DAN
TATA CARA PERPAJAKAN
Ch.1. PENDAHULUAN
Chapter 1
PENDAHULUAN
1.1. Pengertian
1.2. Alur Tata Cara Perpajakan
Ch. 1. Pendahuluan
1.1. PENGERTIAN PAJAK
APBN
Ch. 1. Pendahuluan
Definisi Pajak Pengertian
DEFINISI berdasarkan UU
PAJAK
tidak mendapatkan
imbalan langsung
digunakan untuk
keperluan negara
bagi kemakmuran
rakyat
Ch. 1. Pendahuluan
Jenis Pajak Pengertian
Pajak pusat
institusi pengelola
Pajak daerah
Pajak langsung
JENIS sifat
PAJAK Pajak tdk langsung
Pajak subyektif
sasaran
Pajak obyektif
Ch. 1. Pendahuluan
Sistem Pemungutan Pajak Pengertian
Official
Assessment
System
Self
Sistem Assessment
Pajak System
Withholding
Assessment
System
Ch. 1. Pendahuluan
1.2. ALUR PERPAJAKAN
SPT MASA/TAHUNAN
Pembetulan Penelitian
PUTUSAN BANDING
Chapter 2
NPWP & PKP
2.1. NPWP
2.2. PKP
Ch. 2. NPWP & PKP
2.1. NPWP
Badan swasta
Warisan di Luar Negeri
belum terbagi
Bendahara
Bukan Pemerintah
Subyek Pajak Organisasi Badan Perwa-
Internasional kilan Asing
Ch. 2. NPWP & PKP
Kapan ber-NPWP? NPWP
PMK-182/PMK.03/2015
WP - Ph diatas PTKP
Karyawan - akhir bulan berikutnya.
Orang
Pribadi
Warisan menggunakan NPWP OP
yang meninggal
Pasal 7 ayat (2) UU PPh : PTKP ditentukan menurut keadaan Wajib Pajak pada awal
tahun pajak atau pada awal bagian tahun pajak.
Ch. 2. NPWP & PKP
2.2. PENGUSAHA KENA PAJAK
CASE
NPWP
USKP-A
Ian Antono, seorang Sarjana Ekonomi yang lulus kuliah S1 pada tahun 2014. Mulai
bulan Maret 2015, Ian diterima bekerja pada PT Komat Kamit dengan gaji dan
tunjangan tiap bulan Rp 3.500.000,00. Tanggal 1 April 2015 Ian Antono melangsungkan
pernikahan dengan pujaan hatinya. Kapankah Ian Antono paling lambat mendaftarkan
diri untuk memperoleh NPWP?
a. 31 Maret 2015
b. 30 April 2015
c. 31 Desember 2015
d. 31 Januari 2016
Pasal 7 ayat (2) UU PPh : PTKP ditentukan menurut keadaan Wajib Pajak pada awal
tahun pajak atau pada awal bagian tahun pajak.
NPWP
USKP-A
Ny. Thalia adalah seorang dokter yang melakukan pekerjaan bebas “Dokter Anak” di
rumahnya. Ny. Thalia wajib mendaftarkan diri untuk memiliki NPWP paling lama…
a. Satu bulan setelah pekerjaan dokter nyata-nyata dimulai;
b. Akhir bulan berikutnya setelah bulan saat pekerjaan dokter nyata-nyata
dimulai;
c. Sebelum pekerjaan dokter nyata-nyata dimulai;
d. Akhir bulan berikutnya setelah bulan penghasilan netonya melebihi PTKP.
USKP-A
Alvin adalah pemuda ulet. Pada umur 25 tahun Alvin yang tinggal di Tabanan sudah
mempunyai beberapa toko sendiri yang menjual handphone dan aksesorisnya. Satu
counter ada di Jalan Teuku Umar, dua counter ada di Sanur, dan satu counter lagi ada di
Singaraja. Untuk memenuhi kewajiban perpajakannya maka Alvin harus...
a. Mendaftarkan diri sebagai wajib pajak di kantor pajak yang membawahi tempat
tinggalnya;
b. Mendaftarkan diri sebagai waiib pajak di semua kantor pajak yang membawahi
setiap counter/toko yang dimilikinya saja karena penghasilan berasal dari toko
saja;
c. Boleh memilih apakah mendaftarkan diri di kantor pajak yang membawahi
tempat tinggalnya atau di kantor pajak yang membawahi counter/tokonya;
d. Mendaftarkan diri sebagai wajib pajak di semua kantor pajak yang membawahi
baik tempat tinggalnya maupun setiap counter/toko yang dimilikinya.
USKP-B
CV. Maju Mapan adalah perusahaan perdagangan besar farmasi yang berkedudukan di
Singaraja, tetapi CV Maju Mapan terdaftar sebagai Wajib Pajak di Kantor Pelayanan
Pajak Madya Denpasar. Kasus tersebut bisa terjadi karena...
a. CV. Maju Mapan merupakan Wajib Pajak Badan yang mempunyai penghasilan
sangat besar
b. CV. Maju Mapan merupakan Wajib Pajak Badan yang berdasarkan Undang-
Undang KUP harus terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Madya Denpasar karena
mempunyai penghasilan sangat besar
c. CV. Maju Mapan merupakan Wajib Pajak Badan yang mempunyai penghasilan
sangat besar dan tempat usahanya berkedudukan di wilayah Kantor Pelayanan
Pajak Madya Denpasar
d. CV. Maju Mapan merupakan Wajib Pajak Badan yang ditetapkan Direktur
Jenderal Pajak terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Madya Denpasar.
USKP-B
Wajib Pajak yang diterbitkan NPWP secara jabatan maka kewajiban perpajakannya
dimulai sejak memenuhi persyaratan subjektif dan objektif. Jika seseorang telah
memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sejak tahun 2005, dan diterbitkan NPWP
secara jabatan tahun 2015, tahun berapakah ia harus mulai melaksanakan kewajiban
perpajakannya?
a. Tahun 2005,
b. Tahun 2010,
c. Tahun 2015,
d. Tahun 2016.
Pasal 2 Ayat (4a) UU KUP: untuk NPWP/PKP Jabatan, kewajibannya ditarik mundur
paling lama 5 tahun sebelum diterbitkannya NPWP/PKP
Ch.3. KEWAJIBAN PERPAJAKAN
Chapter 3
KEWAJIBAN PERPAJAKAN
3.1. Pembukuan/Pencatatan
3.2. Self Assessment PPh
3.3. Withholding Assessment PPh
3.4. Pembayaran/Penyetoran
3.5. Pelaporan
Ch. 3. Kewajiban Perpajakan
3.1. PEMBUKUAN & PENCATATAN
Badan
Wajib
Pembukuan
Omset
WP
Usaha/ ≥ 4.8M
Pekerjaan
Bebas Omset
< 4.8M
OP Wajib
Pencatatan
Karyawan
Ch. 3. Kewajiban Perpajakan
Pembukuan Pembukuan & Pencatatan
itikad baik
Keadaan sebenarnya
di Indonesia
huruf latin,
angka Arab,
SYARAT mata uang rupiah,
bahasa Indonesia
taat asas
Taat metode
pembukuan
harta, kewajiban,
modal, penghasilan,
biaya, penjualan,
pembelian
Ch. 3. Kewajiban Perpajakan
Pembukuan Bahasa & Mata Uang Asing Pembukuan & Pencatatan
PMK-24/PMK.011/2012
PMK-1/PMK.03/2015 PMA
BUT
KKS Migas
KK Non-Migas
Pembukuan
Bahasa Inggris KIK
Mata uang US$
teratur
secara kronologis
Keadaan sebenarnya
huruf latin,
angka Arab,
mata uang rupiah,
bahasa Indonesia
SYARAT
menggambarkan
peredaran bruto
masing-masing
jenis/tempat usaha
CASE
PEMBUKUAN
USKP-B
Wajib Pajak yang wajib menyelenggarakan pembukuan, kecuali ….
a. WP Badan,
b. WP OP yang melakukan kegiatan usaha omset > 4,8 M,
c. WP OP bekerja pada satu pemberi kerja,
d. WP OP yang melakukan pekerjaan bebas omset >4.8 M.
USKP-A
Wajib Pajak di bawah ini dapat menyelenggarakan pembukuan dalam bahasa asing
dan mata uang selain Rupiah, kecuali...
a. Bentuk Usaha Tetap;
b. Wajib Pajak yang sudah go public:
c. Wajib Pajak dalam rangka Penanaman Modal Asing;
d. Wajib Pajak Kontraktor Kontrak Kerja Sama pertambangan minyak dan gas
bumi.
SPT Masa
Badan SPT Th Badan
4(2) & 15
& BUT SPT Masa 25
Setor sendiri
Wajib Pajak
OP Usaha/ Ph Sewa?
sebagai SPT Th OP
Pekerjaan SPT Masa 4(2)
Pembayar SPT Masa 25
Bebas Setor sendiri
Pajak
Ph Sewa?
OP
SPT Th OP SPT Masa 4(2)
Karyawan
Setor sendiri
Ch. 3. Kewajiban Perpajakan
3.3. WITHHOLDING PPh
OP Usaha/
Wajib Pajak Pekerjaan SPT Masa 21
sebagai Bebas
Pemotong/
Pemungut OP Karyawan
SPT Masa
Bendahara,
SPT Masa 21 22/23/26/
WP tertentu
4(2)/15
Ch. 3. Kewajiban Perpajakan
3.4. PEMBAYARAN/PENYETORAN
Self
Pembayaran
Assessment
Kewajiban
PPh
Withholding
Penyetoran
Wajib Pajak Assessment
/PKP
/Pemungut
PKP Pembayaran
Kewajiban
PPN
Pemungut Penyetoran
Ch. 3. Kewajiban Perpajakan
Batas Waktu Pembayaran/Penyetoran Pembayaran/Penyetoran
Badan: Obyek
SPT Tahunan Withholding? PKP?
SPT Masa 25 SPT Masa SPT Masa PPN
SPT Masa 21 23/26/15/4(2)
Pembayaran sendiri
pengkreditan PM
Bagi mempertanggungja
Pemotong/ wabkan pajak yang
Pemungut dipotong/dipungut
Ch. 3. Kewajiban Perpajakan
Tata Cara Pelaporan Pelaporan
TATA langsung
CARA
pos dengan bukti
pengiriman surat
cara lain
jasa ekspedisi atau
kurir dengan bukti
pengiriman surat
e-Filling melalui
Penyedia Jasa
Aplikas (Application
Service Provider)
Ch. 3. Kewajiban Perpajakan
Batas Waktu Pelaporan Pelaporan
CASE
SPT
USKP-A
Saat ini bagi Pengusaha Kena Pajak, Pajak Pertambahan Nilai yang kurang dibayar
dalam suatu Masa Pajak ....
a. Harus disetor paling lama 10 hari setelah Masa Pajak berakhir
b. Harus disetor paling lama 15 hari setelah Masa Pajak berakhir
c. Harus disetor paling lama akhir bulan berikutnya sebelum SPT disampaikan
d. Harus disetor paling lama 20 hari setelah Masa Pajak berakhir sebelum SPT
disampaikan.
SPT
USKP-A
Pembayaran pajak yang dapat dilakukan melalui pengangsuran atau penundaan adalah
.....
a. PPh Pasal 25
b. Pajak kurang bayar berdasarkan SPT Masa PPh Pasal 21
c. PPh Pasal 29
d. Pajak kurang bayar berdasarkan SPT Masa PPN
Pasal 19 ayat (3) UU KUP : Dalam hal WP diperbolehkan menunda penyampaian SPT
Tahunan dan ternyata penghitungan sementara kurang dari jumlah pajak yang
sebenarnya terutang atas kekurangan pembayaran pajak tersebut, dikenai bunga
sebesar 2% per bulan ...
SPT
USKP-A
Surat Setoran Pajak yang juga berfungsi sebagai SPT Masa adalah ....
a. SSP PPh Pasal 21
b. SSP PPh Pasal 22
c. SSP PPh Pasal 23
d. SSP PPh Pasal 25
PER-22/PJ/2008 : SSP PPh Pasal 25 yang telah divalidasi NTPN dianggap sudah lapor
Ch.4. KOMPENSASI, RESTITUSI, Pbk
Chapter 4
KOMPENSASI
RESTITUSI
4.1. Kompensasi
4.2. Restitusi
Ch. 4. Kompensasi, Restitusi, Pbk
4.1. KOMPENSASI
tepat waktu
menyampaikan SPT
tidak mempunyai
tunggakan pajak
WP
Kriteria Tertentu diaudit KAP
dengan opini WTP
tidak pernah dipidana
karena tindak pidana
perpajakan
PMK- 198/PMK.03/2013:
OP
Karyawan
WP
OP Usaha LB <= 10 Juta
Persyaratan
Tertentu
Go Public
40% saham di BEI
PPN atas perolehan Barang Bawaan dari Toko Retail yang sudah dibayar oleh
Orang Pribadi dapat dikembalikan atas permintaan Orang Pribadi tersebut.
Pengembalian dilakukan dengan terlebih dahulu memberitahukan kepada Toko
Retail dan menunjukkan Paspor Luar Negeri yang dipegangnya.
Toko Retail harus menerbitkan Faktur Pajak Khusus yang berfungsi sebagai
surat permohonan pengembalian PPN.
Permintaan pengembalian dilakukan pada saat Orang Pribadi meninggalkan
Indonesia dan disampaikan kepada DJP melalui Kantor DJP di bandar udara.
RESTITUSI
CASE
RESTITUSI
USKP-A
Wajib Pajak yang dapat memperoleh hak pengembalian pajak lebih dahulu dengan
penerbitan SKPPKP tanpa melalui pemeriksaan adalah Wajib Pajak ….
a. Dengan kriteria tertentu saja,
b. Yang memenuhi persyaratan tertentu saja,
c. Dengan kriteria tertentu dan Wajib Pajak yang memenuhi persyaratan tertentu,
d. Orang Pribadi Pengusaha Tertentu.
USKP-A
Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak atas kelebihan pembayaran pajak dalam
suatu Masa Pajak atau Tahun Pajak adalah ....
a. Hak bagi setiap Wajib Pajak yang berisiko rendah yang diberikan setelah
dilakukan penelitian
b. Hak bagi Wajib Pajak dengan kriteria tertentu yang diberikan setelah dilakukan
penelitian
c. Hak bagi setiap Wajib Pajak yang berisiko rendah yang diberikan setelah
dilakukan pemeriksaan
d. Hak bagi Wajib Pajak dengan kriteria tertentu yang diberikan setelah dilakukan
pemeriksaan.
Pasal 17C ayat (1) UU KUP : DJP setelah melakukan penelitian atas permohonan
pengembalian kelebihan pembayaran pajak dari Wajib Pajak dengan kriteria tertentu,
menerbitkan SKPPKP paling lama 3 bulan untuk PPh dan 1 bulan untuk PPN.
RESTITUSI
Pasal 17C ayat (1) UU KUP : DJP setelah melakukan penelitian atas permohonan
pengembalian kelebihan pembayaran pajak dari Wajib Pajak dengan kriteria tertentu,
menerbitkan SKPPKP paling lama 3 bulan untuk PPh dan 1 bulan untuk PPN.
Ch.5. PEMBETULAN & PENGUNGKAPAN
Chapter 5
PEMBETULAN SPT &
PENGUNGKAPAN
KETIDAKBENARAN
5.1. Pembetulan SPT
5.2. Pengungkapan Ketidakbenaran
Ch. 5. Pembetulan & Pengungkapan
Pendahuluan
Pengungkapan Pengungkapan
Penghentian
Pembetulan Ketidakbenaran Ketidakbenaran
Penyidikan
Pengisian SPT Perbuatan
Kemauan Sendiri
WP
Pembetulan Himbauan
SPT DJP
SKP/
Keputusan/Putusan
Tahun 2010 diterbitkan SKP PPh tahun pajak 2007 yang menyatakan rugi fiskal
sebesar Rp 70 Juta. Berdasarkan SKP tersebut, perhitungan SPT 2008 menjadi:
Penghasilan Neto Rp. 200.000.000
Rugi menurut SKP tahun 2007 Rp. 70.000.000
Penghasilan Kena Pajak Rp. 130.000.000
Ch. 5. Pembetulan & Pengungkapan
5.2. PENGUNGKAPAN KETIDAKBENARAN
Pengungkapan
Dalam Proses Laporan
Ketidakbenaran
Pemeriksaan Tersendiri
Pengisian SPT
Pengungkapan
Ketidakbenaran
Pengungkapan
Sebelum Proses Pernyataan
Ketidakbenaran
Penyidikan Tertulis
Perbuatan
PEMBETULAN
CASE
PEMBETULAN
USKP-B
Berdasarkan UU KUP perubahan ketiga, hak Wajib Pajak untuk membetulkan Surat
Pemberitahuan hilang apabila ….
a. Telah diterbitkan surat ketetapan pajak,
b. Telah lewat jangka waktu dua tahun sejak berakhirnya tahun pajak,
c. Telah dilakukan pemeriksaan,
d. Telah dilakukan penyidikan.
USKP-A
Wajib Pajak bermaksud melakukan pembetulan SPT Masa PPN masa Februari 2008
yang menyebabkan kelebihan pembayaran pajak. Pembetulan tersebut dapat
dilakukan sepanjang belum dilakukan pemeriksaan dan paling lambat diajukan pada...
a. Akhir Februari 2010;
b. Akhir Februari 2011;
c. Akhir Desember 2009;
d. Akhir Desember 2010.
Pasal 8 ayat (1a) UU KUP : Dalam hal pembetulan SPT menyatakan rugi atau lebih
bayar, harus disampaikan paling lama 2 tahun sebelum daluwarsa penetapan.
PEMBETULAN
USKP-B
Tengah dilakukan pemeriksaan bukti permulaan yaitu WP memperlihatkan pembukuan
palsu untuk pengisian SPT PPh Badan tahun 2009 dengan kerugian negara sebesar Rp
1 milyar. Pada saat pemeriksaan, WP mengakui kesalahannya dan berupaya agar tidak
dilanjutkan ke penyidikan. Mana pernyataan di bawah ini yang benar...
a. WP dapat mengungkapkan ketidakbenaran perbuatannya disertai pelunasan
kekurangan pembayaran pajak ditambah sanksi denda Rp 1,5 milyar
b. WP dapat mengungkapkan ketidakbenaran perbuatannya disertai pelunasan
kekurangan pembayaran pajak ditambah sanksi denda Rp 4 milyar,
c. WP dapat mengupayakan persetujuan Menkeu untuk kepentingan penerimaan
disertai pelunasan kekurangan pajak ditambah sanksi denda Rp 4 milyar
d. Pemeriksaan bukti permulaan tetap dilanjutkan ke penyidikan meskipun WP
dengan kemauan sendiri mengungkapkan ketidakbenaran perbuatannya
Pasal 8 ayat (3) UU KUP : ... tidak akan dilakukan penyidikan, apabila WP dengan
kemauan sendiri mengungkapkan ketidakbenaran perbuatannya disertai pelunasan
kekurangan pembayaran pajak beserta sanksi denda 150%.
