DAN 25
HUKUM PAJAK
KELOMPOK 11
ANGGOTA:
Catur Maltaruna 2000011347
Fikri Fansura 2000011201
Muhammad Ridho Anggia 200001149
Sumarlin 2000011274
PPH PASAL 24
● PPh Pasal 24 diartikan sebagai peraturan yang mengatur hak Wajib Pajak untuk
memanfaatkan kredit pajak mereka di luar negeri, untuk mengurangi nilai pajak
terutang yang dimiliki di Indonesia.
● “Pajak yang dibayar atau terutang di luar negeri atas penghasilan dari luar
negeri yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri, boleh
dikreditkan terhadap pajak yang terutang berdasarkan undang-undang ini
dalam tahun pajak yang sama,” bunyi Pasal 24 ayat 1 UU Nomor 36 tahun 2008
tentang PPh.
SUBJEK DAN OBJEK
Untuk dapat menghitung total pajak terutang yang harus dibayarkan di Indonesia, maka
Wajib Pajak Badan ini harus menjumlahkan total pendapatan neto keseluruhan:
200+ 300= Rp. 500.000.000
Selanjutnya, total PPh terutang dapat dihitung dengan cara:
15% x Rp 500.000.000 = Rp 75.000.000.000
Setelah mendapat total PPh terutang, maka perlu dihitung jumlah pajak maksimum yang
dapat dikreditkan melalui rumus:
(Penghasilan Neto dari Luar Negeri : Total Penghasilan) x Total PPh Terutang
(Rp 200.000.000 : Rp 500.000.000) x Rp 75.000.000 = Rp 30.000.000
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka total pajak yang dapat dikreditkan Wajib Pajak ini
adalah Rp 30.000.000.
PPH PASAL 25
Untuk subjek pajak PPh Pasal 25 sendiri terbagi menjadi dua, yaitu Wajib
Pajak Orang Pribadi dengan kegiatan usaha, baik itu pedagang maupun
penyedia jasa dan Wajib Pajak Badan usaha yang melakukan kegiatan
usaha atau bisnis.
Sementara itu, objek PPh Pasal 25 adalah penghasilan yang diperoleh oleh
Wajib Pajak baik itu pribadi maupun badan usaha dari kegiatan usaha atau
bisnis yang mereka lakukan.
TARIF PPH PASAL 25
Besar angsuran PPh Pasal 25 adalah PPh terutang berdasarkan SPT PPh Tahun
pajak sebelumnya dikurangi PPh Pasal 22, PPh Pasal 23, dan PPh Pasal 25, kemudian
dibagi dengan jumlah bulan dalam tahun pajak sebelumnya. Secara matematis,
perhitungan PPh Pasal 25 dapat ditulis sebagai berikut.
PPh Pasal 25 = (PPh Terutang SPT Tahun Pajak Lalu - PPh Pasal 22, 23, dan 25) / 12.
PERHITUNGAN PPH PASAL 25 ORANG PRIBADI
Pajak Penghasilan Bapak wisnu berdasarkan SPT Tahun 2020 adalah sebesar Rp50 juta.
Sementara itu, terdapat sejumlah pajak yang telah dipotong oleh pihak ketiga di tahun
2020 dengan detail sebagai berikut:
Berdasarkan informasi tersebut, perlu diketahui terlebih dahulu jumlah kredit pajak di tahun
2020 dari bapak wisnu, yaitu:
Kredit Pajak
= Pemotongan PPh Pasal 21 + Pasal 22 + Pasal 23 + Pasal 24
= Rp15 juta + Rp10 juta + Rp2,5 juta + Rp7,5 juta
= Rp35 juta
Kredit Pajak
= Pemotongan Pasal 22 + Pasal 23 + Pasal 24
= Rp30 juta + Rp15 juta + Rp40 juta
= Rp85 juta
Besar Angsuran/bulan
Dasar Perhitungan Angsuran
= Rp40 juta / 12
= Pajak Penghasilan di Tahun 2020 - Kredit Pajak
= Rp3,33 juta
= Rp125 juta - Rp85 juta
= Rp40 juta
TERIMA KASIH