Anda di halaman 1dari 10

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Wirmie Eka Putra, S.E., M.Si., CIQnR.


DI SUSUN OLEH :
Waode Maya Anggelya Putri

PPH PASAL 24 dan 25


DEFINISI PPH PASAL 24

Pajak yang terutang atau dibayarkan di Luar Negeri (LN).

Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dari luar negeri yang boleh
dikreditkan terhadap PPh yang terutang atas seluruh penghasilan WP Dalam
Negeri (DN).

Pengkreditan dilakukan dalam tahun pajak digabungkannya penghasilan dari


luar negeri dengan penghasilan di Indonesia, dengan tujuan menghindari
pemajakan berganda.

2
JENIS PENGHASILAN DARI LUAR NEGERI
Contoh soal

PT. Maju Sentosa di Medan memperoleh penghasilan


bruto pada tahun 2013 Sebagai Berikut :
Penghasilan dari dalam negeri Rp500.000.000,
Penghasilan dari luar negeri Rp500.000.000 ( Tarif
pajak yang berlaku di luar negeri 20 % ). Peredaran
bruto dari kegiatan usaha Rp52.000.000.000
berapakah Perhitungan kredit pajak luar negeri yang
diperbolehkan ( PPh Ps. 24 ) ?
Perhitungan kredit pajak luar negeri yang diperbolehkan ( PPh Ps. 24 ) adalah :
Menghitung Total PKP : Ilustrasi
Penghasilan dari dalam negeri Rp500.000.000
Penghasilan dari luar negeri Rp500.000.000
Jumlah penghasilan Neto Rp1.000.000.000
Menghitung Total PPh terutang :
= Tarif PPh pasal 17 ayat ( 1 ) b x penghasilan kena pajak
= 25 %x Rp1.000.000.000 = Rp250.000.000
Menghitung PPh maksimum dikreditkan sesuai perbandingan Penghasilan :
= Penghasilan Luar Negeri x Total PPh Terutang
= 500.000.000 x Rp250.000.000 = Rp125.000.000
Menghitung PPh yang dipotong atau dibayr ke luar negeri :
= Tarif Pajak Luar Negeri x Penghasilan Luar Negeri
= 20% x Rp 500.000.000 = Rp100.000.000
Jadi Kredit pajak luar negeri yang diperbolehkan ( PPh Pasal 24 ) adalah Rp100.000.000
PPh Pasal 25

• Ketentuan Pasal 25 Undang-Undang Pajak


Penghasilan mengatur tentang penghitungan
besarnya angsuran bulanan yang harus dibayar
sendiri oleh Wajib Pajak dalam tahun berjalan.
• Pembayaran pajak dalam tahun berjalan dapat dilakukan
dengan:
1) Wajib Pajak membayar sendiri (PPh Pasal 25).
2) Melalui pemotongan atau pernungutan oleh pihak ketiga (PPh
Pasal 21, 22, 23, dan 24).
PPh Pasal 25
• Cara Menghitung Besarnya PPh Pasal 25
• Besarnya angsuran pajak dalam tahun berjalan yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak untuk
setiap bulan adalah sebesar Pajak Penghasilan yang terutang menurut Surat Pemberitahuan Pajak
Tahunan Pajak Penghasilan Tahun Pajak yang lalu dikurangi dengan:
1) Pajak Penghasilan yang dipotong sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dan Pasal 23 UU PPh, serta
Pajak Penghasilan yang dipungut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 UU PPh.
2) Pajak Penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri yang boleh dikreditkan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 24 UU PPh.
• Dibagi 12 (dua belas) atau banyaknya bulan dalam bagian Tahun Pajak.

• Beberapa Masalah/Kasus Untuk Menghitung Besarnya PPh Pasal 25


1) Angsuran bulanan untuk bulan sebelum batas waktu penyampaian SPT Tahunan PPh

2) Apabila dalam tahun berjalan, diterbitkan SKP untuk Tahun Pajak yang lalu
PPh Pasal 25
• Hal-Hal Tertentu Untuk Penghitungan
Basarnya Anggsuran PPh Pasal 25
• Direktur Jenderal Pajak diberi wewenang untuk menyesuaikan
besarnya angsuran pajak yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak
dalam tahun berjalan, apabila:
1) Wajib Pajak berhak atas kompensasi kerugian.
2) Wajib Pajak memperoleh penghasilan tidak teratur.
3) SPT Tahunan PPh tahun yang lalu disampaikan setelah lewat batas
waktu yang ditentukan.
4) Wajib Pajak diberikan perpanjangan jangka waktu penyampaian SPT
Tahunan PPh.
PPh Pasal 25

Contoh Kasus Perhitungan PPh Pasal 25: Orang Pribadi


Dan Badan #CONTOH KASUS WP ORANG PRIBADI
Pajak Penghasilan yang terutang untuk Tuan Tablo berdasarkan Surat
Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun 2018 sebesar Rp 50.000.000.
Pajak yang telah dipotong atau dipungut oleh pihak ketiga serta yang terutang
atau dibayar di luar negeri dalam tahun 2018 sebagai berikut:
Pemotongan PPh Pasal 21 melalui pemberi kerja sebesar Rp 15.000.000.
Pemungutan PPh Pasal 22 oleh pihak lain sebesar Rp 10.000.000.
Pemotongan PPh Pasal 23 oleh penyelenggara kegiatan sebesar Rp
2.500.000.
Pembayaran pajak di luar negeri sebesar Rp 7.500.000 seluruhnya
dapat dikreditkan (sebagai PPh Pasal 24).
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai