Anda di halaman 1dari 24

PPH BADAN

Dosen: Rizka Hadya, SE., M.Sc


PPH BADAN

Pajak Penghasilan (PPh) adalah:


 Kontribusi wajib kepada negara yg terutang oleh
Orang Pribadi atau Badan,
 yg bersifat memaksa berdasarkan UU,
 dg tdk mendapatkan imbalan secara langsung
 digunakan utk keperluan negara bagi
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
(Pasal 1 UU KUP).

1
BADAN
Badan adalah sekumpulan orang dan
/atau modal yang menjadi satu kesatuan
baik yang melakukan usaha
maupun yang tidak melakukan usaha,
yang meliputi:
 Perseroan Terbatas (PT),
 Perseroan Komanditer (CV),
 Perseroan Lainnya,
 Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD),
 Firma, Kongsi, Koperasi, Dana Pensiun,
 Persekutuan, Perkumpulan,
 Yayasan,
 Organisasi Massa, Organisasi Sosial Politik, atau
 Organisasi Lainnya,
 Perhimpunan, asosiasi, ikatan
 Lembaga & Bentuk Badan Lainnya Termasuk Kontrak Investasi Kolektif & Bentuk Usaha Tetap (BUT)
2
TARIF PPH BADAN

• Pertama, badan usaha yang memiliki pendapatan bruto


sampai Rp4,8 miliar per tahun atau sering disebut usaha
mikro kecil dan menengah (UMKM), berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018 dikenakan
tarif pajak PPh final, yaitu PPh Pasal 4 Ayat 2 dengan
perhitungan pajak 0,5% dikalikan dengan seluruh
pendapatan bruto dari hasil usaha.

3
TARIF PPH BADAN...

• Menghitung PPh untuk UMKM sangat mudah,


Wajib pajak hanya perlu menjumlahkan omzet dalam sebulan, lalu dikalikan
tarif 0,5%. PPh tersebut wajib dibayarkan tanggal 15 setiap bulan berikutnya.
• Karena PP 23/ th.2018 baru efektif berlaku 1 Juli 2018,
maka wajib pajak dengan omzet sampai Juni yang disetorkan Juli masih
dihitung tarif 1%. Sementara untuk omzet Juli yang pajaknya disetorkan
pada Agustus 2018 sudah menggunakan tarif 0,5% dikali omzet Juli.
• Begitupula dengan Wajib Pajak UMKM yang baru mendaftar Juli 2018 dan
setelahnya bisa langsung dikenakan tarif 0,5% untuk omzetnya. Penyesuaian
tarif secara otomatisasi tanpa persetujuan, pemberitahuan atau surat apapun
dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP).

4
TARIF PPH BADAN...

• Kedua, badan usaha yang memiliki pendapatan bruto


antara Rp4,8 miliar-Rp 50 miliar, sesuai Pasal 31E UU
PPh, badan usaha tersebut dikenakan dua tarif, yaitu
• (1) tarif 12,5% untuk PPh yang mendapatkan fasilitas
(pendapatan bruto sampai dengan Rp4,8 miliar) dan
• (2) tarif 25% untuk PPh yang tidak mendapatkan
fasilitas (pendapatan bruto Rp4,8 miliar-Rp 50 miliar).

5
TARIF PPH BADAN...

• Ketiga, badan usaha yang memiliki pendapatan bruto


lebih dari Rp50 miliar per tahun, PPh badan dikenakan
tarif pajak tunggal 25% dikalikan dengan laba bersih
sebelum pajak. Laba bersih sebelum pajak didapatkan
dari laba kotor dikurangi dengan biaya-biaya usaha yang
diperbolehkan secara fiskal.
• Lebih dari Rp4.8 Miliar s/d Rp50 Miliar
• {0.25 – (0.6 Miliar/Penghasilan Kotor)} x PKP
6
KREDIT PAJAK

• Berdasarkan pasal 28 UU PPh, setelah


diketahui jumlah pajak yang terutang, wajib
pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap
dapat mengurangi pajak terutang tersebut
dengan kredit pajak untuk tahun pajak yang
bersangkutan.
• Namun sanksi administrasi berupa bunga,
denda, dan kenaikan serta sanksi pidana
berupa denda yang berkenaan dengan
pelaksanaan peraturan perundang‐undangan
di bidang perpajakan yang berlaku tidak
boleh dikreditkan dengan pajak yang
terutang.

