DAN
TARIF PPh BADAN
Heri Suprianto
KREDIT PAJAK
Kredit Pajak adalah:
Dasar:
- UU PPh Pasal 24
- UU PPh pasal 28
- PP Nomor 42 tahun 1995 jo. PP Nomor 25 tahun 2001
Terdiri dari:
2. PPh Pasal 21
Kredit PPh asal 21 adalah jumlah PPh yang telah dipotong
oleh pemotong pajak PPh Pasal 21 dalam tahun pajak yang
bersangkutan, baik terhadap WP sendiri maupun terhadap
istri WP yang bekerja pada lebih dari satu pemberi kerja, dan
anak/ anak angkat yang belum dewasa
a. Bank Devisa dan Direktorat Jenderal Bea Cukai, atas impor barang;
b. Direktorat jenderal Anggaran, Bendaharawan Pemerintah baik tingkat pusat
maupun daerah, BUMD dan BUMN, yang melakukan pembayaran atas
pembelian barang dari belanja negra atu belanja daerah;
c. Badan Usaha yang bergerak di bidang industri semen,industri kertas, industri
baja dan industri otomotif, yang ditunjuk oleh Kepala Kantor Pelayanan
Pajak, atas penjualan hasil produksinya dalam negeri;
d. Pertamina atas penjualan hasil produksi berupa premium, solar, pelumas,
minyak tanah, dan gas LPG kepada pembeli yang bukan sebagai
penyalur/agen/dealer
e. Bulog atas penyerahan gula pasir dan tepung terigu kepada pembeli yang
bukan penyalur/grosir.
4. PPh Pasal 23
Kredit Pajak PPh Pasal 23 adalah jumlah PPh yang telah dipotong dalam
Tahun Pajak yang bersangkutan oleh pemotong PPh Pasal 23 atas
penghasilan berupa dividen, royalti, hadiah dan penghargaan, sewa,
imbalan atas jasa teknik, jasa manajemen, jasa konsultan, dan jasa lain
yang ditentukan Direktorat Jenderal Pajak, kecuali PPh yang bersifat final.
5. PPh Pasal 24
Kredit Pajak PPh Pasal 24 adalah jumlah pajak yang
dibayar/dipotong/terutang di luar negeri atas penghasilan yang diterima
atau diperoleh di luar negeri dalam tahun yang bersangkutan, sebesar
PPh yang dibayar/dipotong/terutang di luar negeri tetapi tidak bolah
melebihi perhitungan pajak yang terutang berdasarkan UU PPh.
Contoh perhitungan:
Pajak yang telah dilunasi dalam tahun berjalan, baik yang dibayar sendiri oleh Wajib
Pajak ataupun yang dipotong serta dipungut oleh pihak lain, dapat dikreditkan
terhadap pajak yang terutang pada akhir tahunyang bersangkutan.
Apabila pajak yang terutang untuk satu tahun pajak ternyata lebih kecil dari jumlah
kredit pajak, maka setelah dilakukan pemeriksaan, kelebihan pembayaran pajak
dikembalikan setelah diperhitungan dengan utang pajak berikut sanksi-sanksinya.
Apabila pajak yang terutang untuk satu tahun pajak ternyata lebih besar dari kredit
pajak, kekurangan pembayaran pajak yang terutang harus dilunasi sebelum Surat
Pemberitahuna Tahunan Pajak Penghasilan disampaikan