Ch.6. PENELITIAN SPT
Chapter 6
PENELITIAN SPT
Penelitian
Kepatuhan
Ketepatan waktu
Pembayaran/
pembayaran/penyetoran
Penyetoran
Penelitian Kebenaran Kebenaran perhitungan,
Material SPT Material equalisasi, klarifikasi data
Penerbitan Penelitian dalam rangka
SKPPKP Pengembalian Pendahuluan
Ch. 6. Penelitian SPT
6.2. PENELITIAN MATERIAL
Penelitian
Kepatuhan
Ketepatan waktu
Pembayaran/
pembayaran/penyetoran
Penyetoran
Penelitian Kebenaran Kebenaran perhitungan,
Material SPT Material equalisasi, klarifikasi data
Penerbitan Penelitian dalam rangka
SKPPKP Pengembalian Pendahuluan
Ch.8. PEMERIKSAAN
Chapter 8
PEMERIKSAAN
Pemeriksaan
menguji kepatuhan Kantor
pemenuhan
kewajiban perpajakan Pemeriksaan
Lapangan
Pemeriksaan
Pemeriksaan
tujuan lain dalam Kantor
rangka melaksanakan
ketentuan UU Pemeriksaan
Lapangan
Ch. 8. Pemeriksaan
8.2. PEMERIKSAAN UNTUK MENGUJI KEPATUHAN
Pengembalian
Harus dilakukan
kelebihan pajak
terhadap:
Pasal 17B UU KUP
Pemeriksaan untuk
menguji kepatuhan SPT LB selain Ps 17B
pemenuhan Restitusi Pendahuluan
kewajiban perpajakan
SPT Rugi
Dapat dilakukan
Penggabungan Usaha
terhadap:
Perubahan metode
Tidak lapor SPT
Analisis risiko
Ch. 8. Pemeriksaan
Tahap Pemeriksaan Pemeriksaan Menguji Kepatuhan
Permintaan
Peminjaman Pembahasan Tim Pengembalian
Keterangan
Dokumen Quality Assurance Dokumen
Pihak Ketiga
Penolakan
Pemeriksaan
Ch. 8. Pemeriksaan
Pembatalan Hasil Pemeriksaan Pemeriksaan Menguji Kepatuhan
Permohonan Keberatan
WP daerah terpencil
PEMERIKSAAN
TUJUAN LAIN Saat produksi dimulai
Penagihan Pajak
Penyusunan norma
Permintaan mitra P3B
*) selain yang dilakukan dengan pemeriksaan oleh P3
Pemeriksaan dapat dilakukan dengan jenis Pemeriksaan Kantor /Lapangan.
Ch.9. PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN
Chapter 9
PEMERIKSAAN
BUKTI PERMULAAN
Internal
DJP: Bukper
Pemeriksaan Terbuka
LHP Analis
Bukti
IDLP
Permulaan Bukper
Eksternal Tertutup
DJP: Kegiatan
Informasi Intelijen
Perpajakan
Data
Laporan
Pengaduan
Ch. 9. Pemeriksaan Bukper
Penyegelan Bukper Terbuka
WP tidak mengijinkan
memasuki ruangan
Penyegelan
WP Menolak
memberi bantuan
WP tidak ditempat
Pertimbangan lain
Bukper
Bukper
Tertutup Terbuka SANKSI
Pemberitahuan
Pengungkapan Y tertulis,
Ketidakbenaran? tanpa usul
150%
penyidikan
T
SKPKB,
Pembetulan Pasal 13A Y
tanpa usul 200%
SPT UU KUP?
penyidikan
T
Ada Bukti Y
Permulaan?
Penyidikan 400%
T
Penghentian
Bukper
Ch.10. PENYIDIKAN
Chapter 10
PENYIDIKAN
10.1. Pengertian
10.2. Penghentian Penyidikan
Ch. 10. Penyidikan
10.1. PENGERTIAN
Bukper
Terbuka
Ada Bukti Y
Permulaan?
Penyidikan
Bukper
Tertutup T
Penghentian
Bukper
Ch. 10. Penyidikan
10.2. PENGHENTIAN PENYIDIKAN
DJP
Escrow Account
Pokok + Sanksi 4 kali
Jaksa
WP Menkeu Setuju? SSP
Agung
To be continue…