7
Kredit pajak tersebut berupa:
1. pemotongan pajak atas penghasilan dari pekerjaan, jasa, dan kegiatan sebagaimana
 dimaksud dalam Pasal 21 UU PPh;
2. pemungutan pajak atas penghasilan dari kegiatan di bidang impor atau kegiatan
usaha di bidang lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 UU PPh;
3. pemotongan pajak atas penghasilan berupa dividen, bunga, royalti, sewa, hadiah
dan penghargaan, dan imbalan jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 UU PPh;
4. pajak yang dibayar atau terutang atas penghasilan dari luar negeri yang boleh
dikreditkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 UU PPh;
5. pembayaran yang dilakukan oleh Wajib Pajak sendiri sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 25 UU PPh;
6. pemotongan pajak atas penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (5)
UU PPh.
8
CONTOH: PPh yang terutang dikurangi kredit pajak

Keterangan Jumlah
Pajak Penghasilan yang terutang Rp. 80.000.000,00
Kredit pajak:
a. Pemotongan pajak dari pekerjaan (Pasal 21) Rp. 5.000.000,00
b. Pemungutan pajak oleh pihak lain (Pasal 22) Rp. 10.000.000,00
c. Pemotongan pajak dari modal (Pasal 23) Rp. 5.000.000,00
d. Kredit pajak luar negeri (Pasal 24) Rp. 15.000.000,00
e. Dibayar sendiri oleh Wajib Pajak (Pasal 25) Rp. 10.000.000,00 +
f. Jumlah PPh yang dapat dikreditkan Rp. 45.000.000,00 (-)
Pajak Penghasilan yang masih harus dibayar Rp. 35.000.000,00
9
CARA MENGHITUNG PPH BADAN

• Apabila penghasilan Kurang dari Rp 4,8 Miliar


Rumus
PPh Badan = 0,5% × Pendapatan bruto
Contoh 1:
• Tuan Agus memiliki usaha kecil sebagai pedagang baju dengan omzet sebulan
Rp15.000.000. Dia memenuhi syarat untuk menggunakan PP 23 Tahun 2018. Untuk
omzet Juli 2018 yang disetorkan Agustus, Jadi perhitungan pajaknya:
PPh badan = 0,5% x Rp. 15.000.000 = Rp. 75.000
Contoh 2:
• Jumlah omzet Usaha Keripik Tahun 2018 = Rp. 1.200.000.000.
• PPh Badan Terutang = 0,5% x Rp. 1.200.000.000 = Rp. 6.000.000
10
Contoh 3: PPh terutang dikurangi kredit pajak
• Pada tahun 2018, PT Kejora memperoleh penghasilan kotor sebesar Rp 4
Miliar. Maka pajak penghasilan (PPh Badan) PT Kejora adalah 0,5% x Rp4
Miliar = Rp20 Juta.
• Namun diketahui, selama periode 2018, PT Kejora telah menyetor pajak
penghasilan karyawan ke kas negara sebesar Rp 8 Juta dan PPh Pasal 23
sebesar Rp2 Juta. Maka, pajak penghasilan terutang PT Kejora adalah Rp20
Juta – Rp8 juta – Rp2 Juta = Rp10 Juta. Sisa pajak ini yang dibayarkan oleh
PT Kejora ke kas negara atas pajak penghasilan Badan Usaha di tahun 2018.
• Inilah sisa pajak yang dibayar PT Kejora ke Kas Negara atas pajak
penghasilan badan usaha di tahun 2018.
11
Berikut adalah ringkasan dari perhitungan pajak
penghasilan PT. Kejora:

Keterangan Jumlah
1. Pendapatan bruto (Penghasilan Kotor) Rp. 4.000.000.000
2. Pajak Penghasilan Badan
Rp. 20.000.000
= ( 0,5% x Rp 4 Miliar)
3. Kredit Pajak PPh 21 Rp. 8.000.000
4. Kredit Pajak PPh 23 Rp. 2.000.000 +
5. Jumlah PPh yang dapat dikreditkan Rp. 10.000.000 (-)
Pajak Penghasilan Terutang yang masih harus
Rp. 10.000.000
dibayar : ((2)-(5))

