasi biaya. Sedangkan gedung, pesawat udara, dan kapal laut dinilai
berdasarkan nilai pasar, kalkulasi biaya, dan kapitalisasi pendapatan.
Contoh Kasus 1
Bank ABCD pada tanggal 31 Desember 2019 memiliki saldo-saldo seperti tampak pada
neraca sederhana.
Misalnya kita ingin menentukan PPAP untuk kredit yang diberikan, maka kita harus
melihat sisi debet (saldo terakhir pelaporan) kredit yang diberikan. Dalam neraca sebesar
Rp 11.242.000.000
PT Bank ABCD
Neraca
per 31 Desember 2019
Aktiva Pasiva
Untuk dapat menentukan PPAP akhir tahun 2019, perlu diketahui kualitas
kreditnya dan bobot agunan yang digunakan dalam perhitungan.
Bila kita perhatikan saldo penyisihan penghapusan kredit yang diberikan yang telah
dibentuk tahun sebesar Rp 545.000.000.
Sedangkan pada akhir tahun 2019 PPAP yang harus dibentuk sebesar Rp 1.209.700.000.
= Rp 1.209.700.000 – Rp 545.000.000
= Rp 664.700.000
Dan pencatatan jurnal umum transaksi yang diperlukan pada saat pembentukan PPAP
adalah:
Tanggal 31/12/2019:
Dengan demikian saldo Penyisihan Penghapusan Kredit pada tanggal 31 Desember 2019
jika ditampilkan dalam Laporan Keuangan Bank adalah sebesar Rp 1.209.700.000
Kredit yang telah digolongkan dalam kolektibilitas macet pada waktunya atas
pertimbangan tertentu dapat dihapusbukukan. Pengertian penghapusbukuan adalah kredit
macet dan bunganya yang dikeluarkan dari neraca bank. Namun demikian kredit tetap
ditagih terus sampai dengan lunas. Nilai Pokok Kredit dan bunga yang macet dan harus
dihapusbukukan selanjutnya dibebankan kepada rekening penyisihan penghapusan kredit.
Kredit macet atas nama PT Jaya Usaha Utama sebesar Rp 300.000.000 dan tunggakan bunga
Rp 30.000.000 dihapusbukukan.
Bila kemudian kredit tersebut dilunasi, maka bank harus membukukan kembali kredit
tersebut ke dalam rekening efektif, yaitu seperti berikut:
Untuk melakukan pencatatan jurnal pembentukan PPAP pada prinsipnya sama dengan
pencatatan pada PPAP untuk kredit yang diberikan.
Yaitu mencatat jurnal pembentukan PPAP sebegai berikut:
https://manajemenkeuangan.net/aktiva-produktif-adalah/
http://unibba.ac.id/ejournal/index.php/akurat/article/view/95/94
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwis_P7A2o3tAhWL63MBHd33D2g
QFjAAegQIAhAC&url=https%3A%2F%2Fmedia.neliti.com%2Fmedia%2Fpublications
%2F149158-ID-analisis-faktor-faktor-yang-memepengaruh.pdf&usg=AOvVaw1TMyxU2uYr-
RznrIm8E2Hm