12
• Apabila penghasilan dari Rp.4,8 Miliar s.d 50 Miliar

• Rumus
PPh Badan = 12,5% × Pendapatan bruto
Contoh 4: PPh terutang dikurangi kredit pajak
• Jumlah Pendapatan bruto (penghasilan kotor) PT Karya Tahun 2019 sebesar Rp 5 Miliar.
• Maka, PPh Badan Terutang adalah =12,5% x Rp 5 Miliar = Rp. 625 juta.
• Namun, perlu dibuat catatan bahwa selama periode tahun 2019, PT Karya telah menyetor
pajak penghasilan karyawan ke kas negara sebesar Rp100 juta dan pajak PPh Pasal 23
sebesar Rp200 juta. Maka, pajak penghasilan terutang PT Karya adalah
• Rp625 juta – Rp100 juta – Rp200 juta = Rp325 juta.
• Rp. 325 Juta adalah angka yang bisa dicicil oleh PT Karya ke kas negara atas penghasilan
Badan Usaha di tahun 2019.
13
Inilah sisa pajak yang dibayar PT Karya ke Kas Negara atas pajak
penghasilan badan usaha di tahun 2018.

Berikut adalah ringkasan dari perhitungan pajak penghasilan PT.


Karya :
Keterangan Jumlah
1. Pendapatan bruto (Penghasilan Kotor) Rp. 5.000.000.000
2. Pajak Penghasilan Badan
Rp. 625.000.000
= ( 12,5% x Rp 5 Miliar)
3. Kredit Pajak PPh 21 Rp. 100.000.000
4. Kredit Pajak PPh 23 Rp. 200.000.000 +
5. Jumlah PPh yang dapat dikreditkan Rp. 300.000.000 (-)
Pajak Penghasilan Terutang yang masih harus
Rp. 325.000.000
dibayar : ((2)-(5))

14
• Apabila Pendapatan Lebih dari Rp4.8 Miliar s/d Rp50 Miliar
Rumus
PPh Badan = (12,5% x Penghasilan Kena Pajak yang Memperoleh Fasilitas ) +
(25% x Penghasilan Kena Pajak Tidak Memperoleh Fasilitas )
Contoh 5:
• Pendapatan bruto PT ABC pada tahun sebelumnya mencapai lebih dari Rp4,8 miliar. Tahun
ini, peredaran brutonya mencapai Rp 30 miliar dengan penghasilan kena pajak sebesar Rp 3
miliar.
Berikut adalah penghitungan PPh-nya:
• Pertama, menghitung penghasilan kena pajak (pkp) yang memperoleh fasilitas:
= Pendapatan bruto th. sebelumnya X PKP = Rp 4,8 miliar x Rp 3 miliar
Pendapatan bruto th. berjalan Rp 30 miliar
= Rp 480 juta.
PPh badan yg memperoleh fasilitas : 12,5% x Rp 480 juta = Rp 60 juta.
• Kedua, menghitung penghasilan kena pajak (pkp) yang tidak memperoleh fasilitas:
= PKP – Pkp dengan fasilitas = (Rp 3 miliar – Rp 480 juta) = Rp 2,52 miliar
PPh badan tidak memperoleh fasilitas : 25% x Rp2,52 miliar = Rp630 juta.
• Maka, total PPh badan yang harus dibayar adalah Rp 60 juta + Rp 630 juta = Rp 690 juta. 15
• Apabila Pendapatan Lebih dari Rp4.8 Miliar s/d Rp50 Miliar
Rumus:

PPh Badan = { 25% – (0.6 Miliar/Penghasilan Kotor)} x PKP

Contoh 6: PPh terutang dikurangi kredit pajak


• PT Aji Guna memperoleh penghasilan kotor di tahun 2018 sebesar Rp10 Miliar,
dan Penghasilan Kena Pajak sebesar Rp 3 Miliar, maka besar pajak PT Aji Guna
dapat dilihat dengan formula sebagai berikut:
• [0,25 – (0,6 Miliar /Gross Income)] x Penghasilan Kena Pajak
• [0,25 – (600 juta/10 Miliar)] x 3 Miliar = Rp570 Juta (19%)
• Diketahui, selama periode 2018, PT Aji Guna telah menyetor pajak penghasilan
karyawan ke kas negara sebesar Rp200 Juta dan PPh Pasal 23 sebesar Rp100 Juta.
Dengan demikian, PPh Terutang PT Aji Guna adalah sebesar Rp570 Juta – Rp200
Juta – Rp100 Juta = Rp270 Juta. Sisa pajak tersebut dibayarkan oleh PT Aji Guna
ke kas negara atas pajak penghasilan badan usaha tersebut di tahun 2018.
16
Berikut adalah ringkasan dari perhitungan pajak penghasilan PT. Aji Guna :

Keterangan Jumlah
1. Pendapatan bruto (Penghasilan Kotor) Rp. 10.000.000.000
2. Penghasilan Kena Pajak (PKP) Rp. 3.000.000.000
3. Pajak Penghasilan Badan
= [0,25 – (0,6 Miliar /Gross Income)] x Rp. 570.000.000
PKP)
4. Kredit Pajak PPh 21 Rp. 200.000.000
5. Kredit Pajak PPh 23 Rp. 100.000.000 +
6. Jumlah PPh yang dapat dikreditkan Rp. 300.000.000 (-)
Pajak Penghasilan Terutang yang masih harus
Rp. 270.000.000
dibayar : ((3)-(6))
17
Apabila penghasilan lebih dari 50 Miliar

• Rumus

PPh Badan = 25% × Penghasilan Kena Pajak


Contoh 7:
• Jumlah Peredaran Bruto PT. JAYA Tahun 2018 = Rp.100.000.000.000
• Biaya untuk mendapatkan menagih, dan memelihara penghasilan 65.000.000.000
• Jumlah Penghasilan Kena Pajak Tahun 2018 =
PKP = Peredaran Bruto - Biaya
= (100.000.000 - 65.000.000.000) = 35.000.000.000
• PPh Badan Terutang = 25% × Rp35.000.000.000 = Rp8.750.000.000

18
Contoh 8: PPh terutang dikurangi kredit pajak
• PT Suka Maju memperoleh penghasilan kotor Rp70 Miliar di tahun 2018,
dan Penghasilan Kena Pajak sebesar Rp28 Miliar. Maka, PPh Badan PT
Suka Maju adalah 25% x Rp28 Miliar = Rp7 Miliar.
• Diketahui, selama periode 2018, PT Suka Maju telah menyetor pajak
penghasilan karyawan ke kas negara sebesar Rp2 Miliar dan PPh Pasal 23
sebesar Rp1 Miliar. Maka, pajak penghasilan yang terutang PT Suka Maju
adalah Rp7 Miliar – Rp2 Miliar – Rp1 Miliar = Rp 4 Miliar.

19
Berikut adalah ringkasan dari perhitungan
pajak penghasilan PT. Suka Maju:

Keterangan Jumlah
1. Pendapatan bruto (Penghasilan Kotor) Rp. 70.000.000.000
2. Penghasilan Kena Pajajk (PKP) Rp. 28.000.000.000
2. Pajak Penghasilan Badan
Rp. 7.000.000.000
= ( 25% x Rp 28 Miliar)
3. Kredit Pajak PPh 21 Rp. 2.000.000.000
4. Kredit Pajak PPh 23 Rp. 1.000.000.000 +
5. Jumlah PPh yang dapat dikreditkan Rp. 3.000.000.000 (-)
Pajak Penghasilan Terutang yang masih harus
Rp. 4.000.000.000
dibayar : ((2)-(5))
20
Berikut adalah ringkasan dari perhitungan pajak penghasilan

21
TUGAS INDIVIDU !
1.Anda diminta untuk membuat 8 buah soal sendiri
dan jawab sendiri contoh soal tersebut.
BUATLAH SOAL DAN KERJAKAN berdasarkan
contoh soal no.1 sampai no.8 yang ada di slide.
Tambahkan tabel ringkasan hasil perhitungan.

2.Buatlah contoh kasus, dimana saudara diminta


untuk dapat melakukan Pengisian SPT PPh
Badan. Memasukkan data yang ada di Laporan
Keuangan ke dalam SPT PPh Badan.

22
Catatan:
• KERJAKAN TUGAS DI KERTAS DOUBLE FOLIO
• TUGAS TIDAK BOLEH SAMA (COPY PASTE) PUNYA TEMANNYA
• KUMPULKAN TUGAS PALING LAMBAT HARI SENIN TANGGAL 17
April 2023
• (Kumpulkan ke ketua kelas, nanti ketua kelas berikan ke
saya dalam satu map)

TERIMAKASIH.
23

Anda mungkin juga menyukai